Anda di halaman 1dari 9

Aktivasi Jalur Komplemen

Komplemen merupakan sistem yang terdiri atas sejumlah protein yang berperan dalam pertahanan
penjamu, baik dalam sistem imun nonspesifik maupun sistem imun spesifik. Komplemen merupakan
salah satu sistem enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi, opsonisasi dan kerusakan (lisis)
membrane patogen.

Komplemen merupakan molekul larut sistem imun non spesifik dalam keadaan tidak aktif yang
dapat diaktifkan berbagai bahan seperti LPS (Lipopolisakarida) bakteri. Komplemen dapat juga berperan
dalam sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat diaktifkan kompleks imun. Hasil aktivasi tersebut
menghasilkan berbagai mediator yang mempunyai sifat biologic aktif dan beberapa diantaranya
merupakan enzim untuk berikutnya.

Ada 9 komponen dasar komplemen yaitu C1 sampai C9 yang bila diaktifkan, dipecah menjadi
bagian bagian yang besar dan kecil (C3a, C4a dan sebagainya). Fragmen yang besar dapat berupa enzim
tersendiri dan mengikat serta mengaktifkan molekul lain. Fragmen tersebut dapat juga beriknteraksi
dengan inhibitor yang menghentikan reaksi selanjutnya.

Pada tabel dibawah merupakan kelas protein fungsional dalam sistem komplemen yang diadopsi
dari sumber buku janeway’s Immunobiology
Figure 1 kelas protein fungsional dalam sistem komplemen

Mediator yang dilepas komplemen

Komponen komplemen biasanya ditemukan dalam bentuk prekursor inaktif yang larut bila
diaktifkan, meghasilkan komponen komplemen yang dapat bekerja sebagai enzim, mengikat berbagai
molekul komponen berikutnya dan menimbulkan reaksi beruntun berupa kaskade.

Aktivasi komplemen

Sistem komplemen dapat diaktifkan melalui tiga jalur, yaitu jalur lektin, jalur klasik dan jalur
alternatif.

Jalur klasik diaktifkan oleh kompleks imun sedangkan jalur lektin tidak diaktifkan oleh kompleks imun.
Jalur lektin diawali oleh pengenalan manosa dari karbohidrat membrane patogen oleh lektin dan jalur
alternatif diawali oleh pengenalan permukaan sel asing. Meskipun aktivasi sistem komplemen diawali
oleh tiga jalur yang berbeda, namun semua jalur berakhir dalam produksi C3b. Pada tingkat akhir semua
jalur dibentuk MAC (Membrane Attack Complex).
Figure 2 Jalur aktivasi komplemen

Jalur klasik diawali bila C1 berikatan dengan kompleks antigen-antibodi. Jalur alternatif diawali dengan
pembentukan C3b spontan yang berikatan dengan permukaan aktif seperti dinding sel mikroba. Jalur
lektin diawali dengan ikatan MBL dalam serum dengan permukaan patogen. Ketiga jalur memproduksi
C3b dan C5b yang selanjutnya diubah menjadi MAC melalui urutan umum dari reaksi terminal.
Aktivasi komplemen melalui jalur lektin

Lektin adalah protein larut yang mengenal dan mengikat residu mannose dari hidrat arang yang
merupakan bagian dinding sel mikroba. Oleh karena itu jalur lektin disebut jalur MBL atau jalur ikatan
manan. Lektin adalah golongan family kolektin, yang merupakn protein fase akut dan kadarnya
meningkat pada respons inflamasi. Aktivasi jalur lektin diawali oleh terjadinya ikatan antara polisakarida
mikroba dengan lektin dalam sirkulasi. Seperti halnya dengan C1q, MBL mengaktifkan kompleks enzim
C1r-C1s atau serin esterase yang lain yang disebut mannose binding protein-associated serine-esterase.
Sesudah itu, semua tahap jalur lektin adalah sama dengan jalur klasik melalui C4.
Aktivasi Komplemen Jalur Klasik

Aktivasi komplemen melalui jalur klasik dimulai dengan dibentuknya kompleks antigen-antibodi larut
atau dengan ikatan antigen-antibodi larut atau dengan ikatan antibodi dan antigen pada sasaran yang
cocok, seperti sel bakteri. Aktivasi Jalur klasik dimulai dengan C1 yang dicetuskan oleh kompleks imun
antibody dan antigen.

IgM yang memiliki lima Fc mudah diikat oleh C1. Meskipun C1 tidak mempunyai sifat enzim, namun
setelah berikatan dengan Fc, dapat mengaktifkan dengan C4 dan C2 yang selanjutnya mengaktifkan C3.
IgM dan IgG1, IgG2, IgG3 (IgM lebih kuat disbanding dengan IgG) yang membentuk kompleks imun
dengan antigen, dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik . jalur klasik melibatkan 9
komplemen protein utama yaitu C1-C9. Selama aktivasi, protein-protein tersebut diaktifkan secara
berurutan. Produk yang dihasilkan menjadi katalisator dalam reaksi berikutnya. Jadi stimulus kecil dapat
menimbulkan reaksi aktivasi komplemen yang berurutan. Lipid A dari endotoksin, protease, Kristal urat,
polinukleotida, membrane virus tertentu dan CRP dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik.

Permukaan patogen tidak memliki inhibitor komplemen . setiap sel yang tidak dilindungi oleh inhibitor
komplemen akan diserang oleh komplemen. Aktivasi komplemen yang berlebihan tidak dilindungi oleh
inhibitor komplemen akan diserang oleh komplemen. Aktivasi komplemen yang berlebihan tidak
diinginkan oleh karena menimbulkan inflamasi dan kematian sel luas. Untuk mencegah hal itu,
diperlukan inhibitor komplemen.
C. Aktivasi komplemen jalur alternatif

Aktivasi jalur alternative memproduksi produk aktif seperti halnya dengan jalur klasik, tetapi untuk awal
reaksi yang tidak diperlukan kompleks antigen-antibodi. Jalur alternatif tidak terjadi melalui tiga reaksi
pertama yang terdapat pada jalur klasik (C1, C4 dan C2). Aktivasi jalur alternatif dimulai dengan C3 yang
merupakan molekul yang tidak stabil dan terus menerus ada dalam aktivasi spontan derajat rendah dan
klinis yang tidak berarti. Aktivasi spontan C3 diduga terjadi pada permukaan sel, meskipun sel normal
mengekspresikan inhibitor permukaan yang mencegah aktivasi C3.

Bakteri (endoktoksin), Jamur, virus, parasite, kontras (pada pemeriksaan radiologi), agregat IgA (IgA1,
IgA2), IgG4, dan faktor nefritik dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur alterlnatif. Protein tertentu
dan lipopolisakarida dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik dan alternative.

Anda mungkin juga menyukai