Anda di halaman 1dari 32

Konsep Audit Kepabeanan

dan Cukai

(WCO, 2018) 1
PERTEMUAN – 1 | DII BC SEMESTER GENAP 2020
FUNGSI UTAMA DITJEN BEA DAN CUKAI
FUNGSI PENGAWASAN
• Melindungi masyarakat, industri dan
kepentingan nasional dgn mencegah
masuknya barang impor dan
keluarnya barang ekspor yg
berdampak negatif/berbahaya
• Pengawasan kegiatan impor ekspor
scr efektif & efisien
• Membatasi, mengawasi,
mengendalikan produksi, peredaran
& konsumsi barang yg
membahayakan mll pengenaan cukai (Nafarin, 2016)
• Mengoptimalkan penerimaan negara

(KEP-538/BC/2019)

PKN STAN 2
FUNGSI UTAMA DITJEN BEA DAN CUKAI
CEISA IMPOR/EKSPOR
(otomasi) FUNGSI PELAYANAN
MITRA UTAMA • Meningkatkan pertumbuhan industri
(MITA) dalam negeri melalui pemberian
- PENJALURAN fasilitas di bidang kepabeanan dan
- Tarif preferensial cukai yg tepat sasaran
(SKA) • Mewujudkan iklim usaha dan investasi
AEO yg kondusif dgn memperlancar logistic
impor & ekspor mll. Penyederhanaan
INSW (otomasi) prosedur KC serta penerapan system
manajemen risiko yg handal
KB MANDIRI
- MPN G-2/G-3 KITE IKM (KEP-538/BC/2019)
- Pembayaran
berkala
PKN STAN 3
PILAR KEPABEANAN MODERN
SELF ASSESSMENT
Tujuan:
- peningkatan percepatan & kelancaran arus
dokumen & barang impor/ekspor
- Memberikan kepercayaan kepada market
forces dari segi kepatuhan
RISK
MANAGEMENT POST CLEARANCE AUDIT
(PCA)
WCO “coordinated activities undertaken by Tujuan:
administrations to direct and control risk” - Menjaga keseimbangan antara
(aktivitas terkoordinir yg dilaksanakan sebuah prinsip “fast” dan prinsip “correct”
organisasi utk mengarahkan dan mengendalikan - Menjaga keseimbangan fungsi
risiko). pelayanan (facilitation) dan
Contoh: penjaluran, DBH, analis perencanaan pengawasan (control)
audit, PNR
PKN STAN 4
VISI, MISI, DAN PROBIS DJBC (KEP-538/BC/2019)

Menjadi institusi kepabeanan MANFAAT


dan cukai terkemuka di dunia • Pertumbuhan industri dalam negeri yg
PROSES BISNIS INTI meningkat
• Perwujudan iklim usaha dan investasi yg
VISI FUNGSI FISKAL:
• Pengelolaan Administrasi kondusif
• Perlindungan masyarakat, industri dalam
Penerimaan Negara negeri, dan kepentingan nasional
• Pengelolaan Setoran • Pengawasan kegiatan di bidang kepabeanan
Penerimaan Negara dan cukai yg efektif dan efisien
PROBIS • Pengelolaan Kepatuhan dan • Pembatasan, pengawasan, dan pengendalian
produksi, peredaran, dan konsumsi brg ttt yg
Pengawasan Penerimaan membahayakan kesehatan, lingkungan,
Negara ketertigan dan keamanan masyarakat
MISI • Penerimaan negara yg optimal

a. Memfasilitasi perdagangan dan industri Pengawasan kegiatan impor, ekspor dan


b. Menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat kegiatan lain secara efektif dan efisien
Indonesia dari penyelundupan dan perdagangan melalui system manrisk yang handal,
illegal intelijen, dan penyidikan yg kuat,
c. Mengoptimalkan penerimaan negara di sektor KC penindakan yg tegas, AUDIT KC yg tepat
PKN STAN 5
PROBIS PENGELOLAAN KEPATUHAN DAN PENGAWASAN
PENERIMAAN NEGARA

AUDIT KEPABEANAN
DAN CUKAI

PKN STAN 6
CUSTOMS CONTROL

PRE-CLEARANCE AT-THE-CLEARANCE POST CLEARANCE

PKN STAN 7
PENGERTIAN AUDITING (KOMERSIAL)
Accumulation and evaluation of evidence about information
to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria.
Auditing should be done by a competent, independent
person (Arens, et.al., 2017)

Compliance audit
Audit conducted to determine
whether the auditee is following
specific procedures, rules, or / Auditor Bea dan Cukai
regulations set by some higher
authority

PKN STAN 8
KONSEP AUDIT KEPABEANAN DAN CUKAI

(Nafarin, 2016)

PKN STAN 9
PEMBUKUAN
Pasal 49 UU 17/2006; Pasal 16 UU 39/2007

IMPORTIR, EKSPORTIR, PENGUSAHA TPS, PENGUSAHA TPB, PPJK, PENGUSAHA


PENGANGKUTAN WAJIB MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
PENGUSAHA PABRIK, PENGUSAHA TEMPAT PENYIMPANAN, IMPORTIR BKC,
PENYALUR YG WAJIB MEMILIKI IZIN

Proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan


data dan informasi yang meliputi dan mempengaruhi keadaan – harta,
kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya
yang secara khusus menggambarkan jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang/jasa DENDA
serta pencatatan arus keluar masuknya sediaan barang Rp50 juta
yang kemudian diikhtisarkan dalam laporan keuangan

PKN STAN 10
ALUR PROSES AUDIT KC

(Sofijan, 2010)

PKN STAN 11
DASAR HUKUM AUDIT KEPABEANAN
DAN CUKAI
Audit KC adalah
kegiatan
Pejabat Bea dan pemeriksaan DATA
Kewajiban Orang
Cukai berwenang AUDIT dalam
menyelenggaraka
melakukan AUDIT rangka
n PEMBUKUAN
thd Orang pelaksanaan
ketentuan
peraturan UU KC

Pasal 49 UU 17/2006 Pasal 1 angka 20 UU 17/2006


Pasal 16 UU 39/2007 Pasal 86 UU 17/2006 Pasal 1 angka 19 UU 39/2007
Pasal 39 UU 39/2007 Tatalaksana  PER-35/BC/2017
jo. PER-24/BC/2019

PKN STAN 12
AUDIT KEPABEANAN


Kegiatan pemeriksaan laporan keuangan, buku, catatan
dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, DATA
AUDIT
dan surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha,
termasuk data elektronik, serta surat yang berkaitan
dengan kegiatan di bidang kepabeanan, dan/atau
sediaan barang dalam rangka pelaksanaan ketentuan
perundang-undangan di bidang kepabeanan

PKN STAN 13
AUDIT CUKAI


Serangkaian kegiatan pemeriksaan laporan keuangan,
buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar DATA
pembukuan, dan dokumen lain yang berkaitan dengan AUDIT
kegiatan usaha, termasuk data elektronik, serta surat
yang berkaitan dengan kegiatan di bidang cukai
dan/atau sediaan barang dalam rangka pelaksanaan
ketentuan perundang-undangan di bidang cukai

PKN STAN 14
TUJUAN AUDIT KC
Compliance audit (menguji tingkat kepatuhan) Orang/pengguna jasa terhadap
pemenuhan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan
dan cukai

Importir, eksportir, pengusaha Pengusaha pabrik, pengusaha


tempat penimbunan sementara, tempat penyimpanan, importir
pengusaha tempat penimbunan barang kena cukai, penyalur,
berikat, pengusaha pengurusan dan/atau pengguna barang kena
jasa kepabeanan, dan/atau cukai yang mendapatkan fasilitas
pengusaha pengangkutan pembebasan cukai

Kepabeanan Cukai
(DJBC)
PKN STAN 15
Importir OBYEK AUDIT KC
Fasilitas
Eksportir
BKC

Penyalur Pengusa-
BKC ha TPS

Pengguna
Audit
thd
Jasa/Orang sbg
Importir Pengu-
BKC saha TPB
Obyek
Audit DJBC
Tpt
Penyim- PPJK
panan

Pengu- Pengu-
saha saha (DJBC)
Pengang-
Pabrik kutan

PKN STAN 16
AUDIT KEPABEANAN DAN CUKAI
Audit Kepabeanan, konsekuensi Audit Cukai, konsekuensi dari:
dari: • Sistem self assessment, kewajiban
• Sistem self assessment pengusaha memberitahukan BKC
• Ketentuan nilai pabean selesai dibuat dan/atau BKC impor
berdasarkan nilai transaksi (Pasal • Pemberian fasilitas tidak dipungut
15 UU 17/2006) cukai, pembebasan cukai, atau
• Pemberian fasilitas bea masuk penundaan cukai
tidak dipungut, pembebasan, • Kewajiban menyelenggarakan
keringanan, pengembalian, atau pembukuan sesuai prinsip akuntansi
penangguhan bea masuk – yang yang berlaku umum untuk
hanya dapat diawasi dan Pengusaha pabrik non skala kecil,
dievaluasi setelah barang impor pengusaha tempat penyimpanan,
keluar dari kawasan pabean importir, penyalur non skala kecil

PKN STAN 17
JENIS-JENIS AUDIT KC

AUDIT UMUM AUDIT KHUSUS AUDIT INVESTIGASI

Audit K/C yang memiliki Audit K/C yang memiliki Audit K/C dalam rangka
ruang lingkup ruang lingkup membantu proses
pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan tertentu penyelidikan dalam hal
menyeluruh terhadap terhadap pemenuhan terdapat dugaan tindak
pemenuhan kewajiban kewajiban K/C pidana K/C
K/C
Contoh: audit atas Contoh: audit atas keberatan Penugasan menggunakan
Importir Umum, atas penetapan Pejabat BC, Surat Perintah,
Pengusaha KB audit atas pemberian fasilitas diprioritaskan
kepabeanan

PKN STAN 18
PERSAMAAN DENGAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Informasi Org kompeten


& kriteria Bukti audit Pelaporan
& independen

Audit Bukti diperoleh dengan Audit dilakukan Laporan hasil audit


mengumpulkan beberapa Teknik pengumpulan oleh auditor yg mengenai hasil
informasi yg dapat bukti (wawancara, kompeten pengujian
diverifikasi dan diuji pengamatan, konfirmasi, bersertifikasi kesesuaian
berdasarkan kriteria physical observation) Patuh pada nilai informasi dengan
yg ditetapkan Bukti harus diperoleh dalam integritas – kriteria
jumlah dan kualitas yg cukup independensi

PKN STAN 19
AUDIT KEPABEANAN DAN CUKAI

(Sofijan, 2010)

PKN STAN 20
KEWENANGAN TIM AUDIT
(PMK-258/PMK.04/2016)

Tim audit adalah tim yang • Meminta Data Audit


diberi tugas utk melaksanakan • Meminta keterangan lisan/tertulis
Audit K/C berdasarkan ST atau dari Orang dan pihak lain yang
Surat Perintah (SPRIN) terkait
• Memasuki bangunan kegiatan usaha, ruangan
tempat menyimpan Data Audit, ruangan
tempat menyimpan sediaan barang, ruangan
tempat menyimpan barang lain yg dapat
• Pengawas Mutu Audit memberi petunjuk keadaaan kegiatan usaha yg
• Pengendali Teknis Audit terkait K/C
• Ketua Auditor • Melakukan Tindakan Pengamanan yang
• Seorang atau lebih Auditor dianggap perlu thd tempat/ruangan
(dapat ditambah) penyimpanan dokumen yg terkait kegiatan K/C

PKN STAN 21
KEWAJIBAN AUDITEE

DATA TENAGA AHLI SAMPLE


KETERANGAN
AUDIT

• Menyerahkan Menyediakan tenaga


Memberikan Menyerahkan
dan/atau peralatan
data audit keterangan lisan contoh barang dari
• Menunjukkan atas biaya Auditee
dan/atau tertulis sediaan barang dlm
apabila penggunaan
sediaan barang hal diperlukan utk
data elektronik
utk diperiksa menunjang
memerlukan peralatan
pemeriksaan Data
dan/atau keahlian
Audit
khusus

PKN STAN 22
Fungsi: STRUKTUR DAN
Kebijakan, standardisasi, • Audit K/C
bimtek, evaluasi, • Penul TUSI DIT AUDIT KC
• Jamku audit (PMK-217/PMK.01/2018)
pelaksanaan

23
STRUKTUR DAN TUSI DIT AUDIT KC
(PMK-217/PMK.01/2018)

PERENCANAAN PELAKSANAAN I MONEV DAN


dan II JAMKU
• Penyusunan dan • Evaluasi hasil pelaksanaan
• Pelaksanaan audit audit & monitoring audit
pengelolaan data
• Perencanaan audit • Penelitian ulang • Evaluasi hasil pelaksanaan
• Perencanaan penul penjaminan kualitas audit
K/C

Monev I – Impor, Ekspor, Cukai


I – Impor dan Ekspor A – Impor dan Ekspor Monev II – Fasilitas kepabeanan
II – Fasilitas kepabeanan B – Fasilitas kepabeanan Jamku I – jamku perencanaan &
III - Cukai C – Cukai pelaksanaan audit
Jamku II – jamku monev audit
K/C

PKN STAN 24
PENELITIAN ULANG
(PER-25/BC/2019; PER-8/BC/2017)

DEFINISI OBJEK PENUL


Penelitian kembali atas TARIF dan/atau NILAI 1. PIB – tarif dan/atau nilai pabean, atas PIB >
PABEAN yg diberitahukan dalam PIB, 30 hari sejak tgl pendaftaran
2. PEB – perhitungan BK
Penelitian kembali atas TARIF, HARGA, JENIS,
- tarif BK
dan/atau JUMLAH barang yg diberitahukan
- harga ekspor
dalam PEB,
- jenis, jumlah barang ekspor
melalui pengujian dengan DATA, INFORMASI,
DOKUMEN LAIN terkait a. PEB > 45 hari sejak tgl pendaftaran –
migas & BBM
• Dilakukan di Kantor Pusat, b. PEB > 30 hari sejak tgl pendaftaran
Kanwil, atau KPU – selain migas & BBM
• Dirjen dapat menetapkan kembali
dalam jk waktu 2 th sejak tgl daftar Penyelesaian PENUL  30 hari sejak tgl ST
(dpt extend 30 hari)
PIB/PEB

PKN STAN 25
PENELITIAN ULANG
(PER-25/BC/2019; PER-08/BC/2017)

PELAKSANA PENUL KEWENANGAN BC


KANTOR PUSAT 1. Meminta data / dokumen
1. Kasubdit yg menangani pelaksanaan 2. Meminta contoh barang
audit/penul Dit Audit 3. Melakukan konsultasi / keterangan
2. Kasi pada subdit yg menangani pelaksanaan
audit/penul
lisan/tertulis
3. Pejabat pada Dit Audit 4. Melakukan pengujian contoh barang
melalui BLBC/lab lain
KANWIL / KPU
Data 7 h.k  SP1  3h.k  SP2  3h.k  dgn data
1. Kabid dgn fungsi penul yg ada
2. Kasi pada bidang dgn fungsi penul
3. Pejabat pada KW/KPU tsb Penyelesaian PENUL  30 hari sejak tgl ST
(dpt extend 30 hari)  NOTA HASIL PENELITIAN ULANG

PKN STAN 26
Program bersama dalam rangka pelayanan, PROGRAM SINERGI REFORMASI
pengawasan, penegakan hukum bersama di DJP – DJBC - DJA
bidang perpajakan (pajak, BM), dan PNBP (PMK-704/PMK.01/2019)

JOINT ANALISIS JOINT PROBIS DAN TI


Tools joint analisis, pemblokiran krn SPT, single document, single profile, single
pertukaran data, tinlan SP3DRI treatment

JOINT AUDIT JOINT PROFILE


Roadmap joint audit, penyelesaian audit carry Integrasi data dan otomasi pertukaran
over & rekom Itjen, tenaga ahli pdukung audit critical data

JOINT COLLECTION SECONDMENT


Penagihan aktif bersama, penyediaan Merekomendasikan joint
informasi asset/saldo penanggung utang analisis/audit/collection/investigation &
penyempurnaan regulasi & probis
JOINT INVESTIGASI
Multidoor investigation, pemanfaatan LAINNYA Percepatan restitusi PPN atas ekspor;
bersama data intelijen OJK tidak mau memberikan data
saldo rekening utk penagihan aktif DJBC

PKN STAN 27
JOINT PROGRAM
MEKANISME

(PMK-704/PMK.01/2019)
PKN STAN 28
JOINT ANALISIS

Kegiatan analisis yang dilakukan oleh DJP, DJBC, dan


DJA secara bersama
untuk menelaah tingkat kepatuhan Wajib Pajak di
bidang perpajakan dan PNBP
Tujuan meningkatkan kepatuhan WP dan
mengoptimalkan penerimaan negara

Contoh fokus Joint Analisis

Importir Borongan, eksportir, cukai, WP penerima fasilitas perpajakan, sector


minerba dan perikanan

PKN STAN 29
JOINT ANALISIS
RUANG LINGKUP

(DJBC)

PKN STAN 30
SOP JOINT ANALISIS

(PMK-704/PMK.01/2019)
PKN STAN 31
JOINT AUDIT

DEFINISI TUJUAN

Kegiatan pemeriksaan pajak dan 1. Mengoptimalkan penerimaan


negara dan penegakan hukum di
audit kepabeanan/cukai yang
bidang pajak, kepabeanan
dilakukan bersama-sama
dan/atau cukai
antara Pemeriksa Pajak dan 2. Menguji kepatuhan pemenuhan
Auditor BC kewajiban perpajakan baik utk
terhadap WP yang telah tahun berjalan maupun untuk
ditentukan oleh Komite Joint tahun-tahun sebelumnya
Audit

PKN STAN 32

Anda mungkin juga menyukai