Anda di halaman 1dari 12

Sistem Informasi Akuntansi 

Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,


mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan
pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Sistem informasi manajemen, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang


terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen,
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model
manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”. 

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa
dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi
pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :


1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :


• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
semua tipe informasi

2 komponen SIA
– Spesialis Informasi
– Akuntan 

Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :


Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran
produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan
yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan
dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses
hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang
sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern
yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk
mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :


– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan
kepada pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya


1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas
pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong
manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali
seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat
didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin
seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat
terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan sedang
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua
tipe informasi
sumber ini dari : http://ty000.wordpress.com/2009/10/30/perbedaan-sim-dan-sia/
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar
perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua
tipe informasi
2 komponen SIA
– Spesialis Informasi
– Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran
produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang
dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan
produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya
dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang
sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk
mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
– informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada
pihak extern.
– Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan
pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
1.Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas
pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
2.adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong
manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang
akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi
orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat
didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan
efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang
akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam
proses pengambilan keputusan.
Sumber ini dari : http://jajusuf.blogspot.com/2009/11/sistem-informasi-akuntansi.html

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SIM


Pada masa sekarang, sistem informasi (SI) telah mengubah cara
perusahaan melakukan bisnis yang mengakibatkan banyak hal-hal baru terjadi
dalam suatu organisasi. Hal ini dapat dilihat dari perubahan yang ada di sekitar
kita, misalnya fasilitas ATM yang disediakan oleh perusahaan perbankan, fasilitas
CD-ROM yang umumnya terdapat di perpustakaan, scanner yang terdapat di tokotoko
swalayan, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa peranan SI menjadi
semakin meningkat mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Secara tradisional, manajemen dan akademisi memandang peranan SI
sebagai fungsi pendukung dalam operasi perusahaan. Pandangan mereka ini
sesuai dengan definisi awal SI. Sebagai contoh, Ein-Dor dan Segev (1978), Ives et
al. (1980) mendefinisikan SI sebagai fungsi pendukung dalam melaksanakan
aktivitas dan fungsi manajemen.
Saat ini, manajemen dan akademisi memandang peranan SI sebagai
enabler bagi perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Sistem
informasi mampu mengubah bentuk organisasi, mampu mengubah cara
perusahaan dalam beroperasi, dan mampu mengubah cara perusahaan dalam
bersaing (Alter 1996, hal. 191-193). Informasi, sekarang dilihat sebagai sumber
daya stratejik, sumber yang potensil untuk mendapatkan keunggulan dalam
bersaing (Raghunathan dan Raghunathan 1990, Laudon dan Laudon 1991, hal.
72) atau sebagai senjata stratejik untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam
iklim bisnis yang baru (Ives dan Learmonth 1984). Hal ini menunjukkan bahwa SI
memainkan berbagai peran dalam organisasi.
McFarlan et al. (1983) menggunakan strategic grid sebagai rerangka untuk
menjelaskan peranan SI yang berbeda-beda di dalam organisasi. Dalam rerangka
tersebut, mereka mengklasifikasikan organisasi ke dalam empat lingkungan SI,
yaitu strategic, turnaround, factory, dan support. Mereka menekankan perlunya
menyesuaikan perencanaan SI dengan peranan yang dimainkan SI dalam
organisasi, karena suatu organisasi tidak dapat mencapai dampak stratejik jika
mengfokuskan perencanaan SI pada masalah operasional. Di samping itu, suatu
organisasi akan mengalami pemborosan sumber daya jika penggunaan sistem
informasi tidak sesuai dengan perencanaan bisnis perusahaan. Perencanaan SI
perlu direncanakan seperti sumber daya lainnya (misalnya kapital, material, dan
2
personil) agar penggunaannya efektif dan efisien (Zviran 1990). Dengan demikian,
perencanaan SI yang disesuaikan dengan peranan SI dalam organisasi merupakan
topik yang menarik dan penting dalam penelitian-penelitian SI (Raghunathan dan
Raghunathan 1990, Cash et al. 1992, dan Premkumar dan King 1992).
Penelitian secara empiris menggunakan rerangka strategic grid dan
hubungannya dengan perencanaan SI telah dilakukan oleh Raghunathan dan
Raghunathan (1990), Premkumar dan King (1992) di Amerika, dan di Indonesia
dilakukan oleh Hartawan (1996). Penelitian-penelitian ini dijelaskan lebih terperinci
pada telaah literatur. Berdasarkan penelitian-penelitian mereka, peneliti ingin
mengetahui peranan apa yang dimainkan SI dalam organisasi dan apakah terdapat
perbedaan perencanaan SI di antara organisasi yang mempunyai peranan SI yang
berbeda-beda. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengevaluasi peranan yang dimainkan SI dalam organisasi dengan
menggunakan rerangka strategic grid.
2. Untuk memberi bukti empiris mengenai adanya perbedaan perencanaan SI di
antara organisasi yang mempunyai peranan SI yang berbeda-beda dalam
kuadran strategic grid.
TELAAH LITERATUR
Peranan Sistem Informasi
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, secara intensif telah
didiskusikan dalam literatur-literatur SI (McFarlan et al. 1983, Nolan 1979) bahwa SI
mempunyai peranan yang berbeda-beda di antara organisasi. Nolan (1979)
mengemukakan bahwa fungsi SI mengalami enam langkah pertumbuhan dan
dalam setiap langkah tersebut organisasi menggunakan SI dengan cara yang
berbeda-beda. Demikian pula halnya dengan McFarlan et al. (1983) menemukan
bahwa dalam beberapa organisasi SI berperan di daerah stratejik, sementara
organisasi lainnya SI berperan sebagai efisiensi biaya. Berdasarkan penemuan ini,
McFarlan et al. (1983) mengembangkan strategic grid sebagai peranan SI dalam
suatu organisasi dengan membagi organisasi dalam dua dimensi, yaitu dampak
stratejik SI pada operasi saat ini dan dampak stratejik SI pada operasi masa yang
akan datang, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
3
Dampak stratejik SI saat ini
Tinggi Rendah
Tinggi Strategic Turnaround
Dampak
stratejik SI
masa yang
akan datang
Rendah Factory Suppo

https://slideplayer.info/slide/1916906/SIA

– SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan


mengkomunikasikan informasi keuangan, lebih kepada keuangan , pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
– SIA yang efektif bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.

– SIA tersebut menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat


keputusan atas masalah-masalah yang lain.
– SIA mencakup pengendalian untuk memasiktikan keamanan dan ketersediaan data
organisasi. 

Sedangkan SIM
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi.
* SIM berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan serupa.
* SIM Sub-unitnya didasarkan area fungsional dan tingkatan manajemen.
Perbedaan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen 
Akuntansi keuangan tentu berbeda dengan akuntansi manajemen dan juga akuntansi
biaya, selain perbedaan tentu ada juga kesamaannya. Ingin tahun beda dan samanya,
berikut satu ulasannya. 
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan
informasi keuangan bagi pihak ekstern perusahaan, informasi yang disajikan berupa
laporan neraca, rugi laba, perubahan modal, arus kas, dan catatan keuangan lainnya.
Transaksi yang menjadi objek dalam akuntansi keuangan sifatnya umum menyangkut
harta, utang dan modal perusahaan. 
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi
keuangan untuk pihak manajemen. Jenis informasi yang diperlukan pasti berbeda
dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Manajemen dalam hal ini terdiri dari top
manajemen, middle manajemen dan lower manajemen. Umumnya informasi yang
dihasilkan bersifat mendalam dan tidak dipublikasikan kepada pihak luar. Selain
perbedaan yang ada seperti yang disajikan pada tabel sebelumnya, antara akuntasi
keuangan dan akuntansi menajemen memiliki persamaan, yaitu :
Baik akuntansi keuangan maupun akuntansi manejemen merupakan pengolah
informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
Akuntansi keuangan dan akuntansi menajemen juga berfungsi sebagai penyedia
informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan akuntasi biaya mempunyai tujuan untuk menghitung biaya produksi
dalam rangka menetapkan harga pokok produk baik yang dibuat secara pesanan
ataupun massal dan menyusun laporan biaya guna memenuhi kepentingan manajemen.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntasi biaya merupakan bagian
dari akuntasi keuangan dan akuntansi manajemen karena akuntansi biaya bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan pihak dalam perusahaan,
bukan berdiri sendiri diantara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen.
Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen
Core Accounting IndonesiaJuly 12, 2018 No comments

Pada dasarnya sistem akuntansi perusahaan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu sistem
akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Sistem akuntansi keuangan merupakan
sistem yang dirancang untuk menghasilkan laporan keuangan pada pihak-pihak diluar
pengelola perusahaan, seperti pemegang saham, kreditur, pajak dan lain-lain. Laporan
keuangan harus berdasarkan aturan tertentu seperti yang ditetapkan PSAK, dan apabila
perusahaan itu merupakan perusahaan publik maka laporan keuangan harus disusun
berdasarkan peraturan Bapepam L/K (IAI, 2015).

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem akuntansi yang dirancang


perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak pengelola perusahaan, agar
mereka dapat menjalankan kegiatan mereka dengan baik, sistem ini tidak perlu mengikuti
aturan main tertentu selama informasi tersebut berguna bagi manajer (IAI, 2015).

Sistem informasi akuntansi manajemen adalah proses yang di deskripsikan oleh aktivitas-
aktivitas seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan dan pengelolaan
informasi. Informasi mengenai peristiwa ekonomi di proses untuk menghasilkan
keluaran (output) yang memenuhi tujuan-tujuan manajemen (Hansen, 2009:4).

Sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen tidak dapat dihasilkan dari
satu sistem saja karena keduanya sangat berbeda. Tiga alasan kedua sistem ini tidak dapat
disatukan (IAI, 2015):

1.    Sistem akuntansi keuangan dirancang untuk menghasilkan laporan keuangan perusahaan


secara keseluruhan.

2.   Waktu pelaporan sistem akuntansi keuangan terlalu lama

3.   Sistem akuntansi keuangan melaporkan sesuatu yang sudah terjadi


4.   Penyusunan laporan keuangan menggunakan asumsi yang berbeda.

Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan antara lain (Hansen, 2009:4):

1.    Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen.

2.   Menyediakan informasi untk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan


berkelanjutan.

3.   Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Proses manajemen mendeskripsikan fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh para manajer


dan pekerja yang diperdayakan. Pemberdayaan karyawan (employee empoverment) adalah
pemberian wewenang kepada orang-orang operasional untuk merencanakan, mengendalikan,
dan membuat keputusan tanpa otorisasi yang eksplisit dari pihak manajemen tingkat menengah
atau yang lebih tinggi (Hansen, 2009:6).

Sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, seperti


manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan. Dalam
menghasilkan suatu informasi, sistem akuntansi manajemen meliputi serangkaian proses
manajemen, antara lain (Hansen, 2009:7):

1.    Perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk mencapai tujuan akhir tertentu.
Perencanaan memerlukan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai
tujuan tersebut. misalnya tujuan dari perusahaan adalah menaikkan profitabilitas dengan
meningktkan kualitas produknya secara keseluruhan.

2.   Pengendalian adalah aktivitas manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan


melakukan perbaikan sesuai kebutuhan. Pengendalian biasanya dicapai dengan umpan balik.
Umpan balik (feed back)  adalah informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau
memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu rencana.
Berdasarkan balikan tersebut, manajer atau pekerja dapat memutuskan untuk membiarkan
pelaksanaan tersebut berlangsung, mengambil tindakan perbaikan tertentu agar langkah yang
diambil sesuai dengan rencana awalnya, atau melakukan perencanaan ulang di tengah proses
implementasi. Balikan adalah tahap penting dari fungsi pengendalian. Balikan dapat berupa
informasi keuangan dan non keuangan.

3.   Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan di antara berbagai alternatif. Peran utama dari
sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan
manajer dalam proses pengambilan keputusan.
Perbedaan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan:

Perbedaan Akuntansi manajemen Akuntansi keuangan

Pengguna utama Pengguna internal perusahaan Pengguna eksternal terdiri dari:


pemegang saham, kreditor,
investor dan  pemerintah.

