Anda di halaman 1dari 23

NURSING AS CARING

BOYKIN & SCHOENHOFER

OLEH
Ns, Sukma Ayu C.K.,M.Kep.,Sp.Kep.J
BIOGRAFI
 Anne dibesarkan di Kaukauna ia memulai karier keperawatan pada tahun 1966.
Lulusan dari Alverno College Anne Boykin mendapatkan gelar master dari
Universitas Emory di Atlanta. Kemudian gelar doktor di Universitas Vanderbilt di
Nashvile Florida utara.
 Savina O. Schoenhofer lahir sebagai anak kedua dari 9 anak, dan tinggal di
Kansas. Tahun 1960 selama 3 tahun menjadi voluntir pembangunan masyarakat di
Amazone Brazil. Beliau Menyelesaikan Ph.D di Kansas State University pada tahun
1983. Ia termasuk sebagai asissten penulis bersama Boykin pada buku of Nursing
as Caring: A Model Transforming Practice (1993)
6 ASUMSI DASAR
Dasar-dasar keyakinan tentang apa artinya
menjadi manusia yang mendasari teori nursing
as caring / keperawatan sebagai kepedulian.
Anne Boykin dan Savina O.
Schoenhofer menjelaskan enam asumsi besar
yang mencerminkan satu set nilai untuk
memberikan dasar untuk memahami dan
memaknai dari eksplisit keperawatan
1.MANUSIA MEMILIKI SIFAT CARING
BERDASARKAN NILAI KEMANUSIAAN
Keyakinan bahwa orang-orang sedang merawat berdasarkan kemanusiaan mereka
memaparkan di mana teori ini didasarkan basis ontologis dan etis. Menjadi seorang perawat
berarti memiliki sifat perduli, dan mengetahui secara penuh. Asumsi semua orang dirawat
tidak mensyaratkan masing-masing orang butuh seorang perawat, tetapi memerlukan syarat
penerimaan “mendasar”, potensi, dan kenyataan masing-masing orang adalah merawat atau
peduli”(Boykin & Schoenhofer, 2001ªp.2.)
Keyakinan bahwa semua orang-orang dengan siafat caring/peduli melibatkan
komitmen untuk tahu diri dan sebagai kepedulian pada orang lain. Masuk melalui
pengalaman, dan menghargai dunia kehidupan lain, sifat menjadikan manusia dipahami
secara lebih lengkap. Dari prespektif teori keperawatan adalah caring, memahami orang
sebagai caring/kepedulian“ berpusat pada menghargai dan memanuhi keutuhan manusia,
orang sebagai manusia yang hidup dan tumbuh dalam merawat dan aktif dengan
keterlibatan pribadi dengan yang lainnya (Boykin & Schoenhofer, 2001ªp.5.)
2. MANUSIA MERUPAKAN BAGIAN DARI KESELURUHAN
DAN UTUH PADA WAKTU TERTENTU

Menghormati orang secara total dikomunikasikan


dalam pengertian orang secara keseluruhan atau
lengkap pada suatu saat/momen. Menjadikan
komplet pada suatu momen adalah signifikan
dimana tidak ada ketidakcukupan, tidak ada
kerusakan/kerapuhan atau tidak ada ketiadaan
sesuatu.
3. MANUSIA MELAKSANAKAN PROSES CARING DARI
WAKTU KE WAKTU

Kepedulian adalah suatu proses seumur hidup yang berlangsung


dari waktu ke waktu dan terus berlangsung dalam irama
pengalaman hidup, kami terus mengembangkan diri kita sebagai
ungkapan kepedulian orang. Aktualisasi dari potensi untuk
mengekspresikan kepedulian bervariasi pada suatu saat.
Kompetensi merawat dikembangkan hidup terus, kami datang
untuk memahami apa artinya menjadi orang yang penuh
perhatian. Bagaimana seharusnya saya bertindak sebagai orang
yang peduli?
4. KEPRIBADIAN ADALAH KEHIDUPAN YANG HIDUP
DIDASARKAN PADA KEPEDULIAN.

Kepribadian adalah hidup untuk mengetahui siapa


diri kita, menunjukkan kesesuaian antara keyakinan
dan tingkah laku, dan arti kehidupan kita.
Kepribadian mengakui potensi untuk kemungkinan
peduli berlangsung dari waktu ke waktu.
5. LINGKUNGAN MANUSIA MERUPAKAN
KEBERLANGSUNGAN HIDUP YANG MERUPAKAN DASAR
DARI CAIRNG.
Kepribadian yang autentik menjadikan siapa aku
yang peduli pada suatu waktu. dan meningkatkan
melalui partisipasi dalam membina hubungan dan
perhatian dengan orang lain.
6. KEPERAWATAN ADALAH BAIK SUATU DISIPLIN
ILMU PENGETAHUAN DAN PROFESI
“ Keperawatan adalah suatu jalinan yang indah “
(Boykin & Schoenhofer, 2001ªp.6.). Sebagai suatu
disiplin ilmu adalah suatu jalan untuk pengetahuan,
nilai-nilai dan kehidupan di dunia ini dan
dipertimbangkan sebagai suatu kesatuan
pengetahuan dalam kesatuan yang lebih besar.
KARAKTERISTIK TEORI NURSING AS CARING
1. Teori Nursing As Caring lebih berfokus pada situasi keperawatan dibandingkan
konsep keperawatan
2. Teori Nursing As Caring adalah teori yang logis, pemikiran dan kepercayaan
Boykin & Schoenhofer dapat dipresentasikan dalam sebuah perilaku yang saling
berhubungan satu dengan yang lain secara koheren dan jelas.
3. Teori Nursing As Caring menjelaskan kehidupan dan pertumbuhan dalam
keperawatan yang tidak dapat dipandang sebagai suatu yang simple.
4. Teori Nursing As Caring merupakan teori yang lebih tepat diuji dengan penelitian
kualitatif dibandingkan dengan kwantitatif.
5. Teori Nursing As Caring berkontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan
melalui penelitian untuk memfalidasi teori tersebut.
6. Teori Nursing As Caring dapat dipergunakan oleh praktisi keperawatan sebagai
pedoman dalam upaya memperbaiki praktek keperawatan.
DANCE OF CARING PERSONS : ANNE BOYKIN
The Dance of Caring Persons adalah visualisasi yang representative dari kepedulian antara
perawat dan merawat dan mengungkapkan hubungan yang mendasari. (seperti pada
gambar), pada konsep hirarki tangga adalah tidak konsisten dengan keperawatan sebagai
kepedulian. Sebaliknya, semangat egaliter/ kebebasan kepedulian karakteristik menghormati
ciri masing-masing peserta dalam tarian peduli orang. Dimana kontribusi masing-masing
penari termasuk perawat dan tenaga honorer.
Penari-penari (person) masuk dalam situasi keperawatan (nursing situation),
tergambar sebagai sebuah lingkaran yang ada tujuan organisasinya dan fungsi yang
terintegrasi.( Boykin, et.all., 2003). Penari-penari bergerak dengan bebas, banyak penari
bersentuhan, ada penari yang sendirian, tetapi semua penari terhubung satu dengan yang
lainnya dalam satu lingkaran. Setiap penari membawa hadiah special sebagai situasi evolusi
keperawatan. Beberapa penari mungkin mendengan catatan perbedaan dan irama yang
berbeda, tetapi semua harmonis dalam satu unit/kesatuan tarian dan dalam satu lingkaran.
Pengetahuan pribadi sendiri dan yang lainnya adalah integral terhubung orang dalam tarian,
di mana sifat yang berhubungan dalam lingkaran didasarkan pada menghargai dan
menghormati orang( Boykin & Schoenhofer,2001a). Semua dalam situasi keperawatan
termasuk perawat dan merawat, situasi di tari, diberi energi dan beresonansi supaya peduli
dengan musik.
Ilustrasi tersebut menjelaskan mengenai proses caring dan
hubungan antara perawat dan orang yang dirawat (klien).
Di dalam tarian tersebut mengandung arti mengenai
semangat persamaan dari menghargai (Story as Method
of Knowing Person) karakteristik individu sebagai
anggotanya dan juga partisipasi dan kontribusi dari
anggotanya. Penari (person)diibaratkan berada dalam
situasi keperawatan antara perawat-klien (nursing
situation), yang digambarkan berada dalam suatu
lingkaran caring yang mempunyai tujuan yang terorganisir
dan fungsi yang terintegrasi (Boykin, et al., 2003).
Penari bergerak dengan bebas, beberapa orang saling menyentuh
dan beberapa menari sendiri, tetapi secara keseluruhan tarian
tersebut saling menghubungkan antar individu dan membentuk
sebuah lingkaran . Setiap individu mempunyai peran dalam situasi
keperawatan yang terlibat. Beberapa penari mungkin mendengar
nada dan ritme yang berbeda tetapi semua harmonisasinya
menjadi satu dalam tarian. Pemahaman akan diri sendiri dan
orang lain terintegrasi dalam keterkaitan dengan orang lain
dalam membentuk suatu lingkaran, dimana ciri khas dari hubungan
dalam lingkaran tersebut berdasar pada menghargai dan
menghormati orang lain (Boykin & Schoenhofer, 2001a). Dalam
semua situasi keperawatan , termasuk perawat dan yang dirawat
(klien), mempertahankan tarian, saling menguatkan dan
beresonansi dengan musik dalam caring.
CONTOH KASUS
Ny. A (65 tahun) dirawat di rumah oleh anak perempuannya yang berusia 25 tahun dalam kondisi terminal dengan
diagnosa medis Kanker Serviks stadium lanjut dan beberapa kali mendapat kemoterapi. Perawat B, mengunjungi
Ny.A dirumahnya untuk melakukan perawatan lanjut dan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar klien :
memandikan. Ketika sedang memandikan klien, perawat B mencoba untuk menemukan masalah yang dimiliki oleh Ny.
A dengan menggunakan prinsip caring dan menggunakan komunikasi terapeutik dengan menggunakan sentuhan dan
menatap kedua mata klien untuk berkomunikasi secara non verbal dan secara verbal dengan berkata ceritakan
padaku apa masalahmu. Setelah perawat memandikan dan menggantikan baju klien, perawat merasakan bahwa
tubuh klien mulai menggigil, terasa mulai dingin, dan tubuh klien terlihat mulai berubah. Perawat juga mengamati
bahwa Ny. A terus menerus melihat foto suaminya yang ada di atas lemari. Kemudian perawat mulai mengeksplor
perasaan klien dan bertanya apakah ada masalah yang sedang dirasakan olehnya. Klien terlihat diam dan
menatap mata perawat serta saling berpegangan tangan seakan mereka sedang berkomunikasi secara non verbal.
Seketika itu, datanglah sang anak, yang mendengar dan melihat pembicaraan antara perawat-klien. Akhirnya sang
anak pun duduk dan mereka bertiga melanjutkan interaksi dan pembicaraan tersebut. Sang anak kemudian
menceritakan proses bertemunya ayah dan ibunya, diawali ketika ayahnya sedang berperang sebagai tentara dan
ibunya bertugas sebagai perawat dalam peperangan, akhirnya mereka berdua saling jatuh cinta dan memiliki
seorang putri. Mereka telah melewati beberapa masa bersama-sama, masa peperangan, masa menjadi suami-istri,
masa menjadi ayah dan ibu, sampai akhirnya ayahnya meninggal di dalam peperangan. Semenjak itu ibunya
berperan sebagai single parent dan merawat anaknya sendirian. Terkadang sang ibu terlihat kesepian dan sering
memandangi foto ayahnya sambil terlihat sedih. Sampai akhirnya ibunya didiagnosa menderita Kanker Serviks.
Ketika sang anak bercerita, akhirnya perawat merasa empati akan kondisi Ny. A dan Ny. A sendiri menangis
mendengar cerita anaknya tersebut. Saat itu perawat mengatakan pada klien bahwa ia berterimakasih karena klien
telah mengijinkan ia masuk dan mendengar cerita yang paling pribadi di dalam hidupnya dan mengijinkan ia mulai
merasa adanya perubahan dalam tubuh klien. Di saat mereka bertiga sedang berada dalam situasi keperawatan
tersebebut, akhirnya sang ibu meninggal dengan tenang.
PEMBAHASAN
1. (Person) Individu
Individu dalam hal ini merupakan seseorang yang utuh tanpa ada
kekurangan suatu apapun. Dari cerita diatas, individu digambarkan sebagai
klien, anak klien dan perawat.

2. Nursing Situation (Situasi Keperawatan)


Situasi keperawatan merupakan suatu kerangka konsep dalam pikiran
perawat yang muncul pada saatterdapat niat untuk merawat si klien. Situasi
keperawatan melibatkan ekspresi dari nilai-nilai, niat dalam hati dan
tindakan dari 2 orang atau lebih yang memilih untuk membangun hubungan
perawat-klien.
3. Story as Method of Knowing Person (Bercerita sebagai metode untuk
mengenali seseorang)
Situasi keperawatan sebaiknya dikomunikasikan melalui media yang esthetis atau indah
dengan cara menciptakan hubungan intim dan terapeutik antara perawat dengan klien agar
masalah yang dihadapi klien dapat tereksplor dengan jelas dari klien. Cerita dimulai ketika
perawat mulai memandikan klien dan klien menatap mata perawat, kemudian perawat
bertanya : Ceritakan padaku apa masalahmu dari hatimu yang paling dalam. Namun saat itu
klien diam dan tidak menjawab, hanya menatap, kemudian datang anak klien yang ikut
membangun suasana caring dan ikut menceritakan kisah nyata orang tuanya. Dalam cerita ini,
semua individu dalam cerita ini adalah orang yang dirawat. Pertama, klien Ny. A ,
mempertegas kisah hidup yang diceritakan dalam hidupnya kepada perawat. Perawat
memasuki kondisi mengetahui secara lebih dalam klien dan saling berbagi tentang kehidupan
yang dialami oleh klien yang harus ia rawat. Dan anak klien ikut membangun suasana caring
yang sebelumnya telah tercipta antara perawat-klien.
4. Personhood (Proses membentuk dan Mengembangkan Caring)
Personhood pada klien Ny. A dibangun melalui kisah saling mencintai dalam
hidupnya hingga akhir. Personhood pada si anak klien dibangun dengan
mengapresiasikan dirinya dalam cerita tentang orang tuanya. Untuk perawat,
personhood dibangundalam pengembangan caring dan pemahaman yang
lebih dalam tentang kehidupan sesorang yang sedang mengahdapi ajalnya.

5. Direct Invitation (Panggilan spontanitas untuk menciptakan lingkungan


caring)
Direct invitation klien Ny. A ditunjukkan melalui tatapan mata yang
menggambarkan bahwa ia ingin bercerita. Perawat ditunjukkan melalui
spontanitas yang ditunjukkan dalam bertanya. Si anak ketika melihat situasi
yang terbangun, akhirnya terpanggil untuk berpartisipasi dalam bercerita
mengenai kisah yang dialami orang tuanya.
6. Call for nursing ( Panggilah hati untuk merawat)
Adalah unik yaitu ekspresi individu yang berdasarkan situasi, tidak dapat diprediksi, tetapi alami
berdasarkan kondisi yang ada. Panggilan hati perawat dalam memunculkan situasi caring diakhiri
dengan melakukan tindakan spontan dan kreatif yang muncul diakhir situasi keperawatan yang telah
dilalui.

7. Caring Between
Adalah suatu keadaan ketika perawat memasuki dunia klien dengan tujuan untuk memasuki lebih dalam
sehingga bisa me proses caring. Pada kasus, caring between merupakan momen dimana niat yang tulus
untuk melaksanakan caring meskipun klien tidak mampu bercerita dan perawat membangun suasana
caring dengan memberikan pemahaman dengan cara tatapan mata sembari mendengarkan cerita yang
dipaparkan oleh anaknya.

8. Nursing Respons
Nursing respon dibentuk dengan menumbuhkan rasa pengertian antara perawat dan yang dirawat.
Ketika hubungan caring muncul pada saat memandikan klien, perawat merespon panggilan yang
disebut living and growing dalam caring, melalui proses sakaratul maut yang melibatkan klien dan
anaknya dalam perilaku yang muncul, seperti : berpegangan tangan, mendengar, dan menunggu saat
terakhir secara bersama.
PARADIGMA KEPERAWATAN
Manusia
Kepercayaan dasar tentang manusia direfleksikan berdasarkan asumsi
utama dari teori. Manusia merupakan individu yang mempunyai kepedulian dari satu
kondisi ke kondisi yang lain dan menjadi utuh serta komplit pada suatu kondisi.
Manusia dapat ditingkatkan nilainya melalui partisipasi dalam membina hubungan
dan perhatian dengan orang lain. Setiap manusia mempunyai nilai kepedulian, tetapi
tidak setiap manusia mampu menunjukkan nilai kepedulian tersebut melalui sebuah
tindakan
2. KEPERAWATAN
Keperawatan melibatkan perawat yang menyadari dirinya sebagai individu yang mempunyai
kepedulian dan juga memahami bahwa individu lain mempunyai nilai kepedulian. Setiap
perawat mengekspresikan kepedulian tersebut dengan cara yang unik terhadap kehidupan
dan pertumbuhan. Perawat yang lain mengekspresikan panggilan terhadap kepeduliannya
dengan memodifikasi asuhan keperawatan. Keperawatan melibatkan kreasi atau
pembentukan respon terhadap kepedulian dalam asuhan keperawatan dan hal tersebut akan
lebih eksis ketika perawat mampu mengaktualisasikan dirinya dan mempunyai komitmen
professional dalam membangun kepercayaan bahwa setiap individu mempunyai nilai
kepedulian. Tidak semua perawat dapat mengekspresikan nilai-nilai keperawatan. Ada
beberapa pengalaman interpersonal perawat yang telah berpotensi menjadi situasi yang
mempengaruhi perawat tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan (situasi
keperawatan). Situasi keperawatan itu terjadi manakala perawat menghadirkan dirinya
sebagai pemberi asuhan keperawatan yang professional dan menjadi seorang pribadi yang
dicari, diinginkan atau diterima asuhan keperawatannya.
Lingkungan & kesehatan
Teori nursing as caring merupakan proses interpersonal yang
dapat terjadi ketika perawat dan perawat yang lain berada
dalam suatu kondisi yang dikembangkan dari situasi keperawatan.
Lingkungan bukanlah merupakan komponen yang penting dalam
teori ini. Aspek lingkungan menjadi penting hanya ketika
lingkungan tersebut mempengaruhi pelaksanaan keperawatan,
begitu juga aspek kesehatan. Pada teori ini kesehatan tidak
didefinisikan dengan jelas
E TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai