Anda di halaman 1dari 23

ILMU TERNAK PERAH FPT4020

KOMPONEN DALAM SUSU KAMBING YANG MAMPU


MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH SEBAGAI
PENCEGAH INFEKSI COVID - 19

KELOMPOK 12
1. Aan Milan Ardani (1903511054 )
2. Silvy Mutiara Ramadhanti (1903511091)
KELAS BERRY

DOSEN PEMBIMBING:
LINDAWATI DOLOKSARIBU, PhD

PROGRAM STUDI SARJANA PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
PRAKATA
Tugas Kajian Pustaka yang berjudul KOMPONEN DALAM SUSU KAMBING YANG
MAMPU MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH SEBAGAI PENCEGAH
INFEKSI COVID – 19 adalah salah satu syarat untuk tugas Matakuliah Ilmu Ternak Perah
FP4020 yang diampu oleh Lindawati Doloksaribu, PhD. Pada tugas ini mahasiswa dilatih
untuk menulis dengan panduam penulisan Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

Mahasiswa mendapatkan topik yang sama untuk dikaji lebih lanjut dengan dilengkapi
rujukan atau referensinya. Topik kajian yang diberikan sudah banyak diulas khusunya
mengenai komponen gizi yang terdapat didalam susu kambing yang mampu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.

Mahasiswa yang mengikuti matakuliah Ilmu Ternak Perah FPT4020 dilatih untuk menyusun
kaliamt sederhana Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan (SPOK) atau anatara dua kalimat
SPOK ada ’’discourse markers’’. Kalimat ini menggabungkan idea – hasil penelitan dengan
mencantumkan referensinya. Pada akhirnya mahasiswa dapat menuliskan paragraph sesuai
dengan topik yang dikaji sesuai dengan Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Peternakan
sehingga pada saat penyusuan mahasiswa sudah terlatih dengan aturan aturan dan petunjuk
petunjuk dalam penulisan Skripsi.

Assigment ini diberikan pada tanggal 10 Febuari 2021 dan akan mengumpulkan Assigment
28 Maret 2021 Secara daring dan akan diberi kritik sehingga dapet menulis dengan penulisan
yang benar. Akhir kata dalam kondisi kuliah daring ini, Dosen Pengampu MK Ilmu Ternak
Perah kan memberikan kritik kepada sebagian kelompok perwakilan kelas agar mahasiswa
dapat lebih paham dalam pennulisan secara academic writing yang lebih baik. Kuliah daring
membatasi tatap muka tetapi diskusi melalu Whatsapp akan dilakukan sehingga
mempermudah dalam pengerjaan Assigment.
DAFTAR ISI
BAB 1

MATERI DAN METODE

1.1 MATERI
Planet Bumi sedang menghadapi pandemi COVID-19 yang menghancurkan sistem
kekebalan tubuh manusia. Virus COVID – 19 (Co= Corona; vi= Virus; d= Disease 2019)
telah menelan korban manusia, merubah tatanan kehidupan dan membjat manusai menjadi
kreatif untuk mengkonsumsi pangan demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Susu
kambing adalah pangan berkualitas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebutkan
dan uraikan sedikitnya 7 komponen susu kambing dan alasan mengapa komponen tersebut
yang utama mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pencegah infeksi COVID-19.

1.2 METODE
Dalam pengerjaan paper ini menggunakan Metode Kajian Pustaka. Kajian Pustaka
adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik atau objek yang
sedang dibahas. Kajian pustaka merupakan kegiatan meringkat yang lengkap, komplit, utuh
dan tuntas dari sebuah penelitan sebelumnya pada suatu topik yang dikaji tersebut. Kajian
hendaknya mengurai satu persatu isi topik yang akan dibahas secara urut, rinci, jelas,
menyimpulkan, mengevaluasi secara objektive dan klarifikasi penetitian sebelumnya.
Umunya diikuti dengan Sebuah diskusi dari thesis statement (topik kajian) dari paper atau
dari tujuan penulisan.
BAB II
DISKUSI

2.1 Keadaan Manusia Dalam Situasi Pandemi Covid – 19

2.1.1 Kondisi Sosial Manusia dalam Situasi Pandemi Covid – 19

2.1.2 Kondisi Kesehatan Manusia dalam Situasi Pandemi Covid – 19

2.1.2.1 Kesehatan Fisik

2.1.2.2 Kesehatan Mental

2.2 Konsumsi Pangan yang Berkualitas untuk Meningkatkan Sistem


Kekebalan Tubuh selama Pandemi Covid-19

2.3 Susu Kambing merupakan Bahan Pangan yang Berkualitas untuk


Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Selama Pandemi Covid – 19

2.3.1 Kandungan Penyusun Susu Kambing

2.3.2 Karakteristik Susu Kambing

2.3.2.1 Karakteristik Kimia

2.3.2.2 Karakteristik Fisik


Karakteristik fisik susu kambing menjadi faktor yang harus diperhatikan saat memilih
susu kambing karakter fisik dapat diukur dengan panca indra seperti warna, rasa, dan bau,
selain itu titik beku, dan titik didih susu kambing harus diperhatikan juga karena
karakterfisik fisik menjadi salah satu yang harus diperhatikan. Di indonesia terdapat
standarisasi untuk kondisi warna, rasa, dan bau susu kambing yang layak dikonsumsi, sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2891-1992 Cara Uji Makanan dan Minuman.

Warna susu kambing normal menurut Buckle et al, 1987 warna susu normal berwarna
putih kekuningan. Warna susu putih dipengaruhi oleh kandungan kalsium fosfat dan kasein
merupakan dispersi koloid sehingga tidak tembus cahaya, sedangkan warna kuning pada susu
disebabkan oleh kandungan lemak didalam susu kambing, terutama zat yang terlarut dalam
lemak susu kambing seperti zat karoten yang berasal dari pakan.

Rasa susu agak sedikit manis karena kandunag laktosa pada susu kambing yang cukup
tinggi, laktosa merupakan satu satu karbohidrat yang terkandung didalam susu kambing, jenis
karbohidrat disakarida. Uji rasa ini dengan pemanasan, laktosa jika mengalami pemanasan
akan menjadi laktulosa yang muda larut sehingga tingkat kemanisan susu ½ - 1/6 kali dari
glukosa.
Aroma susu kambing memiliki aroma yang sedap karena terdapat kandungan asam
asam volatile dari lemak susu kambing.

