Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan

Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian Pengolahan


PTPN VIII Gunung Mas, Bogor)

T. Lestari1, Erlin Trisyulianti2


1
Alumni Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB
2
Staf Pengajar Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

ABSTRACT
Competitiveness business need high quality human resources. Human resources as workforce
in the industry must be protected by Health and Safety programme (K3). This reseach apropiate five
factors K3, ie: safety training, safety work publication, environment work, monitoring and disiplin,
and improving awareness K3. Productivity can see from productivity factors ie motive work, ability,
enviroment, compensasion, social garancy, and work relationship. The objective of this research is
to analyze between the health and safety programme and work productivity. This research uses
survey, sampling method and questioners as the tools in collecting the main data. This research is
conducted in Production division PTPN VIII Gunung Mas, Bogor. To analyze data uses descriptive
analyzis and correlation analyzis. Rank Spearman is used to analyze the correlation. This research
shows these following results: there is significant correlation and positive between the health and
safety programme and work productivity.

Keywords: Health and Safety Programme, Work Productivity.

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


adalah suatu program yang dibuat pekerja
Persaingan industri yang semakin ketat maupun pengusaha sebagai upaya mencegah
menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat
seluruh sumber daya yang dimiliki dalam kerja dengan cara mengenali hal-hal yang
menghasilkan produk berkualitas tinggi. berpotensi menimbulkan kecelakaan dan
Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif
dari peranan sumber daya manusia (SDM) apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor kerja. Tujuan dari dibuatnya program K3
produksi dalam perusahaan seperti modal, adalah untuk mengurangi biaya perusahaan
mesin, dan material dapat bermanfaat apabila apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat
telah diolah oleh SDM. SDM sebagai tenaga kerja.
kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang Perusahaan yang baik adalah
berkaitan dengan keselamatan dan perusahaan yang benar-benar menjaga
kesehatannya sewaktu bekerja. keselamatan dan kesehatan karyawannya
Riset yang dilakukan badan dunia dengan membuat aturan tentang keselamatan
International Labour Organization (ILO) dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh
menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan.
6.000 orang meninggal, setara dengan satu Perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan
orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per penyakit akibat kerja atau akibat dari
tahun akibat sakit atau kecelakaan yang lingkungan kerja sangat dibutuhkan oleh
berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah karyawan agar karyawan merasa aman dan
pria yang meninggal dua kali lebih banyak nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
dibandingkan wanita, karena mereka lebih Tenaga kerja yang sehat akan bekerja
mungkin melakukan pekerjaan berbahaya. produktif, sehingga diharapkan produktivitas
Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja kerja karyawan meningkat yang dapat
telah menewaskan 350.000 orang. Sisanya mendukung keberhasilan bisnis perusahaan
meninggal karena sakit yang diderita dalam dalam membangun dan membesarkan
pekerjaan seperti membongkar zat kimia usahanya.
beracun (ILO, 2003 dalam Suardi, 2005). Memperhatikan hal tersebut, maka
program K3 dan produktivitas kerja karyawan
menjadi penting untuk dikaji, karena kedua

73
faktor tersebut dapat memengaruhi Jenis dan Sumber Data
produktivitas perusahaan dalam tujuannya Data yang digunakan adalah data
mencapai visi dan misi perusahaan. Pada primer dan data sekunder. Data primer
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diperoleh langsung dari perusahaan baik dari
hubungan antara program K3 dengan karyawan maupun pihak manajemen
produktivitas kerja karyawan bagian perusahaan dengan metode kuesioner dan
Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor. wawancara. Data sekunder diperoleh melalui
dokumen, data perusahaan, buku, skripsi, dan
METODE PENELITIAN artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Kerangka Pemikiran Teknik Pengambilan Sampel


