Anda di halaman 1dari 7

Form structure

4. Pelengkung/ Arch

Pelengkung atau Arch sistem merupakan struktur busur yang termasuk


golongan struktur funikular karena telah digunakan bangsa Romawi dan Yunani pada
milenium ke 2 SM karena telah digunakan bangsa terutama untuk membuat bangunan
yang memerlukan bentangan yang cukup luas dan besar seperti bangunan akuaduk,
koloseum dan bangunan lainnya.Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur
dibuat dengan bahan material padat biasanya terbuat dari batu, batu buatan atau batu
bata. Selain dengan materila batu bahan utama yang digunakan dikembangkan
menggunakaan material lain berupa kayu, besi, dan baja yang mana bahan ini
merupakan bahan bangunan yang lebih modern. Di Indonesia sendiri struktur ini
banyak digunakan pada struktur pintu lengkung yang didesain tanpa kusen dan daun
pintu.Struktur ini menggunakan 2 sistem tumpuan yang mana berada pada kedua kaki
tempat struktur ini berpijak.Struktur lengkung sendiri memiliki klasifikasi diantaranya
sebagai berikut :

1. Pelengkung Bata
Pelengkung abata mendasarkan kemampuan memikul beban pada bentuk
geometrinya yang melengkung dan menyebabkan terjadinya gaya tekan pada balok
balok bata yang berdekatan.Untuk beban yang dihasilakan atau beban utamanya
adalah beban dari batu bata itu sendiri karena sesuai konsep diawalnya adanya gaya
tekan pada balok bata yang berdekatan.
Struktur ini sendiri dapat berdiri kokoh apabila bagian bagaian dari struktur itu
terbentuk dan tersusun dengan baik.
2. Pelengkung Kaku Parabolik

Pelengkung kaku parabolik memiliki beban yang terdistribusi merata dengan


adanya material baja dan beton bertulang,karena sifat kaku dari material ini
memungkinkan terjadinya lengkungan denga berbagai bentuk yang beraneka ragam
dengan kemampuan memikul beban yang luar bisa dan minim akan
keruntuhan.Struktur ini sering dibentuk berdasarkan tanggapnya terhadap kondisi
pembebanan dan memikul beban secara tekan apabila bebean tersebut benar benar
berkerja. Struktur pelengkung kaku ini sangat berbeda dengan kabel fleksibel. Untuk
kondisi beban terdistribusi merata, bentuk pelengkung kaku idealnya adalah
parabolik. Jenis kondisi tumpuan yang ada (sendi atau jepit) juga sangat
mempengaruhi besar lentur yang terjadi. Pelengkung jepit menimbulkan momen
lentur di tumpuan yang relatif sulit dihitung besarnya.

3. Pelengkung Funicular

Beban terpusat bentuk eksak struktur funicular yang dapat memikul semua
beban secara aksial tekan dapat ditentukan untuk kondisi pembebanan lain. Untuk
sederetan beban terpusat, bentuk strukturnya dapat ditentukan dengan metode yang
telah dibahas untuk mencari bentuk kabel. Tinggi maksimum ditentukan, dan tinggi
10 – tinggi lain sehubungan dengan beban – beban lainnya dihitung berdasarkan efek
rotasional pada potongan benda bebas terhadap sembarang titik pada lengkung sama
dengan nol (karena tidak ada momen).Dan dapat dikatakab bahwa struktur ini
memikul beban secara terpusat dan sistem ini berbentuk kumpulan segmen elemen
elemen garis lurus yang membentuk lengkung.

4. Pelengkung Tiga Sendi

Struktur ini bisa dapat dan tidak bisa dapat berupa struktur funicular,
tergantung pada bentuknya . Pelengkung dan kabel yang kita periksa sebelum semua
diasumsikan berbentuk funicular. Karena tidak ada momen lentur internal, jumlah
momen – momen rotasional oleh gaya eksternal yang bekerja dan reaksi – reaksi pada
sembarang bagian batang (elemen) pada struktur berbentuk funicular harus total nol.
Jika tidak berbentuk funicular, kondisi keseimbangan momen di bawah aksi gaya
eksternal yang bekerja dan reaksireaksi hanya ada pada sendi-sendi di mana rotasi
bebas dibolehkan terjadi. Contohnya adalah kasus dengan pelengkung tiga sendi.
Pelengkung tiga sendi dapat berupa struktur yang terdiri atas dua bagian kaku yang
saling dihubungkan oleh sendi dan mempunyai tumpuan sendi. Apabila kedua segmen
tidak membentuk funicular untuk satu kondisi beban, dan ini juga memang umum
terjadi. Sebutan “pelengkung” tentunya agak keliru. Meskipun demikian, sebutan
“pelengkung” pada struktur tiga sendi ini masih secara umum digunakan, baik untuk
yang bentuknya funicular maupun yang tidak.Selain itu struktur ini berupa struktur
yang terdiri dari 2 bagian yang saling terhung dengan kedua bagian tersebut saling
menopang beban dan mempunyai tumpuan sendi.

Fungsi Struktur Lengkung

1. Secara Arsitektural
Secara umum bangunan yang dibuat dengan menggunakan struktur
lengkung tidak semata mata hanya untuk memenuhi kebutuhan fasilitas saja,
tetapi membutuhkan perpaduan antara tujuan pembuatan,unsur kekuatan sdan
seni.

2. Secara Struktural
a. Gaya yang mendominasi oleh tekan sehingga material seperti beton maupun kayu
dapan digunakan sehingga mengurangi pemakaian material baja sehingga
pembangunan lebih ekonomis.
b. Gaya bentang yang dapat dijangkau atau dikerjan menjadi lebih luas dan lebar
sehingga lebih ekonomis.

3. Sebagai Monumental dan simbol kejayaan


Dibuat untuk memperingati sesuatu yang dianggap penting. Serta
menjadi simbol untuk memperingati kemenangan seorang jendral pada
masanya.
Kelebihan Struktur Pelengkung

Beberapa kelebihan yang dimiliki struktur ini adalah sistem struktur ini
memiliki kekuaatan yang tinggi sehingga dapat bertahan lama dengan jangka yang
panjang. Kekuatan ini sendiri berasal dari tekana yang diberikan kepada bentuk busur
karena adanya gaya tekan. Selain itu, struktur ini juga tidak memerlukan biaya yang
mahal karena penggunaan material yang mudah didapat dan memiliki banyak
pilihan.Unsur lainnya adalah bentuknya yang melengkung menjadikanya memiliki
nilai tersendiri sehingga terlihat indah dan estetik.

Kekurangan Struktur Pelengkung

Kekurangan dari struktur ini adalah memerlukan tingkat ketelitian atau presisi
pemasangan yang tinggi karena apabila tidak berhati hati menyembabkan bangunan
mudah runtuh. Selain menjadikan bangunan mudah runtuh hal lain yang dapat terjadi
adalah pergeseran struktur. Kekurangan lainnya adalah perawatannya yang cukup
membutuhkan perhatian khusus terutama apabila menggunakan material berupa baja.

Contoh Bangunan yang menggunakan Pelengkung struktur

1. Koloseum di Italia

2. akuaduk
Truss
Truss berasal dari kata Perancis tua, "trousse" sekitar abad 1200, yang berarti
"kumpulan hal yang terikat bersama-sama." Dalam teknik sipil, Rangka batang (truss)
adalah struktur yang terdiri dari gabungan batang batang yang membentuk struktur
berbentuk segitiga dan terhubung satu sama lain, serta dibebani pada sendi-sendinya.

Truss adalah rangkaian sambungan jepit segitiga dari penopang sederhana


yang diberi tegangan baik tarik mauapun kompresi. Momen lentur truss diubanh
menjadi daya tarik dan kompresi dibagian batang bawah dan bagian atas.Susunan
elemen elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga
menjadi bentuk rangka yang stabil .Sistem struktur yang terdiri atas elemen pendek,
solid, garis lurus, dimana pengalihan kekuatan dipengaruhi oleh kumpulan segitiga
dengan suatu kompisi lengkap yang seimbang/kokoh(stabil), dengan mekanisme
tekan & tarik yang dihubungkan dengan sendi. Vector Active Structure System atau
sistem struktur vektor aktif yang dimaksud disini adalah sebuah struktur yang
mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal terutama dari susunan antara unsur
tekan dan unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka batang. Susunan tersebut
pada umunya terdiri atas batang-batang yang membentuk struktur yang kok dan statis
tertentu. Struktur imi dapat membentuk struktur secara 2 dimensi (garis) atau 3
dimensi (ruang). Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang
stabil, makan sembarang susunan segitiga juga membentuk struktur stabil dan kaku.
Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal. Pada batang tepi atas
umumnya timbul gaya tekan, dan pada batang tepi bawah umumnya timbul gaya tarik.
Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, yang mungkin saja terjadi
pola berganti tarik dan tekan. Hanya gaya tarik atau tekan yang timbul di dalam
batang pada rangka batang yang setiap batangnya dihubungkan secara sendi apabila
beban-beban hanya bekerja pada titik-titik hubung. Pada konstruksi rangka batang
semua titik simpul berfungsi sebagai engsel; berarti bisa menyalurkan gaya saja,
bukan momen-momen.

Macam Struktur Rangka Batang

1. Plane Truss
Plane truss (rangka batang bidang) adalah susuna elemen elemen linier yang
membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam
satu bidang tunggal.
Truss berasal dari kata Perancis tua, "trousse" sekitar abad 1200, yang berarti
"kumpulan hal yang terikat bersama-sama." Dalam teknik sipil, Rangka batang (truss)
adalah struktur yang terdiri dari gabungan batang batang yang membentuk struktur
berbentuk segitiga dan terhubung satu sama lain, serta dibebani pada sendi-sendinya.

tipe - tipe plane truss

1,Pratt truss
Dipatenkan pada tahun 1844 oleh Caleb Pratt dan putranya Thomas Willis
Pratt. didesain menggunakan balok vertikal untuk memikul tekan dan balok horizontal
untuk memikul tarik. bentuk ini masih dipertahankan sejak masih digunakan material
kayu hingga kini baja.

2.Vierendeel truss
Ialah truss dimana letak elemennya tidak membentuk segitiga melainkan
membentuk bukaan segi empat, dan merupakan frame dengan joint jepit yang mampu
mentransfer bending moment. tipe truss ini dinamai demikian sesuai dengan insinyur
Belgia yangmengembangkannya pada tauhn 1896 yaitu Arthur Vierendeel.

3.King post truss


Merupakan salah satu tipe truss yang paling mudah diimplementasikanterdiri
dari dua tumpuan dengan sudut tertentu yang bertumpu pada tumpuan vertikal

Queen post, sama halnya dengan king post, perbedaan utamanya adalah adanya balok
horizontal. truss tipe ini hanya cocok untuk bentang pendek.
4.Town's lattice truss

Didesain oleh arsitek Amerika, Ithiel Town sebagai alternatif jembatan kayu besar
(heavy timber bridge)

2. Space Truss
Space truss ( rangka batang ruang ) adalah susunan elemen elemen linear yang

membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan membentuk


volume 3 dimensi ( ruang ).

Anda mungkin juga menyukai