Warna, rasa, dan bau adalah karateristik yang sanagt bisa kita simpulkan bagaimana
kondisi susu yang akan kita minum karena bisa dirasakan oleh panca indra. Selain itu titik
didih dan titik beku juga menjadi faktor penentu kondisi susu kambing.

Titik didih susu kambing Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (1998) bahwa titik
didih susu berkisar pada suhu 100,02-100,080C, Adanya perbedaan titik didih susu
disebabkan oleh kadar air dalam susu. Titik didih susu sangat bergantung pada jumlah kadar
air (Sukarini, 2006). Susu yang baik dalam uji didih tidak terjadi gumpalan, sehingga uji
didih negatif (Mulyani, 2003).

Titik beku susu kambing Menurut Mulyani (2003) bahwa kisaran titik beku susu
-0,450 - -0,5820C. Kisaran perbedaan nilai titik beku karena adanya pengaruh perlakuan yang
diberikan pada ternak kambing perah. Titik beku yang rendah di sebabkan oleh kandungan
nutrisi yang terdapat didalam susu kambing seperti laktosa. Protein, lemak, vitamin dan lain –
lain.

2.3.2.3 Karakteristik Mikrobiologi


Kontaminasi susu oleh bakteri sering terjadi sehingga dapat menurunkan kualitas dari
susu. Pencemaran pada susu oleh bakteri patogenik maupun non-patogenik dapat berasal dari
kambing itu sendiri, peralatan pemerahan, ruang penyimpanan yang kurang bersih, debu,
udara, lalat, dan penanganan yang salah oleh manusia. Secara ekonomi pencemaran susu ini
akan merugikan produsen susu. Untuk menghindari adanya kerugian ekonomi akibat infeksi
tersebut antara lain berupa penurunan produksi dan kualitas susu, maka perlu dilakukan
pengobatan. Di indonesia belum ada standar nasional indonesia mengenai jumlah
mikroorganisme yang terdapat didalam susu kambing sehingga standar menggunakan Thai
Agricuture Standard (TAS) No 6006- 2008. Standar jumlah bakteri seusia standar Thai
Agricuture Standard adalah jumlah kolifom 103 cfu/ ml dan bakteri TPC adalah < 5 x 104
cfu/ ml jika melebih standar tersebut berarti kualitas susu kurang bagus. Untuk mengetahui
karateristik ini agak susah harus menggunakan uji laboratorium.

Adanya pertumbuhan bakteri pada susu dapat menurunkan mutu dan keamanan
pangan susu yang ditandai oleh perubahan rasa, aroma, warna, konsistensi dan penampilan.
Cemaran bakteri patogenik juga mengakibatkan kerusakan yang tidak diinginkan, sehingga
susu menjadi tidak layak untuk dikonsumsi (Balia et al. 2008 yang dikutip oleh Ayanti,
2017). Tingginya tingkat pencemaran pada saat proses pemerahan dimungkinan karena
adanya mikroorganisme patogen yang cukup banyak. Mikroorganisme dapat mengakibatkan
kerusakan susu, menimbulkan penyakit (terutama penyakit saluran pencernaan) serta
keracunan pada manusia (Murdiati et al. 2004 yang dikutip oleh Arif, 2018). Mikroorganisme
dapat mengakibatkan kerusakan susu, menimbulkan penyakit (terutama penyakit saluran
pencernaan) serta keracunan pada manusia (Murdiati et al. 2004 yang dikutip oleh Arif,
2018). Mikroorganisme yang dapat mencemari susu terbagi menjadi dua golongan, yaitu
mikroorganisme patogen dan mikroorganisme pembusuk. Mikroorganisme dapat
mengakibatkan kerusakan susu, menimbulkan penyakit (terutama penyakit saluran
pencernaan) bahkan keracunan bagi manusia (Murdiati et al, 2004 yang dikutip oleh Arif,
2018). Mikroorganisme yang sering terdapat pada susu sapi Enterobacteriaceae (Escherichia
coli) dan Staphylococcus (Djaafar dan Siti, 2007).

2.3.3 Kandungan Gizi Susu Kambing Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh


Selama Pandemi Covid – 19.
Susu kambing mengandung vitamin dalam jumlah memadai atau berlebih, kecuali
vitamin C, D, piridoksin, dan asam folat. Susu kambing tidak memiliki pigmen karoten dan
hanya mengandung vitamin B6 dan B12 dalam jumlah kecil sehingga berwarna lebih putih
daripada susu sapi (Fathir, 2010).

Kandungan Nilai Gizi Susu Kambing

Gizi Kandungan
Air 87 g
Energi 68 kkal
Protein 3,5 g
Total Lemak 4,1 g
Karbohidrat 4,4 g
Mineral
Kalsium 133 mg
Magnesium 13,97 mg
pospor 110 mg
Potassium 204 mg
Sodium 49 mg
Vitamin
Vitamin C 1,29 mg
Niacin 0,277 mg
Asam Pantotenat 0,310 mg
Vitamin B12 0,6 mg
Vitamin A 185 UI
Vitamin D 12 UI
Vitamin B6 0,046 mg
Lemak
Asam Lemak Jenuh, saturated 2,667 g
Asam Lemak tak jenuh,monounsaturated 1,109 g
Asam Lemak tak jenuh,polyunsaturated 0,149 g
Kolesterol 11,4 g
Asam amino
Isoleusin 0,207 g
Leusin 0,314 g
Valin 0,24 g
Sumber : Susanto dan Budiana, (2005 )

2.3.3.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan manusia. Karbohidrat
dibagi menjadi 2 yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. Fungsi karbohidrat
selain sebagai sumber energi karbohidrat sebagai pemberi rasa manis pada makanan,
pengemhat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses (Nurhamida
Sari Siregar 2014 ). Konsumsi karbohidrat yang tinggi akan meningkatkan simpanan
glikogen tubuh, dan semakin tinggi simpanan glikogen akan semakin tinggi pula aktivitas
yang dapat dilakukan, sehingga akan mempengaruhi kesegaran jasmani (Koswara, 2008 yang
dikutip Nugrahaini dkk 2009).

Pada susu kambing mengandung karbohidrat yaitu laktosa, laktosa merupakan


karbohidrat utama pada susu kambing. Menurut Tillman et al., 1998 yang dikutip Raden dkk
Laktosa merupakan karbohidrat yang berasal dari 2 unsur gabungan yaitu glukosa dan
galaktosa yang umumnya banyak ditemukan dalam susu.

Dalam situasi pandemi Covid – 19 mengkonsumsi susu kambing yang mengandung


karbohidrat bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi. Karbohidrat
mengandung glukosa yang sangat penting untuk tubuh, karena jika tubuh kekurangan glukosa
maka tubuh akan menjadi mudah lelah, rentan terhadap penyakit, mudah mengalami depresi
karena karbohidrat memberi asupan nutrisi pada otak yang membuat kinerja otak menjadi
lebih maksimal, karbohidrat juga berperan dalam menjaga senyawa kimia serotonin yang
berfungsi mengontrol emosi dalam otak.(Winne Aulia). Covid-19 ini akan mudah
menyerang orang yang sistem imunnya turun sehingga mengkonsumsi karbohidrat sangat
penting untuk meningkatkan sistem imun. Mengapa susu kambing bagus untuk meningkatkan
sistem kekebalan imun padahal hanya menggandung laktosa bukan glukosa ? karena laktosa
tersusun atas glukosa sehingga kandunganya laktosa sama dengan glukosa.

2.3.3.2 Kalsium
Menurut Deearyana, 2006 yang dikutip oleh Sata Yoshida, 2012 Kalsium merupakan
mineral yang sangat dibutuhkan dalam tubuh manusia. Kalsium berperan penting dalam
proses metabolisme tubuh, penghantar isyarat saraf, mengatur denyut jantung, pertumbuhan
otot dan lain-lain. Kebutuhan kalsium pada manusia berbeda-beda tergantung tingkat usianya.
Untuk memenuhi kebutuhan kalsium tersebut manusia harus mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalsium. Kekurangan kalsium pada tubuh manusia dalam jangka panjang akan
mengakibatkan pengeroposan dan pengapuran pada tulang, kerusakan pada gigi, dan lain-
lain. Kalsium sendiri merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia
sekitar 1,5 – 2% berat badan. (Amandia dkk, 2010).

Menurut Djunaedi 2000 yang dikutip oleh Rindu R. 2009 fungsi kalsium adalah :

1. Membentuk struktur tulang dan gigi sebagai cadangan kalsium. Kalsium berfungsi
pencegah osteoporosis yang beresiko patah tulang.
2. Membentuk hormon, enzim yang mengatur pencernaan dan metabolisme.
3. Transmisi anatr sel-sel saraf otak, pembekuan darah, penyembuah luka dan
kontrakksi otot.
4. Kalsium juga membantu melenturkan otot pembuluh darah sehingga mudah lepasnya
endapan yang menempel pada dinding pembuluh darah.
5. Mengurangi resiko terkena kanker usus besar.

Jumlah kalsium yang terkandung di dalam susu kambing sebesar 133 mg lebih sedikit
dibandingkan dengan susu sapi yaitu 143 mg. Mengkonsumsi pangan yang mengandung
kalsium seperti susu kambing dikondisi pandemi Covid-19 seperti ini sangat bagus karena
kalsium dapat mencegah terjadinya osteoporosis. Jika orang terkenah osteoporosis membuat
orang akan mudah stress dan akan menyebabkan daya imun akan menurun sehingga orang
tersebut akan mudah terinfeksi penyakit termaksud terinfeksi Covid- 19. Oleh karena itu
mengkonsumsi susu kambing yang kaya akan kalsium bisa meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
2.3.3.3 Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro mempunyai manfaat yang sangat
penting bagi tubuh manusia, terutama dalam penglihatan manusia. Seperti diketahui Vitamin
A merupakan vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. ( Azrimaidaliza 2007). Vitamin
A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin sikloheksenil.
Vitamin A merupakan istilah generik untuk semua senyawa dari sumber hewani yang
memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A. Senyawa-senyawa tersebut adalah retinal, asam
retinoat dan retinol. Hanya retinol yang memiliki aktivitas penuh vitamin A, yang lainnya
hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A. (Vivi, 2006 ).Vitamin A hanya terdapat
didalam pangan hewani salah satunya susu kambing yang mengandung vitamin A sebesar
185 UI. ( Susanto dan Budiana, 2005 ).

Vitamin A memiliki fungsi penting didalam tubuh manusia. Fungsi Vitamin A adalah
salah satunya Vitamin A berfungsi sebagai meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Retinol didalam tubuh tampak berpengaruh terhadap pertumbuhan diferensiasi limfosit B
yaitu leukosit yang berperan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Dimana jika tubuh
kekurangan Vitamin A akan menurunkan respon antibodi yang bergantung pada sel - T
( limfosit yang berperan pada kekebalan selular). ( Azrimaidaliza 2007). Defisiensi Vitamin
A atau dimana tubuh kekurangan nutrisi vitamin A Tanda dan gejala defisiensi vitamin A
ringan dapat dengan mudah terlewatkan. Lesi kulit seperti hiperkeratosis folikularis dan
infeksi biasanya menjadi tanda paling awal dari defisiensi. Aryasa,2017. Sedangkan Menurut
Vivi, 2006 defisiensi vitamin A terjadi gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari
(buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis. Deplesi
selanjutnya menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata, paru-paru, traktus gastrointestinal
dan genitourinarius, yang ditambah lagi dengan pengurangan sekresi mucus. Kerusakan
jaringan mata, yaitu seroftalmia akan menimbulkan kebutaan.
Menurut Mclare, 2001 kaitan Vitamin A dalam fungsi Sistem Imun dapat dilihat dari
asiosiasi diferensi Vitamin A dengan penyakit infeksi. Dari eksperimen diketahui retionat
dapat menstimulis imun. Dalam sistem imum vitamin A memiliki peran penting yaitu
pemelihraan sel epitel, sel epitel adalah jaringan tubuh yang terlibat dalam fungsi imunitas
non – spesifik, dalam sistem imunitas non – spesifik vitamin A terlihat pada integritas
mukosa epitel yang telah banyak diuraikan oleh Sommer dan Tarwotjo dan Karyadi et al.
Selain berperan dalam sistem imunitas non spesifik vitamin A juga berperan dalam imunitas
seluler, dimana imunitas seluler melibatkan sel darah putih baik monokuler maupun
polikuler, sel sel ini berperan sebagai penangkap antigen, mengelolah dan selanjutnya akan
diperesntasikan ke sel T yang dikenal sebagai sel penyaji atau APC (antigen presenting cell)
dan selanjutnya memacu produksi sitokin dan pada akhirnya meningkatkan produksi sel B
dan antibodi. Siswanto dkk, 2013. Sebab itu dalam kondisi pandemi Covid -19 ini untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhidar dari infeksi Covid – 19 dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung Vitamin A salah satunya Susu
Kambing yang kaya akan kandungan Vitamin A.

2.3.3.4 Vitamin C
Menurut Lestari, 2019 yang dikutip Nelius Harefa dkk 2020. Vitamin C merupakan
senyawa esensial bagi tubuh manusia yang sumbernya melimpah baik yang alami maupun
buatan. Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang membantu menetralisir radikal bebas.
Vitamin C sebagai antioksidan karena kemampuannya dalam mereduksi beberapa reaksi
kimia, salah satunya vitamin C mampu mereduksi spesies oksigen reaktif (SOR). Siswanto
dkk, 2013. Sebagian besar sumber Vitamin C merupakan bahan yang dapat dikonsumsi
manusia, dapat ditemukan ditempat umum seperti pasar, swalayan, dan sebagainya. Sumber
Vitamin C dapat berupa buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, dan beberapa produk olahan
lainnya. Manusia tidak dapat menghasilkan atau mensitensi Vitamin C didalam tubuh, oleh
karena itu perlu asupan Vitamin C dari luar dengan makanan dan minum yang mengandung
Vitamin C salah satunya susu kambing yang mengandung Vitamin C sebesar 1,29 Mg.
( Susanto dan Budiana, 2005 ).

Menurut Uswatun Hasanah, 2018. Vitamin C memiliki Fungsi yaitu :

1. Berperan sebagai antioksida dan efektif menangkal radikal bebas sehingga


meningkatkan sistem kekebalan tubuh
2. Berperan memperbaiki jaringan tubuh dan proses metabolisme tubuh.
3. Mepercepat penyembuan luka.
4. Melindungi sel dari agen agen penyebab kanker
5. Membentuk kolagen interselluer untuk menyempurnakan tulang dan gigi
6. Mencegah terjadinya bisul dan pendarahan.

Peran Vitamin C dalam meningkatkan Sistem Imunitas atau sistem kekebalan tubuh
terkait erat dengan fungsi vitamin c sebagai antioksida. Karena fungsi Sebagai antioksida
vitamin c dengan mudah mendonor elektron ke radikal bebas sehingga sel – sel imun
terlindungi dari kerusakan akibat dari radikal bebas. Siswanto dkk, 2013. Winarsi 2007,
melaporkan bahwa vitamin C meningkatkan fungsi imun dengan menstimulasi produksi
interferon (protein yang melindungi sel dari serangan virus). Interferon adalah salah satu
sitokin yang dihasilkan karena adanya komunikasi sel yang baik dan untuk menjaga
komunikasi tersebut tetap baik maka diperlukan sel imun yang sehat dengan membran sel
yang utuh. Kekurangan vitamin C dapat menimbulkan tanda-tanda klinis seperti perdarahan
dan bengkak di gusi, rasa nyeri pada persendian akibat konsentrasi vitamin C di plasma darah
dan leukosit yang sangat rendah. Kekurangan Vitamin C akut menyebabkan scorbut dan
seseorang dengan kondisi kekurangan vitamin C dapat menurunkan kekebalan selulernya.
Chandra, 1997 yang dikutip Siswanto dkk.

Situasi pandemi Covid-19 ini kita dianjur kan mengkonsumsi makanan dan minuman
yang bisa meningkatkan kekebalan sistem imun tubuh, salah satunya makanan yang
menggandung Vitamin C, karena jika kekurangan vitamin c tubuh tidak bisa menangkal
radiasi sehinggal sel sel imunitas akan rusak sehingga sistem imunitas akan menurun.
Almatsier, 2006 yang dikutip Siswanto dkk 2013. Kondisi ini menyebabkan kita mudah
terinfeksi virus covid -19. kekuarangan Vitamin C akan menyebabkan sariawan, kulit mudah
terluka dan lama sembuh lukanya. Pertanda lain dari kekurangan vitamin C adalah lemas,
kekurangan darah, sistem kekebalan tubuh menurun jika kita tidak segera mencukupi maka
kita akan mudah terinfeksi Covid – 19. Sebuah tinjauan yang diterbitkan
pada  2017 menyimpulkan bahwa tigauji coba terkontrol menemukan bahwa vitamin C
mencegah pneumonia dan dua uji coba terkontrol mengamati pengobatanmanfaat vitamin C
bagi penderita pneumonia. Sebuah Review Cochrane oleh Hemilah dkk,  dilakukan pada
tahun 2013, disusun bukti dari tiga uji profilaksis,sedangkan menurut Glazerbook dkk yang
dikutip oleh Emma dkk, 2020  menemukan penurunan signifikan secara statistik (80% atau
lebih) kejadian pneumonia pada kelompok vitamin C. Dulu kemudian disimpulkan bahwa
penggunaan vitamin untuk terapi Suplementasi C mungkin masuk akal untuk pasien dengan
pneumonia dan rendahnya kadar vitamin C plasma mengingat sifatnya yang rendah risiko
biaya dan kesehatan. Salah satunya dengan mengkonsumsi susu kambing yang mengandung
vitamin C.

2.3.3.5 Protein
Protein merupakan salah satu zat gizi yang paling penting peranannya dalam
pembangunan sumberdaya manusia.( Melly dkk 2016 ). Protein Protein adalah zat gizi makro
dengan banyak fungsi. Protein terlibat dalam berbagai fungsi biologis; antara lain menjadi
bagian penting enzim, hormon, dan sistem imun (antibodi). (Prof. Purwiyanto 2015). Protein
yang merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen dapat memerankan
fungsi sebagai bahan struktural karena, seperti halnya polimer lain, memiliki rantai yang
panjang dan juga dapat mengalami crosslinking dan lain-lain. Studi efek radiasi terhadap
profil protein dalam pengembangan vaksin iradiasi juga berperan sangat penting dimana
intensitas (konsentrasi) protein dapat berubah akibat iradiasi sinar gamma, demikian halnya
struktur maupun ikatannya. Perubahan struktur dapat diakibatkan oleh denaturasi dan
degradasi protein, maupun perubahan asam deoksiribonukleat (DNA). Perubahan DNA ini
dapat menyebabkan peningkatan sintesis protein atau terbentuknya protein baru (Syaifudin,
2005 dikutip oleh M. Syaifudin, 2014 ).

Menurut Fivi Melva Diana, 2010. Fungsi protein adalah :

1. Sumber Energi
2. Sebagai zat zat pengatur
3. Protein mengatur proses- proses metabolisme dalam pembentuk enzim dan hormon
4. Sebagai antibodi untuk pertahanan tubuh melawan mikroba.

Protein berperan dalam pembentukan hormon, enzim dan zat kekebalan tubuh (antibodi
seperti leukosit, limfosit, imunoglobulin dan lain-lain) yang merupakan sistem kekebalan
tubuh terhadap serangan dari mikroorganisme penyebab penyakit. Dian Dkk, 2014. Menurut
Dian dkk, 2014 asupan protein memiliki hubungan yang bermakna dengan angka limfosit
(p=0,004) dengan nilai OR sebesar 4,09, yang menunjukkan bahwa asupan protein yang
kurang memiliki risiko 4,09 kali lebih tinggi untuk memiliki angka limfosit yang rendah.
Dimana limfosit merupakan jenis antibodi yang terbentuk dengan asupan protein yang cukup.

Konsumsi protein masyarakat indonesia cukup rendah dibandingkan negara tetangga oleh
karena itu perlu ditingatkan konsumsi protein oleh masyarakat indonesia sebagai untuk
meningkatkan gizi Sumber daya manusia Indonesia. (Prof. Purwiyanto 2015). kurang energi
protein (KEP) berat akan menurunkan sistem imun humoral. Hal ini didukung oleh
pernyataan Delafuente (1991) dalam penelitian Field et al. (2002) yang menyebutkan bahwa
sebagian besar penyebab imunodefisiensi adalah adanya malnutrisi protein energi (MPE) atau
KEP. Menurut Chandra (1997) yang dikutip retno dkk, 2010 defisiensi atau kekuranan
protein menurunkan sirkulasi Ig G, perbaikan jaringan sel tubuh dan fungsi makrofag.

Kondisi pandemi Covid – 19 ini masyarakat dihimbau untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang berkualitas untuk mencegah terinfeksi virus Covid – 19 ini. Salah satu pangan
yang berkualitas adalah pangan yang mengandung protein dimana protein ini bisa
meningkatkan sistem kekbalan tubuh manusia, Selama masa pandemik, konsumsi protein
dapat ditingkatkan menjadi 75-100 gram per hari, untuk membantu meningkatkan imunitas,
karena protein berperan dalam pembentukan immunoglobulin (Ig). Sri Sumarni, 2020.
Protein ini dapat di temukan di susu kambing. Jumlah protein yang terkandung didalam susu
kambing sebesar 3,5 g. Jika tubuh kekurangan konsumsi protein akan menyebabkan gizi
buruk yang membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga mudah terpapar virus covid
– 19.

2.3.3.6 Lemak
Lemak susu merupakan salah satu komponen yang paling dipertimbangkan dalam
menilai susu ruminansia. Kadar lemak susu sangat tergantung pada kadar serat kasar (SK)
pakan dan produksi asam asetat. Selain itu terdapat kecenderungan pada kambing perah
laktasi untuk tetap mempertahankan kualitas susu dari pada kuantitas susu, walaupun harus
mengorbankan tubuh induknya (Ramadhan, 2013). Kadar lemak total susu kambing 4,1 g.
Standar minimum kadar lemak menurut badan standarisasi nasional (SNI ) SNI 3141.1:2011
yaitu sebesar 3 g.

Menurut Susanto dan Budiana, 2005. Lemak susu kambing ada 3 jenis yaitu :

1. Asam Lemak Jenuh, saturated kandungan sebesar 2,667 g


2. Asam Lemak tak jenuh,monounsaturated kandungan sebesar 1,109 g
3. Asam Lemak tak jenuh,polyunsaturated kandungan sebesar 0,149 g
4. Kolsterol kandungan sebesar 11, 4 g

Asam Lemak Jenuh saturated merupakan lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap
pada rantai karbon. Asam lemak ini biasanya ditemukan di produk hewani. Asam lemak tak
jenuh tunggal merupakan lemak yang memiliki satu ikatan rangkap pada rantai karbon. Asam
lemak ini biasanya ditemukan minyak zaitun,minyak kedelai. Asam lemak tak jenuh jamak
adalah asam lemak yang mengandung 2 atau lebih ikatan rangkap pada karbon. Asam lemak
ini biasanya ditemukan di kacang – kacangan dan biji – bijian.( Sartika, 2008 ).

Fungsi lemak menurut sartika, 2008 adalah lemak meiliki sisi negatif dan sisi positif,
fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, mediator aktivitas biologis antar sel, menjaga
kesembingan suhu tubuh, pelindung organ tubuh, dan sebagai pelarut Vitamin A D E K. Jika
tubuh manusia kekurangan konsumsi lemak maka akan menghambat proses opertumbuhan
pada tubuh, selain itu juga bisa menggangu sistem imun tubuh dimana Vitamin A menjadi
salah satu vitamin yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh tidak akan bisa tercerna oleh
tubuh karena vitamin A terlarut pada lemak baru bisa dicerna oleh tubuh jadi sistem imun
akan terganggu, dan kekurangan lemak bisa menyebabkan lemas dan nafsu makan menurun.
Kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit apalagi kondisi
pandemi covid – 19 saat ini sistem kekebalan tubuh menjadi tameng atau perlindungan untuk
agar tidak terinfeksi.

Mengkonsumsi susu kambing merupakan bahan pangan yang menggandung lemak total
yang sudah sesuai bandan standarisasi nasional. Walapun lemak jenuh susu kambing cukup
tinggi tetapi lemak susu kambing mudah dicerna dibangdingkan susu sapi.Mustofa, 2009
yang dikutip Mirza yusa dkk, 2017. Selama masa pandemi untuk meningkatkan kekebalan
tubuh melawan inflamasi akibat infeksi adalah asam lemak tidak jenuh ganda (poly
unsaturated fatty acid/PUFA). Sri Surmani, 2020. Kandungan asam lemak tak jenuh pada
susu kambing cukup besar sehingga lebih bisa untuk mencegah terinfeksi virus Covid – 19 ini
susu kambing adalah bahan panganan yang sesuai.

2.3.3.7 Asam Pantotenat atau Vitamin B5


Asam pantotenat atau Vitamin B5 merupakan vitamin yang larut dalam air, vitamin
ini bisa dihasilkan ndidalam tubuh manusia ooleh bakteri diusus. Aryasa, 2017. Asam
pantotenat dibentuk melalui penggabungan asam pantoat dengan alanin.Asam pantoneat aktif
adalah Koenzim A (Ko A ) dan Protein Pembawa Asil (ACP). Asam pantotenat bisa
ditemukan di pangan hewani, sereal, kacang – kacangan. Vivi Triana, 2006. Asam pantotenat
memiliki fungsi menurut Aryasa, 2017 berperan dalam proses metabolik, sintesis DNA,
sintesis myelin, menurunkan kadar homosistein darah.

Kekurangan asam pantotenat adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan
dan rasa panas pada kaki, muntahmuntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah, dan
susah tidur (Almatsier, 2001 yang dikutip Mubarokah, 2008). Walapun tubuh bisa
memproduksi asam pantotenat tetapi asupan asam pantotenat dari makanan juga sangat
diperlukanan, jika tidak segera dipenuhi kekurangan asam pantotenat akan bisa mengganggu
sistem pencernaan dimana asam pantotenat ini bereaksi dengan metabolisme karbohidrat, dan
lemak jika sistem pencernaan tidak bisa memetabolisme karbohidrat dan lemak karena
kekurang asam pantotenat akan menyebabkan tubuh kekurangan energi dan menyebabkan
sistem kekebalan dan imunitas tubuh menurun sehingga tubuh mudah terinfeksi penyakit
apalagi kondisi pandemi Covid – 19 saat ini menyebabkan kita harus mengkonsumsi
makanan yang berkualitas yang menggandung Asam pantotenat.

Asam pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuhan. Sumber paling
baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serealia utuh, dan kacang-
kacangan, susu.( Mubarokah, 2008). Dengan mengkonsumsi susu kambing yang
mengandung asam pantotenat dapat mencegah tubuh terinfeksi virus covid – 19.

2.3.3.8 Vitamin D
Vitamin D merupakan sejumlah protein yang mirip dengan struktur kimia steroid
(vitamin D2-7). Struktur kimianya terdiri dari 4 cincin steroid, tetapi yang 1 dipecah. Vitamin
D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol) telah dikenal memiliki efek fisiologis pada
manusia. Perbedaan antara vitamin D2 dan D3 terletak pada sisi rantainya. ( Lips, 2006).
Vitamin D merupakan prohormon steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa
steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi.
Melalui berbagai proses metabolic,vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu
Kalsitriol, yang mempun yaitu peranan sentral dalam metabolisme kalsium dan fosfat. Vivi
Triana, 2006. Sumber vitamin D3 ditemukan dalam ikan, minyak hati ikan, kuning telur, hati
sapi. Holick dkk, 2011 yang dikutip Rosita dkk, 2017. Selain itu, beberapa jamur
mengandung vitamin D2 dalam berbagai jumlah. Vitamin D juga dapat diperoleh dari
suplemen vitamin D dan makanan yang difortifikasi dengan vitamin D3, diantaranya produk
susu, jus jeruk, formula susu bayi, yoghurt, mentega, margarin, keju, sereal.Holick Mf, 2007.
Menurut Rivan dkk, 2017. Fungsi Vitamin D adalah :
1. Mempertahankan kosentrasi serum kalsium.
2. Meningkatkan penyerapan fosfor.
3. Mempertahankan kalsium darah pada tingkat jenuh
4. Memodulasi fungsi berbagai sel kekebalan tubuh (Herr et a l., 2011 yang dikutip
Rivan dkk, 2017).
5. Sebagai Imunonmodulator yang berfungsi menghambat fungsi limfosit T.
Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan tulang dan tikat resiko terinfeksi
berbagai penyakit kronis meningkat, selin itu hormon paratiroid meningkat sehingga terjadi
resorpsi tulang yang selanjutnya akan meningkatkan terrjadinya fraktur Rosita dkk, 2017.
Menurut Zgaga, 2011 Kekurangan vitamin D mejadi faktor resiko dari berbagai penyakit,
termaksud organ non – skeletal yaitu meningkatnya resiko terkena diabetes melitus tipe 2,
gangguan kardiovaskular yang disebabkan hipertensi, obesitas, kanker, infeksi dan
aoutoimun.
Efek sebagai Imunonmodulator dari vitamin D pada sistem imunitas yang didapatkan
dari banyak studi in vitro, mencakup sistem imunitas alamiah dan adaptif. Secara umum,
aktifitas 1,25(OH)D tidak hanya untuk meningkatkan respon imun alamiah (makrofag)
terhadap mikroba patogen, tetapi juga memacu respon imun adaptif terhadap patogen yang
tidak dapat dihancurkan oleh makrofag secara efektif. Respon ini ternyata dapat terjadi secara
langsung ataupun sebagai kelanjutan instruksi dari respon imun alamiah.
Efek Mayor Imunonmodulator 1,25(OH)D sumber ( Finny Fitry Yani, 2019 )
Respon Imun Respon Imun Respon Imun Lainnya
adaptif Innate Adaptif dan Innate
Menghambat T- Menginhibisi toll- Menginhibisi dan Menginhibisi
helper (Th) 1sitokin like receptor yang diferensiasi dan produksi matrix
(mis, interleukin 2, memediasi produksi maturasi sel dendritik metalloproteinase
interferon gamma), interleukin 12 dan (MMPs) pada sel
interleukin 23, MN darah perifer
manusia.
Mempromosikan Meningkatkan Meningkatkan Produksi MMP pada
sitokin Th2 (mis, regulasi ekspresi gen jumlah sel invarian paru diinduksi oleh
interleukin 4,5,dan katelisidin CAP18 nature killer , sel T M. Tuberkulosis dan
10), (mis, CAMP) pada dan produksi dapat berkontribusi
makrofag, berperan sitokinnya, membentuk cavitas.
utama dalam Jika 1,25 hydroxy
produksi antimikroba vitamin D dapat juga
peptide, LL37 yang menginhibisi
memediasi kematian produksi MMP di
sel mikobakterium paru, ini dapat
tuberkulosis, menjadi proteksi
terhadap tuberkulosis
yang menyebabkan
kelainan paru,
Vitamin D binding
protein memiliki
fungsi imun yang
independen seperti
deglycosylated
protein stimuletes
macrophages.
Mensupresi Mempromosikan Menginduksi sintesis
presentasi antigen autofag melalui peptida antimikroba
dengan menurunkan katelisidin, dengan termasuk LL37,
produksi interleukin cara masuk melalui setelah makrofag
12, vakuola autofagosom teraktivasi berhasil
yang terdapat pada menimbulkan respon
M. Tuberkulosis terhadap interferon
untuk memediasi gamma yang
kematian sel, dikeluarkan dari sel
T yg teraktivasi.
Menginhibisi Melawan M.
proliferasi T helper Tuberkulosis dengan
17 dan produksi mengindusi maturasi
interleukin 17, fagosom melalui
jalur fosfoinositid 3
kinase dan melalui
autofag
Mempromosikan
jumlah dan fungsi
dari sel T regulator
Menginhibisi
diferensiasi dan
proliferasi sel B dan
produksi
immunoglobulin
Vitamin D memliki hubungan anatara respirasitory virus dan kondisi seperti yang
didapat komunitas radang paru paru. ( Emma dkk, 2020 ).  vitamin D adalah imunitas yang
kuat. noregulator, dengan reseptor vitamin D yang diekspresikan oleh sebagian besar sel
kekebalan (limfosit B dan T,makrofag dan monosit). Menurut Zdgrenghea et al
mengungkapkan dalam ulusan bahwa respirasi sel epitel tory, makrofag dan monosit
megekspresikan reseptor vitamin D dan menyimpulkan Vitamin D bisa bertinda sebagai
pembantu potensial dalam melindungi dan merawat penderita infeksi paru paru. Menurut
buku karya Greiller dan Martineu yang dikutip Emma dkk, 2020 menjelaskan bahwa
kekurangan Vitamin D dapat meningkatkan resiko terkena infeksi pernapasan akut yang
disebabkan oleh virus dan ditemukan metabolit vitamin D memodulasi ekspersi dan sekresi
interferon tipe 1, kemokin CXCL8 dan CXCL10, dan sitokin proinflamasi, termasuk faktor
nekrosis tumor dan interleukin-6. Menurut studi dari telcian AG. Vitamin D terbukti
meningkatkan pertahanan dan peningkatkan antivirus rhinovirus- menginduksi interferon-
gen yang distimulasi dan cathelicidin, menyiratkan respons protektif. Lainnya kerja berfokus
pada pnemonia menemukan asosiasi negatif anatara 1,25 (OH)D dan tingkat keparahan
Pneumonia. Dengan situasi pandemi Covid – 19 dimana virus menyerangan paru paru untuk
mencegah terinfeksi virus Covid – 19 ini mengkonsumsi makanan yang mengandung
Vitamin D karena sudah beberapa jurnal penelitian yang menyatakan vitamin D dapat
mencegah dan nenurunkan infeksi pnemonia. Makanan yang mengandung vitamin D salah
satunya Susu kambing kandungan vitamin D dalam susu kambing sebesar 12 UI. Susanto dan
Budiana, (2005 ).
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Angraini. D. I. P. R. Ayu. 2014. The Relationship Between Nutritional Status and


Immunonutrition Intake with Immunity Status. JUKE. Vol. 4 No. 8.

Aryasa, Tjahya. 2017. Nutrion. Bagian Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi. Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.

Ayanti. B. P. 2017. Deketeksi Gen Enterotoksin A Staphylococus aureus pada Susu Sapi
Murni. Undergradute Thesis. Universitas Muhammadiyah Semarang.

Azrimaidaliza. 2007. Vitamin A, Imunitas dan Kaitanya dengan Penyakit Infeksi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, September 2007,1 (2).

Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI 3141.1:2011. Susu Segar. BSN. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2891-1992. Cara Uji Makanan dan Minuman.
Jakarta.

Baruddin, Arif. 2018. Karakteristik Mikrobiologik Susu Kambing Pasteurisasi dengan


Penambahan Jus Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb)

Chandra. Overview Micronutrient and immune function. 1997

Christi. R.F, Ana. R. 2018. Karakteristik Fisik dan Kimia Susu Kambing Perah Peranakan
Ettawa yang Diberikan Konsentrat Fermentasi. Jurnal Ilmu Peternakan (JANHUS). Vol. 3;
No. 1; Desember 2018.

Derbyshire, Emma. J. Delange. 2020. Covid – 19: is There a Role for Immunonutrion,
Particulary in The Over 65s?. BMJ Nutrition Prevention and Health.

Diana. F. M. 2010. Fungsi dan Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, September 2009 – Maret 2010, Vol, 4. No. 1.

