Anda di halaman 1dari 8

CATATAN KOREKSI ASISTENSI PROGRES TUGAS PROGRAM RANCANGAN

Nama : KELOMPOK K1
Judul : CONVENTION CENTER DENGAN STRUKTUR CANGKANG ………

Asistensi kedua: Jumat, 26 Maret 2021

Berikut CATATAN KOREKSI asistensi (hanya sampai dengan PROGRAM RUANG)


dengan mengacu pada kriteria-kritera per-bagian yang tercantum di ANCANGAN
TUGAS:

A. UMUM:
ANCANGAN TUGAS:
1. COVER: tampilan menarik & informatif.
Kelengkapan informasi: nama matakuliah, semester, judul tugas (“KONSEP RANCANGAN”), obyek tugas (fungsi, sistem struktur
bentang lebar/panjang, & lokasi kota), nama dosen PJK, kelas & kelompok penyusun, serta nama & logo institusi.
2. Kesesuaian judul bab & sub bab di DAFTAR ISI dengan yang di dalam isi laporan.
3. Kelengkapan: Pengantar, Daftar Isi, Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran
4. Tulisan dilengkapi sajian gambar (foto/peta/sketsa/diagram) yang informatif, komunikatif & menarik.
5. Produk final disajikan dalam tata sajian yang baik dan benar.
6. Teknik sajian:
 Sajian selama asistensi bebas (boleh pensil) dengan teknik kombinasi manual/analog dan dijital, sedangkan sajian akhir
menggunakan tinta dan warna dengan teknik kombinasi dijital dan manual/analog (khususnya SKETSA GAGASAN).
 Sajian pada format kertas ukuran gambar A2 (40 x 60 cm), posisi lansekap.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:


1. UMUM: Susun lebih jelas & terstruktur-sistematis; PERHATIKAN: Ancangan Tugas di atas & masukan-arahan
saat diskusi progres tugas (baik melalui WAG maupun kuliah sinkron/asinkron).
2. COVER: lengkapi judul tugas dengan lokasi “DI KOTA MALANG”; Program Studi Sarjana Arsitektur Jurusan
Arsitektur
3. KATA PENGANTAR: CEK LAGI saling kesesuaian judul tugas dengan di cover  “konsep Rancangan” atau
“Program Desain”?; lokasi?; waktu penyusunan?; ucapan terimakasih kepada “para dosen pembimbing”?,
maksudnya?, tambahkan Asisten Dosen.
4. DAFTAR ISI: CEK LAGI saling kesesuaian dengan isi masing-masing bab; lengkapi nomor halaman; lengkapi
DAFTAR PUSTAKA & LAMPIRAN (bila ada); tidak harus ada KESIMPULAN

B. BAB I PENDAHULUAN:
ANCANGAN TUGAS:
1. Kejelasan isu & masalah spesifik di latar belakang sesuai obyek & lokasi
2. Isi: Latar Belakang; Rumusan Masalah, Tujuan dan Batasan Tugas; Metode Perancangan, Produk; Tinjauan Umum Tema Perancangan
(topik tugas) dan fungsi objek.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:


1. UMUM: Susun lebih jelas & terstruktur-sistematis; PERHATIKAN: Ancangan Tugas (termasuk Ancangan Tugas
Tambahan terlampir), masukan-arahan saat diskusi progres tugas (baik melalui WAG maupun kuliah
sinkron/asinkron), contoh-contoh tugas (yang baik & benar), serta semua materi perkuliahan (materi teori,
pustaka, & peraturan).
2. LATAR BELAKANG: lengkapi sumber kutipan informasi (& harus ada di DAFTAR PUSTAKA); lengkapi tahun
kutipan data jumlah (biro perjalanan & wisatawan); lengkapi informasi-isu pengembangan wilayah Kota Malang
ke Kec. Kedung Kandang & fasilitas Convention Center di wilayah/kawasan studi yang bersumber dari rencana
tata ruang (RTRW & RDTR) yang berlaku & pemberitaan di media publik; bisa ditambahkan informasi
Permen.Pariwisata 2017 tentang penyelenggaraan MICE
3. RUMUSAN MASALAH: bisa disesuaikan lagi lebih spesifik  “Bagaimana rancangan bangunan Convention
Center melalui pendekatan Studi Preseden yang memenuhi persyaratan fungsional, sistem struktur bentang
lebar pada bangunan utamanya, dan kriteria aspek Environmental Filter melalui: ruang yang fungsional dan
nyaman, tata ruang yang efektif dan efisien; keterpaduan-kesinambungan gerak dan visual; tampilan bangunan
yang berkarakter sesuai dengan fungsi yang diwadahi; komposisi ruang-massa majemuk yang integratif baik
dalam skala bangunan, tapak, maupun lingkungan-kawasan kota; serta, memenuhi persyaratan peraturan
bangunan setempat”.
4. TUJUAN: menyesuaikan revisi Rumusan Masalah
5. BATASAN TUGAS: tambahkan batasan jumlah total luas lantai bangunan = 15.000 – 20.000 m2; konsistensi
istilah “bentang lebar” atau “bentang panjang”?
6. METODE PERANCANGAN: tambahkan metode programatik & metode intuitif, serta jelaskan masing-masing
7. PRODUK: sesuaikan dengan RPS; ada tugas Pra Rancangan, Rancangan, & Portofolio
8. TINJAUAN UMUM: berisikan Tema Perancangan (topik tugas) dan fungsi objek  khususnya terkait tinjauan
teori/pustaka mengenai pengertian/pemahaman dasar fungsi objek studi (“convention center”), sistem struktur
bentang lebar/panjang (“cangkang”) & aspek environmental filter; jangan lupa setiap mengutip WAJIB
mencantumkan sumbernya & tercantum di Daftar Pustaka; di penjelasan Fungsi Objek, kenapa tertulis ada
Fungsi “Convention and Exhibition Center”?.

