Psikologi Sosial
Psikologi Sosial
HANJAR
PSIKOLOGI SOSIAL
untuk
Untuk menghasilkan perwira Polri sebagai pemimpin garis depan yang unggul dan
berintegritas guna melaksanakan tugas Kamtibmas, diharapkan Polri dapat memenuhi
tuntutan serta menjalankan tugas pokoknya secara baik. Salah satu wujudnya
dengan mendahulukan pembenahan-pembenahan dalam pendidikan dan
penyempurnaan pada semua komponen pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP)
antara lain kurikulum dan Hanjar yang disesuaikan dengan tantangan tugas
sehingga diharapkan peserta didik SIP dapat menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberikan pengalaman belajar.
Tujuan…….
ii
Tujuan pendidikan SIP T.A. 2021 yaitu menghasilkan perwira Polri yang bersumber
dari Brigadir Polri sebagai pemimpin garis depan dan manajer tingkat pertama yang
profesional, prediktif, responsibility, transparansi dan berkeadilan dalam
melaksanakan tugas sebagai Harkamtibmas, pelindung, pengayom, pelayan dan
penegakan hukum guna terciptanya Kamtibmas yang kondusif.
Hanjar dalam bentuk modul ini disusun melalui proses kelompok kerja yang
melibatkan Kasetukpa Lemdiklat Polri, para pendidik masing-masing mata pelajaran,
narasumber dan personel Lemdiklat Polri. Diharapkan Hanjar ini dapat menjadi
panduan yang masih relevan, valid dan aktual dalam beberapa tahun ke depan, yang
disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi terkini/aktual.
Materi Hanjar dalam bentuk modul ini merupakan panduan dalam proses belajar
mengajar dan diharapkan para peserta didik dapat memahami serta menambah
materi dari berbagai referensi sesuai dengan dinamika perkembangan situasi dan
kondisi dalam menunjang proses pembelajaran pada pendidikan SIP.
Saya ucapkan terima kasih kepada narasumber dan peserta kelompok kerja
penyusunan Hanjar SIP yang telah mencurahkan waktu dan pikirannya, sehingga
dapat tersusun Hanjar dalam bentuk modul.
iii
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
tentang
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. mengesahkan berlakunya Hanjar pendidikan Polri untuk Sekolah
Inspektur Polisi (SIP) T.A. 2021, yang tersebut dalam lampiran
keputusan ini;
2. Hanjar.....
iv
2 KEPUTUSAN KALEMDIKLAT POLRI
NOMOR : KEP/ 67 /II/2021
TANGGAL: 24 FEBRUARI 2021
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 24 Februari 2021
Paraf :
1. Kasubbag Sespimma : ........
2. Kaurmin : ........
3. Kabag Kurhanjardikbangum : ........
4. Kaurtu Rokurlum : ........
5. Karo Kurikulum : ........
6. Kataud Lemdiklat : ........
7. Wakalemdiklat Polri : …....
v
LEMBAR IDENTITAS
PSIKOLOGI SOSIAL
Penyusun:
Editor:
Diterbitkan oleh:
Bagian Kurikulum dan Hanjar Pendidikan Pengembangan Umum
Biro Kurikulum
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
Tahun 2021
Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi Bahan Ajar (Hanjar) Pendidikan
Polri ini, tanpa izin tertulis dari Kalemdiklat Polri.
vi
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................. i
Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... ii
Keputusan Kalemdiklat Polri .............................................................................. iv
Lembar Identitas ................................................................................................ vi
Daftar Isi ............................................................................................................ vii
Pendahuluan ..................................................................................................... 1
Standar Kompetensi .......................................................................................... 1
Rangkuman ................................................................................... 28
Latihan .......................................................................................... 28
MODUL 3 FENOMENA INTERPERSONAL
Pengantar ...................................................................................... 29
Kompetensi Dasar ......................................................................... 29
Materi Pelajaran ........................................................................... 29
Metode Pembelajaran .................................................................... 30
Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar ......................................... 30
Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 31
Tagihan / Tugas ............................................................................ 32
Lembar Kegiatan ........................................................................... 32
Bahan Bacaan ............................................................................... 33
1. Pengaruh Sosial ........................................................................ 33
2. Dinamika Kelompok.. ................................................................. 36
3. Agresi ...... ................................................................................ 38
Rangkuman ................................................................................... 41
Latihan .......................................................................................... 42
viii
-
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pendahuluan
Standar Kompetensi
PSIKOLOGI SOSIAL 1
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pengantar
Kompetensi Dasar
PSIKOLOGI SOSIAL 2
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Konsepsi psikologi sosial.
Subpokok Bahasan:
1. Pengertian psikologi sosial.
2. Pengertian tentang kerumunan.
3. Pengertian tentang kelompok.
4. Pengertian tentang masa.
5. Tujuan psikologi sosial.
6. Fungsi dan peranan psikologi sosial.
7. Ruang lingkup psikologi sosial.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
Konsep Psikologi Sosial dalam mendukung tugas Polri.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat).
Metode ini digunakan untuk meng-eksplore pendapat peserta
didik tentang pemahaman awal materi yang akan dibahas.
3. Metode Tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
disampaikan.
4. Metode Diskusi.
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan terkait materi tentang
materi yang disampaikan.
5. Metode Penugasan.
Metode ini digunakan untuk latihan menyusun rencana penerapan
artificial Intelijen dalam mendukung tugas Polri.
PSIKOLOGI SOSIAL 3
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
1. Alat/media:
a. Panaboard.
b. Laptop.
c. Proyektor.
d. Papan Flipchart.
2. Bahan:
a. Kertas Flipchart.
b. Alat tulis.
3. Sumber belajar:
a. Hanjar.
b. Materi Paparan Pendidik.
Kegiatan Pembelajaran
PSIKOLOGI SOSIAL 4
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan/tugas
Lembar Kegiatan
Lembar kegiatan / buku Petunjuk PPKTI.
PSIKOLOGI SOSIAL 5
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
Psikologi sosial terdiri dari dua kata kata yaitu psikologi dan sosial.
Psikologi diartikan sebuah bidang ilmu pengetahuan yang fokus
terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Psikologi
sosial bisa diartikan merupakan bidang keilmuan yang mempelajari
tentang perilaku dan mental manusia yang berkaitan dengan hubungan
antar individu dalam masyarakat.
Kedudukan psikologi sosial tersebut menunjukkan bahwa psikologi
sosial mempunyai kedudukan yang sangat dekat dengan sosiologi,
antropologi, dan psikologi. Hal ini dapat dipahami karena psikologi
sosial mempunyai obyek materi yang sama dengan sosiologi dan
antropologi, yaitu gejala-gejala sosial dan individu. Psikologi sosial
memiliki dua tujuan penting, secara teoritis psikologi sosial bertujuan
memahami tingkah laku sosial, mengendalikan tingkah laku sosial, dan
memprediksi tingkah laku sosial. Secara praktis, psikologi sosial
bertujuan memecahkan masalah, seperti konflik, prasangka,
keteganggan sosial, kesukuan dan diskriminasi
Menurut G.W. Allport menyatakan bahwa psikologi sosial merupakan
ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti bagaimana pikiran,
perasaan, dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan atau
kehadiran orang lain. Interaksi sosial manusia dimasyarakat baik itu
antar individu, dan kelompok ataupun antar kelompok memiliki respon
kejiwaan. Reaksi kejiwaan seperti sikap, emosional, perhatian,
kemauan. Kemudian juga motivasi, harga diri dan lain sebagainya
tercakup dalam psikologi sosial.
1. Pengertian Psikologi Sosial menurut Para Ahli.
a. Hubber Bonner menyatakan psikologi sosial merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
b. Shaw dan Costanzo menyatakan bahwa psikologi sosial
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
tingkah laku individu yang merupakan rangsangan sosial
c. Joseph E. Mc. Grach menyatakan bahwa psikologi sosial
adalah ilmu yang menyelidiki perilaku manusia yang
dipengaruhi oleh kehadiran, keyakinan, Tindakan, dan
lambang orang lain.
d. David O. Sears mengatakan psikologi sosial adalah ilmu
yang berusaha secara sistematis untuk memahami perilaku
sosial, mengenai cara mengamati orang lain dan situasi
sosial, cara orang lain beraksi terhadap kita, dan car akita
dipengaruhi oleh situasi sosial.
PSIKOLOGI SOSIAL 6
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 7
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 8
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 9
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
a. Jenis-jenis massa.
Dilihat dari Bentuknya:
1) Massa yang tidak terorganisir secara formal.
2) Massa yang terorganisir secara formal.
Dilihat dari Aktivitasnya.
1) Massa yang pasif.
2) Massa yang aktif.
Dilihat dari jumlah orang didalam massa.
1) Massa besar yaitu massa baik terorganisir maupun
tidak terorganisir.
2) Massa kecil.
Dilihat dari waktu terbentuknya.
1) Massa yang telah lama terbentuknya yaitu massa yang
telah berkumpul dalam waktu relatif lama.
2) Massa yang baru terbentuknya yaitu massa yang relatif
baru berkumpul.
Dilihat dari tingkatan keyakinan anggota terhadap
kelompoknya.
1) Keyakinan anggota yang tinggi yaitu massa yang yakin
akan arah dan tujuan Gerakan kelompoknya.
2) Keyakinan anggota yang rendah yaitu massa yang
relative belum yakin akan arah dan tujuan Gerakan
kelompoknya.
Dilihat dari penyebaran massanya.
1) Massa yang terpusat yaitu massa yang berkumpul
disuatu tempat dibawah komando seorang pemimpin.
2) Massa yang tersebar yaitu massa yang berkumpul tidak
hanya disatu tempat saja dan mempunyai pimpinan
masing-masing. Contoh : mahasiswa yang berasal dari
beberapa perguruan tinggi.
b. Sifat-sifat massa
1) Irasional yaitu massa yang tidak lagi menggunakan akal
pikiran secara jernih, sehingga control dirinya hilang
2) Impulsive yaitu individu mudah tersinggung dan mudah
bereaksi terhadap serangan yang diterimanya
3) Agresif yaitu ada kecenderungan yang tinggi untuk
menyerang, menyakiti dan melukai pihak lain dengan
fisik maupun lisan.
4) Suggestible yaitu mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak
PSIKOLOGI SOSIAL 10
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
tertentu.
5) Tidak mampu membedakan antara kenyataan dan
kayalan.
6) Destruktif yaitu ada kecenderungan untuk berbuat
kerusakan.
5. Tujuan Psikologi Sosial.
Tujuan psikologi sosial memiliki dua tujuan penting yaitu:
a. Secara teoritis yaitu memahami tingkah laku sosial,
mengendalikan tingkah laku sosial, dan memprediksi tingkah
laku sosial
b. Secara praktis,yaitu memecahkan masalah sosial, seperti
konflik, prasangka, keteganggan sosial, kesukuan dan
diskriminasi.
Dapat disimpulkan tujuan memahami psikologi sosial yaitu dapat
mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif
pemecahan masalah sosial secara sistematis dan mampu
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial
dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat,
lingkungan, teknologi dan keilmuan.
6. Fungsi dan Peranan Psikologi Sosial.
Peranan psikologi sosial adalah membahas perilaku individu yang
berasal dari strata sosial tertentu, individu dengan latar belakang
status sosial ekonomi akan berbeda dengan orientasi, gaya hidup,
dan aspirasinya dengan orientasi, gaya hidup.
7. Ruang Lingkup Psikologi Sosial.
Ruang lingkup psikologi sosial terdiri dari:
a. Psikologi sosial mempelajari perilaku manusia,
b. Perilaku itu haruslah yang teramati dan terukur, bisa berupa
aktivas motorik yang besar, bisa juga kecil.
c. Sebagai konsekuensi dari objek studi yang teramati dan
terukur, psikologi sosial harus bisa diverifikasi oleh siapa
saja, walaupun tentu saja maknanya sangat bergantung pada
prespektif teori, latar belakag budaya dan interpretasi pribadi.
d. Psikologi sosial tidak mempelajari perilaku yang tidak kasat
mata dan tidak terukur-beriman, kejujuran, berjiwa besar,
berideologi Pancasila dan sebagainya, harus tetap terukur
dan disimpulkan dari perilaku kasat mata.
PSIKOLOGI SOSIAL 11
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
Latihan
1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berhubungan dengan
Psikologi Sosial !
2. Jelaskan asas, tujuan dan ruang lingkup Psikologi Sosial !
3. Jelaskan pengertian psikologi kelompok !
4. Jelaskan tentang pengertian massa !
5. Jelaskan sifat-sifat Massa !
PSIKOLOGI SOSIAL 12
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pengantar
Modul ini membahas tentang Sikap, persuasi, kognisi sosial,
konsep diri, altruisme.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta didik
memahami fenomena intrapersonal dalam memahami situasi sosial
yang tidak semuanya baik, dapat mengidentifikasi, menganalisis dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan
mampu mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial
dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat,
lingkungan, teknologi dan keilmuan.
Kompetensi Dasar
PSIKOLOGI SOSIAL 13
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Fenomena Intrapersonal.
