Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DISTRIBUSI VITAMIN A BAGI BAYI,


BALITA DAN IBU NIFAS
TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KETAWANG
Jl. Raya Ketawang no 13 Desa Ketawang Kec. Gondanglegi Kab Malang
Telp:(0341) 879009
Email: puskesmas_ketawang@yahoo.co.id
MALANG- 65174
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DISTRIBUSI VITAMIN A BAGI BAYI,
BALITA DAN IBU NIFAS

A. PENDAHULUAN

Vitamin merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sendiri. Sehingga,
vitamin ini harus diperoleh dari luar untuk memenuhi kebutuhan tubuh
manusia. Sumber vitamin A sangat beragam dan banyak terdapat di alam,
Contohnya adalah dari buah-buahan, biji-bijian, umbi, sayur, dll. Perkataan
vitamin telah diusulkan oleh seorang pakar biokimia yang berbangsa Poland
pada tahun 1912.Vita di dalam bahasa Latin bemaksud kehidupan dan mine
-amine adalah adalah kata tambahan dari amine; karena pada masa itu ramai
yang menyangka bahwa semua vitamin adalah amine dan sekarang
kesalahan ini telah pun disedari.

Salah satu diantara vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh


manusia adalah vitamin A yang harus dipenuhi, sebab jika tidak dipenuhi akan
mengakibatkan terjadinya gangguan pada tubuh manusia. Yang paling fatal
akan terjadi pada mata. Karena mata merupkan salah satu indera pada tubuh
yaitu indera pengelihatatan. Mata yang sehat ditandai dengan kornea (selaput
bening yang menutupi bagian hitam dari mata) yang jernih transparan dan
tembus pandang. Konjungtiva (bagian putih mata) terlihat putih warnanya.
Bagian tengah mata tampak hitam, kelopak mata dapat membuka dan
menutup dengan baik serta pertumbuhan bulu mata teratur mengarah ke luar.

Salah satu unsur zat gizi yang sangat diperlukan dalam rangka
menjaga kesehatan mata adalah vitamin A, terutama untuk para Balita.
Vitamin A tidak bisa dibuat oleh tubuh, jadi harus dipenuhi dari luar, yaitu
melalui makanan. Ada berbagai bentuk vitamin A, yaitu bentuk jadi vitamin A
(retinol) dan bentuk provitamin A (karatenoid). Vitamin A bentuk jadi terdapat
pada mamalia dan ikan, sedangkan provitamin A terdapat dalam sayur-
sayuran berwarna hijau tua dan beberapa buah berwarna jingga.
Balita sangat membutuhkan vitamin A untuk kesehatannya. Anak yang
kekurangan vitamin A akan mudah terkena infeksi dan terancam mengalami
rabun senja. Kekurangan vitamin A membuat mata menjadi kering. Hal ini
karena selaput lendir dan selaput bening mata mengalami kekeringan. Jika
berlarut-larut akan menyebabkan penebalan selaput lendir, berlipat-lipat, dan
berkerut, tampak bercak putih seperti busa sabun (bercak Bitot). Selanjutnya
selaput bening mata akan mengalami perlukaan dan akhirnya bisa
mengakibatkan kebutaan permanen yang tidk bisa dipulihkan lagi. Maka dari
itu mengapa vitamin A salah satu imunisasi yang harus diberikan kepada
balita.
Selain bagi balita vitamin A juga diperlukan oleh ibu nifas, Masa nifas
adalah waktu pemulihan pada Ibu pasca melahirkan, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Tentunya pada
masa nifas tersebut, Ibu membutuhkan asupan vitamin dan nutrisi guna
memulihkan kesehatan. Salah satu yang penting pada masa nifas adalah
vitamin A. Vitamin A merupakan salah zat penting yang tidak dapat di buat
oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar (essesnsial).
Manfaat vitamin A berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain untuk membantu
memulihkan pada masa nifas, manfaat vitamin A penting bagi tumbuh
kembang si kecil. Manfaat vitamin A di masa nifas untuk kesehatan kulit,
kelenjar, serta fungsi mata bagi Ibu maupun anak yang disusui. Ibu menyusui
membutuhkan manfaat vitamin A yang tinggi untuk memproduksi ASI.
Konsentrasi dan jumlah vitamin A yang terkandung dalam ASI sangat
tergantung pada status gizi Ibu yang akan berdampak pada kualitas susu
untuk bayi.
Bahan makanan hewani seperti hati, kuning telur, ikan, daging, ayam
dan bebek bisa dikonsumsi sebagai sumber manfaat vitamin A. Buah-buahan
yang berwarna kuning, dan jingga seperti: pepaya, mangga masak, alpukat,
jambu biji merah, pisang, serta sayuran juga mengandung manfaat vitamin A.
Manfaat vitamin A di masa nifas tidak hanya bagi Ibu tetapi juga bagi bayinya.
Pemberian vitamin A pada masa nifas selain untuk mencegah kebutaan juga
akan meningkatkan kualitas ASI sehingga meningkatkan daya tahan tubuh
anak serta kesehatan Ibu dapat cepat pulih.

B. LATAR BELAKANG

Prinsip dasar untuk mencegah dan menanggulangi masalah KVA


adalah menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh. Selain itu perbaikan
kesehatan secara umum turut pula memegang peranan. Dalam upaya
menyediakan vitamin A yang cukup untuk tubuh, ditempuh kebijaksanan
sebagai berikut:
a) Meningkatkan konsumsi sumber vitamin A alami melalui penyuluhan,
b) Menambahkan vitamin A pada bahan makanan yang dimakan oleh
golongan sasaran secara luas (fortifikasi),
c) Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala.

Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui


proses komunikasi-informasi-edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling
aman dan langgeng. Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera
memberikan dampak nyata. Selain itu kegiatan fortifikasi dengan vitamin A
masih bersifat rintisan . Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih
bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul vitamin A
dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pda masyarakat
apabila cakupannya tinggi (minimal 80%). Cakupan tersebut dapat tercapai
apabila seluruh jajaran kesehatan dan sektor-sektor terkait dapat menjalankan
peranannya masing-masing dengan baik

Menurut Prof. Dr. Azrul Azwar, untuk menanggulangi KVA di Indonesia


khususnya pada Balita (6-59 bulan) Departemen Kesehatan telah bekerja
sama dengan Helen Keller Indonesia (HKI) dengan pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi pada bayi, balita dan ibu nifas. Kapsul Vitamin A ini
diberikan secara gratis di Posyandu dan Puskesmas seluruh Indonesia
(Depkes RI, 2004).
Dosis pemberian vitamin A pada ibu nifas sekitar 100.000-200.000 SI
atau setara dengan bayi yang membutuhkan vitamin A pada usia 6-11 bulan.
Dosis pada ibu nifas biasanya 200.000 SI namun ini juga tergantung pada
dokter yang merawat anda atau bidan. Karena pemberian secara inisiatif bisa
berdampak buruk pada ibu nifas dan bayi yang masih dalam tahap ASI.
Untuk pemberian vitamin A dosis tinggi ini pada ibu nifas dianjurkan
sebanyak 2 kali. Yaitu 1 kapsul diberikan setelah melahirkan, kemudian 1
kapsul lagi setelah 24 jam setelah pemberian kapsul pertama. Kapsul dosis
tinggi ini ada 2 jenis. Kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas berwarna
merah yang berdosis 200.000 SI. Sedangkan kapsul berwarna biru berdosis
100.000 SI untuk anak usia 6-11 bulan. Jika sang ibu nifas telah mendapatkan
vitamin A-nya secara lengkap pada dosis tinggi, maka setelahnya, ibu nifas
cukup diasup dengan vitamin A natural atau dari alam seperti sayuran dan
buah-buahan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


TUJUAN UMUM
Meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita dan ibu
nifas di wilayah puskesmas Ketawang kecamatan Gondanglegi
TUJUAN KHUSUS
1) Untuk mencegah bayi dan balita kekurangan vitamin A
2) Untuk mencegah ibu nifas kekurangan vitamin A

D. TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA


Dalam setiap pelaksanaan kegiatan Puskesmas Ketawang selalu
mencerminkan budaya 5 R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin ) dan 5 S
( Santun, Senyum, Sapa, Sopan, Santun ) serta tata nilai “ SRIKANDI” yaitu :
1. Santun : baik budi bahasa dan tingkah lakunya
2. Ramah : tutur kata dan sikap sangat menyenangkan
3. Inovatif : mendayagunakan pikiran dan sumberdaya untuk
menghasilkan karya yang baru
4. Komunikatif : dapat berkomunikasi dengan baik
5. Amanah : dapat dipercaya
6. Dinamis : bekerja dengan penuh semangat
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Petugas gizi merencanakan kebutuhan vitamin A dosis tinggi untuk 1
tahun ke depan dan mengajukan perencanaan tersebut ke dinas
kesehatan kabupaten malang pada bulan januari.
2. Petugas gizi menerima vitamin A dosis tinggi sesuai dengan permintaan
kebutuhan vitamin A pada akhir bulan januari dan akhir bulan juli.
3. Petugas gizi memberikan vitamin A dosis tinggi kepada bidan desa pada
awal bulan februari dan agustus, sejumlah bayi, balita dan ibu nifas yang
ada diwilayah masing-masing desa, dengan ketentuan antara lain:
a. Vitamin A warna biru (100.000 UI) untuk bayi (6-11 bulan )
b. Vitamin A warna merah (200.000 UI) untuk balita (12-59 bulan) dan
ibu nifas.

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kapsul vitamin A diberikan melalui posyandu, polindes/ poskesdes dan
puskesmas.

G. SASARAN

Sasaran Dosis Frekuensi


Bayi 6-11 bulan Kapsul biru (100.000 SI) 1 kapsul
Balita 12-59 bulan Kapsul merah (200.000 1 kapsul
SI)
Ibu nifas Kapsul merah (200.000 2 kapsul
SI)

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


n Nama desa Bulan pelaksanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
o
1 Putat lor
2 Urek urek
3 Ketawang
4 Putukrejo
5 Sumberjaya
6 Bulupitu
7 Ganjaran
I. PERAN LINSEK DAN LINPROG
Peran Linsek :
- Kader sebagai penyampaian informasi dan pendamping
Peran Linprog :
- Bidan desa sebagai pemantau dan pelaksana

J. BIAYA
-Kegiatan Distribusi vitamin A dibiayai oleh anggaran BOK

K. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilaksanakan dua tahun sekali

KEPALA PUSKESMAS KETAWANG Penanggung Jawab Progam Gizi

dr. Yuliawati Wahyu Widiastuti


NIP.197830730 200904 2 002 NIP.197612117 200801 2009

Anda mungkin juga menyukai