I.PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Identifikasi masalah
1. Bagaimana cara memelihara ikan lele dengan baik?
2. Cara menanggulangi hama dan penyakit lele?
3. Bagaimana cara pembuatan kolam yang baik?
C. Rumusan masalah
Bagaimana cara membudidayakan ikan lele?
D. Tujuan
1.memperluas pengetahuan tentang cara-cara memelihara ikan
lele
2.memberitahu cara pencegahan agar lele tidak mudah terkena
penyakit
3.memberikan pengetahuan tentang pembuatan kolam yang
baik
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
diskriptif, yaitu metode penelitian yang memberikan gambaran
atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhada objek yang diteliti.
II. PEMBAHASAN
Isi
F. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina
untuk mengeluarkan sel
telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat
kelamin berwarna
merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika
belum matang berwarna
hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan
dalam waktu 24 jam
akan menetas menjadi anakan lele.
G. Pemindahan.
Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember
yang diisi dengan air di
sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan
cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan
dengan hati-hati pada
malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
A. Jenis Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena
bentuk tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “KUMIS” yang panjang,
yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Ikan lele merupakan salah satu komoditas peternakan yang mempunyai peluang cukup
besar untuk dikembangkan sebagai usaha agrobisnis dengan prospek yang cukup
menjanjikan. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan ikan
lele saat ini. Berikut ini adalah daftar jenis (spesies) ikan lele yang sering dibudidayakan
masyarakat luas :
1) Lele Sangkuriang
Ciri-cirinya adalah :
Ikan ini memiliki kepala yang tidak terlalu pipih dan juga tidak terlalu besar. Warna badannya
tidak terlalu hitam. Ukuran badannya panjang tidak lebar. Memiliki ekor yang cukup panjang
yaitu sekitar 2-3 cm.
2) Lele Dumbo
Ciri-cirinya adalah :
Pada umumnya jenis ikan lele inilah yang cepat tumbuh membesar. Memiliki kepala yang
pipih dan besar. Memiliki ukuran badan yang tidak terlalu panjang tetapi ukurannya besar
memiliki ekor yang cukup panjang serta memiliki kumis yang panjang.
3) Lele Phiton
Ciri-cirinya adalah :
Jenis lele ini memiliki ciri yang hampir sama dengan lele sangkuriang. Memiliki warna tubuh
yang hitam. Memiliki kepala yang besar dan ukuran tubuh juga besar tetapi tidak panjang.
Memiliki ekor yang cukup panjang yaitu sekitar 2,5 – 3,5 cm serta memiliki kumis.
Ketiga jenis ikan lele tersebutlah yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, karena pada
umumnya jenis itulah yang mudah tumbuh besar dan banyak dicari oleh para konsumen.
B. Pembuatan Kolam
Ukuran kolam ikan lele pada umumnya dibuat dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 2,5 m.
kedalaman kolam 2 m tetapi kedalaman air yang harus diisikan cukup 1 m saja. Pada bagian
sisi kolam tertentu dilengkapi dengan peralon kecil serta alat-alat penyaring sebagai jalan
keluar air jika air ingin diganti atau ikan akan dipanen. Setiap satu kolam biasanya berisi
2500 ekor ikan. Pembuatan kolam ikan yang sesuai juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
ikan.
C. Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele cukup mudah sebenarnya, tetapi harus teratur dalam pemberian
makan dan penggantian air dalam kolam. Pemberian makan pada ikan lele dilakukan 3 kali
dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam. Takaran makanan paling banyak dalam
pemberian makanan yaitu di waktu malam hari dan makanan yang biasa diberikan yaitu
Pelet. Berikut ini jenis-jenis Pelet yang sesuai dengan ukuran (umur) ikan :
Kecil (Bulan Pertama) : -1 (TPF 1000)
Sedang (1-2 bulan) : -2 (TPF 1000)
Besar (2-3 bulan) : -3 (TPF 1000)
Selain makanan, penggantian air juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu penggantian air
harus teratur. Biasanya penggantian air dilakukan setiap 2 minggu sekali. Cara
penggantiannya, air dalam kolam diambil setengah saja kemudian ditambah dengan air yang
bersih. Hal ini dilakukan agar ikan tidak stres dengan keadaan barunya karena air dalam baru
saja diganti. Sebaiknya pemberian makan tidak berlebihan agar air dalam kolam tidak mudah
kotor.
d. Penyakit dan Pemberantasan
Meskipun pemeliharaan ikan lele sangat mudah, tetapi ada banyak jenis-jenis penyakit yang
mudah menyerang ikan dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit tersebut antara lain :
1) Penyakit Cacar
Tanda-tandanya :
Tubuh ikan berwarna gelap
Perut bengkak
Posisi berdiri dipermukaan air (jika keadaan sudah parah)
Berputar-putar atau miring-miring
Terdapat bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebabnya :
Air hujan yang terlalu berlebihan
Pengendalian :
Air pada kolam ditaburi garam dan mengurangi pemberian makan
2) Radang pada Mulut dan Tenggorokan
Tanda-tandanya :
Ikan sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, ingsang, dan bagian bawah kepala
Lama-kelamaan timbul pendarahan yang akibatnya pernapasan terganggu
Penyebabnya :
Penyakit ini disebabkan oleh cacing
Pengendalian
Kolam ikan ditaburi dengan Garam dan Supertetra.
3) Penyakit Jamur
Tanda-tandanya :
Ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas (pada daerah luka )
Jamur biasanya menyerang daerah kepala tutup ingsang, sirip, dan lainnya
Penyebab :
Jamur yang tumbuh menjadi saproth pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang
kondisinya lemah.
Pengendalian :
Air kolam diganti dan ikan direndam pada Malachyte green Oxalate
4) Penyakit Bintik Putih dan Gatal
Tanda-tandanya :
Ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan ingsang
Ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam
Penyebab :
Parasit dari golongan Ciliata
Pengendalian :
Air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya
5) Penyakit Tuberculosis
Tanda-tandanya :
Tubuh ikan berwarna gelap
Perut bengkak (karena Tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa)
Posisi berdiri dipermukaan air
Bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebab :
Bactery Mycobacterium Foroitum
Pengendalian :
Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam
E. Pemasaran
Ikan lele biasa dipanen setiap 3 bulan sekali. Apabila ukuran lele sama dan sempurna maka
dapat langsung dijual tetapi jika ada yang tidak tumbuh sempurna maka ikan lele harus
diseleksi terlebih dahulu. Biasanya pusat pemasaran ikan lele di pasar Donggalar dan
Blembung.
*kesimpulan
1. Ukuran kolam ikan lele yang benar yaitu panjang 5 m dan lebar 2,5 m serta dengan
kedalaman 2 m
2. Dalam pemeliharaan ikan lele harus teratur serta rutin dalam pemberian makan.
Pemberian makan dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam dengan
ukuran (2 kg/kolam)
3. Dalam pembudidayaan ikan lele kita juga harus mengetahui penyakit apa saja yang bisa
menyerang ikan dan cara penanggulangannya. Seperti penyakit Tuberculosis, Jamur,
Radang, dll
*saran
*Daftar Pustaka
Khairul Amri,2011, Budidaya Ikan Lele. Bandung:CV.Bina
Adiaksara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Budidaya_ikan_lele