Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. B DENGAN ARTRITIS GOUT

KEPERAWATAN GERONTIK

OLEH

NURAFNI LATIVA
20131043
KELOMPOK D2

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Meria Kontesa, M. Kep

PRODI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Senin / 26 Oktober 2020
Jam : 17:30 Wib
I. Identitas Pasien
a. Nama kepala keluarga : Tn. S
b. Umur kepala keluarga : 83 tahun
c. Alamat : Dalam nagari Barulak, Batusangkar
d. Pendidikan kepala keluarga : SMP
e. Pekerjaan : Tidak bekerja
f. Komposisi keluarga

No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaa Ket.


. Kelamin dengan KK n
1. Ny. B Perempuan istri 75 SD Ibu -
tahun rumah
tangga

Genogram :

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
Ny. B tinggal berdua bersama suaminya Tn. S, orang tua Ny. B sudah meninggal dan Ny. B
memiliki 3 orang anak yang semuanya sudah meninggalkan rumah karena sudah menikah.
Komunikasi dalam keluarga Ny. B menggunakan komunikasi 2 arah, pengambil keputusan
adalah kepala keluarga dan jika ada masalah didiskusikan bersama.
g. Tipe keluarga :
Tipe keluarga Ny. B adalah Keluarga usila yang merupakan pasangan yg sudah tua
Ny. B tinggal dengan suaminya dengan anak yang sudah memisahkan diri karena
sudah menikah.
h. Agama :
Kepercayaan yang dianut keluarga Ny. B adalah Islam. Keluarga Ny. B sering
menjalankan ibadah sholat di rumah, dan sudah jarang berjamaah di masjid karena
tidak sanggup lagi berjalan menuju masjid. Ny. B dan Tn. S jarang mengikuti
pengajian-pengajian majelis taklim yang diadakan di masjid setempat.
i. Suku Bangsa :
Ny. B mempunyai suku bangsa indonesia. Suku budaya Tn. S adalah suku
minankabay yaitu caniago. Keluarga Ny. B tidak memiliki kebiasaan dalam budaya
yang bertentangan dengan kesehatan seperti pantangan terhadap makanan ataupun
anggapan negatif terhadap penyakit.
j. Status sosial ekonomi keluarga :
Ny. B tidak bekerja dan suaminya juga tidak bekerja lagi. Namun untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari keluarga ini berjualan gas subsidi dan beternak ayam.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Ny. B menghabiskan waktu bersama istrinya hanya di rumah dengan
menonton acara televisi. Mereka tidak sanggup lagi untuk melakukan rekreasi di luar
rumah.

II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny. B yang belum terpenuhi, yaitu mempertahankan
hubungan sosial masyarakat. Karena sekarang Ny. B mengalami sakit kaki dia hanya
menghabiskan waktu di rumah dan jarang bersosialisasi dengan orang sekitar. Jadi
hubungan nya dengan tetangga terhambat.
3. Riwayat keluarga inti
Ny. B mengatakan pernikahannya dengan Ny. R tidak ada riwayat dijodohkan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua Ny. B tidak ada memiliki riwayat penyakit kronik/genetik, serta Ny. B atau
suaminya tidak memiliki penyakit kronik seperti DM, hipertensi atau sakit jantung.
III.Lingkungan
1. Krakteristik rumah
Rumah Ny. B yang ditempati saat ini adalah rumah pribadinya. Tipe bangunan rumah
adalah rumah permanen. Terdapat 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang
tengah tempat berkumpulnya keluarga. Ventilasi atau jendela di dalam kamar dan
ruangan bagus sehingga ruangan tampak terang pada siang hari, selain itu dibelakang
rumah Ny. B ada kandang ayam sehingga bagian belakang rumah tampak agak kotor.

→ Denah rumah

Kamar 1 dapur Kamar


mandi 2
kamar 2

Kandang
ayam
Ruang tamu
pintu pintu
utama

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah keluarga Ny. B berada di desa yang cukup padat penduduknya, karena
didaerah sekitar tempt tinggal rumah jaraknya berdekat-dekatan. Warga sekitar
memiliki kegiatan pengajian yang rutin dilakukan setiap hari kamis malam yaitu
yasinan. Kelompok usia yang mendominasi wilayah ini adalah usia anak-anak, remaja
dan dewasa dan hanya sedikit lansia. Warga mayoritas berasal dari keturunan minang.
Hanya dua atau tiga orang yang berasal dari luar suku minang. Hubungan antar warga
harmonis dan saling membantu satu sama lain. Keluarga mengatakan nyaman tinggal
di lingkungan tersebut. Masalah kesehatan yang sering ada adalah penyakit-penyakit
yang umum seperti asam urat dan rematik serta batuk, tidak ada penyakit serius.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan yaitu puskesmas
pembantu. Fasilitas umum yang ada di lingkungan yaitu musalla dan pasar.
3. Mobilitas grafis keluarga
Ny. B menempati rumah tersebut bersama suaminya semenjak 18 tahun yang lalu.
Sebelumnya Ny. B tinggal di rumah lamanya bersama ketiga anaknya, namun setelah
semua anaknya pindah ke rumah masing-masing, Ny. B dan Tn. S pindah ke rumah
yang lebih kecil.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi komunitas
Keluarga memanfaatkan waktu luang dengan menonton tv. Ny. B maupun Tn. S
jarang mengikuti kegiatan yasinan atau kegiatan warga lainnya karena kondisi
tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk mengikuti aktivitas sosial.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Ny. B memiliki sistem pendukung yang berasal dari anak-anaknya. Putra
dan putri Ny. B sering mengirimi uang atau makanan. Kedua anak perempuannya
sering mengunjungi karena tinggal masih di desa yang sama, sedangkan putranya
berada di kota padang dan jarang berkunjung namun sering berkomunikasi via
telepon.

IV.Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Ny. B adalah saling terbuka satu sama lain, dalam
hal komunikasi sampai sekarang tidak banyak hambatan karena masing-masing
anggota keluarga sudah memahami satu sama lain. Ketika ada masalah, keluarga
menceritakan dan mencari solusinya. Anggota keluarga bertingkah laku sopan dalam
berinteraksi. Latar belakang komunikasi dalam keluarga ini adalah budaya minang
dan menggunakan bahasa minang.
2. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam keluarga, suami Ny. B yang memegang peranan utama dalam pengambilan
keputusan termasuk mengatur dan memutuskan. Umumnya setiap ada masalah, yang
memegang peranan penting adalah Tn.S. Beliau memutuskan seluruh tindakan
apabila ada keluarga yang sakit atau ada masalah keuangan. Umumnya keluarga puas
dengan keputusan yang diambil karena sebelum memutuskan sesuatu sebelumnya
keluarga terlibat dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga Ny. B memiliki peran masing-masing, mulai dari kepala keluarga
sampai yang mengatur rumah tangga. Tn. S selaku suami Ny. B berperan sebagai
kepala keluarga dan Ny. S sebagai ibu rumah tangga yang melayani dan mengatur
rumah tangga keluarga ini.
4. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang di anut keluarga umumnya dilatarbelakangi oleh agama islam.
Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan tidak ada konflik nilai. Nilai
dan norma yang dianut tidak berpengaruh terhadap status kesehatan keluarga.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi afektif
keluarga baik.. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya berbentuk
verbal dengan saling menyemangati dan mendukung. Hubungan keluarga sangat
dekat dan saling terbuka jika mempunyai masalah. Jika ada masalah dalam keluarga,
maka cenderung menyelesaikannya cara musyawarah.
2. Fungsi sosialisasi
Ny. B dan Tn. S jarang bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat
tinggal. Hubungan keluarga dalam sosialisasi dengan lingkungan baik tapi ketika ada
acara atau perkumpulan Ny. B dan Tn. S jarang ikut karena kondisi kesehatan
mereka.
3. Fungsi perawatan
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit biasanya langsung dibawa
ke puskesmas. Keluarga mengetahui tentang informasi kesehatan sehingga mereka
banyak tahu bagaimana menjaga kesehatan dan mengatasi kondisi anggota keluarga
yang sakit. Keluarga mengatakan kondisi sehat adalah ketika tubuh masih bisa
melakukan kegiatan sehari-hari seperti bekerja dan mengerjakan tugas rumah tangga.
Kondisi sakit adalah ketika badan terasa demam dan sudah tidak mampu melakukan
aktivitas seperti biasa. Ny. B merasa dirinya tidak sehat karena sakit kakinya saat ini.
VI.Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor yang dimiliki
a) Stresor jangka pendek
Stresor yang dimiliki keluarga saat ini adalah gangguan dalam beraktifitas karena
penyakit pada kaki Ny. B
b) Stresor jangka panjang
Ny. B mengatakan jika penyakitnya akan berlanjut lama dan jika ada penyakit-
penyakit lansia lain yang akan menimpanya hal itu akan membuat beliau cemas
karena akan mengganggu aktivitasnya dalam bekerja seperti memasak dan
kegiatan lainnya. Dan hal itu akan membuat suaminya cemas.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Menurut keluarga, mereka sudah berusaha untuk mengatasi masalah apabila terjadi
cekcok dengan saling mengintrospeksi diri kemudian berdiskusi untuk menyelesaikan
masalah. Biasanya masalah yang terjadi hanya perselisihan perbedaan pendapat
karena ego masing-masing.
3. Strategi koping yang digunakan
Startegi koping yang digunakan oleh Ny. B apabila masalah tidak teratasi dengan cara
diam dan setelah situasi tenang bercerita kepada suaminya Tn. S
4. Strategi adaptasi keluarga
Stresor yang dirasakan oleh Ny. B tidak berdampak terhadap kesehatan karena sudah
dapat mengatasi stresor dengan baik. Secara keseluruhan keluarga selalu dapat
beradaptasi dengan keadaan baru.
5. Harapan keluarga
Ny. B sangat berharap selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT sehingga mampu
melakukan perannya sebagai istri.
VII. Pemeriksaan Fisik
1. Tabel pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Nama pasien (inisial)


Kepala Bentuk kepala simetris, tidak terdapat kelainan, tidak
terdapat benjolan, tidak ada luka/lesi, kepala bersih.
Leher Kebersian baik, tidak ada tanda peradangan ataupun lika,
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Telinga Telinga klien kiri kanan berfungsi dengan baik, klien dapat
mendengar bunyi detik arloji dalam jarak 30 cm. Terlinga
bersih, tidak ada luka ataupun peradangan, klien tidak
menggunakan alat bantu dengar
Mata Bentuk kedua mata simetris, tidak ada perdarahan ataupu
peradangan, klien menggunakan alat bantu baca.
Mulut dan hidung Mulut klien bersih, tidak ada tanda peradangan atau
perdarahan. Gigi geraham pasien sebelah kanan tidak ada
satu.
Hidung klien berfungsi dengan baik, bentuk simetris. Tidak
ada peradangan ataupun perdarahan, tidak ada polip
Dada dan paru-paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusi:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 15
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan
pada bagian abdomen, tidak ada pembesaran pada
abdomen.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 10x sehari
Eliminasi (BAB): pola 1-2 x dalam sehari
Sistem Integumen Kulit klien tidak ada lesi dan akral teraba hangat
Sistem Ekstremitas bawah klien terganggu sebelah kanan, rentang
gerak berjalan terbatas, dan sering mengeluhkan nyeri pada
muskuloskeletal
kakinya, kekuatan otot lemah.

BB dan TB BB : 48 kg
TB : 154 cm
Tanda- tanda vital TD : 130/80 mmHG
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 C
RR : 20 x/ menit
Ekstremitas Kekuatan otot ektremitas atas kanan dan kiri dan
ektremitas bawah pasien kanan dan kiri 5
Keluhan Utama Klien mengeluh nyeri di jari-jari kaki dan terasa kaku,
nyeri sangat terasa ketika malam hari dan pagi saat bangun
tidur.

2. Pola aktivitas dan latihan (khusus lansia)


Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah/berjalan √
Ambulasi/ROM √
Keterangan :
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :
bergantung total.
3. Pola tidur dan istirahat
Ny. B tidur kurang lebih 8 jam sehari, tetapi ia terkadang sulit untuk tidur bila nyeri
kakinya kambuh lagi. Dan jika tengah malam ia sering terbanguna akibat nyeri asam
uratnya.
4. Pola persepsi diri(khusus lansia)
a. Gambaran diri
Ny. B mengatakan bahwa dirinya sudah tua. Rambutnya sudah berwarna putih,
dan sudah sering sakit-sakitan serta gangguan dalam bergerak.
b. Ideal diri
Ny. B berharap bisa hidup lebih baik disaat umur yang sudah tua dan tidak
merepotkan suaminya.
c. Harga diri
Ny. B merasa dirinya merepotkan dan membuat suaminya dan anak-anaknya
cemas akan kondisinya. Karena Ny. B terbatas geraknya, ia merasa suaminya
sering direpotkannya.
d. Identitas diri
Ny. B mampu menyebutkan nama Ny. B dengan jelas. Klien juga merasa puas
dan senang dengan jenis kelaminnya sebagai perempuan.
e. Peran diri
Peran klien di keluarga sebagai istri yaitu mengurus suaminya dan memasak
serta membersihkan rumah, namun akibat kondisi kesehatannya terkadang dia
membutuhkan suaminya untuk membantunya.

5. Masalah psikososial (khusus lansia)


a. Dukungan keluarga dan kelompok
Keluarga Ny. B terutama suaminya sangat membantu dan memberikan dorongan
agar istrinya tidak patah semangat dalam kesehariannya meskipun sakit.
Suaminya membantu semua keperluan Ny. B dengan setia.
b. Hubungan dengan lingkungan
Selama sakit hubungan Ny. B dengan lingkungan sedikit terhambat karena beliau
jarang keluar rumah akibat gangguan dalam bergerak karena penyakit atritis
goutnya.
c. Keadaan pekerjaan, perumahan, ekonomi
Saat ini Ny. B dan suaminya tidak bekerja lagi karena sudah tua dan sakit-sakitan.
Rumah yang ditempatinya sekarang merupakan rumah pribadi mereka, keadaan
rumahnya baik, sedikit kotor, luasnya cukup besar dan layak untuk dihuni.
Perekonomian keluarga Ny. B saat ini keluarganya dibiayai oleh anak-anaknya
dan mendapatkan tambahan penghasilan dari berjualan gas dan beternak ayam,
dan untuk masalah keuangan Ny. B dan suaminya tidak mengalami masalah.
d. Pelayanan kesehatan dan harapan
Pelayanan kesehatan Ny. B jika sakit yaitu biasanya ke puskesmas pembantu.
Harapannya setelah mengalami pengobatan yaitu penyakit yang dialaminya bisa
sembuh.
e. Mekanisme koping dan adaptasi stress
1. Koping adaptif
Ny. B mengatakan bahwa saat ini ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk
beribadah, beliau jarang memikirkan hal-hal negatif dan jika ada masalah
beliau selalu bercerita kepada suaminya.
2. Koping maladaptif
Ny. B tampak sedikit kelelahan

6. Status Kognitif / Afektif / Sosial


1. Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Kesalahan 3 (kerusakan intelektual ringan)
2. Mini-Mental State Exam (MMSE)
Nilai 25(tidak ada mengalami kerusakan kognitif)
3. Inventaris Depresi Beck
Nilai 3 (depresi tidak ada atau minimal)
4. Resiko Jatuh (Keseimbangan)
Nilai 16 (beresiko sedang)
5. Indeks Katz
Skor A (kemandirian dalam makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi)
6. Indeks Barthel
Nilai 20 (mandiri)
7. Skor APGAR
Skor 10 (jawaban selalu)
B. ANALISA DATA

No Data Masalah Keperawatan


1 DS : Nyeri akut b.d agen pencedera fi
siologis
1. Ny. B mengatakan bahwa merasakan nyeri pada
jari kaki, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan
terasa panas.
2. Tn.B mengatakan nyeri terasa sebelum tidur, saat
tengah malam dan pagi hari saat bangun tidur

DO :

1. Jari-jari kaki Ny. B tampak bengkok


2. Jari-jari kaki dan pergelangan kaki tampak merah
3. Ny. B tampak sedikit mengalami kesulitan saat
bergerak
2 DS : Gangguan rasa nyaman b. d
penyakit kronis
1. Ny. B mengatakan nyeri yang dirasakan
membuatnya tidak nyaman
2. Ny. B mengatakan saat nyeri timbul klien susah
untuk beraktivitas.
3. Ny. B mengatakan kadang terasa nyeri pada
pagian kaki yang membuat tidur klien terganggu.

DO :

1. Ny. B tampak aktif saat pengakjian dilakukan.


2. Ny. B tampak mengeluh dengan penyakitnya saat
ini.
3 DS : Defisit pengetahuan b.d kurang
terpapar informasi
1. Ny. B mengatakan tidak mengetahui penyebab
serta akibat dari asam urat yang dia rasakan.
2. Ny. B mengatakan tidak mengetahui informasi
yang banyak mengenai penyakitnya
3. Ny. B mengatakan bahwa dia merasa cemas
dengan penyakit yang dideritanya

DO :

1. Ny. B tampak ingin mengetahui dan aktif untuk


menerima informasi dari perawat
2. Saat pengkajian Ny. B tampak khwatir dan sedikit
sedih dengan kondisi penyakit rematik yang
dideritanya

SKORING

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis


Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Masalah kesehatan nyeri tang dirasakan
Defisit kesehatan (3) Ny. B termasuk situasi tidak/kurang sehat,
Ancaman kesehatan karena jika dibiarkan terus menerus akan
(2) berdampak pada komplikasi artritis gout
Faktor risiko (1)
Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Hal yang dapat dirubah dengan beberapa
Mudah (2) pengobatan yang dilakukan. Salah
Sebagian (1) satunya melalui pendkes yang akan
Tidak dapat (0) diberikan mahasiswa.
Kemungkinan 1 2/3x 1= 2/3 Nyeri yang dirasakan bisa dirubah apabila
dicegah: keluarga/pasien bisa menghindari
Tinggi (3) beberapa faktor pemicu tingginya kadar
Cukup (2) asam urat
Rendah (1)
Menonjolnya masalah: 1 2/2x1 =1 Masalah harus segera ditangani karena
Membutuhkan apabila berlarut-larut akan memperburuk
perhatian segera (2) kesehatan Ny. B
Tidak membutuhkan
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 3 2/3 4,6

2. Gangguan Rasa Nyaman b.d Penyakit Kronis


Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 3/3x1=1 Ny. B telah menderita penyakit asam urat
Defisit kesehatan (3) 1 semenjak 1 tahun yang lalu, bila sakitnya
Ancaman kesehatan kambuh Ny. B merasa terganggu dan
(2) tidak nyaman karena nyeri yang
Faktor risiko (1) dirasakannya dan hal tersebut
mengganggunya.

Kemungkinan diubah: 2 1/2x2=1 Ny. B mengalami kaku di jari-jari kaki


Mudah (2) daan hal tersebut tak selalu tersa
Sebagian (1)
sepanjang hari, bila cuaca tidak dingin
Tidak dapat (0)
Ny. B tak merasakan gangguan akibat
nyerinya.

Kemungkinan 1 2/3x1=2/3 Ny. B bisa mengantisipasi atau mencegah


dicegah: agar dia merasa nyaman, yaitu dengan
Tinggi (3) meminimalisir faktor tingginya asam
Cukup (2) uratnya sehingga nyeri tak akan kambuh
Rendah (1) dan beliau tidak akan mengalami
gangguan rasa nyaman.
Menonjolnya masalah: 1 2/3x1=2/3 Bila cuaca dingin dan nyeri pada jari kaki
Membutuhkan Ny. B kambuh, dan jika nyerinya sangat
perhatian segera (2) mengganggu Ny. B mengatakan
Tidak membutuhkan membutuhkan obat ke puskesmas.
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 5 2 4/6 3

3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


Kriteria Bobot Total Pembenaran
Sifat masalah: 3/3X1 = 1 Sifat pada masalah ini termasuk situasi
Defisit kesehatan (3) 3 tidak/kurang sehat, karena jika
Ancaman kesehatan dibiarkan terus menerus karena jika
(2) pasien masih tidak mendapatkan
Faktor risiko (1) pengetahuan mengenai penyakitnya
bisa menyebabkan penyakit pasien
tambah parah dan menyebabkan
berbagai komplikasi.
Kemungkinan diubah: 1 2/2X1 = 1 Hal yang dapat dirubah karena dengan
Mudah (2) informasi yang akan diberikan oleh
Sebagian (1) mahasiswa maka akan menambah
Tidak dapat (0) pengetahuan bagi pasien dan keluarga
mengenai pengobatan artritis gout
secara herbal.
Kemungkinan 1 3/3X1 = 1 Hal ini dapat dicegah apabila keluarga
dicegah: atau pasien sudah dapat pengetahuan
Tinggi (3) pengobatan serta informasi tentang
Cukup (2) penyakit dan cara pencegahannya
Rendah (1) maka keluarga/ lansia dapat
meminimalisir timbulnya penyakit
Menonjolnya masalah: 1 2/2X1 = 1 Masalah harus segera ditangani karena
Membutuhkan apabila berlarut-larut akan
perhatian segera (2) memperburuk keadaan Ny. B
Tidak membutuhkan
perhatian segera (1)
Tidak dirasakan
sebagai masalah atau
kondisi yang
membutuhkan
perubahan (0)
Total 5 4

Prioritas Masalah Keperawatan


No Keluhan Skor

1 Ny. B belum mengetahui informasi tentang pengetahuan seputar penyakit 4


yang dideritanya, sehingga beresiko tinggi untuk merasakan sakit yang
menerus serta karna kurang pengetahuan Ny. B tidak tahu apa saja
pengobatan untuk penyakitnya. Ny. B tidak tahu bahwa banyak tanaman
yang bisa dijadikan obat artritis goutnya. Selama ini beliau hanya menahan
sakit atau pergi berobat ke puskesmas. Ny. B mengatakan jarang
mendapatkan informasi-informasi tentang kesehatan.
2 Akibat penyakitnya artritis gout menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada 3 2/3
jari-jari kaki Ny. B. Rasa nyeri sering kali dirasakan pada malam hari dan
pagi saat bangun tidur. Nyeri sangat terasa apabila cuaca dingin dan
membuat Ny. B menahan nyeri pada sendi-sendi di jari kakinya.
3 Artritis gout yang diderita oleh Ny. B menyebabkan nyeri pada jari kaki 2 4/6
Ny. B, dan jika nyerinya kambuh Ny. B merasakan sakit dan tidak
nyaman, tidurnya akan terganggu serta Ny B tak bisa beraktivitas secara
bebas dan mandiri.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

No Keluhan Skor

1 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi 4

2 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis 3 2/3

3 Gangguan rasa nyaman b. d penyakit kronis 2 4/6

D. PERENCANAAN

No Dx. Kep SLKI SIKI


1 Defisit pengetahuan b.d Tingkat pengetahuan : a. Edukasi kesehatan
kurang terpapar informasi  Perilaku sesuai dengan Observasi
pengetahuan  Identifikasi kesiapan dan
 Pertanyaan tentang masalah kemampuan menerima
yang dihadapi informasi
 Persepsi yang keliru terhadap  Identifikasi falktor-faktor
masalah yang dapat meningkatkan
 Menjalani pemeriksaan yang dan menurunkan motivasi
tidak tepat perilaku hidup bersih dan
 Perilaku sehat

 Kemampuan menjelaskan terapeutik


pengetahuan tentang topik  Sediakan materi dan media
 Perilaku sesuai anjuran pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
 Jelaskan faktor risiko yang
dapat memepengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2 Defisit pengetahuan b.d a. Tingkat nyeri: a. Manajemen nyeri
 Kemampuan menuntaskan Observasi
kurang terpapar informasi
aktivitas  Identifikasi lokasi,
 Keluhan nyeri karakteristik, durasi,
 Meringis frekuensi, kualitas,
 Sikap protektif intensitas nyeri,
 Gelisah  Identifikasi skala nyeri
 Kesulitan tidur  Identifikasi respon
 Ketegangan otot nyeri non verbal
 Pola tidur  Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
b. Kontrol nyeri:  Identifikasi
 Melaporkan nyeri pengetahuan dan
terkontrol keyakinan tentang
 Kemampuan mengenali nyeri
onset nyeri  Identifikasi pengaruh
 Kemampuan mengenali budaya terhadap
penyebab nyeri respon nyeri
 Keluhan nyeri  Identifikasi pengaruh
nyeri terhadap kualitas
c. Status kenyamanan hidup
 Kesejahteraan fisik  Monitor keberhasilan
 Kesejahteraan psikologis terapi komplementer
 Dukungan sosial dr yang sudah diberikan
keluarga  Monitor efek samping
 Kebebasan melakukan penggunaan analgesik
ibadah Terapeutik
 Rileks  Berikan teknik
 Keluhan tidak nyaman nonfarmakologis untuk
 Gelisah mengurangi rasa nyeri
 Keluhan sulit tidur  Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strateri meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
norfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

b. Perawatan kenyamanan
Observasi
 Identifikasi gejala yang
tidak menyenangkan
 Identifikasi
pemahaman tentang
kondisi, situasi dan
perasaannya
 Identifikasi masalah
emosional dan spritual

Terapeutik
 Berikan posisi yang
nyaman
 Berikan kompres
dingin atau hangat
 Ciptakan lingkungan
yang nyaman
 Berikan pemijatan
 Berikan terapi
akupresur
 Dukung keluarga
terlibat dalam
terapi/oengobatan
 Diskusikan mengenai
situasi dan pilihan
pengobatan yang
diinginkan
Edukasi
 Jelaskan mengenai
kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
 Ajarkan terapi
relaksasi
 Ajarkan latihan
pernapasan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgesik, jika perlu
3 Gangguan rasa nyaman b. a. Status kenyamanan a. Manajeman nyeri
 Kesejahteraan fisik Observasi
d penyakit kronis
 Kesejahteraan psikologis  Identifikasi lokasi,
 Dukungan sosial dr karakteristik, durasi,
keluarga frekuensi, kualitas,
 Kebebasan melakukan intensitas nyeri,
ibadah  Identifikasi skala nyeri
 Keluhan tidak nyaman  Identifikasi respon
 Keluhan sulit tidur nyeri non verbal
 Pola tidur  Identifikasi faktor yang
b. Pola tidur memperberat dan
 Keluhan sulit tidur memperingan nyeri
 Keluhan sering terjaga  Identifikasi
 Keluhan tidak puas tidur pengetahuan dan
 Keluhan pola tidur berubah keyakinan tentang
 Keluhan istirahat tidak nyeri
cukup  Identifikasi pengaruh
 Kemampuan beraktivitas budaya terhadap
c. Tingkat nyeri respon nyeri
 Kemampuan menuntaskan  Identifikasi pengaruh
aktivitas nyeri terhadap kualitas
hidup
 Keluhan nyeri
 Monitor keberhasilan
 Meringis
terapi komplementer
 Sikap protektif
yang sudah diberikan
 Gelisah
 Monitor efek samping
 Kesulitan tidur penggunaan analgesik
 Ketegangan otot Terapeutik
 Pola tidur  Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
 Fasilitasi istirahat dan
tidur
 Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strateri meredakan
nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
norfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
b. Kompres hangat
Observasi
 Identifikasi
kontraindikasi
kompres panas
 Identifikasi
 Indentifikasi kondisi
kulit yang akan
dilakukan kompres
panas
 Periksa suhu alat
kompres
 Monitor iritasi kulit
atau kerusakan
jaringan selama 5
menit pertama
Terapeutik
 Pilih metode kompres
yang nyaman dan
mudah didapat
 Pilih lokasi kompres
 Balut alat kompres
dingin dengan kain
pelindung, jika perlu
 Lakukan kompres
panas pada daerah
yang cedera
 Hindari penggunaan
kompres pada jaringan
yang terpapar terapi
radiasi
Edukasi
 Jelaskan prosedur
penggunaan kompres
panas
 Anjurkan tidak
menyesuaikan
pengaturan suhu secara
mandiri tanpa
pemberitahuan
sebelumnya
 Ajarkan cara
menghindari kerusakan
jaringan akibat panas
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

CATATAN PERKEMBANGAN

No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda


Keperawatan tangan
1 Defisit Selasa, 27 - Mengucapkan S:
pengetahuan b.d Oktober 2020 salam - Klien mampu
kurang terpapar - Menanyakan menjelaskan
informasi keadaan klien pengertian dari artritis
- Menjelaskan gout
tujuan dan - Klien mampu
kontrak waktu menjelaskan masalah
kesehatannya yaitu
TUK I : adanya rasa nyeri
Klien Mampu dibagian jari kaki
mengatasi masalah - Klien mengatakan
Hipertensi dan penyebabnya bisa
Mengkaji karena faktor pola
pengetahuan klien makan yang tidak
tentang : sehat dan karena cuaca
o Pengertian dingin
artritis gout - Klien mengatakan
o Penyebab Tanda gejalanya bisa
artritis gout muncul seperti nyeri di
o Tanda dan jari kaki, bengkak,
gejala artritis memerah pada area
gout nyeri
o Pencegahan - Klien mengatakan
artritis gout tidak tahu akibat lanjut
o Komplikasi dari penyakit artritis
artritis gout gout
- Memberikan - Klien mengatakan
penyuluhan tentang akan kontrol ke
artritis gout puskesmas atau
- Mendiskusi adanya pelayanan kesehatan
tanda dan gejala jika nyeri sudah tak
artritis gout serta bisa ditahan
faktor yang dapat O :
memperburuk - Klien mengucapkan
kondisi salam balik dan
- Membimbingan menerima keberadaan
klien untuk perawat
mengulangi apa - Klien kooperatif
yang telah di - Kelien aktif bertanya
ajarkan. saat diskusi
- Menjelaskan - Klien mampu
akibat lanjut dari menyebutkan
penyakit artritis penyebab terjadinya
gout jika tidak artritis gout
segera ditangani - Klien mampu
- Memberi menyebutkan tanda
bimbingan untuk gejala artritis gout
mengatasi resiko - Klien tidak mampu
penyakit artritis menyebutkan akibat
gout yang mungkin terjadi
dari artritis gout
A:
Tujuan tercapai, masalah
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi,TUK
II
Rabu/28 TUK II : S:
Klien dapat - Klien mengatakan
Oktober 2020
memutuskan sudah tahu apa yang
tindakan yang tepat akan dilakukan jika
untuk mengatasi penyakitnya kambuh
masalah artritis gout atau nyerinya datang.
- Menggali - Klien mengatakan ada
pengetahuan berbagai bahan
pasien tentang tradisional yang bisa
tindakan yang dijadikan obat artritis
tepat untuk gout.
mengatasi - Klien mengatakan akan
masalah atau melakaukan perawatan
penatalaksanaan yang baik untuk artritis
artritis gout gout yang dideritanya.
- Menjelaskan tentang O:
beberapa - Klien kooperatif
penatalaksanaan - Klien tampak lebih
artitis gout kepada paham dan mengerti
lansia cara merawat
penyakitnya setelah
diberikan edukasi oleh
mahasiswa
- Klien mampu
menyebutkan kembali
dan memahami edukasi
yang diberikan
mahasiswa
A:
Tujuan Tercapai, masalah
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi, TUK
III
Jumat / 30 TUK III : S:
Klien mampu - Setelah dijelaskan
Oktober 2020
melakukan perawat, klien
perawatan artritis mengatakan sudah tahu
gout dengan terapi manfaat dari terapi
komplementer komplementer daun
- Menjelaskan salam untuk
manfaat terapi kesehatannya
komplementer - Klien mengatakan
- Mendemonstrasik sudah tahu cara
an cara membuat membuat obat rebusan
obat air rebusan air daun salam setelah
daun salam diajarkan
- Klien mengatakan akan
rutin meminum obat
rebusan daun salam
agar penyakitnya tidak
mengalami efek
samping yang lebih
parah.
O:
- Klien kooperatif
- Klien mampu menerima
semua edukasi yang
diberikan
- Klien mampu merawat
penyakit artritis gout
yang dideritanya.
- Klien mampu membuat
sendiri obat rebusan air
daun salam untuk
penyakit artritis goutnya
A:
Tujuan Tercapai, masalah
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi, TUK
IV
Jum’at/30 TUK IV : S:
Klien mampu - Klien mengatakan
Oktober 2020
melakukan sudah menghindari
perawatan artritis pemakaian makanan
gout dirumah yang memicu tingginya
- Jelaskan pada kadar asam urat dalam
klien tentang tubuhnya seperti sarden
bagaimana udang
perawatan artritis - Klien mengatakan
gout dirumah bahwa ia jarang berolah
- Berikan raga atau beraktivitas,
pengetahuan Ny. B bergerak sedikit
terhadap prilaku akibat sudah tua
yang telah - Klien mengatakan akan
dilakukan untuk melakukan pola hidup
mempertahankan yang sehat demi
agar tidak terjadi kesehatannya.
komplikasi - Klien mengatakan
- Jelaskan manfaat sekarang sudah
pola hidup yang mengetahui menu
sehat baik itu makanan yang baik
makanan yang untuk dirinya dan
sehat, aktivitas keluarganya
dan pola tidur O:
yang sehat bagi - Klien kooperatif
kesehatan lansia - Klien tampak lebih
paham dengan
penyakitnya dan mampu
melakukan perawatan
penyakitnya sendiri di
rumah
A:
Tujuan tercapai, masalah
belum teratasi
P:
Lanjutkan TUK V
Sabtu/31 TUK V : S:
Klien dapat - Klien mengatakan akan
Oktober 2020
menggunakan pergi berobat dan
fasilitas yankes melakukan kontrol ke
secara tepat untuk Puskesmas agar
mengetahui penyakitnya tidak
komplikasi komplikasi
- Menjelaskan - Kelien mengatakan
tindakan yang akan melakukan
tepat untuk perawatan yang baik
mengatasi untuk artritis gout yang
masalah artritis dideritanya dan untuk
gout kesehatannya
- Menjelaskan O:
petunjuk - Klien kooperatif
perawatan artritis - Klien mampu untuk
gout dengan memutuskan tindakan
melakuan kontrol yang tepat untuk
secara rutin. mengatasi masalah
- Menjelaskan pada artritis gout yang
klien tentang dideritanya dengan
fasilitas yankes membawa pergi berobat
yang dapat ke puskesmas
dimanfaatkan. - Klien mampu merawat
- Berikan artritis gout yang
pengetahuan dideritanya
terhadap perilaku A:
yang telah Tujuan Tercapai, masalah
dilakukan untuk teratasi
mempertahankan P:
agar tidak terjadi Pertahankan TUK I-V
komplikasi
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai