Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK 3

PATRICIA BENNERS
Nama – Nama kelompok 3 :
1) Yosephina M. Migau (22061051)
2) Veronika T. Sirap (22061024)
3) Febriani M. D. Wawolumaya (22061056)
4) Alousius F. Paembang (22061026)
5) Jonau Kum (22061088)
6) Allo Beanal (22061090)
Latar Belakang Teori
 Patricia Benner lahir di Hampton, pada tahun 1942. Beliau memperoleh gelar sarjana keperawatan dari
Pasadena College pada tahun 1964, kemudian pada tahun 1970 Benner mendapat gelar Mastet in Nursing
dari University of California San Fransisco (UCSF). Benner diterima di University of California berfokus pada
stress dan mengatasi kesehatan (Alligood & Tomey, 2014).
Dalam keperawatan karya Benner telah digunakan untuk menentukan pengujian inovasi dan
Dan perubahan praktik keperawatan. Sebagai contoh filosofi Benner di pakai untuk menguji ancaman terhadap
kelangsungan keperawatan kepada individu yang kritis (Walsh, 1997) sementara itu Alcock (1996) menggunakan
karya Benner untuk mempelajari praktik keperawatan tingkat lanjut dari sudut pandang administratif. Hal
serupa dilakukan oleh Dunn (1997) yang menggunakan karya Benner untuk menguji praktik keperawatan lanjut
diliteratur keperawatan. (Alligood & Tomey, 2014).
Benner menggunakan teori keperawatan. Berdasarkan pemikiran fenomenologi Heidegger, dimana kekuatan
utama merawat adalah sebagai fondasi dasar bagi semua kehidupan manusia dan menyusun sebagai sebuah
profesi. Benner juga mengeluarkan sebuah teori yang disebut “From Novice to Expert yang dikembangkan oleh
Patricia Benner diadaptasi dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus yang
menjelaskan 5 tingkat tahap akusisi peran dan perkembangan profesi meliputi
1.Novice
2.Advance Beginner
3.Competent
4.Proficient
5.Expert
 Penjelasan dari 5 tingkatan teori tersebut adalah sebagai berikut :
1. Novice
Tingkat novice pada akusisi peran pada Drefys model, adalah sesorang tanpa latar belakang pengalaman pada
situasinya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam model Dreyfys adalah ketika seseorang menunjukan penampilan mengatasi masalah
yang dapat diterima pada situasi nyata.
3. Compotent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain advence Beginner
akan menjadi kompeten. Tahap competent dari model Dryfus ditandai
KONSEP TEORI ASUMSI UTAMA
1. Novice
Seoriang pemula adalah pemula tanpa pengalaman. Mereka disajikan aturan umum untuk membantu melakukan tugas-
tugas, dan perilaku aturan diatur mereka terbatas dan tidak fleksibel. Dengan kata lain, mereka diberi tahu apa yang
harus dilakukan dan hanya mengikuti instruksi.
A. Seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada disituasinya
B. Perintah yang jelas dan atribut yang objektiv harus diberikan untuk memandu penampilannya
C. Disini sulit untuk melihat situasi yang relavan dan irelevan
D. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa mengklasifikasi pada perawat
level yang tinggi ke Novice jika di tempatkan kepada area atau situasi yang tidak familiarnya.

2. Advance Beginner
Pemula maju menunjukan kinerja yang dapat diterima, dan telah memperoleh pengalaman sebelumnya dalam situasi
keperawatan yang sebenarnya. Hal ini membantu perawat mengakui berulang komponen bermakna sehingga prinsip,
berdasarkan pengalaman-pengalaman, mulai dari merumuskan dalam rangka untuk memandu tindakan.
a. Ketika seseorang menunjukan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata.
b. Advance Beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang situasi.
c. Kecuali atribut dan ciri” aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan
pada pengakuan pada konteks situasi.
3.Competent
Seseorang perawat yang kompeten umumnya memiliki 2 atau 3 tahun pengalaman pada pekerjaan di bidang
yang sama. Sebagai contoh, 2 atau 3 tahun dalam perawatan intensif. Pengalaman juga mungkin mirip
situasi sehari”. Perawat ini akan lebih sadar tujuan jangka panjang, dan mereka mendapatkan perspektif dari
perencanaan tindakan mereka sendiri, yang membantu mereka mencapai evisiensi dan organisasi yang lebih
besar.
a. Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain advance
beginner akan menjadi kompeten.
b. Tahap kompeten dan model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat
perencanaan yang di perlukan untuk suatu situasi pada tahap kompeten c. Perawat kompeten dapat
menunjukkan responsibilitas yang lebih pada respons pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan
kemampuan kritis pada dirinya
c. Tingkat kompeten adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karenapengajar harus
mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan perhatian yang
4.Proficient
Seorang perawat mahir merasakan dan memahami situasi secara keseluruhan bagian. Dia memiliki
pemahaman yang lebih holistic keperawatan, yang meningkatkan pengambilan keputusan Perawat ini belajar
dan pengalaman apa yang diharapkan dalam situasi tertentu, serta bagaimana memodifikasi rencana yang
diperlukan.
a. Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada
situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respons keterampilan di situasi yang di kembangkan.
b. Mereka akan mendemontrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya.
c. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
 5. Expert
Perawat ahli tidak lagi bergantung pada prinsip-prinsip aturan, atau pedoman untuk
menghubungkan situasi dan menentukan tindakan. Mereka memiliki latar belakang yang lebih
pengalaman dan pemahaman yang intuitif situasi klinis. Penampilan mereka adalah cairan,
fleksibel, dan sangat mahir. Tulisan Benner menjelaskan bahwa keterampilan keperawatan
melalui pengalaman merupakan prasyarat untuk menjadi perawat ahli.

a. Pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitif dari situasi yang terjadi
sehingga mampu mengidentifikasi area dan masalah tanpa kehilangan pertimbanganwaktu untuk
membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

b. Perubahan kualitatif pada expert adalah "mengetahui pasien yang berarti mengetahui tipe pola
respons dan mengetahui pasien sebagai manusia,

c. Aspek kunci pada perawat expert adalah :


 1. Menunjukkan pegangan klinis dan sumber praktis
 2. Mewujudkan proses know-how
 3. Melihat gambaran yang luas
 4. Melihat yang tidak diharapkan
3. Paradigma keperawatan (Manusia, lingkungan,
Kesehatan, keperawatan)
 Patricia benners terinspirasi oleh fenomena di lapangan dalam Menyusun teorinya. Banyak
sekali perawat senior dan berpengalaman di rumah sakit memiliki pengalaman dan
berwawasan luas dengan berbagai kondisi klien dan berbagai modalitas.
Menurut patricia benner paradigma keperawatan yaitu meliputi keperawatan, manusia,
Kesehatan, dan lingkungan :
 Keperawatan
Keperawatan dideskripsikan sebagai hubungan dalam pemberian suatu asuhan “sebuah
kondisi yang memungkinkan hubungan dan kepedulian”. Keperawatan dipandang sebagai
suatu praktik sains, dimana dituntun oleh nilai moral, etika asuhan, dan tanggung jawab
Benners & Wrubel (1989) memahami sebuah praktik keperawatan sebagai asuhan dan studi
pengalaman hidup mengenai Kesehatan, sakit, serta penyakit dan hubungan antara ketiga
unsur. Benner & Wrubel (1989) menyatakan bahwa caring timbul dari keterkaitan dan memiliki
beberapa hal yang lebih penting dari yang lain. “tanpa caring seseorang akan memprihatinkan”.

  Manusia
Brenner & Wrubel (1998) mendeskripsikan femonomologi Heidegger mengenai manusia
yang dideskripsikan sebagai berikut "seseorang manusia adalah makhluk yang mampu
menginterpretasikan dirinya, dalam artian seorang manusia tidak lahir kedunia dengan memiliki
pemahaman sebelumnya melainkan mulai memahami dalam perjalanan kehidupannya. Manusia
juga dipandang sebagai peserta. Ada 4 aspek utama pemahaman yang harus dihadapi oleh
manusia yaitu : peranan situasi, tubuh, urusan pribadi, kesementaraan.
 Kesehatan
 Benner dan Wrubel berfokus pada pengalaman hidup Ketika berada pada kondisi sehat dan
sakit. Kesehatan adalah sebagai apa yang dapat dikaji, sedangkan kesejahteraan adalah
perjalan pengalaman manusia terhadap Kesehatan dan keutuhan. Kesehatan dideskripsikan
bukan hanya sebagai tidak memiliki penyakit, namun seseorang dapat memiliki penyakit
namun tidak mengalami sakit. Karena sakit ialah pengalaman manusia tentang kehilangan
atau gangguan, sedangkan penyakit yaitu suatu yang dapat dikaji pada tingkat fisik (Benner
dan Wrubel, 1989).

 Lingkungan

 Benner menyatakan situasi sebagai lingkungan sosial, benner memilih situasi karena
situasi memiliki konteks sosial dalam arti dan penafsirannya yang berdampak pada
manusia. Benner juga menggunakan istilah fenomologi dalam suatu situasi dan makna
situasi yang didefinisikan oleh interaksi seseorang, interpretasi dan pemahaman terhadap
situasi terkait oleh individu itu sendiri, dimana adanya keterlibatan dan interpretasi dari
setiap kejadian atau peristiwa dalam kehidupan.
4.Manfaat untuk Pendidikan, praktik penelitian
 Pendidikan
 Dalam dunia pendidikan, model Benner banyak digunakan sebagai acuan oleh para pendidik untuk mempelajari
setiap level perawat dari novice sampai expert dan mempelajari perbedaan masing masing level sehingga
memberikan pengalaman pembelajaran kepada mahasiswa keperawatan. Benner (1982) mengkritisi tentang
konsep competency-based testing yang berlawanan dengan kompleksitas keahlian dan tingkat keahlian yang di
jelaskan dalam model Dreyfus dan 31 kompetensi yang di jelaskan oleh AMICE ( Benner, 1984) dalam Expertise In
Nursing Practice, Benner dan kolega (1996) menekankan pentingnya pembelajaran skill dan keperawatan melalui
pengalaman praktis, penggunaan ilmu pengetahuan dalam praktek, dan dengan pendidikan formal. Dalam Clinical
Wisdom Critical Care, Benner dan kolega (1999) memberikan perhatian yang besar pembelajaran berdasarkan
pengalaman dan mempresentasikan bagaimana cara mengajar. Mereka mendisain CD ROM interaktif
untukmelengkapi buku.
 Praktik Penelitian
 Metode Benner banyak digunakan sebagai acuan penelitian dalam bidang keperawatan. Sebagai contoh Fenton
(1984, 1985) menggunakan model Benner dalam penelitian pendidikan. Lock dan Gordon (1989) yang membantu
proyek AMICAE, yang mengembangkan pembelajaran inquiry dalam model formal yang digunakan dalam praktek
keperawatan dan medis. Mereka menyimpulkan bahwa model formal memberikan petunjuk mengenai pelayanan
langsung, pengetahuan dan hasil yang di inginkan.
5. Kelemahan teori patricia benners

 Teori patricia Benner di adaptasi dari "Model Dreyfus" yang di kemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Satuart Dreyfus
teori from Novice to expert menjelaskan 5 tingkat atau tahap akusisi peran dan perkembangan profesi meliputi; Novice,
Advance Beginner, Competent, Proficient, dan expert. Model in relatif simpel dengan hanya membagi tingkat kemahiran
perawat dalam 5 tahap dan hal itu memerlukan identifikasi tingkat praktek keperawatan dari gambaran perawat dalam
individu dan dari observasi praktek klinik yang sebenarnya.
 Teori from Novice to expert mempunyai karakteristik yang universal yang tidak di batasi oleh umur penyakit, kesehatan,
atau lokasi praktek keperawatan. Untuk interpretasi model in dalam praktek keperawatan digunakan sebagai kerangka
kerja saja sedangkan penerapannya dibatasi oleh situasi praktek keperawatan, sehingga diperlukan pemahaman yang
kompotensi 5 level perawat tersebut dan kemampuan mengidentifikasi karakteristik dan tujuan di setiap level.
 Model Benner ini hanya digunakan dengan metodologi kualitatif yang terdiri dari 31 kompotensi, 7 domain praktek
keperawatan dan 9 domain perawatan Kritis. Dengan pendekatan kualitatif. Benner menggap sebagai hipotesis
generating (penyebab) daripada hipotesis testing. Maka dari itu perlu di buktikan dengan pendekatan altemative lain
selain kualitatif.
 Prespektif Benner adalah fenomenologi dan bukan kognitif. Model Benner didasarkan pada data based research yang
mendukung pengembangan praktek keperawatan
6. Kelebihan teori Patricia Banner’s
1. Praktek keperawatan

Berfokus pada keuungulan pada praktek keperawatan yang dilaksanakan untuk pengembangan staff,
pengenalan, dan penghargaan sebagai salah satu jalan untuk mendemonstrasikan perkembangan
pengetahuan klinik dalam praktek.

2. Pendidikan

Dalam dunia Pendidikan, model benner banyak digunakan sebagai acuan oleh para pendidik
untuk mempelajari setiap level sehingga memberikan pembelajaran kepada mahasiswa
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

2. Ankga Mahalta https://www.scribd.com/document/451561686/teori-patricia-banner-docx

Anda mungkin juga menyukai