Subpokok Bahasan:
1. Sikap/attitude.
2. Persuasi.
3. Kognisi Sosial.
4. Konsep Diri.
5. Altruisme.
6. Prejudis.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan pendidik untuk digunakan untuk
menjelaskan materi tentang pokok-pokok Fenomena
Intrapersonal.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang konsep psikologi sosial.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk memberi penugasan kepada
peserta didik terkait dengan materi yang diberikan.
5. Motode Diskusi
Medode ini digunakan pendidik untuk pelaksanaan diskusi dalam
kelompok terkait dengan fenomena intrapersonal.
PSIKOLOGI SOSIAL 14
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
1. Alat/media:
a. White Board;
b. Papan Flipchart;
c. Laptop;
d. LCD Projector;
e. Laser Pointer.
2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. KertasFlipchart/HVS.
3. Sumber belajar:
a. Bimo Walgito. (2002). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).
Yogyakarta: Andi.
b. Sarwono, S.W (1996). Psikologi Sosial. Individu dan teori-
teori Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
c. Koentjoro (2005). Arti penting Perubahan Paradigma dan
Pendekatan dalam Pembelajaran dan Penerapan Psikologi
Sosial di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar UGM.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
d. Myers, (2012); Psikologi Sosial jilid 1. Jakarta: Salemba
Humanika.
e. Forstyh & Burnette (2010). Group Process. Ini Baumeister,
R.F & Finkel,, E.J (edt) Advanced Social PsychologyThe
State Of The Science (pg 495-534), London Oxforf university
press.
Kegiatan Pembelajaran
PSIKOLOGI SOSIAL 15
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 16
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan:
1. Hasil resume materi yang telah disampaikan pendidik dalam
bentuk tertulis kepada pendidik.
2. Hasil Diskusi kelompok yang terkait dengan dinamika kelompok
dan analisa situasi.
Lembar Kegiatan
Materi diskusi :
Dinamika kelompok dan analisa situasi yang terjadi saat ini sesuai
tempat tugas masing-masing.
PSIKOLOGI SOSIAL 17
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
PSIKOLOGI SOSIAL 18
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b. Aspek Sikap
1) Aspek Kognitif Aspek yang berhubungan dengan gejala
yang mengenai fikiran yang merupakan pengolahan,
pengalaman dan keyakinan serta harapan-harapan
individu tentang obyek atau sekelompok obyek.
2) Aspek Afektif Aspek yang merupakan suatu proses
yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti
ketakutan, kedengkian, simpati, antipasti dan
sebagainya yang ditujukan pada obyek-obyek tertentu.
3) Aspek Konatif Suatu aspek yang berwujud suatu proses
tendensi atau kecenderungan untuk berbuat sesuatu
pada obyek
c. Ciri-Ciri Sikap
1) Sikap (attitude) itu bukan merupakan faktor hereditas
atau tidak dibawa manusia sejak lahir, akan tetapi
terbentuk dan dipelajari seiring dengan perkembangan
hidup yang terjadi pada diri manusia tersebut dalam
hubungannya dengan obyek.
2) Sikap (attitude) dapat saja berubah-ubah bila syarat-
syarat yang dapat mendukung terjadinya perubahan itu
ada, oleh karena berubah-ubah maka attitude tersebut
dapat dipelajari oleh orang atau sebaliknya.
3) Sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah selalu
berkenaan dengan obyek tertentu.
4) Obyek sifat (attitude) tidak hanya merupakan satu hal
tertentu saja, akan tetapi juga dapat merupakan
suatukumpulan dari hal-hal tersebut, atau dengan kata
lain yang lebih singkat obyek yang terdapat dalam sikap
itu tidak hanya satu tapi juga berkenaan dengan
sederetan obyek- obyek yang serupa.
5) sikap pada umumnya mempunyai segi motivasi dan
emosi atau perasaan, sifat inilah yang membedakan
antara attitude dengan kecakapan ataupun
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki seseorang
d. Macam-Macam Sikap.
1) Sikap dibedakan menjadi dua macam
a) Sikap atau attitude sosial adalah kesadaran
individu yang menentukan perbuatan yang nyata,
yang berulang-ulang terhadap obyek sosial. Sikap
sosial ini dinyatakan oleh cara-cara kegiatan yang
sama dan berulang-ulang terhadap obyek sosial
tersebut.
PSIKOLOGI SOSIAL 19
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 20
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 21
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 22
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 23
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 24
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5. Altruisme.
a. Pengertian Altruisme.
Altruism (altruisme) adalah tindakan sukarela untuk
membantu orang lain tanpa pamrih, atau ingin sekedar
beramal baik (Schroder, Penner, Dovido, & Piliavin, 1995).
Menurut Baron dan Byrne (1996) altruisme merupakan
bentuk khusus dalam penyesuaian perilaku yang ditujukan
demi kepentingan orang lain, biasanya merugikan diri sendiri
dan biasanya termotivasi terutama oleh hasrat untuk
meningkatkan kesejahteraan orang lain agar lebih baik tanpa
mengaharapkan penghargaan.
Menurut David O. Sears altruisme adalah tindakan sukarela
yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk
menolong orang lain tanpa mengaharapakan imbalan
apapun, kecuali telahmemberikan suatu kebaikan (Nashori
Fuad.2008:34). Jhon W. Santrock (2003: 545) mendefinisikan
bahwa altruisme adalah minat yang tidak mementingkan
dirinya sendiri untuk menolong orang lain
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
definisi dari altruisme adalah tindakan menolong orang lain
tanpa mengharapkan imbalan apapun dari orang yang
ditolongnya.
b. Ciri-Ciri Altruisme
1) Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan
yang dialami olehorang lainb.Keinginan
memberiKeinginan untuk memberi adalah maksuthati
untuk memenuhi kebutuhanorang lain.
2) Sukarela adalah apa yang diberikan itu semata-mata
untuk orang lain, tidak ada kemungkinan untuk
memperoleh imbalan
c. Perilaku Altruisme ada tiga aspek menurut Myers
1) Memberikan perhatian terhadap orang lain Seseorang
membantu orang lain karena adanya rasa kasih saying,
pengabdian, kesetian yang diberikan tanpa ada
keinginan untuk memperoleh imbalan untuk dirinya
sendiri.
2) Membantu orang lain Seseorang dalam membantu
orang lain disadari oleh keinginan yang tulus dan hati
nurani dari orang tersebut, tanpa adanya pengaruh
orang lain.
3) Meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan
sendiriDalam membantu orang lain, kepentingan yang
PSIKOLOGI SOSIAL 25
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 26
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 27
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
1. Sikap atau disebut juga dengan attitude pengertiannya adalah
sikap terhadap obyek tertentu yang disertai dengan
kecenderungan untuk bertidak sesuai dengan sikap terhadap
obyek tadi atau dengan kata lain yang lebih singkat sikap atau
attitude adalah sikap dan kesediaan bereaksi terhadap suatu hal.
(Gerungan, 1991 : 149)
2. Persuasi (persuasion) bersumber dari perkataan latin, persuasi,
yang kata kerjanya adalah persuader, yang berarti membujuk,
mengajak atau merayu
3. Kognisi sosial adalah adalah proses berfikir yang dilakukan
seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain.(kognisi
adalah pengetahuan dan kesadaran) atau tata cara dimana kita
menginterpretasi, menganalisa, mengingat, dan menggunakan
informasi tentang dunia social.
4. Konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi
fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya,
kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya.
Latihan
1. Jelaskan pengertian sikap/attitude !
2. Jelaskan pengertian persuasi !
3. Jelaskan pengertian kognisi sosial !
4. Jelaskan pengertian konsep diri !
5. Jelaskan pengertian altruisme !
6. Jelaskan pengertian prejudis !
PSIKOLOGI SOSIAL 28
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pengantar
Modul ini membahas tentang pengaruh sosial, dinamika kelompok
dan agresi.
Tujuan diberikannya materi ini adalah agar peserta didik
memahami fenomena interpersonal dalam memahami situasi sosial
yang tidak semuanya baik, dapat mengidentifikasi, menganalisis dan
menyusun alternatif pemecahan masalah sosial secara sistematis dan
mampu mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial
dalam perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat,
lingkungan, teknologi dan keilmuan.
Kompetensi Dasar
Memahami fenomena interpersonal.
Indikator hasil belajar:
1. Menjelaskan pengaruh sosial.
2. Menjelaskan dinamika kelompok.
3. Menjelaskan Agresi.
Materi Pelajaran
Pokok Bahasan:
Fenomena Interpersonal.
Subpokok Bahasan:
1. Pengaruh sosial.
2. Dinamika Kelompok.
3. Agresi.
PSIKOLOGI SOSIAL 29
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan pendidik untuk digunakan untuk
menjelaskan materi tentang pokok-pokok konsep fenomena
interpersonal.
2. Metode Brainstorming (curah pendapat)
Metode ini digunakan pendidik untuk mengeksplor pendapat
peserta didik tentang fenomena interpersonal.
3. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan pendidik untuk bertanya dan menjawab
kepada peserta didik dalam rangka mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang materi yang telah disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan pendidik untuk memberi penugasan kepada
peserta didik terkait dengan materi yang diberikan.
1. Alat/media:
a. White Board;
b. Papan Flipchart;
c. Laptop;
d. LCD Projector;
e. Laser Pointer.
2. Bahan:
a. Alat tulis;
b. KertasFlipchart/HVS.
3. Sumber belajar:
a. Bimo Walgito. (2002). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar).
Yogyakarta: Andi
b. Sarwono, S.W (1996). Psikologi Sosial. Individu dan teori-
teori Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka
c. Koentjoro (2005). Arti penting Perubahan Paradigma dan
Pendekatan dalam Pembelajaran dan Penerapan Psikologi
Sosial di Indonesia. Pidato Pengukuhan Guru Besar UGM.
PSIKOLOGI SOSIAL 30
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Kegiatan Pembelajaran
1. Tahap awal : 10 menit
Pendidik melaksanakan apersepsi:
a. Pendidik memerintahkan peserta didik melakukan refleksi;
b. Pendidik mengaitkan materi yang sudah disampaikan dengan
materi yang akan disampaikan;
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Tahap inti : 70 menit
a. Pendidik menyampaikan materi pengertian fenomena
interpesonal.
b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal penting,
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami;
c. Pendidik menugaskan kepada peserta didik untuk membuat
resume materi yang telah disampaikan
d. Peserta didik merespon secara aktif proses pembelajaran
e. Pendidik mengambil kesimpulan dari hasil belajar
3. Tahap akhir : 10 menit
a. Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
kegiatan pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi.
Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran
dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta
didik.
c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari
pembelajaran yang disampaikan.
4. Tahap ujian (tes sumatif) : 90 menit
PSIKOLOGI SOSIAL 31
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan/Tugas
Peserta didik mengumpulkan resume materi yang telah disampaikan
pendidik dengan tulisan tangan.
Lembar Kegiatan
------------------
PSIKOLOGI SOSIAL 32
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
PSIKOLOGI SOSIAL 34
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 35
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Dinamika Kelompok.
Dinamika merupakan suatu pola atau proses pertumbuhan,
perubahan atau perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau
system ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi
antara unsur yang satu dengan yang lain. Pengertian dinamika
lebih menekankan pada Gerakan yang timul dari dalam dirinya
sendiri, yaitu sumber geraknya berasal dari dalam kelompok itu
sendiri, bukan dari luar kelompok.
Dinamika berarti tingkah laku warga yang secara langsung
mempengaruhi warga yang lain secara timbal balik (Slamet
Santoso, 2004) didalam dinamika berarti adanya interaksi dan
intedependensi antara anggota kelompok yang satu dengan
anggota kelompok secara keseluruhan.
Defenisi dinamika kelompok menurut Jacobs, Harvill dan Manson
(1994) dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling
mempengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi
yang terjadi antar anggota kelompok dengan pemimpin yang
diberik pengaruh kuat pada perkembangan kelompok.
Menurut Santosa (1994) dinamika kelompok sebagai suatu
kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang
satu dengan yang lain, antar anggota kelompok mempunyai
hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami
secara Bersama-sama
a. Defenisi Kelompok Menurut Para Ahli.
1) Hornby berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah
orang atau benda yang berkumpul atau ditempatkan
secara Bersama-sama atau secara alamiah berkumpul.
2) Webster mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah
orang atau benda yang bergaung secara erat dan
menganggap dirinya sebagi suatu kesatuan.
3) Zaltman mengatakan bahwa dinamika kelompok adalah
kekuatan yang berlangsung dalam kelompok, kekuatan
tersebut bertujuan memberikan arah perilaku kelompok.
Kelompok menurut Malkolm dan Knowles (1975) yaitu suatu
kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih apabila
memenuhi kualifikasi sebagai berikut:
1) Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama
atau identitas lainya.
2) Adanya kesadaran kelompok yaitu semua anggotanya
merasa bahwa mereka merupakan sebuah kelompok
dan ada orang lain di luar mereka, serta memiliki
PSIKOLOGI SOSIAL 36
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 37
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 38
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 39
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PSIKOLOGI SOSIAL 40
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
PSIKOLOGI SOSIAL 41
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Latihan
1. Jelaskan pengaruh sosial !
2. menjelaskan dinamika kelompok !
menjelaskan agresi !
PSIKOLOGI SOSIAL 42
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI