Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

FALSAFAH DAN
TEORI KEPERAWATAN PATRICIA
BENNER

PITDAYANI
202212100065
1942 : Lahir di Hampton,Virginia dan
besar di California
PATRICIA BENNER
1964 : menyelesaikan pendidikan sarjana
di Pasadena College
1970 : mendapatkan gelar master
keperawatan dengan peminatan Medical-
Surgical Nusrsing dari University of
California, San Fransisco (UCSF)

1982 : mendapatkan gelar Ph.D, fokus


studi terkait stres, koping dan kesehatan
1984 : mengeluarkan buku From Novice to
Expert: Excellence and Power in Clinical
Nursing Practice
1989: Ditetapkan sebagai Professor di
Department of Physiological Nursing
UCSF
_BIOGRAFI_
Asumsi Teori
1. KEPERAWATAN
caring merupakan “suatu kondisi yang memungkinkan
terbentuknya hubungan dan kepedulian” (Benner &
Wrubel, 1989).

“caring adalah hal utama karena caring membentuk


kesempatan untuk memberikan pertolongan dan menerima
pertolongan” (Benner & Wrubel, 1989).

“Keperawatan di pandang sebagai praktik caring yang


dikendalikan oleh seni moral dan etik keperawatan serta
tanggung jawab” (Benner & Wrubel, 1989).
Asumsi Teori
2. MANUSIA

Benner & Wrubel (1989) menggunakan


Heidegger’s phenomenological dalam
mendeskripsikan manusia sebagai “makhluk
yang menginterpretasikan dirinya sendiri, yaitu
seseorang tidak datang ke dunia yang telah
ditentukan namun akan ditentukan dalam
perjalanan dalam kehidupan”.
Asumsi Teori
berfokus pada pengalaman hidup menjadi sehat dan
menjadi sakit.

Sehat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dikaji,


sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman manusia
3. KESEHATAN terhadap kesehatan atau secara keseluruhan.

Kesehatan di deskripsikan tidak hanya ketiadaan


penyakit dan kesakitan.

Seseorang bisa mengalami penyakit tapi tidak


merasakan sakit, karena sakit merupakan pengalaman
seseorang terhadap kehilangan atau disfungsi, dimana
penyakit adalah sesuatu yang dapat dikaji pada level
Asumsi Teori
Benner dan Wrubel (1989) lebih menggunakan istilah
situasi dibandingkan dengan lingkungan, karena
situasi menjelaskan lingkungan sosial dengan definisi
4. SITUASI sosial.

Masa lalu, sekarang maupun masa depan setiap orang


yang meliputi pemahaman pribadi, kebiasaan dan
pandangan akan mempengaruhi situasi saat ini.
Teori Benner

Teori nya dipengaruhi oleh beberapa


orang antara lain Theorist keperawatan
Virginia Henderson dan Profesor dari
University of California-Berkeley Hubert
Dreyfus (Seorang Filsuf) & Stuart
Dreyfus (operational engineer)

20XX presentation title 7


5 Tingkat Keterampilan Perawat menurut
Benner
1. Novice
Novice merupakan staf baru yang masih belum punya
pengalaman, membutuhkan bimbingan dan instruksi yang jelas
dalam melakukan tugasnya.

Termasuk mahasiswa keperawatan atau orang yang telah


berpengalaman dan bekerja lama pada satu unit, kemudian
dipindahkan pada suatu unit baru yang berbeda, maka masih
diperlukan bimbingan dan pengenalan terhadap aturan yang
berlaku.
2. Advanced Beginner
Mampu mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi
nyata, mempunyai pengalaman yang cukup untuk
memegang suatu situasi.

Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan


orientasi pada penyelesaian tugas.

Mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk


melakukan manajemen asuhan pada pasien.

Benner menempatkan sebagian besar perawat yang baru


lulus pada tingkatan ini.
9
3. Competent
Tahap competent ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan
dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan
sudah dapat dipercaya untuk mandiri. 

Tahap competent  ditandai dengan konsistensi dan kemampuan


memprediksi serta manajemen waktu.

20XX presentation title 10


4. PROFICIENT
menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan
yang relevan pada situasi, dapat mengimplementasikan
respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan.

menunjukan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan


keterampilannya. 

Pada tingkatan ini perawat banyak terlibat dengan keluarga


dan pasien

20XX presentation title 11


5. Expert
mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi,
mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan
waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

“mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe pola


respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. 
Contohnya : Clinical nursing dan nursing spesialist,
konsultan.

presentation title 12
Perawat Expert :
Aspek kuncinya :
• Menunjukkan pegangan klinis dan sumber praktis
• Mewujudkan proses know-how (menerapkan ilmu pengetahuan)
• Melihat gambaran yang luas
• Melihat yang tidak diharapkan

20XX presentation title 13


ANALISA TEORI
1. SIMPLICITY
5 tingkat keterampilan perawat memberikan panduan perbandingan untuk
mengidentifikasi masing-masing tingkatan berdasarkan deskripsi perawat
maupun observasi tindakannya. Kompleksitas ditemui pada subkonsep untuk
membedakan kompetensi masing-masng tingkatan.

2. Generality
Teori ini memiliki potensi untuk diaplikasikan secara universal sebagai
kerangka kerja, karena tidak dibatasi oleh usia, jenis penyakit, kesehatan atau
lokasi praktik keperawatan, namun deskripsinya dibatasi oleh ketergantungan
pada situasi klinis yang aktual yang dilakukan oleh perawat.

20XX presentation title 14


Lanjutan.. 5. PROSES
4. DEVIRABLE KEPERAWATAN
3. EMPIRICAL
PRECISION CONSEQUENCE o Teori Benner tidak
o Teori ini telah diuji mengedepankan proses
o Pendekatan kualitatif
menggunakan metode keperawatan melalui lima
interpretif Benner untuk
kualitatif. Penelitian tahapan (pengkajian,
interpretasi makna dan
menunjukkan bahwa diagnosis, intervensi,
tingkat praktik keperawatan
kerangka kerja dapat implementasi dan
menciptakan keraguan bagi
diaplikasikan dan evaluasi). Proses asuhan
peneliti objektif yang
bermanfaat untuk keperawatan menurut
mencari ketelitian dan
pengembangan Benner dianalisis dan
kontrol. Perdebatan terjadi
pengetahuan dalam dilakukan berdasarkan
pada konsep Benner terkait
praktik keperawatan. tujuh domain praktik
keahlian dan intuisi
keperawatan

20XX presentation title 15


PROSES KEPERAWATAN
(7 DOMAIN PRAKTIK KEPERAWATAN MENURUT BENNER)

1. Peran membantu (the helping role)


2. Fungsi pengajaran & pelatihan (the teaching-coaching function)
3. Fungsi diagnosis & pengawasan (the diagnostic and monitoring function)
4. Manajemen yang efektif terhadap perubahan situasi yang cepat (effective management
of rapidly changing situation)
5. Mengatur & memantau intervensi (administering and monitoring therapeutic
interventions)
6. Memantau & menjamin kualitas pelayanan praktik kesehatan (monitoring and ensuring
the quality of health care practices)
7. Kompetensi organisasi & peran kerja (organizational and work-role competencies)

16
Terima Kasih PITDAYANI
202212100065

Anda mungkin juga menyukai