Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan akan dasar keilmuan sebagai acuan praktik professional
keperawatan telah ditunjukkan melalui banyaknya hasil karya pakar
keperawatan, termasuk diantaranya dengan menjadikan keperawatan sebagai
profesi yang dikenal danmenghasilkan keberhasilan implementasi tindakan
keperawatan yang profesional bagi pasien (Saleem, 2008)
Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu mendapatkan
kesehatan holistik yang berkualitas. Keperawatan sendiri sebagai profesi yang
bidang ilmunya terus menerus mengalami perkembangan juga memiliki
paradigma yang merupakan kerangka acuan atau dasar pemikiran dari teori
keperawatan
Keperawatan dalam paradigmanya memandang empat komponen
utama yaitu :manusia, perawat, kesehatan dan lingkungan, sehingga dalam
pengembangan teori-teori keperawatan selalu berpedoman pada empat
komponen ini. Telah banyak pakar yang mengemukakan teori-teori yang
mendukung dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
keperawatan. Salah satu pakar yang ikut mengembangkan teori keperawatan
adalah Anne Boykin dengan “Nursing As Caring”.  Perawat merupakan salah
satu profesi yang mulia. Betapa tidak, merawat pasien yang sedang sakit
adalah pekerjaan yang tidak mudah. Tidak semua orang bisa memiliki
kesabaran dalam melayani orang yang tengah menderita penyakit.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus
dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat
memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam
perilaku caring atau kasih sayang/cinta (Johnson, 1989) 

1
Sehingga kami tertarik untuk menganalisis teori keperawatan menurut
Anne Boykin yang menjelaskan keperawatan sebagai caring, dan diharapkan
perawat mampu memahami tentang pentingnya perilaku caring sebagai dasar
yang harus dikuasai oleh perawat.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana
pengembangan empiris tentang Nursing Grand Theory Anne Boykin dan
Savina O. Schoenhofer mengenaiNursing As Caring : A Model for
Transforming Practice
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penyusun mampu menganalisis tentang teori keperawatan Anne Boykin
dan Savina O. Schoenhofer.
2. Tujuan Khusus
Penulisan ini bertujuan agar penyusun mampu memberikan gambaran
tentangkonsep teori keperawatan Anne Boykin dan Savina O.
Schoenhofer yang meliputi:
1) Mampu menguraikan konten dari teori Nursing As Caring.
2) Mampu memahami dan menganalisi konteks dari teori Nursing As
Caring.
3) Mampu memahami dan menganalisis cakupan dari teori Nursing As
Caring.
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan  dan pemahaman perawat dan mahasiswa
keperawatan mengenai teori keperawatan “Nursing As Caring” dari Anne
Boykin dan Savina O. Schoenhofer. Teori ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dalam  penerapan Caring di praktik keperawatan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Biografi
1. Anne Boykin
Anne Boykin dibesarkan di Kaukauna, Wisconsin, sulung dari
enam bersaudara. Dia memulai karirnya di keperawatan tahun 1966, lulus
dari Alverno College di Milwaukee, Wisconsin. Dia menerima gelar
Master-nya dari Emory University di Atlanta, Georgia, dan Doktor nya
dari Vanderbilt University di Nashville, Tennessee. Dr Boykin menikah
dengan Steve Staudenmeyer, dan mereka memiliki empat anak. 
Anne Boykin adalah Dekan dan Guru Besar Christine E. Lynn
College of keperawatan di Florida Atlantic University. Dia adalah
Direktur Christine E. Lynn Pusat peduli, yang bertempat di College of
Nursing. 
Karya ilmiah Boykin yang berpusat pada kepedulian sebagai
landasan untuk keperawatan. Hal ini dibuktikan dalam bukunya (ditulis
bersama dengan Schoenhofer), Keperawatan sebagai Caring: Sebuah
Model untuk Transformasi Praktek (1993-2001) dan bukunya, Hidup
Program Caring Berbasis (1994). Dia telah menulis banyak buku dan
artikel dan berfungsi sebagai konsultan local, regional, nasional, dan
internasional pada topik caring.
2. Savina O Schoenhofer
Savina O. Schoenhofer lahir anak kedua dan putri tertua di
keluarga dari sembilan bersaudara. Studi keperawatan awalnya selesai di
Wichita State University, di mana ia memperoleh gelar sarjana dan
pascasarjana di bidang keperawatan, psikologi konseling, dan. Dia

3
menyelesaikan PhD di pendidikan dasar dan administrasi di Kansas State
University pada tahun 1993. 
Karirnya di keperawatan telah dipengaruhi secara signifikan oleh
tiga rekan: Letnan Kolonel Ann Ashjian (Pur), yang masyarakatnya
praktik keperawatan di Brazil disajikan model inspirasi keperawatan,
Marilyn E. Parker., PhD seorang rekan fakultas yang dibimbing dia di
Ilmu keperawatan sebagai suatu disiplin, peran akademik pendidikan
tinggi, dan dunia teori keperawatan, dan Anne Boykin., PhD, yang
memperkenalkannya kepada kepedulian sebagai bidang substantif studi
keperawatan. Schoenhofer menciptakan Teori Keperawatan sebagai
Caring.
B. Lingkup Teori (Theory Scope)
Premis inti atau central thesis dalam teori Nursing as Caring A Model
for Transforming Practice yang disusun oleh Anne Boykin dan Savina O.
Schoenhofer  adalah “nurturing persons living caring and growing in caring”
yaitu merawat individu yang hidup dan tumbuh dalam
aspek caring (Alligood & Tomey, 2010; Boykin & Rigg, 2010). Teori ini
mencakup kerangka kerja konseptual yang komprehensif yang menunjukkan
makna dan tujuan dari keperawatan sebagai suatu disiplin ilmu dan profesi.
Teori ini juga mencakup ide dalam situasi keperawatan yang dimaknai
sebagai proses berbagi pengalaman dengan adanya
perilaku caring didalamnya, hal tersebut akan meningkatkan kepribadian
(Alligood & Tomey, 2010).
Teori ini menunjukkan keunikan dalam konsep keperawatan dimana
setiap perawat memaknai hubungan antara perawat dan pasien dalam
prinsip caring(Mccance & Mckenna, 1999). Sensitifitas dan keterampilan
dalam menciptakan perilaku caring dikembangkan seiring keinginan perawat
dalam memaknaicaring itu sendiri. Dalam teori ini, manusia dimaknai
sebagai individu yang bersifat caring secara fundamental, potensial dan
aktual (Alligood & Tomey, 2010). Cakupan teori ini dibatasi oleh beberapa

4
konsep yang meliputi caring sebagai hidup dan ditawarkan dalam situasi
keperawatan. Situasi atau pelayanan keperawatan meliputi ekspresi dari nilai,
kehendak, dan perbuatan dari dua individu atau lebih untuk hidup dalam
hubungan interaksi keperawatan. Kepribadian dimaknai sebagai proses
kehidupan yang mendasari caring,mengimplikasikan individu yang
berlaku caring secara otentik dan bersikap terbuka dalam
proses caring. Dengan adanya situasi keperawatan yang
berlandaskan caring maka akan meningkatkan kepribadian melalui
keintimancaring, proses menghargai diri sendiri dan individu lain (Alligood
& Tomey, 2010; Boykin & Rigg, 2010).
Dalam situasi keperawatan, terdapat kesepakatan atau proses
komunikasi langsung yang disebut sebagai ‘direct invitation’ antara perawat
dan individu yang dirawat untuk membina hubungan dengan caring. Proses
ini meliputi kerendahan hati dan kehendak dalam membina hubungan
dengan caring.Berdasarkan hal tersebut maka fokus dalam teori ini bukan apa
saja yang dapat dilakukan oleh perawat akan tetapi berfokus pada hal-hal apa
yang dimaknai dari proses keperawatan tersebut bagi individu yang dirawat
(Alligood & Tomey, 2010).
Teori ini mencakup panggilan bagi perawat yang disebut sebagai “call
for nursing”, dimaknai sebagai panggilan yang menimbulkan kehendak
dalam diri perawat. Hal tersebut tidak dapat diprediksi akan tetapi dihasilkan
dari pengalaman dalam hubungan caring. Dengan kehendak dan panggilan
jiwa perawat, maka proses dalam hubungan keperawatan mencakup
pandangan perawat pada pasien sebagai caring person (Alligood & Tomey,
2010).Selanjutnya, teori ini mencakup proses caring diantara perawat dan
individu yang dirawat, respon perawat terhadap situasi serta memahami
keperawatan dapat dilakukan dengan mempelajari sejarah sebelumnya
(Alligood & Tomey, 2010). Definisi caring, konsep dari teori, proposisi
dalam teori yang disususn oleh Boykin dan Schoenhofer masih bersifat
abstrak sehingga teori ini diklasifikasikan sebagai grand theory.

5
C. Konteks Teori (Theory Context)
Teori keperawatan sebagai caring Anne Boykin dan Savina O
Schoenhofer adalah teori yang mengungkapkan bahwah keperawatan
merupakan caring yang merupakan sebuah general yang menjadi gambaran
praktik ilmu keperawatan (Parker, 2007).  Premis dasar dari Teori  Anne
ini  adalah semua manusia memiliki caring. Caring merupakan sebuah proses.
Setiap orang, sepanjang hidupnya bertumbuh dan mengeskpreskikan caring
(Boykin dan Schoenhofer, 2013).  Dengan mellihat hal tersebut, fokus dari
keperawatan adalah manusia hidung dan bertumbuh dalam caring (Parker,
2007) 
Teori perawat sebagai caring memiliki enam asumsi yang merupakan
nilai yang disediakan untuk mengerti dan memahami arti dari keperawatan.
Asumsi tersebut adalah sebagai berikut ((Boykin dan Schoenhofer, 2013). 
1) Manusia adalah caring karena memiliki sisi baik sebagai manusia
2) Manusia adalah caring dari waktu ke waktu
3) Manusia adalah satu kesatuan yang utuh dalam satu waktu
4) Kemanusian merupakan dasar dari hidup caring
5) Sisi Kemanusian manusia meningkat ketika berpartisipasi memelihara
hubungan yang saling caring dengan orang lain
6) Keperawatan merupakan disiplin ilmu dan sebuah profesi.
Keenam asumsi Boykin dan Schoenhofer merupakan bagian
paradigma yaitu manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Alligood,
2003)
D. Isi Teori (Theory Content)
1. Dasar Keperawatan Sebagai Caring
Caring adalah ciri dasar dan ekspresi dari seorang manusia. Menjadi
seorang manusia berarti menghidupkan caring dan ini menjadi sesuatu
yang alami serta memperhatikan keberadaan manusia untuk memahami
secara lebih dalam akan makna caring. Elaborasi dalam caring bermakna
sebagai suatu prespektif yang akan mengembangkan latar belakang yang

6
dibutuhkan untuk mengerti ide dari caring ini sendiri (Boykin &
Schoenhofer, 2013). Asumsi dasar yang mendasari Teori “Nursing as
Caring” antara lain :
1) Orang-orang peduli karena adanya sisi kemanusiaan di dalam diri
mereka
2) Orang-orang peduli seiring berjalannya waktu
3) Orang-orang adalah merupakan suatu keutuhan atau suatu hal yang
komplit pada suatu waktu
4) Kepribadian adalah sebuah proses dari dasar kehidupan di caring
5) Kepribadian  meningkat sepanjang proses partisipasi di hubungan
perawatan dengan peduli ke orang lain
6) Keperawatan adalah sebuah disiplin dan profesi
Caring adalah sebuah proses dalam individu punya kapasitas
dalam menumbuhkan dan mengekspresikannya. Namun, tidak smeua
tindakan individu merefleksikan cairng. Maka dari itu caring tidak bisa
dikatakan hanya mewakili suatu disiplin ilmu saja. Konsep diperkuat oleh
filsuf Mayeroff (1971) yang mediskusikan caring adalah proses akhir di
suatu diri individu, sesuatu yang ideal, dan tidak semata berarti akhir
masa depan. Didalam kontek dari proses caring (Roch, 1984) mnyatakan
bahwa caring adalah bentuk kapasitas suatu manusia dalam
memperdulikan seusatu. Meskipun ini adalah suatu hal yang alamian
terjadi di setiap individu, tapi proses di bisa dipuk waktu demi waktu
dengan cara mengekspresikan kepedulian dan menghargai ke sesame
manusia (Boykin & Schoenhofer, 2013).
Pada awalnya terbentuk gagasan bahwa keperawatan yang tertuju
ke kesehatan dipandang terbatas. Boykin dan Schoenhofer sekarang
mengajukan gagasan bahwa keperawatan itu berfokus kepada dasar
spektrum kehidupan manusia (Alligood , 2014). Hal ini sejalan dengan
teori Watson, seorang filsuf (Boykin & Schoenhofer, 2014) yang
menyatakan bahwa caring adalah sebuah interaksi antar manusia dan ada

7
proses mengekspresikan rasa hormat yang direfleksikan lewat lingkup
yakni pikiran, raga dan jiwa.
Proses memulai identifikasi dasar tentang asumsi tentang
keperawatan, mengklarifikasi keperawatan adalah sebagai suatu  proses
berbagi pengalaman hidup dimana terletak di rentang caring yang
berguna untuk meningkatkan kepribadian. Kepribadian dilihat sebagai
dasar kehidupan dari caring. Klasifikasi pengertian dari situasi
keperawatan dan fokus keperawatan menghidupkan arti dari asumsi yang
mendasari teori dan membantu dalam pemahaman yang praktis tentang
keperawatan adalah sebagai disiplin dan profesi. Kritik dan perbaikan dari
teori keperawatan dan kemajuan dari pembelajran ilmu keperawatan
(Alligood, 2014). Boylen & Schoenhofer (2013) menyatakan bahwa dasar
dari caring sebenarnya adalah bagaimana kita mengerti konsep dasar dari
caring, menghidupkan jiwa caring , dan memelihara hubungan antar
individu berlandaskan caring. Keperawatan sebagai bentuk dari caring
merefleksikan sebuah apresiasi atas individu-individu yang mempunyai
kepribadian di dalam konteks kondisi keperawatan.

2. Perawat sebagai “Caring”


Fokus keperawatan yang unik diposisikan sebagai perawatan
orang-orang yang peduli dan tumbuh dalam kepedulian.  Semua orang
peduli, inilah pandangan mendasar yang mendasari fokus keperawatan
sebagai disiplin dan profesi. Perspektif unik yang ditawarkan oleh teori
keperawatan sebagai kepedulian dibangun di atas pandangan itu dengan
mengenali kepribadian sebagai proses hidup yang didasarkan pada
kepedulian. Hal ini dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa keutuhan
menjadi manusia dinyatakan sebagai satu kehidupan yang peduli secara
unik dari hari ke hari. Proses hidup yang didasarkan pada kepedulian
meningkat melalui partisipasi dalam memelihara hubungan dengan orang

8
lain, terutama dalam hubungan keperawatan. (Boykin & Schoenhofer,
2013)
Teori Keperawatan Sebagai Kepedulian, kemudian, didasarkan
pada pemahaman bahwa fokus keperawatan, baik sebagai disiplin dan
sebagai profesi, melibatkan perawat orang-orang yang merawat dan
tumbuh dalam perawatan. Dalam pernyataan fokus ini, kita mengenali
kebutuhan unik manusia untuk keperawatan sebagai respons sebagai
keinginan untuk diakui sebagai orang yang peduli dan didukung dalam
perawatan. Fokus ini juga mengharuskan perawat mengetahui orang yang
mencari keperawatan sebagai orang yang peduli dan bahwa tindakan
keperawatan diarahkan untuk mengasuh anak yang dirawat dalam
perawatan hidup mereka dan tumbuh dalam perawatan. (Boykin &
Schoenhofer, 2013)
Situasi keperawatan merupakan konsep kunci dalam teori
Keperawatan sebagai Perhatian. Situasi keperawatan sebagai pengalaman
tinggal bersama dimana perawatan antara perawat dan perawat
meningkatkan kepribadian. Situasi keperawatan adalah lokus dari semua
yang diketahui dan dilakukan dalam perawatan. Ini adalah konteks
keperawatan. Isi dan struktur pengetahuan keperawatan diketahui melalui
studi situasi keperawatan. Isi pengetahuan keperawatan dihasilkan,
dikembangkan, dilestarikan, dan diketahui melalui pengalaman hidup dari
situasi keperawatan. Situasi keperawatan sebagai konstruk dibentuk di
dalam pikiran perawat saat perawat mengkonseptualisasikan atau bersiap
untuk mengkonseptualisasikan panggilan untuk menyusui. Dengan kata
lain, ketika perawat terlibat dalam situasi apa pun dari fokus keperawatan,
situasi keperawatan terbentuk (Boykin & Schoenhofer, 2013).
Di negara-negara Skandinavia, misalnya, semua disiplin bantuan
disebut ilmu keperawatan. Profesi seperti kedokteran, pekerjaan sosial,
psikologi klinis, dan konseling pastoral memiliki fungsi kepedulian;
Namun, peduli bukan fokus mereka. Sebaliknya, fokus dari masing-

