Anda di halaman 1dari 10

FOTOSINTESIS

Pengertian Fotosintesis

Menurut ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses pengubahan energi cahaya matahari
menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi
hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom Protista). Tumbuhan hanya
memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk glukosa. Proses fotosintesis terjadi di
kloroplas, lebih khususnya yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.

Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas dari daun meliputi epidermis
atas dan bagian bawah daun, mesofil daun, bundel vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis
atas dan bawah tidak memiliki kloroplas sehingga fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian
tersebut hanya berfungsi sebagai pelindung bagi daun.

Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada epidermis bawah dan untuk
pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk dan akan mengeluarkan O2. Bundel
vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di daun merupakan bagian dari sistem
transportasi tumbuhan, dimana air dan nutrisi bergerak disekitar pabrik yang diperlukan.

Tahap – tahap Fotosintesis

   
 A. Reaksi Terang

      Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur
bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam
kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap
oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut disebut reaksi fotolisis
karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi
oksigen dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat ditulis sebagai berikut :

B. Reaksi gelap

     Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar
CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap
tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus
terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua macam siklus, yaitu
siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan
menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat.
Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan
senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-
Slack adalah enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh
glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
Hasil Akhir Fotosintesis

       Secara umum karbohidrat dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun patut
diperhatikan istilah karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan
polisakaria. Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa
ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih dahulu menjadi
gula lain, misalnya glukos

 Hasil lain dari proses fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke
lingkungan melaui stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk
proses pernapasan.

Faktor-Faktor  yang mempengaruhi Proses Fotosintesis

1. Cahaya
2. Kadar air
3. Konsentrasi Karbon Dioksida
4. Suhu
5. Oksigen
6. Kandungan Klorofil
8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
9. Tahap Pertumbuhan

RESPIRASI
Reaksi : C6H12O6 + 6 O2 C6H12O6 + 6 O2 --> 6H2O + 6 CO2 + E
* Bahan/substrat respirasi utama : gula.
* Proses pelepasan energi, terjadi dalam 3 tahap :
1. Oksidasi : proses dehidrogenasi atau pelepasan H. Pada respirasi aerobik, aseptor H
terakhir di O2
2. Pengkayaan molekul
Ikatan antar carbon dr mol gula dirombak atau
Diputus melalui oksidasi menjadi senyawa yg lebih sederhana (CO2)
3. Pemindahan energi Pemindahan energi (fosforilasi fosforilasi)
Energi yg lepas --> panas -->ditangkap ADP --> ATP
Metabolisme Respirasi:
I. Lintasan Glikolitik : Glikslisis yaitu proses pemecah / perubahan glukosa menjadi
asam piruvat = lintasan EMP (Embden, Meyerhof, Parmas).
II. lintasan pentosa fosfat : Lintasan pentosa fosfat = lintasan heksosa fosfat lintasan
heksosa fosfat = lintasan asam fosfoglukonat.
Macam-macam respirasi:
1. Respirasi aerob (ada O2)
Terjadi dalam Terjadi dalam mitokondria, Mengoksidasi asam piruvat menjadi CO2
dan
H2O melalui lintasan/tahapan asam trikar H2O, melalui lintasan/tahapan asam
trikarboksilat dan dikarboksilat.
Urutan reaksinya berlangsung secara siklis atau siklus krebs
• Reaksi :
Asam piruvat + KoA + NAD (dekarboksilasi) --->
Asetil koA + CO2 + NADH + H
Asetil ko A berkondensasi dg air dan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat
2. Respirasi anaerob (tanpa O2)
Terjadi tanpa ada O2 atau kekurangan O2 sehingga disebut juga sehingga disebut juga
fermentasi fermentasi. Merubah asam piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol
Reaksi terjadi 2 tahap,yaitu:
* Tahap pertama :As. Piruvat dekarboksilasi CO2 + asetaldehide dekarboksilasi CO2 +
asetaldehide
* Tahap ke dua :Asetaldehide + NADH + H ---> Etil alkohol + NAD.

DAFTAR PUSTAKA

Edi, Syahmi. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Medan : Unimed

Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa Unipress

Ryan. 2013. Makalah
Fotosintesis. http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/  .Diakses pada tanggal
09 September 2013

HORMON PERTUMBUHAN TUMBUHAN


Hormon tumbuhan adalah zat pengatur tumbuh (ZPT) yang memiliki fungsi fisiologis
mengatur pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. ( MH Badrut Taman, 2017 ). Hormon
tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa aktivitas senyawa-
senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel.
Kelompok hormon sendiri terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh
(ZPT) yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pengelompokan
dilakukan untuk memudahkan identifikasi, dan didasarkan terutama berdasarkan efek
fisiologi yang sama,  bukan semata kemiripan struktur kimia ( Chistiaann Jonathan, 2019).
Hormon dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan
mempengaruhi:
• Pembelahan sel
• Perpanjangan sel
• Diferensiasi sel.
ZPT (zat pengatur tumbuh) dibuat agar tanaman memacu pembentukan fitohormon (hormon
tumbuhan) yang sudah ada di dalam tanaman atau menggantikan fungsi dan peran hormon
bila tanaman kurang dapat memproduksi hormon dengan baik.
JENIS-JENIS HORMON TUMBUHAN:
• Hormon Auksin
Auksin adalah kelompok hormon yang mengatur pertumbuhan tanaman. Auksin terutama
merangsang pemanjangan sel pada batang dan penghambatan pada akar. Dicirikan sebagai
substansi yang merangsang pembelokan ke arah cahaya (fotonasti). Auksin alami adalah
asam indolasetat (IAA) dan asam indolbutirat (IBA). Auksin sintetik (dibuat oleh manusia)
banyak macamnya, yang umum dikenal adalah asam naftalenasetat (NAA) ( Parta Setiawan,
2019).
Fungsi Hormon Auksin
• Merangsang perpanjangan pada sel
• Merangsang suatu pembentukan bunga dan buah
• Merangsang pemanjangan titik buah
• Mempengaruhi pembengkokan pada batang
• Merangsang pembentukan akar lateral
• Merangsang terjadinya suatu proses diferensiasi (Parta Setiawan, 2019).
Tempat yang dihasilkan dan lokasi tumbuh
• Meristem apikal tu-nas ujung,
• Daun muda,
• Embrio dalam biji (Intan Ratna Dewi A, 2008).

• Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin ialah hormon yang bersama dengan suatu hormon auksin didalam
memengaruhi suatu pembelahan sel yang disebut juga sitokinesis. Sitokin tersebut dapat
diperoleh pada suatu ragi santan kelapa, ekstrak buah apel serta juga pada jaringan tumbuhan
yang membelah. Sitokinin alami merupakan turunan dari purin. Sitokinin sintetik kebanyakan
dibuat dari turunan purin pula, seperti N6-benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9-(2-
tetrahidropiranil-9H-purin) (PBA) ( Chistiaann Jonathan, 2019).

Fungsi Hormon Sitokinin


• Mengatur suatu pembentukan bunga dan juga buah
• Membantu suatu proses pertumbuhan akar serta jugatunas pada pembuatan kultur
jaringan.
• Memperkecil dominansi apikal serta dapat menyebabkan suatu pembesaran daun
muda
• Merangsang suatu pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan juga
auksin, dapat membantu untuk mengatur pembelahan sel yang terdapat pada daerah
meristem sehingga pertumbuhan titik pada tumbuh normal
• Menunda pengguguran pada daun, bunga, serta buah yang dilakukan dengan cara
meningkatkan transpor zat makanan ke organ itu ( Chistiaann Jonathan, 2019).
Tempat yang dihasilkan dan lokasi tumbuh :
• Pada akar, embrio dan buah, berpindah dari akar ke organ lain (Intan Ratna Dewi A,
2008).

• Hormon Giberelin
Hormon giberalin adalah hormon yang dapat memicu rangsangan pertumbuhan bunga,
dan pembungaan secara bersamaan. Terbentuk dari asam giberelat (GA), adalah hormon yang
didapatdari Gibberella Fujikuroi atau Fusarium moniliforme. Terlepas dari fungsi tersebut,
hormon giberelin juga sering dimanfaatkan penggunaanya untuk tanaman-tanaman yang
kerdil, karena sangat besar sekali manfaat dalam pengembangan dan pertumbuhan tanaman
(Parta Setiawan, 2019).
Fungsi Hormon Giberelin
• Mempengaruhi pemanjangan dan juga pembelahan sel
• Memengaruhi perkembangan embrio dan juga kecambah
• Menghambat pembentukan biji
• Mempengaruhi pemanjangan batang
• Memengaruhi pertumbuhan dan juga perkembangan akar, daun, bunga, serta bunga
(Parta Setiawan, 2019).
Tempat yang dihasilkan dan lokasi tumbuh:
• Meristem apikal tunas ujung dan akar; daun muda; embrio (Intan Ratna Dewi A,
2008).

• Hormon Asam Absisat


Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) ialah  hormon yang menghambat suatu pertumbuhan
tanaman yang dilakukan dengan cara mengurangi kecepatan pembelahan sel ataupun pada
pembesaran sel, atau juga dapat kedua-keduanya. ( Parta Setiawan, 2019).
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan.
Fungsi hormon asam absisat (ABA):
• Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
• Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan ai
• Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapaN
• Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
• Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
• Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah. ( Parta Setiawan, 2019).
Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:
• Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah, dan dormansi
tunas
• Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan
mendorong sintesis protein simpanan
• Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama saat cekaman air ( Parta
Setiawan, 2019).
Tempat yang dihasilkan dan lokasi tumbuh:
• Daun; batang, akar, buah berwarna hijau. (Intan Ratna Dewi, 2008)

• Hormon Gas Etilen


Hormon gas etilen ialah hormon yang dihasilkan ialah dari buah yang sudah tua. Buah yang
sudah tua dan juga masih berwarna hijau tersebut disimpan didalam kantong tertutup maka
yang terjadi pada buah tersebut akan cepat masak ( Parta Setiawan, 2019).
Fungsi Hormon Gas Etilen:
• Mempercepat dalam pematangan suatu buah
• Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan juga kukuh
• Memacu suatu hormon lain dalam menimbulkan suatu reaksi tertentu
• Mendukung terbentuknya atau terjadinya bulu-bulu akar
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang terjadinya pemekaran pada bunga
• Mengakhiri masa dormansi
• Pembentukan akar adventif (Parta Setiawan, 2019).
Tempat yang dihasilkan dan lokasi tumbuh:
• Buah yang matang, buku pada batang, daun yang sudah menua (Intan Ratna Dewi,
2008).

• Hormon Kalin
Hormon Kalin ialah hormon yang dapat merangsang suatu pembentukan organ tubuh. Kalin
tersebut dibedakan menjadi 4(empat) macam organ tubuh dengan fungsi yang juga berbeda-
beda
Fungsi Hormon Kalin:
• Kaulokalin
ialah hormon yang mempunyai fungsi dalam merangsang suatu proses pembentukan
batang
• Rizokalin
ialah hormon yang berfungsi dalam merangsang suatu pembentukan akar
• Filokalin
ialah hormon yang berfungsi untuk merangsang dalam suatu pembentukan daun
• Antokalin
ialah hormon yang merangsang suatu pembentukan bunga( Parta Setiawan, 2019).
SIFAT HORMON
• Diperlukan dalam jumlah yang sedikit untuk memicu pertumbuhan yang besar dalam
suatu organisme
• Konsentrasi hormon dan kecepatan transportasi dapat berubah dalam merespons
stimulus lingkungan
• Berinteraksi dengan hormon lainnya dalam responnya terhadap stimulus lingkungan
(Parta Setiawan, 2019).
FUNGSI HORMON PADA TUMBUHAN
• Hormon ini berfungsi untuk mempengaruhi pertambahan panjang batang,
pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar.
• mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel, dan
pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan, dan menunda penuaan.
• Mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan
pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan buah, mempengaruhi
pertumbuhan dan diferensiasi akar
• Menghambat pertunbuhan, merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan
air, mempertahankan dormansi.
• Mendorong pematangan
• Merangsang pertumbuhan akar.
• Merangsang pertumbuhan batang.
• Merangsang pertumbuhan daun.
• Merangsang pertumbuhan bunga (Parta Setiawan, 2019).

Tamam, MH. B. (2019). Jenis dan Fungsi Hormon Tumbuhan LENGKAP.


https://www.generasibiologi.com/2017/07/macam-macam-jenis-fungsi-hormon-
tumbuhan.html
Jnathan, C. (2019). Hormon. https://www.academia.edu/33403853/HORMON_SITOKININ

Setiawan, P. (2017). Pengertian Dan Macam Serta Fungsi Hormon Tumbuhan.


https://www.gurupendidikan.co.id/hormon-tumbuhan/
Dewi I. R. (2008). Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan Tanaman.
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/makalah_fitohormon.pdf

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN ANALISISNYA


Pertumbuhan merupakan bertambah besarnya sel yang menyebabkan bertambah
besarnya jaringan, organ dan akhirnya menjadi keseluruhan makhluk hidup (Suarna et al.,
1993). Proses pembelahan sel terjadi pada pembuatan sel−sel baru, selanjutnya akan tumbuh
membesar dan memanjang.
Faktor luar
1. Penggandaan protoplasma
2. Perbanyakan sel
3. Pertambahan ruang
4. Pertambahan bobot kering
Organisasi Tubuh Tanaman

Ada paling sedikit tujuh tingkat organisasi yang dapat dibuat yaitu mulai dari tingkat
keseluruhan tubuh tanaman, baguan organ utama tanaman (akar, batang, daun, dan organ
reproduksi), komponen organ, jaringan sel, organela, sampai kepada molekul. Pada umum
nya studi pertumbuhan pada suatu tingkatan subsistem memerlukan pengamatan pada
subsistem satu tingkat dibawah nya. Akan tetapi suatu hal yang perlu di catat adalah bahwa
inti proses pertumbuhan utama (pertumbuhan sel) terletak pada bagian merismatik. Proses
pertumbuhan lain yaitu diferensiasi sel.

Ukuran Sel : Karena ukuran tubuh tanaman pada dasarnya ditentukan oleh jumlah dan
ukuran sel, maka pertumbuhan tanaman banyak berhubungan dengan perubahan ukuran sel,
pada hakikatnya, dapat diamati pada tingkat sel.
Unit Karbon Reduksi : Tanaman dapat dipandang dari kesatuan karbon reduksi, karena
bahan tanaman sebagian besar tersusun dari bahan karbon yang tereduksi dalam proses
fotosintesis. Unsur karbon tersusun dari proses fotosintesis, karbon digunakan dalam
peneyediaan energi dan dikonversikan kedalam senyawa-senyawa metabolisme atau struktur
tanaman.
Biomassa Tanaman : taksiran biomassa (berat) relatif mudah diukur dan merupakan
integrasi dari hampir semua proses pertumbuhan tanaman.
Daun : Pengamatan daun dapat didasarkan atas fungsinya sebagai penerima cahaya dan alat
fotosintesis, atas dasar ini maka luas daun meerupakan parameter utama yang dipilih dan
ketebalan daun dapat juga menjadi hal yang dapat diamati. (Sitompul dan Guritno, 1995).
Tinggi Tanaman: tinggi tanaman sensitif terhadap faktor lingkungan seperti sinar matahari.
Akar : berfungsi sebagai penyedia karbohidrat sedangkan akar sebagai penyedia unsur hara
dan air bagi metabolisme tanaman.

Konsep Dasar Analisis Pertumbuhan Tanaman


Analisis kuantitatif pada masa lampau yang belum begitu lama berlalu tidak banyak
memainkan peranan dalam bidang biologi dibandingkan dengan bidang ilmu lain. Pada bidan
fisika, misalnya, yang berhubungan dengan fenomena-fenomena pasti, analisis matematik
yang sudah berkembang dengan pesat sejak lama memberikan kontribusi yang sangat besar
dalam perkembangan ilmu tersebut. Ini tentu dapat menimbulkan pertanyaan apakah analisis
kuantitatif tidak diperlukan dalam bidang biologi.Penampilan organisme hidup suatu target
analisis kuantitatif pertumbuhan mrupakan resultant dari berbagai macam faktor baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar.

Daftar pustaka
Djumali. (2001). Model simulasi potensi pertumbuhan dan produksi tembakau virginia. Tesis.
Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya,Malang.
Hasnunidah, N. (2011). Fisiologi Tumbuhan. Bandar Lampung : Universitas Lampung.
Sitompul, S.M. dan Guritno, B.(1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press.
Yogyakarta.
PEMBENTUKAN UMBI
Umbi merupakan organ pada tumbuhan yang mengalami perubahan bentuk dan
ukuran yang diakibatkan perubahan fungsinya. Umbi dapat berfungsi sebagai salah satu alat
perkembangbiakan dan sebagai tempat penyimpanan zat tertentu pada tumbuhan.  Umbi pada
umumnya terbentuk dibawah permukaan tanah meskipun ada juga umbi yang terbentuk
diatas maupun jauh di dalam permukaan tanah. (Ismaryati, 2019)
Jenis umbi berdasarkan asal kejadiannya: (Ina, 2016)
1. umbi batang bagian batang yang mengalami modifikasi(bagian ujung batang),
menggembung berada dalam tanah. tandanya ada mata tunas baik ujung maupun samping dan
tersusun secara melingkar. contoh: kentang dan ubi jalar
2. umbi kormus bagian dasar batang menggembung berada dalam tanah. tandanya terdapat
kuncup lateral dan terminal. contoh: uwi dan talas kimpul
3. umbi rhizoma modifikasi batang yang menjalar dalam tanah, bentuk silindris dengan ujung
kuncup yang tertutup oleh selaput daun. tandanya seperti batang, beruas-ruas dan ada selaput
pada ruas. contoh: ganyong dan garut
4. umbi akar akar yang membesar membentuk umbi. contoh: wortel dan ubi kayu
5. umbi lapis umbi yang terbentuk dari sebagian batang dan sebagian tangkai daun. bawang
merah dan bawang putih
Manfaat Umbi (materi pertanian, 2019)
Adapun beberapa kegunaan tanaman umbi-umbian, diantaranya adalah sebagai berikut;

 Antibiotik dan Antiseptik.


 Melancarkan Saluran Pencernaan
 Wortel Kaya Akan Vitamin A dan B
Penggolongan berdasarkan ada tidaknya mata tunas

1. ada mata tunas, contoh: ubi kayu

2. tidak mempunyai mata tunas, contoh: ubi jalar, uwi dan kentang

Penggolongan Umbi dari segi fungsi ( Dewi, 2014)

 Bahan makanan pengganti

Biasanya dipakai sebagai pengganti makanan pokok. Contoh : ubi jalar, ubi kayu,
talas, uwi, gadung, suweg

 Sayuran

Dimanfaatkan sebagai sayuran. Contoh : kentang, wortel, lobak, bawang merah,


bawang putih

 Bahan industri

Ganyong, ubi kayu, garut


Sumber :

Ina, P.T. (2016) . Teknologi umbi-umbian.


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/80a9530e157ac19b93308
bd4703c97f0.pdf

Dewi, D.P. (2014). UMBI-UMBIAN. https://www.slideshare.net/rarasinis/umbi-umbian

Materi pertanian. (2019). Pengertian Umbi Umbian, Jenis, Manfaat, dan Contohnya.
https://dosenpertanian.com/umbi-umbian/
Ismaryati, T. (2019). Jenis Umbi Umbian Dan Manfaatnya.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88014/Jenis-Umbi-Umbian-Dan-
Manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai