Anda di halaman 1dari 10

Nama : Bara Junizar Dean R

NPM : 20051010057

Kelas : PDBL (B)

Mata Kuliah : PDBL

Prodi : Arsitektur

Dosen : Ir. Niniek Anggriani, MT

Materi : Desain Ramah Anak, Orangtua, dan Disabilitas

Desain rumah difabel adalah rancangan rumah yang dinilai ramah bagi para
penyandang disabilitas. Desain rumah difabel menjadi salah satu cara agar
penyandang disabilitas tetap dapat menikmati rumah yang dapat mengakomodasi
kebutuhannya meskipun memiliki keterbatasan.

Karena biasanya desian rumah yang kurang ideal kerap kali membuat para difabel
mengalami kendala dalam beraktivitas sehari-hari. Padahal, aksesibilitas yang baik
di dalam rumah akan meningkatkan kualitas hidup mereka di dalam rumah.

Dengan demikian, para difabel akan semakin nyaman tinggal di dalam rumah. Untuk
itulah ada sebuah ide dalam desain rumah bagi para penyandang disabilitas yaitu
disebut dengan desain yang ramah atau desain universal.

source: pinterest
Dalam desain universal ini biasanya memiliki infrastruktur rumah yang “bebas
penghalang” bagi para difabel atau tatanan ruangan yang mengakomodasi
kebutuhan disabilitas.
Biasanya hal-hal yang dapat mengakomidasi kebutuhan para disabilitas adalah
mudahnnya aksesibilitas yang akan meningkatkan kualitas hidup para difabel secara
signifikan dan membuat mereka merasakan kemudahan tinggal di rumah.

Desain rumah ramah adalah konsep yang sangat luas dan mencakup banyak hal,
tidak hanya berguna untuk para difabel, melainkan untuk semua orang.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merancang sebuah rumah
agar juga ramah terhadap para penyandang disabilitas.

1. Jalur pintu masuk harus lebar dan bebas dari tangga

source: pinterest
Pada konsep rumah yang ramah, akses menuju pintu masuk utama harus dibuat
dalam ukuran yang cukup lebar. Selain itu jalur menuju pintu juga harus dibuat
landai dan bebas hambatan.

Penyesuaian ini sangat penting, apalagi jika di rumah terdapat anggota keluarga
yang menggunakan kursi roda ataupun ada lansia. Tujuan utamanya adalah
menciptakan kesetaraan penggunaan bagi semua orang.

Sebenarnya keuntungan lain dari pengaplikasian pintu model ini adalah


memudahkan bagi seorang ibu yang harus membawa kereta dorong bayi. Tidak
hanya itu pintu depan yang lebar juga akan memudahkan sobat untuk
membawa furniture untuk keluar masuk rumah.

2. Menggunakan gagang pintu kenop menjadi gagang tuas yang tidak perlu diputar
source: pinterest
Gagang tuas akan mudah dioprasikan dan dapat digunakan oleh semua orang. Hal
ini bermanfaat untuk orang-orang yang memiliki masalah rematik atau mereka yang
mempunyai masalah ketangkasan.

Tidak hanya itu, pintu ini juga akan memudahkan sobat yang kerepotan membawa
banyak barang di tangan. Sebab, gagang pintu tuas memungkinkan sobat untu
membuka pintu dengan cepat hanya dengan satu tangan.

3. Menyesuaikan ketinggian Rak

source: pinterest
Rak dengan ketinggian yang dapat disesuaikan memungkinkan orang yang
mempunyai tinggi berbeda dapat mengambil barang dengan mudah. Hal ini juga
akan memudahkan anak-anak untuk mengambil kebutuhannya sendiri.

Tujuan utama dari penyesuaian tinggi rak ini adalah untuk meningkatkan fleksibilitas
dari penggunanya

Dengan begitu anak-anak juga dapat belajar bertanggung jawab untuk mengatur
barang-barang mereka sendiri. Untuk area dapur, rak tarikan akan sangat berguna
bagi orang-orang dengan tinggi yang berbeda.
Solusi lainnya adalah dengan mecoba membangun rak tarik agar bisa dengan
mudah digunakan orang dengan tinggi yang berbeda.

4. Area kamar mandi yang luas

source: pinterest
Penting untuk memperhatikan rancangan kamar mandi yang terbebas dari
hambatan dan menjadi ruang yang aman dan juga nyaman. kamar mandi yang
nyaman dana man untuk lansia dan difabel setidaknya harus memiliki luas sebesar
120 x 120 cm.

Ukuran kamar mandi tersebut merupakan ukuran yang mampu memberi


keleluasaan ruang gerak dan rasa aman saat berada di dalamnya. Kamar mandi
juga hendaknya menggunakan material yang anti licin, dengan tambahan tempat
duduk di dekat shower.

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah ketinggial dari kloset dan juga wastafel
yang ukurannya diseusaikan dengan anggota keluarga yang difabel.

5. Keramik lantai yang anti slip

source: pinterest
Keramik lantai yang anti slip tentu akan membuat siapapun yang tinggal di dalam
rumah dapat merasa nyaman. sebab, hal itu tidak akan membuat siapapun yang
tinggal di dalam rumah dapat merasa nyaman.

Sebab hal itu tidak akan membuat penghuni rumah terpleset dengan mudah,
terutama di area kamar mandi. Hal ini tentu meningkatkan keamanan dari rumah
untuk penyandang disabilitas yang ada di rumah.

6. Tangga yang aman

source: pinterest
Demikian halnya dengan bagian tangga, gunakan kemarik berbahan anti slip atau
licin. Permukaan anak tangga juga harus rata dengan pengangan anak tangga yang
terdapat di kedua sisi.

Pegangan tangan di tangga bisa bermanfaat untuk keselamatan semua orang. Baik


itu penyandang disabilitas, anak-anak maupun orang tua.

Perpanjangan pegangan tangan di luar anak tangga juga memungkinkan para


tunanetra memiliki gambaran tentang tangga tanpa perlu tersandung. Hal ini tentu
membantu orang tua untuk menaiki tangga dengan aman.

7. Memasang handrail di beberapa tempat


source: pinterest
Untuk area toilet dan juga kamar mandi, lengkapi fasilitasnya dengan handrail.
Bangun handrail dari material yang tahan karat dan juga tidak licin seperti stainless
steel dengan diameter 50 mm.

Elemen handrail ini cukup penting untuk memudahkan difabel maupun lansia bejalan
di area yang tidak memiliki elemen untuk membantu berjalan.

8. Memasang sakelar dengan dua arah

source: pinterest
Jika biasanya hunian hanya memiliki sakelar satu arah, kini pasanglah dengan
konsep dua arah. Tidak hanya penyandang disabilitas dan lansia, semua orang bisa
merasakan manfaat dari sakelar ini.

Karena anda akan lebih mudah untuk menyalakan maupun mematikan lampu yang
ada di rumah. Untuk penempatan dari lokasi sakelar, sobat bisa memasang sakelar
di area pintu masuk dan pada sisi tempat tidur.

Soal Desain Ramah Anak, Orang tua, dan Disabilitas


1. Setiap rumah yang dihuni terdapat sebuah keluarga yang mana salah
seorang anggota memiliki kebutuhan khusus, Apa efek nya apabila rumah di
desain secara baik bagi para penyandang disabilitas?
2. Mengapa pemasangan alat pegangan pada dinding sangat penting bagi para
penyandang disabilitas?
3. Rumah sebaiknya didekorasi dengan suasana menyenangkan dan memiliki
daya tarik agar anak-anak bisa bermain sesuka hati tanpa merasa jenuh. Bagi
anda, pentingkah memilih perabot rumah tangga untuk menunjang rasa
keingintahuan anak , seperti lantai puzzle atau area terowongan?
4. Anak-anak sangat menyukai bentuk ruang kamar yang lucu, suasana ceria,
dan tentunya aman bagi keselamatan.Seperti apa bentuk furniture yang
cocok untuk kebutuhan anak
5. Ketika sedang belajar, orang tua tentunya sangat ingin anak-anaknya dapat
mengakses ruang belajar yang nyaman. Salah satunya bentuk ruangan yang
memiliki cahaya cukup dan penggunaan dinding transparansi agar anak bisa
merasakan dunia luar. Bagaimana cara yang tepat untuk mewujudkan ruang
yang memiliki kriteria-kriteria tersebut?
Contoh Kasus Desain Ramah Anak, Orang tua dan Disabilitas
di Bandar Lampung ada rumah asuh yang diperuntukan bagi anak-anak korban
tindak kekerasan. Rumah ramah anak Bussaina namanya dibangun karena rasa
kepedulian. Kini rumah yang juga menjadi tempat rehabilitasi ini mengambil peran
untuk mengasuh anak korban tindak kekerasan layaknya keluarga sendiri.
Inilah rumah ramah anak Bussaina, sebuah rumah yang terletak di Kelurahan
Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung ini menjadi tempat bagi 15
balita dari beragam latar belakang.
Sebagian mereka adalah korban kekerasan orang tuanya, korban penelantaran,
anak hasil diluar pernikahan hingga orang tua yang tak memiliki finansial yang cukup
untuk membiayai kebutuhan sang anak.
Semua diasuh secara suka rela disini, keberadaan ibu, ayah dan empat pengasuh
menjadi sosok yang membantu mereka tumbuh dan berkembang layaknya dalam
sebuah keluarga.
Agar tak jenuh, setiap hari anak-anak diberikan aktifitas yang beragam, seperti
bermain, belajar, juga senam dengan musik khas anak-anak. Mereka tampak
menikmati dengan menggerakan tubuh dan berlenggak-lenggok penuh canda tawa.
Sekolah Ramah Anak (SAR) adalah satuan pendidikan/sekolah/madrasah yang
aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin,
memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan,
diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak
berkebutuhan khusus di sekolah inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik,
kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang
memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus, terutama
dalam perencanaan kebijakan pembelajaran dan pegawasan.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat
diperlukan dalam proses belajar mengajar di lembaga Pendidikan. Sarana dan
prasarana pendidikan inklusif adalah perangkat keras maupun perangkat lunak yang
dipergunakan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan inklusif pada
satuan pendidikan tertentu.
Prinsip Desain Universal Layanan Pengembangan Aksesibilitas Sarana dan
Prasarana SPPI (Sarana & Prasarana Pendidikan Inklusif)
Terdapat tujuh prinsip desain universal pengembangan aksesibilitas sarana dan
prasarana dalam layanan Pendidikan inklusif yang ramah anak. Ketujuh prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan oleh semua orang. Sebuah desain harus dapat digunakan
dan bermanfaat bagi semua orang termasuk penyandang cacat. Penyediaan
aksesibilitas bagi semua anak di sekolah dan di dalam sarana dan prasarana
sekolah dapat diwujudkan melalui langkah yang sederhana dan hemat biaya. 
2. Fleksibel dalam penggunaannya. Sebuah desain harus dapat mengakomodir
beragam pilihan kenyamanan dan kebutuhan dalam penggunaannya.

3. Mudah digunakan. Sebuah desain harus mudah untuk dipahami bagi semua
pengguna sebagai individu yang memiliki latar belakang pengalaman,
pengetahuan, kemampuan bahasa, dan tingkat pemusatan konsentrasi yang
berbeda-beda.

4. Informasi penggunaan yang jelas. Sebuah desain harus dapat memberikan


informasi yang diperlukan secara jelas bagi para penggunanya yang memiliki
perbedaan pada tingkat fungsi dan kondisi alat indera. Terkait pembelajaran
di sekolah, maka sebaiknya buku pembelajaran dicetak dengan tinta dan juga
Braille. Buku cetak tinta sebaiknya berkualitas baik dan memiliki paduan
warna yang kontras. Minimal ukuran huruf yang digunakan (font) adalah 12.
Jika buku dicetak dengan menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil, maka
buku cetak besar juga harus disediakan untuk anak penyandang low vision.

5. Toleransi untuk kesalahan. Sebuah desain harus meminimalisir tingkat


bahaya dan konsekuensi kerugian yang ditimbulkan jika terjadi  kekeliruan
atau kesalahan dalam penggunaannya.

6. Tidak memerlukan banyak tenaga fisik dalam penggunaannya. Sebuah disain


harus dapat digunakan secara efisien, nyaman, dan tidak menyebabkan
kelelahan pada penggunanya. 

7. Ukuran dan ruang yang tepat. Ukuran dan lebar yang sesuai dalam sebuah
disain ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam
menjangkau, mendekati, mengembangkan, dan menggunakan terkait dengan
ukuran, postur, dan kemampuan mobilitas pengguna yang berbeda-beda.
Contoh penerapan universal desain
Ruang kelas yang fleksibel bagi semua penggunanya (kursi dapat dipindahkan),
bangunan dengan lantai yang rata, jalan masuk tanpa tangga, akses masuk pintu
yang cukup lebar, tombol yang bisa dikenali melalui indra peraba, pengaturan
pencahayaan yang sesuai, rambu-rambu atau pelabelan yang jelas, dll. (Unesco,
2009).
Pertanyaan
1. Bagi anak-anak yang terkena dampak kekerasan, pasti akan sangat
memengaruhi keadaan mental anak tersebut. Apa yang harus dilakukan
dalam segi desain ramah anak agar anak-anak merasa lebih betah tinggal
dengan sesama nasibnya?
2. Sebagai pengelola rumah ramah anak seperti Yayasan atau pemilik panti
harus bertanggung jawab kepada semua anak-anak yang ternaungi,
termasuk kebahagiaan dan kenyamanan nya. Pantaskah apabila kamar tidur
anak anak dihiasi dengan gambar kesukaan mereka?

3. Penggunaan perabot yang terlalu banyak cenderung menimbulkan kerisauan


serta tidak enak untuk dipandang karena ruangan terkesan sempit, berikan
contoh perabot rumah yang memiliki multifungsi?

Anda mungkin juga menyukai