9
masing profesi ini menangani bentuk kepedulian atau perhatian khusus
dalam rentang situasi kehidupan tertentu. Dalam situasi keperawatan,
perawat berfokus pada mengasuh orang saat mereka hidup dan tumbuh
dalam perawatan. Keunikan kepedulian keperawatan terletak pada niat
yang diungkapkan oleh pernyataan fokus. Sebagai ungkapan
keperawatan, perhatian adalah kehadiran perawat yang disengaja dan
otentik dengan orang lain yang diakui sebagai orang yang peduli dan
tumbuh dalam kepedulian. Di sini, perawat berusaha untuk mengenal
yang lain sebagai orang yang peduli dan berusaha untuk memahami
bagaimana orang tersebut dapat didukung, dipertahankan, dan diperkuat
dalam kis atau proses perawatan hidup yang unik dan tumbuh dalam
perawatan. Sekali lagi, setiap orang dalam interaksi dalam situasi
keperawatan dikenal sebagai peduli. Setiap orang tumbuh dalam
kepedulian melalui keterkaitan dengan yang lain (Boykin & Schoenhofer,
2013).
Dalam menanggapi panggilan merawat, perawat membawa
pengetahuan ahli (ahli dalam pengertian sengaja dikembangkan) tentang
apa artinya menjadi manusia, untuk diperhatikan, sebagai komitmen
sepenuhnya untuk mengenali dan memelihara perhatian dalam segala
situasi. Perawat memasuki dunia orang lain untuk mengenal orang itu
sebagai orang yang peduli. Perawat mengetahui bagaimana kepedulian
dijalani saat ini, menemukan kemungkinan yang berkembang untuk
tumbuh dalam kepedulian. Pengetahuan ini menjelaskan pemahaman
perawat tentang panggilan dan membimbing respons keperawatan. Dalam
konteks ini, pengetahuan umum yang dibawa perawat terhadap situasi
ditransformasikan melalui pemahaman tentang keunikan situasi tertentu
(Boykin & Schoenhofer, 2013).
Setiap situasi keperawatan adalah pengalaman hidup yang
melibatkan setidaknya dua orang unik. Oleh karena itu, setiap situasi
keperawatan berbeda dari yang lainnya. Sifat timbal balik dari

10
pengalaman hidup dari situasi keperawatan memerlukan investasi pribadi
dari kedua orang yang peduli. Fokus awalnya adalah untuk mengetahui
orang-orang sebagai perawat, baik perawat maupun perawat. Proses untuk
mengetahui diri dan orang lain sebagai perhatian melibatkan pertemuan
konstan dan saling terungkap. Untuk mengetahui yang lain, perawat harus
bersedia mengambil risiko memasuki dunia orang lain. Untuk bagiannya,
orang lain harus rela membiarkan perawat memasuki dunianya ini terjadi,
penerimaan kepercayaan dan kekuatan keberanian yang dibutuhkan,
orang dalam situasi keperawatan bisa sangat mengherankan (Boykin &
Schoenhofer, 2013).
Pada tahun-tahun awal pengembangan model keperawatan, para
ilmuwan keperawatan berusaha untuk mengartikulasikan disiplin mereka
dengan menggunakan perspektif disiplin lain, misalnya kedokteran,
sosiologi, atau psikologi. Salah satu contoh dari usaha ini adalah Model
Adaptasi Roy, di mana asumsi ilmiah mencerminkan teori sistem umum
von Bertalanffy dan teori tingkat adaptasi Helson (Roy and Andrews,
1991, hal 5). Teori Analisis Sistem Sosial Parson tercermin dalam Model
Sistem Perilaku Johnson untuk Perawatan Keperawatan dan Perawatan
Selfe Care Orem (Meleis, 1985). Kecenderungan kedua melibatkan
menyatakan bahwa keunikan keperawatan adalah cara konsep terpadu dan
terapan dari disiplin ilmu lainnya. Penekanan pada tahun 1960 tentang
pengembangan model keperawatan datang sebagai upaya untuk
mengartikulasikan dan menyusun substansi pengetahuan keperawatan.
Pekerjaan ini diperlukan untuk meningkatkan pendidikan keperawatan,
yang sebelumnya didasarkan pada peraturan praktik, dan untuk
memberikan landasan bagi minat yang muncul dalam penelitian
keperawatan. Sarjana perawat terlibat dalam pengembangan model
sebagai ungkapan komitmen mereka terhadap kemajuan keperawatan
sebagai disiplin dan profesi, dan kami menghargai kontribusi mereka.
Namun, pandangan kita adalah bahwa model awal ini, yang didasarkan

11
pada disiplin lain, tidak secara langsung menangani esensi keperawatan.
Pengembangan Keperawatan sebagai Perhatian telah diuntungkan dari
usaha-usaha sebelumnya dan juga dari karya beasiswa terbaru yang
berpedoman pada sentral dan esensi utama (Leininger, 1988), dan cita-
cita moral Keperawatan (Watson, 1985).
Teori Keperawatan sebagai Peduli berasal dari kerangka referensi
berdasarkan keterkaitan dan kolegialitas daripada pengetahuan esoterik,
keahlian teknis, dan hierarki yang melemahkan. Sebaliknya, teori
keperawatan yang sedang berkembang didasarkan pada model egaliter
untuk membantu menyaksikan kesaksian dan merayakan pribadi manusia
dalam kepenuhan keberadaannya, dan bukan pada kondisi fisik yang
kurang dari keseluruhan (Boykin & Schoenhofer, 2013)
3. Situasi Perawat sebagai lokus keperawatan
Konsep situasi keperawatan sangat penting bagi setiap aspek teori
Keperawatan sebagai Perhatian. Kami telah mengklaim bahwa semua
pengetahuan keperawatan berada dalam situasi keperawatan (Boykin &
Schoenhofer, 1991). Situasi keperawatan merupakan gudang pengetahuan
keperawatan dan konteks untuk mengetahui keperawatan. Situasi
keperawatan dikenal sebagai pengalaman hidup bersama di mana
perhatian antara perawat dan perawat yang merawat seseorang
meningkatkan kepribadian.
Ini adalah situasi keperawatan yang merawat perawat sebagai
pribadi yang peduli. Dalam situasi keperawatan, perawat mengenal orang
lain sebagai orang yang peduli, mengungkapkan cara hidup dan tumbuh
yang unik dalam perawatan. Dan dalam situasi keperawatan, perawat
menghadiri panggilan untuk peduli, menciptakan respons kepedulian
yang menumbuhkan kepribadian. Dalam situasi keperawatan, perawat
mengetahui keperawatan, dalam kepenuhan pengetahuan estetik (Boykin
& Schoenhofer, 2013).

12
Situasi keperawatan muncul ketika perawat mengaktualisasikan
komitmen pribadi dan profesional terhadap keyakinan bahwa semua
orang peduli. Harus diakui bahwa seorang perawat dapat terlibat dalam
banyak aktivitas dalam peran pekerjaan yang tidak selalu merupakan
ekspresi keperawatan. Ketika seorang perawat mempraktikkan
keperawatan dengan serius, perawat tersebut dipandu oleh konsepsi
keperawatannya. Konsep keperawatan yang diformalkan dalam teori
Keperawatan sebagai Perhatian adalah di jantung keperawatan,
memperluas kembali ke awal perawatan keperawatan dan masa depan
yang tidak tercatat. Pengakuan akan kepedulian sebagai inti keperawatan
menyiratkan bahwa setiap perawat yang mempraktikkan keperawatan
secara serius adalah menciptakan dan menjalani situasi keperawatan
karena, entah eksplisit atau diam-diam, maksud merawat keperawatan
hadir. Perawat sengaja memasuki situasi dengan tujuan untuk mengenal
yang lain sebagai orang yang peduli. Perawat juga membiarkan diri
dikenal sebagai orang yang peduli. Keberadaan otentik, seperti
kebanyakan kapasitas manusia, melekat dan bisa lebih berkembang
sepenuhnya melalui niat dan usaha yang disengaja. Kehadiran otentik
dapat dipahami hanya sebagai seseorang yang sengaja berada di sana
bersama orang lain dalam kepenuhan kepribadian seseorang. Perhatian
yang dikomunikasikan melalui kehadiran otentik adalah media perawatan
awal dan pendukungan dalam situasi keperawatan. Perawat, dengan
kehadiran otentik yang dikembangkan dan terbuka untuk mengetahui
yang lain sebagai peduli, mulai memahami panggilan orang lain untuk
menyusui. Seruan untuk melakukan keperawatan adalah seruan untuk
bentuk kepedulian tertentu yang mengakui, menegaskan, dan
mempertahankan yang lain karena mereka berusaha untuk hidup dengan
penuh perhatian. Kita juga harus ingat bahwa seruan untuk mengasuh
berasal dari hubungan unik dari situasi keperawatan. Seiring situasinya,
seruan untuk menjelaskan keperawatan. Perawat mengetahui siapa yang

13
lebih tua dan lebih dalam dan lebih memahami arti unik dari cara dan
aspirasi seseorang untuk tumbuh dalam perawatan. Dalam pengertian
inilah panggilan untuk keperawatan dikenal sebagai ekspresi kepedulian
khusus dan panggilan untuk respon perhatian eksplisit (Boykin &
Schoenhofer, 2013).
Situasi keperawatan adalah pengalaman hidup bersama. Perawat
bergabung dalam proses kehidupan orang yang dirawat dan membawa
proses hidupnya ke hubungan juga. Dalam situasi keperawatan, ada
kepedulian diantara peserta. Selanjutnya, pengalaman kepedulian dalam
situasi keperawatan meningkatkan kepribadian, proses hidup berakar pada
kepedulian. Masing-masing komponen konstruk situasi keperawatan ini
menimbulkan pertanyaan untuk diskusi segera dan terus berlanjut.
Keperawatan yang lain adalah pelayanan peduli, dikomunikasikan
melalui kehadiran otentik. Keperawatan lain berarti menjalani komitmen
untuk mengetahui yang lain sebagai orang yang peduli dan menanggapi
perhatian orang lain sebagai seseorang yang berharga (Boykin &
Schoenhofer, 1990, 1991). Dalam arti sepenuhnya, keperawatan tidak
dapat diberikan secara impersonal, namun harus ditawarkan dalam
semangat untuk terhubung dalam kesatuan. "Untuk merawat" tampaknya
mengharuskan pengasuh melihat diri sebagai orang yang peduli tercermin
di sisi lain (Watson, 1987). Perspektif teoritis Keperawatan sebagai
Perhatian didasarkan pada keyakinan bahwa kepedulian adalah cara
manusia untuk menjadi peduli (Roach, 1984). Bila seseorang dinilai
berdasarkan standar sosial untuk menyimpang dan bahkan jahat,
bagaimanapun, sulit untuk memanggil peduli. Hal ini menunjukkan
kontribusi keperawatan yang diminta untuk dibuat di masyarakat. Ketika
kita berbicara tentang kontribusi keperawatan di sini, kita memohon
diskusi disiplin dan profesi sebelumnya. Setiap disiplin dan profesi
menerangi aspek khusus orang-yang berlaku, apa artinya menjadi
manusia. Cahaya keperawatan yang bersinar di dunia orang adalah

14
pengetahuan orang sebagai perhatian, sehingga kontribusi keperawatan
tertentu adalah untuk menerangi orang tersebut sebagai perhatian,
perhatian hidup secara unik dalam situasi dan tumbuh dalam kepedulian.
Dalam keperawatan, yang dipraktekkan dalam konteks Perawatan
Keperawatan, orang tersebut mendapat nilai nominal sebagai perhatian
dan tidak perlu membuktikan dirinya sebagai orang yang peduli. Perawat,
berlatih dalam konteks Perawatan Perhatian, terampil mengenali dan
menegaskan kepedulian pada diri sendiri dan orang lain. Perhatian, yaitu,
menjalankan komitmen seseorang terhadap nilai ini "penting dalam diri"
(Roach, 1984), memicu pertumbuhan perawat dalam merawat dan
memungkinkan perawat saya berpaling untuk merawat orang lain dalam
kehidupan mereka dan terus bertambah dalam kepedulian. Nilai dan
asumsi keperawatan sebagai perhatian dapat membantu perawat untuk
terlibat sepenuhnya dalam situasi keperawatan dengan orang-orang yang
perhatiannya sulit ditemukan (Boykin & Schoenhofer, 2013).
Pengetahuan keperawatan ditemukan dan diuji dalam situasi
keperawatan yang sedang berlangsung. Setelah berpengalaman, situasi
keperawatan dapat dibuat tersedia untuk hidup baru, dengan penemuan
dan pengujian baru. Representasi estetika dari situasi keperawatan
membawa pengalaman hidup ke dalam ranah pengalaman baru. Dengan
demikian, pengetahuan tentang keperawatan dapat disediakan untuk studi
lebih lanjut. Presentasi ulang situasi keperawatan dapat terjadi melalui
media cerita keperawatan, puisi, lukisan, patung, dan bentuk seni lainnya
(Schoenhofer, 1989). Presentasi estetika melestarikan integritas epistemik
keperawatan sambil memungkinkan apresiasi penuh terhadap singularitas
situasi keperawatan mana pun (Boykin & Schoenhofer, 1991).
Pengenal pribadi-mengetahui diri sendiri dan hal lainnya-
merupakan bagian integral dari keterhubungan orang dalam tarian ini.
Administrator keperawatan berinteraksi dengan orang-orang dari banyak
disiplin ilmu dan juga dengan perawat. Dengan setiap interaksi,

15
administrator perawat jujur dan autentik dalam mendorong orang lain
untuk mengetahui dan menjalani siapa mereka. Setiap pertemuan dengan
yang lain merupakan kesempatan untuk mengetahui orang lain sebagai
orang yang peduli. Dari sudut pandang organisasi, administrator
keperawatan membantu dalam menciptakan sebuah komunitas yang
menghargai, memelihara, dan mendukung setiap orang saat mereka hidup
dan tumbuh dalam masa saat ini. Administrator keperawatan membantu
perawat untuk mendengar dan memahami panggilan unik untuk
perawatan dan mendukung dan menopang respons pengasuhan
mereka. (Alligood, 2010)
E. Asumsi
1. Asumsi Peduli SEBAGAI PERAWATAN:
1) Individu peduli karena kemanusiaan mereka.
2) Individu dan lengkap pada saat ini.
3) Individu peduli dari waktu ke waktu.
4) Kepribadian adalah cara hidup yang didasarkan pada kepedulian.
5) kepribadian ditingkatkan melalui partisipasi dalam memelihara
hubungan dengan orang lain. (Alligood, 2010)
2. Asumsi Perawat sebagai Individu
1) Kepribadian hidup didasarkan pada kepedulian.
2) Kepribadian adalah panggilan universal manusia.
3) Pengertian mengkomunikasikan paradoks orang-orang sebagai pribadi
dan orang dalam komuni sekaligus. (Alligood, 2010)
4) Meminta pengakuan dan penegasan orang yang tinggal dan peduli
dengan cara tertentu dalam situasi segera (Boykin & Schoenhofer,
1993, 2009)
5) Panggilan untuk pemeliharaan melalui ekspresi kepedulian pribadi
6) Berasal dari orang
7) Keistimewaan dan kehadiran otentik membuka perawat untuk
mendengar seruan untuk merawat. (Alligood, 2010)

16
BAB III
ANALISIS MODEL KONSEP

A. Analisis Teori/ Model Konseptual Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer


dalam Nursing As Caring.
1. Major concepts dan definitions
Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer dalam teorinya nursing as caring
membuat beberapa pernyataan atau bisa disebut juga konsep – konsep
utama dalan nursing as caring antara lain :
a. Focus and Intention of Nursing
Konsepnya Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer
menjelaskan bahwa Nursing as caring mempunyai dasar fokus yaitu
merawat sesorang dalam kehidupannya dengan caring dan
menumbuhkan sikap atau perilaku caring / kepedulian. Dari fokus
tersebut Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer memiliki tujuan
utama dari nursing as caring yaitu merawat klien sehingga klien
seperti dirumah sendiri. Dalam aplikasi keperawatan konsep ini lebih
cenderung meningkatkan kenyamanan pasien sehingga pasien merasa
seperti dirumahnya sendiri. Untuk memenuhi konsep tersebut tugas
perawat yaitu mengenalkan diri agar pasien tidak merasa asing dengan

17
perawat dan tugas selanjutnya mengorentasikan lingkungan rumah
sakit lebih sepesifiknya lingkungan ruangan klien dirawat.
b. Perspective of Persons as Caring
Setelah Anne Boykin dan Savina O Schoenhofer
menyampaikan fokus dan tujuan utama dari teorinya nursing as caring
beliau juga mengemukakan konsep pandangan orang terhadap caring.
Disini mempunyai makna bahwa caring adalah sebuah proses dalam
kehidupan, setiap orang tumbuh dalam kapasitasnya masing – masing
dalam caring. Dari persepektif boykin, sebenarnya setiap orang
mempunyai sifat caring / peduli sesama manusia meskipun
kelihatannya tindakan seseorang tidak menunjukan caring. Dalam
aplikasi di dunia keperawatan caring antara klien dan perawat ini
secara tidak langsung terbentuk dalam praktiknya perawat
memberikan pendidikan kesehatan tentang obat yang akan diberikan
maka disini ada sifat caring dari klien yaitu menerima pengetahuan
yang diberikan dari perawat.
c. Nursing Situatuon
Caring adalah jasa yang diberikan oleh perawat dalam konteks
situasi keperawatan . menurut boykin dan savina nursing situation
adalah semua keadaan , proses, dan tempat kegiatan yang berhubungan
dengan keperawatan yang melibatkan ekspresi terhadap nilai-nilai,
tujuan, dan tindakan dari dua orang atau lebih yang memilih untuk
saling berhubungan . Dalam praktiknya perawat harus mengetahui
kondisi klien, apa yang akan dilakukan untuk klien, guna mewujdkan
tujuan dari keperawatan, dalam hal ini perawat tidak hanya bekerja
sendirian tetapi lebih dalam kolaborasi antar tenaga medis.
d. Personhood
Konsep dari personhood ini adalah proses kehidupan yang
dipengaruhi oleh kepedulian/ caring. personhood mengiplikasikan
siapa kita dan bagaimana kita mau peduli dengan orang lain dan

18
bagaimana kita menerima kepedulian orang lain. Dalam keperawatan
yang caring menghormati diri sebagai pribadi dan menghormati
lainnya adalah nilai-nilai yang menegaskan kepribadian yang dimiliki
perawat. Dalam aplikasinya perawat seharusnya menghormati hak-hak
pasien, jika ada pasien perempuan tidak mau dirawat oleh perawat
laki-laki karena menurut klien dipandang dari segi spiritual klien itu
hal yang kurang baik maka kita harus menghormati dan menghargai
klien dengan menempatkan perawat perempuan untuk merawatnya.
e. Direct invitation
Situasi keperawatan direct invitation membuka hubungan
caring antara perawat dan yang dirawat. Dengan intensitas yang baik
kedatangan perawat langsung kepada klien untuk sekedar apa yang
dirasakan klien kemudian apa yang dibutuhkan klien, hal ini akan
membuka sikap caring antar perawat dan klien. Dalam prakteknya
konsep ini sudah banyak di lakukan oleh perawat kita, bahwa tindakan
perawat yang sering melihat kondisi klien secara langsung dan
menanyakan apa yang dirasakan oleh klien, apa yang dibutuhkan klien
hal semacam ini dapat menumbuhkan caring antara perawat dan
pasien.
f. Call for Nursing
Konsep ini boykin menjelaskan bahwa perawat tanpa diminta
oleh klien , perawat bisa mengetahui apa yang dibutuhkan klien. Hal
semacam ini tidak bisa diprediksi dari keinginan klien tapi perawat
tahu apa yang dibutuhkan klien, inilah situasi yang unik dalam
keperawatan. Dalam aplikasinya perawat seharusnya cepat tanggap
apa yang terjadi pada pasien contohnya saat klien merasa kesakitan
karena luka opersinya maka perawat harus melakukan intervensi
keperawatan tanpa harus menunggu panggilan dari keluarga maupun
instruksi tenaga medis lain, perawat harus melakukan implementasi

19
untuk mengurangi rasa nyeri dalam konteks keperawatan antara lain
dengan tehnik nonfamakologi ataupun distraksi lingkungan.
g. Caring Between
Kepedulian sesama ini dapat digambarkan yaitu Ketika
perawat masuk dalam kehidupannya klien dengan tujuan untuk
mengetahui kebutuhan perawatan klien , pertemuan antara perawat dan
yang dirawat memberikan reaksi saling peduli. Sehingga antara
perawat dan klien masing-masing mengekspresikan diri dan menerima
orang lain menjadi orang yang peduli terhadap dirinya. Alikasi
keperawatnnya yaitu dari intensitas bertemunya perawat dan pasien
dengan adanya saling menerima maka caring akan semakin kuat
sehingga klien mau menerima orang lain dalam hal ini perawat yang
peduli terhadap dirinya.
h. Nursing Respon
Menanggapi permintaan klien akan kebutuhan klien , perawat
masuk pada situasi keperawatan dengan tujuan untuk mengetahui
orang yang sedang di rawat. Setelah masuk dalam nursing situasion
maka perawat mengetahui akan kebutuhan klien dan selanjutnya
perawat memberikan respon, respon ini bisa membawa dalam keadaan
yang khusus dan unik.
i. Story as Method For Knowing Nursing
Bercerita adalah metode yang unik dalam hal keperawatan
dengan saling bercerita / mengobrol, perawat dapat mengidentifikasi
apa yang terjadi dari klien mulai dari awal mula terkena suatu masalah
kesehatan sampai dalam penatalaksanaan keperawatan. Sehingga
boykin dan savina memasukan bercerita merupakan hal yang dapat
dimasukan sebagai nursing as caring. Dalam prakteknya pendekatan
dengan bercerita ini lebih dapat diterima dan dapat secara cepat
menumbuhkan caring antara perawat dan yang dirawat, perawat dapat
mengidentifikasi masalah yang terjadi pada klien dengan perawat

20
memulai agar klien bercerita tentang apa yang terjadi pada klien
sebelum masuk kerumah sakit. Dan perawat juga dapat menggunakan
tehnik bercerita untuk implementasinya contohnya perawat bercerita
tentang kliennya yang dulu dengan penyakit yang sama dengan klien
sekarang bahwa klien yang dirawatnya dulu cepat sembuh karena
beliau mamatuhi aturan-aturan yang dintruksikan dan selalu rutin
minum obat, hal ini dapat memotivasi klien untuk meniru klien yang
dahulu guna untuk tujuan keperawatan mewujudkan manusia yang
sehat.
B. Boykin dan Schoenhofer menambahkan 6 asumsi utama yang mencerminkan
nilai-nilai pemahaman dan penjelasan arti dari keperawatan.
a. Orang – orang yang memiliki sikap caring didasarkan atas otology dan
etika lingkungan, dimana orang yang hidup di lingkungan yang penuh
dengan caring memberikan kemungkinan bahwa orang tersebut
mempunyai jiwa caring / kepedulian juga.
b. Manusia sebagai makhluk yang utuh , menghormati manusia yang utuh
berarti menghargai manusia sebagai manusia yang mulia.
c. Kepedulian atau caring adalah proses kehidupan yang selalu ada dan tetap
berlangsung dalam lika – liku kehidupan kita secara terus menerus
mengekpresikan diri kita sebagai orang yang peduli. Boykin berkata
bagaimana cara kita mengekpesikan kepedulian.
d. Personhood adalah hubungan antar manusia dalam proses kehidupan
dalam menumbuhkan kepedulian dalam berkehidupan sosial.
e. Persoonhood bisa muncul melalui kontak/ komunikasi antara perawat dan
yang di rawat.
f. Keperawatan adalah ilmu dalam profesi. Ilmu keperawatan adalah cara
mengetahui , memanusiakan, dan menghargai manusia yang hidup
bersama dengan manusia lainnya. Sedangkan profesi menurut boykin
yaitu mengaplikasikan ilmu keperawatan yang sudah diketahui untuk
merespon manusia.

21
g. Pernyataan teoritis Dance Of Caring Persons
Dance of caring persons adalah sebuah gambaran dari caring
antara perawat dan yang dirawat . teori ini berfokus pada ekspresi dari
hubungan masing-masing komponen dalam keparawatan. Konsep hirarki
bahwa manusia hidup dengan status social yang berbeda – beda tidak
sesuai dengan Nursing as Caring, konsep ini lebih memandang bahwa
semua orang adalah sederajat. Disini digambarkan klien dan perawat
adalah penari , Penari-penari masuk dalam situasi keperawatan,
tergambarkan dalam sebuah tarian yang melingkar yang terorganisir dan
berfungsi terintegrasi.
Dance of nursing persons di ilustrasikan Penari-penari bergerak
secara bebas, beberapa penari ada yang bersentuhan, dan beberapa yang
lainnya menari sendiri, tapi semua menari dan berhubungan antara satu
dan lainnya dalam lingkaran. Seseorang mengetahui dirinya dan orang
lainnya bersatu untuk keterhubungan dari tarian ini, yang mana sifat
hubungan dalam lingkaran didasarkan pada penghargaan dan
penghormatan terhadap seseorang. Contoh aplikasi dalam keperawatan
dari konsep ini yaitu proses perawatan seseorang yang berada di rumah
sakit yang didalamnya terdapat perawat, keluarga, dan tenaga medis lain
yang saling berhubungan demi tercapainya perawatan yang baik, dan
semua saling menghargai dan menghormati.
h. Logical form
Teori ini disajikan dalam bentuk logika berdasarkan asumsi-
asumsi umum yang terkait manusia, manusia sebagai makhluk yang caring
dan keperawatan sebagai disiplin ilmu pengetahuan dari sebuah profesi.
Kunci konsep dari teori ini adalah focus and intention of nursing,
perspective of persons as caring, nursing situation, personhood, direct
invitation, call for nursing, caring between, nursing respon, story as
method for knowing nursing asumsi ini saling berhubungan yang di
gambarkan dalam ilustrasi dance of nursing.

22
C. Kelebihan dan Kekurangan Teori
a. Kelebihan
Kelebihan dari nursing as caring adalah berfokus pada pemecahan
masalah dalam keperawatan dengan sikap caring. Bahwa caring
merupakan hal yang penting dalam dunia keperawatan tetap sering
dilupakan.dan caring merupakan teori yang umum pada profesi
keperawatan yang merupakan penghubung dengan teori keperawatan
lainnya.
b. Kekurangan
Kekurangan teori ini didasarkan dari penelitian kualitatif dengan
pendekatan nursing practice yang bertujuan untuk mengetahui ilmu
disiplin dan profesi keperawatan. Dalam teori ini tidak memberikan
arahan yang spesifik bagaimana struktur disiplin dan profesi perawat yang
professional.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Boykin dan schoenhofer telah mengembangkan teori umum tentang


nursing as caring. Dua perspektif utama pada teori ini adalah bahwa semua
orang memiliki caring dan keperawatan merupakan bagian dari disiplin ilmu
dan profesi. Dalam perspektif semua orang memiliki caring Boykin dan
schoenhofer menjelaskan 6 asumsi yang mencerminkan nilai – nilai
pemahaman dan penjelasan arti dari keperawatan antara lain : Orang – orang
yang memiliki sikap caring didasarkan atas otology dan etika lingkungan,
dimana orang yang hidup di lingkungan yang penuh dengan caring, Manusia
sebagai makhluk yang utuh, Kepedulian atau caring adalah proses kehidupan
yang selalu ada dan tetap berlangsung dalam lika – liku kehidupan kita secara
terus menerus, Personhood adalah hubungan antar manusia dalam proses

23
kehidupan dalam menumbuhkan kepedulian dalam berkehidupan sosial,
Persoonhood bisa muncul melalui kontak/ komunikasi antara perawat dan
yang di rawat, Keperawatan adalah ilmu dalam profesi.
Teori umum nursing as caring ini memiliki fokus dan ruang . fokus

teori ini adalah merawat manusia untuk tetap hidup sehat dan menumbuhkan

caring. Sedangkan ruang dari teori ini adalah situasi keperawatan dimana

terdapat berbagai hubungan yang saling peduli antara perawat dengan pasien,

keluarga, dan tenaga medis lain yang saling menghormati dan menghargai

yang diilustarsikan oleh Boykin dan schoenhofer dengan konsep dance of

caring persons.

Saran

Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien kita dapat

mengembangkan dan menganalisa dari teori keperawatan yang telah

dikemukan Anne Boykin & Savina O. Shoenhofer bahwa inti dari praktik

keperawatan yang baik adalah mempertahankan caring. Sehingga akan

menghasilkan hubungan diantara perawat dan pasien untuk mencapai kondisi

sehat

24
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R & Tomey. (2010). Nursing Theorist and Their Works Seventh Ed.
St.Louis : Mosby Elsevier.

Boykin, A., & Rigg, C. (2010). Integrating Caring Theory With Nursing Practice and
Education. The Journal of Nursing Administrartiontion, 40(11), 498–503.
doi:10.1097/NNA.0b013e3181f88b96Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorist and
Their Works. USA : Elsevier

Boykin, A. & Schoenhofer, S.O. (2013). Nursing As Caring. USA : Jones and Bartlett
Publisher
Fawcett, J. (2006). Contemporary nursing knowledge : Analysis and evaluation of
nursing models and theories. Second Edition. Philadelphia : F.A Davis Company.

Mayeroff,M. (1971). On caring. New York : Harper & Row

25
Mccance, T. V, & Mckenna, H. (1999). Caring : theoretical perspectives of relevance
to nursing. Journal in Advanced Nursing, 30(6), 1388–1395.

Roach, S. (1984). Caring : The Human Mode of Being, Implication for Nursing.


Toronto : Faculty of Nursing, Unversity of Toronto.

26

Anda mungkin juga menyukai