SKRIPSI
Oleh :
ISMAWATI
16.01.031.000
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Hutchison 30.4
XL 56.7
Indosat 59.3
Telkomsel 171.1
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang
diharapkan mampu memperkaya teori-teori yang sesuai dengan
penelitian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012), konsep pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapakan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih.
Pemasaran yang baik harus berlatih pemasaran secara
menyeluruh. Pemasaran secara menyeluruh merupakan
pengembangan, desain, dan implementasi program pemasaran, proses,
dan kegiatan yang mengakui adanya saling ketergantungan dari
lingkungan pemasaran saat ini.Empat dimensi kunci dari pemasaran
secara menyeluruh (Kotler 2012).
a. Internal marketing memastikan setiap orang dalam organisasi
menganut prinsip-prinsip pemasaran yang tepat, terutama
manajement senior.
b. Integrated marketing memastikan bahwa ada beberapa cara
menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai
dipekerjakan dan dikombinasikan dengan cara yang terbaik.
c. Hubungan pemasaran memiliki hubungan multifaset dengan
pelanggan, saluran anggota, dan mitra pemasaran lainya.
d. Kinerja pemasaran dengan memahami kembali kebisnis dari
kegiatan pemasaran dan program, serta memahami masalah yang
lebih luas dan efek hokum, etika, sosial, dan lingkungan mereka.
Menurut Kotler (2012), konsep pemasaran menegaskan bahwa
kunci untuk mecapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah
perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para
pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Menurut Kotler (2012), pemasaran bersandar pada konsep inti sebagai berikut:
a. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Kebutuhan adalah segala sesutau yang diperlukan manusia dan
harus ada sehingga dapat menggerakan manusia sebagai dasar (alasan)
berusaha. Keinginan adalah hasrat untuk memperoleh pemuas kebutuhan
yang spesifik akan kebutuhan. Permintaan adalah keinginan akan produk
tertentu yang didukung kemampuan dan kesediaan untuk membayar dan
membeli.
b. Penawaran-produk, pelayanan, dan pengalaman
Penawaran pasar merupakan beberapa kombinasi dari produk,
pelayanan, informasi, atau pengalaman yang ditawarkan kepada pasar
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.
c. Nilai pelanggan dan kepuasan
Nilai pelanggan dilihat sebagai kombinasi antara mutu, jasa, dan
harga yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud dan tak berwujud
bagi konsumen.Kepuasan merupakan penilaian seseorang dari kinerja
yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapanya.
d. Pertukaran dan hubungan
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh sebuah objek yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan.
Pemasaran terdiri dari tindakan yang diambil untuk membangun dan
memelihara hubungan melalui transaksi dengan target pembelian,
pemasok, dan penyaluran yang melibatkan produk, pelayanan, ide, atau
benda lainya.
e. Pasar
Pasar merupakan kumpulan semua pembeli sebenarnya dan
potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan akan produk atau jasa
tertentu yang sama, yang bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
B. Relationship Marketing
1. Pengertian Relationship Marketing
Pengertian dari relationship marketing adalah suatu proses untuk
menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan- hubungan
yang kuat dengan para pelanggan dan stakeholder lainya. Selain itu
merancang strategi baru untuk menarik pelanggan baru dan menciptakan
transaksi dengan mereka, perusahaan terus menerus sedang berjuang
mati-matian untuk mempertahankan pelanggannya yang ada dan
membangun relasi jangka panjang yang mampu mendatangkan laba
dengan mereka (Kotler dan Amstrong, 2012).
2. Tujuan Relationship Marketing
Menurut Kotler dan Keller (2012) tujuan dari relationship
marketing itu sendiri adalah untuk membangun hubungan jangka panjang
yang saling memuaskan antara pihak yang terkait. Sisi lain dari tujuan
relationship marketing sebenarnya adalah untuk menemukan lifetime
value dari pelanggan. Setelah lifetime value ditemukan, tujuan
selanjutnya adalah bagaimana agar lifetime value tersebut dapat terus
ditingkatkat dari tahun ketahun. Kemudian tujuan selanjutnya yaitu
bagaimana menggunakan profit yang didapat dari dua tujuan pertama
untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relative murah.
dengan demikian, tujuan jangka panjangnya yaitu menghasilkan
keuntungan terus-menerus dari dua kelompok pelanggan, pelanggan yang
sekarang dan pelanggan yang baru (Chan, 2010).
3. Indikator Relationship Marketing
Menurut Saputra dan Ariningsih (2014) dimensi customer
relationship marketing meliputi kepercayaan, komitmen, kompetensi,
komunikasi dan kemampuan penanganan konflik. Sedangkan menurut
Velnampy dan Sivesan (2012) ada 4 kunci utama dalam customer
relationship marketing, yaitu Trust, Equity, Empathy, Commitment.
Sedangkan menurut Sivesan (2012) dimensi dari customer relationship
marketing, diantaranya Trust, Commitment, Communication dan conflict
handling. Sehingga dalam penelitian ini yang digunakan yaitu komitmen
(commitment), komunikasi (communication), kepercayaan (trust), dan
penanganan keluhan (conflict handling).
a) Komitmen
Luthans (2012) menyaratakan bahwa komitmen organisasi
merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada
organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan
serta kemajuan yang berkelanjutan. Dari definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa komitmen adalah suatu perasaan ingin
mempertahankan hubungan yang dianggap bernilai untuk jangka
panjang. Konsumen merasakan sejumlah perasaan terhadap
komitmennya pada hubungan yang telah tercipta dengan para
penyedia jasa. Bentuk komitmen konsumen dibedakan atas
continuance, normative, dan affectivecommitment (Fullerton, 2011)
C. Loyalitas Pelanggan
1. Pengertian Loyalitas
Loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan
seorang terhadap suatu objek. Loyalitas menggambarkan kesediaan
pelanggan atau nasabah menggunakan barang atau jasa secara
berulang dan secara eksklusif, dengan sukarela merekomendasikan
produk atau jasa tersebut kepada orang lain. Loyalitas pelanggan
juga merupakan kecendrungan pelanggan untuk memilih nilai
organisasi yang ditawarkan diatas alternative tawaran organisasi
pesaimg. Loyalitas pelanggan juga menunjukkan kecendrungan
organisasi mendapatkan hasil imbalan dari pilihan berkelanjutan
pelanggan atas tawaran tertentu (Assauri, 2013).
2. Tahapan Pertumbuhan Loyalitas
Griffin, (2010) terdapat tujuh tahap pertumbuhan loyalitas, yaitu :
a) Tersangka (Suspect) yaitu seseorang yang mempunyai
kemungkinan untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan.
b) Prospek (Prospect) yaitu seseorang yang membutuhkan produk
atau jasa perusahaan, dan memiliki kemauan untuk membeli
produk atau jasa tersebut.
c) Prospek yang diskualifikasi (Disqualified) prospek yang
diskualifikasi telah cukup perusahaan pelajari untuk mengetahui
bahwa pembeli tidak membutuhkan, atau tidak memiliki
kemampuan membeli produk.
d) Pelanggan pertama kali (Firs time customer) yaitu seseorang yang
telah membeli produk dari sebuah perusahaan pertama kali.
Mereka mungkin pelanggan perusahaan tapi sekaligus juga
menjadi pelanggan perusahaan pesaing.
e) Pelanggan berulang (Repeat Customer) yaitu seseorang yang
telah membeli dari perusahaan dua kali / lebih. Mereka mungkin
telah membeli produk yang sama dua produk atau jasa yang
berbeda pada dua kesempatan/ lebih.
f) Mitra (Client) yaitu seseorang yang membeli semua yang
perusahaan jual dan yang dapat digunakan serta membelinya
secara teratur. Perusahaan memiliki hubungan yang kuat dan
berkelanjutan, yang menjadikannya kebal terhadap ketertarikan
pesaing.
g) Penganjur (Advocate) yaitu seorang penganjur membeli apapun
yang perusahaan jual, dan membelinya secara teratur serta
mengajak orang lain untuk membeli dan menjadi pelanggan.
3. Ciri- Ciri Pelanggan Loyal
Seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka yang spesifik
mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Selain loyalitas
menunjukkan kondisi dari durasi waktu tertentu dan mensyaratkan bahwa
tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali (Griffin, 2010).
Griffin (2010) berpendapat pelanggan yang loyal terhadap suatu
produk atau jasa adalah orang yang :
a) Melakukan pembelian ulang secara teratur.
b) Membeli antar lini produk dan jasa
c) Merefrensikan kepada orang lain
d) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.
4. Indikator Loyalitas
Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler dan Keller, (2013)
a) Repeat ( Pembelian Ulang)
b) Retention (Pembelian Menetap)
c) Referrals (Merekomendasikan)
Komitmen
(X1)
Komunikasi
Loyalitas
(X2) Pelanggan
(Y)
Kepercayaan
(X3)
Penanganan
Keluhan (X4)
Gambar 2.1.
Kerangka Konseptual
Maka dalam penelitian ini mengacu pada Komitmen, Komunikasi,
Kepercayaan dan Penanganan Keluhan sebagai variabel independen.
Sedangkan Loyalitas Pelanggan sebagai variabel Dependen. Penelitian ini
dilakukan untuk mengentahui pengaruh masing-masing variabel terhadap
loyalitas pelanggan.
METODE PENELITIAN
Table 3.1
Tabel Skala Likert
Jawaban Skor
Z 2
n= ( )
e
( P) ( 1−P )
Keterangan:
n = Ukuran sampel
P = Jumlah populasi
e = Sampling error (10%)
Z = Standar untuk kesalahan yang dipilih
Jumlah populasi dari penelitian ini tidak diketahui, maka dengan
menggunakan Confidence Level 95% dengan tingkat kesalahan tidak
lebih dari 10%, maka besar sampel adalah:
1,96 2
n= ( )
0,1
( 0,5) ( 1−0,5 )
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan bertujuan untuk mengukur sejauh
mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut
(Sujarweni, 2015) suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki
Cronbach Alpha > 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS.
1. Jika nilai koefisien reabilitas > 0,60 maka instrumen yang diuji
memiliki reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya.
2. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,60 maka instrumen yang diuji
tersebut tidak reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2016) analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
beberapa cara salah satunya dengan menggunakan analisis statistik.
Menurut Ghozali (2016) uji statistik sederhana dapat dilakukan
dengan melihat nilai Kolomogrov-Sinrov dari residual.
Jika signifikansi α > 0,05%, maka data terdistribusi normal
Jika signifikansi α < 0,05%, maka data tidak terdistribusi normal
2. Uji Heterokedastisitas
Uji ini digunakan untuk melihat ketidak samaan varians,
menyebabkan penyimpangan asumsi ketika ragam galat tidak konstan.
Salah satu cara pengujiannya bisa melalui Uji Park Glejser yaitu
dengan cara mengorelasikan nilai absolut residualnya dengan tiap
variabel independen (Imam Machali, 2017). Apabila hasil nilai
probabilitasnya memiliki nilai signifikan lebih dari nilai α = 0,05,
maka model tersebut tidak memiliki heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
C. Uji t