Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MATA KULIAH PROSES KEPERAWATAN DAN BERFIKIR KRITIS

PRODI ILMU KEPERAWATAN-S1


(PROGRAM ALIH JENJANG)
STIKES BANI SALEH

Disusun oleh:
Alfan Hartomo 0432950422060
Bambang Ibrahim 0432950422066
Devitah Sefraini 0432950422052
Dhea Ananda 0432950422071
Febrian Jodi 0432950422057
Pratama
Lestari Indah Putri 0432950422074
Rian Kusuma 0432950422065
Siti Sarah Izmy 0432950422056
Taufik HIdayat 0432950422086

JURUSAN S1 KEPERAWATAN AHLI JENJANG


STIKES BANI SALEH BEKASI TA 2022/2023

KASUS PASIEN:
Pre OP:
Pasen Tn. B datang ke Poli bedah tanggal 06/09/2022 pukul 14:00 dengan keluhan terdapat benjolan
pada kaki kanan bagian betis, terasa nyeri dengan skala nyeri 6 (sedang), nyeri dirasa saat berjalan
dan di rasakan hilang timbul, benjolan di rasa sudah 6 bulan ini, di rasa sulit untuk berjalan, awal
mulanya akibat luka di bagian betis yang berulang, awalnya benjolan hanya kecil lama - kelamaan
membesar hingga 10 cm, bengkak dan menghitam.
Pasien selalu bertanya mengenai benjolan tersebut saat berkunjung di poli bedah, tampak gelisah dan
cemas, walaupun dokter telah menjelaskan bekali-kali mengenai penyakit yang di alami pasien
tersebut, namun pasien tetap kurang paham dan tetap menanyakan mengenai kondisi penyakitnya.
Tanggal 08/09/22 pasien kembali ke RS untuk rencana rawat inap untuk melakukan pembedahan. Dan
di kaji ulang oleh perawat ruangan keluhan masih sama seperti saat di poli.

Post Op:
Tanggal 09/09/22 di lakukan pembedahan oleh dr. bedah jaringan di ambil dan di periksa di
laboratorium (jaringan PA) selama 1 minggu. Saat pengkajian di dapatkan pada area psot operasi
masih terasa nyeri akibat luka operasi dengan skala nyeri 5, tetapi masih terasa nyeri jika di Gerakan
seperti tertusuk-tusuk dan terasa panas dengan frekuensi hilang timbul dan terlihat suka beristirahat
sebentar untuk mengurangi rasa nyeri post op tersebut. Saat di ttv ditemukan td 140/90 n 120 s 36.8 r
24 spo 99%. Pasien selalu menanyakan tenang kondisi nya, kenapa mash sakit saja meskipun sudah di
operasi. Pasien khawatir dan cemas jika tidak bisa beraktifiras seperti sebelumnya

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
No. Register : 123456
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Pabrik
Alamat : Jl.Pahlawan
Status Pernikahan : Menikah
Diagnosa Medis : Tumor Kaki

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada benjolan kaki bagian betis kanan

b. Riwayat Kesehatan sekarang :


Pasien mengeluh terdapat benjolan pada kaki kanan bagian betis, terasa nyeri dengan
skala nyeri 6 (sedang), nyeri dirasa saat berjalan dan di rasakan hilang timbul, benjolan
di rasa sudah 6 bulan ini, di rasa sulit untuk berjalan, awal mulanya akibat luka di bagian
betis yang berulang, awalnya benjolan hanya kecil lama - kelamaan membesar hingga 10
cm, bengkak dan menghitam. Pasien selalu memegang bagian benjolan Ketika nyeri.
Tampak meringis kesakitan, sulit untuk menggerakan kaki, sehingga pasien enggan
untuk menggerakan kakinya

c. Riwayat Penyakit :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti Hipertensi, Diabetes, dan Jantung.

d. Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada Riwayat penyakit.

e. Hasil Pemeriksaan Fisik


1) Keadaan Umum: Sakit sedang
2) Kesadaran: Composmentis GCS: 15 E:4 M:6 V:5
3) TTV:
TD: 130/90
RR: 22x/ menit
HR: 120x/ menit
Suhu: 36.2 Celsius
4) Pasien dilakukan pemeriksaan fisik
Ekstermitas Bawah:
Inspeksi : bentuk kaki lurus, terdapat bengkak pada betis bagian dextra, tidak ada
luka terbuka. Palpasi : terdapat benjolan, terdapat nyeri tekan

f. Pemeriksaan Penunjang:
1) Radiologi
a) Rontgen:
Kesan : suspect fibrosarcoma dextra
b) USG :
Tampak Lesi Solid Hypoechoic batas tegas berukuran 10 cm
c) Thorax PA:
Jantung tak membesar. Aorta tak melebar. Kedua hilus tak menebal Corakan
bronkovaskular paru dalam batas normal Tak tampak infiltrat alveoler di kedua
paru Kedua hemidiafragma dan sinus kostofrenikus baik.

2) Hasil Lab :
Hb ( 8,6) -> (nilai normal 14-18 g/dL) , Hematokrit ( 38% ) -> (nilai normal laki-
laki 40-48%), Eritrosit (3,9) -> (4,3–5,6 juta/microliter), Leukosit ( 14.500 ) -> (nilai
normal 3.500–10.500 per mikroliter darah (sel/µL darah), LED ( 17 ) -> (nilai
normal 0 dan 15 mm/jam), Basofil (0 %) -> (nilai normal 0 – 1 %), Eosinofil (3 %) -
> (nilai normal 1-3 %), Batang ( 2 % ) -> (nilai normal 2-6 % ), Segmen ( 70 % ) -
> (nilai normal 50-70 % ) , Limfosit ( 18 % ) -> (nilai normal 20-40 % ), Monosit
( 13 %) -> (nilai normal 2-8 % ) , prothrombin time (PT) ( 13 detik ) -> (Nilai
normal 11-14 detik ) , activated partial thromboplastin time (APTT) ( 38.9 detik ) -
> (Nilai Normal 25-40 detik ). Gula darah sewaktu 120 mg/dl

3) EKG : Sinus Rhythm

4) Swab PCR : Negative


Trauma yang berulang

Paparan karsinogen

Infeksi
Ansietas

Gangguan mobilitas fisik


Terbentuk sel abnormal Pada kaki Tampak gelisah
Nyeri akut
Nyeri saat bergerak
Sel tersebut bertumbuh dengan cepat Tidak paham
Mendesak syaraf pada Sering bertanya Defisit pengetahuan
dan tidak terkontrol selama 6 bulan informasi yang
jaringan tentang penyakit
Gerakan terbatas diberikan

Massa Tumor mendesak Mekanisme koping


Perubahan jaringan sekitar Menjadi nodul nodul dengan batas
jaringan tidak efektif
yang tegas

Pre OP Sel Tumor semakin


TUMOR KAKI
Pre OP
Invasi Tumor ke jaringan membesar

Post OP

Kesulitan untuk Terputusnya


aktifitas / kontiunitas Tindakan pembedaahan
mobiliasasi jaringan Mekanisme koping
tidak efektif
Proses inflamasi
Bergangantung
Pengeluaran zat-
kepada pertolongan
zat kimia
orang lain Invasi kuman
Sering bertanya
( brandikinin ,
tentang penyakit
prostaglandin,
Menyatakan malu hinstamin) Risiko infeksi
kepada orang lain
karena selalu Tampak gelisah
merepotkan Stimulus
konteks selebri
Merasa Ansietas
Bersalah
Nyeri akut

Harga diri
rendah kronis
B. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. DS: Invasi tumor ke jaringan Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri
pada kaki kanan bagian Massa Tumor mendesak
betis, dengan skala nyeri 6 jaringan
(sedang), dirasa saat
berjalan dan di rasakan Mendesak syaraf pada
hilang timbul. jaringan
DO:
1. TD: 130/90 mmHg Nyeri Akut
RR: 22x/ menit
HR: 120x/ menit.
2. Tampak meringis ke
sakitan
3. Selalu memegang
daerah benjolan
4. Terdapat nyeri tekan

2. DS: Invasi tumor ke jaringan Gangguan mobilitas


Pasien merasa sulit untuk fisik
berjalan, Ketika di bawa Massa Tumor mendesak
berjalan terasa nyeri. jaringan
DO:
1. terdapat benjolan di Perubahan jaringan sekitar
betis kanan dengan
Gerakan terbatas
ukuran 10 cm
2. Terlihat Gerakan Nyeri saat bergerak
terbatas
3. Terlihat enggan untuk Gangguan mobilitas fisik
menggerakan kaki