Pembatasan pada Tidak bergantung pada SEC, PCAOB, dan FASB


masukan dan proses prinsip-prinsip akuntansi menetapkan prosedur akuntansi
secara umum (PABU). Tidak yang harus diikuti untuk pelaporan
ada lembaga yang mengatur keuangan. Masukan dan proses
format, isi dab aturan dalam harus jelas dan terbatas.
memilih masukan, proses dan
penyusunan laporan
keuangan. Manajer bebas
memilih informasi apapun
yang mereka inginkan asalkan
dapat dibenarkan atas dasar
analisis biaya manfaat.

Jenis informasi Informasi berupa informasi Informasi bersifat objektif dan


keuangan dan non keuangan, dapat diverifikasi.
bersifat subjektif

Fungsi informasi Untuk pelaksanaan aktivitas Alat pertanggungjawaban pihak


manajerial, perencanaan, manajemen kepada pemilik atas
pengendalian dan sumber daya yang dikelolanya.
pengambilan keputusan

Orientasi waktu Orientasi waktu historis, Orientasi waktu historis.


sekarang dan masa masa
depan.

Periode Pelaporan Tidak terikat waktu, sesuai Tahunan, bulanan, semester.


kebutuhan manajemen
Tingkat agregasi Menyediakan ukuran dan Fokus pada kinerja perusahaan
laporan internal yang secara keseluruhan dan
digunakan untuk mengevaluasi memberikan sudut pandang yang
kinerja berbagai entitas lini lebih agregat.
produk, departemen, dan
manajer.

Audit Bukan objek audit Wajib diaudit oleh KAP


independen khusus perusahaan
publik.

Akurasi data dan Tidak menghendaki akurasi Akurasi menjadi salah satu
informasi penuh, tetapi kecepatan karakteristik laporan keuangan
penyedian dan penyampaian yang berkualitas.
informasi menjadi
pertimbangan utama.

Kerincian data dan Informasi rinci per jenis biaya, Informasi yang disajikan bersifat
informasi per divisi dan per periode agregat dan komprehensif
akuntansi mewakili organisasi

Keluasan Sangat luas dan multidisiplin Ilmu ekonomi (lebih independen)


ilmu, meliputi aspek-aspek
ekonomi manajerial, rekayasa
industri, ilmu manajemen,
psikologi sosial dan berbagai
bidang lainnya.

Tahap Sistem Akuntansi Perusahaan


Menurut Kaplan dan Cooper (1999), pengembangan sistem akuntansi perusahaan dapat
dilakukan dalam empat tahap, yaitu :

1.         Tahap pertama-Tahap belum sempurna, tahap ini biasanya terjadi pada perusahaan-
perusahaan yang baru mengembangkan sistem akuntansinya. Biasanya sistem akuntansi yang
pertama kali dikembangkan adalah sistem akuntansi keuangan. Tahap ini dikatakan belum
sempurna, karena sebagai perusahaan yang baru membuat sistem akuntansi, maka masih
banyak kesalahan yang dibuat dalam menyusun laporan keuangan tersebut. Hal ini misalnya
menyebabkan banyaknya penyesuaian di akhir tahun ataupun waktu laporan keuangan tersebut
diperiksa oleh auditor eksternal.

2.        Tahap kedua-Penekanan pada sistem informasi keuangan. Pada tahap ini perusahaan sudah
memiliki sistem informasi akuntansi keuangan yang baik, dan dapat menghasilkan laporan
keuangan pada pihak eksternal sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun demikian,
perusahaan belum memiliki sistem informasi akuntansi manajemen, sehingga informasi
akuntansi manajemen dihasilkan dari sistem informasi akuntansi keuangan. Dalam tahap ini,
perusahaan akan memiliki sistem informasi akuntansi manajemen yang kurang memadai,
karena memaksakan mengambil informasi akuntansi manajemen dari sistem informasi
keuangan yang memiliki karakteristik yang berbeda.

3.        Tahap ketiga – Pemisahan antara sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen.
Dalam tahap ini, perusahaan memiliki sistem yang terpisah antara akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.

4.        Tahap keempat – Tahap integrasi. Dalam tahap ini sistem akuntansi keuangan dan sistem
akuntansi manajemen disatukan dalam sistem informasi perusahaan yang terintegrasi, seperti
dalam konsep Enterprise Resource Planning (ERP). Dalam konsep ini walaupun terintegrasi,
sistem akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen tetap memiliki modul yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai