Anda di halaman 1dari 17

𝒜𝓃𝒶𝓉𝑜𝓂𝒾 𝐵𝓊𝓇𝓊𝓃𝑔 𝒫𝓊𝓎𝓊𝒽

ILMU TERNAK UNGGAS

Kelompok I
Aan Milan Ardani 1903511054
Escriva Josephina Ketaren 1903511055
Defriansyah Ramadhani 1903511057
Ria Monicca 1903511059
Michelle Lorenza Santoso 1903511060
Burung Puyuh

Klasifikasi burung puyuh Coturnix coturnix


Japonica adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves Kemampuan tumbuh dan berkembang biak puyuh sangat
Ordo : Gallivormes cepat, dalam waktu sekitar 42 hari puyuh telah mampu
Subordo : Phasianoidea berproduksi dan dalam waktu satu tahun dapat
Famili : Phasianidae menghasilkan tiga sampai empat keturunan. Dalam
Sub-famili: Phasianinae setahun puyuh mampu menghasilkan 250 - 300 butir
Genus : Coturnix
telur. Konsumsi pakan puyuh relatif sedikit (sekitar 20
Spesies : Coturnix coturnix Japonica
gram per ekor per hari).
Jenis -Jenis
Burung
Puyuh

• Coturnix-cortunix japonica
Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak • Coturnix Chinensis (Blue brested Quail)
250-300 butir/ekor/tahun, hidupnya sering Bertubuh sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm.
berpindah-pindah tempat, dan kemampuannya Hidupnya di areal dataran rendah. Makanannya
yang dapat menghasilkan 3-4 generasi pertahun. berupa biji-bijian kecil dan serangga.
Jenis -Jenis • Rollulus Roulroul (Puyuh Mahkota)
Burung Badannya bulat dengan panjang mencapai 25 cm.
Puyuh ini bentuknya paling indah jika dibandingkan
Puyuh dengan puyuh lain, sehingga dapat dipelihara
sebagai burung hias, dan hidup pada ketinggian
1.200 m di atas permukaan laut.

• Callipepla Squamata (Scaled quail)


Unggas ini termasuk berukuran besar, panjangnya
mencapai 25-30 cm, Hidupnya di padang rumput, di
daerah kering dan semi kering. Puyuh ini bisa bertelur
sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur

• Lophortix Gambelli (Gambels Quail)


Panjang badannya 25-28 cm. Hidup di daerah tandus
yang bersemak-semak dan hanya terdapat di Amerika
Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-
buahan, serta sejumlah kecil serangga. Bertelur
sebanyak 9-14 butir.
Konsumsi Pakan
Burung Puyuh

• Konsumsi pakan puyuh adalah kemampuan seekor puyuh dalam


mengkonsumsi pakan yang diberikan dengan satuan berat per satuan
waktu. Konsumsi pakan puyuh dihitung dengan cara menghitung pakan
yang diberikan dikurangi dengan pakan yang tersisa.
• Rasio konversi pakan (Feed Conversion ratio/FCR) berperan penting
secara ekonomis dalam industri unggas. Rasio konversi pakan pada
burung puyuh lebih tinggi dibandingkan dengan broiler yaitu pada burung
puyuh 3,3–4,9 , sedangkan pada broiler adalah 1,3–2,2.
• Konsumsi pakan burung puyuh untuk periode layer adalah 19 gr/ekor/hari.
Konsumsi pakan burung puyuh dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban
udara disekitar burung puyuh.
Jenis Pakan Burung
Puyuh
Karbohidrat
Kadar serat kasar pada pakan puyuh produksi pabrik
pakan ternak kurang lebih sebesar 6%. Bahan pakan
diluar dari pabrik pakan ternak yang dapat digunakan
sebagai campuran karbohidrat adalah tepung jagung,
Protein
dedak padi, serta tepung umbi dan ketela. Fungsi
Umumnya pabrik pakan ternak membuat formulasi pakan
karbohidrat bagi puyuh yaitu sumber energi segala
dengan kandungan protein sebesar 19-22%. Bahan pakan
kegiatan gerak burung puyuh.
yang tinggi protein bagi puyuh adalah tepung daging, tepung
ikan, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, kacang hijau dan
kedelai. Fungsi protein bagi puyuh yaitu membentuk seluruh
jaringan tubuh burung puyuh.

Lemak
Kandungan lemak pada pakan puyuh produksi pabrik pakan
ternak secara umum berkisar antara 4-7%. Fungsi lemak
dalam metabolisme umumnya sebagai regulator atau
pengaturan produksi hormone.
Jenis Pakan Burung
Puyuh

Mineral
Kandungan mineral dalam pakan puyuh produk pabrik
pakan ternak direpresentasikan dalam komposisi kadar
abu, kalsium (Ca), dan fosfor (P). Pada umumnya,
kandungan ketiga mineral tersebut sekitar 13% (kadar
abu), 2,7-3,3% (kalsium Ca), dan 0,6-0,8% (fosfor P).
Mineral dalam pakan puyuh berfungsi sebagai penunjang
dalam metabolisme ternak burung puyuh petelur.

Vitamin
Umumnya vitamin tambahan diberikan oleh peternak puyuh
dengan cara dicampurkan dengan air minum maupun pakan
puyuh. Vitamin diberikan saat musim atau cuaca yang kurang
baik, sehingga puyuh sangat mudah terkena infeksi atau
penyakit. Vitamin jug diberikan saat puyuh mengalami stress
saat pergantian kendang baru atau pergantian jenis pakan.
Anatomi Burung Puyuh
A. Rangka Aksial
Kerangka Burung Puyuh dan Bagiannya
a. Skull (tengkorak)
Tengkorak dibagi menjadi 2 bagian:
• Cranium bulat : bagian tengkorak yang berbentuk bulat untuk melindungi
otak dan alat-alat pendengaran.
• Daerah wajah berbentuk kerucut: Bagian facial terdiri dari banyak tulang,
tetapi yang perlu diperhatikan yaitu incisive, mandible (mandibula), dan
quadratum.
b. Tulang belakang (Columna vertebralis)
Sistem tulang belakang aves dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
• Vertebra cervicalis (leher): memiliki tulang leher yang sangat fleksibel
yang terdiri dari 13 - 25 tulang. Bagian dari tulang leher yaitu atlas dan
epistrophcus (axial).
• Vertebra thoracalis (bagian badan): setiap Vertebrae thoracalis melekat
sepasang Costae thoracalis yang terdiri dari 2 bagian yaitu Pars sternalis
dan Pars vertebralis.
• Synsacrum (menyatu pada tulang punggung, juga menyatu pada pinggul)
• Vertebra caudalis (ekor)
• Pygostyle (ujung ekor)
Anatomi Burung Puyuh
Kerangka Burung Puyuh dan Bagiannya

A. Rangka Aksial

c. Tuncus (Badan)
Pada bagian truncus, tepatnya bagian sternum (dada) terdapat cinglum
anterior/ cinglum pektoral (gelang bahu) yang dibentuk oleh tulang-tulang
frucula (tulang garpu), korakoid (tulang leher), dan scapula (tulang belikat).

d. Kosta (Tulang rusuk)


Burung memiliki bengkokan tulang rusuk yang merupakan perpanjangan
tulang yang membengkok yang berfungsi untuk menguatkan tulang rusuk
dengan saling bertumpang tindih. Pada bagian kosta, terdapat kosta
servikalis yang melekat pada vertebra servikalis dan kosta torakalis yang
melekat pada vertebra torakalis.
Anatomi Burung Puyuh
Kerangka Burung Puyuh dan Bagiannya

B. Rangka Apendikular

a. Extremitas anterior
tersusun atas tulang bahu yang terdiri dari scapula (tulang belikat), korakoid
(tulang leher), dan humerus (tulang lengan atas). Humerus bergabung
dengan radius (tulang pengumpil), dan ulna (tulang hasta) untuk membentuk
siku. Pinggul aves terdiri dari panggul yang meliputi tiga tulang utama yaitu
Illium (atas pinggul), Iskhium (bagian posterior), dan pubis (bagian anterior).
Ketiga tulang ini menyatu menjadi satu membentuk tulang innominate.
b. Extremitas Posterior
Extremitas Posterior aves berupa kaki. Bagian atas terdiri dari osfemur
(tulang paha). Pada sendi lutut (patella), femur menghubungkan ketibiotarsus
(tulang tibia yang bersatu dengan bagian proksimal dari tulang tarsal) dan
fibula (sisi tungkai bawah).
Anatomi Burung Puyuh
Sistem Pernafasan Burung Puyuh • Sistem pernafasan merupakan sistem yang memastikan pasokan oksigen
cukup ketika kebutuhan oksigen meningkat. Sistem pernapasan burung
berbeda dengan vertebrata lain. Paru-paru mamalia berukuran 7-15% dari
volume tubuhnya sedangkan paru-paru burung lebih kecil yaitu 1-3% dari
volume tubuh.
• Bangsa unggas mempunyai sembilan kantung udara yang
dapat diklasifikasikan sebagai kantung udara depan dan kantung
udara belakang. Kantung udara bagian depan terdiri dari satu pasang
kantung udara cervicalis, satu buah kantung udara clavicularis, dan satu
pasang kantung udara anterior thoracic.
• Proses inspirasi terjadi ketika unggas menarik nafas sehingga otot
inspirasi meningkatkan volume rongga tubuh dan menghasilkan tekanan
subatmosfir selanjutnya udara masuk ke kantung udara dan paru-paru
kemudian oksigen disitribusikan oleh darah untuk disalurkan ke seluruh
tubuh. Ekspirasi terjadi ketika otot ekspirasi mengurangi volume rongga
tubuh sehingga udara keluar melalui kantung udara, paru-paru dan
menuju saluran pernafasan untuk diikeluarkan.
Anatomi Burung Puyuh
Sistem Pencernaan Burung Puyuh

A. Proses Pencernaan Burung Puyuh

a. Sistem pencernaan secara mekanik


Sistem pencernaan secara mekanis pada burung terjadi di rongga mulut
dengan bantuan lidah yang membantu mendorong makanan menuju
kerongkongan.
b. Sistem pencernaan secara enzimatis
Sistem pencernaan secara enzimatis terjadi di mulut dengan bantuan enzim
ptialin, di dalam lambung dengan bantuan HCl, dan di dalam usus halus
dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh pankreas.
c. Sistem pencernaan secara biologis
Sistem pencernaan secara biologis dibantu dengan bakteri sehingga disebut
pencernaan mikrobiologi. Proses pencernaan ini terjadi di dalam usus besar.
Anatomi Burung Puyuh
a. Paruh/mulut: untuk makan dan minum pada burung puyuh, paruh
Sistem Pencernaan Burung Puyuh menghasilkan air liur (saliva).
b. Esophagus: Tempat yang dilalui makanan untuk proses pencernaan
berikutnya (terjadi gerakan peristaltik).
c. Tembolok: Setelah makanan masuk ke dalam tembolok, makanan akan
disimpan sementara, makanan pada tembolok akan dilunakkan oleh getah
yang dihasilkan oleh tembolok dan bakteri yang menghasilkan asam.
d. Proventriculus: Terjadi pencernaan secara enzimatis yang merubah
makanan sehingga mudah dicerna.
e. Ventriculus/gizzard: Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan
pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus
yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
f. Usus halus: tempat sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan
nutrisi makanan terjadi. Usus halus pada burung tersusun atas duodenum,
jejenum, dan ileum.
g. Sekum (usus buntu): Saluran pencernaan ini (cecum) terjadi pencernaan
karbohidrat, protein dan absorbsi air.
h. Usus besar: Berfungsi merombak sisa-sisa pakan yang tidak tercerna
menjadi feses.
i. Kloaka: Proses pencernaan terakhir berupa feses dan urine.
Anatomi Burung Puyuh
Sistem Reproduksi Burung Puyuh
(Betina) a. Ovari
Ovari kiri terletak di dalam rongga abdomen sebelah kiri berdekatan dengan
ginjal kiri, yang melekat pada dinding tubuh di bagian ligament mesovarium.
Ovari terbagi menjadi dua bagian yaitu cortex (bagian luar) dan medulla
(bagian dalam). Cortex mengandung folikel yang di dalamnya terdapat sel-sel
telur (ovum).

b. Oviduk
Terdiri atas lima komponen yang fungsional, yaitu:
- Infundibulum (salah satu tempat menyimpan sel telur)
- Magnum: Berfungsi sebagai tempat sintesis dan sekresi albumen.
- Isthmus: Berfungsi sebagai tempat pembentuk membran kerabang atau
selaput telur.
- Uterus: Glandula pembentuk kerabang yang penuh dengan vaskularisasi.
- Vagina: Merupakan bagian oviduk yang menuju kloaka yang berfungsi
melindungi telur dari serangan bakteri yang berbahaya dan meminimalkan
penguapan air.
Anatomi Burung Puyuh
Sistem Reproduksi Burung Puyuh
(Jantan) • Alat reproduksi puyuh jantan terdiri atas alat kelamin pokok dan alat
kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang langsung
membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas
saluran testis yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan
papillae.
• Puyuh jantan memiliki testis yang tidak turun dalam skrotum tetapi tetap
dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk membuahi telur
yang berasal dari hewan betina. Testis yang berbentuk bulat kacang
tersebut besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas.
• Masing-masing vas defferens menuju papilae yang berfungsi sebagai organ
cadangan yang mengalami rudimenter. Papilae ini terletak di bagian tengah
dari kloaka.
• Burung puyuh jantan yang mengalami perkembangan proktodeum yang
baik ditandai dengan potensi fertilitas yang tinggi dan adanya produksi
busa. Busa tersebut berperan sebagai media transportasi bagi semen dan
aktivitas spermatozoa didalam oviduk.
Penyakit Yang
Menyerang
Burung Puyuh
a. Radang Usus ( Quail Enteritis )
Penyakit pada burung puyuh Radang usus
d. Cacar Burung Puyuh (Fowl Pox)
( Quail Enteritis ) disebabkan oleh bakteri
Penyakit pada burung puyuh ini disebabkan oleh
anerobik yang membentuk spora pada kotoran dan
Poxvirus yang menyerang bangsa burung puyuh
menyerang usus
semua umur dan semua jenis burung puyuh.
b. Tatelo (NCD / New Casstle Diseae)
e. Quail Bronchitis
Talelo disebabkan karena virus yang menyerang
Penyebab utamanya antara lain Virus Quail
atau karena cuaca ekstrim dan daya tahan tubuh
Bronchitis. Penyakit pada burung puyuh ini bersifat
burung puyuh yang menurun.
sangat menular.
c. Berak Kapur/Putih (Pullorum)
disebabkan oleh kuman Salmonella Pullorum dan
merupakan penyakit pada burung puyuh yang
menular.

Anda mungkin juga menyukai