DI SUSUN OLEH :
AZZAHRA MUFTIYA RISKY
RENDI ARWANDA KIFLI
WANANDA RYAN WAHYUDI
WINIE AURA OKTAVIA
DOSEN PEMBIMBING :
RINI SUSILOWATI, S.Sos., M.Pd
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Tiada kata dan tindakan dengan ketulusan hati untuk diungkapkan selain
ungkapan syukur dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa, kerena berkat
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul
“Konsep Tumbuh Kembang”. Dan kami mengucapkan terima kasih yang tiada
hingga kepada para pembimbing yang selama ini membimbing kami. Sebagai
manusia biasa yang tidak akan luput dari kesalahan dan kekeliruan, kami sadar
akan penulisan ini terdapat kesalahan, ketidak lengkapan, atau kekurangan. Maka
kami sebagai penulis mohon partisipasinya guna mengoreksi penulisan ini agar
lebih layak dan dapat di terima oleh halayak banyak. Kritik dan saran yang
membangun pada yang mendekati kesempurnaan dalam makalah kami. Akhir kata
hanya kepada-Nyalah kami mengharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat di manfaatkan dalam kebaikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II
Pengertian Perilaku.........................................................................................3
Konsep Sehat..................................................................................................3
Konsep Sakit...................................................................................................4
BAB III
Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antropologi kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai disiplin
biobudaya yang memberikan perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosial-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi keduanya sepanjang kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit.
Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan melakukan
penelitian mengenai masalah kesehatan masyarakat. Penelitiannya untuk
mengetahui konsepsi dan sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit,
dukun, obat-obatan tradisional, kebiasan dan pantangan untuk memakan
sesuatu.
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan
universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang
mempengaruhinya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian
yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain
(Soejoeti, 2005).
Pada makalah ini akan dibahas tentang konsep sehat-sakit serta
perilaku sehat-sakit dari kajian antropologi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat
pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan konsep sehat-sakit menurut antropologi
kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan perilaku sehat-sakit menurut antropologi
kesehatan?
1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah :
1. Mengetahui konsep sehat-sakit dilihat dari segi antropologi kesehatan
2. Mengetahui perilaku sehat-sakit menurut antropologi kesehatan
2
BAB II
3
(3) Konsep sehat dilihat dari segi emosional yaitu kemampuan untuk
mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan,
dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat;
(4) Konsep sehat dilihat dari segi sosial berarti kemampuan untuk
membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain;
(5) Konsep sehat dilihat dari aspek spiritual yaitu berkaitan dengan
kepercayaan dan praktek keagamaan, berkaitan dengan perbuatan
baik, secara pribadi, prinsip-prinsip tingkah laku, dan cara mencapai
kedamaian dan merasa damai dalam kesendirian;
D. Konsep Sakit
Sakit dapat diinterpretasikan secara berbeda berdasarkan
pengetahuan secara ilmiah dan dapat dilihat berdasarkan pengetahuan
secara budaya dari masing-masing penyandang kebudayaannya. Hal ini
berarti dapat dilihat berdasarkan pemahaman secara “etik” dan “emik”.
Secara konseptual dapat disajikan bagaimana sakit dilihat secara “etik”
yang dikutib dari Djekky (2001: 15) sebagai berikut :
Secara ilmiah penyakit (disease) diartikan sebagai gangguan
fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi infeksi atau
tekanan dari lingkungan, jadi penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya
sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita
suatu penyakit (Sarwono, 1993:31). Fenomena subyektif ini ditandai
dengan perasaan tidak enak. Di negara maju kebanyakan orang
mengidap hypo-chondriacal, ini disebabkan karena kesadaran kesehatan
sangat tinggi dan takut terkena penyakit sehingga jika dirasakan sedikit
saja kelainan pada tubuhnya, maka akan langsung ke dokter, padahal
tidak terdapat gangguan fisik yang nyata. Keluhanpsikosomatis seperti ini
lebih banyak ditemukan di negara maju daripada kalangan masyarakat
tradisional. Umumnya masyarakat tradisional memandang seseorang
sebagai sakit, jika orang itu kehilangan nafsu makannya atau gairah
kerjanya, tidak dapat lagi menjalankan tugasnya sehari-hari secara
4
optimal atau kehilangan kekuatannya sehingga harus tinggal di tempat
tidur.
Sedangkan secara “emik” sakit dapat dilihat berdasarkan
pemahaman konsep kebudayaan masyarakat penyandang kebudayaannya
sebagaimana dikemukakan di bawah ini:
Foster dan Anderson (1986) menemukan konsep penyakit (disease) pada
masyarakat tradisional yang mereka telusuri di kepustakaan-kepustakaan
mengenai etnomedisin, bahwa konsep penyakit masyarakat non barat,
dibagi atas dua kategori umum yaitu:
(1) Personalistik, munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh intervensi
dari suatu agen yang aktif, yang dapat berupa mahluk supranatural
(mahluk gaib atau dewa), mahluk yang bukan manusia (hantu, roh
leluhur, atau roh jahat) maupun mahluk manusia (tukang sihir, tukang
tenung).
(2) Naturalistik, penyakit (illness) dijelaskan dengan istilah-istilah yang
sistematik dan bukan pribadi. Naturalistik mengakui adanya suatu
model keseimbangan, sehat terjadi karena unsur-unsur yang tetap
dalam tubuh seperti panas, dingin, cairan tubuh berada dalam keadaan
seimbang menurut usia dan kondisi individu dalam lingkungan alamiah
dan lingkungan sosialnya, apabila keseimbangan terganggu, maka
hasilnya adalah penyakit (1986;63-70)
E. Perilaku Sehat dan Perilaku Sakit
Penelitian-penelitian dan teori-teori yang dikembangkan oleh para
antropolog seperti perilaku sehat (health behavior), perilaku sakit (illness
behavior) perbedaan antara illness dan disease, model penjelasan penyakit
(explanatory model), peran dan karir seorang yang sakit (sick role),
interaksi dokter-perawat, dokter-pasien, perawat-pasien, penyakit dilihat
dari sudut pasien, membuka mata para dokter bahwa kebenaran ilmu
kedokteran modern tidak lagi dapat dianggap kebenaran absolute dalam
proses penyembuhan.
5
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan,
sedangkan perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan
penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah
raga dan makanan bergizi.
6
Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya
sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Sesuai
dengan persepsi tentang sakit dan penyakit maka perilaku sakit dan
perilaku sehat pun subyektif sifatnya. Persepsi masyarakat tentang sehat-
sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu
disamping unsur sosial budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha
sedapat mungkin menerapkan kreteria medis yang obyektif berdasarkan
gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi fisik individu (Endra,
2005).
7
6) Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kehidupan
Intinya adalah tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar
dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan termasuk
perilaku peningkatan kesehatan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Konsep sehat-sakit menurut antropologi kesehatan dipandang sebagai
suatu disiplin budaya yang memberi perhatian pada aspek biologis dan sosial
budaya dari tingkah laku manusia. Sifat dari perilaku sehat-sakit sendiri adalah
subyektif sehingga tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan mutu kehidupannya dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu
disamping unsur sosial budaya yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10