Anda di halaman 1dari 21

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

Indonesia Single Risk Management

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
TANTANGAN DAN RISIKO
Dalam rangka perlindungan Keamanan,
keselamatan, Kesehatan, dan
Lingkungan Hidup

Meningkatnya kompleksitas
Global Supply Chain

Risiko keamanan global

PDB  Apakah SDM mencukupi?


 Apakah efisien?
 Masih relevan?
Logistic Performance Index
 Menghitung risiko kemacetan
Matriks Pengawasan Kepabeanan
RUANG LINGKUP PENGAWASAN KONSEKUENSI PENYELESAIAN

Validasi INSW Atau Reject Jika Tidak


Izin Lartas Ada/Sesuai
Lampirkan Izin
AP

Izin Post Border Tidak Mandatory Lanjut Billing Pembayaran

Pemeriksaan Fisik Dan


Tarif Nilai Pabean SPTNP Pembayaran
Dokumen

Administrasi Pemeriksaan
Kepabeanan Lainnya
Sanksi Adm Pembayaran
Dokumen

Pidana Kepabeanan Penyidikan Sanksi Pidana Pidana


Pengawasan DJBC Pasca Implementasi Kebijakan Post Border

TETAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK BARANG


01 BERDASARKAN MANAJEMEN RISIKO

TETAP MELAKUKAN PENELITIAN NILAI PABEAN


02 DAN TARIF (KETEPATAN HS CODE)

03 TETAP MELAKUKAN AUDIT KEPABEANAN

04 PENGAWASAN LAINNYA SESUAI UU KEPABEANAN

4
ILUSTRASI ALUR IMPORTASI KOMODITI BORDER

IMPORTIR Portal INSW KANTOR


PABEAN
SKP
Modul
INSW AJU
Billing Nomor &
PIB
Tanggal PIB

AJU
PIB

SUB SISTEM
PENJALURAN

Realisasi dan
notifikasi
Klasifikasi Data Tata Niaga Impor Post Border

MEMENUHI PERIJINAN (REALISASI)


Jika pada dokumen PIB DILAMPIRKAN dokumen
perizinan terkait serta elemen data sebagai
berikut adalah SAMA antara PIB dan dokumen
Izin :
NPWP HS code
Kode Ijin Pelabuhan
Nomor Ijin muat/bongkar
Tanggal Ijin Negara asal
Terdapat kode HS Status Ijin Masa berlaku
Post Border
*mandatory *jika ada detail pada ijin

DOKUMEN PIB
TIDAK MEMENUHI PERIJINAN (NOTIFIKASI)

01. Tidak melampirkan dokumen ijin

02. Salah mencantumkan ijin/ijin tidak sesuai

03. Melampirkan ijin, namun tidak ada di INSW

Hasil penetapan PFPD, barang di tetapkan ke Pos Tarif


yang terkena Tata Niaga Post Border
Penggunaan Manajemen Risiko
Crime
Barrier
ENFORCEMENT
Fraud
Ilicit Goods
Logistic Performance
Insentive
export
FACILITATION

Manajemen Risiko Selektivitas


Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
• Kategori profil Selektivitas yang Umum
importir :
- Risiko Sangat diimplementasikan
Tinggi
- Risiko Tinggi
- Risiko AEO
Menengah MITA
- Risiko Rendah LR

importir
- MITA Non
Profil
MR
Prioritas HR
- MITA Prioritas VHR
Low Medium High Very
• Kategori profil Risk Risk Risk High
komoditi : Risk
- Risiko Sangat Profil
Tinggi
komoditi
- Risiko Tinggi
- Risiko
Menengah
- Risiko Rendah
INTEGRATED RISK MANAGEMENT
KONSEP

1. Selain menjalankan transaksi yang berhubungan dengan Kepabeanan,


importir/eksportir juga menjalankan transaksi dengan KL lain
2. Profil Manajemen Risiko akan lengkap dan komprehensif jika merupakan
input dari seluruth KL terkait
3. Penyusunan formula bersama seluruh K/L dalam mewujudkan profile
risiko nasional

9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Evolusi Pertukaran Data Lintas K/L

DJBC
Kemenkes Kemendag

Kemenkes
Kemendag

DJBC Pajak
INSW

DJBC mengembangkan
NSW sebagai tindak
Barantan Pajak
Barantan BPO
lanjut Bali Concord II dan
M kebutuhan efisiensi
pertukaran data BPOM

Pertukaran Data antar K/L Pertukaran Data antar K/L tahun saat ini:
sebelum ISRM-SSI: • Lebih efisien
• Memerlukan effort besar • Koordinasi proses bisnis dapat ditingkatkan
• Tidak efisien • Re-engineering proses bisnis perizinan
kepabeanan dan kepelabuhan lebih
dimungkinkan untuk diciptakan

10 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
Staging

Tahap penerapan manajemen risiko

Single
Single Risk Single Risk
Stakeholder
Profile Management
Information

Kematangan manajemen risiko di masing-masing GA


Level Indicators Remarks
1 Tidak Diterapkan manajemen Risiko Butuh Inisiasi
- Muncul Kesadaran Kegiatan persiapan implementasi seperti
2 - Konsolidasi Internal terkait Parameter benchmarking, FGD, dan menyusun
Risiko formula manajemen risiko.
i. Telah menerapkan perlakuan yang Kerangka hukum dari beberapa GA
3 berbeda berdasarkan profil risiko tersedia untuk mengatur dan mengelola
ii. Siap untuk sharing data profil implementasi manajemen risiko
Organisasi telah sepenuhnya
4 ISO 3100 Compliance
menerapkan manajemen risiko
11
Single Stakeholder Information (SSI)

Integration of data element from GAs to build single information related with traders

Source: customs’s database


- Owner
- Investment catagory
- NPWP Whitelists adalah importir
dengan profil risiko yang sama
- NOB yang dihasilkan oleh masing-
masing manajemen risiko GA
- Taxpayer status
- etc.

Cust Agriculture Food Fish Ministry of


No Importer SP SSM
om Quarantine Control Quarantine Trade
1. PT. A L L L - - L
2. PT. B L L M - - 1
3. PT. C M M - - - 0
.... .... .... .... .... .... ....
n. PT. Z H .... .... - -

12
Kondisi Awal

Customs Quarantine Food Control

Trader risk Trader risk


Company profile profile
Profile Low –Medium - Low –Medium - SKI
High High (Surat
Keterangan
Impor)
Priority

National risk and


Risk Engine The Lines comodity

Risk
Treatment

Pemeriksaan Pemeriksaan Tanpa 13


Fisik Dokumen Pemeriksaan Fisik
Kondisi yang Diharapkan

The risk management circumstances in trading which is expected to be implemented

Single Identity

development
Company Single Profile
Profile MERGE
Low - Medium - High

Food
Custom and Quarantine Other GA
Control
Risk

Planning & design


Engine Komoditi dan Negara Asal

Risk
Treatment

Physically Document Without


checking Checking Checking

14
Single Single
Single Profile Single ID
Profile
Single Risk
Treatment

Co: NIB, NPWP, Permodalan,


Cek Esistensi

Masukan dari KL berdasarkan Hasil


Pengamatan terhadap operasional
perusahaan

Masukan dari KL berdasarkan hasil


pengawasan thd ada/tidaknya
pelanggaran
BENEFIT ISRM-SINGLE PROFILE

SATU SUDUT PANDANG


Single profile, menghailkan satu skoring yang dapat
digunakan oleh semua KL
01

KOMPREHENSIF
Single Profile dihasilkan dari masukan seluruh Kl
02 yang tergabung, sehingga lebih objektif dan
memberikan gambaran yang lebih menyeluruh

KOLABORATIF
Gambaran suatu stake holder oleh satu KL segera
dapat dilihat juga oleh KL lain. Begitu juga dalam hal 03
dibutuhkan tindakan segera yang terkait data yg
terregister

EFEKTIF
Integrasi data antar Kl dapat mendorong efektifitas
04 manajemen risiko dan selektifitas pengawasan oleh
KL
16
Partisipasi Pengguna Jasa

Partisipasi Pengguna Jasa Komitmen Asosiasi


Asosiasi harus menjaga anggotanya,
(Importir) Dalam untuk menjaga keseluruhan
Pengawasan komunitas. Anggota

Importir produk Kesehatan Informasi/Laporan


Dan PKRT sangat banyak. Bentuk Partisipasi dalam bentuk laporan
Muncul/adanya importir Partisipasi dalam hal menemukan adanya
yang melakukan pelanggaran pelanggaran
persyaratan bahan/Pestisida
atas suatu komoditi, dapat Sosialisasi
menimbulkan persepsi Sosialisasi kepada Masyarakat akan
negative terhadap komoditi bahaya produk Alkes dan PKRT illegal
tersebut. dan kerjasama dengan market place
KONSEP PERAN KERJASAMA PENGAWASAN

Analisa Data Target Penindakan


Info Status
Barang?
Tata Niaga
Post Border

Lartas
(Border)

Analisa Data Penindakan


Hasil Analisa
KETELUSURAN DATA PELAKU USAHA
DARI HULU SAMPAI HILIR

Retailer
Penyalur
Alat Kesehatan

Penyalur
Alat Kesehatan
Retailer
REKOMENDASI BLOKIR

HASIL PENGAWASAN PERLU DILAKUKAN


KEMENKES PEMBLOKIRAN
TERHADAP ENTITAS?

PENYELESAIAN
REKOMENDASI
BLOKIR

KANTOR
IMPORTIR PUSAT DJBC
TERBLOKIR
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


2019

www.beacukai.go @beacukaiRI @beacukaiRI @beacukaiRI imporiv@gmail.com


.id

Anda mungkin juga menyukai