Iqra’ pada dasarnya adalah membaca tanpa ada tuntutan untuk memahami. Menghafal mesti dilalui dengan
fase yang benar yang dimulai dengan prosesi Iqra’ dulu. Belajar membaca dengan baik dan benar mesti
Pembukaan STUAH
1. Tujuan/ Visi
b. Baik; sepatutnya sikap/akhlak akan menjadi lebih baik setelah mengenal dan menghafal
c. Wasilah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat; karena Ahli Qur’an sejati, hidupnya pasti tenang
2. Kurikulum
a. Pengenalan Al-Qur’an; agar mudah dalam berinteraksi dengan baik Bersama Al-Qur’an
b. Proses Ahli Qur’an; proses bagaimana Al-Qur’an bisa tertanam dalam diri/jiwa. Ada prosesnya
dalam bentuk santai dalam rentang waktu 1 tahun bulan, sisanya untuk perbaikan. Namun, jika
ada kesempatan dan Allah mudahkan dan bisa untuk lebih cepat prosesnya makan akan
c. Muraja’ah
Tugas Menyimak dan Merangkum Video 4
1. Perlu difokuskan bahwa kepentingan menjadi Ahlul Qur’an ada dalam 3 tahap; (1) tahap Hafal, (2)
Paham apa yang dihafalkan, (3) Aktualisasi (aplikasi dalam kehidupan sesuai dengan profesi.
Allah berfirman dalam QS 2 : 185 : Al-Qur’an adalah Hudan (petunjuk) untuk manusia
Isyarat ini dapat ditemukan dalam Surat Al-Qomar ayat 17, 22, 32 dan 40 yang menggunakan
2 kata taukid di dalamnya, huruf lam dan qad. Penggunaan kata dzikr dalam ayat tersebut
mengisyaratkan akan kemudahan untuk diingat dan menjadikannya sebagai pembimbing untuk
ingat Allah dan dalam berperilaku. Semua kalangan bisa menghafal AL-Qur’an asal berniat
untuk menjaganya.
Allah berfirman dalam QS 35 : 32 yang berisi gambaran kelompok penghafal, di antaranya ada
yang zholim terhadap hafalan, ada yang menghafal terkhusus untuk dirinya saja dan ada yang
Amalan yang dimaksud adalah amal kebiasaan yang mendampingi Ahli Qur’an. Misalnya Sholat Malam.
Allah berfirman dalam QS 73 : 20, praktik sholat malam adalah sebagai aktualisasi hafalan untuk diulangi
sebagaimana Allah sudah janjikan akan kemudahan dalam menghafal dalam QS 54 : 17, 22, 32 dan 40.
Konsitensi dalam ibadah kemudian amalan lain yang mengiringi yaitu do’a dan peningkatan ketakwaan.
Takwa berkorelasi positif dengan percepatan/ kemudahan dalam meraih target, begitu juga dengan hafalan.
Dalil umumnya Allah sebutkan dalam QS 2:282, perintah untuk bertakwa dan Allah akan
mengajarkan kepadamu. Lalu Allah sebutkan amalan yang bisa meningkatkan ketakwaan kepada
Allah yaitu sholat, baik sholat fardhu dan sunnah, yang akan menjadi kesempatan untuk membaca
Kembali hafalan. Dengan menjaga waktu sholat, akan terbentuk kebiasaan disiplin waktu untuk
menghafal dan muraja’ah dan meminta kemudahan dalam menghafal. Membiasakan membaca Al-
Qur’an dengan target harian yang mesti diselesaikan. Jangan lupa untuk berniat dengan hati,
b. Jika agak susah membaca 1 juz langsung, maka bagi waktu baca dalam setiap waktu sholat
c. Jika masih tidak bisa tercapai 1 juz dalam 1 hari, untuk hari berikutnya tetap diulang Kembali
dari awal
1. Perlu dibangun persepsi bahwa ayat yang mirip bahkan serupa lafazhnya sebagai rahmat Allah
untuk memudahkan hafalan. Terkadang, tuntutan untuk mengulang Kembali bacaan yang sudah
dihafal bukan berarti lamban dalam menghafalnya, tapi Allah inginkan untuk mencari pahala lebih
2. Teknis yang perlu dilakukan jika ada ayat yang hamper mirip/ serupa; (1) lihat surat/ ayatnya; (2)
3. Jika ingin waqaf saat membaca sebelum tempatnya maka untuk mengulangnya bisa dari 1 kalimat
4. Al-Qur’an adalah Syifa’. Jika dalam kondisi sakit maka hadirkan persepsi bahwa Syifa tadi
Menghafal Al-Qur’an
204 adalah diperuntukkan jika mendengar ayat tersebut dibacakan untuk seseorang. Misalnya
dalam khutbah jum’at, jama’ah mesti menyimak apa yang dibacakan khatib.
2. Jika lupa bacaan ayat dalam sholat, langkah awal yang dilakukan adalah mengulang Kembali
membaca ayat tersebut, bisa di awal atau pada kata sebelumnya. Tenangkan diri, jangan panik,
karena bisa saja rasa panik dating dari setan. Jika tidak ingat, maka ingat batas ayat yang sudah
dibaca tadi sepanjang surat Al-Kautsar. Atau bisa ganti ke surat lain.
3. Cara hafalan terjaga; (1) konsisten muraja’ah baik dalam sholat maupun dalam waktu luang yang
memungkinkan. (2) jauhi maksiat. (3) perbanyak amal shaleh; sedekah, berdo’a.
Tugas Menyimak dan Merangkum Video 8
Al-Qur’an tidak membatasi aktivitas pada persoalan-persoalan hubungan dengan Allah dalam konteks
ibadah. Tapi ada persoalan-persoalan sosial tentang bagamaimana berinteraksi dengan manusia pada
1. Qira’ah/ bacaan
Perintah membaca memiliki tujuan yang baik untuk manusia. Manusia mesti cerdas dalam
memilih aktivitas untuk mendapatkan ampunan dari dosa. Perlu dipelajari ilmu tajwid dan