C. BAB II PROGRAM RANCANGAN:


2.1. Program Ruang
ANCANGAN TUGAS:
1. Disusun secara jelas, lengkap, konsisten & terstruktur-sistematis, meliputi aspek-aspek:
 FUNGSI
 PELAKU (PEMAKAI) KEGIATAN/AKTIFITAS: tipe, jumlah, tuntutan, karakter, perilaku, dan struktur organisasi pengelolaan
 KEGIATAN/AKTIFITAS: tipe, tuntutan, karakter, frekuensi, alur, dan hubungan
 KEBUTUHAN RUANG:
= KUANTITATIF : tipe, jumlah, besaran, jumlah lantai & massa
= KUALITATIF : kelompok, tuntutan kondisi/persyaratan, karakter, hirarki, dan hubungan, serta organisasi ruang
2. Analisis menggunakan pendekatan PROGRAMATIK serta dipadukan dengan pendekatan PRESEDEN & pertimbangan ASPEK
ENVIRONMENTAL FILTER, dengan mengolah data dan informasi yang bersumber dari teori, standard, peraturan & obyek-obyek
komparasi.
a. Pengelompokan fungsi menentukan pengelompokan aktifitas dan pengelompokan ruang pada analisa berikutnya
b. Dalam menganalisis setiap aspek program fungsi-ruang (mulai fungsi s/d organisasi ruang), perhatikan:
 dasar-dasar pertimbangan analisis
 tinjau informasi-informasi yang relevan yang bersumber dari: teori, standart, peraturan, & obyek-obyek komparasi
 saling keterkaitan, urutan dan konsistensi antar aspek yang dianalisa
 penganalisaan secara jelas, mendalam, lengkap, tuntas dan teliti
 teknik-teknik pendiagraman analisis yang baik dan benar  tabulasi, diagram matriks, diagram gelembung, dll.
 sajian tulisan dan visual yang jelas, baik dan benar
c. Analisis menggunakan pendekatan PRESEDEN (dapat dipadukan dengan pendekatan TIPOLOGI) terhadap obyek-obyek
bangunan komparasi yang relevan, terkait aspek spasial (fungsi ruang, besaran ruang, aliran gerak antar ruang, kesinambungan
visual antar ruang, konfigurasi/susunan/komposisi/organisasi ruang,).
d. Dalam analisis kondisi/persyaratan ruang lengkapi deskripsi kualitas (mengacu pada standar/pedoman saja), bukan hanya
sekedar “check-list” kebutuhan.
e. Perhitungan besaran ruang dengan mengkaitkan: pengelompokan fungsi, standar, luas tapak yang tersedia, peraturan bangunan
setempat (kepadatan & ketinggian/jumlah lantai), perkiraan jumlah lantai dan jumlah massa.
Perhatikan batasan tugas: Jumlah massa: majemuk (>2 massa); Jumlah lantai bertingkat rendah (1-2 lantai); Bangunan fungsi
utama menggunakan sistem struktur bentang lebar/panjang (yang telah dipilih); Skala layanan urban; & Luas Lantai total = 15.000
– 20.000 m2.
f. Organisasi ruang, meliputi: Organisasi ruang makro (antar kelompok ruang/ fasilitas yang akan diwadahi setiap massa bangunan
dan fasilitas ruang luar pada tapak) dan mikro (antar ruang dalam setiap kelompok ruang/ fasilitas), baik secara horisontal (tiap
lantai bangunan) maupun vertikal (antar lantai dalam massa bangunan bertingkat).
g. Dalam diagram organisasi ruang terdapat informasi-informasi (sebagai hasil analisa aspek-aspek ruang sebelumnya): macam
ruang, kelompok ruang (berdasarkan: fungsi, sifat publik-privat, atau kriteria pengelompokan lainnya), hubungan ruang, urutan
sirkulasi pencapaian antar ruang/kelompok ruang, pelaku sirkulasi, proporsi besaran ruang, dan pola organisasi ruang (horisontal
& vertikal).
 informasikan melalui teknik-teknik penotasian yang jelas/komunikatif dan tepat
3. Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan & teknik penyajian informasi analisis fungsi-ruang yang baik & benar (tabulasi, diagram
matriks, diagram gelembung, dll.); sajian gambar/sketsa maupun tekstual yang jelas-komunikatif, informatif, menarik, estetis, konsisten
dan rapi.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:


1. UMUM: Susun lebih jelas & terstruktur-sistematis; PERHATIKAN: Ancangan Tugas (termasuk Ancangan
Tugas Tambahan terlampir), masukan-arahan saat diskusi progres tugas (baik melalui WAG maupun kuliah
sinkron/asinkron), contoh-contoh tugas (yang baik & benar), serta semua materi perkuliahan (materi teori,
pustaka, & peraturan).
2. ANALISIS FUNGSI-PELAKU-AKTIFITAS:
 apa Keputusan Direktorat Jendral Pariwisata Nomor : Kep 06/U/IV/1992 masih relevan?, lihat pula
Permen. Pariwisata Tahun 2017 yang pernah diberikan, khususnya Permen. Pariwisata No. 2 Tahun 2017
tentang PEDOMAN TEMPAT PENYELENGGARAAN KEGIATAN (VENUE) PERTEMUAN, PERJALANAN
INSENTIF, KONVENSI DAN PAMERAN  lihat kriteria dan indikator pada lampiran
 perjelas fungsi pengelolaan & fungsi outdoor
 pada tabel analisis fungsi, di kolom “TEORI” baru dijelaskan definisi dari jenis fungsi, belum menyinggung
kefungsian spesifik yang dimaksud beserta sumber kutipannya
 analisis pelaku & aktifitas didapat darimana?, kesannya masih “subjektif”, karena langsung penetapan
tanpa ada pendekatan teori &/atau studi preseden
3. ANALISIS RUANG:
 KEBUTUHAN KUANTITATIF/BESARAN RUANG: CEK LAGI kebutuhan macam & besaran ruang yang
akan diwadahi; perhatikan batasan2 tugas di bab Pendahuluan, khususnya: jumlah massa; jumlah lantai &
jumlah total luas lantai bangunan = 15.000 – 20.000 m2  analisis ulang karena kebutuhan besaran
ruang total luas lantai bangunan TIDAK SESUAI BATASAN TUGAS, karena = 28.651.456 m2; cantumkan
acuan peraturan bangunan (KDB, KLB, TLB & jumlah lantai) setempat yang bersumber dari RDTR & PZ
BWP Malang Tenggara 2016-2036; perjelas kriteria pengelompokan ruang kedalam kelompok massa &
kelompok lantai per-massa bangunan; perjelas nama fungsi utama masing-masing massa bangunan,
jangan hanya “Massa 1, Massa 2 & Massa 3; perjelas fasilitas ruang luar yang akan diwadahi  apa
“Plaza Penerimaan” = “Zona Drop Off”?, perjelas RTH yang dimaksud; perjelas perhitungan kapasitas
parkir (ada standar perhitungannya berdasarkan kefungsian bangunan; apa betul hanya dari buku Data
Arsitek?)
 KEBUTUHAN KUALITATIF RUANG: lihat pula Permen. Pariwisata Tahun 2017 yang pernah diberikan,
khususnya Permen. Pariwisata No. 2 Tahun 2017 tentang PEDOMAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
KEGIATAN (VENUE) PERTEMUAN, PERJALANAN INSENTIF, KONVENSI DAN PAMERAN  lihat
kriteria dan indikator pada lampiran
 ORGANISASI RUANG: BELUM ADA SINTESIS hasil analisis  kok ada di akhir Program Tapak?

BATAS MATERI ASISTENSI __________________________________________________________________________________

2.2. Program Bangunan


ANCANGAN TUGAS:
1. Disusun secara jelas, lengkap, konsisten & terstruktur-sistematis, meliputi aspek-aspek: BENTUK DAN TAMPILAN RUANG, BENTUK
DAN TAMPILAN BANGUNAN, dan SISTEM STRUKTUR-KONSTRUKSI BANGUNAN (khususnya Struktur-Konstruksi Bentang Lebar),
& pertimbangan ASPEK ENVIRONMENTAL FILTER
2. Analisis menggunakan pendekatan PROGRAMATIK, PRESEDEN (dapat dipadukan dengan pendekatan TIPOLOGI), dan
ENVIRONMENTAL FILTER (TAUTAN/KONTEKS LINGKUNGAN dan CLIMATE MODIFIER), dengan mengolah data dan informasi
yang bersumber dari teori, standard, peraturan & obyek-obyek komparasi, serta kondisi eksisting lingkungan-tapak.
a. ASPEK SPASIAL:
Kajian rangkaian hubungan elemen-elemen ruang sebagai unsur pembentuk bangunan.
 Meliputi: Fungsi ruang, susunan/komposisi ruang, aliran gerak antar ruang, kesinambungan visual antar ruang
 Erat kaitannya dengan analisis ORGANISASI RUANG di tahap penyusunan Program Ruang.
 Terkait dengan bentuk DENAH (unit ruang & lantai bangunan)
b. ASPEK FORMAL-VISUAL:
Menyatakan rangkaian hubungan elemen-elemen bentuk-tampilan sebagai unsur pembentuk bangunan tersebut
 Meliputi: Komposisi massa dan ruang, figur bangunan, masif dan bukaan, susunan hubungan antar elemen bentuk
 Terkait dengan bentuk TAMPAK (unit ruang dalam/interior & selubung/eksterior bangunan):
 Interior : diutamakan pada ruang-ruang fungsi utama & fungsi penunjang objek rancangan
 Eksterior : diutamakan bangunan fungsi utama & fungsi penunjang objek rancangan
c. ASPEK SISTEM BANGUNAN (STRUKTUR & UTILITAS):
Menyatakan rangkaian hubungan elemen-elemen fisik struktur-konstruksi sebagai unsur pembentuk bangunan (terkait aspek
formal)
 Meliputi: Sistem (susunan elemen) struktur, aliran gaya dan sistem utilitas bangunan-tapak.
 Jelaskan dulu sistem struktur utama bangunan yang paling relevan (sistem struktur bentang lebar/panjang dan bangunan
bertingkat), baru jelaskan sistem struktur kombinasi dan per-bagian bangunan (pondasi, badan dan kepala bangunan)
beserta material utama strukturnya.
 Pertimbangkan faktor-faktor:
 besar dan jumlah lantai
 ekspresi sistem struktur terhadap figur bangunan
 modul struktur, dilatasi struktur, dll.
 jenis dan prinsip-prinsip umum sistem utilitas

3. Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi analisis BENTUK-TAMPILAN:


a. Tema fungsi
b. Faktor dalam; bagaimana tata ruang dalam (denah) telah disusun sebelumnya
c. Karakteristik lingkungan bangunan sekitar tapak (terutama ketinggian-jumlah lantai, perletakan, sky-line lingkungan, dll.)
d. Karakteristik iklim tropis
e. Dimensi bangunan (besar-tinggi-jumlah lantai)
f. Corak/gaya/langgam arsitektur
g. Ekspresi sistem struktur yang dipilih terhadap figur bangunan
h. Material finishing, warna, dll.
4. Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan & teknik penyajian informasi analisis bangunan yang baik & benar (tabulasi, diagram matriks,
diagram gelembung, dll.); sajian gambar/sketsa maupun tekstual yang jelas-komunikatif, informatif, menarik, estetis, konsisten dan
rapi.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:


1. UMUM: Susun lebih jelas & terstruktur-sistematis; PERHATIKAN: Ancangan Tugas (termasuk Ancangan
Tugas Tambahan terlampir), masukan-arahan saat diskusi progres tugas (baik melalui WAG maupun kuliah
sinkron/asinkron), contoh-contoh tugas (yang baik & benar), serta semua materi perkuliahan (materi teori,
pustaka, & peraturan).
2. PERBAIKI DAN LENGKAPI DULU SESUAI CATATAN KOREKSI SAAT PERKULIAHAN SINKRON PEKAN
KEENAM.

2.3. Program Tapak


ANCANGAN TUGAS:
1. Disusun secara jelas, lengkap, konsisten & terstruktur-sistematis, dengan pertimbangan ASPEK ENVIRONMENTAL FILTER, berupa
TAUTAN/KONTEKS LINGKUNGAN URBAN/KAWASAN (alamiah, buatan dan sosial-budaya, termasuk peraturan bangunan
setempat) dan KONDISI FAKTUAL (eksisting) TAPAK.
2. Lingkungan alamiah, meliputi: penyinaran alamiah, penghawaan alamiah, suhu dan curah hujan, serta vegetasi; Lingkungan sosial
dan budaya, meliputi: kehidupan masyarakat sekitar; Lingkungan buatan, meliputi: tata bangunan, tata ruang terbuka, pencapaian dan
sirkulasi; Peraturan bangunan setempat, meliputi: tata guna lahan, ketinggian/jumlah lantai, GSB, bentuk massa bangunan, elemen
penanda, sirkulasi, dll; Tapak, meliputi: batas, bentuk dan ukuran tapak, topografi/kontur, pandangan, kebisingan, bau, vegetasi,
jaringan utilitas, aspek-aspek khusus lainnya (mis.: keberadaan bangunan eksisting di dalam tapak; keamanan; dll.),
zoning/konfigurasi/tata guna lahan (fungsi) tapak, serta, tata massa & ruang luar.
3. Analisis menggunakan pendekatan PROGRAMATIK serta dipadukan dengan pendekatan PRESEDEN, dan ENVIRONMENTAL
FILTER (TAUTAN/KONTEKS LINGKUNGAN dan CLIMATE MODIFIER), dengan mengolah data dan informasi yang bersumber dari
teori, standard & obyek-obyek komparasi, serta kondisi eksisting lingkungan-tapak.
4. Analisis tapak disusun dengan jelas, mendalam, terorganisir (urut) dan sistematis
 Urutkan mulai analisis makro (konteks urban/kawasan), lingkungan alam (iklim), menuju analisis aspek-aspek dalam tapak
 Pelajari, pahami dan coba aplikasikan teknik-teknik pendiagraman tapak yang baik dan benar  baca buku: ANALISIS TAPAK:
Pembuatan Diagram Informasi Bagi Perancangan Arsitektur (Edward T. White, 1985, Terjemahan, Bandung: Intermatra)
 Dalam menganalisis setiap aspek tapak, diperhatikan hal-hal berikut:
o macam aspek tapak, meliputi aspek-aspek: lingkungan alamiah (penyinaran alamiah, penghawaan alamiah, suhu dan curah
hujan, serta vegetasi), lingkungan sosial dan budaya (kehidupan masyarakat sekitar), lingkungan bangunan, pencapaian dan
sirkulasi, peraturan bangunan setempat (tata guna lahan, ketinggian/jumlah lantai, GSB, bentuk massa bangunan, elemen
penanda, sirkulasi, dll), batas, bentuk dan ukuran tapak, topografi/kontur, pandangan (dalam-luar, luar-dalam, dalam-dalam,
dan menembus), kebisingan, bau, vegetasi, jaringan utilitas (air bersih, drainase, listrik, telepon, pemadam kebakaran,
persampahan), aspek-aspek khusus lainnya (mis.: keberadaan bangunan eksisting di dalam tapak; keamanan; dll.), serta
zoning (fungsi) tapak.
o informasikan dasar-dasar pertimbangan analisis setiap aspek tapak, kondisi eksisting (potensi dan kendala/masalah) dan
tanggapannya untuk perencanaan ke depan (solusi/ sintesa).
o setiap tanggapan analisis selalu coba kaitkan dengan kebutuhan & persyaratan fungsi-fungsi spesifik (lihat penetapan hasil
analisis fungsi di Program Ruang) yang akan diwadahi di dalam tapak (baik fungsi bangunan maupun fungsi ruang luarnya).
o pertimbangkan informasi-informasi dari batasan tugas dan hasil program ruang-bangunan, seperti: massa yang nantinya akan
ditata jumlahnya majemuk (>2 buah) dan bertingkat (1-2 lantai), sistem struktur bentang lebar/panjang, organisasi ruang
makro (antar kelompok ruang/massa)
o bila ada bangunan eksisting di dalam tapak yang digusur/dihilangkan, berikan alasan/argumentasi yang logis.
o pada analisis aspek tapak topografi/kontur  perlu jelas data kemiringan/kelerengan (sudut dan proporsi kemiringan)
5. Zoning Tapak = konfigurasi tapak = tata guna lahan tapak = pemanfaatan tapak = pendaerahan fungsi tapak:
 ploting area seluruh fungsi-fungsi spesifik (lihat penetapan hasil Analisis fungsi di Program Ruang) yang akan diwadahi di dalam
tapak (baik fungsi bangunan maupun fungsi ruang luarnya), secara penuh sesuai batas tapak yang disediakan
 jangan sampai ada bagian tapak yang tidak ada ploting area, atau tidak jelas peruntukan fungsi lahannya, dan juga jangan
sampai ploting melewati batas tapak
 perhatikan saling keterkaitan dengan hasil tanggapan setiap aspek tapak yang telah dianalisis sebelumnya
 saling kaitkan antara penzoningan tapak berdasarkan kelompok sifat (publik-privat) dan kelompok fungsi
 bentuk diagram gelembung untuk ploting zoning jangan dicampur dengan bentuk persegi atau bentuk dasar lainnya
6. Tata Massa & Ruang Luar.
Dalam menganalisis tata letak massa dan fasilitas ruang luar/terbuka, pertimbangkan:
 organisasi ruang (makro) yang dihasilkan program ruang
 kondisi eksisting tapak: bentuk & ukuran tapak, kontur, orientasi lingkungan sekitar tapak, dll.
 zoning fungsi tapak, yang dihasilkan program tapak  termasuk ragam fungsi ruang luar (area masuk tapak/penerima, plaza,
area sirkulasi, area parkir, taman, fasilitas olah raga, fasilitas rekreasi/bermain, dll.)
 jumlah, macam & ukuran massa
 bentuk geometris massa
 jarak antar massa bangunan  optimasi sirkulasi pencahayaan & penghawaan alami, kemudahan perawatan bangunan & ruang
luar, keamanan terhadap bahaya kebakaran, privasi fungsi antar bangunan, dll.
 peraturan bangunan setempat (GSB, KDB, KLB)  bila ada perbedaan, batasan tugas lebih menjadi acuan, peraturan
diasumsikan telah disesuaikan
 potensi terbentuknya ruang positip-aktif  hindari terbentuknya “ruang mati”
 tata massa terintegrasi dengan tata ruang luar dan tata letak (organisasi) ruang dalam bangunan
 pola konfigurasi/organisasi ruang-massa, serta orientasi & hirarki tatanan  linier, grid, radial, memusat, atau cluster
 interelasi bentuk ruang-massa  adjacent, linked-by, interlocking atau with-in,
 pola konfigurasi akses/pencapaian dan sistem sirkulasi  pertimbangkan karakteristik & persyaratan kebutuhan jenis pengguna
(kendaraan, manusia & barang)
 jenis elemen-elemen pengisi ruang luar (vegetasi, perabot jalan, dan jaringan utilitas) dan prinsip-prinsip penataannya
7. Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan & teknik penyajian informasi analisis tapak yang baik & benar (tabulasi, diagram matriks,
diagram gelembung, sketsa, foto, dll.) ; sajian gambar/sketsa maupun tekstual yang jelas-komunikatif, informatif, menarik, estetis,
konsisten dan rapi.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:


1. UMUM: Susun lebih jelas & terstruktur-sistematis; PERHATIKAN: Ancangan Tugas (termasuk Ancangan
Tugas Tambahan terlampir), masukan-arahan saat diskusi progres tugas (baik melalui WAG maupun kuliah
sinkron/asinkron), contoh-contoh tugas (yang baik & benar), serta semua materi perkuliahan (materi teori,
pustaka, & peraturan).
2. PERBAIKI DAN LENGKAPI DULU SESUAI CATATAN KOREKSI SAAT PERKULIAHAN SINKRON PEKAN
KEENAM.

D. BAB III KONSEP RANCANGAN DAN SKETSA GAGASAN:


ANCANGAN TUGAS:
1. Disusun secara jelas, lengkap, konsisten & terstruktur-sistematis sebagai sintesis (pengambilan/penetapan keputusan) terhadap
kebutuhan kriteria/persyaratan desain, berdasarkan hasil analisis setiap aspek perancangan yang telah dilakukan sebelumnya
(meliputi aspek-aspek: fungsi, pelaku, aktifitas, ruang, bangunan, & tapak-lingkungan)
2. Ketetapan Konsep Rancangan dapat menjadi landasan yang kuat untuk ditransformasikan menjadi Konsep Rancangan individual
(SKETSA GAGASAN)
3. SKETSA GAGASAN merupakan konsep rancangan yang disusun secara individual dalam bentuk sajian sketsa, yang merupakan
penerjemahan/ perincian/ transformasi dari konsep rancangan kelompok yang melandasinya, untuk menjadi gambar rancangan akhir
nantinya. Sehingga, ada keberlanjutan, relevansi dan kesesuaian antara konsep desain kelompok, konsep rancangan (sketsa
gagasan) individu, dan hasil rancangan nantinya.
Dapat terdiri dari:
a. Sketsa Gagasan Tata Massa & Ruang Luar:
o Terkait dengan komposisi bentuk penataan massa-massa bangunan, ruang-ruang luar/terbuka, beserta elemen-elemen
pengisi ruang luar/terbuka dalam batas tapak dan lingkungan (ruang-jalan depan tapak).
o Menggunakan pendekatan tautan lingkungan
o Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi:
 kondisi eksisting tapak: bentuk & ukuran tapak, kontur, orientasi lingkungan sekitar tapak, dll.
 konsep organisasi ruang (makro) yang dihasilkan dari program ruang
 konsep zoning fungsi tapak, yang dihasilkan dari program tapak, termasuk ragam fungsi ruang luar (area masuk
tapak/penerima, plaza, area sirkulasi, area parkir, taman, fasilitas rekreasi/bermain, dll.)
 konsep tata massa-ruang luar yang dihasilkan dari program tapak, yang meliputi informasi: jumlah, macam &
ukuran massa; bentuk geometris massa; jarak antar massa bangunan (pertimbangan optimasi sirkulasi
pencahayaan & penghawaan alami, kemudahan perawatan bangunan & ruang luar, keamanan terhadap bahaya
kebakaran, privasi fungsi antar bangunan, dll.); potensi terbentuknya ruang positip-aktif; integrasi tata massa
dengan tata ruang luar dan tata letak (organisasi) ruang dalam bangunan; pola konfigurasi/organisasi ruang-
massa; Interelasi bentuk ruang-massa; pola konfigurasi akses/pencapaian dan sistem sirkulasi; serta, jenis dan
tatanan elemen-elemen pengisi ruang luar (vegetasi, perabot jalan, dan jaringan utilitas) dan prinsip-prinsip
penataannya.

b. Sketsa Gagasan Bentuk-Tampilan (Tata Selubung Bangunan):


o Terkait dengan komposisi bentuk tampak-tampilan selubung/luar/eksterior bangunan, figur bangunan, serta, masif dan
bukaan.
o Diutamakan pada bangunan fungsi utama & fungsi penunjang
o Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi:
 Tema fungsi
 Faktor dalam; bagaimana tata ruang dalam (denah) telah disusun sebelumnya
 Karakteristik lingkungan bangunan sekitar tapak (terutama ketinggian-jumlah lantai, perletakan, sky-line lingkungan,
dll.)
 Karakteristik iklim tropis
 Dimensi bangunan (besar-tinggi-jumlah lantai)
 Corak/gaya/langgam arsitektur
 Ekspresi sistem struktur (bentang panjang) yang dipilih terhadap figur Bangunan utama
 Material finishing, warna, dll.

c. Sketsa Gagasan Tata Ruang Dalam Bangunan:


o Terkait dengan komposisi bentuk penataan ruang-ruang dalam beserta elemen-elemen pembentuk dan pengisi ruang,
serta tampak-tampilan (suasana) ruang dalam/interior.
o Diutamakan pada ruang-ruang fungsi utama & fungsi penunjang objek rancangan
o Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi:
 Tema fungsi
 Konsep-konsep yang dihasilkan dari program fungsi-ruang, khususnya konsep besaran ruang (tiap massa & lantai)
& konsep organisasi ruang (makro-mikro & horisontal-vetikal)
 Perhatikan: jumlah, macam & ukuran ruang-massa; bentuk geometris ruang; jarak antar ruang; optimasi
pencahayaan & penghawaan alami, ruang yang efektif; keamanan terhadap bahaya kebakaran; privasi fungsi;
integrasi dengan tata ruang luar; pola konfigurasi/organisasi ruang; Interelasi bentuk ruang; pola konfigurasi
akses/pencapaian dan sistem sirkulasi (termasuk untuk pengguna difabel & manula); serta, jenis dan tatanan
elemen-elemen pembentuk & pengisi ruang dalam (lantai-dinding-plafon-kolom, elemen-elemen bukaan, perabot,
elemen-elemen utilitas, elemen-elemen dekoratif, material, warna, dll.) dan prinsip-prinsip penataannya.

4. Memperhatikan kaidah-kaidah penulisan & teknik penyajian informasi konsepsual yang baik & benar (tabulasi, diagram
matriks, diagram gelembung, sketsa, foto, dll.); sajian gambar/sketsa maupun tekstual yang jelas-komunikatif, informatif,
menarik, estetis, konsisten dan rapi.

CATATAN KOREKSI YANG UTAMA:  TIDAK ADA CATATAN KOREKSI KARENA MATERI BELUM ADA,
SEGERA DISUSUN

DAFTAR PUSTAKA
– TIDAK ADA CATATAN KOREKSI KARENA MATERI BELUM ADA SEGERA DISUSUN
– Perhatikan benar-benar nantinya :
= saling kesesuaian dengan semua pustaka yg dikutip di masing-2 bab isi
= kelengkapan & kebenaran data pada tiap pustaka (penulis, tahun terbitan, judul, kota & penerbit, dll.)
= tata tulis, termasuk ketelitian dan konsistensi pengetikan: urut abjad ( s/d huruf ke-2 dst.nya), spasi (spasi masuk-keluar,
spasi rapat antar baris dalam 1 pustaka, spasi renggang antar baris pustaka berbeda), titik & koma, tanpa gelar, dll.
= tata tulis menyesuaikan dengan masing-masing jenis pustaka

Semoga CATATAN KOREKSI tersebut cukup jelas & bermanfaat, segera diperbaiki-lengkapi.

Dosen PJK J & K

Ttd.

SIGMAWAN T.P
ANCANGAN TAMBAHAN PENYUSUNAN TUGAS
KONSEP RANCANGAN

Tugas Program dan Konsep


Kriteria Environmental Filter Komponen Program Narasi Pembahasan
Lingkungan Buatan Fungsi Fungsi
- fungsional -Fungsi ruang [primer,  Fungsi ruang [primer, sekunder, tersier] menjelaskan keterpenuhan aspek lingkungan
- menjaga kesejarahan sekunder, tersier] buatan [fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia [ragam
- keselarasan bentuk -Pelaku [perilaku aktifitas], dan struktur bentang lebar [lebar bentang]
- kesinambungan kenangan pengelola- pengguna,  Pelaku [pengelola, pengguna] menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan
- menambah tipe/karakter karakter formal-informal] buatan [fungsional]; lingkungan alami [tata udara, tata cahaya]; lingkungan manusia
- keberlanjutan visual -Pola Aktifitas [urutan, [penyesuaian perilaku]
- memperkuat identitas hirarki]  Pola aktifitas [urutan, hirarki] menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan
-Kelompok Aktifitas [utama, buatan [fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia
Lingkungan Alami/iklim penunjang] [kemudahan penggunaan], dan struktur bentang lebar [minim kolom]
- Pengolahan tapak -Hubungan pelaku-aktifitas  Kelompok aktifitas [utama, penunjang] menjelaskan keterkaitan dengan aspek
- Orientasi bangunan {umum, khusus] lingkungan buatan [memperkuat identitas]; lingkungan alami [tata ruang dalam];
- Tata ruang dalam lingkungan manusia [kemudahan penggunaan, penyesuaian perilaku], dan struktur
- Tata ruang luar Ruang bentang lebar [minim kolom]
- Tata masa -Kebutuhan ruang  Hubungan Pelaku-aktifitas [umum, khusus] menjelaskan keterkaitan dengan aspek
- Selubung bangunan -Organisasi ruang lingkungan buatan [fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan
-Ruang gerak manusia [kemudahan penggunaan, penyesuaian perilaku], dan struktur bentang lebar
- Tata udara
-Persyaratan ruang [minim kolom]
- Tata Cahaya
- Material -Pembentuk ruang [dinding,
lantai langit2] Ruang
- RTH  Kebutuhan ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
-Karakter ruang [alami,
buatan] [fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia [ragam
Lingkungan Manusia aktifitas, skala manusia], dan struktur bentang lebar [lebar bentang]
- Pewadahan ragam -Hirarki ruang [utama,
transisi]  Organisasi ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
aktifitas [keberlanjutan visual, fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam, tata ruang
- kemudahan penggunaan luar]; lingkungan manusia [kemudahan penggunaan, ragam aktifitas], dan struktur
Bangunan
- penyesuaian perilaku bentang lebar [lebar bentang]
-Gaya bangunan
- skala manusia  Ruang gerak menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [fungsional];
-Dimensi masa bangunan
-Tampilan atap [bentuk, lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia [kemudahan penggunaan,
Struktur Bentang Lebar penyesuaian perilaku, skala manusia], dan struktur bentang lebar [minim kolom]
- konstruksi sesuai karakter material]
-Tampilan dinding [bentuk,  Persyaratan ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
tapak [fungsional, menambah karakter]; lingkungan alami [tata ruang dalam, tata ruang
- minim jumlah kolom material
-Tampilan sistem luar]; lingkungan manusia [ragam aktifitas, skala manusia], dan struktur bentang lebar
- tipe dan bentuk struktur [lebar bentang]
sesuai kondisi iklim bangunan
-Tampilan struktur  Pembentuk ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- lebar bentang-fungsional [fungsional]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia [kemudahan
bangunan
- material sesuai kondisi penggunaan, penyesuaian perilaku], dan struktur bentang lebar [minim kolom]
lingkungan iklim dan  Karakter ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [karakter,
Tapak
manusia identitas]; lingkungan alami [tata ruang dalam]; lingkungan manusia [ragam aktifitas],
-Lokasi
- Karakter khusus tipe dan struktur bentang lebar [karakter khusus tipe struktur]
-Iklim tapak
struktur  Hirarki ruang menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [sejarah,
-Tautan lingkungan
kenangan, identitas]; lingkungan alami [tata ruang dalam, tata ruang luar]; lingkungan
[kebisingan,
manusia [ragam aktifitas, penyesuaian perilaku], dan struktur bentang lebar [karakter
pencapaian, koneksitas]
khusus tipe struktur]
-Tata hijau
Bangunan
 Gaya bangunan menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [sejarah,
Lingkungan Buatan bentuk, kenangan, karakter, identitas]; lingkungan alami [tata masa, selubung];
- fungsional lingkungan manusia [skala], dan struktur bentang lebar [karakter khusus tipe struktur]
- menjaga kesejarahan  Dimensi bangunan menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- keselarasan bentuk [fungsional]; lingkungan alami [orientasi, tata masa]; lingkungan manusia [ragam
- kesinambungan kenangan aktifitas, skala], dan struktur bentang lebar [lebar bentang]
- menambah tipe/karakter  Tampilan Atap menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [fungsional,
- keberlanjutan visual keselarasan bentuk]; lingkungan alami [selubung, material]; lingkungan manusia
- memperkuat identitas [ragam aktifitas], dan struktur bentang lebar [lebar bentang, karakter khusus tipe
struktur]
Lingkungan Alami/iklim  Tampilan Dinding menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- Pengolahan tapak [fungsional, identitas]; lingkungan alami [tata masa, selubung]; lingkungan manusia
- Orientasi bangunan [ragam aktifitas], dan struktur bentang lebar [karakter khusus tipe struktur]
 Tampilan Sistem menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- Tata ruang dalam [fungsional]; lingkungan alami [tata udara, tata cahaya, material]; lingkungan manusia
- Tata ruang luar [ragam aktifitas, penggunaan], dan struktur bentang lebar [konstruksi sesuai tapak,
- Tata masa tipe bentuk sesuai iklim]
- Selubung bangunan  Tampilan Struktur menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- Tata udara [fungsional keselarasan bentuk]; lingkungan alami [selubung bangunan, material];
- Tata Cahaya lingkungan manusia [ragam aktifitas, skala manusia], dan struktur bentang lebar
- Material [minim kolom, lebar bentang]
- RTH
Tapak
Lingkungan Manusia  Lokasi menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [fungsional];
- Pewadahan ragam lingkungan alami [pengolahan tapak]; lingkungan manusia [ragam aktifitas], dan
struktur bentang lebar [konstruksi sesuai karakter tapak]
aktifitas
- kemudahan penggunaan  Iklim Tapak menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [fungsional];
lingkungan alami [pengolahan tapak, orientasi, tata ruang dalam, tata ruang luar,
- penyesuaian perilaku
selubung, tata udara, tata cahaya]; lingkungan manusia [ragam aktifitas, penyesuaian
- skala manusia
perilaku], dan struktur bentang lebar [tipe bentuk struktur sesuai kondisi iklim,
material]
Struktur Bentang Lebar
 Tautan Lingkungan menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan
- konstruksi sesuai karakter
[sejarah, kenangan, identitas]; lingkungan alami [pengolahan tapak, orientasi, tata
tapak
ruang dalam, tata ruang luar]; lingkungan manusia [ragam aktifitas, penyesuaian
- minim jumlah kolom
perilaku], dan struktur bentang lebar [tipe bentuk struktur seuai kondisi iklim, material]
- tipe dan bentuk struktur
 Tata hijau menjelaskan keterkaitan dengan aspek lingkungan buatan [fungsional,
sesuai kondisi iklim sejarah, identitas]; lingkungan alami [pengolahan tapak, material]; lingkungan
- lebar bentang-fungsional manusia [ragam aktifitas, penyesuaian perilaku], dan struktur bentang lebar
- material sesuai kondisi [konstruksi sesuai karakter tapak]
lingkungan iklim dan
manusia

Karakter khusus tipe struktur

Anda mungkin juga menyukai