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (tumor kaki) di tandai dengan
mengeluh nyeri skala nyeri 6 (sedang).
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Nyeri di tandai dengan nyeri saat
bergerak

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Luaran dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238):
dengan agen pencedera intervensi selama 1 x 24 Observasi:
fisik (tumor kaki) di
tandai dengan mengeluh jam maka tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
nyeri skala nyeri 6 menurun, dengan kriteria Karakteristik, durasi,
(sedang). hasil: frekuensi, durasi, kualitas,
1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun 2. Identifikasi Skala nyeri
2. Meringis menurun 3. Identifikasi factor yang
3. Gelisah menurun memperberat dan
4. Tekanan darah memperingan nyeri
membaik Terapeutik:
5. Frekuensi nadi 4. Fasilitasi Istirahat dan
membaik tidur
Edukasi:
5. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
6. Anjurkan menggunakan
analgesic secara tepat
7. Ajarkan Teknik
nonfarmalogis untuk
menggurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
2. Gangguan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan Dukung Ambulasi (I.06171)
berhubungan dengan Intervensi selama 1x24 Observasi:
Nyeri di tandai dengan
nyeri saat bergerak jam, maka Mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri
meningkat, dengan atau keluhan fisik lainnya
kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik
1. Pergerakan melakukan ambulasi
Ekstremitas Terapeutik:
meningkat 3. Fasilitasi melakukan
2. Nyeri menurun ambulasi dengan alat
3. Gerakan terbatas bantu (mis: tonglat/kruk)
menurun 4. Libatkan keluarga untuk
4. Kelemahan Fisik membantu pasien dalam
menurun meningkatkan ambulasi.
Edukasi:
5. Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus di
lakukan (mis. Berjalan
dari tempat tidur ke kursi
roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai toleransi)
E. Implementasi Keperawatan Pre OP

No Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Paraf dan


. Keperawatan Nama Jelas
1. Nyeri Akut Tanggal 1. Mengidentifikasi lokasi, Karakteristik, DS: Pasien mengeluh Nyeri
berhubungan dengan 08/09/2022 durasi, frekuensi, durasi, kualitas, intensitas dirasa saat melakukan
agen pencedera fisik nyeri
(tumor kaki) di pukul: aktifitas (berjalan), nyeri
tandai dengan 16:00 dirasa hilang timbul.
mengeluh nyeri skala DO: pasien tampak meringis
nyeri 6 (sedang). saat berjalan

2. Mengidentifikasi Skala nyeri DS: Pasien mengeluh nyeri


saat berjalan dengan skala
nyeri 6 (sedang)
DO: Pasien tampak meringis
dan dan gelisah
3. Mengidentifikasi Faktor yang DS: Pasien mengeluh nyeri
memperberat dan memperingan Nyeri saat berjalan dan mereda
ketika beristirahat
DO: pasien tampak meringis

4. Memfasilitasi Istirahat dan tidur DS: Pasien bersedia untuk


Istirahat dan tidur untuk
mengurangi nyeri
DO: pasien tampak rileks saat
di lakukan therapy.
5. mengajarkan Teknik nonfarmalogis DS: pasien melakukan Teknik
untuk menggurangi rasa nyeri nafas dalam
DO: pasien tampak lebih
tenang
6. Mengkolaborasi pemberian analgetic, DS: nyeri kaki berkurang
pemberian therapy obat inj. Ketorolac dengan skala nyeri 4 (sedang)
drip dalam Nacl 0.9 % 3x 30 mg/IV DO: pasien tampak lebih
tenang, Td: 120/80, Hr: 99x /
menit

2. Gangguan Mobilitas Tanggal 1. mengidentifikasi adanya nyeri atau DS:pasien mengeluh nyeri
Fisik berhubungan 08/09/2022 keluhan fisik lainnya pada benjolan di betis kaki
dengan Nyeri di
tandai dengan nyeri pukul: sebelah kanan pada saat
saat bergerak 16:30 berjalan skala nyeri 6
DO: pasien tampak meringis
kesakitan saat berjalan
(melakukan aktifitas)
2. mengidentifikasi toleransi fisik DS: Pasien mengeluh tidak
melakukan ambulasi mau berjalan karena nyeri
dan tak nyaman
DO:tampak enggak berjalan
dan meringis Ketika berjalan
3. memfasilitasi melakukan ambulasi DS: Pasein mengatakan
dengan alat bantu (mis: tonglat/kruk) bersedia untuk menggunakan
alat bantu Kruk untuk
beraktifitas.
DO: pasien tampak
beradaptasi dengan
mengggunakan alat bantu

4. melibatkan keluarga untuk membantu DS: Keluarga pasien


pasien dalam meningkatkan ambulasi. mengatakan akan membantu
pasien datam melakukan
mobilisasi dan melatih pasien
untuk menggunakan kruk
DO: keluarga pasien tampak
kooperatif
5. mengajarkan ambulasi sederhana yang DS: pasien bersedia berjalan
harus di lakukan (mis. Berjalan dari dari tempat tidur ke kamar
tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari mandi dengan bantuan
tempat tidur ke kamar mandi, berjalan DO: tampak kooperatid dan
sesuai toleransi) mampu beradaptasi

F. Evaluasi Pre OP

No Diagnosa Keperawatan Tanggal /Jam Catatan Perkembangan Paraf dan


. Nama Jelas
1. Nyeri Akut berhubungan Tanggal S: Pasien mengeluh nyeri berkurang dengan skala nyeri 4 (sedang),
dengan agen pencedera 08/09/2022 dirasakan hilang timbul.
fisik (tumor kaki) di
tandai dengan mengeluh pukul : 20:00 O: Td: 120/80, Hr: 99x / menit
nyeri skala nyeri 6 Meringis kesakitan frekuensi berkurang, terkadang memegang bagian
(sedang). benjolan
A: Nyeri akut masih berlanjut
P: Rencana Tindakan :
2. Identifikasi Skala nyeri, 4. Fasilitasi Istirahat dan tidur, 6.
Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat, 7. Ajarkan Teknik
nonfarmalogis untuk menggurangi rasa nyeri, 8. Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu.
2. Gangguan Mobilitas Fisik Tanggal S: Pasien mengeluh masih sulit untuk berjalan dengan alat bantu secara
berhubungan dengan 08/09/22 mandiri, dan saat berjalan masih terasa nyeri
Nyeri di tandai dengan
nyeri saat bergerak pukul 20:05 O: mampu beradaptasi menggunakan alat bantu, pergerakan
ekstermitas mulai meningkat.
A: Ganggguan Mobilitas Fisik masih berlanjut
P:Rencana Tindakan:
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi, 3. Fasilitasi
melakukan ambulasi dengan alat bantu (mis: tonglat/kruk),
4.Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi., 5. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus di lakukan
(mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi).
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: pasien mengeluh Tindakan Pembedahan Nyeri Akut
setelah operasi masih
terasa nyeri dengan skala Terputusnya kontuinitas
nyeri 5, terasa nyeri seperti jaringan
tertusuk- tusuk, dan terasa
panas, dengan frekuensi Pengeluaran zat-zat kimia
hilang timbul (brandikinin,prostaglandin,
DO: hinstamin)
1. TD: 120/90 mmHg
Stimulus
RR: 22x/ menit Stimulus konteks selebri
HR: 110x/ menit.
2. Tampak lebih sering
beristirahat Nyeri Akut
3. Tekadang Meringis
Kesakitan

G. Analisa Data

H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (post operasi) yang di buktikan
dengan nyeri skala 5

I. Intervensi Keperawatan
Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


3. DS: terputus nya kontiunitas Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri pada jaringan
kaki kanan bagian betis,
dengan skala nyeri 5 pengerluaran zat-zat kimia
(sedang), dirasa jika stimulus konteks selebri
digerakan seperti ditusuk-
tusuk dan terasa panas
Nyeri Akut
frekuensi hilang timbul
DO:
5. TD: 140/90 mmHg
RR: 24x/ menit
HR: 120x/ menit.
6. Tampak meringis ke
sakitan
7. Terlihat beristirahat
sebentar untuk
mengurangi nyeri

4. DS: tindakan pembeedahan ansietas


1. Pasien selalu menanyakan
tenang kondisi nya mekanisme koping tidak
2. Pasien khawatir dan cemas efektif
jika tidak bisa beraktifiras
seperti sebelumnya. sering bertanya tentang
3. kenapa mash sakit saja penyakit
meskipun sudah di operasi
DO: tampak geliusah
4. Tampak cemas dan
ansietas
5. td 140/90 n 120 s 36.8 r
24 spo 99%.

J. Diagnosa Keperawatan
3. Nyeri Akut berhubungan dengan pasca pembedahan di tandai dengan mengeluh nyeri
skala nyeri 5 (sedang).
4. Ansietas berhubungan dengan penyakit akut ditandai dengan mengeluh masih terasa nyeri

K. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan


Luaran dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. 1. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.08238):
berhubungan dengan intervensi selama 1 x 24 Observasi:
pasca pembedahan
di tandai dengan jam maka tingkat nyeri 9. Identifikasi lokasi,
mengeluh nyeri menurun, dengan kriteria Karakteristik, durasi,
skala nyeri 5 hasil: frekuensi, durasi, kualitas,
(sedang). 6. Keluhan nyeri intensitas nyeri
menurun 10. Identifikasi Skala nyeri
7. Meringis menurun 11. Identifikasi factor yang
8. Gelisah menurun memperberat dan
9. Tekanan darah memperingan nyeri
membaik Terapeutik:
10. Frekuensi nadi 12. Fasilitasi Istirahat dan
membaik tidur
Edukasi:
13. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
14. Anjurkan menggunakan
analgesic secara tepat
15. Ajarkan Teknik
nonfarmalogis untuk
menggurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
16. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Terapi relaksasi (I.09326)
dengan penyakit akut Intervensi selama 1x24 Observasi:
ditandai dengan mengeluh
masih terasa nyeri jam, maka Ansietas, 6. Identifikasi penurunan
dengan kriteria hasil : tingkat energi,
5. Verbalisasi ketidakmampuan
kebinggungan konsentrasi atau gejala lain
menurun yang menggangu
6. Verbalisasi khawatir kemampuan kognitif
akibat kondisi yang 7. Periksa ketegangan otot
dihadapi menurun frekuensi nadi tekanan
7. Keluhan pusing darah, suhu sebelum dan
menurun sesudah Latihan
8. Frekuensi 8. Monitor respons terhadap
pernafasan membaik terapi relaksasi
9. Frekuensi nadi Terapeutik:
membaik 9. Ciptakan lingkungan
10. Tekanan darah tenang dan tanpa
membaik gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruangan nyaman, jika
memungkinkan
10. Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetic atau Tindakan
medis lain, jika sesuai.
Edukasi:
11. Jelaskan manfaat rujuan
Batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia
( mis, music meditasi
nafas dalam, relaksasi
otot progresif)
12. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
13. Anjurkan sering
mengulang atau melatih
teknik yang dipilih
14. Demonstrasikan dab latih
Teknik relaksasi
( misalnya nafas dalam,
peregangan atau
imajinasi terbimbing)
L. Implementasi Keperawatan Post OP

No. Diagnosa Tanggal Implementasi Respon Paraf dan


Keperawatan Nama Jelas
1. Nyeri Akut Tanggal 1. Mengidentifikasi lokasi, Karakteristik, DS:
berhubungan dengan 09/09/2022 durasi, frekuensi, durasi, kualitas, 1. Pasien mengeluh nyeri
pasca pembedahan di intensitas nyeri
tandai dengan pukul: 16:00 pada kaki kanan bagian
mengeluh nyeri betis, dengan skala
skala nyeri 5 nyeri 5 (sedang).
(sedang). 2. dirasa jika digerakan
seperti ditusuk- tusuk dan
terasa panas frekuensi
hilang timbul

DO: pasien tampak meringis


Jika kaki nya di Gerakan.

