Anda di halaman 1dari 7

Entok (Cairina moschata)

Klasifikasi ternak entok menurut Rose (1997), dapat digolongkan sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Metazoa

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Anseriformis

Family : Anatidae

Genus : Cairina

Species : moschata

A. Morfologi Entok (Cairina moschata)

Entok (Muscovy Duck) merupakan itik pedaging yang paling besar di

dunia dan bobotnya bisa mencapai 3,5 kg sampai 6 kg. Entok juga dikenal sebagai

mesin penetasan alami (Blakely dkk., 1998). Entok dapat mengerami telur

sebanyak 20-30 butir/ekor/periode pengeraman. Proses pengeraman dengan

menggunakan entok lebih baik daripada menggunakan mesin tetas (Lasmini,

1992). Entok berasal dari Amerika Selatan dan Brazil. Entok liar berwarna hitam

dan putih, namun dengan adanya proses domestikasi menghasilkan warna yang

beragam. Warna tersebut antara lain biru, biru dan putih, cokelat, cokelat dan

putih, putih hitam dan hitam, lembayung muda dan calical (Oklahoma State

University, 2002).
Karakteristik utama yang membedakan entok dari itik biasa adalah

memiliki paruh dan cakar yang tajam, namun demikian sangat pendiam dan

bersahabat. Entok memiliki caruncle yang merah terang sekitar mata dan di

bawah paruh (Oklahoma State University, 2002). Entok hanya mendesis dan

entok pejantan tidak memiliki “bulu seks” yakni bulu khas itik jantan yang

mencuat dan melengkung ke atas (Rasyaf, 1994). Entok juga tidak dapat berenang

terlalu lama karena kelenjar minyak yang ada kurang berkembang dibandingkan

dengan itik lain (Oklahoma State University, 2002).

Ukuran tubuh entok relatif lebih besar dibandingkan jenis itik lainnya dan

bentuknya hampir persegi. Ketika berdiri badannya mendatar dengan tulang dada

hampir sejajar dengan tanah. Entok memiliki bobot badan 4,5-6,9 kg untuk jantan

dan 2,2-3,2 kg untuk betina (Oklahoma State University, 2002). Bobot entok

sangat dominan dibandingkan dengan itik petelur afkir yang hanya 1,6 kg dan itik

mandalung (hasil perkawinan itik petelur dan entok) yang hanya 2,5 kg (Dijaya,

2003).

Entok Jantan Entok Betina

B .Kerangka Entok

Kerangka Entok ini dibagi kedalam dua bagian yaitu :


(1) kerangka axial, terdiri atas :

- tulang kepala (tengkorak)

- tulang belakang (columna vertebralis)

- tulang rusuk

- tulang dada (sternum)

(2) kerangka anggota tubuh :

tulang sayap dan tulang kaki

Unggas dibedakan dengan memiliki banyak tulang mengandung udara

(pneumatic), berlubang dan berkaitan dengan sistem pernafasan. Tulang-tulang

tengkorak, tulang pangkal lengan (humerus), tulang selangka (clavicle), lunas

(keel), pinggang (lumbar) dan kerangka tulang kelangkang (sacral) bergabung

dengan sistem pernafasan. Pertalian tulang-tulang tersebut membuat unggas

mudah bernafas. Banyak tulang mengandung suatu tipe unik disebut medullary

(mengandung sumsum), ditemukan di tulang betis (tibia), tulang paha (femur),

tulang panggul (pubic), tulang dada (sternum), tulang rusuk (ribs), tulang hasta

(ulna), tulang jari-jari kaki (toes) dan tulang belikat (scapula). Tulang medullary

pada ayam betina dewasa mengandung 12% dari total tulang. Dalam tulang rusuk

sekitar 30%. Tulang tersebut tidak normal ditemukan dalam unggas jantan. Pullet,

sewaktu dewasa mulai mendepositkan tulang medullary, kurang lebih 10 hari

sebelum formasi telur pertama.

C. Sistem Respirasi

Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal c larynx, trachea (windpipe),

syrinx (voice box), b paru-paru, kantong udara, dan udara tertentu pada Oleh

karena memerlukan energi yang sangat banyak terbang, unggas memiliki sistem
respirasi yang mekinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen sangat

besar per unit hewan. Untuk melengkapi keb oksigen yang tinggi tersebut

maka anatomi dan sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan m Perbedaan

pertama adalah fungsi paru-paru. Pada m otot diafragma berfungsi mengontrol

ekspansi dan ko paru-paru. Unggas tidak memiliki diafragma sehingga paru tidak

mengembang dan kontraksi selama ekspir inspirasi. Paru-paru hanya berperan

sebagai tempat sungnya pertukaran gas di dalam darah.

