Mempengaruhi
Clara July Deby Sainuka, Alinsi Mariana Naat, Velicia Corona Sancha Mau, Agus Weca,
Muhhamad Firdaus, Ronald Wongkar, Marike Ubra, Vanessa Pattipeilohy, Hanna Sefina
Malemta Sinuraya
velicia.2017fk003@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang memiliki beberapa peran. Ginjal terletak di bagian
belakang rongga perut di ruang retroperitoneal, ginjal menerima darah dari arteri renalis.
Mereka membuang molekul organik berlebih dari darah yang berasal dari hasil metabolisme.
Ginjal sangat penting untuk sistem saluran kemih dan juga berperan dalam homeostasis tubuh
manusia seperti regulasi elektrolit, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, dan pengaturan
tekanan darah (melalui mempertahankan garam dan air). Mereka berperan sebagai filter alami
darah, kemudian dilanjutkan dengan proses reabsorbsi zat-zat yang masih diperlukan tubuh.
Dalam memproduksi urin, ginjal mengekskresikan limbah seperti urea dan amonium.
Abstract
The kidneys are bean-shaped organs that serve several essential regulatory roles in vertebrates.
Located at the rear of the abdominal cavity in the retroperitoneal space, the kidneys receive
blood from the paired renal arteries. The kidneys are bean-shaped organs that serve several
essential regulatory roles in vertebrates. They remove excess organic molecules from the blood,
and it is by this action that their best-known function is performed: the removal of waste
products of metabolism. Kidneys are essential to the urinary system and also serve homeostatic
functions such as the regulation of electrolytes, maintenance of acid–base balance, and
regulation of blood pressure (via maintaining the salt and water balance). Keywords: Kidney,
Homeostasis, filtration, reabsorption, secretion. They act as a natural filter blood, then proceed
with the process of reabsorption of substances that are still needed by the body. In producing
urine, the kidneys excrete wastes such as urea and ammonium.
Pendahuluan
Semua makhluk hidup senantiasa melakukan kegiatan yang membutuhkan energi. Dengan
demikian setiap makhluk hidup membutuhkan input berupa zat yang masuk dalam tubuh seperti
makanan, minuman, dan oksigen yang kemudian akan dilanjutkan menjadi output, yaitu zat sisa
yang dapat terbuang dan keluar dari tubuh berupa keringat, urin, maupun feses.
Oleh itu, manusia dilengkapi dengan dua pasang ginjal yang berfungsi menyaring darah dengan
membuang material yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh badan kita keluar dan membuang
toksik yang dihasilkan sewaktu sel-sel dalam badan kita melakukan metabolisme untuk
kelangsungan hidup. Hal ini karena produk sisa bias mengganggu perjalanan metabolisme
normal dalam tubuh kita dan menyebabkan berlakunya ketidaksekelesaan kepada diri kita.
Ginjal merupakan organ yang terpenting dalam mempertahankan homeostasis cairan tubuh
secara baik. Fungsi-fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostasis dengan volume cairan,
keseimbangan osmotik, asam-basa, ekskresi sisa metabolisme, sistem pengaturan hormonal dan
metabolisme.
Darah yang disaring akan menghasilkan urin yang berisi sisa metabolisme yang tidak lagi
diperlukan oleh tubuh dan harus diekskrisi dari tubuh. Oleh itu, ginjal dihubungkan oleh ureter
yang membawa urin yang siap ditapis ke vesica urinarian (kandung kernih) untuk penyimpanan
sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh oleh ureter.1
Pembahasan
Makroskopis Ginjal/ Ren
Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk
homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan
dan asam basa dalam tubuh. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat
sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebrae lumbal 1 dan 4) didalam
rongga abdomen dan posisinya retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang
lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah
kanan.1
Kutub atas atau ekstremitas superior ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12), sedangkan
kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun kutub bawah (ekstremitas
inferior) ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka)
sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3.2
Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri. Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah
vesika urinaria (buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar
tubuh.
