Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK GILUKOSA

DOSEN
AGUS SULAEMAN Dr.Msi.,Apt
Apt. HENDRA MAHAKAM PUTRA M.S.Farm

Di susun oleh :

1. Aldhi rahmat wijaya


2. Arya adhitia priyatma
3. Fenisa julia putri rambulangi
4. Indah setia pebriani
5. M fatwa ramadha
6. Muhamad al fuad
7. Nazlia berlian
8. Suci wijayanti
9. Vina aliffia yunita

Fakultas Ilmu Kesehatan ,Jurusan Anestesiologi

Tahun Ajaran 2020/202


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan laporan praktikum biomedik kolesterol tepat
pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
merampungkan kasus makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.Oleh karena itu, dengan lapang
dada saya membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki laporan ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya

BANDUNG, OKTOBER 2020

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................5

LATAR BELAKANG ………………………………………………………………………………………

TUJUAN………………………………………………………………………………………………….....

MANFAAT………………………………………………………………………………………................

BAB II……………………………………………………………………………………………………….

METODE PENELITIAN............................................................................................................................5

PRINSIP PERCOBAN............................................................................................................................5

PROSEDUR KERJA...............................................................................................................................5

ALAT DAN BAHAN..............................................................................................................................5

BAB III........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

DATA PENGAMATAN ( GRAFIK ).................................................................................................7

BAB IV.....................................................................................................................................................13

PENUTUP.................................................................................................................................................13

KESIMPULAN.....................................................................................................................................14

SARAN.................................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Glukosa merupakan suatu monosakarida aldoheksosa yang terdapat dalam tubuh
manusia yang juga merupakan produk akhir metabolisme karbohidrat yang dilepas ke
dalam darah dan sumber energi utama makhluk hidup. Glukosa diserap di saluran cerna
terutama usus halus, penyerapan glukosa akan meningkatkan kadar glukosa darah dan
merangsang sekresi insulin untuk mempertahankan kadar glukosa darah normal. Kadar
glukosa darah yang tinggi/hiperglikemia dapat menandakan Diabetes Melitus.Diabetes
melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.Penyerapan/transport glukosa kedalam sel-sel dibantu oleh insulin. Insulin
merupakan hormon yang dilepaskan oleh pankreas, zat utama yang bertanggung jawab
dalam mempertahankan kadar gula darah.untuk insulin manusia, insulin terdiri atas dua
rantai asam amino satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfida. Setelah makan
banyak karbohidrat, glukosa yang diabsorbsi ke dalam darah menyebabkan sekresi
insulin yang cepat dan menyebabkan absorbsi bagian terbesar glukosa disimpan di dalam
hati dalam bentuk glikogen. Kemudian jika insulin tidak tersedia dan konsentrasi glukosa
darah mulai turun, maka glikogen hati akan dipecah lagi menjadi glukosa yang
dilepaskan kembali kedalam darah untuk menjaga konsentrasi gula darah (Guyton, 1996)
Penurunan hormon insulin mengakibatkan peningkatan glukosa dalam darah dan
peningkatan kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga
insulin tidak dapat lagi dihasilkan. Glukosa dapat di periksa dengan menggunakan sempel
urin dan darah yang menggunakan sempel serum, plasma dan darah lengkap, glukosa
darah dipengaruhi oleh faktor status gizi, umur, genetik, dan penyakit

B. TUJUAN
Tujuan glukosa darah untuk mengetahui kadar gula dalam darah. Dan untuk
mengevaluasi apakah kadar gula darah penderita diabetes terkontrol dengan baik.
C. MANFAAT
Manfaat pemeriksaan glukosa darah untuk memantau dan mendiagnosis penyakit
diabetes.Pemeriksaan gula darah juga diperlukan untuk menyediakan informasi bagi
dokter yang kemudian bermanfaat dalam menentukan pengobatan diabetes.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. PRINSIP PERCOBAN
Dalam reaksi Trinder11,2, glukosa dioksidasi menjadi D-glukonat oleh oksidase glukosa (GOD)
dengan pembentukan hidrogen peroksida. Dengan adanya peroksidase (POD), campuran fenol
dan 4-aminoantipyrine (4-AA) dioksidasi oleh hidrogen peroksida, menjadi membentuk pewarna
quinoneimine merah sebanding dengan konsentrasi glukosa dalam sampel.

B. PROSEDUR KERJA
1. Bawa reagen dan sampel ke suhu kamar.

2. Pipet ke dalam tabung berlabel:

Tubes Blank Sample CAL. Standard


R1.Monoreagent 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL
-
Sample 10 μL -
-
CAL.Standard - 10 μL

3. Campur dan diamkan tabung 10 menit pada suhu kamar atau 5 menit pada suhu 37ºC.
4. Baca absorbansi (A) sampel dan standar di 500 nm terhadap reagen kosong.
Warnanya stabil sekitar 2 jam terlindung dari cahaya.

C.ALAT DAN BAHAN


Fotometer atau kolorimeter mampu mengukur absorbansi pada 500 ± 20 nm.
Inkubator suhu konstan diatur pada 37ºC.
Pipet untuk mengukur reagen dan sampel.
BAB III
PEMBAHASAN

A. DATA PENGAMATAN ( GRAFIK )

no abs sp abs std hasil


1. 1,186 0,425 279
2. 1,211 0,425 285
3. 1,135 0,425 267
4. 1,190 0,425 280
5. 1,267 0,425 298
6. 1,050 0,425 247
7. 1,143 0,425 269
8. 0,978 0,425 230
9. 0,990 0,425 233
10. 1,216 0,425 286
11. 1,105 0,425 260
12. 1,284 0,425 302
13. 1,356 0,425 319
14. 1,339 0,425 315
15. 1,190 0,425 280
16. 1,211 0,425 285
17. 1,143 0,425 269
18. 1,203 0,425 283
19. 1,071 0,425 252
20. 1,449 0,425 341

mean 279

SD 27,86

CV 9,985

GLUKOSA
400
350
300
250
200
Serie s1
150
100
50
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
B. PEMBAHASAN
Setelah dilakukannya hasil pemeriksaan atau pengamatan ini memperoleh hasil
mean= 279 lalu untuk hasil CV= 9,985 dan untuk hasil SD= 27,867. kemudian
pemeriksaan GLUKOSA menghasilkan beberapa kadar GLUKOSA yaitu 279,
285, 267, 280, 298, 247, 269, 230, 233, 286, 260, 302, 319, 315, 280, 285, 269,
283, 252, 341 untuk hasil kadar GLUKOSA tersebut masih normal dan keadaan
organ masih terbilang baik dan tidak ada masalah.
Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah.
Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga dalam
batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh.

Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman,
khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap
insulin. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan
dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Tinggi?

Kadar gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Istilah medis
untuk kadar gula darah terlalu tinggi adalah hiperglikemia.

Hiperglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu
hormon yang dilepas oleh pankreas.Insulin berfungsi menyebarkan gula dari
darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.

Gula darah tinggi juga dapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak sensitif terhadap
insulin, sehingga gula dari darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diproses.

Gula darah tinggi sering dialami oleh penderita diabetes yang tidak menjalani


gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa
mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Selain itu, gula darah tinggi pada
penderita diabetes juga dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau mengonsumsi obat-
obatan tertentu.

Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia,
terutama jika sedang mengalami sakit berat. Tanda-tanda Anda memiliki kadar
gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan sangat tinggi,
bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.

Jika kadar gula darah mencapai 350 mg/dL atau lebih, gejala yang dapat muncul
adalah sangat haus, penglihatan buram, pusing, gelisah, dan penurunan kesadaran.
Di samping itu, kulit akan terlihat memerah, kering, dan terasa panas.

Apabila tidak segera ditangani, kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa
menimbulkan ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar, yang
dapat berakibat fatal.

Selain itu, kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan
dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit,
osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, serta penyakit
kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Rendah?

Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di


bawah 70 mg/dL. Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes, yaitu
akibat efek samping obat antidiabetes yang dikonsumsinya. Obat antidiabetes,
khususnya insulin, bisa menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.

Penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki hormon insulin dalam jumlah yang


cukup.Oleh karena itu, diperlukan tambahan insulin dari luar yang biasanya
berupa suntikan.Namun jika dosisnya terlalu tinggi, insulin bisa membuat gula
darah turun drastis.

Pada penderita diabetes, hipoglikemia dapat terjadi jika penggunaan insulin atau


obat antidiabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup.Olahraga yang
berlebihan juga dapat memicu kondisi ini.

Bukan hanya penderita diabetes, orang yang tidak menderita diabetes pun bisa
mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah. Beberapa penyebabnya adalah:

Terlalu banyak minum minuman beralkohol.Menderita penyakit tertentu, seperti


hepatitis, anoreksia nervosa, atau tumor pada pankreas.Kekurangan hormon
tertentu.Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya quinine.Tanpa sengaja
mengonsumsi obat antidiabetes milik orang lain.

Jika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Gejala
lain yang bisa Anda alami adalah lapar, keluar keringat dingin, kulit pucat,
jantung berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah.

Sedangkan gejala yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di
bawah 40 mg/dL), antara lain:

Bicara melanturSulit konsentrasiTidak mampu berdiri atau berjalanOtot


berkedutKejang

Jika didiamkan, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, koma, bahkan kematian.

Mari Cek Gula Darah Anda

Tes gula darah umumnya dianjurkan bagi orang yang memiliki gejala diabetes,
seperti sering haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar.Selain itu, tes
ini juga dapat dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki riwayat diabetes dalam
keluarga.

Cara untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan melakukan tes darah. Tes
ini berguna untuk memonitor kadar gula darah dalam tubuh Anda, agar tidak
keluar dari batas normal.

Tes gula darah bisa dilakukan sendiri di rumah menggunakan alat


glukometer.Sampel darah untuk pemeriksaan ini diambil dengan menusuk ujung
jari menggunakan jarum khusus.

Anda juga bisa melakukan tes gula darah di rumah sakit. Ada beberapa jenis tes
gula darah yang bisa dilakukan:

Tes gula darah puasa

Anda diharuskan puasa delapan jam sebelum pengambilan sampel darah. Tes ini
sering dipakai untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan penyakit diabetes.

Tes toleransi glukosa oral (TTGO)

Dalam tes ini Anda akan diberikan glukosa dalam jumlah tertentu, dan dua jam
kemudian, kadar gula dalam darah Anda akan diperiksa.

Tes hemoglobin A1c (HbA1c) atau glikohemoglobin

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah pada sel darah merah. Hasil
tes HbA1c dapat memberi informasi mengenai kadar gula Anda selama 2-3 bulan
terakhir.
Tes ini memudahkan dokter untuk menyesuaikan dosis dan jenis obat-obatan
antidiabetes, jika diperlukan.Anda tidak perlu menjalani persiapan khusus untuk
melakukan tes ini.

Tes gula darah sewaktu

Tes ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak memerlukan persiapan khusus.Namun,
pemeriksaan gula darah sewaktu tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa
diabetes.

Pemeriksaan ini hanya dipakai untuk memantau naik-turunnya gula darah pada
penderita diabetes, atau untuk melihat kadar gula darah pada pasien dengan
kondisi tertentu, misalnya lemas atau pingsan.

Jika hasil tes gula darah sewaktu Anda tinggi, belum tentu Anda menderita
diabetes.Bisa jadi kondisi ini merupakan pengaruh dari makanan atau minuman
yang baru saja Anda konsumsi.

Apabila hasil tes gula darah sewaktu Anda menunjukkan kadar yang rendah,
namun Anda tidak merasa lemas atau pusing, kemungkinan ada kesalahan pada
alat atau teknik pemeriksaan. Oleh karena itu, Anda perlu mendiskusikan kembali
hasil pemeriksaan ini dengan dokter.

Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai


tes apa yang cocok untuk Anda jalani. Tanyakan pula kepada dokter mengenai
risiko atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tes tersebut.

Lalu Berapa Kadar Gula Darah Normal


Kadar gula darah normal tidak selalu sama, tergantung kapan tes dilakukan,
setelah atau sebelum makan. Berikut ini adalah batasan kadar gula darah normal,
namun memiliki patokan yang berbeda-beda.

Tes gula darah setelah makan

Jika tes gula darah dilakukan dua jam setelah makan, maka kadar gula darah
normal adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L. Batasan ini berlaku untuk
orang berusia di bawah 50 tahun.

Bagi orang yang berusia 50-60 tahun, kadar normalnya adalah kurang dari 150
mg/dL atau 8.3 mmol/L. Sedangkan pada orang berusia 60 tahun ke atas, kadar
gula darah normal adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.

Tes gula darah setelah puasa

Jika tes gula darah dilakukan setelah puasa, maka kadar gula darah yang normal
seharusnya kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.

Tes gula darah secara acak

Jika tes gula darah dilakukan secara acak (tes gula darah sewaktu), maka hasilnya
tidak bisa disamakan, tergantung dari kapan tes dilakukan dan apa yang
dikonsumsi sebelum tes.

Secara umum, kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6
mmol/L, jika tes dilakukan sebelum makan atau setelah bangun tidur. Sedangkan
jika tes dilakukan sebelum tidur, batasan normalnya adalah 100-140 mg/dL atau
5.5-7.7 mmol/L.

Tes hemoglobin untuk gula darah


Pada tes hemoglobin untuk gula darah (HbA1c), kadar normalnya adalah kurang
dari atau sekitar 7 persen.

Namun perlu Anda ingat, batasan yang dipakai setiap laboratorium mungkin akan
berbeda, tergantung alat yang digunakan. Jadi, gunakanlah patokan yang
diberikan oleh laboratorim tempat Anda memeriksa gula darah.

Di samping itu, pastikan juga Anda mencatat tanggal tes dan hasilnya, serta apa
saja yang Anda konsumsi dan aktivitas yang Anda lakukan sebelum menjalani tes
tersebut.

Hasil pemeriksaan gula darah yang normal tidak selalu dapat menandakan bahwa
Anda tidak berisiko menderita diabetes.Guna memastikannya, Anda tetap
dianjurkan untuk mengonsultasikan hasil pemeriksaan gula darah Anda pada
dokter, terlebih jika Anda mengalami gejala diabetes atau memiliki risiko untuk
mengalami diabetes.

Pemeriksaan gula darah hendaknya dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan
kebutuhan. Jalani pemeriksaan gula darah sesuai dengan saran dokter dan
terapkanlah pola hidup sehat guna mencegah dampak buruk dari tinggi atau
rendahnya kadar gula dara
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Glukosa merupakan suatu monosakarida aldoheksosa didalam tubuh manusia, atau juga
produk akhir metabolisme karbohidrat yang dilepas ke dalam darah dan sumber energi
utama makhluk hidup. Glukosa darah dipengaruhi oleh faktor seperti Status gizi, Umur,
Genetik, Penyakit.

Ada dua kelainan yang disebabkan oleh glukosa yaitu Hyperglikemia, yaitu Apabila
kelebihan Glukosa tidak bisa dirubah menjadi Glikogen, dan akan menyebabkan Diabetes
Melitus. Ada 4 Tipe DM yaitu DM tipe 1 (Ketidak mampuan pankrean menghasilkan
insulin karena proses autoimun), DM tope 2 ( Karena resistensi Insulin atau gangguan
sekresi insulin), DM Gestasional (Hyperglikemia terjadi selama masa kehamilan), DM
tipe lain.

Dan yang kedua Hipoglikemia, yaitu penurunan kadar gula darah yang dapat terjadi
karena ketidak seimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan
yang digunakan.

Jenis Pemeriksaan Glukosa darah yaitu Glukosa darah puasa, Glukosa darah 2 jam pp,
Glukosa darah sewaktu, GTT ( Glukosa Toleransi Tes ) dan metode yang digunakan
seperti Metode Kimia atau Reduksi (metode ortho-toluidin ), Metode Enzymatik (Metode
Glukosa Oksidase ( GOD PAP ) dan Metode Hexokinase), dan Metode Kering ( POCT /
Point Of Care Testing ).

Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. Gula darah
terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di bawah 70 mg/dL.

Cara untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan melakukan tes darah.
Jika tes gula darah dilakukan dua jam setelah makan, maka kadar gula darah normal
adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L.

Jika tes gula darah dilakukan setelah puasa, maka kadar gula darah yang normal
seharusnya kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.

Jika tes gula darah dilakukan secara acak (tes gula darah sewaktu), maka hasilnya tidak
bisa disamakan, tergantung dari kapan tes dilakukan dan apa yang dikonsumsi sebelum
tes.

Secara umum, kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L, jika tes
dilakukan sebelum makan atau setelah bangun tidur.

B. SARAN
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bisa di terapkan dalam
kehidupan sehari hari . jika ada salah kata dan penulisan yg salah atau keliru mohon di
maafkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/arti-tinggi-dan-rendahnya-kadar-gula-darah-dalam-tubuh

Anda mungkin juga menyukai