Anda di halaman 1dari 3

OSCC

Menurut J. P. Shah dan Z. Gil, kanker rongga mulut adalah kanker paling umum keenam
di dunia. Lebih dari 90% dari semua kanker mulut adalah karsinoma sel skuamosa (SCC). kanker
jenis ini terjadi di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, prevalensi kasus OSCC menyumbang 3-
20% dari seluruh kasus kanker, dan kematian pasien antara 2,4% -3,57% dan 76,3% berada pada
kanker stadium lanjut. Lebih dari 90% kasus kanker di daerah kepala dan leher adalah OSCC.
OSCC berkembang di rongga mulut dan orofaring dan dapat terjadi karena banyak penyakit.
Namun, merokok dan minuman beralkohol masih merupakan faktor risiko yang paling umum. Di
negara-negara Asia Selatan, Smokeless tobacco dan budaya inang adalah penyebab utama yang
terkait dengan OSCC. Mutasi gen juga dapat menyebabkan perkembangan kanker rongga mulut
dan orofaring. Namun, tidak ada gen spesifik yang diidentifikasi di OSCC. (Bugshan, A., &
Farooq, I. 2020)
SCC oral memiliki dampak yang lebih besar pada pria daripada wanita dengan
perbandingan P : W = 1.5 : 1, dengan kemungkinan penyebab karena lebih banyak pria daripada
wanita yang melakukan kebiasaan berisiko tinggi (seperti merokok dan konsumsi alkohol).
Probabilitas terjadinya SCC oral meningkat dengan lamanya paparan faktor risiko, dan
peningkatan usia meningkatkan perkembangan mutagenesis terkait usia dan perubahan
epigenetik lebih lanjut (Feller Liviu & Lemmer Johan, 2012).
Karsinoma sel skuamosa oral atau OSCC dapat memiliki banyak bentuk klinis yang mirip
dengan leukoplakia, leukoplakia verrucous, eritro-leukoplakia, atau eritroplakia dan pada
akhirnya dapat berkembang menjadi ulkus nekrotik dengan batas yang tidak teratur. Ketika
trauma terjadi, SCC oral lebih mudah berdarah dan seringkali menjadi infeksi sekunder
superfisial. SCC oral biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terinfeksi secara
sekunder. Lesi besar dapat mengganggu fungsi bicara, mengunyah atau menelan (Feller Liviu &
Lemmer Johan, 2012)
Diagnosis lesi yang mencurigakan biasanya dimulai dengan pemeriksaan mulut rutin,
termasuk evaluasi klinis dan palpasi mukosa mulut di bawah pencahayaan dental chair.
Kemampuan mendiagnosis OSCC secara dini sangat penting untuk menurunkan morbiditas dan
mortalitas penderita yang tinggi. Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk
mendiagnosis OSCC adalah vital staining atau pewarnaan vital dengan toluidine blue (TB), yang
merupakan metode yang dikenal untuk mengidentifikasi lesi premaligna dan maligna juga
direkomendasikan sebagai bagian dari evaluasi klinis jaringan mukosa mulut, Terutama pada
pasien yang berisiko tinggi. (Givony Shahaf, 2020)
Perawatan yang paling umum untuk mengobati kanker rongga mulut bisa bersifat non-
invasif, seperti terapi radiasi. Dan dalam banyak kasus, dapat bersifat invasif, seperti
pembedahan, yang biasanya merupakan pengobatan pilihan yang pertama. Radioterapi dapat
digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengobati tumor primer
(initial tumor). terapi kombinasi ini dapat digunakan sebagai terapi neoadjuvan, yang akan
mengurangi ukuran tumor sebelum operasi awal. Radioterapi juga dapat digunakan sebagai
terapi adjuvan, yang akan meningkatkan efisiensi pengobatan awal, sehingga memperpanjang
tingkat kelangsungan hidup, mengurangi perubahan kemungkinan kambuh, dan bahkan
memperbaiki gejala kanker mulut stadium lanjut. (Givony Shahaf, 2020)
Radioterapi memiliki beberapa kelemahan utama seperti xerostomia, osteoradionecrosis,
mucositis dan pengobatan dalam durasi panjang pada pasien usia muda tidak dianjurkan. Metode
pengobatan kanker mulut seperti pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi berdampak besar
pada kualitas. Kehidupan pasien, dan karena lokasinya dianggap berisiko tinggi dan menarik
(Givony Shahaf, 2020)

DAPUS

J. P. Shah and Z. Gil, “Current Concepts in Management of Oral Cancer-Surgery,” Oral


Oncology, Vol. 45, No. 4, 2009, pp. 394-401.

Feller, Liviu & Lemmer, Johan. (2012). Oral Squamous Cell Carcinoma: Epidemiology, Clinical
Presentation and Treatment. Journal of Cancer Therapy. 03. 10.4236/jct.2012.34037. 

Bugshan, A., & Farooq, I. (2020). Oral squamous cell carcinoma: metastasis, potentially
associated malignant disorders, etiology and recent advancements in diagnosis. F1000Research,
9, 229. https://doi.org/10.12688/f1000research.22941.1
Givony Shahaf. (2020). Oral squamous cell carcinoma (OSCC) an overview. Journal of Medical
Sciences.  Vol. 8 (13), p. 67-74

ABAIKAN AJA LINK INI!!!

https://docs.google.com/document/d/11Q4sfx8RsKBhf2rY7XagdHyzwMdqqSboT79lO8j233o/edit?
usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai