Anda di halaman 1dari 10

Budidaya ikan lele

I.PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Sebagian besar masyarakat indonesia pasti sudah mengenal


lele dan hampir sebagian besar dari mereka pernah mengkonsumsi
lele karena begitu populernya lele, sehingga di warung warung atau
restoran menyediakan lele sebagai salah satu makanan yang
disajikan

Budidaya lele adalah sebuah usaha yang menguntungkan


karena setengah dari panen dapat dimakan sendiri dan setengahnya
lagi dapat dijual ke pasar dan merupakan tambahan penghasilan bagi
yang membudidayakannya

Lele merupakan salah satu usaha perairan yang dibudidayakan


di air tawar, mempunyai kandungan gizi dan protein yang tinggi
sehingga banyak orang yang mengkomsumsi lele, karena harganya
yang cukup terjangkau juga pemeliharaan lele yang tidak terlalu
susah, sehingga banyak orang yang membudidayakanya.

B. Identifikasi masalah
1. Bagaimana cara memelihara ikan lele dengan baik?
2. Cara menanggulangi hama dan penyakit lele?
3. Bagaimana cara pembuatan kolam yang baik?

C. Rumusan masalah
Bagaimana cara membudidayakan ikan lele?
D. Tujuan
1.memperluas pengetahuan tentang cara-cara memelihara ikan
lele
2.memberitahu cara pencegahan agar lele tidak mudah terkena
penyakit
3.memberikan pengetahuan tentang pembuatan kolam yang
baik

E. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
diskriptif, yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran
atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhada objek yang diteliti.

II. PEMBAHASAN

Isi

A. Penenalan ikan lele


Lele yang kita jumpai di pasaran sebagian besar adalah ikan lele
dari jenis clarias gariepinus atau yang sering di sebut orang lele
dumbo. Lele dumbo merupakan hasil kawin silang antara
betina lele clarias fuscus yang asli taiwan dengan penjantan
clarias gariepinus yang berasal dari afrika yang
pertumbuhannya tergolong cepat. Ternyata lele dumbo ini
memang mempunyai sifat unggul yaitu dapat tumbuh pesat
dan mencapai ukuran besar dalam waktu yang lebih cepat
dibanding lele lokal.
B. Klasifikasi dan ciri morfologi
Ikan lele mempunyai bentuk badan yg berbeda dengan bentuk
ikan lainnya, seperti ikan mas, nila, patin, gabus, bawal,
gurame, dan tawes. Karenanya, sangat mudah dibedakan dari
jenis-jenis ikan-ikan tersebut. Ikan lele memiliki bentuk tubuh
yang mamanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki
empat pasang kumis yang memanjang sebagai alat peraba dan
memiliki alat pernafasan tambahan. Bagian depannya terdapat
penampang melintang yg membulat,sedangkan bagian tengah
dan belakang berbentuk pipih.
C. Lokasi budidaya yang tepat
Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya ikan
lele dumbo adalah ketepatan dalam pemilihan lokasi atau lahan
budidaya. Ada beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan
sebelum menjatuhkan pilihan terhadap lokasi atau lahan
budidaya yg diminati. Memilih bahan budidaya ikan lele dumbo
tidak boleh sembarangan, perlu berbagai pertimbangan.
Pertimbangan tersebut sangat penting agar selama melakukan
kegiatanpemeliharaan tdk menemukan kendalayg
menghambat proses produksi.
D. Pemilihan induk

Induk jantan mempunyai tanda :

- tulang kepala berbentuk pipih


- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina mempunyai bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat
kelamin berbentuk bulat.
E. Persiapan lahan.

Pemasukan air fapat langsung Proses pengolahan lahan (pada


kolam tanah) meliputi :
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan
berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit
dosis 60 gr/m2 untuk
mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit
yang tidak mati oleh
pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk
menetralkan berbagai racun
dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa
budidaya sebelumnya dengan
dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2.
Penambahan pupuk
kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan
lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula
setinggi 30 cm dan dibiarkan
selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan
alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat
dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

F. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina
untuk mengeluarkan sel
telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat
kelamin berwarna
merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika
belum matang berwarna
hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan
dalam waktu 24 jam
akan menetas menjadi anakan lele.

G. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember
yang diisi dengan air di
sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan
cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan
dengan hati-hati pada
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

h. Pendederan benih lele.


Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm,
7 – 9 cm dan 9 – 12
cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya
diberi pelindung berupa
enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari
naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai
dilakukan sejak anakan lele
dipindahkan ke kolam pendederan ini.

i. Pembesaran ikan lele


Hasil pada pendederan benih lele belum cukup untuk dijadikan
ikan komsumsi, karena ukurannya masih kecil, yakni baru
mencapai 5-8 cm per-ekornya. Sementara itu, ikan lele dumbo
yg dinilai layak untuk dikonsumsi adalah jika telah mencapai
ukuran 5-10 ekor perkiligramnya.untuk itu hasil pendederan
perlu dipelihara lagi dikolam pembesaran.

j. Pakan ikan lele.


Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil (paling baik)
dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi
harus tinggi, terutama
kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan
buatan dicampur dengan
POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air
secukupnya), untuk
meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena
mengandung berbagai
unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang
optimal.
10 hari sekali. Dosis
pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
k. Penanggulangan hama dan penyakit
Hama yg menyerang ikan lele biasanya datang dari luar melalui
aliran air, udara atau darat.hama berasal dari dalam biasanya
akibat persiapan kolam yg kurang sempurna.
Cara yg dapat mencegah serangan hama terhadap ikan
lele, sebagai berikut.
1.pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dlm
pengapuran sebaiknya dosis pemakainya diperhatikan
2.pada pintu pemasukan air di pasang saringan agar hama tidak
masuk ke dalam kolam
Pencegahan penyakit
Beberapa tindakan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan
sebagai berikut.
a.sebelum pemeliharaan, kolam harus dikeringkan dan dikapur
untuk memotong siklus hidup penyakit.
b.kondisi lingkungan harus tetap dijaga, misalnya kualitas air
tetap baik
c.pakan tambahan yang diberikan harus sesuai dengan dosis
yang dilanjutkan. Jika berlebihan dapat menggangu lingkungan
dalam korban
d.penangan saat panen harus baik dan benar utk menghindari
agar lele tidak luka-luka
e. harus di hindari masuknya binatang pembawa penyakit
menurut sumber lain

