PENGANTAR HUKUM

KEPOLISIAN DI INDONESIA

UNTUK SISWA SIP ANGK.XLIX TA. 2020

Oleh :
BAKAT SUSANTO, S.H.,M.H.,M.M.

1
 16
JAM PELAJARAN
 RIWAYAT HIDUP
•
s
Nama ; BAKAT S, SH.,M.H.,M.M.
• Tempat tgl lahir ; GUNUNG KIDUL, 17 SEPTEMBER 1972
• Pangkat Nrp ; IPDA / 72090209
• Jabatan ; KASAT SISWA BAG BIMSIS
• Agama ; ISLAM
• Suku ; JAWA
• Hp ; 081210187187 BLOK G NO. 20

Pendidikan Umum ;
1. SDN KUWON 1986
2. SMP PGRI 1989
3. MAN 1 Sukabumi 1992
4. S1 STH Pasundan Sukabumi 2004
5. S2 Institut Managemen Indonesia Jakarta 2009
6. S2 Universitas Surya Kancana Cianjur 2017

Pendidikan Polri ;
1. SETA POLRI 1993 - 1994 BHARASETA
2. SECAPA POLRI 2018 WSW
 2).PENGERTIAN HUKUM KEPOLISIAN ,LATAR BELAKANG DAN
TUJUAN HUKUM KEPOLISIAN

(A).PENGERTIAN HUKUM KEPOLISIAN

DI INGGRIS: Anglo Saxon (Common law )
POLICE LAW diartikan sebagai kumpulan undang- undang dan peraturan-
peraturan yang di perlukan oleh POLISI dalam melaksanakan tugasnya ( An
arrangement of law and Regulations for the Use of Police officers)

DI JERMAN: Eropa Kontinental (Civil Law )

POLIZEI RECHT dianggap sebagai kumpulan hukum yang dikhususkan pada
kedudukan dan wewenang Polisi yang antara lain memuat sejarah polisi, hakekat
polisi, dasar-dasar hukum secara umum untuk memberi kewenangan kepada Polisi
untuk bertindak, dan wewenang bertindak secara khusus baik terhadap orang
maupun terhadap benda.

DI NEGERI BELANDA:Eropa Kontinental (Civil Law)

POLITIE RECHT merupakan dasar-dasar bagi tindakan Polisi dan isinya sama
dengan POLIZEI RECHT di Jerman.
4
 DI INDONESIA :
HUKUM KEPOLISIAN adalah hukum yang mengatur
segala hal ikhwal kepolisian dalam lingkungan kuasa
soal-soal, lingkungan kuasa orang, lingkungan kuasa
waktu dan lingkungan kuasa tempat.

Termasuk juga didalamnya pengaturan tentang hak dan

peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
fungsi kepolisian.

5
 PENDAPAT PARA PAKAR
TENTANG HK. KEPOLISIAN

• VAN VOLLENHOVEN : POLITIE RECHT merupakan bagian dari Administratie Recht.

• THORBECKE(1843)dan DE LA BASSECOUR CAAN (1870) menggunakan istilah POLITIE RECHT untuk
menyebut Administratie Recht.

• BILL DREWS (1927) dan GERHARD WACKE : POLIZEIRECHT dapat dianggap sebagai bagian dari Hukum
Administrasi Negara yang mengatur hakekat Polisi, dasar-dasar hukum secara umum untuk memberi
kewenangan, kewajiban dan kekuasaan kepada Polisi, juga untuk memberi kewenangan secara khusus
baik terhadap orqng maupun terhadap benda,.

• CECIL.CH. MORIARTHY : POLICE LAW meliputi semua peraturan dan Undang-undang yang harus
diketahui oleh Polisi. (An arrangement of law and regulations for the use of Police Officers).

• DRS. SOEBROTO BROTODIREDJO SH. HUKUM KEPOLISIAN adalah Hukum yang mengatur tentang tugas,
status, organisasi dan wewenang Polisi, baik sebagai fungsi maupun sebagai organ.

• DRS. MOMO KELANA MSi : HUKUM KEPOLISIAN adalah hukum yang mengatur tentang tugas, status,
organisasi dan wewenang badan-badan kepolisian , serta bagaimana badan-badan kepolisian tersebut
melaksanakan tugas dan wewenangnya dalam lingkungan kuasa waktu, tempat , orang dan soal-soal.
 (B). LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
HUKUM KEPOLISIAN

MENGAPA PERLU HUKUM KEPOLISIAN

BENTUK-2
MENGATUR HUBUNGAN
a. SETIAP MASYARAKAT PERLU WARGA MASY.
HUKUM DLM
MEMAKSA
KEHIDUPAN
b. HUKUM = KAIDAH-2
BERSAMA
DLM MASY. DICIPTAKAN
DGN HARAPAN DPT
DIPATUHI,
TUJUAN
MASY. DPT
LANGSUNG
LESTARI
7
 c. KENYATAAN BAHWA HUKUM TDK SELALU DIPATUHI ==> TERJADI
PELANGGARAN TERHADAP HUKUM/KAIDAH-2 DLM MASY. ==> DPT
MEMBAHAYAKAN /MERUPAKAN ANCAMAN BAGI KELANCSUNGAN/KEUTUHAN
MASY.
d. TIMBUL TUGAS/KEPENTINGAN UNTUK : MEWUJUDKAN
* MENGAWASI AGAR HUKUM DIPATUHI “KETERTIBAN
* MENCEGAH AGAR TIDAK TERJADI PELANGGARAN HUKUM”
* MENINDAK PARA PELANGGAR
TUGAS MENGAWASI, MENCEGAH,
e. PADA MASY.” PRA NEGARA” MENINDAK PELANGGAR (TUGAS POLISI)
DILAKSANAKAN OLEH SETIAP WARGA
MASYARAKAT

PERKEMBANGAN TUGAS TSB. TIDAK LAGI MAMPU

MASYARAKAT DILAKSANAKAN KARENA ADANYA
KEPENTINGAN YANG SALING
BERTENTANGAN DIANTARA PARA WARGA
MASY.
8
f. DIBENTUK KELOMPOK-2 DLM
KELUARGA YG DIBERI TUGAS UTK
MELAKS TUGAS POLISI. KIN POLICE

==> 10 KELG=TYTHINGS ==>

PERKEMBANGAN MASY.DI
TYTHINGMAN
INGGERIS
==> 100 KELG= “A HUNDRED” ==>
HUNDREDMAN
==> 1000 KELG=SHIRE==>
“SHIREREEVES”

SHERIFF
DALAM NEGARA ==> TUGAS POLISI = SUATU BENTUK KEKUASAAN NEGARA

MERUPAKAN BAG. DARI DILAKS. OLEH ORGAN/

FUNGSI PEMERINTAHAN NEG. BADAN YG DISEBUT
==> FUNGSI KEPOLISIAN “POLISI”
9
• TUGAS
• KEWENANGAN DIWADAHI ORGAN
• TANGGUNG JAWAB DALAM
KEPOLISIAN

KEPOLISIAN

DI DALAM HUKUM KEDUDUKANNYA TERDIRI DARI SUSUNAN

SAMA DENGAN WARGA NEGARA PENGEMBAN FUNGSI
LAINNYA DAN WAJIB MENJUNJUNG KEPOLISIAN
HUKUM

PERLU ADA HUKUM YG MENGATUR TTG:-HAK WARGA MASY. UTK

BERPARTISIPASI DLM TUGAS POLISI.
TUGAS, STATUS, ORGANISASI, DAN
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB -HAK WARGA MASY. UTK MENGAWASI
POLISI
POLISI.
==> AGAR TIDAK TERJADI : TINDAKAN SEWENANG-2 MELANGGAR HAK ASASI
MANUSIA DAN BENTUK-2 PENYIMPANGAN DI LUAR KEWENANGAN BERDASARKAN
HUKUM.

HUKUM KEPOLISIAN 10
 TUJUAN HUKUM KEPOLISIAN

WUJUDKAN HARKAMTIBMAS, LIN,YOM, YAN DAN

GAKKUM UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG
DIHADAPI BERSAMA
 BAB II
EKSISTENSI
HUKUM KEPOLISIAN

1). Hukum Kepolisian

dalam Hukum Negara

2). Hubungan Hukum Kepolisian

dalam Hukum di Indonesia.

3). Sifat Hukum Kepolisian

a). Sifat hukum pada umumnya
b). Sifat hukum Kepolisian

12
 1). TEMPAT HUKUM KEPOLISIAN
DALAM RANGKA HUKUM NEGARA
HUKUM
SIPIL
2). HK.KEPOL DLM HUKUM DI
INDONESIA

HUKUM HK. PUBLIK

DLM ARTI LUAS

HUKUM
PUBLIK

HUKUM NEGARA

HUKUM. HUKUM
TATANEGARA ADM.NEGARA

HUKUM KEPOLISIAN

13
PROF. LOGEMANN :
*)“Hukum Publik dalam arti sempit identik dengan Hukum Negara
dalam arti luas”
*). Hukum Negara dalam arti luas terdiri dari :
a). Hukum Negara dalam arti sempit (HUKUM TATA
NEGARA)
b). HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ( HUKUM TATA
USAHA NEGARA ).

*). UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN No.13 TH.1961 PASAL 1

AYAT (2): “ Kepolisian Negara dalam menjalankan tugasnya
selalu menjunjung tinggi hak-hak asasi rakyat
dan hukum negara”

14
Undang-undang No.2 Tahun 2002
Pasal 2:
“Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan
negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.”
HUKUM KEPOLISIAN MERUPAKAN HUKUM NEGARA dalam
lingkungan pekerjaan Polisi.
Terdiri dari aspek HUKUM TATA NEGARA yaitu bagian yang
mengatur tentang tugas, status, organisasi dan wewenang
Polisi dan aspek HUKUM ADMINISTRASI NEGARA yaitu bagian
Hukum Kepolisian yang mengatur tentang hubungan
kekuasaan dan cara-cara Polisi menggunakan wewenang dan
pertanggungjawabannya.

15
 3). SIFAT HUKUM KEPOLISIAN
a). SIFAT HUKUM PADA UMUMNYA:
Menurut VAN APELDOORN:
Hk. Bersifat Mengatur dan Memaksa
Dilihat dari kekuatan sanksinya:
Hukum yang bersifat mengatur (regelend recht)
yaitu hukum yang tujuannya hanya memberi
pedoman tentang bagaimana yang sebaiknya.
Hukum yang bersifat memaksa (dwingen recht)
yaitu hukum yang tidak dapat dikesampingkan
oleh peraturan apapun juga.

16
 b).BEBERAPA KLASIFIKASI HUKUM LAINNYA
• HUKUM PROSEDURAL DAN ATAU HUKUM FORMAL ;
• HUKUM SUBSTANTIF DAN ATAU HUKUM MATERIAL

• SIFAT HUKUM KEPOLISIAN adalah

“mengatur” dan “memaksa” memuat baik
ketentuan prosedural maupun substantif.
• HUKUM KEPOLISIAN =HUKUM POSITIF

17
• MENGATUR : Memberi pedoman tentang cara
pelaksanaan tugas Polisi yang sebaiknya.
• ( Pasal yang mengatur ttg. Tugas dan
wewenang serta hubungan-hubungan).

• MEMAKSA : Memberi paksaan kepada Polisi

untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya
sesuai ketentuan perundang-undangan dan
kewajiban umumnya dan bagi yang tidak
mematuhinya dikenakan sanksi.(Pasal yang
mengatur tanggungjawab)

18
 BAB III
SUMBER HUKUM KEPOLISIAN
1). SUMBER HUKUM
a). Sumber hukum formal
b). Sumber hukum material

2). SUMBER HUKUM KEPOLISIAN

a). Undang-undang
b). Kebiasaan praktek Kepolisian
c). Traktat
d). Jurisprudensi
e). Ilmu Pengetahuan.

19
 1). SUMBER HUKUM

a). SUMBER HUKUM FORMAL YAITU

SUMBER YANG MENENTUKAN KEKUATAN
BERLAKUNYA HUKUM.YANG PENTING
ADALAH CARA TERCIPTANYA HUKUM DAN
BENTUK DLM. MANA HUKUM DINYATAKAN.

• b).SUMBER HUKUM MATERIAL YAITU

SUMBER YANG MENENTUKAN ISI KAIDAH HUKUM

20
 2). Sumber hukum kepolisian

• UNDANG-UNDANG
• KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN
• TRAKTAT
• YURISPRUDENSI
• ILMU PENGETAHUAN

21
 UNDANG-UNDANG
• UNDANG-UNDANG SBG. BENTUK HUKUM
DINYATAKAN SECARA TERTULIS ,DAN MEMPUNYAI
KEKUATAN MEMAKSA.
• MATERI HUKUM KEPOLISIAN TERSEBAR DALAM
BERBAGAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,
SELAIN DALAM UNDANG-UNDANG YANG SECARA
KHUSUS MENGATUR TTG. KEPOLISIAN.
• TIAP NEGARA MENENTUKAN SUMBER HUKUM DAN
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
22
 SUMBER HUKUM
DAN
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
MENURUT
UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 2004

• UUD 1945
• UNDANG-UNDANG/PERPU
• PERATURAN PEMERINTAH
• PERATURAN PRESIDEN
• PERATURAN DAERAH
23
 SUMBER HUKUM
DAN
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN
MENURUT
UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2011
PASAL 7

• UUD 1945
• KETETAPAN MPR
• UNDANG-UNDANG/PERPU
• PERATURAN PEMERINTAH
• PERATURAN PRESIDEN
• PERDA PROPINSI
• PERDA KABUPATEN/KOTA
24
 KEBIASAAN PRAKTEK KEPOLISIAN
• UNDANG-UNDANG TDK PERNAH LENGKAP DAN SELALU
KETINGGALAN OLEH PERKEMBANGAN MASYARAKAT.
• KEKURANGAN TSB. DICUKUPI OLEH HUKUM KEBIASAAN.
• HK. KEBIASAAN WALAUPUN TIDAK DIBENTUK OLEH BADAN
PEMBUAT UNDANG-UNDANG, DLM KENYATAAN DITAATI DAN
MASY. MENERIMA KAIDAH-KAIDAH ITU SEBAGAI HUKUM.
• DEMIKIAN HALNYA DGN. KEBIASAAN PRAKTEK
KEPOLISIAN.

25
 PERKEMBANGAN KAIDAH-KAIDAH DALAM
MASYARAKAT
• KAIDAH= UKURAN BAIK BURUK SUATU PERBUATAN
• KAIDAH HUKUM BERMULA
DARI KAIDAH KESUSILAAN
• KAIDAH KESUSILAAN TERDIRI
DARI : Kaidah Kesusilaan perorangan , dan
Kaidah Kesusilaan Masyarakat
• KAIDAH HUKUM = KAIDAH KESUSILAAN
MASYARAKAT YANG DIKUKUHKAN (Oleh Badan
Pembuat Undang-undang)

26
 TRAKTAT/PERJANJIAN INTERNASIONAL

• TRAKTAT MENGATUR HUBUNGAN ANTAR NEGARA

• PENINGKATAN BENTUK DAN INTENSITAS HUBUNGAN ANTAR

NEGARA MENCAKUP JUGA KEPENTINGAN BERSAMA
PEMBERANTASAN KEJAHATAN INTERNASIONAL DAN
KEJAHATAN LINTAS NEGARA.(DISPONSORI OLEH PBB)

• KERJASAMA ANTAR NEGARA DIBIDANG TUGAS KEPOLISIAN

MERUPAKAN SUATU KEBUTUHAN , DAN UTK .ITU TRAKTAT
MENJADI SUMBER HUKUM, YG. MENGATUR KOMPETENSI
DAN HUBUNGAN KERJASAMA TERSEBUT.

27
 YURISPRUDENSI
• YURISPRUDENSI ADALAH KEPUTUSAN HAKIM YANG
TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG BERSIFAT
TETAP DAN DIIKUTI OLEH HAKIM-HAKIM LAINNYA.

• HUKUM KEPOLISIAN MEMBERIKAN TEMPAT DAN

PERANAN YANG PENTING BAGI KEPUTUSAN
HAKIM .

• KEPUTUSAN HAKIM BERPENGARUH THD.

PENGEMBANGAN HUKUM KEPOLISIAN.

28
 ILMU PENGETAHUAN
• Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas tetapi tidak ditemukan dalam Undang-
undang, Kebiasaan praktek Kepolisian, Traktat
dan Yurisprudensi, dapat dicari dalam Ilmu
Pengetahuan, berupa pendapat pakar ilmu
pengetahuan.
• Dalam praktek berupa nasihat atau fatwa dari
ahli Ilmu Kepolisian dan/atau Saksi Ahli untuk
bidang tertentu.*
29
 BAB IV
• AZAS-AZAS HUKUM KEPOLISIAN DAN AZAS-AZAS
KEPOLISIAN

30
1. ASAS-ASAS HUKUM KEPOLISIAN
• A). Asas berarti prinsip atau garis
pokok dari mana mengalir
kaidah/garis hukum.
• B). Asas berfungsi sbg. Batu ujian
untuk menilai hukum positif.
• C). Mengandung nilai &tuntutan
etika yang menjiwai kaidah
hukum positif.

31
 Beberapa ciri dari azas sbb :
a. Bersifat umum, abstrak dan bersifat hakiki.
b. Dapat diurai dan dijabarkan kpd hal khusus dan
konkrit.
c. Berfungsi sebagai batu ujian untuk menilai kaidah
atau hukum positif.
d. Memiliki hierrarki atau tingkatan, semakin tinggi
tingkatan azas maka sifatnya akan lebih umum dan
abstrak
e. Tidak dapat diterapkan scr langsung kpd perbuatan
konkrit.
 POLRI MEMILIKI TRI BRATA
SEBAGAI PEDOMAN HIDUP DAN LANDASAN IDEAL FALSAFATI
BERSUMBER DARI PANCASILA SBG. PANDANGAN HIDUP
BANGSA INDONESIA

• ASAS-ASAS HUKUM KEPOLISIAN INDONESIA ADALAH :

• 1). ASAS HUKUM NASIONAL
• 2). ASAS KODIFIKASI;
• 3). ASAS UMUM PENYELENGGARAAN NEGARA ;
A. ASAS KEPASTIAN HUKUM;
B. ASAS TERTIB PENYELENGGARAAN NEGARA ;
C. ASAS KEPENTINGAN UMUM;
D. ASAS KETERBUKAAN;
E. ASAS PROPORSIONALITAS;
F. ASAS PROFESIONALITAS
G. ASAS AKUNTABILITAS

33
Tgl 1 Juli 1955, Bhayangkara ke-
9 ditapkan Pedoman Hidup Polri
o/ Jend Pol Drs. Soekanto
Tjokrodiatmodjo
Skep Kapolri 136/VI/1985 30 Juni
Tribrata disusun Prof. DR. 1985 Brata II ada Perubahan
Joko Sutono, SH

3 Mei 1954 Diikrarkan Kompol Kep Kapolri No.Pol: Kep

Suparno Suryatmadja 17/VI/2002 Tribrata yang baru

Kami Polisi Indonesia

1. Berbakti Kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan
Terhadap Tuhan yang Maha Esa
2. Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam
menegakkan hukum Negara Kesatuan RI yg berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945
3. Senantiasa melindungi mengayomi dan melayani masyarakat dgn
keihlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban. 34
 SEBAGAI INSAN BHAYANGKARA
KEHORMATAN SAYA ADALAH
- SATYA HAPRABU
- HANYAKEN MUSUH BERKORBAN DEMI MASYARAKAT,
- GINEUNG PRATIDINA BANGSA DAN NEGARA, UNTUK :
- TAN SATRISNA 1. MENIADAKAN SEGALA BENTUK
GANGGUAN KEAMANAN
2. MENJAGA KESELAMATAN JIWA
RAGA, HARTA BENDA DAN HAK
AZASI MANUSIA
3. MENJAMIN KEPASTIAN
BERDASARKAN HUKUM
4. MEMELIHARA PERASAAN TENTRAM
DAN DAMAI
35
 THE NINE PRINCIPLES OF POLICE
DI INGGERIS
• MERUPAKAN PANGKAL TOLAK DAN SUMBER DARI PERATURAN KEPOLISIAN DAN
MERUPAKAN SIFAT HAKIKI DARI Kepolisian Inggeris DIMUAT DALAM HANDBOOK
PETUGAS POLISI YAITU ;
• 1. SBG. ALTERNATIF DARI REPRESIF DIADAKAN PREVENTIVE ACTION;
• 2. KUAT POLISI TERGANTUNG DARI PUBLIC OPINION DAN PUBLIC APPROVAL;
• 3.UTK. JAMIN PUBLIC APPROVALPERLU DIJAMIN ADANYA KEADAAN DAN
KERJASAMA MASY. DAN POLISI;
• 4. KESEDIAAN KERJASAMA DARI MASY. AKAN KURANGI PEMAKAIAN KUAT FISIK;
• 5. PERLU BUKTI KONTINYU DARI PENGABDIAN TERHADAP HUKUM YG. TDK
BERAT SEBELAH;
• 6. PEMAKAIAN KUAT FISIK HANYA DILAKUKAN BILA AJAKAN, NASIHAT DAN
PERINGATAN TIDAK MEMP. EFFECT DAN PEMAKAIAN KUAT FISIK HARUS SECARA
MINIMAL.
• 7. HUB DGN MASY. PERLU TERUS DIPELIHARA  TRADISI POLISI=RAKYAT DAN
RAKYAT=POLISI;
• 8. TUGAS POLISI TERBATAS HANYA ITU -> TDK. MENCAMPURI TUGAS INSTANSI
LAIN.
• 9. EFISIENSI DARI Polisi HANYA DPT .DIBUKTIKAN DGN. TDK ADANYA
KEJAHATAN DAN DISORDER

36
 2. ASAS-ASAS KEPOLISIAN YG BERLAKU
UNIVERSAL :

LEGALITAS ( azas tertulis,psl 1 ay 1 KUHP, Psl 16 UU NO.2 TH 2002)

KEWAJIBAN (Diskresi psl 18 ay 1 UU No.2 TH 2002)

PREVENTIF (Tind.Pencegahan psl 19 ay 2 UU No.2 TH 2002)
PARTISIPASI (Polmas psl 13 ay 1 UU No.2 TH 2002)
SUBSIDIARITAS (Azas pengganti,psl 14 ay 1 hrf j UU No
2 TH 2002)

OPPORTUNITAS ( Tidak menindak seseorang yg tlh

melanggar hukum demi kepentingan Umum : Kepentingan
Negara,Masyarakat dan individu)
37
 BAB V
OBYEK HUKUM KEPOLISIAN
1).LINGKUP ESENSI OBYEK HUKUM KEPOLISIAN
a). TUGAS KEPOLISIAN
b). ORGAN KEPOLISIAN
c). HUBUNGAN ANTARA ORGAN DAN TUGAS
KEPOLISIAN.

2).OBYEK HUKUM KEPOLISIAN DAN KONSEPSI

KEPOLISIAN
a). OBYEK HUKUM KEPOLISIAN =MUATAN KONSEPSI
KEPOLISIAN
b). MUATAN KONSEPSI KEPOLISIAN

38
 OBYEK HUKUM KEPOLISIAN
1) TUGAS POLISI
HK. KEPOLISIAN
OBYEK DIAM (INRUST)

HK. KEPOL 2) ORGAN POLISI

3) HUBUNGAN
MUATAN HK. KEPOL
ANTARA BERGERAK
KONSEPSI
ORGAN POLISI (IN BEWEGING)
KEPOLISIAN
DAN TUGASNYA

39
 TUGAS KEPOL NEGARA RI
PASAL 4
PASAL 13 PASAL 14
TUJUAN
TUJUAN TUGAS
TUGASPOKOK
POKOK TUGAS-TUGAS
TUGAS-TUGAS
KEPOLISIAN
KEPOLISIAN
1.1. HAR
HARKAMTIBMAS
KAMTIBMAS PREVENTIF
2.2. GAKKUM
GAKKUM PREEMPTIF
WUJUDKAN
WUJUDKAN 3.3. LIN,
LIN,YOM
YOMYAN
YAN REPRESIF
KAMDAGRI
KAMDAGRI KPD
KPDMASY.
MASY.
TUGAS LAIN SESUAI
KET. PERAT PER
UU-AN

Ketiga esensi TUGAS POKOK bersifat simultan dan tidak

bersifat hierarkhis. Setiap esensi mengandung esensi lainnya. 40
PENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN
• KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
dibantu oleh :
* KEPOLISIAN KHUSUS
* PENYIDIK PNS;
* BENTUK-BENTUK PAMSWAKARSA
(Pasal 3 UU No. 2 Tahun 2002)

• HUBUNGAN POLRI & POLSUS, PPNS DAN

PAMSWAKARSA BERSIFAT FUNGSIONAL

41
 HUBUNGAN-HUBUNGAN ORGAN POLISI DAN
TUGASNYA
• HUBUNGAN DAN KERJASAMA DIDLM NEGERI DAN DILUAR
NEGERI
• DLM.NEGERI  UNSUR PEMDA, GAKKUM, BADAN, LEMBAGA
,INSTANSI LAIN , MASY, KEMBANGKAN ASAS PARTISIPASI
DAN SUBSIDIARITAS
• LUAR NEGERI  KERJASAMA BILATERAL ATAU MULTILATERAL
• HUBUNGAN INTERNAL ANTAR FUNGSI POLRI (PEMBINAAN
DAN OPERASIONAL)
• HUBUNGAN ANTAR PENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN
• HUBUNGAN KEPOLISIAN DALAM RANGKA CRIMINAL JUSTICE
SYSTEM

42
 BAB VI
KONSEPSI KEPOLISIAN

B). MUATAN KONSEPSI KEPOLISIAN

1. LANDASAN IDEAL/FALSAFAH KEPOLISIAN
2. FUNGSI KEPOLISIAN
3. TUJUAN KEPOLISIAN DIATUR OLEH
HUKUM
4. PERANAN KEPOLISIAN
KEPOLISIAN
5. SUSUNAN DAN KEDUDUKAN KEPOLISIAN
6. TUGAS, DAN WEWENANG
7. ASAS-ASAS KEPOLISIAN
8. TANGGUNGJAWAB KEPOLISIAN UU KEPOLISIAN
9. PEMBINAAN FUNGSI KEPOLISIAN & UU/PERUUAN
LAINNYA
10. HUBUNGAN-2 KEPOLISIAN
43
LANDASAN IDEAL / FALSAFAT KEPOLISIAN

REFLEKSI FILSAFAT DARI PROSES TERPELIHARANYA TATANAN &

NILAI DLM MASY MENGUNGKAPKAN BAHWA :
EKSISTENSI POLISI (SBG. TUGAS & SBG ORGAN/INDIVIDU)
DILAHIRKAN OLEH DAN DARI MASY SENDIRI.
PERPOLISIAN == FUNGSI DARI MASY & PERKEMBANGAN
MASY
KEBERADAAN POLISI ERAT KAITANNYA DG DISIPLIN PRIBADI
DARI MASYARAKAT.
BRUCE SMITH: When organized society sets up a police force, it
is from motives of selfdiscipline.

44
INGGERIS :
THE NINE PRINCIPLES OF THE ENGLISH POLICE
JEPANG :
TRADISI SAMURAI DAN CONFUCIANISME MENJADI
TULANG PUNGGUNG DARI KEPOLISIAN.
INDONESIA :
FILSAFATI KEPOLISIAN
 Kami Polisi Indonesia
1. Berbakti Kepada nusa dan bangsa dengan
penuh ketakwaan Terhadap Tuhan yang Maha
Esa
TRI BRATA 2. Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan
kemanusiaan dalam menegakkan hukum
Negara Kesatuan RI yg berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945
3. Senantiasa melindungi mengayomi dan
melayani masyarakat dgn keihlasan untuk
mewujudkan keamanan dan ketertiban.
45
SUMBER : POLISI ADALAH FUNGSI DARI MASYARAKAT
FILSAFAT DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT

PERPOLISIAN BERSIFAT PROGRESIF YANG

SETIAP SAAT MELAKUKAN PENYESUAIAN
(ADJUSTMENT) TERHADAP PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT YANG
DILAYANINYA.
46
VISUALISASI FILOSOFI KEPOLISIAN
DALAM RANGKA SISTEM NILAI
PEMBUKAAN UUD 1945

1. FILOSOFI PANCASILA FILOSOFI TRIBRATA VISI & MISI POLRI

KEPOLisian FUNGSI& TUJUAN
POLRI
2. VISI (WAWASAN) VISI &
- NEG. KESATUAN RI WAWASAN KEPOLISIAN • BENTUK &
- WAWASAN NUSANTARA
KEPOL. NASIONAL •SUSUNAN POLRI
• METODA PEMOLISIAN ACUAN •ORG/SATP
BERFIKIR OLRI
BERSIKAP
3. MISI (MISSION) •PEJABAT
BETINDAK
MELINDUNGI SEGENAP BANGSA &
TUJUAN WUJUDKAN • KONSEP KAMDAGRI POLRI
SELURUH TUMPAH DARAH INDONESIA
KEPOL. KAMDAGRI • FORMAT TUPOK POLRI

LANDASAN KONST. •UUD 45, BAB XII •LEGITIMASI FUNG KEPOL

4. LANDASAN KONSTITUSIONAL : •TAP MPR VI / 2000 •DASAR KEWENANGAN
KEPOLisian
UUD 1945 •TAP MPR VII/2000 •TANGGUNG JAWAB
•UU NO. 2/2002

TUJUAN
KEPOL
47
 Berbakti VISI KESETIAAN KPD NEGARA Menjaga keslt jiwa raga,
Kepada VISI PENGABDIAN UTK. Harta benda dan HAM
nusa dan KEPENTINGAN NASIONAL.
bangsa (Tanpa Pamrih) Memelihara perasaan

Menjunjung tenram dan damai

tinggi VISI KETELADANAN SBG WARGA
kebenaran, DLM:
TRI keadilan dan 1. MENGAGUNGKAN NEGARA Menjamin kepastian
2. KEPATUHAN THDP HUKUM
BRATA kemanusiaan 3. MENJUNJUNG TINGGI HAM berdasarkan hukum
dlm menegak
kan hkm nkri-
Panca sila dan KEMITRAAN
uud 1945
VISI KERAKYATAN (Civilian Police)
Senantiasa melindungi BERORIENTASI KPD
mengayomi dan RAKYAT YG DILAYANI
melayani masyarakat MISI: MENIADAKAN SGL BENTUK
GANGGUAN KEAMANAN
dgn keihlasan untuk Menjamin Kepentingan Rakyat Dlm
mewu judkan keamanan Kehidupan Bermasy Berbangsa &
dan ketertiban. Bernegara
AKTUALISASI DLM TUPOK POLRI
1. HAR KAMTIBMAS
2. GAKKUM
48
3. LIN, YOM DAN YAN MASY
 FUNGSI KEPOLISIAN
BAGIAN INTEGRAL DARI FUNGSI
PEMERINTAHAN NEGARA

FUNGSI FUNGSI PERLINDUNGAN

KEPOLISIAN
MENJAMIN HIDUP DAN MILIK
PERLINDUNGAN KEWENANGAN YG DI
TENTUKAN MENURUT HUKUM
MENEGAKKAN DAN MEMAKSAKAN
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN YG DI
TENTUKAN MENURUT HUKUM
49
 DIMENSI FUNGSI KEPOLISIAN
FUNGSI KEPOLISIAN YG DIEMBAN
OLEH LEMBAGA TINGGI NEGARA
DIMENSI POLITIS DLM RANGKA PENGAWASAN
POLITIS (MPR-DPR-PRESIDEN-
MA-MK

FUNGSI
DIMENSI KEPOLISIAN
DIMENSI YURIDIS
FUNGSI UMUM

KEPOLISIAN FUNGSI
KEPOLISAN
KHUSUS
DIMENSI SOSIOLOGIS

DIEMBAN OLEH BADAN-BADAN YG

SECARA SWAKARSA DIBENTUK OLEH
TUMBUH DAN BERKEMBANG DLM
TATA KEHIDUPAN MASYARAKAT
50
 FUNGSI KEPOLISIAN DLM
DIMENSI YURIDIS

DILAKSANAKAN OLEH KEPOLISIAN

F.KEPOL NEGARA RI. (POLRI) SBG LEMBAGA
UMUM PEMERINTAHAN
Lingkup kompetensi
* Soal-soal
* Orang
* Tempat
* Waktu
TUGAS ADMINISTRASI KHUSUS
F.KEPOL SESUAI DGN UNDANG-UNDANG
KHUSUS YG MENJADI DASAR HUKUMNYA
Lingkup kompetensi * Soal-
soal sesuai-uu

F.KEPOL F.KEPOL
ADMINISTRATIF YUDIKATIF
KHUSUS UTK MENGAWASI/MENEGAKKAN HKUSUS MENGAWASI/MENEGAKKAN
TINDAKAN-TINDAKAN ADMINISTRATIF TINDAKAN-TINDAKAN YUDIKATIF

51
 68

FUNGSI KEPOLISIAN
MENURUT UNDANG-UNDANG No.2 Tahun 2002
Pasal.2:

FUNGSI KEPOLISIAN ADALAH SALAH SATU

FUNGSI PEMERINTAHAN NEGARA DI BIDANG
PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
MASYARAKAT, PENEGAKAN HUKUM,
PERLINDUNGAN PENGAYOMAN DAN
PELAYANAN KPD. MASYARAKAT

52
 SESI
TUJUAN KEPOLISIAN 6 :
1) DLM SUATU MASYARAKAT YG BERBENTUK NEGARA, MAKA TUJUAN
KEPOLISIAN MENGACU KEPADA PADA TUJUAN NEGARA SBG
PERWUJUDAN KONSTITUSIONAL DARI FALSAFAH/IDEOLOGI NEGARA.

FALSAFAH/ IDEOLOGI TUJUAN TUJUAN

NEGARA NEGARA KEPOLISIAN

2) DENGAN DEMIKIAN, TIAP NEGARA MENPUNYAI TUJUAN KEPOLISIAN

SENDIRI YG KHAS DAN TERKAIT DENGAN FALSAFAH/IDEOLOGI NEGARA
DAN TUJUAN NEGARA. HAL TSB DPT DIKETAHUI DENGAN MEMPELAJARI
KONSTITUSI DARI NEGARA YBS.

53
 TUJUAN KEPOLISIAN DALAM UU No. 2 THN 2002

POLRI
MEWUJUDKAN
KEAMANAN DALAM NEGERI
MASY
MELIPUTI:
• TERPELIHARANYA KAMTIBMAS;
• TERTIB DAN TEGAKNYA HUKUM;
• TERSELENGGARANYA PERLINDUNGAN,
PENGAYOM & PELAYAN MASY.

DGN JUNJUNG
TINGGI HAM

SUMBER:
1) KONSIDERANS MENIMBANG HURUF b UU N. 2 TH. 2002
2) PASAL 4 UU NO. 2TH. 2002 54
 PERANAN KEPOLISIAN
• Secara filosofis :
• TATA TENTERAM =>KARTA RAHARJA
• Secara politis dan yuridis:
• SEBAGAI ALAT NEGARA :Har kamtibmas, Gakkum,
Lin,yom,Yan dlm rangka Har Kamdagri (UU No.2
/2002 Psl. 5 ayat (1).
• SEBAGAI KEPOLISIAN NASIONAL
• PERAN LAIN SESUAI KETENTUAN PERUUAN.
• Legitimasi : TAP MPR VI/2000 & TAP MPR VII/2000
DAN UUD 1945.

55
 SUSUNAN DAN KEDUDUKAN
KEPOLISIAN.
 SUSUNAN:
 POLRI ADALAH KEPOLISIAN NASIONAL
YG. MERUPAKAN SATU KESATUAN DLM. LAK
PERANNYA. ( Psl.5 ayat(2) UU No.2 /2002.
 MELIPUTI SELURUH WILAYAH NEGARA R.I.
(psl.6(1).
 DAERAH HUKUM MENURUT KEPENTINGAN
LAK. TUGAS KEPOLISIAN.[ Psl. 6 (2) ]
 SUSUNAN ORG. &TATA KERJA DISESUAIKAN
DGN. KEPENTINGAN LAK.TUGAS DAN
WEWENANG KEPOLISIAN.(Psl.7)

56
MAKNA KEPOLISIAN NASIONAL

1. MERUPAKAN SATU KESATUAN DLM

MELAKSANAKAN PERAN DAN
FUNGSINYA DGN. KEWENANGAN
MELIPUTI SELURUH WILAYAH NEGARA
REPUBLIK INDONESIA;

2. KESATUAN KEWILAYAHAN POLRI

(POLDA, POLRES/TA,POLSEK) BUKAN
PERANGKAT PEMERIN5TAH DAERAH

57
 KEDUDUKAN KEPOLISIAN

• POLRI BERADA DIBAWAH PRESIDEN [Psl. 8(1) ]

(Presiden adalah pemangku otoritas sipil hasil
Pemilu)
• KAPOLRI BERTANGGUNG JAWAB KPD. PRESIDEN SESUAI
PERATURAN PERUUAN [Psl. 8(2) ]
• KAPOLRI MENETAPKAN, MENYELENGGARAKAN, DAN
MENGENDALIKAN BIJAK TEKNIS KEPOLISIAN [Psl.9 (1).
• KAPOLRI LAKS.TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ATAS: --GIAT
OPSNAL KEPOLISIAN ,DAN
-- BINPUAN POLRI.[ Psl. 9 (2).
• Tanggung jawab laks. Tugas dan wewenang kepolisian secara
hierarki. [Psl. 10 (1).
• KAPOLRI DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH PRESIDEN
DGN. PERSETUJUAN DPR.[ Psl. 11 (1)

58
 29

TUGAS KEPOLISIAN

*FUNGSI KEPOLISIAN
DIJABARKAN DLM BENTUK TUGAS-TUGAS DISETIAP TATARAN
FUNGSI YG MERUPAKAN LINGKUP KOMPETENSI TERTENTU

* TATARAN FUNGSI KEPOLISIAN

TDK LANGSUNG
(PREEMPTIF )
* PREVENTIF
LANGSUNG ASAS-ASAS
KEPOLISIAN
NON YUSTISIAL
* REPRESIF
YUSTISIAL
TUJUAN
KEPOLISIAN

59
 WEWENANG KEPOLISIAN
HAK & KEWAJIBAN UTK BERTINDAK DAN TDK BERTINDAK
SESUAI LINGKUNGAN KUASA HUKUM.

WEWENANG POLRI DLM UU NO. 2 TAHUN 2002

1. WEWENANG SECARA UMUM (PSL 15 AYAT (1) (BERSUMBER

DARI KEWAJIBAN UMUM KEPOLISIAN)
2. WEWENANG SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN LAINNYA
(PSL 15 AYAT (2)
3. WEWENANG DLM PROSES PIDANA (PSL 16 AYAT (1) DAN (2)
4. LINGKUNGAN KUASA TEMPAT PSL. 17
5. DISKRESI (PSL 18 AYAT (1) DAN (DUA)

60
 WEWENANG DAN LINGKUNGAN KUASA
BERLAKUNYA HUKUM

• VAN VOLLENHOVEN:
GROND GEBIED & PERSONEN GEBIED
Lingkungan kuasa tempat dan orang

• LOGEMANN : TIJDS GEBIED; RUIMTE GEBIED; ZAKEN GEBIED

Lingkungan kuasa waktu, ruang/tempat dan soal-soal.

