CORONA
Kelompok 1:
➢ Anastasya Islami (01)
➢ Andriana Aprizza Puspitasari (03)
➢ Dania Sundamaia Shabira Hapsari (07)
➢ Paradise Indi Santoso (25)
➢ Pralistya Putri Jati (26)
Hasil:
Pengertian Corona Virus :
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Selain itu pun
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru
dari Coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa
saja, mulai dari lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-
anak dan bayi, sampai ibu hamil dan ibu menyusui.
Struktur :
Struktur virus berukuran sangat kecil dan bersifat parasit intraseluler obligat
atau menempel pada inang. Virus memiliki materi genetik RNA atau DNA
untuk memperbanyak diri.
Beberapa jenis virus Corona bersifat pleomorfik dengan kecenderungan
bulat. Diameter rata-rata partikel adalah 125 nm dengan struktur virus
Corona yang khas berupa amplop dan tonjolan sepertipaku.
Amplop pada struktur virus Corona adalah lapisan lipid ganda yang terdiri
atas protein penyusun membran (M), envelope (E), dan spike (S). Protein E
dan M sangat penting dalam membentuk selubung dan mempertahankan
struktur virus Corona.
Klasifikasi:
1. 229E (alphacoronavirus)
2. NL63 (alphacoronavirus)
3. OC43 (betacoronavirus)
4. HKU1 (betacoronavirus)
Gejala:
Dikutip dari situs Farmasi UGM, struktur virus Corona menginfeksi sel inang
memanfaatkan enzim Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2). Protein S
pada virus Corona berikatan dengan ACE 2 yang ditemukan di paru-paru,
arteri, jantung, ginjal, dan usus.
Tonjolan seperti paku pada virus Corona cukup efektif mengenali ACE 2 bila
mempertimbangkan mudahnya COVID-19 menyerang antar manusia.
Enzim ACE 2 terekspresikan hingga 83 persen di sel epitel alveolus tipe II
yang ada di paru. Hasil ini menjawab penyebab virus corona lebih banyak
menyerang dan ditemukan di paru.