2 Mengidentifikasi Skala nyeri 1 DS: Pasien mengeluh


nyeri pada kaki kanan
bagian betis, dengan
skala nyeri 5 (sedang).
2 dirasa jika digerakan
seperti ditusuk- tusuk dan
terasa panas frekuensi
hilang timbul
DO: Pasien tampak meringis
dan dan gelisah
3. Mengidentifikasi Faktor yang DS: Pasien mengeluh nyeri
memperberat dan memperingan Nyeri saat digerakan dan mereda saat
diam dan istirahat
DO: pasien tampak meringis

4. Memfasilitasi Istirahat dan tidur DS: Pasien bersedia untuk


Istirahat dan tidur untuk
mengurangi nyeri
DO: pasien tampak rileks saat
di lakukan therapy.
5. mengajarkan Teknik nonfarmalogis untuk DS: pasien melakukan Teknik
menggurangi rasa nyeri nafas dalam
DO: pasien tampak lebih
tenang
6. Mengkolaborasi pemberian analgetic, DS: nyeri kaki berkurang
pemberian therapy obat inj. Ketorolac drip dengan skala nyeri 3 (ringan)
dalam Nacl 0.9 % 3x 30 mg/IV DO: pasien tampak lebih
tenang, Td: 110/80, Hr: 89x /
menit

2. Ansietas berhubungan Tanggal 1. memeriksa ketegangan otot frekuensi nadi DS: sudah lebih rileks dari
dengan penyakit akut 09/09/2022 tekanan darah, suhu sebelum dan sesudah sebelumnya
ditandai dengan
mengeluh masih pukul: 16:00 Latihan 1. DO: TD: 140/90
terasa nyeri mmHg
RR: 24x/ menit
HR: 120x/ menit.
( sebelum)
2. Td 110/80 mmhg
rr 20 x/ menit
HR 90x/menit
( sesudah)

2. Memonitor respons terhadap terapi DS: lebih rileks dari


relaksasi sebelumnya
DO: passion tampak tenang

3. menjelaskan manfaat tujuan Batasan Ds : pasien mengerti dan


dan jenis relaksasi yang tersedia ( mis, paham dengan manfaat dan
music meditasi nafas dalam, relaksasi tujuan terapi
otot progresif) Do pasien tampak
mendengarkan dengan baik.
4. mengnjurkan mengambil posisi nyaman Ds : pasien bersedia
memposisikan diri ke posisi
nyaman
Do pasien tampak merubah
posisi ke posisi yg lebih
nyaman
5. menganjurkan sering mengulang atau Ds pasien mengerti dan paham
melatih teknik yang dipilih dan dapat mengulang terapi
yang diajarkan
Do pasien mengulang terapi
yang di ajarkan
6. mendemonstrasikan dan latih Teknik Ds : pasien bersedia
relaksasi ( misalnya nafas dalam, medemonstrasikan terapi yang
peregangan atau imajinasi terbimbing) di ajarkan
Do pasien tampak
mendemostrasikan terapi.

M. Evaluasi Post OP

No Diagnosa Keperawatan Tanggal /Jam Catatan Perkembangan Paraf dan


. Nama Jelas
1. Nyeri Akut berhubungan Tanggal S: Pasien mengeluh nyeri berkurang dengan skala nyeri 3 (sedang),
dengan pasca 08/09/2022 dirasa jika digerakan seperti ditusuk- tusuk dirasakan hilang timbul.
pembedahan di tandai
dengan mengeluh nyeri pukul : 20:00 O: Td: 110/80, Hr: 89x / menit
skala nyeri 5 (sedang). Meringis kesakitan frekuensi berkurang, terkadang
A: Nyeri akut masih berlanjut
P: Rencana Tindakan :
1. Identifikasi Skala nyeri, 2.. Fasilitasi Istirahat dan tidur, 3.
Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat, 4. Ajarkan Teknik
nonfarmalogis untuk menggurangi rasa nyeri, 5. Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu.
2. Ansietas berhubungan Tanggal S: Pasien mengatakan sudah lebih rileks
dengan penyakit akut 08/09/22 O: pasien tampak mengikuti dan memahami terapi yang di berikan
ditandai dengan mengeluh
masih terasa nyeri pukul 20:05 A: masalah ansietas sudah dihentikan
P:Rencana Tindakan:
memeriksa ketegangan otot frekuensi nadi tekanan darah, suhu
sebelum dan sesudah Latihan, Memonitor respons terhadap terapi
relaksasi, menjelaskan manfaat tujuan Batasan dan jenis relaksasi yang
tersedia ( mis, music meditasi nafas dalam, relaksasi otot progresif),
mengnjurkan mengambil posisi nyaman, menganjurkan sering
mengulang atau melatih teknik yang dipilih, mendemonstrasikan dan
latih Teknik relaksasi ( misalnya nafas dalam, peregangan atau
imajinasi terbimbing)

Anda mungkin juga menyukai