1. Konsep Kebutuhan
1.1 Definisi/deskripsi kebutuhan
Gangguan Eliminasi Urine adalah keadaan dimana seorang
individumengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine. Biasanya
orangyang mengalami gangguan eliminasi urine akan dilakukan kateterisasi
urine,yaitu tindakan memasukan selang kateter ke dalam kandung kemih
melaluiuretra dengan tujuan mengeluarkan urine. Beberapa gangguan eliminasi urine
yang dialami oleh lansia,salah satunya adalah batu ginjal (urolitiasis). Urolitiasis
merujuk pada adanya batu (kalkuli) pada saluran perkemihan dalam ginjal,ureter,atau
kandung kemih.terdiri atas subtans yang membentuk Kristal seperti
kalsium,oksalat,fosfat kalsium urat,asam urat,dan magnesium,batu dapat
menyebabkan obstruksi,infeksi,atau edema pada saluran perkemihan.Kira-kira 75%
dari semua batu yang terbentuk terdiri dari kalsium. Kidney Stone (batu ginjal),juga
dikenal sebagai renal calculi, terjadi di dalam ginjal.Batu dapat juga membentuk di
tempat lain di dalam saluran kencing.Pasien tidak merasakan gejala batu ginjal
apapun sampai batu bergerak sepanjang saluran ginjal kearah kandung kemih. Ada
Kristal didalam urin,Aliran urin yang lambat memberi waktu bagi kristal untuk
membentuk batu.Kristal mungkin dibentuk dari, oksalat, fosfat kalsium urat,asam
urat, dan magnesium.Medikasi seperti diuretik dapat meningkatkan resiko
pembentukan risiko pembentukan batu ginjal pada pasien. Konsep dasar eliminasi
urin normalnya adalah pengeluaran cairan.Proses pengeluaran ini sangat bergantung
pada fungsi-fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan
uretra.Ginjal memindahkan air dari darah dalam bentuk urine.ureter mengalirkan
urine ke bladder.Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu
sampai batas yang kemudian dikeluarkan melaui uretra.Air sisa metabolisme dalam
darah difiltrasi oleh ginjal.Darah mengalir sampai ke ginjal melalui arteri renal yang
merupakan cabang dari aorta abdomen. Kira-kira darah akan masuk ke ginjal 20-25%
dari kardiak output. Dalam glomerulus ginjal difiltrasi airdan zat-zat lain seperti
glukosa, asam amino, urea, kreatinin, dan elektrolit. Glomerulus akan memfiltarasi
kira-kira 125ml/menit. Tidak semua hasil filtrasi akan dikeluarkan sebagai urine,
tetapi sebagian dari zat berupa glukosa, asam amino, uric acid , sodium,dan pottasium
kembali ke plasma. Pengeluaran urine tergantung intake cairan.Pada orang dewasa
normalpengeluaran urine kira-kira 1500-1600ml/hari, atau 60ml/ menit. Jika
pengeluaran urine kurang dari 30ml/menit kemungkinan terjadi gagal ginjal.(Potter &
Perry,2007)
1.3 Etiologi
A .Intake cairan
Jumlah dan type makanan merupakan faktor utama
yangmempengaruhi output urine atau defekasi. Seperti protein dan
sodiummempengaruhi jumlah urine yang keluar, kopi meningkatkan
pembentukan urine intake cairan dari kebutuhan, akibatnya outputurine lebih
banyak.
B. Aktivitas
Aktifitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot,eliminasi
urine membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfinkter
internal dan eksternal. Hilangnya tonus ototkandung kemih terjadi pada
masyarakat yang menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama.Karena
urine secara terus menerusdialirkan keluar kandung kemih, otot-otot itu tidak
pernah merenggangdan dapat menjadi tidak berfungsi. Aktifitas yang lebih berat
akanmempengaruhi jumlah urine yang diproduksi, hal ini disebabkankarena
lebih besarpeningkatanmetabolisme tubuh.
1.4 Fisiologi sistem/ Fungsi normal sistem
Gangguan pada eliminasi sangat beragam seperti yang telah dijelaskan
diatas.Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh etiologi yang berbeda.
Pada pasien dengan usia tua, trauma yang menyebabkan cederamedulla spinal,
akan menyebabkan gangguan dalam mengkontrol urine/inkontinensia
urine.Gangguan traumatik pada tulang belakang bisa mengakibatkan kerusakan
pada medulla spinalis.Lesi traumatik padamedullaspinalis tidak selalu terjadi
bersama-sama dengan adanya fraktur ataudislokasi.Tanpa kerusakan yang nyata
pada tulang belakang, efek traumatiknya bisa mengakibatkan efek yang nyata di
medulla spinallis.Cedera Medulla Spinalis (CMS) merupakan salah satu penyebab
gangguan fungsi saraf termasuk pada persyarafan berkemih dan defekasi.
Hidayat, AAA., Musifatul Uliyah. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia,
Jakarta: EGC.
Potter, Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik, Edisi
4, Jakarta: EGC.
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta:
Salemba Medika.
Smeltzer, S.C., Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
suddarth, Edisi 8, Jakarta: EGC