DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS ARGAPURA
Jl. Situresmi No. 24 Desa Sukasari Kidul Kec. Argapura Kab. Majalengka
Kode Pos 45462 Telp. (0233) 8291530 email : puskesmasargapura@ymail.com
A. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1996 Depertemen Kesehatan bekerja sama dengan WHO mengembangkan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Indonesia. Keterpaduan pelayanan tidak
hanya pelayanan kuratif berupa pengobatan penyakit saja, namun sekaligus pelayanan preventif
seperti imunisasi, pemberian vitamin A, menilai dan memperbaiki cara pemberian ASI serta
pelayanan promotif seperti memberikan konseling kepada ibu cara merawat dan mengobati anak
sakit di rumah, serta masalah pemberian makan.
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah intervensi yang cost effective untuk mengatasi
masalah kematian balita yang disebabkan oleh ISPA, diare, campak, malaria, kurang gizi, yang
sering merupakan kombinasi dari keadaan tersebut. Penerapan MTBS diharapkan tenaga kesehatan
dibekalli cara untuk mengenali secara dini dan cepat semua gejala anak sakit sehingga dapat
ditentukan apakah anak sakit ringan berat dan perlu rujukan. Jika penyakitnya tidak parah petugas
dapat memberikan pengobatan/tindakan sesuai pedoman MTBS dan diuraikan juga tentang konseling
dan tindak lanjut.
Sasaran utama penerapan MTBS adalah perawat, bidan atau bidan di desa yang menangani balita
sakit. Tentunya dokter puskesmas juga perlu terlatih agar dapat melakukan supervisi penerapan
MTBS di wilayah kerja puskesmas. Dengan pelatihan ini, tenaga kesehatan akan memahami konsep
MTBS serta lebih terampil dan termotivasi untuk menggunakan bagan manajemen kasus sebagai
standar pelayanan di lini terdepan, utamanya di tingkat pelayanan kesehatan.
B. LATAR BELAKANG
1. Rendahnya jumlah petugas terlatih MTBS
2. Rendahnya kualitas pelayanan MTBS di Puskesmas
3. Pelatihan butuh biaya besar dan petugas harus meninggalkan tempat kerja untuk mengikuti
pelatihan
4. Perlu pedoman untuk meningkatkan kompetensi tenaga di tingkat puskesmas yang terstandar
C. TUJUAN KEGIATAN
1. Menambah jumlah petugas kesehatan terlatih MTBS
2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan balita, yang ditandai dengan kepatuhan petugas
kesehatan terhadap standar
3. Tersedianya pedoman tatalaksana MTBS terstandar di Puskesmas
D. DEFINISI KEGIATAN
Kalakarya MTBS adalah salah satu metode peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam
menerapkan pelayanan balita sakit dan bayi muda dengan pendekatan MTBS, yang dilaksanakan
melalui pendampingan di Puskesmas.
Dalam pelaksanaan kalakarya MTBS, peserta didampingi oleh pendamping sambil dibimbing
langsung untuk melakukan tatalaksana balita sakit maupun bayi muda sampai pada akhirnya
dihasilkan pelayanan kesehatan balita yang berkualitas, yang ditandai dengan kepatuhan petugas
terhadap standar.
Pendamping adalah dokter, bidan atau perawat yang telah dilatih MTBS, memenuhi
persyaratan sebagai pendamping, dan bertugas membantu peserta kalakarya MTBS dalam proses
pembelajaran.
E. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan adalah Bidan dan Perawat, termasuk Bidan Desa dan Petugas PUSTU.
Kegiatan ini diprioritaskan bagi yang bertugas memberi pelayanan terhadap bayi baru lahir atau
balita, dan belum mengikuti pelatihan Standarisasi MTBS. Petugas yang pernah mengikuti pelatihan
MTBS dapat mengikuti kalakarya MTBS sebagai penyegaran.
b. Metode Pelaksanaan
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan metode
presentasi oral, membaca modul dan/atau buku bagan, curah pendapat, diskusi, tanya jawab,
latihan studi kasus, penayangan video dan/atau foto, simulasi, demonstrasi, dan praktik
klinis.