Tiap ginjal mengandung ± 1 juta nefron (glomerulus dan tubulus yang berhubungan dengannya ).
Pada manusia, pembentukan nefron selesai pada janin 35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk
lagi setelah lahir. Perkembangan selanjutnya adalah hipertrofi dan hiperplasia struktur yang
sudah ada disertai maturasi fungsional.1
Pembungkus Ginjal :
1. Capsula fibrosa
Bagian ini mudah dikupas dan merupakan pembungkus yg membungkus langsung
ginjal,tetapi tidak ikut membungkus gl. Supra renalis.
2. Capsula adiposa
Merupakan pembungkus ginjal setelah kapsula fibrosa, mengandung banyak lemak
dan ikut membungkus gl. Supra renalis
3. Fascia renalis di luar capsula fibrosa
Letaknya paling luar, lapisan depan disebut fascia prerenalis, dan lapisan belakang
disebutfascia retrorenalis. Kedua lembar fascia renalis ini ke kaudal tetap berpisah,
namun dicranial menjadi satu. Bagiandalam ginjal yang terlihat jika ginjal kita belah
antara lain ialah korteks ginjal,medulla ginjal yangmasing-masing berbentuk seperti
piramid, calyx minor dan mayor, lalu pelvis renalis, yang kemudian berlanjut ke
ureter.2
Gambar 2. Ginjal
Sumber : google.com
Bagian-Bagian Ginjal :
1. Cortex Renis
Terdiri dari :
- Glomerolus
- Pembuluh darah
Di glomerulus darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke dalam medulla,
saluran- saluran tsb dan akan bermuara pada papilla renalis dan terdapat garis- garis dari
medulla : processus medullaris ( FERHEINI )
2. Medulla Renis
Papilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk ∆ = pyramid renalis (malphigi).
Papilla renalis menonjol ke dalam calyx minor dan di antara pyramis-pyramis terdapat
columna renalis (Bertini). Beberapa calyx minor ( 2 – 4 ) membentuk calyx major dan
beberapa calyx major menjadi pelvis renis, kemudian menjadi ureter ruangan tempat
calyx = hilus renalis.2
Pendarahan Ginjal
A. renalis merupakan cabang dari Aorta abdominalis setinggi vert. L I-II
A. renalis masuk ke dalam ginjal melalui hillus renalis dan bercabang 2 :
- satu ke depan ginjal, mengurus ginjal bagian depan dan lebih panjang
- satu lainnya ke belakang ginjal, mengurus ginjal bagian belakang ginjal
A. renalis depan & belakang bertemu di lateral, pada garis Broedel, tempat
pertemuannya ± di belakang garis tengah ginjal.
- Pembedahan pada garis Broedel, perdarahan minimal bercabang lagi & berjalan di
antara lobus ginjal = A. Interlobaris
- A. Interlobaris pada perbatasan cortex & medula bercabang menjadi A. arcuata,
mengelilingi cortex & medulla, sehingga disebut A. arciformis.
- A. arcuata mempercabangkan : A. interlobularis berjalan sp. tepi ginjal (cortex),
mempercabangkan:
- Vassa afferens : glomerolus
- Dalam glomerolus membentuk anyaman / pembuluh kapiler, sebagai vassa efferens
→
anyaman rambut = tubuli contorti.2
Gambar 3. Perdarahan ginjal
Sumber : google.com
Pembuluh Balik Ginjal
Pembuluh balik ginjal mengikuti nadinya mulai dari permukaan ginjal sebagai kapiler
berkumpul dalam V. interlobularis = Vv stellatae ( Verheyeni ). Dari V. Interlobulari
akan berlanjut menuju ke V. Arcuata dan akan berlanjut ke V. interlobaris setelah itu
menuju ke bagian hilus dari ginjal yaitu V. renalis dan akan kembali ke V. cava inferior.2
Ureter merupakan lanjutan dari pelvis renis yng panjangnya 25-30 cm. Ureter berfungsi
menyalurkan urin ke dalam vesika urinaria. Ureter menurut letaknya, terbagi menjadi pars
abdominalis dan pars pelvina uterina. Pada perjalanan pars abdominalis ureteris dalam cavum
abdomen tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pars abdominalis uteris disebelah
ventral berbatasan dengan peritoneum, a.v. colica dan menyilang a.v. ovarica pada wanita.
Sedangkan, pada perjalanan pars pelvina ureteris terdapat perbedaan antara laki-laki dan
perempuan karena adanya perbedaan alat-alat panggul antara laki-laki dan perempuan. Selama
perjalanan ureter, terdapat tempat-tempat penyempitan ureter, yaitu ureteropelvic junction, ureter
menyilang arteri iliaca communis (flexura marginalis), dan saat ureter masuk ke vesika urinaria.
Di tempat penyempitan tersebut dapat terjadi batu ureter. 1 Ureter diperdarahi oleh A. Renalis
pada bagian ujung atas, bagian tengah oleh A. Testicularis atau A . Ovarica dan didala, pelvis
oleh A. Vesicalis superior. Persarafan ureter oleh plexus renalis, testicularis, dan plexus
hypograstricus didalam pelvis. Serabut-serabut aferen berjalan bersama dengan saraf simpatis
dan masuk medulla spinalis setinggi segmen lumbalis I dan II.1,2
Vesica urinaria
Vesica urinaria atau kandung kemih berfungsi sebagai reservoir urine. Ia dilapisi oleh lapisan
otot yang kuat. Vesica urinaria teletak di belakang os pubis. Bentuknya seperti telur jika penuh
dan kalau kosong berbentuk limas. Bagian-bagian vesica urinaria adalah apex, corpus dan
fundus. Apex vesica urinaria dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong allantois)
sampai ke umbilicus membentuk ligamentum vesico umbilicale mediale. Vesica urinaria tertutup
oleh peritoneum dan berbatasan dengan ileum dan colon sigmoideum. Dinding vesica urinaria
berbentuk segitiga. Pada sudut laterosuperior kiri dan kanan terdapat ureter dan pada sudut
inferior terdapat urethra.1
Permukaan latero inferior berhubungan dengan M.obturator inferior di bagaian cranial dan
M.levator ani di bagian distal. Collum vesica urinaria berbatas dengan permukaan atas glandula
prostate. Ia difiksasi oleh ligamentum puboprostaticus pada pria dan ligamentum pubovesicale
pada wanita. Antara vesica urinaria dan rectum terdapat lekukan peritoneum disebut excavation
recto vesicalis. Antara dinding posterior vesica urinaria dan rectum terdapat vesicular seminalis.
Pada sudut laterosuperior kiri dan kanan terdapat ureter manakala sudut inferior terdapat
urethra.1,9
Vesica urinaria diperdarahi oleh Aa.Vesicales superior, Aa.vesicales inferior dan A.
vesiculodeferentialis. Aa. vesica superior adalah cabang dari A.umbilicalis bagian proximal
(bagian distal akan menjadi ligamentum umbilicalis lateralis), arteri ini akan memperdarahi
fundus dan beranastomosis dengan A.epigastrica inferior. Aa.vesicales inferior memperdarahi
bagian caudal dan lateral permukaan depan vesica urinaria dan juga memperdarahi glandula
prostate manakala A. vesiculodeferentialis adalah cabang dari A. iliaca interna yang
memperdarahi 1/3 permukaan posterior vesica urinaria juga memperdarahi glandula vesiculosa
dan ductus deferentialis.Pada wanita A. vesiculodeferentialis memperdarahi ovarium dan vagina.
Vesica urinaria mendapat persarafan dari cabang-cabang plexus hypogastricus inferior yaitu dari
serabut- serabut postganglioner simpatis gll. Para vertebra lumbar 1-2,serabut-serabut
preganglioner parasimpatis N.S2,3,4 melalui N. Splanichus dan plexus hypogastricus inferior
mencapai dinding vesica urinaria,serabut-serabut sensoris visceral afferent dan serabut-serabut
afferent mengikuti serabut simpatis pada plexus hypogastricus menuju medulla spinalis lumbar
1-2.1,2
Struktur Mikroskopik
Ginjal
Ada dua daerah pada mikroskopik ginjal yaitu korteks dan medulla
Korteks ginjal terdiri dari:
Glomerulus
Bentuknya khas bundar dengan warna yang lebih tua dari sekitarnya karena sel-selnya tersusun
lebih padat.Paling luar diliputi epitel selapis gepeng dan disebut kapsula bowman lapis
parietal.Kadang ditemukan kapsula Bowman lapis parietal terdapat ruangan kosong yang dalam
keadaan hidup terisi cairan ultrafiltrat.Pada arah berlawanan dari kutub tubular terdapat kutub
vaskular, tempat masuk dan keluarnya arteriol pada glomerulus.Arteriol yang masuk disebut
vasa aferan yang kemudian bercabang-cabang menjadi kapiler yang bergelung-gelung di dalam
glomerulus.Kapiler ini sebenarnya diliputi sel podosit yang membentuk kapsula bowman lapis
visceral, namusn sulit membedakan sel endotel kapiler dengan podosit.Kapiler kemudian
bergabung menjadi satu lagi membentuk arteriol keluar dari glomerulus dan disebut vasa
eferen.Pada beberapa glomerulus dapat dibedakan vasa eferen dan vasa aferen, bila terpotong
pada sel-sel yuksta glomerular.Sel-sel ini merupakan sel otot polos dinding vasa aferen di dekat
glomerulus yang berubah sifatnya menjadi epteloid.Sel-sel tersebut tampak terang dan kadang di
dalam sitoplasmanya terdapat granula.Di tempat ini, arteriol tidak mempunyai lapis elastika
interna. Sel- sel yuksta glomerular disebelah luar berhimpit dengan sel-sel macula densa yang
merupakan epitel dinding tubulus tersusun lebih padat daripada di bagian lain. Sel-sel macula
densa dan yuksta glomerulus bersam-sama membentuk apparatus yuksta glomerular.Di antara
apparatus yuksta glomerulus dan tempat keluarnya vasa eferen glomerulus terdapat kelompokan
sel kecil-kecil yang terang dan disebut sel mesangial (ekstraglomerulus) atau polkisen
(bantalan).3,4
Gambar 6. Kutub vaskular ginjal2 Gambar 7. Kutub urinari ginjal2
saluran ini selalu terpotong dalam berbagai potongan karena jalannya yang berkelok-kelok.
Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboiddengan batas-batas sel yang sukar dilihat.Intinya
bulat, biru dan biasanya terletak agak berjauhan dengan inti sel di sebelahnya.Sitoplasmanya
berwarna asidofil (merah).Permukaan sel yang menghadap lumen mempunyai jumbai (brush
border).3
Seperti yang proximal, saluran ini selalu terpotong dalam berbagai arah.Disusun oleh selpais
kuboid yang batas-btas antar selnya agak lebih jelas di bandingkan dengan yang proximal. Inti
sel juga bulat dan berwarna biru, tetapi bila diperhatikan, jarak antara inti sel yang bersebelahan
agak berdekataan satu sama lain. Sitoplasmanya kelihatan basofil (kebiruan) dan permukaan sel
yang menghadap lumen tidak mempunyai jumbai (brush border).3
Gambar 8. Korteks ginjal3
Medulla Ginjal
Jaringan medulla hanya terdiri atas saliran-saluran yang kurang lebih berjalan lurus.Didalam
korteks ginjal terdapat berkas-berkas jaringan medulla yang disebut prosesu Ferreini.Bila
terpotong melintang, berkas ini tampak terdiri atas sekelompok saluran-saluran, penampilannya
berbeda dari jaringan korteks.Biasanya lumennya lebih kecil-kecil dan dinding salurannya lebih
tipis. Didalam jaringan medulla, baik yang terdapat pada prosesus ferrein maupun pada pyramid
ada saluran saluran tertentu yaitu : Ansa Henle segmen tebal turun (pars desenden/tubulus rektus
proximal). Penampilannya mirip tubulus kontortus proximal, tetapi garis tengahnya lebih kecil.
Ansa henle tipis.Penampilannya mirip pembuluh kapiler darah, tetapi epitelnya lebih tebal
sedikit sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat.Selain itu di dalam lumennya tidak terdapat
sel-sel darah.Ansa henle segmen tebal naik (pars desenden/tubulus rekstus distal),
penampilannya mirip tubulus kontortus distal tetapi garis tengahnya lebih kecil.Duktus
koligen.Gambarannya mirip tubulus kortortus distal tetapi batas-batas sel epitelnya jauh lebih
jelas, selnya lebih tinggi dan lebih pucat. Jaringan medulla pada pyramid gambarannya sama
dengan yang terdapat pada Prosesus Ferreini, tetapi di dalam atau di dekat papilla renis, saluran-
saluran tampak bergaris tengah lebih besar yang dindingnya dilapisi epitel selapis kubis tinggi
samapi torak yang disebut duktus papilaris bellini. Saluran yang terakhir ini bermuara ke dalam
kaliks minor.3,4
Gambar 9.Korteks ginjal3 Gambar 10. Medulla ginjal3
Ureter memiliki mukosa yang dilapisi oleh epitel transisional dengan lamina propria di
bawahnya. Lapisan ototnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapis otot longitudinal (dalam), lapis
otot sirkuler (tengah), lapis otot longitudinal (dalam), dan lapisan adventisia yang merupakan
jaringan ikat jarang.3
Gambar 12. Ureter3
Vesika Urinaria
Vesika urinaria merupakan sebuah kantung dengan otot, berfungsi sebagai penampung air seni
yang berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis.
Secara histologis, vesika urinaria merupakan ureter yang meluas, sebab lapisan yang terdapat
pada kandung kemih terdapat juga pada ureter. Perbedaan utama terletak pada tebal relatif
lapisan dindingnya, terutama pada tunika muskularis.4
Dari penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa secara histologis lapisan penyusun dinding
vesika urinaria terdapat 3 lapis. Lapisan dari dalam ke luar yaitu tunika mukosa, tunika
muskularis, dan tunika adventisia.4
a) Tunika Mukosa
Lapisan ini merupakan lapisan paling dalam yang berbatasan secara langsung dengan
lumen. Penyusun lapisan ini berupa sel epitel berlapis banyak yang lebih tebal dari ureter
dan lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat areolar dan mengandung banyak serabut
elastin. Saat vesika urinariakosong, sel epitel penyusun tunika mukosa ini berbentuk
batang atau kubus. Sedangkan saat terisi penuh, bentuknyamenggepeng dan lumennya
meluas. Melihat kondisi seperti ini maka sel epitelnya disebut dengan epitel
transisional.Tebal epitel transisional ini bervariasi, dari 3 sampai dengan 14 lapis sel.4
b) Tunika Muskularis
Merupakan lapisan yang berupa berkas otot polos yang terdiri atas 3 lapis. Lapisan
terdalam tersusun secara longitudinal,kemudian sirkuler, dan yang paling luar yaitu
longitudinal. Tunika muskularis merupakan lapisan yang paling tebal dari lapisan yang
lainnya. Di antara ketiga lapisan otot polos tersebut yang paling tebal adalah lapisan otot
sirkuler.4
c) Tunika Adventisia
Merupakan lapisan paling luar dari lapisan penyusun kandung kemih. Bagian ini berupa
jaringan ikat yang bagian luarnya diselaputi oleh mesotel. Di sebelah luar dari tunika
adventisia merupakan tunika serosa dan peritoneal yang diselubungi oleh jaringat ikat
longgar. Di bagian terluar lagi ada simpul saraf simpatik yang disebut plexus
vesikalis.Simpul saraf ini yang berperan untuk mengontrol proses kencing.4
Komposisi Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut,
dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh,
misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa
mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi
racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui
melalui urinalisis.6
1. Volume:bagi dewasa yang normal=600-2500ml. Volume ini tergantung pada intake air,
temperature linkungan, makanan atau diet serta keadaan mental dan fisik.
2. Berat jenis:1.003-1.030
3. pH:4,7-8.0. Rata-rata:kurang 6.0
4. Warna urin: kuning muda
5. Bau:khas megikut pengaruh dari makanan
6. Kejernihan:normal jernih karena mengandung fosfat.
Komposisi urin yang normal mengandung urea, kreatinin dan keratin,amoniak dan garan
ammonium, asam urat,asam amino, allantoin, klorida, sulfat, fosfat, oksalat, mineral, vitamin,
hormone dan enzim.
Eksresi urea adalah sebanding dengan intake protein.eksresi urea meningkat pada diabetes
mellitus,demam,hiperaktifitas kelenjar adrenal. Manakala eksresi urea akan menurun pada
penyakit hati (terutama stadium akhir), asidosis. Eksresi kreatinin tidak di pengaruhioleh diet.
Kreatinin dalam urin anak-anak lebih banyak berbanding urin orang dewasa. Kreatinuria dapat
ditemukan pada starvation, gangguan metabolism karbohidrat, hipertiroidi, miopati dan
infeksi.Manakala keratin menurun pada hipotiroidi.5
Amoniak dalam urin adalah dalam kuantiti yang sangat sedikit. Pada renal asidosis produksi
amoniak akan menurun. Manakala pada asidosis(ketosis) produksi amoniak akan meningkat.
Asam urat merupakan hasil akhir metabolism bagi purin. Purin dapat berasal dari makanan atau
pemecahan sel.
Aterm :6 mg asam amino/kg BB, menurun sampai umur 6 bulan (2 mg/kg BB) dan menetap
semasa kanak-kanak.
Eksresi fosfat dipengaruhi oleh protein dalam makanan,sebagian berasal dari fosfat sel. Eksresi
fosfat meningkat pada osteomalacia(penyakit tulang), renal tubular rickets dan
hiperparatiroidisme. Manakala fosfat menurun pada penyakit ginjal, penyakit infeksi serta
hipoparatiroidi. Oksalat dalam urin adalah dalam kuantiti yang rendah dan akan meningkat pada
primary hyperoxaluria. Dapat membentuk batu oksalat dalam saluran kencing. Eksresinya
sedikit. Meningkat pada intake vitamin c dosis tinggi.
Eksresi Na tergantung intake NaCl makanan dan keperluan tubuh akan Na. eksresi K meningkat
pada intake K yang meningkat, katabolisme jaringan yang meningkat dan gangguan
keseimbangan asam dan basa. Efek Na dan K dipengaruhi oleh hormone cortex adrenal. Ca dan
Mg dibuang terutama lewat usus.dalam urin relative sangat rendah. Vitamin, hormone dan enzim
dapat ditemui dalam urin jumlahnya yang sangat sedikit. Ini penting untuk diagnosis klinik.5
Fungsi Ginjal
Kesimpulan
Batu pada ureter ini berasal dari batu ginjal yang berjalan ke vesika urinaria tetapi tersangkut
pada ureter karena ureter adalah saluran yang sempit. Hal ini dapat disembuhkan dengan cara
menghancurkan terlebih dahulu batu yang ada di ureter, setelah hancur maka batu ini akan keluar
sendirinya bersama dengan urine yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2014.h.290-4.
2. Gunardi S. Anatomi sistem urogenitale. Jakarta : Balai penerbit FKUI; 2008.
3. Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta: Binarupa Aksara; 2013.h.311-5.
4. 4.Fawcett DW. Buku ajar histologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.
536-50.
5. Silverthorn DU, Johnso BR, Ober WC, Garrison CW, Silverthorn AC. Human
physiology. Fifth Edition. San Fransisco: Pearson; 2010.p.631-4.
6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta:EGC;2007.h.307.
7. Ganong, F William. Fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC, 2003.
8. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed 6. Jakarta:
Interna Publishing; 2014.
9. Purnomo B. Buku dasar-dasar urologi. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto; 2005.