PROPOSAL SKRIPSI
Halaman Sampul............................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Status Sosial.......................................................................................... 6
B. Pengelolaan Keuangan.......................................................................... 7
C. Kepribadian........................................................................................... 8
D. Literasi Keuangan................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
daerah. Hal ini menyebabkan latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki
masing-masing mahasiswa berbeda-beda. Ada mahasiswa dengan latar
belakang ekonomi yang tinggi, maupun rendah. Menurut Widayati (2012),
menyimpulkan dalam latar belakang sosial ekonomi orang tua akan
mempengaruhi pengalaman seseorang, dalam keputusan keuangan
seseorang seperti belanja, mengelola keuangan, menabung, investasi, dll.
Di samping itu perbedaan jenis kelamin membuat pola yang berbeda-beda
di antara mahasiswa. Perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda, jika dilihat secara fisik perempuan cenderung memiliki
kebutuhan lebih di bandingkan dengan laki-laki seperti make up,
perhiasan/ assesoris, dll.
Tidak hanya itu menurut Fariza (2016), mengungkapkan di setiap
menjalani kehidupan setiap orang tidak dapat terlepas dari kecerdasan.
Sebagai keterampilan dalam berpikir dan belajar digunakan untuk
memecahkan masalah dalam pengelolaan keuangan sehari-hari. Sugiharti
(2019), menyimpulkan bahwa salah satu kecerdasan yang dianggap cukup
penting dalam menentukan pemahaman mengelola keuangan. Seperti
halnya digunakan untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan dan bekerja.
Jadi pengelolaan keuangan menyatakan bahwa kemampuan seseorang
dalam mengatur perencanaan, penganggaran, pengelolaan, pengendalian,
pencairan dan penyimpanan.
Menurut Sukroni (2017), mengungkapkan setiap individu untuk
mengelola keuangan yang baik di butuhkan oleh individu dengan
memahami dan menerapkan di kemudian hari, bahwa uang adalah proses
menguasai menggunakan keuangan untuk mengukur nilai, menukar, dan
melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa. Dalam penelitian
Laila (2016), mengatakan bahwa pengaruh pengelolaan keuangan
berkaitan erat dengan literasi keuangan, dimana semakin tinggi tingkat
literasi keuangan seseorang makin baik pula pengelolaan keuangan
seseorang untuk mencapai kesejahteraan dan berkualitas.
Dengan pengelolaan yang baik, maka tidak akan terjebak pada
perilaku keinginan yang tidak terbatas. Munculnya perilaku pengelolaan
iv
keuangan merupakan dampak dari kegiatan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sesuai dengan tingkat pendapatan yang di peroleh
(Reni, 2017). Dalam kemampuan seseorang untuk mengelolah keuangan
menjadi salah satu untuk mencapai sukses dalam hidup, sehingga
pengetahuan akan mengelola keuangan yang baik dan benar menjadi peran
penting bagi masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa dan khususnya
pengelolaan keuangan tidak hanya untuk suatu organisasi atau instansi
saja, pengelolaan juga dibutuhkan bagi diri kita sendiri. Agar dikemudian
hari tidak terjadi masalah dalam hal mengelola keuangan yang tidak
diinginkan.
Menurut Ningsih (2018), terdapat variabel lain yang harus di
pertimbangkan dari segi psikologis yang juga dapat mempengaruhi
perilaku manajemen keuangan adalah variabel kepribadian. Memahami
aspek kepribadian dalam mengelola literasi keuangan juga dibutuhkan
untuk sukses mengelola keuangan karena setiap tipe kepribadian berbeda
dalam cara mengelola literasi keuanganya. Setelah melakukan analisis
mendalam, di temukan ada beberapa kelemahan dari tipe kepribadian yang
menyebabkan masalah dalam keuangan seperti salah satunya adalah utang
yang berlebihan. Penelitian Djou (2019), berpendapat dalam kepribadian
mengenai literasi keuangan sangat penting bagi kepribadian untuk
mencapai tujuan keuangan dan mempertahankan keberlangsungan dalam
hidup sehingga mampu mengelola literasi keuangan.
Penelitian ini akan menghasilkan penelitian dengan menguji
varibale status sosial, pengelolaan keuangan dan kepribadian terhadap
literasi keuangan mahasiswat FEB.
v
3. Bagaimana pengaruh kepribadian terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh status sosial terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan keuangan terhadap literasi
keuangan Mahasiswa FEB.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap literasi keuangan
Mahasiswa FEB.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh status sosial
pengelolaan keuangan pribadi dan pengelolaan keuangan mahasiswa
FEB.
2. Bagi Akademis
Sebagai persyatan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada
Universitas Teknologi Sumbawa.
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
vii
memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan
jasmani (materail) dan kebutuhan rohani (spritual).
Menurut Pane (2020), menyatakan bahwa ada beberapa indikator
dalam mengukur status sosial ekonomi antara lain:
a. Pengaruh langsung atau tidak langsung acuan.
b. Keluarga mempengaruhi dalam mengambil keputusan.
c. Peran dan status dalam suatu kelompok keluarga.
B. Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan diartikan suatu proses kegiatan yang dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaaan-penggunaannya
menurut Natalia, (2019). Tujuan pengelolaan keuangan ini adalah agar
kita terhindar dari kondisi lebih banyak hutang daripada pemasukan.
Arti pengelolaan keuangan adalah perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian kegiatan keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan
dana dari perusahaan yang menerapkan prinsip-prinsip manajemen
umum untuk sumber daya keuangan. Pengelolaan keuangan adalah
perencanaan, pengarahan, pemantauan, pengorganisasian, dan
pengendalian sumber daya moneter dari sebuah organisasi yang efisien
dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
viii
Berdasarkan literasi atau pemahaman tentang keuangan menjadi
suatu kebutuhan dasar bagi masyarakat agar terhindar dari masalah
keuangan. Masalah keuangan dapat terjadi ketika seseorang tidak
paham mengenai bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik dan
tidak memiliki perencanaan keuangan di masa mendatang. Mampu
memahai mengenai keungan (literasi keuangan) menjadi hal penting
untuk kesejahteraan hidup dimasa yang akan mendatang. Dengan
memiliki literasi keuangan yang baik maka seseorang dapat mengelola
keuangannya secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup dimasa mendatang. Artinya, seseorang yang berpenghasilan
tinggi maupun kecil apabila tidak memiliki pengelolaan keuangan
secara tepat maka akan sulit mencapai keamanan keuangan menurut
Mandari & Kewal (2013).
Sedangkan menurut Perry dan Morris (2005), menyatakan bahwa
pengelolaan keuangan dapat diukur berdasarkan :
1. Pengendalian pengeluaran
2. Membayar tagihan secara tepat waktu
3. Merencanakan keuangan masa depan seseorang
4. Menyimpan uang
5. Menyediakan kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarga
C. Kepribadian
Menurut Crysel (2013) Kepribadian merupakan cara individu untuk
berinteraksi, bereaksi, dan bersikap dengan individu lain dan sering
ditunjukkan melalui karakteristik. Kepribadian didefinisikan berbagai
perbedaan cara berpikir, merasakan dan bersikap oleh masing-masing
individu. Adapun indikatornya dalam variabel ini, yaitu percaya diri,
berani mengambil risiko, kepemimpinan, dan berorientasi ke masa
ix
depan. Menurut John (2008), dapat di simpulkan bahwa kepribadian
merupakan gambaran kualitas karakter manusia yang menunjukkan
seseorang tersebut memiliki pola, perasaan dan perilaku yang khas dan
konsisten yang ada di dalam dirinya.
Keputusan menabung juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Jadi indikator dalam kepribadian menurut Pane (2020), meliputi :
a. Usia dan tahap dalam siklus hidup
b. Pekerjaan
c. Keadaan ekonomi
d. Nilai dan gaya hidup
D. Literasi Keuangan
Menurut Lusardi dan Mitchell (2013), menggungkapkan Literasi
keuangan adalah kemampuan untuk mengelola informasi ekonomi,
membuat perencanaan keuangan, dan membuat keputusan yang lebih
baik tentang akumulasi kekayaan, pensiun, dan hutang. Literasi
keuangan juga dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Menurut Yushita (2017),
menyatakan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan untuk
membedakan pilihan keuangan, membahas uang, dan masalah
keuangan tanpa tidak nyamaan, merencanakan masa depan dan
kompeten untuk peristiwa yang mempengaruhi keputusan sehari-hari,
yang terjadi di ekonomi secara umum.
x
Pengetahuan dasar mengenai keuangan pribadi mencakup
pemahaman terhadap beberapa hal-hal yang paling dasar dalam sistem
keuangan seperti perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk,
pengaruh inflasi, oportunity cost, nilai waktu dari uang, likuiditas suatu
aset dan lain-lain.
2. Manajemen Kredit dan Utang (Credit and Debt Management)
Ada kalanya seseorang mengalami kekurangan dana sehingga
harus memanfaatkan kredit maupun utang. Semakin tingginya
kebutuhan dan tuntutan hidup mengakibatkan tidak semua
pengeluaran dapat lagi dibiayai dengan pendapatan, seperti rumah
dan kendaraan dan biaya pendidikan. Menggunakan kredit maupun
utang dapat menjadi pertimbangan untuk mengatasi hal tersebut.
Dengan sumber pendanaan berupa kredit maupun utang, individu
dapat mengonsumsi barang dan jasa pada saat ini, dan membayarnya
di masa yang akan datang.
Dalam kondisi tertentu, kredit dan utang bisa
menguntungkan, misalnya kredit atau utang ke bank yang digunakan
untuk membangun rumah/properti, sebab harga properti dapat
mengimbangi inflasi, atau pun pinjaman untuk membeli alat-alat
produksi dan modal kerja lain yang produktif.
3. Tabungan dan Investasi (Saving and Investment)
Tabungan (saving) adalah pendapatan yang tidak digunakan
untuk konsumsi oleh masyarakat. Tabungan dapat diperoleh
apabila seseorang mempunyai penghasilan yang lebih besar dari
kebutuhan konsumsi mereka. Sedangkan investasi (investment)
adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan
ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa yang bertujuan
mendapat keuntungan yang biasanya bersifat jangka panjang.
4. Manajemen Risiko (Risk Management).
Risiko bisa didefinisikan sebagai ketidakpastian atau
kemungkinan adanya kerugian finansial. Respon terhadap setiap
individu berbeda -beda terhadap risiko, tergantung pengalaman
masa lalu serta motivasi psikologis.
xi
2.2 Penelitian Yang Relevan
N Judul
o Nama Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Suci (2013) Pengaruh Pendidikan ● Sama- ●
Pendidikan keuangan di sama Perbedaan
Keuangan di keluarga, sosial mengguna nya
Keluarga, ekonomi kan terletak
Sosial orangtua, metode pada 5
Ekonomi pengetauan analisis variabel
Orang Tua, keuangan, linear dependen
Pengetahuan kecerdasan berganda (X),
Keuangan, spritual, dan sementara
Kecerdesan teman sebaya pada
Spritual, dan secara simultan penelitian
Teman Sebaya mempunyai saya hanya
Terhadap pengaruh mengguna
Manajemen signifikan kan 3
Keuangan terhadap variabel
Pribadi manajemen (X)
Mahasiswa S1 keuangan
Pendidikan pribadi.
Akuntansi
FEB
Universitas
Negeri
Surabaya
2 Romadoni, Pengaruh Status sosial ● Sama- ● Pada
(2013) Status Sosial ekonomi orang sama penelitian
ekonomi dan tua secara mengguna ini hanya
Pendidikan langsung kan mengguna
Pengelolaan berpengaruhi metode kan 2
Keuangan di literasi analisis variabel
xii
Keluarga keuangan, linear dependen
Terhadap pendidikan berganda (X),
Literasi pengelolaan sementara
Keuangan keuangan di pada
Siswa SMK keluarga penelitian
Negeri 1 berpengaruh di saya
Surabaya terhadap literasi mengguna
keuangan dan kan 3
status sosial variabel
ekonomi dan dependen
3 Dedi 2019 Pengaruh Status sosial ● Sama- ● Pada
Status Sosial ekonomi dan sama penelitian
Ekonomi dan lingkungan mengguna ini hanya
Likungan kampus tidak kan mengguna
Kampus berpengaruh metode kan 2
tehadap IPK signifikan analisis variabel
Mahasiswa terhadap IPK linear dependen
mahasiswa berganda (X),
sementara
pada
penelitian
di saya
mengguna
kan 3
xiii
variabel
dependen
Status Sosial
Pengelolaan Literasi
Keuangan (X2) Keuangan
Kepribadian
Keterangan gambar:
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
xiv
Penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan
jenis penelitian yang akan digunakan guna mencapai tujuan yang telah
tentukan. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan survey sebagai metode pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah dengan sistematis
terhadap bagian-bagian serta hubungannya. Pengumpulan data ialah
dengan menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah literasi keuangan mahasiswa FEB di Universitas Teknologi
Sumbawa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model regresi
linear berganda karena menguji pengaruh tiga atau lebih variabel bebas
(independent variable) terhada variabel terikat (dependent variable).
xv
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaian dari
populasi yang telah ditentukan peneliti.
Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin yaitu sebagai
berikut :
N
n=
1+ N (e)2
keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan (eror tolerance) = 0,1 atau 10%
Perhitungan ukuran sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
N
n=
1+ N (e)2
114
n=
1+ 114( 0,1)2
114
n = 2,14
n = 53
xvi
Penelitian ini di ukur dengan menggunakan skala likert. Skala
likert adalah suatu skala yang umumnya digunakan dalam kuesioner, dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dimana responden
akan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang akan diberikan.
Adapun kriteria jawaban akan dibuat menjadi satuan angka dengan
klasifikasi jawaban sebagai berikut :
Sangat Setuju(SS) : 4
Setuju(S) : 3
Tidak setuju(TS) : 2
xvii
Menurut Uma S dan Roger B (2017), variabel bebas adalah
variabel yang di mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau
negatif. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah:
3. Kepribadian (X3)
xviii
Pengelolaan perencanaan, Pengendalian
Keuangan (X2) pengorganisasian, pengeluaran, membayar
dan pengendalian tagihan secara tepat
kegiatan keuangan waktu, merencanakan
seperti pengadaan keuangan masa depan
dan pemanfaatan seseorang, menyimpan
dana dari uang, menyediakan
perusahaan yang kebutuhan untuk diri
menerapkan prinsip- sendiri dan keluarga.
prinsip manajemen
umum untuk sumber
daya keuangan.
xix
penelusuran yang resiko.
akan menjadi salah
satu tindakan yang
alternatif yang ada.
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas di gunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Menurut Ghozali (2016), bahwa
suatu kuesioner di katakan valid jika pertanyaan pada
koesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur validitas dapat di
lakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir
pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Uji
signifikan di lakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan
adalah valid menurut Ghozali (2016).
b. Uji Reliabilitas
Uji realiabilitas di gunakan untuk mengukur kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Jika masing-masing
pertanyaan di jawab responden secara konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
xx
reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016).
xxi
b). Uji Multikolinieritas
1. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas diantara
variabel independen.
2. Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 dan nilaiVIF lebih
besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas diantara
variabel independen.
xxii
dan ZPRED dalam sumbu Y adalah Y yang telah di peridiksi,
dan sumbu X adalah residual (Y.Pred – Y.sesungguhnya) yang
telah distudentized analisisnya. Dasar pengambilan keputusan
uji heteroskedastisitas adalah:
xxiii
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala
interval atau rasio.
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y = Literasi Keuangan
X1 = Status Sosial
X2 = Pengelolaan keuangan
a = Konstanta
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Menurut Ghozali (2016), bahwa uji statistik t di gunakan
untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variabel independen. Dasar pengambilan
keputusan uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan ≥0,05, maka Ho diterima,
sehingga Hα di tolak.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05, maka Ho di tolak,
sehingga Hα di terima.
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
xxv
xxvi