PTPN VIII Gunung Mas adalah salah Responden yang dipilih adalah para
satu perusahaan yang telah menerapkan karyawan pada bagian pengolahan. Teknik
program keselamatan dan kesehatan kerja. Hal pengambilan contoh yang digunakan adalah
ini menunjukkan bahwa PTPN VIII Gunung total sampling, yaitu mengambil sampel dari
Mas sangat memperhatikan keselamatan dan seluruh populasi karyawan pada bagian
kesehatan kerja karyawannya. Pada penelitian pengolahan yang berjumlah 75 orang.
ini ditetapkan lima faktor keselamatan kerja
yaitu: pelatihan keselamatan, publikasi Alat dan Metode Pengumpulan Data
keselamatan kerja, kontrol lingkungan kerja, Data yang diperlukan dalam penelitian
pengawasan dan disiplin, serta peningkatan ini adalah data primer dengan menggunakan
kesadaran K3. Sedangkan produktivitas kerja alat yaitu kuesioner, di mana responden dapat
dapat dilihat dari faktor-faktor yang memilih jawaban yang sesuai dengan
memengaruhi produktivitas kerja karyawan persepsinya (pertanyaan tertutup). Pengukuran
yang terdiri dari kemauan kerja, kemampuan data yang dilakukan dalam penelitian ini
kerja, lingkungan kerja, kompensasi, jaminan adalah skala Likert dengan ukuran sebagai
sosial, dan hubungan kerja. berikut:
Penelitian diawali dengan mengetahui 1 = Sangat tidak setuju/ sangat kurang
bagaimana penerapan program K3 di PTPN 2 = Tidak setuju/kurang
VIII Gunung Mas melalui wawancara 3 = Cukup setuju/cukup baik
langsung, pengamatan, dan beberapa dokumen 4 = Setuju/baik
perusahaan. Penelitian dilakukan pada divisi 5 = Sangat setuju/sangat baik.
yang berkaitan dengan penerapan K3 yaitu
bagian pengolahan. Karyawan dibagian Teknik Analisis Data
pengolahan dituntut memiliki produktivitas Analisis data dengan menggunakan
kerja yang tinggi karena di bagian ini kualitas korelasi Rank Spearman.
produk ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ANALISIS DATA DAN
hubungan antara program K3 dengan PEMBAHASAN
produktivitas kerja karyawan. Dengan adanya
program K3 karyawan merasa aman dan Gambaran Umum Perusahaan
nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya PTPN VIII Gunung Mas merupakan
sehingga diharapkan produktivitas kerja unit usaha dari PTPN VIII Persero yang telah
karyawan meningkat. memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan
HCCP (Hazard Critical Control Point).
Hipotesis Bidang usaha dari PTPN VIII Gunung Mas
Berdasarkan pada rumusan masalah, adalah membudidayakan dan mengolah
tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran komoditas hasil perkebunan berupa teh dan
yang telah dijelaskan, hipotesis dalam kina. Pabrik pengolahan teh terdiri dari: unit
penelitian ini adalah sebagai berikut: pengolahan teh hitam Crushing Tearing
H0: Program K3 tidak berhubungan dengan Curling (CTC) dan unit pengepakan teh celup.
produktivitas kerja karyawan. Selain itu PTPN VIII Gunung Mas juga
H1: Program K3 berhubungan dengan mengelola Wisata Agro. Pengolahan pucuk teh
produktivitas kerja karyawan. untuk menjadi produk jadi yang berupa teh
hitam dimulai dari penerimaan pucuk segar,
Lokasi dan Waktu Penelitian pembeberan, analisis petik dan pucuk,
Penelitian dilaksanakan di PTPN VIII pelayuan, penggilingan dan fermentasi,
Gunung Mas dengan pelaksanaan selama tiga pengeringan, sortasi, dan pengepakan.
bulan dari bulan Januari sampai Maret 2007. PTPN VIII Gunung Mas merupakan
perusahaan perkebunan yang telah menerapkan

74
K3. Penerapan K3 di PTPN VIII Gunung Mas sebanyak 12 orang (16%). Usia responden
bertujuan untuk memberikan perlindungan paling banyak di antara 31 - 40 tahun yang
kepada karyawan dan mengurangi biaya temasuk usia produktif yaitu berjumlah 33
perusahaan apabila timbul kecelakaan dan orang (44%). Sedangkan responden yang
penyakit akibat kerja. PTPN VIII Gunung Mas berusia di atas 50 tahun menempati posisi
menerapkan K3 berdasarkan pada peraturan- paling sedikit yaitu enam orang (8%). Tingkat
peraturan berikut: pendidikan karyawan paling banyak adalah
1. Undang-undang Ketenagakerjaan lulusan SMP yaitu sebanyak 30 orang (40%)
No.13/2003. dan lulusan sarjana menempati posisi paling
2. PEMNAKER 05/MEN/1996. sedikit yaitu satu orang (1,3%). Loyalitas dari
3. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara karyawan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
PTPN VIII dengan Serikat Pekerja dari lama masa kerja terbanyak adalah 11-15
Perkebunan (SP-BUN) periode 2004-2005. tahun yang mencapai 28 orang (37,3%).
4. Undang-undang Keselamatan Kerja No.1 Sementara yang memiliki persentase terkecil
tahun 1970. adalah karyawan baru dengan masa kerja
Adapun program K3 yang telah kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak enam orang
diterapkan di PTPN VIII Gunung Mas di (8%).
antaranya yaitu:
1. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD). Tanggapan Responden terhadap Variabel
2. Penyediaan peralatan keselamatan dan Penelitian
kesehatan kerja. Pada bagian ini akan ditampilkan nilai
3. Pelatihan keselamatan kerja. rata-rata faktor-faktor K3 dan faktor-faktor
4. Asuransi. yang memengaruhi produktivitas kerja
5. Fasilitas dan Sarana Kesehatan. karyawan. Faktor-faktor K3 yang dianalisis
dalam penelitian ini meliputi: pelatihan
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner keselamatan, publikasi keselamatan kerja,
Uji validitas dilakukan untuk kontrol lingkungan kerja, pengawasan dan
mengetahui sejauh mana pertanyaan- disiplin, serta peningkatan kesadaran K3.
pertanyaan yang diajukan dapat mewakili
objek yang diamati. Uji validitas dilakukan Tabel 1. Faktor-faktor K3 Bagian Pengolahan
dengan menggunakan rumus korelasi Pearson PTPN VIII Gunung Mas
Product Moment dan hasilnya akan No Faktor – It- Total Rata- Ka-
faktor K3 em Skor an te-
dibandingkan dengan nilai angka kritik tabel (I) (T) Skor gori
korelasi nilai r. Sebagai penelitian awal, T/(N
kuesioner disebarkan kepada 30 orang x I)
responden. Setelah dilakukan uji validitas, 1 Pelatihan 5 1378 3,67 Baik
keselamatan
didapat 40 pertanyaan yang sahih. Artinya 2 Publikasi 4 1077 3,59 Baik
seluruh pertanyaan tersebut memenuhi syarat keselamatan
sah untuk diolah lebih lanjut ( r hitung > r 3 Kontrol 6 1680 3,73 Baik
tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n = 30 pada lingkungan
kerja
selang kepercayaan 95%).
4 Pengawasan 6 1650 3,67 Baik
Uji reliabilitas dilakukan untuk dan disiplin
mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil 5 Peningkatan 6 1636 3,64 Baik
pengukuran suatu instrumen apabila instrumen kesadaran
tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu K3
Total 27 7421 3,66 Baik
objek atau responden. Uji reliabilitas dilakukan
dengan menggunakan rumus Cronbach’s
Pelatihan merupakan salah satu faktor
Alpha. Dari hasil perhitungan didapatkan 0,96
yang diperlukan oleh karyawan untuk
untuk faktor-faktor K3 dan 0,88 untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
produktivitas kerja karyawan. Nilai yang
Pelatihan yang dimaksud dalam penelitian ini
diperoleh lebih besar dari 0,60, maka kuesioner
adalah pelatihan-pelatihan yang berkaitan
yang disebarkan dapat diandalkan untuk
dengan keselamatan kerja. Adanya pelatihan
dijadikan alat ukur pada penelitian ini.
keselamatan yang diberikan oleh perusahaan
akan membuat karyawan bekerja dengan lebih
Karakteristik Responden
berhati-hati dan dapat melindungi diri dari
Responden dalam penelitian ini adalah
kecelakan kerja yang mungkin terjadi. Rataan
seluruh karyawan bagian pengolahan yang
skor sebesar 3,67 menunjukkan bahwa
berjumlah 75 orang. Sebagian besar karyawan
pelatihan keselamatan yang diadakan oleh
di bagian pengolahan adalah pria yang
perusahaan sudah dilaksanakan dengan baik.
berjumlah 63 orang (84%). Sisanya wanita

