Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH STATUS SOSIAL, PENGELOLAAN KEUANGAN

DAN KEPRIBADIAN TERHADAP LITERASI KEUANGAN


MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

PROPOSAL SKRIPSI

ILUH SUPRATI MIRA SARI


NIM : 16.01.031.038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................ i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5

2.1 Landasan Teori........................................................................................... 5

A. Status Sosial.......................................................................................... 6
B. Pengelolaan Keuangan.......................................................................... 7
C. Kepribadian........................................................................................... 8
D. Literasi Keuangan................................................................................. 9

2.2 Penelitian yang Relevan............................................................................. 10


2.3 Kerangka Pikir............................................................................................ 12

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 13

3.1 Rancangan Penelitian.................................................................................. 13


3.2 Sumber Data............................................................................................... 13
3.3 Populasi dan Sampel................................................................................... 13
3.4 Metode Pengumpulan Data......................................................................... 14
3.5 Variabel Penelitian...................................................................................... 15
3.6 Definisi Operasional Variabel.................................................................... 17
3.7 Teknik Analisis Data.................................................................................. 18
Daftar Pustaka................................................................................................ 23
Lampiran......................................................................................................... 35

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar pada
berbagai aspek. Seperti gaya hidup, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-
lain. Namun teknologi merupakan sesuatu yang digunakan untuk
mempermudah pekerjaan manusia agar lebih efektif dan efisien. Kemajuan
dalam teknologi menurut manusia untuk bersaing memberikan peluang
yang besar bagi manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Menurut
Chotimah (2013), berpendapat pada era teknologi dibutuhkan manusia
cerdas yang mampu menghasilkan pendapatan, mampu menentukan
keputusan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup.
Secara umum status sosial ekonomi merupakan penggolongan
status keluarga dalam suatu lapisan masyarakat yang meningkatkan
berhubungan dengan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan melalui
usahanya untuk mencapai kesejahteraan. Nurachma (2017), menjelaskan
bahwa status sosial ekonomi merupakan pengelompokan orang
berdasarkan perbedaan karakteristik pekerjaan, pendidikan, pendapatan
dan kepemilikan/kekayaan. Memiliki kehidupan di tengah-tengah keluarga
yang mapan, pendidikan yang tinggi, kecukupan finansial yang lebih dapat
mempengaruhi literasi keuangan secara tidak langsung baik dari gaya
hidup maupun lingkungan status sosial keluarga. Hubungannya di lihat
dari orang yang literasinya tinggi biasanya dia memiliki status sosial yang
tinggi karena mereka lebih paham cara penggunaan keuangan , jika literasi
keuangannya rendah status sosialnya belum tentu tinggi. Kebanyakan bila
di perhatikan status sosial rendah ke menengah keuangannya mereka buat
kehidupan sehari-hari masih kurang, jadi status sosial mereka masih
tergolong rendah.
Dalam penelitian Romadoni (2015) menjelaskan bahwa literasi
keuangan adalah pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai
keuangan dengan tujuan mencapai kesejahteraan. Mahasiswa Fakultas
Ekonomi UTS terdiri dari mahasiswa dari berbagai latar belakang dan

iii
daerah. Hal ini menyebabkan latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki
masing-masing mahasiswa berbeda-beda. Ada mahasiswa dengan latar
belakang ekonomi yang tinggi, maupun rendah. Menurut Widayati (2012),
menyimpulkan dalam latar belakang sosial ekonomi orang tua akan
mempengaruhi pengalaman seseorang, dalam keputusan keuangan
seseorang seperti belanja, mengelola keuangan, menabung, investasi, dll.
Di samping itu perbedaan jenis kelamin membuat pola yang berbeda-beda
di antara mahasiswa. Perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda, jika dilihat secara fisik perempuan cenderung memiliki
kebutuhan lebih di bandingkan dengan laki-laki seperti make up,
perhiasan/ assesoris, dll.
Tidak hanya itu menurut Fariza (2016), mengungkapkan di setiap
menjalani kehidupan setiap orang tidak dapat terlepas dari kecerdasan.
Sebagai keterampilan dalam berpikir dan belajar digunakan untuk
memecahkan masalah dalam pengelolaan keuangan sehari-hari. Sugiharti
(2019), menyimpulkan bahwa salah satu kecerdasan yang dianggap cukup
penting dalam menentukan pemahaman mengelola keuangan. Seperti
halnya digunakan untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan dan bekerja.
Jadi pengelolaan keuangan menyatakan bahwa kemampuan seseorang
dalam mengatur perencanaan, penganggaran, pengelolaan, pengendalian,
pencairan dan penyimpanan.
Menurut Sukroni (2017), mengungkapkan setiap individu untuk
mengelola keuangan yang baik di butuhkan oleh individu dengan
memahami dan menerapkan di kemudian hari, bahwa uang adalah proses
menguasai menggunakan keuangan untuk mengukur nilai, menukar, dan
melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa. Dalam penelitian
Laila (2016), mengatakan bahwa pengaruh pengelolaan keuangan
berkaitan erat dengan literasi keuangan, dimana semakin tinggi tingkat
literasi keuangan seseorang makin baik pula pengelolaan keuangan
seseorang untuk mencapai kesejahteraan dan berkualitas.
Dengan pengelolaan yang baik, maka tidak akan terjebak pada
perilaku keinginan yang tidak terbatas. Munculnya perilaku pengelolaan

iv
keuangan merupakan dampak dari kegiatan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sesuai dengan tingkat pendapatan yang di peroleh
(Reni, 2017). Dalam kemampuan seseorang untuk mengelolah keuangan
menjadi salah satu untuk mencapai sukses dalam hidup, sehingga
pengetahuan akan mengelola keuangan yang baik dan benar menjadi peran
penting bagi masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa dan khususnya
pengelolaan keuangan tidak hanya untuk suatu organisasi atau instansi
saja, pengelolaan juga dibutuhkan bagi diri kita sendiri. Agar dikemudian
hari tidak terjadi masalah dalam hal mengelola keuangan yang tidak
diinginkan.
Menurut Ningsih (2018), terdapat variabel lain yang harus di
pertimbangkan dari segi psikologis yang juga dapat mempengaruhi
perilaku manajemen keuangan adalah variabel kepribadian. Memahami
aspek kepribadian dalam mengelola literasi keuangan juga dibutuhkan
untuk sukses mengelola keuangan karena setiap tipe kepribadian berbeda
dalam cara mengelola literasi keuanganya. Setelah melakukan analisis
mendalam, di temukan ada beberapa kelemahan dari tipe kepribadian yang
menyebabkan masalah dalam keuangan seperti salah satunya adalah utang
yang berlebihan. Penelitian Djou (2019), berpendapat dalam kepribadian
mengenai literasi keuangan sangat penting bagi kepribadian untuk
mencapai tujuan keuangan dan mempertahankan keberlangsungan dalam
hidup sehingga mampu mengelola literasi keuangan.
Penelitian ini akan menghasilkan penelitian dengan menguji
varibale status sosial, pengelolaan keuangan dan kepribadian terhadap
literasi keuangan mahasiswat FEB.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh status sosial terhadap literasi keuangan


Mahasiswa FEB ?
2. Bagaimana pengaruh pengelolaan keuangan terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB ?

v
3. Bagaimana pengaruh kepribadian terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh status sosial terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan terhadap literasi
keuangan Mahasiswa FEB.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB.

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh status sosial
pengelolaan keuangan pribadi dan pengelolaan keuangan mahasiswa
FEB.
2. Bagi Akademis
Sebagai persyatan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada
Universitas Teknologi Sumbawa.

vi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

A. Status Sosial Ekonomi


Status/kedudukan merupakan tempat atau posisi seseorang dalam
masyarakat. Menurut Lestari dalam Soyomukti (2013), menyebutkan
bahwa kedudukan status memiliki dua arti. Kedudukan status secara
abstrak diartikan sebagai tempat pola tertentu. Kemudian, apabila
kedudukan status dipisahkan dari individu yang memilikinya,
kedudukan hanya merupakan hak-hak dan kewajiban. Menurut
Soerjono (2013), mendefinisikan kedudukan status sosial sebagai
tempat seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, dalam hal
pergaulan dan kewajibannya. Dalam penelitian Astuti (2016),
mengungkapkan bahwa Status sosial ekonomi adalah latar belakang
ekonomi keluarga atau orang tua yang diukur dengan tingkat
pendidikan, tingkat pendapatan, pemilik kekayaan.
Status sosial ekonomi merupakan status pada posisi yang dapat
berupa jabatan, penghasilan, dan pemilik barang baik secara individual
maupun kelompok. Kebanyakan masyarakat adalah menilai
keberhasilan mahasiswa ditentukan oleh latar belakang sosial ekonomi
keluarga, seperti pendidikan dan pendapatan orang tua. Pendidikan
yang dimiliki oleh orangtua akan mencerminkan kemampuan belajar
yang baik bagi mahasiwa, dengan kata lain semakin tingi pendidikan
dan pendapatan orang tua dapat memberikan gambaran yang positif
terhadap kemampuan mahasiswa dalam belajar. Status sosial
merupakan keadaan masyarakat yang selalu mengalami perubahan
melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya intraksi sosial.
Menurut Abdulsyani (2002), bahwa intraksi sosial diartikan sebagai
hubungan antara orang-orang secara perorangan, kelompok. Sedangkan
kondisi ekonomi adalah keadaan atau kenyataan yang terlihat dalam

vii
memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan
jasmani (materail) dan kebutuhan rohani (spritual).
Menurut Pane (2020), menyatakan bahwa ada beberapa indikator
dalam mengukur status sosial ekonomi antara lain:
a. Pengaruh langsung atau tidak langsung acuan.
b. Keluarga mempengaruhi dalam mengambil keputusan.
c. Peran dan status dalam suatu kelompok keluarga.

Jadi faktor pengetahuan dan latar belakang sosial bisa


mempengaruhi perilaku konsumsi individu. Individu yang
berpengetahuan tinggi, melek akan teknologi dan memiliki uang
cukup akan memilih kebutuhan konsumsi sesuai prioritas. Namun
tidak sedikit pula masyarakat yang terlena dalam zona nyaman atas
kemapanan finansial lantas membelanjakan lebuang secara berlebihan.
Faktanya, individu yang menerima gaji lebih besar belum tentu dapat
menyisihkan sebagian besar uangnya untuk investasi dan cenderung
mengabaikan prioritas dalam kebutuhan di bandingkan individu
dengan gaji yang lebih rendah.

B. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan diartikan suatu proses kegiatan yang dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaaan-penggunaannya
menurut Natalia, (2019). Tujuan pengelolaan keuangan ini adalah agar
kita terhindar dari kondisi lebih banyak hutang daripada pemasukan.
Arti pengelolaan keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan
dana dari perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip manajemen
umum untuk sumber daya keuangan. Pengelolaan keuangan adalah
perencanaan, pengarahan, pemantauan, pengorganisasian, dan
pengendalian sumber daya moneter dari sebuah organisasi yang efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

viii
Berdasarkan literasi atau pemahaman tentang keuangan menjadi
suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat agar terhindar dari masalah
keuangan. Masalah keuangan dapat terjadi ketika seseorang tidak
paham mengenai bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dan
tidak memiliki perencanaan keuangan di masa mendatang. Mampu
memahai mengenai keungan (literasi keuangan) menjadi hal penting
untuk kesejahteraan hidup dimasa yang akan mendatang. Dengan
memiliki literasi keuangan yang baik maka seseorang dapat mengelola
keuangannya secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup dimasa mendatang. Artinya, seseorang yang berpenghasilan
tinggi maupun kecil apabila tidak memiliki pengelolaan keuangan
secara tepat maka akan sulit mencapai keamanan keuangan menurut
Mandari & Kewal (2013).
Sedangkan menurut Perry dan Morris (2005), menyatakan bahwa
pengelolaan keuangan dapat diukur berdasarkan :
1. Pengendalian pengeluaran
2. Membayar tagihan secara tepat waktu
3. Merencanakan keuangan masa depan seseorang
4. Menyimpan uang
5. Menyediakan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga

Dalam penelitian ini, indikator yang peneliti gunakan untuk


Pengelolaan Keuangan adalah kebiasaan menabung, melakukan
pembayaran secara mandiri atas kebutuhan tambahan, dan mengelola
uang saku.

C. Kepribadian
Menurut Crysel (2013) Kepribadian merupakan cara individu untuk
berinteraksi, bereaksi, dan bersikap dengan individu lain dan sering
ditunjukkan melalui karakteristik. Kepribadian didefinisikan berbagai
perbedaan cara berpikir, merasakan dan bersikap oleh masing-masing
individu. Adapun indikatornya dalam variabel ini, yaitu percaya diri,
berani mengambil risiko, kepemimpinan, dan berorientasi ke masa

ix
depan. Menurut John (2008), dapat di simpulkan bahwa kepribadian
merupakan gambaran kualitas karakter manusia yang menunjukkan
seseorang tersebut memiliki pola, perasaan dan perilaku yang khas dan
konsisten yang ada di dalam dirinya.
Keputusan menabung juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Jadi indikator dalam kepribadian menurut Pane (2020), meliputi :
a. Usia dan tahap dalam siklus hidup
b. Pekerjaan
c. Keadaan ekonomi
d. Nilai dan gaya hidup

Dalam penelitian ini, indikator yang peneliti gunakan untuk


kepribadian adalah usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, nilai dan gaya
hidup.

D. Literasi Keuangan
Menurut Lusardi dan Mitchell (2013), menggungkapkan Literasi
keuangan adalah kemampuan untuk mengelola informasi ekonomi,
membuat perencanaan keuangan, dan membuat keputusan yang lebih
baik tentang akumulasi kekayaan, pensiun, dan hutang. Literasi
keuangan juga dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Menurut Yushita (2017),
menyatakan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan untuk
membedakan pilihan keuangan, membahas uang, dan masalah
keuangan tanpa tidak nyamaan, merencanakan masa depan dan
kompeten untuk peristiwa yang mempengaruhi keputusan sehari-hari,
yang terjadi di ekonomi secara umum.

Penelitian ini menggunakan indikator menurut Chen and Volpe


(1998) menjabarkan literasi keuangan kedalam 4 indikator sebagai
berikut:
1. Pengetahuan Dasar mengenai Keuangan Pribadi (Basic Personal
Finance)

x
Pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi mencakup
pemahaman terhadap beberapa hal-hal yang paling dasar dalam sistem
keuangan seperti perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk,
pengaruh inflasi, oportunity cost, nilai waktu dari uang, likuiditas suatu
aset dan lain-lain.
2. Manajemen Kredit dan Utang (Credit and Debt Management)
Ada kalanya seseorang mengalami kekurangan dana sehingga
harus memanfaatkan kredit maupun utang. Semakin tingginya
kebutuhan dan tuntutan hidup mengakibatkan tidak semua
pengeluaran dapat lagi dibiayai dengan pendapatan, seperti rumah
dan kendaraan dan biaya pendidikan. Menggunakan kredit maupun
utang dapat menjadi pertimbangan untuk mengatasi hal tersebut.
Dengan sumber pendanaan berupa kredit maupun utang, individu
dapat mengonsumsi barang dan jasa pada saat ini, dan membayarnya
di masa yang akan datang.
Dalam kondisi tertentu, kredit dan utang bisa
menguntungkan, misalnya kredit atau utang ke bank yang digunakan
untuk membangun rumah/properti, sebab harga properti dapat
mengimbangi inflasi, atau pun pinjaman untuk membeli alat-alat
produksi dan modal kerja lain yang produktif.
3. Tabungan dan Investasi (Saving and Investment)
Tabungan (saving) adalah pendapatan yang tidak digunakan
untuk konsumsi oleh masyarakat. Tabungan dapat diperoleh
apabila seseorang mempunyai penghasilan yang lebih besar dari
kebutuhan konsumsi mereka. Sedangkan investasi (investment)
adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan
ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan
mendapat keuntungan yang biasanya bersifat jangka panjang.
4. Manajemen Risiko (Risk Management).
Risiko bisa didefinisikan sebagai ketidakpastian atau
kemungkinan adanya kerugian finansial. Respon terhadap setiap
individu berbeda -beda terhadap risiko, tergantung pengalaman
masa lalu serta motivasi psikologis.

xi
2.2 Penelitian Yang Relevan

N Judul
o Nama Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Suci (2013) Pengaruh Pendidikan ● Sama- ●
Pendidikan keuangan di sama Perbedaan
Keuangan di keluarga, sosial mengguna nya
Keluarga, ekonomi kan terletak
Sosial orangtua, metode pada 5
Ekonomi pengetauan analisis variabel
Orang Tua, keuangan, linear dependen
Pengetahuan kecerdasan berganda (X),
Keuangan, spritual, dan sementara
Kecerdesan teman sebaya pada
Spritual, dan secara simultan penelitian
Teman Sebaya mempunyai saya hanya
Terhadap pengaruh mengguna
Manajemen signifikan kan 3
Keuangan terhadap variabel
Pribadi manajemen (X)
Mahasiswa S1 keuangan
Pendidikan pribadi.
Akuntansi
FEB
Universitas
Negeri
Surabaya
2 Romadoni, Pengaruh Status sosial ● Sama- ● Pada
(2013) Status Sosial ekonomi orang sama penelitian
ekonomi dan tua secara mengguna ini hanya
Pendidikan langsung kan mengguna
Pengelolaan berpengaruhi metode kan 2
Keuangan di literasi analisis variabel

xii
Keluarga keuangan, linear dependen
Terhadap pendidikan berganda (X),
Literasi pengelolaan sementara
Keuangan keuangan di pada
Siswa SMK keluarga penelitian
Negeri 1 berpengaruh di saya
Surabaya terhadap literasi mengguna
keuangan dan kan 3
status sosial variabel
ekonomi dan dependen
3 Dedi 2019 Pengaruh Status sosial ● Sama- ● Pada
Status Sosial ekonomi dan sama penelitian
Ekonomi dan lingkungan mengguna ini hanya
Likungan kampus tidak kan mengguna
Kampus berpengaruh metode kan 2
tehadap IPK signifikan analisis variabel
Mahasiswa terhadap IPK linear dependen
mahasiswa berganda (X),
sementara
pada
penelitian
di saya
mengguna
kan 3

xiii
variabel
dependen

2.3 Kerangka Berfikir


Dalam kerangka pikir ini menunjukkan model-model atau gambaran
dan variabel utama yang menjadi permasalahan penelitian dan
menjelaskan adanya hubungan antara variabel satu dengan yang lain.

Status Sosial

Pengelolaan Literasi
Keuangan (X2) Keuangan

Kepribadian

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Keterangan gambar:

= Menunjukkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel


terikat.

Berdasarkan gambar kerangka berfikir diatas, dapat dijelaskan bahwa


Status Sosial (X1) berpengaruh terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
(Y), Pengelolaan Keuangaan (X2) berpengaruh terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa (Y), dan Kepribadian (X3) berpengaruh terhadap
Literasi Keuangan Mahasiswa (Y).

BAB III

METOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

xiv
Penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan
jenis penelitian yang akan digunakan guna mencapai tujuan yang telah
tentukan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan survey sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah dengan sistematis
terhadap bagian-bagian serta hubungannya. Pengumpulan data ialah
dengan menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah literasi keuangan mahasiswa FEB di Universitas Teknologi
Sumbawa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi
linear berganda karena menguji pengaruh tiga atau lebih variabel bebas
(independent variable) terhada variabel terikat (dependent variable).

3.2 Sumber Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer. Data
primer yang dikumpulkan dalam penelitian diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada calon responden yang
ditetapkan oleh peneliti. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara
menyebarkan angket kuesioner pada mahasiswa FEB di Universitas
Teknologi Sumbawa.

3.3 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2018). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah mahasiswa angkatan manajemen 2017 yang berada di
Universitas Teknologi Sumbawa dengan jumlah 144 mahasiswa.
2. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2018), Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut .

xv
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaian dari
populasi yang telah ditentukan peneliti.
Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin yaitu sebagai
berikut :

N
n=
1+ N (e)2
keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (eror tolerance) = 0,1 atau 10%
Perhitungan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
N
n=
1+ N (e)2
114
n=
1+ 114( 0,1)2
114
n = 2,14

n = 53

Berdasarkan perhitungan sampel yang diatas, maka sampel


dalam penelitian ini berjumlah 53 responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan


angket atau kuesioner (Questionnaires). Menurut Sugiyono (2018),
menjelaskan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti menggunakan anget atau
kuesioner yang terdiri atas beberapa pertanyaan yang dapat memberikan
informasi kepada peneliti tentang status sosial, pengelolaan keuangan dan
kepribadian terhadap literasi keuangan mahasiswa.

xvi
Penelitian ini di ukur dengan menggunakan skala likert. Skala
likert adalah suatu skala yang umumnya digunakan dalam kuesioner, dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dimana responden
akan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang akan diberikan.
Adapun kriteria jawaban akan dibuat menjadi satuan angka dengan
klasifikasi jawaban sebagai berikut :

Sangat Setuju(SS) : 4

Setuju(S) : 3

Tidak setuju(TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan pilihan jawaban


netral, hal ini bermaksud untuk menghindari jawaban yang tidak pasti
antara setuju dan tidak setuju.

3.5 Variabiael Penelitian

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

A. Variabel Terikat (Y)

Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat.


Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas menurut Sugiyono
(2018). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah keputusan
mahasiswa dalam menggunakan literasi keuangan. Pengetahuan dasar
keuangan pribadi, manajemen kredit dan utang, tabungan dan investasi,
manajemen resiko.

B. Variabel Bebas (X)

xvii
Menurut Uma S dan Roger B (2017), variabel bebas adalah
variabel yang di mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau
negatif. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah:

1. Status Sosial (X1)

d. Pengaruh langsung atau tidak langsung acuan.


e. Keluarga mempengaruhi dalam mengambil keputusan.
f. Peran dan status dalam suatu kelompok keluarga.
2. Pengelolaan Keuangan (X2)
a. Pengendalian pengeluaran
b. Membayar tagihan secara tepat waktu
c. Merencanakan keuangan masa depan seseorang
d. Menyimpan uang
e. Menyediakan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga

3. Kepribadian (X3)

a. Usia dan tahap dalam siklus hidup


b. Pekerjaan
c. Keadaan ekonomi
d. Nilai dan gaya hidup

3.6 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator


Status Sosial (X1) latar belakang Pengaruh langsung atau
ekonomi keluarga tidak langsung acuan,
atau orang tua yang keluarga mempengaruhi
diukur dengan dalam mengambil
tingkat pendidikan, keputusan, peran dan
tingkat pendapatan, status dalam suatu
pemilik kekayaan kelompok keluarga.

xviii
Pengelolaan perencanaan, Pengendalian
Keuangan (X2) pengorganisasian, pengeluaran, membayar
dan pengendalian tagihan secara tepat
kegiatan keuangan waktu, merencanakan
seperti pengadaan keuangan masa depan
dan pemanfaatan seseorang, menyimpan
dana dari uang, menyediakan
perusahaan yang kebutuhan untuk diri
menerapkan prinsip- sendiri dan keluarga.
prinsip manajemen
umum untuk sumber
daya keuangan.

Kepribadian (X3) Cara individu untuk Usia dan tahap dalam


berinteraksi, siklus hidup, pekerjaan,
bereaksi, dan keadaan ekonomi, nilai
bersikap dengan dan gaya hidup.
individu lain dan
sering ditunjukkan
melalui
karakteristik.

Literasi Keuangan Sesuai dengan data Pengetahuan dasar


(Y) dilihat dari keuangan pribadi,
identifikasi masalah manajemen kredit dan
literasi keuangan utang, tabungan dan
dan proses investasi, manajemen

xix
penelusuran yang resiko.
akan menjadi salah
satu tindakan yang
alternatif yang ada.

3.7 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis


regresi linear berganda, merupakan suatu analisis untuk menguji pengaruh
dua atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel
terikat (dependent variable). Metode ini menggunakan beberapa uji untuk
mengetahui pengaruh variabel bebasnya terhadap variabel terikat, meliputi
:

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas
Uji validitas di gunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Menurut Ghozali (2016), bahwa
suatu kuesioner di katakan valid jika pertanyaan pada
koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur validitas dapat di
lakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir
pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Uji
signifikan di lakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan
adalah valid menurut Ghozali (2016).
b. Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas di gunakan untuk mengukur kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Jika masing-masing
pertanyaan di jawab responden secara konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur

xx
reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016).

2. Uji Asumsi Klasik

a). Uji Normalitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam


sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel
mempunyai distribusi normal atau tidak. Seperti di ketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini di langgar maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Menurut Ghozali (2016), beberapa cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirno dan analisis
grafik.

1. Dasar pengmbilan keputusan analisis grafik:

a) jika Data terdistribusi dengan baik bila terlihat titik


menyebar disekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi memenuhi asumsi uji normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Dasar pengambilan keputusan uji statistik Kolmogrov-


Smirnov :

a) Jika nilai profitabilitas signifikan K-S lebih besar dari


0.05, maka data residual berdistribusi normal.
b) Jika nilai profitabilitas signifikan K-S lebih kecil dari
0.05, maka data residual berdistribusi tidak normal.

xxi
b). Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui


ada tidaknya variabel independen yang mempunyai kemiripan
dengan variabel independen lain dalam satu model. Regresi
yang baik jika tidak terjadi multikolinieritas. Pengujian
multikolinieritas ini dapat dilihat dari nilai variance inflation
factor (VIF) antara variabel bebas dikatakan multikolinieritas
apabila toleransinya < 0,1 dan VIF > 10. Menurut Ghozali
(2016) dasar pengambilan keputusan uji multikolinieritas
adalah:

1. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas diantara
variabel independen.
2. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan nilaiVIF lebih
besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas diantara
variabel independen.

c). Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah jika terjadi grafik


heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka dapat disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisistas atau
terjadi heteroskesdatisitas. Menurut Ghozali (2016),
menggungkapkan Cara untuk mendekteksi dapat di lakukan
dengan melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat di lakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID

xxii
dan ZPRED dalam sumbu Y adalah Y yang telah di peridiksi,
dan sumbu X adalah residual (Y.Pred – Y.sesungguhnya) yang
telah distudentized analisisnya. Dasar pengambilan keputusan
uji heteroskedastisitas adalah:

1. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada dan


membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar, dan kemudian menyempit), maka
mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedatisitas.

d). Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan prosedur yang digunakan


untuk mengetahui status linier atau tidaknya suatu distribusi
data penelitian, atau dikatakan apakah antara variabel bebas
dan variabel terikat tersebut linier. Teknik uyang digunakan
untuk mengujinya yaitu dengan menggunakan curve fit dan
tabel anova. Bila p linieritas <0,05 dapat dikatakan linier, maka
variabel bebas termasuk layak sebagai salah satu prediktor
variabel terikat (Y), demikian juga sebaliknya.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut (Sanusi, 2012), bahwa regresi berganda pada dasarnya


merupakan perluasan dari regresi linear sederhana yaitu menambah
jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu dan menjadi dua
atau lebih variabel bebas. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen
(Y) apakah masing-masing variabel independen (X) berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen (Y) apabila nilai variabel independen (X) mengalami

xxiii
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Literasi Keuangan

X1 = Status Sosial

X2 = Pengelolaan keuangan

a = Konstanta

Ь1, Ь 2 = Koefisien regresi X1, X2

e = Tingkat kesalahan / error

4. Uji Hipotesis

a. Uji t
Menurut Ghozali (2016), bahwa uji statistik t di gunakan
untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variabel independen. Dasar pengambilan
keputusan uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan ≥0,05, maka Ho diterima,
sehingga Hα di tolak.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho di tolak,
sehingga Hα di terima.

xxiv
DAFTAR PUSTAKA

xxv
xxvi

Anda mungkin juga menyukai