A. Jenis Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
bentuk tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “KUMIS” yang panjang,
yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Ikan lele merupakan salah satu komoditas peternakan yang mempunyai peluang cukup
besar untuk dikembangkan sebagai usaha agrobisnis dengan prospek yang cukup
menjanjikan. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan ikan
lele saat ini. Berikut ini adalah daftar jenis (spesies) ikan lele yang sering dibudidayakan
masyarakat luas :
1) Lele Sangkuriang
 Ciri-cirinya adalah :
Ikan ini memiliki kepala yang tidak terlalu pipih dan juga tidak terlalu besar. Warna badannya
tidak terlalu hitam. Ukuran badannya panjang tidak lebar. Memiliki ekor yang cukup panjang
yaitu sekitar 2-3 cm.
2) Lele Dumbo
 Ciri-cirinya adalah :
Pada umumnya jenis ikan lele inilah yang cepat tumbuh membesar. Memiliki kepala yang
pipih dan besar. Memiliki ukuran badan yang tidak terlalu panjang tetapi ukurannya besar
memiliki ekor yang cukup panjang serta memiliki kumis yang panjang.
3) Lele Phiton
 Ciri-cirinya adalah :
Jenis lele ini memiliki ciri yang hampir sama dengan lele sangkuriang. Memiliki warna tubuh
yang hitam. Memiliki kepala yang besar dan ukuran tubuh juga besar tetapi tidak panjang.
Memiliki ekor yang cukup panjang yaitu sekitar 2,5 – 3,5 cm serta memiliki kumis.
Ketiga jenis ikan lele tersebutlah yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, karena pada
umumnya jenis itulah yang mudah tumbuh besar dan banyak dicari oleh para konsumen.
B. Pembuatan Kolam
Ukuran kolam ikan lele pada umumnya dibuat dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 2,5 m.
kedalaman kolam 2 m tetapi kedalaman air yang harus diisikan cukup 1 m saja. Pada bagian
sisi kolam tertentu dilengkapi dengan peralon kecil serta alat-alat penyaring sebagai jalan
keluar air jika air ingin diganti atau ikan akan dipanen. Setiap satu kolam biasanya berisi
2500 ekor ikan. Pembuatan kolam ikan yang sesuai juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
ikan.
C. Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele cukup mudah sebenarnya, tetapi harus teratur dalam pemberian
makan dan penggantian air dalam kolam. Pemberian makan pada ikan lele dilakukan 3 kali
dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam. Takaran makanan paling banyak dalam
pemberian makanan yaitu di waktu malam hari dan makanan yang biasa diberikan yaitu
Pelet. Berikut ini jenis-jenis Pelet yang sesuai dengan ukuran (umur) ikan :
 Kecil (Bulan Pertama) : -1 (TPF 1000)
 Sedang (1-2 bulan) : -2 (TPF 1000)
 Besar (2-3 bulan) : -3 (TPF 1000)
Selain makanan, penggantian air juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu penggantian air
harus teratur. Biasanya penggantian air dilakukan setiap 2 minggu sekali. Cara
penggantiannya, air dalam kolam diambil setengah saja kemudian ditambah dengan air yang
bersih. Hal ini dilakukan agar ikan tidak stres dengan keadaan barunya karena air dalam baru
saja diganti. Sebaiknya pemberian makan tidak berlebihan agar air dalam kolam tidak mudah
kotor.
d. Penyakit dan Pemberantasan
Meskipun pemeliharaan ikan lele sangat mudah, tetapi ada banyak jenis-jenis penyakit yang
mudah menyerang ikan dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit tersebut antara lain :
1) Penyakit Cacar
Tanda-tandanya :
 Tubuh ikan berwarna gelap
 Perut bengkak
 Posisi berdiri dipermukaan air (jika keadaan sudah parah)
 Berputar-putar atau miring-miring
 Terdapat bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebabnya :
 Air hujan yang terlalu berlebihan
Pengendalian :
 Air pada kolam ditaburi garam dan mengurangi pemberian makan
2) Radang pada Mulut dan Tenggorokan
Tanda-tandanya :
 Ikan sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
 Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, ingsang, dan bagian bawah kepala
 Lama-kelamaan timbul pendarahan yang akibatnya pernapasan terganggu
Penyebabnya :
 Penyakit ini disebabkan oleh cacing
Pengendalian
 Kolam ikan ditaburi dengan Garam dan Supertetra.
3) Penyakit Jamur
Tanda-tandanya :
 Ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas (pada daerah luka )
 Jamur biasanya menyerang daerah kepala tutup ingsang, sirip, dan lainnya
Penyebab :
 Jamur yang tumbuh menjadi saproth pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang
kondisinya lemah.
Pengendalian :
 Air kolam diganti dan ikan direndam pada Malachyte green Oxalate
4) Penyakit Bintik Putih dan Gatal
Tanda-tandanya :
 Ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
 Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan ingsang
 Ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam
Penyebab :
 Parasit dari golongan Ciliata
Pengendalian :
 Air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya
5) Penyakit Tuberculosis
Tanda-tandanya :
 Tubuh ikan berwarna gelap
 Perut bengkak (karena Tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa)
 Posisi berdiri dipermukaan air
 Bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebab :
 Bactery Mycobacterium Foroitum
Pengendalian :
 Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam
E. Pemasaran
Ikan lele biasa dipanen setiap 3 bulan sekali. Apabila ukuran lele sama dan sempurna maka
dapat langsung dijual tetapi jika ada yang tidak tumbuh sempurna maka ikan lele harus
diseleksi terlebih dahulu. Biasanya pusat pemasaran ikan lele di pasar Donggalar dan
Blembung.

*kesimpulan
1. Ukuran kolam ikan lele yang benar yaitu panjang 5 m dan lebar 2,5 m serta dengan
kedalaman 2 m
2. Dalam pemeliharaan ikan lele harus teratur serta rutin dalam pemberian makan.
Pemberian makan dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam dengan
ukuran (2 kg/kolam)
3. Dalam pembudidayaan ikan lele kita juga harus mengetahui penyakit apa saja yang bisa
menyerang ikan dan cara penanggulangannya. Seperti penyakit Tuberculosis, Jamur,
Radang, dll
*saran

1. Bagi masyarakat yang ingin meningkatkan penghasilan


melalui peternakan sebaiknya dilakukan dengan sungguh-
sungguh jangan setengah-setengah.
2. Perhatikan pula cara pembudidayaannya, memberi makan,
pemilihan bibit, pembuatan kolam agar hasilnya seperti yang
kita harapkan
3. Penggantian air dalam kolam juga harus diperhatikan karena
hal itu juga sangat berpengaruh.

*Daftar Pustaka
Khairul Amri,2011, Budidaya Ikan Lele. Bandung:CV.Bina
Adiaksara.

https://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_ikan_lele

Anda mungkin juga menyukai