PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Virologi berasal dari kata virus dan logos (ilmu). Virologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang virus dan penyakit-penyakit yang disebabkannya.
1
BAB II
Virus adalah suatu jasad hidup terkecil (20-300nm) yang ditemukan dan diakui sebagai jasad
penyebab infeksi dalam tahun 1898 dan mempunyai sifat-sifat yang khas, yaitu teridiri dari suatu inti
yang tersuusun dari asam nukleat, yaitu Ribo Nucleic Acid (RNA) atau Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan
dikelilingi oleh suatu kapsid yang terdiri dari protein. Seluruh satuan infeksi yang terdiri dari kapsid dan
asam nukleat ini dinamakan nuclecapsid = genome = virlon yaitu suatu susunan virus yang paling
sederhana. Pada virion (susunan virus) yang lebih kompleks (sempurna), terdiri dan nucleocapsid ini
dikelilingi lagi oleh suatu envelope (pembungkus), bahkan kadang-kadang diluarnya terdapat selapis
enzim, yaitu enzim Neuramidase.
1. Edward Jenner (1749-1823) adalah ilmuwan pertama yang berhasil menemukan vaksin
mencegah penyakit cacar (variola). Penyakit cacar (variola) disebabkan virus.
2. Adolf Meyer, Ilmuan Jerman (1883). Menemukan bahwa : menyemprotkan getah tanaman
tembakau yg berpenyakit bintik kuning pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi
tertular.
3. Dimitri Ivanowsky (Rusia), 1893. menyaring getah tanaman tembakau yg sakit dgn penyaring
bakteri dan dioleskan pada tanaman sehat. Dan ternyata masih mampu menginfeksi daun
tembakau.
4. M.W. Beijerinck, 1897 (Belanda). Meyimpulkan partikel yang menyerang tembakau tersebut
sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya.
2
5. Wendell Stanley (Amerika Serikat), 1935. berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang
tanaman tembakau dan dinamakan Tobacco Mosaic Virus
8. Twort (1915) dan D’herelle (1917), menemuknan virus yang menyerang bakteri dan diberi
nama bakteriofage.
10. Luria dan Anderson (1942), melihat morfologi virus dengan menggunakan mikroskop elektron.
1. Ukuran tubuhnya rata-rata : 0,02-0,3 mikron/ 25-300 mikron. Virus yang berukuran paling kecil
adalah Virus polio (poliovirus).
2. Memiliki hanya salah satu asam nukleat, DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid)
yang dikeliling lapisan kapsid (merupakan suatu selubung yang berupa protein). Kapsid tersusun
dari unit-unit yang disebut kapsomer).
3. Virus dapat dikristalkan, tetapi apabila berada pada sel dan jaringan hidup mampu mengadakan
replikasi, maka virus dapat disebut sebagai makhluk peralihan.
4. Bentuk tubuh beraneka dari bersegi banyak (polihedral), memanjang (flamen), bentuk T dan
bentuk batang (silindris) & virus bulat.
5. Pada umumnya virus tidak mempunyai membran plasma, sitoplasma, dan ribosom sehingga
belum disebut sebagai sel.
6. Virus mempunyai dua fase yaitu di dalam sel inang atau di luar sel inang . Sel inang yaitu : sel
makhluk hidup yang diinfeksi oleh parasit.
3
5. Virus yg bentuk T : Virus yang menyerang bakteri (bakteriofage atau disingkat
fage)
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 1989. Virologi Umum.
Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI.