Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN PROGRAM

PEPES IKAN PATIN

(PENYEBARAN PESAN INFORMASI KESEHATANA PANGAN AMAN DAN DEPOT AIR MINUM)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTANG 1

A. Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas


adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab
atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas
kesehatan kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
akan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas Bontang Utara 1 pada awalnya bernama Puskesmas Bontang
Baru yang merupakan Puskesmas tertua di Bontang, berdiri pada bulan April
1978. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014,
Puskesmas Bontang Utara 1 juga menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja yang meliputi 4 Kelurahan
dari 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan Bontang Utara. Salah satu tugas pokok
dan fungsi Kepala Puskesmas Bontang Utara 1 menurut Peraturan Walikota
Bontang no. 40 tahun 2016 tentang tupoksi organisasi perangkat daerah adalah
mengkoordinasikan pelaksanaan upaya kesehatan lingkungan.

B. Latar Belakang

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan air


minum isi ulang yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk yang
disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha
penyediaan makanan dan air minum isi ulang untuk kepentingan umum, haruslah
terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila
ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM) dan Depot Air Minum (DAM) Isi Ulang yang baik dan dipelihara secara
bersama oleh pengusaha dan masyarakat.
TPM yang dimaksud diatas yaitu meliputi rumah makan dan restoran, jasa
boga atau catering, industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan
sebagainya. Sedangkan Depot Air Minum (DAM) Isi Ulang adalah badan usaha
yang mengelola air minum untuk keperluan/dikomsumsi masyarakat dalam
bentuk curah (diisi ditempat) dan tidak dalam bentuk kemasan.
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan
menyediakan makanan serta air minum bagi masyarakat banyak, maka TPM dan
DAM memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan
kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang
dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan
dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Salah satu syarat kesehatan TPM dan DAM yang penting dan mempengaruhi
kualitas hygiene sanitasi makanan tersebut adalah faktor lokasi dan bangunan.
Lokasi dan bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan
terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
virus dan parasit serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko
terhadap kesehatan.
Penyakit diare merupakan salah satu yang sering terjadi akibat kurang
diperhatikannya kebersihan pengolahan makanan dan bisa menyebabkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti halnya Kolera dengan jumlah penderita yang
banyak dalam waktu yang singkat. Kasus diare lebih banyak terjadi akibat
makanan yang mengandung mikroba atau tercemar bakteri. Dilihat dari
penyebabnya, dapat dipastikan para produsen makanan, terutama yang berskala
kecil, kurang memperhatikan higienis dan sanitasi makanan.
Angka kematian pada anak akibat diare di Indonesia menurut World Health
Oraganization (WHO) pada tahun 2001 sebesar 2,2 juta anak, persentase
penyebab diare melalui perantara pangan adalah sebesar 70 persen. Hal
tersebut sumbernya ada pada jajanan anak-anak sekolahan seperti bakso, gado-
gado, mie ayam, nasi rames, siomay dan soto ayam. Berdasarkan penelitian
WHO tersebut, jajanan dimaksud banyak mengandung beberapa patogen.
Berdasarkan data di Puskesmas Bontang Utara 1 sepanjang tahun 2016,
angka penderita diare dapat dilihat pada tabel berikut :

A. Tabel 1. Angka kejadian Diare di wilayah kerja PKM Bontang Utara 1 Th. 2016

NO KELURAHAN JML JML KASUS %


PENDUDUK DIARE
1 Api Api 16.452 293 1,7%
2 Bontang Baru 11.625 152 1,3%

3 Bontang Kuala 4.704 101 2,1%

4 Gunung Elai 15.704 129 0,8%

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tercapaianya cakupan TPM dan DAM yang memenuhi syarat di wilayah kerja
Puskesmas Bontang Utara 1.

2. Tujuan Khusus
Tersedianya akses informasi, publikasi dan promosi mengenai TPM dan DAM
yang sudah memenuhi syarat sertifikasi dan layak hygiene dan sanitasi
kepada masyarakat khusunya di wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi dan penggalangan a. Sosialisasi kepada seluruh karyawan
dukungan Pepes Ikan Patin
puskemas Bonatng Utara 1
b. Sosialisasi dan penggalangan
dukungan Kegiatan Pepes Ikan Patin
kepada Lintas Sektor Internal Dinas
Kesehatan (Kadinkes, Kabid
yankes,kabid kesmas,kabid p2, kasie
kesling, kasie promkes).
c. Sosialisasi dan penggalangan
dukungan kegiatan Pepes Ikan Patin
kepada Lintas Sektor di Wilayah Kerja
Puskesmas Bontang Utara 1 (Camat
Bontang Utara, Lurah Bontang Baru,
Lurah Bontang Kuala, Lurah Gunung
Elai, Lurah Api-Api, Perwakilan Dinas
Kesehatan dan KB Kotan Bontang,
Kasie PMKS Kecamatan Bontang
Utara, perwakilan Ketua RT, TP PKK
Kecamatan, perwakilan Kader
posyandu, Forum Kota Sehat
Kecamatan dan Kelurahan, Pemilik
Sarana Kesehatan dan perwakilan
Kepala Sekolah dari tingkat SD, SMP
dan SMA).
d. Konsolidasi dan Penggalangan
Dukungan Wali Kota Bontang.
e. Sosialisasi Pepes Ikan Patin kepada
Pengelola TPM.
f. Sosialisasi pepes ikan patin dengan
Pimpinan Radio Praja FM (Radio
pemkot bontang)
2. Launching pepes ikan patin Launching pelaksanaan pepes ikan patin
kepada lintas sektoral dan perwakilan
kader
3. Penyebaran informasi pepes a. Sosialisasi dan pembinaan Pepes
ikan patin
Ikan Patin kepada seluruh kader
posyandu di wilayah kerja puskesmas
bontang satu.
b. Sosialisasi pepes ikan kepada
masyarakat oleh petugas dan kader
c. Sosialisasi pepes ikan melalui
facebook
d. Sosialiasasi pepes ikan melalui
youtube

4. Pengumpulan data TPM dan Update dan verifikasi data TPM dan
DAM
DAM yang tersertifikasi dan laik
higiene
5. Sosialisasi TPM dan DAM Sosialisasi TPM dan DAM yang
yang tersertifikasi dan laik
trsertfikaisai dan laik higiene di
higiene
Facebook

E. Cara melaksanakan kegiatan


N Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterang
o pokok program terkait terkait an
inovasi
pepes ikan
patin
1. Sosialisasi 1. Tim 1. Program 1. Camat :
dan Inovasi kesling : mensosiali
penggalang Ppes ikan menyiap sasikan
an patin kan data kegiatan
dukungan mempersi tpm dan pepes ikan
Pepes Ikan apkan dam patin
Patin perencan yang 2. Lurah :
aan akan mensosiali
kegiatan diundan sasikan
2. Tim g kegiatan
inovasi 2. Program pepes ikan
mempersi promkes patin
apkan :
bahan menyiap
sosialisas kan data
i dang kader
penggala yang
ngan akan
dukungan diundan
. g
3. Membuat
bukti
pelaksan
aan
kegiatan
4. Melakuka
n
evaluasi
kegiata
2. Launching 1. Tim 1. 1.Seksi kesling
pepes ikan inovasi dinkes
patin pepes memberikan
ikan patin materi terkait
menyiapk keamanan
an materi pangan.
launching 2.Seksi promkes
. dinkes
memberikan
materi tentang
promosi
kesehatan
kemanan pangan
3. Penyebara 1. Tim 1.Bagian 1. Kader : Kader
n informasi inovasi pengadaan memperoleh
pepes ikan menyiap media KIE media KIE dan
patin kan menyiapkan menyebarkan
media media KIE media KIE
KIE yang telah tersebut kepada
yang dicetak oleh masyarakat di
telah pihak ketiga wilayahnya
disiapka
n oleh
bagian
pengad
aan
4. Pengumpul 1.Tim inovasi 1.program
an data berkoordinas kesling
TPM dan i dengan melakuakn
DAM progrsam update dan
kesling verifikasi data
terkait data
5. Sosialisasi 1. Tim 1.program
TPM dan inovasi kesling
DAM yang menyiapk melakukan
tersertifikas an pengecekan
i dan laik content content media
higiene media KIE apakah
KIE untuk data TPM dan
publikasi DAM yang
tersertifikasi
dan laik higiene
sudah sesuai
F. Sasaran

1. 100% kader menghadiri sosialisasi program inovasi pepes ikan patin


2. 100% kader berpartisipasi dalam pepes ikan patin
3. Pencetakan media KIE Pepes ikan Patin 1000 lembar
4. Pendistribusian media KIE Pepes Ikan Patin 1000 lembar
5. Promosi kesehatan Pepes Ikan Patin melalui facebook di like 200 orang
6. Promosi kesehatan Pepes ikan patin melalui youtube di view oleh 500 orang,
di like and subscribe oleh 250 orang
7. 80% TPM di kota bontang pada tahun 2019 telah laik higiene
8. 80% DAM di kota bontang pada tahun 2019 telah laik higiene

G. Jadwal pelaksanaan kegiatan

2019
N Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o
1 Sosialisasi dan
penggalangan
V V V
dukungan Pepes
Ikan Patin
2 Launching pepes
ikan patin V

3 Penyebaran
informasi pepes V V V
ikan patin
4 Pengumpulan data
V
TPM dan DAM
5 Sosialisasi TPM dan
DAM yang
tersertifikasi dan laik V V
higiene

H. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai melaksanakan kegiatan
oleh Tim Teknis dan Tim Administrasi Pepes Ikan patin dan membuat laporannya
kepada Ketua Tim Pepes Ikan Patin selaku Kepala Puskesmas. Apabila ada
ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan, maka Tim Inovasi Pepes Ikan
Patin bersama lintas prigram mencari penyebab masalahnya dan mencari solusi
penyelesaiannya.

I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap pelaksanaa kegiatan oleh tim teknis pepes ikan
patin dan dikelola dengan baik. Pelaporan dilakukan oleh tim teknis pepes ikan
patin dan dilaporkan kepada ketua tim selaku kepala puskesmas. Evaluasi
kegiatan dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan, evaluasi program inovasi
dilakukan setelah waktu program inovasi yang ditentukan berakhir.

Anda mungkin juga menyukai