Anda di halaman 1dari 6

ANEMIA PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :

Risna Widiyastuti
1910035013

D3 Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Pengertian
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan
kadar hemoglobin dibawah nilai normal. Pada penderita
anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar sel
darah merah dibawah nilai normal.
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya
kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja
berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada
janin yang dikandungnya.

Penyebab Anemia
1. kurangnya asupan zat gizi
2. faktor genetik
3. Pertambahan darah tidak seimbang dengan pertambahan
plasma
4. kekurangan vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan asam
folat
5. kadar hb rendah
Jenis - jenis anemia pada ibu hamil
1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
2. Anemia karena perdarahan
3. Anemia karena radang/ keganasan
4. Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang.
5. Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
6. Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
7. Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel
sabit

Tanda dan Gejala ibu hamil dengan anemia :


1. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
2. Mudah Lelah
3. Lemah dan lesu
4. Detak jantung lebih cepat dan tidak beraturan
5. Nafas pendek
6. Nyeri dada
7. Pusing atau berkunang-kunang
8. Tangan dan kaki terasa dingin
9. Nafsu makan berkurang
Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
1. Abortus
2. Persalinan preterm/sebelum waktunya
3. Proses persalinan lama
4. Perdarahan setelah persalinan
5. Syok
6. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
7. Bayi lahir prematur
8. Bayi cacat bawaan
9. Kekurangan cadangan besi
10. Kematian janin
11. Kematian ibu

Cara pencegahan anemia pada ibu hamil


1. Mengonsumsi suplemen zat besi
Suplemen zat besi yang umum diberikan adalah ferrous
sulphate, yang dikonsumsi 2-3 kali per hari. Namun,
sebagian orang mengalami efek samping dari konsumsi
suplemen zat besi ini, seperti sakit perut, diare atau
konstipasi, nyeri ulu hati, mual, atau tinja yang berwarna
gelap. Konsultasi ke dokter jika Anda merasakan efek
samping ini setelah mengonsumsi suplemen zat besi.
2. Menambah asupan makanan kaya zat besi
Selain melalui suplemen, kekurangan zat besi juga bisa
ditangani melalui pola makan yang sehat dan teratur.
Menambah asupan makanan mengandung zat besi
merupakan salah satu cara menangani dan mencegah anemia
pada ibu hamil. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang,
kemudian tambahkan minimal tiga porsi makanan kaya zat
besi.
Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi antara
lain:
-Ikan, daging merah, ayam.
-Sayur berwarna hijau gelap.
-Kacang-kacangan dan biji-bijian.
-Sereal yang sudah difortifikasi zat besi.
-Telur dan tahu.
3. Memenuhi kebutuhan vitamin C
Agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal,
diperlukan juga vitamin C, yang dapat ditemukan dalam
jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Kombinasikan makanan
yang mengandung tinggi zat besi dan tinggi vitamin C, untuk
asupan optimal.
Cara meminum Tablet zat besi :
1.  Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur
untuk mengurangi rasa mual
2.  Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin
B12, misalnya dengan jus jeruk atau air lemon untuk
membantu proses penyerapan
3.  Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh,
alkohol
dan susu karena dapat menghambat proses penyerapan

Anda mungkin juga menyukai