Unggas memiliki sistem kantong udara yang berperan untuk menampung

udara. Sebagian besar unggas memiliki delapan kantong udara, yaitu median

servical sac, median clavicular sac dan sepasang cranial thoracic, caudal

thoracic, sertaabdominal sac. Pada beberapa jenis unggas, terdapat

dua servical sacs sehingga menambah jumlah air sac menjadi sembilan.

Apabila unggas menarik p apas, otot inspirasi meningkatkan volume

rongga tubuh menghasilkan suatu tekanansubatmosfir di dalam air sac yang

selanjutnya menekan udara segar ke dalam paru-paru dan kantong udara.

Selama pelepasan pernapasan, otot ekspirasi mengurangi volume rongga tubuh

untuk menekan udara keluar kantong udara dan kembali ke dalam paru-paru,

lalu keluar tubuh. Apabila dibandingkan dengan mamalia, paru-paru ayam relatif

lebih kecil secara proporsional dengan ukuran tubuhnya. Paru-paru tersebut

mengembang dan berkontraksi hanya sedikit dan tidak terdapat diafragma sejati.

Paru-paru maupun kantong udara berfungsi sebagai cooling

mecanism (mekanisme pendinginan) bagi tubuh bilakelembapan dikeluarkan

lewat pernapasan dalam bentuk uap air.

D. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesori. Saluran

pencernaan merupakan organ yangmenghubungkan dunia luar dengan dunia

dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik di dalam tubuh. Saluran pencernaan

terdiri dari mulut, esophagus, crop, proventriculus, gizzard, duodenum, usus

halus, ceca, rectum, cloaca,dan vent. Sementara organ asesori terdiri dari

pankreas dan hati.

E. Sistem Peredaran Darah

Berbeda dengan nenek moyang binatang melata (reptilian), ayam termasuk

kalkun volume darah pada ayam muda atau ayam petelur dan 40% ada pada ayam

jantan dewasa.

Limpa kecil (spleen) adalah organ bergabung dengan sistem yang berkenaan

dengan peredaran darah, ditemukan dekat gizzard dalam rongga abdominal, yang

mana sel-sel darah merah dan putih dibentuk, dan bertindak sebagai suatu

persediaan untuk sel-sel darah merah.

memiliki 4 ruang pada jantung, 2 atria dan 2 ventricles yang memungkinkan

sirkulasi darah ke paru-paru untuk menyediakan perubahan O2 dan CO2 secara

cukup dalam rangka mendukung laju metabolism. Darah ayam ± 8% dari berat

tubuh ternak pada umur 1-2 minggu, dan ± 6% pada ayam betina dewasa.

Kecepatan jantung unggas kecil dewasa, seperti pada White Leghorn kurang

lebih 350 denyutan tiap menitnya. Bangsa unggas besar seperti kalkun

mempunyai kecepatan denyut jantung lebih rendah, yaitu 250 denyutan tiap

menitnya, kecepatan denyut jantungnya antara 300-560 per menit. Temperatur

tubuh terdalam pada ayam dewasa ± 41,9oC (107,4oF).


Fungsi darah:

1. Mengangkut O2 dan CO2

2. Mengangkut nutrien untuk sel-sel tubuh

3. Regulati temperature tubuh

4. Transport atau menyangkut metabolik-metabolik yang penting

5. Mengangkut hormon-hormon

6. Produk-produk buangan terangkut juga oleh darah.


DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J. Dan D. H. Blade. 1994. The Science of Animal Hubandry. Printice Hall
Inc. New Jersey.

______________________. 1998. The Science of Animal Hubandry. Printice Hall


Inc. New Jersey.

Lasmini , Abubakar, A. R., A. Setioko., dan A. P. Sinurat. 1992. Pengujian


Kualitas dan Daya Tetas Telur Itik yang Berasal dari Itik Gembala dan
Terkurung. Majalah Ilmu dan Peternakan. 5(2): 70-72.

McLelland J.1990. A Colour Atlas of Avian Anatomy. Wolfe Publisihing, England

Oklahoma State University. 2002. Muscovy. Oklahoma, USA.


http://amsi.okstate.edu/poultry/ducks/muscovy.[1 Maret 2002]

Rasyaf M. 1994. Beternak Itik Komersial. Edisi kedua. Jogjakarta: Penerbit PT


Kanisius

Rose, S P, 1997. Prinsiples of Poultry Sciences. Harper Adams Agricultural


Collag.London

Anda mungkin juga menyukai