75
Publikasi dalam penelitian ini adalah kompensasi, jaminan sosial, dan hubungan
hal-hal yang berhubungan dengan pemberian kerja.
informasi-informasi mengenai keselamatan
kerja karyawan. Publikasi dilakukan untuk Tabel 2. Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
memberikan pemahaman kepada karyawan Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas
mengenai pentingnya K3. Rataan skor sebesar No Faktor- It- Total Rata- Ka-
3,59 menunjukkan sebagian besar karyawan faktor yang em Skor an te-
menyatakan bahwa publikasi keselamatan Memenga- (I) (T) Skor gori
kerja di lingkungan pabrik PTPN VIII Gunung ruhi T/(N
Produktivi- x I)
Mas adalah baik. tas Kerja
Kontrol lingkungan kerja dalam 1 Kemauan 3 812 3,61 Baik
penelitian ini adalah pemeriksaaan atau Kerja
pengendalian yang berhubungan dengan 2 Kemampuan 2 554 3,69 Baik
Kerja
kondisi lingkungan kerja, di antaranya suhu 3 Lingkungan 2 565 3,76 Baik
ruangan kerja, penerangan, kebersihan tempat Kerja
kerja, ketersediaan perlengkapan keamanan 4 Kompensasi 2 550 3,66 Baik
dan keselamatan kerja, serta fasilitas P3K di 5 Jaminan 2 591 3,94 Baik
lingkungan kerja. Berdasarkan hasil jawaban Sosial
6 Hubungan 2 553 3,68 Baik
responden diperoleh rataan skor sebesar 3,73. Kerja
Hal ini berarti kontrol terhadap lingkungan Total 13 3625 3,72 Baik
kerja di PTPN VIII Gunung Mas dilaksanakan
dengan baik. Kemauan kerja adalah dorongan yang
Pengawasan yang dimaksud adalah ada dalam diri tenaga kerja untuk
pemeriksaan secara seksama mengenai meningkatkan poduktivitas kerjanya. Kemauan
pelaksanaan peraturan, tugas, dan sebagainya. kerja dari seorang karyawan dapat dilihat dari
Disiplin berupa kepatuhan karyawan terhadap besarnya kontribusi yang diberikan kepada
peraturan yang ditetapkan perusahaan. Adanya perusahaan yaitu dengan bekerja sungguh-
pengawasan terhadap lingkungan kerja dan sungguh, adanya kesadaran dari dalam diri
perilaku kerja karyawan dapat mencegah karyawan untuk mengikuti peraturan-peraturan
terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan
jawaban responden diperoleh rataan skor mengikuti setiap kegiatan yang diadakan
sebesar 3,67. Hal ini berarti pengawasan dan perusahaan. Rataan skor sebesar 3,61
disiplin karyawan pabrik di PTPN VIII menunjukkan tingginya kemauan kerja
Gunung Mas dilaksanakan dengan baik. karyawan. Artinya karyawan tidak akan
Kurangnya kesadaran karyawan akan bekerja tanpa adanya kemauan kerja yang kuat.
pentingnya keselamatan kerja merupakan Pekerjaan yang dilakukan harus sesuai
tantangan perusahaan untuk mendorong dengan kemampuan dan keterampilan yang
karyawan agar memperhatikan keselamatan dimiliki karyawan. Produktivitas akan
dan kesehatannya sewaktu bekerja. Komitmen meningkat bila karyawan mampu menjalankan
yang kuat dan perhatian yang besar dari pekerjaan mereka dengan baik. Hal ini juga
manajemen perusahaan mengenai masalah harus didukung oleh keterampilan kerja
keselamatan dan kesehatan kerja dapat karyawan. Kemampuan kerja karyawan dapat
memotivasi karyawan untuk memperhatikan dilihat dari datang ke tempat kerja tepat waktu
keselamatan dan kesehatannya sewaktu dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
bekerja. Berdasarkan hasil jawaban responden tepat waktu. Rataan skor sebesar 3,69
diperoleh rataan skor sebesar 3,67. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kerja
berarti peningkatan kesadaran K3 di karyawan bagian pengolahan PTPN VIII
lingkungan pabrik PTPN VIII Gunung Mas Gunung Mas adalah baik.
adalah baik. Lingkungan kerja mendukung
Secara umum Keselamatan dan pekerjaan yang dilakukan karyawan. Adanya
Kesehatan Kerja (K3) di bagian pengolahan tanda peringatan dan tanda bahaya di tempat
PTPN VIII Gunung Mas dikategorikan baik kerja membuat karyawan bekerja dengan lebih
dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,66. berhati-hati karena lingkungan kerja yang
Hal ini menunjukkan bahwa program K3 yang aman dan sehat akan meningkatkan motivasi
diterapkan perusahaan dilaksanakan dengan kerja karyawan sehingga produktivitas kerja
baik oleh karyawan. karyawan meningkat. Rataan skor sebesar 3,76
Produktivitas kerja karyawan dapat menunjukkan bahwa lingkungan kerja
dilihat dari faktor-faktor yang memengaruhi karyawan bagian pengolahan PTPN VIII
produktivitas kerja yang meliputi: kemauan Gunung Mas adalah baik.
kerja, kemampuan kerja, lingkungan kerja,

76
Kompensasi adalah sesuatu yang sehingga dapat mengakibatkan produktivitas
diterima karyawan sebagai pengganti kerja karyawan menurun, oleh karena itu
kontribusi jasa mereka pada perusahaan. produktivitas kerja karyawan harus selalu
Kompensasi merupakan balas jasa yang ditingkatkan agar produktivitas perusahaan
diberikan perusahaan baik secara langsung juga meningkat.
(finansial) maupun tidak langsung
(nonfinansial). Gaji yang diterima sesuai PEMBAHASAN
dengan pekerjaan yang dilakukan karyawan
dan bonus yang diterima karyawan sebagai Hasil uji korelasi Rank Spearman antara
imbalan atas prestasi kerjanya akan faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja
meningkatkan motivasi karyawan untuk dengan produktivitas kerja karyawan
bekerja sehingga produktivitas kerja karyawan menunjukkan bahwa semua faktor K3
meningkat. Rataan skor sebesar 3,66 memiliki hubungan yang positif dan sangat
menunjukkan bahwa kompensasi yang nyata dengan produktivitas kerja karyawan
diberikan perusahaan sudah baik dan dapat dilihat dari nilai korelasi yang positif
memuaskan. yaitu rs = 0,743 dengan tingkat kepercayaan
Adanya jaminan sosial yang diberikan 99%, db = 73, r tabel = 0,425. Dapat dilihat
perusahaan membuat karyawan bekerja lebih bahwa rs > r tabel, maka berdasarkan hipotesis
produktif karena karyawan merasa perusahaan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya
sangat memperhatikan keselamatan dan terdapat hubungan antara K3 dengan
kesehatannya sewaktu bekerja. Seluruh produktivitas kerja karyawan. Hubungan yang
karyawan bagian pengolahan PTPN VIII sangat nyata dapat dilihat dari nilai peluang < α
Gunung Mas mendapat jaminan keselamatan (p = 0,00 < α = 0,01) dengan derajat keeratan
dan kesehatan kerja yaitu menjadi anggota hubungan berada pada kategori kuat (0,60 – <
Jamsostek bagi karyawan tetap. Sedangkan 0,80). Artinya semakin baik dan positifnya
bagi karyawan borongan perusahaan pendapat dan respons karyawan terhadap
menanggung seluruh biaya pengobatan dan penerapan K3 dalam perusahaan maka semakin
perawatan apabila terjadi kecelakaan kerja. baik produktivitas kerjanya. Adanya
Rataan skor sebesar 3,94 menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan kualitas pada
karyawan merasa puas atas jaminan sosial pelaksanaan faktor K3 akan berpengaruh
yang diberikan perusahaan. langsung terhadap produktivitas kerja
Hubungan kerja yang terjalin baik karyawan sehingga akan berpengaruh pula
antara atasan, bawahan, dan rekan kerja sangat pada produktivitas perusahaan.
penting untuk menciptakan situasi kerja yang
nyaman. Hubungan kerja yang harmonis dapat Tabel 3. Hubungan K3 dengan Produktivitas Kerja
dilihat dari kemampuan karyawan untuk Karyawan
bekerja sama dengan orang lain dan kemauan Produk-
untuk bertanya serta meminta bantuan kepada tivitas
rekan kerja. Rataan skor sebesar 3,68 K3 Kerja
Spear- K3 Correlati
menunjukkan bahwa hubungan kerja yang man's -on
terjalin antara karyawan adalah baik. 1.000 .743(**)
rho Coeffici-
Hubungan yang terjalin baik tersebut ent
membuat karyawan betah bekerja di Sig. (2-
. .000
tailed)
perusahaan.
N 75 75
Nilai rata-rata produktivitas kerja
karyawan secara keseluruhan sebesar 3,72. Hal Produk- Correlati
tivitas -on
ini berarti pada dasarnya karyawan sudah Kerja Coeffici-
.743(**) 1.000
memiliki produktivitas kerja yang tinggi. ent
Namun perlu diingat bahwa kondisi yang Sig. (2-
.000 .
dinamis dan perubahan lingkungan kerja tailed)
N 75 75
memengaruhi produktivitas kerja karyawan
**Korelasi signifikan pada level 0.01 (2-tailed).

77
Tabel 4. Hubungan Faktor-faktor K3 dengan Produktivitas Kerja

No Faktor K3 Nilai Nilai α Nilai Kritis Hubungan dengan


Korelasi Peluang Korelasi Spearman Produktivitas
(rs) (P) (r tabel) Kerja Karyawan
1 Pelatihan keselamatan 0,668 0,00 0,01 0,425 Sangat nyata,
positif, kuat
2 Publikasi keselamatan 0,639 0,00 0,01 0,425 Sangat nyata,
positif, kuat
3 Kontrol lingkungan kerja 0,732 0,00 0,01 0,425 Sangat nyata,
positif, kuat
4 Pengawasan dan disiplin 0,775 0,00 0,01 0,425 Sangat nyata,
positif, kuat
5 Peningkatan kesadaran K3 0,744 0,00 0,01 0,425 Sangat nyata,
positif, kuat
**) Korelasi signifikan untuk taraf kepercayaan 99%

Pelatihan keselamatan memiliki dapat dilihat dari nilai korelasi yang diperoleh
hubungan positif dan sangat nyata dengan positif yaitu sebesar sebesar 0,732. Hubungan
produktivitas kerja karyawan, dapat dilihat dari yang nyata dapat dilihat dari nilai peluang < α
nilai korelasi yang positif yaitu sebesar 0,668. (P = 0,00 < α = 0,01) dan derajat keeratan
Hubungan yang sangat nyata dapat dilihat dari hubungannya kuat (0,60 – < 0,80). Hal ini
nilai peluang < α (P = 0,00 < α = 0,01) dengan menunjukkan kontrol lingkungan kerja dapat
derajat keeratan berada pada kategori kuat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
(0,60 – < 0,80). Pelatihan keselamatan yang Lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
diadakan perusahaan bertujuan untuk melatih memadai akan mendukung pelaksanaan kerja
karyawan dalam menghindari terjadinya karyawan serta menciptakan suasana kerja
kecelakaan kerja dan melindungi diri apabila yang menyenangkan sehingga karyawan akan
terjadi kecelakaan kerja. Adanya pelatihan bekerja semakin produktif.
keselamatan membuat karyawan menjadi Pengawasan dan disiplin merupakan
semakin terlatih dan terampil serta lebih usaha untuk mengetahui seberapa besar
berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya. ketaatan karyawan dalam mematuhi peraturan
Publikasi keselamatan kerja merupakan K3. Hubungan positif dan sangat nyata antara
ajakan untuk melaksanakan K3 melalui pengawasan dan disiplin dengan produktivitas
pemberian informasi-informasi dan pesan- kerja karyawan, dapat dilihat dari nilai korelasi
pesan keselamatan kerja. Berdasarkan hasil uji yang positif sebesar 0,775. Hubungan yang
korelasi Rank Spearman, publikasi nyata dapat dilihat dari nilai peluang < α (P =
keselamatan kerja memiliki hubungan positif 0,00 < α = 0,01) dan derajat keeratan
dan sangat nyata dengan produktivitas kerja hubungannya kuat (0,60 – < 0,80). Pengawasan
karyawan, dapat dilihat dari nilai korelasi yang dan disiplin memiliki nilai korelasi yang paling
positif sebesar 0,639. Hubungan yang sangat tinggi dari keempat faktor yang lainnya, karena
nyata dapat dilihat dari nilai peluang < α (P = pada umumnya karyawan akan bekerja dengan
0,00 < α = 0,01) dengan derajat keeratan baik atau dapat bekerja lebih baik lagi apabila
hubungan kuat yaitu pada rentang (0,60 − < diawasi.
0,80). Publikasi keselamatan kerja memiliki Kesadaran akan K3 merupakan hal
nilai korelasi yang paling rendah dari keempat yang harus dikembangkan dalam suatu
faktor lainnya. Hal ini dikarenakan publikasi perusahaan. Perusahaan yang baik adalah
yang dilakukan oleh perusahaan tidak efektif perusahaan yang memperhatikan keselamatan
dapat dilihat dari gambar dan pesan-pesan dan kesehatan kerja karyawannya. Peningkatan
keselamatan kerja yang kurang menarik dan kesadaran K3 memunyai hubungan yang
penempatannya tidak strategis. Padahal adanya positif dan sangat nyata dengan produktivitas
informasi-informasi dan pesan-pesan tentang kerja karyawan, ditunjukkan dengan nilai
keselamatan kerja di lingkungan kerja akan korelasi yang positif sebesar 0,744. Hubungan
memotivasi karyawan untuk bekerja dengan yang nyata dapat dilihat dari nilai peluang < α
memperhatikan keselamatan dan kesehatannya. (P = 0,00 < α = 0,01) dan derajat keeratan
Kontrol lingkungan kerja merupakan hubungannya kuat (0,60 – < 0,80). Penerapan
usaha perusahaan agar kondisi tempat kerja K3 dalam suatu perusahaan menunjukkan
sesuai dengan standar keselamatan dan bahwa perusahaan menjamin keselamatan dan
kesehatan karyawan. Berdasarkan hasil uji kesehatan setiap karyawan. Adanya rasa aman
korelasi Rank Spearman, kontrol lingkungan dan tenang dalam bekerja akan meningkatkan
kerja memiliki hubungan positif dan sangat produktivitas kerja karyawan.
nyata dengan produktivitas kerja karyawan,

78
KESIMPULAN Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT
1. Secara umum penerapan K3 di bagian Remaja Rosda Karya, Bandung.
pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. PT Ghalia
tergolong baik yang menunjukkan bahwa Indonesia, Jakarta.
faktor-faktor K3 yang dianalisis, yaitu Nugroho, A.B. 2005. Strategi Jitu Memilih
meliputi pelatihan keselamatan, publikasi Metode Statistik Penelitian dengan
keselamatan kerja, kontrol lingkungan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.
kerja, pengawasan dan disiplin, serta Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi
peningkatan kesadaran K3, telah Masalah Statistik dan Rancangan
dilaksanakan dengan baik. Percobaan dengan SPSS 12. PT Alex
2. Secara umum produktivitas kerja karyawan Media Komputindo, Jakarta.
bagian pengolahan PTPN VIII Gunung Mas Rivai, V. 2006. Manajemen Sumber Daya
tergolong baik yang artinya karyawan Manusia untuk Perusahaan dari Teori
memunyai produktivitas kerja yang tinggi. ke Praktik. PT Raja Grafindo Persada,
3. Hubungan antara Keselamatan dan Jakarta.
Kesehatan Kerja (K3) dengan produktivitas Santoso, G. 2004. Manajemen Keselamatan
kerja karyawan adalah positif, sangat nyata dan Kesehatan Kerja. Prestasi Pustaka,
dan berkorelasi kuat. Semua faktor K3 Jakarta.
memiliki hubungan yang positif, sangat Saputra. 2004. Analisis Pengaruh Sistem
nyata, dan berkorelasi kuat dengan Kompensasi terhadap Produktivitas
produktivitas kerja karyawan. Pengawasan Kerja Karyawan Departemen Produksi
dan disiplin memiliki nilai korelasi tertinggi PT. Unitex Tbk. Bogor. Fakultas
menunjukkan bahwa faktor ini memiliki Ekonomi dan Manajemen, Institut
hubungan yang paling kuat dengan Pertanian Bogor, Bogor.
produktivitas kerja karyawan dibandingkan Singarimbun, M dan Effendi S. 1995. Metode
dengan faktor-faktor lainnya. Kemudian Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta.
diikuti oleh peningkatan kesadaran K3, Sinungan, M. 2005. Produktivitas: Apa dan
kontrol lingkungan kerja, pelatihan Bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta.
keselamatan, dan publikasi keselamatan Suardi, R. 2005. Sistem Manajemen
kerja memiliki nilai korelasi terendah. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerbit PPM, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Sugeng, A.M., dkk. 2005. Bunga Rampai
Hiperkes & KK Edisi Kedua. Badan
Cascio, W.F. 1998. Managing Human Penerbit Universitas Diponegoro,
Resources – Productivity Quality of Semarang.
Work Life, Profits. Edisi ke-5. Umar, H. 2003. Riset Sumber Daya Manusia.
McGraw-Hill, Amerika Serikat. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Darmanto, R. 1999. Kesehatan Kerja di Umar, H. 2002. Metode Riset Komunikasi
Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Organisasi. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Utama, Jakarta.
Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Flippo, E. B. 1984. Manajemen Personalia.
Terjemahan. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ilham. 2002. Analisis Hubungan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dengan
Motivasi Kerja Karyawan di PT. Good
Year Indonesia. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Mahardika. 2005. Pengaruh Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit
Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat
Pengatur Beban (UBS P3B) Region
Jawa Timur dan Bali. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

79

Anda mungkin juga menyukai