Djaafar T. F. and R. Siti 2007. Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit yang
Ditimbulkan dan Pencegahannya. http://www.pustakad eptan.go.id/publikasi/p3262073. pdf.
Diakses 20 Maret 2021

Elnovira, Deni. H. Bachtiar. Yenrina. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Asupan Zat Gizi
dengan Status Gizi Mahasiswa di Asrama Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
September 2009 – Maret 2010, Vol. 4. No. 1.

Harefa.N. N.Feronika. A.D. Kana. R. Hutagalung. D. Chaterine. Y. Bela. 2020. Analisis


Kandungan Vitamin C Bahan Makanan dan Minuman dengan Metode Iodimetri. Science
Education and Application Journal. 2020 Vol. 2, No.1.

Haryadi, Purwiyanto. 2015. Peranan Pangan Hewani dalam Pembangunan SDM Bangsa.
Umami Indonesia Edisi 4 Vol III 2015
Hasanah, Uswatun. 2018. Penentuan Kadar Vitamin C pada Mangga Kweni Dengan
Menggunakan Metode Iodometri. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera Vol.16 (1) Juni 2018.

Hastuti. N. P. S. Zulaekah. 2009. Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein Dan


Lemak Dengan Kesegaran Jasmani Anak Sekolah Dasar di SD N Kartasura I. rnal Kesehatan,
ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60.

Holick MF. Vitamin D deficiency. New England Journal of Medicine. 2007;357(3):266-281.

Maharani. W. A. D. Karbohidrat Dalam Tubuh: Manfaat dan Dampak Defisiensi


Karbohidrat. Pendidikan Fisika. Univeristas Negeri Jakarta.

Mubarokah. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu dari Anak
Taman Kanak-kanak Terhadap Pemilihan Multivitamin Di kecamatan Wonosari Kabupaten
Klaten. Skripsi.

Noviyanti. R. D. S. Zulaekah. 2010. Hubungan Asupan Energi, Protein, Besi, seng dengan
Status Imunitas Anak Balita di Perkampungan kumuh Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan,
ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 2, Juni 2010: 129-13.

Rachmiaty, Rindu. 2009. Gambaran Asupan Kalsium Pada Manusia. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia.

Rahayu. S.Y.S. 2012. KIJING TAIWAN (Anodonta woodiana) SEBAGAI SUMBER


KALSIUM TINGGI DALAM UPAYA MENCEGAH OSTEOPOROSIS. Fitofarmaka, Vol.
2 No.1 , Juni 2012 : 27-35.

Ratya. N, E. Taufik, I.I. Arief. 2017. Karakteristik Kimia, Fisika, dan Mikrobiologis Susu
Kambing Peranakan Etawa di Bogor. Vol. 05 No. 1 Januari 2017.

Rimahardika. R. H. W. Subagio. H. S. Wijayanti. 2017. Asupan Vitamin D dan Paparan Sinar


Matahari pada Orang yang Berkerja di Dalam Ruangan dan di Luar ruangan. Journal of
Nutrition College, Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017.

Sartika. R. A. D. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans
terhadap Kesehatan. Jurnak Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4 Februari 2008.

Siregar. N. S. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 13 (2) Juli – Desember
2014: 38 – 44.

Siswanto. Budisetyawati. F. Ernawati. 2013. Peran Beberapa Zat Gizi dalam Sistem Imunitas.
Gizi Indon 2013, 36(1):56 – 64.

Sulmiyati, N. Ali, Marsudi. 2016. Kajian Kualitas Fisik Susu Kambing Peranakan Etawa
dengan Metode Pasteurisasi yang berbeda. JITP Vol. 4 No. 3, Januari 2016.

Sumarni, Sri. 2020. Kerja Harmoni Zat Gizi dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Terhadap
Covid-19: Mini Review. Amerta Nutr (2020).250-256)
Suryanty, Melli. Reswita. 2016. Analisis Konsumsi Pangan Berbasis Protein Hewani di
Kabupaten Lebong: Pendekatan Model AIDS (Almost Ideal Demand System ). Agrisep Vol
16 No. 1 Maret 2016 Hal: 101 – 110.

Suryadinata. R. V. A. Lorensia. A. P. Aprilia. 2017. Profil Vitamin D pada Pasien Asma dan
Non – asma Dewasa di Surabaya. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1,
Juli 2017: 106–117.

Syaifudin, Mukh. 2014. Peranan Faktor Imun dan Profil Protein dalam Penelitian dan
Pengembangan Vaksin Malaria Iradiasi. Biosaintifika 6 (1) (2014).

Telcian. A. G. M. P. Zdrenghea. Mallia. M. R. Edward. S. L Johnston. V. L. Stanca. L. A.


Stanciu . 2016. Vitamin D increases the antiviral activity of bronchial epithelial cells in vitro.
Antiviral Research 137 (2017 ), 93 – 101.

Thai Agricultural Standard. TAS 6006-2008. Raw Goat Milk. National Bureau of
Agricultural Commodity and Food Standards, Ministry of Agriculture and Cooperatives. ICS
67.100.01. Published in the Royal Gaze tte Vol. 125 Section 139 D. Thailand.

Triana, Vivi. 2006. Macam Macam Vitamin dan Fungsinya dalam Tubuh Manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, september 2006 (I).

Winarsi Hery. Antioxidan Alami dan Radikal bebas. Kanisius Jogjakarta. 2007

Yani. F. F 2019. Peran Vitamin D pada Penyakit Respiratori Anak.

Yusa, Mirza. Ismail. Razali. T.R. Ferasyi. Syafruddin. B.Panjaitan. 2017. Analisis Kadar
Lemak Susu Kambing Peranakan Etawa Sebelum dan Sesudah dipasteurisasi di Peternakan
Lamnyong Kota Banda Aceh. JIMVET E – ISSN : 2540 – 9492, Desember 2017, 2(1): 35 –
40.

Zdrenghea. M. T. H. Makrinoti. C. Bagacean. A. Bush. S. L Johnston. V. L. A. Stanciu.


2016. Vitamin D modulation of innate immune responses to respiratory viral infections. Rev
Med Virol 2017; 27: e1909.

Anda mungkin juga menyukai