• HANS KELSEN :
TEMPORAL SPHERE(SPHERE OF TIME)- Waktu
TERRITORIAL SPHERE( SPHERE OF SPACE) - Ruang/tempat
- PERSONAL SPHERE - Orang/manusia
MATERIAL SPHERE - Soal-soal

• DRS. SOEBROTO BROTODIREDJO SH.

MATRA KAWASAN, - TEMPAT/RUANG
MATRA MANUSIA, - ORANG
MATRA IKHWAL, - SOAL-SOAL
MATRA WARSA - WAKTU

61
 LINGKUNGAN KUASA POLRI
• LINGK. KUASA SOAL-SOAL (ZAKEN GEBIED):
Melakukan penyelidikan dan penyidikan thd. Semua
tindak pidana sesuai dgn. HAP dan peraturan
perundang-undangan lainnya.(Pasal 14 ayat 1 huruf
g).
Ketentuan dalam Undang-undang khusus/tertentu
tidak mengurangi kewenangan Polri tsb.
Hanya dalam pelaksanaannya digunakan asas
subsidiaritas.
• Secara umum Lk. Soal-soal ada dalam UU no.2/2002
Pasal. 13, 14, 15 dan 16

62
 LINGKUNGAN KUASA ORANG
(PERSONEN GEBIED)
• KEWENANGAN POLRI UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN KEPOLISIAN
TERHADAP SETIAP ORANG YANG DIKENAKAN KETENTUAN DALAM KUHP:
• Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 7, Pasal 8.

• PENGECUALIAN THD. ORANG YANG: (Pasal 9 KUHP)

Memiliki kekebalan mutlak
sesuai Hk. Internasional.(Kepala Negara, Pejabat Diplomatik(Duta),
Menteri Luar Negeri, Diplomat dalam perjalanan dari/ke negara lain, Wakil
resmi badan internasional).
Memiliki kekebalan relatif
sesuai peraturan perundang-undangan.(Angg.MPR, DPR tidak dapat
dituntut atas pernyataannya dalam rapat; Tindakan Kepolisian thd.
Angg.MPR, DPR/Pejabat Negara harus seijin Presiden.

63
 LINGKUNGAN KUASA TEMPAT
(RUIMTE GEBIED)
• POLRI adalah Kepolisian Nasional yang merupakan
satu kesatuan dalam melaksanakan perannya. (UU
No.2/2002 Pasal 5 ayat 2).
• POLRI dalam melaksanakan peran dan fungsi
kepolisian meliputi seluruh wilayah Negara Republik
Indonesia(UU No.2/2002 Pasal 6(1) dan Pasal 17)
• Wilayah Negara Republik Indonesia dibagi dalam
daerah hukum menurut kepentingan pelaksanaan
tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
• Batas Wilayah Negara Republik Indonesia
ditetapkan dgn UU No.4/Prp/1960 Tentang Perairan
Indonesia.

64
 DILUAR BATAS WILAYAH
POLRI DAPAT BERTINDAK:
• 1 . Didalam kendaraan air atau pesawat udara
Indonesia (Pasal 3 KUHP).
• 2. Dilaut bebas terhadap bajak laut (Pasal 4 sub4
KUHP).
• 3. Didaerah Kedutaan Besar Republik Indonesia di
luar negeri berdasarkan hukum internasional.
• 4. Kasus “Hot pursuit”(pengejaran tanpa henti
sampai masuk wilayah negara tetangga) berdasarkan
hukum internasional.

65
 DIDALAM WILAYAH REPUBLIK INDONESIA , POLRI TIDAK
DAPAT BERTINDAK

• 1.DI KEDUTAAN BESAR ASING DI INDONESIA,

TANPA IJIN DUBES YBS.

• 2. DI KAPAL PERANG ASING YANG BERADA DI

WILAYAH INDONESIA, TANPA IJIN KOMANDAN
KAPAL PERANG TSB.
• 1 DAN 2 BERDASARKAN HK. INTERNASIONAL

66
 Lingkungan kuasa waktu
(Tijds gebied)
• Pada prinsipnya wewenang melekat pada
tugas,sehingga selama anggota Polri
mengemban tugas maka selama itu pula
memiliki kewenangan kepolisian.

• Kewenangan penyelidikan dan penyidikan

hapus karena lewat waktu . (KUHP Pasal 78
AYAT 1).

67
 1).PEMBINAAN FUNGSI KEPOLISIAN

KEPOLISIAN = PROFESI:( THOMAS F.ADAM).

• A. Menggunakan pengetahuan
dgn.spesialisasi/keahlian
• B. Persyaratan minimal sebelum masuk
• C. Kebebasan mengembangkan teknik, ttpi prosedur
umum distandarisasi.
• D. Skrining yang tegas dan teliti
• E. Ada Kode Etik,
• F. Pengakuan oleh Masyarakat,.

68
PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESI[ Psl.31
-36 ]
• PEMBINAAN ETIKA PROFESI DAN
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN DI BIDANG
TEKNIS KEPOLISIAN
• MELALUI ; DIKLAT DAN PENUGASAN
BERJENJANG DAN BERLANJUT.
• KOMISI KODE ETIK KEPOLISIAN

69
 HUBUNGAN-HUBUNGAN KEPOLISIAN
• HUBUNGAN DAN KERJASAMA DIDLM NEGERI DAN DILUAR
NEGERI
• DLM.NEGERI  UNSUR PEMDA, GAKKUM, BADAN, LEMBAGA
,INSTANSI LAIN , MASY, KEMBANGKAN ASAS PARTISIPASI
DAN SUBSIDIARITAS
• LUAR NEGERI  KERJASAMA BILATERAL ATAU MULTILATERAL
• HUBUNGAN INTERNAL ANTAR FUNGSI POLRI (PEMBINAAN
DAN OPERASIONAL)
• HUBUNGAN ANTAR PENGEMBAN FUNGSI KEPOLISIAN (POLRI-
POLSUS-PPNS-PAMSWAKARSA)
• HUBUNGAN KEPOLISIAN DALAM RANGKA CRIMINAL JUSTICE
SYSTEM (PENYIDIK-JPU-PN-LP)

70
 BAB VII
TANGGUNG JAWAB HUKUM ANGGOTA POLRI
1). TANGGUNG JAWAB KEPOLISIAN

2). AKTUALISASI HUKUM KEPOLISIAN

UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN
DARI MASA KE MASA

3). PERUBAHAN
PARADIGMA PEMOLISIAN

71
 1). TANGGUNG JAWAB KEPOLISIAN
(POLICE ACCOUNTABILITY)
• NETRAL DLM KEHIDUPAN POLITIK
 TG JAWAB POLITIK • TDK MELIBATKAN DIRI PADA GIAT POLITIK
(PASAL 28) PRAKTIS
• TDK GUNAKAN HAK MEMILIH DAN DIPILIH

 TG JAWAB HUKUM • TUNDUK PADA KEKUASAAN PERADILAN

(PASAL 29) UMUM

 TG JAWAB MORAL &

• SUMPAH ATAU JANJI ANGGOTA POLRI
ETIKA (PASAL 23)
 TG JAWAB PROFESI • KODE ETIK PROFESI
(PASAL 34)
 TG JAWAB DISIPLIN • PP NO. 2 TH 2003 (PERATURAN DISIPLIN POLRI)
KEDINASAN(PASAL 27)
 TG JWB HAM (PSL 4,19 AY • DLM LAKS TGS SLL MENJUNJUNG TINGGI HAM
1) 72
12
 2).AKTUALISASI HUKUM KEPOLISIAN
UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN DARI MASA KE MASA
1945-1950
•Aturan peralihan UUD 1945
menyatakan: “peraturan yang ada
namun belum ada gantinya masih
dianggap berlaku”
Untuk Kepolisian:
1) Staatsblad 1918 No. 125
2) Staatsblad 1918 No. 126
3) Staatsblad 1925 No. 505
4) Staatsblad 1927 No. 144
5) Staatsblad 1927 No. 145
6) Staatsblad 1927 No. 157
7) Staatsblad 1927 No. 278
8) Staatsblad 1927 No. 536
9) Staatsblad 1941 No. 125 (HIR) 10)
Staatsblad 1934 No. 210
b. Peraturan per-UU-an
1) Indische Staatsregeling (IS)
2) HIR
3) Wetboek van Strafrecht (KUHP)
1950-1959 1959-1965
•UUDs RI Tahun 1950 pasal 130: •Gakkum parsial dgn nuansa represif.
“untuk memelihara ketertiban dan •UU No. 13 Thn 1961 mengatur
keamanan umum diadakan suatu alat tugas-tugas represif dan Prev-Kepol.
kekuasaan kepolisian yang diatur •HIR & KUHP
dengan Undang-undang ” •Gakkum dan penyelesaian revolusi
Untuk Kepolisian: •UU No. 11/PNPS/1963
Ordonansi yang termuat dalam:
1) Staatsblad 1918 No. 125
2) Staatsblad 1918 No. 126
3) Staatsblad 1925 No. 505
4) Staatsblad 1927 No. 144
5) Staatsblad 1927 No. 145
6) Staatsblad 1927 No. 157
7) Staatsblad 1927 No. 278
8) Staatsblad 1927 No. 536
9) Staatsblad 1941 No. 125 (HIR)
10) Staatsblad 1934 No. 210
b. Peraturan per-UU-an
1) Indische Staatsregeling (IS)
2) HIR
3) Wetboek van Strafrecht (KUHP)
73
 UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN DARI MASA KE MASA
1981-1984
•Diversifikasi kewenangan Gakkum
•Berlaku UU No. 8/1981
•Berlaku UU No. 13/1961
•Berlaku UU No. 20/1982
•UU No. 11/PNPS/1963
•PP No. 27 tahun 1983
•Doktrin Hankamneg
1997-2000
•UUD 1945
•TAP MPR NO. VI/MPR/2000
•UU No. 28/1997
•Perubahan kedua
•TAP MPR NO. VII/MPR/2000
•UU No. 8/1981
•UU No. 26/1999 Ttg Pencabutan UU
No. 11/PNPS/1963
•INPRES 02 Thn 1999
•KEPRES No. 89 Thn 2000
•UU No. 31 Thn 1999
•UU No. 43 Thn 1999
2001-2003
•Perubahan kedua UUD 1945
•UU No. 28/1997
•TAP MPR NO. VI/MPR/2000
•TAP MPR NO. VII/MPR/2000
•UU No. 8/1981
•UU No. 26/1999 Ttg Pencabutan UU
No. 11/PNPS/1963
•INPRES 02 Thn 1999
•KEPRES No. 89 Thn 2000
•UU No. 31 Thn 1999
•UU No. 43 Thn 1999
•KEPPRES No. 54 Thn 2001
•KEPPRES No. 77 Thn 2001
•KEPPRES No. 97 Thn 2001
•UU No. 20/2001 Ttg Perubahan UU No. 31
Thn 1999
•UU No. 2/2002 Ttg Kepolisian
Negara RI
•UU No. 30 Thn 2003 Ttg Komisi
Pemberantasan Korupsi
•UU No. 15 Thn 2002 Ttg TP Pencucian
Uang.
74
 3)
1998 REFORMASI S/D SEKARANG
1945 ORDE LAMA 1966 1966 ORDE BARU 1998
1. UU 13/1961 1. INPRES 2/1999
POLISI POL 1. JULI 1946
NAS 2. UU 8/1981 2. TAP MPR VI/MPR/2000
KOLONIAL 2. UU 13/1961 3. UU 20/1982 3. TAP MPR VII/MPR/2000
3. TDK DEMOKRATIS 4. DEMOKRATISASI
4. DOKTRIN HANKAMNEG 5. UU NO. 2/2002
4. HIR 5. TDK DEMOKRATIS 6. SUPREMASI HUKUM
7. HAM
6. UU 28/1997

POLRI = ALAT REVOLUSI POLRI = ALAT KOMP KUAT POLRI MANDIRI &
UU 13/1961 HANKAM PROFESIONAL :
• ALAT KEKUASAAN • BEBAS INTERVENSI POLITIK
• ALAT KEKUASAAN • UNSUR ABRI • TERPISAH DARI ABRI
• UNSUR ABRI • DOKTRINER • BERWATAK SIPIL
• HULP MAGISTRAAT • REPRESIF • BERORIENTASI KPD MSY
• MILITERISTIK
• REPRESIF YG DILAYANI
• SBG PELAYAN

75
76