BAB 2. VIRUS
I. Kompetensi Dasar
Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik dalam mempelajari materi virus
ini ialah peserta didik diharapkan sudah pernah mempelajari dan memahami materi
sebelumnya. Dengan demikian akan lebih mudah untuk mendalami macam- macam
peranan virus yang merugikan (corona)
1
pada tahun 1883 oleh A. Mayer, dari Jerman. Ia melakukan penelitian tentang penyebab
penyakit mosaik pada tembakau. Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan tembakau menjadi
terhambat dan daunnya berwarna belang-belang. Mayer menemukan bahwa bahwa penyakit
mosaik tersebut menular ke tanaman tembakau yang lain ketika ia menyemprotkan ekstrak daun
tembakau yang berpenyakit ke tanaman tembakau yang sehat. Mayer berkesimpulan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang sangat kecil. Bakteri ini tidak dapat dilihat
meskipun menggunakan mikroskop.
Percobaan A. Mayer pada penelitian virus
Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892 oleh ilmuan Rusia bernama Dmitri
Ivanowski. Ia menyaring ekstrak daun tembakau dengan saringan yang dirancang sedemikian
rupa agar bakteri tidak lolos saring dan diperoleh filtrat daun tembakau. Ia mendapatkan hasil
diluar dugaannya. Ekstrak daun tembakau sudah disaring , namun begitu filtrat disemprotkan ke
tanaman tembakau yang sehat maka tanaman tersebut tertular oleh penyakit mosaik. Ivanowski
berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau adalah bakteri.
Wendell Stanley
2
Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman bahwa berbagai jenis
virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Istilah virus lolos
saring kemudian disingkat menjadi virus. Iwanowski dan Beijerinck dinobatkan sebagai
penemu virus. Ilmu yang mempelajari virus disebutVIROLOGI.
B. Ciri-ciri Virus
1. Bersifat aseluler (tidak mempunyai sel). Berupa
Partikel yang disebut virion
2. Berukuran 20-300 milimikron
3. Memiliki salah satu macam asam nukleat
(RNA atau DNA)
4. Berupa hablur atau kristal (dianggap sebagai benda mati)
5. Bentuknya beragam, antara lain oval, silinder, polihedral, dan kompleks
6. Tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid
7. Dapat bereproduksi pada benda hidup (parasit obligat)
Virus bukan berupa sel (aseluler). Virus berupa partikel yang disebut virion. Virus tersusun dari
asam nukleat dan selubung protein ( kapsid). Gabungan dari asam nukleat dan selubung protein
( kapsid) disebut nukleokapsid. Kapsid tersusun dari kapsomer-kapsomer. Kapsomer-kapsomer
tersusun dari molekul protein.
Bentuk-bentuk Virus
3
• Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat.
• Virus memiliki struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri dari materi genetik berupa
DNAatauRNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut kapsid.
• Kapsid dibangun oleh subunit-subunit yang identik satu sama lain yang disebut kapsomer.
Bentuk kapsomer-kapsomer ini sangat simetris dan suatu saat dapat mengkristal.
• Suatu virus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel
virus atau virion.
• Virus bukansel atau makhluk hidup karena tidak memiliki sitoplasma dan organel sel tidak
melakukan metabolisme serta berukuran sangat kecil sehingga tidak mungkin memiliki
struktur sel.
Ukuran Virus
• Virus berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
• Ukuran virus sekitar 20 – 300 milimikron, jauhlebih kecil dari ukuran bakteri, yaitu 10
mikron.
• Untuk membuktikan bahwa ukuran virus sangat kecil, Iwanovski dan M. Beijerinck
melakukan eksperimen dengan penyaringan. Ternyata virustetaplolos dari saringan keramik,
sedangkan bakteri tersaringkarena ukurannya lebih besardaripada virus.
4
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)
enurut update yang dirilis Kementerian Kesehatan dan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah
kasus positif yang telah terkonfirmasi hingga 24 Mei 2023 adalah 6.803.504 orang. Dengan jumlah
kasus kematian sebanyak 161.701 jiwa.
Berdasarkan angka tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kematian akibat virus corona atau
COVID-19 adalah sekitar 2,4 persen. Jumlah ini menurun dari 2,6 persen di tanggal yang sama pada
tahun 2022 lalu.
Kasus COVID-19 di Indonesia memang berangsur membaik. Per 23 Mei 2023, ada penurunan
jumlah kasus aktif 896 orang menjadi 13.761 orang dari hari sebelumnya.
Selain itu, angka kesembuhan dari COVID-19 juga terus mengalami peningkatan. Menurut data
terakhir, jumlah penyintas atau orang yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 adalah
6.628.042 orang
c) Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur
pengidap virus corona.
a) Varian Alfa
b) Varian Beta
c) Varian Delta
d) Varian Gamma
e) Varian Epsilon
f) Varian Lambda
g) Varian Zeta
h) Varian Eta