Anda di halaman 1dari 8

1.

Bagaimana cara menilai status gizi dan interpretasinya untuk anak perempuan pada
kasus ketika usia 50 bulan dan 56 bulan? (Rafid)
2. Apa saja kebutuhan zat gizi makro dan mikro serta fungsinya bagi anak usia 56
bulan? (Nadia)

Permenkes No. 28 Tahun 2019

Karbohidrat memberi nutrisi otak anak dan sangat penting untuk perkembangan sistem saraf,
kekebalan, dan pencernaan. Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan masalah pada pola
makan anak-anak dan orang dewasa. Dalam jumlah besar, karbohidrat dapat berdampak
negatif terhadap berat badan, tingkat energi, dan pengaturan gula darah anak. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Protein dibutuhkan untuk membangun sel dan struktur jaringan, untuk fungsi otot, untuk
pensinyalan hormon, untuk pengangkutan darah, untuk membangun antibodi dan untuk
pencernaan makanan. Protein juga penting untuk tingkat energi dan kualitas tidur anak.
Protein terdiri dari 20 asam amino. Dari jumlah tersebut, 9 di antaranya penting, artinya
tubuh tidak dapat membuatnya dan Anda harus mendapatkannya dari makanan. Anda akan
menemukan berbagai macam sumber protein "lengkap" dalam produk hewani seperti daging,
ikan, telur, dan produk susu. Sebaliknya, protein “tidak lengkap” adalah makanan nabati yang
mengandung protein seperti polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan quinoa.
Keduanya dapat memiliki tempatnya dalam diet sehat. Untuk anak vegetarian dan vegan,
memasukkan berbagai sumber protein nabati sepanjang hari akan membantu memastikan
anak memiliki asupan protein yang cukup. Selain itu, diperlukan suplementasi (terutama
vegan). Sebaiknya bicarakan dengan praktisi kesehatan Anda seperti dokter anak atau ahli
gizi sebelum memulai diet ketat mereka untuk menghindari kekurangan nutrisi penting

Lemak adalah komponen penting dari pola makan yang sehat dan diperlukan untuk
pertumbuhan dan energi anak. Lemak Digunakan untuk membangun jaringan saraf untuk
sistem saraf, membuat hormon dan untuk penyerapan vitamin yang larut dalam lemak.
Lemak juga memberi rasa makanan, tekstur dan membantu memberikan rasa kenyang. Ada
tiga jenis lemak utama: lemak tak jenuh (asam lemak tak jenuh tunggal, tak jenuh ganda dan
omega-3), lemak jenuh dan lemak trans.

Sumber :
Nutrition For Kids. 2020. ​Macronutrients For Kids — Nutrition For Kids​. [online] Available
at: <https://www.nutritionforkids.com.au/learn/macronutrients-kids> [Accessed 20
November 2020].

3. Apakah asupan makan pada anak sudah sesuai dengan kebutuhan?


4. Bagaimana pengaruh kondisi geografis tempat tinggal keluarga dengan asupan gizi
anak? (Rahma)
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara status
gizi balita, tingkat konsumsi energi balita, tingkat ketersediaan pangan sumber energi dan
tingkat ketersediaan pangan sumber protein dan terdapat perbedaan yang signifikan antara
tingkat konsumsi protein hewani balita yang bertempat tinggal di wilayah pantai dengan
wilayah punggung bukit. masyarakat di daerah pantai sebagian besar adalah nelayan yang
banyak mengkonsumsi makanan sumber protein hewani yang berasal dari laut seperti ikan,
sedangkan masyarakat di daerah pegunungan sebagian besar adalah petani sawah atau ladang
sehingga lebih banyak mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan protein nabati.
Bahan pangan sumber protein pada daerah pantai dapat terpenuhi setiap hari dengan baik. Hal
ini dikarenakan hasil laut yang juga dikonsumsi oleh keluarga sendiri. Pada daerah punggung
bukit, bahan pangan sumber protein yang berasal dari ikan tidak tersedia setiap hari, kalaupun
ada setiap hari jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan daerah pantai dan harganya
pun tidak murah. Dengan demikian kebutuhan protein keluarga di daerah punggung bukit
akan kurang untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketersediaan akan sumber protein yang
berasal dari ikan menjadikan perbedaan juga. Masyarakat di daerah punggung bukit rata-rata
mengkonsumsi ikan yang sudah diolah lanjutan seperti ikan tongkol panggang dan ikan
pindang, sedangkan masyarakat di wilayah pantai lebih banyak mengkonsumsi ikan laut
segar dan hasil laut lainnya berupa udang, cumi-cumi, atau kepiting. Selain itu konsumsi
sumber protein nabati berupa tahu/tempe lebih dominan di konsumsi oleh masyarakat di
wilayah punggung bukit.
Sumber :
Auliya, C et al. 2015. PROFIL STATUS GIZI BALITA DITINJAU DARI TOPOGRAFI
WILAYAH TEMPAT TINGGAL (STUDI DI WILAYAH PANTAI DAN WILAYAH
PUNGGUNG BUKIT KABUPATEN JEPARA). ​Jurnal Kesehatan Masyarakat. [Online]
Available at : <​http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph​>

5. Bagaimana pola dan tahapan pada pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai untuk
anak usia 56 bulan? (Aulia)
PERKEMBANGAN FISIK

Biasanya anak berusia 3 hingga 6 tahun mengalami :


● Pertambahan BB sekitar 4 sampai 5 pon (1,8 sampai 2,25 kilogram) per tahun
● Pertambahan TB sekitar 2 hingga 3 inci (5 hingga 7,5 sentimeter) per tahun
● Tidur 11 hingga 13 jam di malam hari, paling sering tanpa tidur siang siang hari

Perkembangan motorik kasar pada anak usia 3- sampai 6 tahun harus mencakup:
● Menjadi lebih terampil dalam berlari, melompat, melempar awal, dan menendang
● Menangkap bola yang memantul
● Mengayuh sepeda roda tiga (3 tahun); mampu menyetir dengan baik pada usia sekitar
4 tahun
● Melompat dengan satu kaki (sekitar 4 tahun), dan kemudian menyeimbangkan dengan
satu kaki hingga 5 detik
Tonggak perkembangan motorik halus pada sekitar usia 4 harus mencakup:
● Menggambar persegi
● Menggunakan gunting, dan akhirnya memotong garis lurus
● Mengenakan pakaian dengan benar
● Mengelola sendok dan garpu dengan rapi saat makan
References :

Encyclopedia, M., & development, P. (2020). Preschooler development: MedlinePlus


Medical Encyclopedia. Retrieved 20 November 2020, from
https://medlineplus.gov/ency/article/002013.htm

6. Apa perbedaan kemampuan kognitif, sensorik, dan motorik serta aspek perkembangan
apa saja yang harus diperhatikan pada anak usia 56 bulan?
Kemampuan sensorik adalah kemampuan seorang anak dalam menggunakan indera yang ada
pada tubuhnya. Selanjutnya, mereka memakai data masukan dari indera tersebut sebagai
sarana untuk melakukan penafsiran terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.

Terdapat 7 indera yang menjadi pengembangan sistem syaraf pada tubuh manusia, yakni:
● Taste, yaitu stimulasi yang berhubungan dengan rangsangan pada indera pengecap
dengan memperkenalkan rasa.
● Taktil, yaitu stimulasi yang berhubungan dengan indera peraba, yang dapat dilakukan
melalui sentuhan dan tekanan.
● Pendengaran, yaitu stimulasi auditori yang berhubungan dengan rangsangan pada
indera pendengaran.
● Penglihatan, yaitu stimulasi visual yang berhubungan dengan rangsangan pada indera
penglihatan.
● Penciuman, yaitu stimulasi olfaktori berhubungan dengan rangsangan pada
penciuman dengan memberikan aroma wewangian.
● Proprioception, yaitu stimulasi propioseptif yang berhubungan dengan rangsangan
pada persendian tubuh dengan menggerak-gerakan otot bayi secara perlahan.
● Vestibular yaitu stimulasi vestibular yang berhubungan dengan rangsangan pada
keseimbangan tubuh. Stimulasi ini dapat dilakukan dengan memberi rangsangan
dengan melakukan ayunan lembut.
Kemampuan motorik adalah kemampuan gerak yang dimiliki oleh anak. Berdasarkan
kategorinya, kemampuan motorik terbagi jadi dua, yakni motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar meliputi gerakan fisik yang melibatkan koordinasi beberapa anggota tubuh
sekaligus dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contoh
dari kemampuan motorik kasar antara lain adalah melompat, berjalan, berlari, dan
semacamnya. Sementara itu motorik halus memiliki kaitan erat dengan keterampilan fisik
yang dalam penggunaannya melibatkan otot kecil dan berhubungan dengan keterampilan
fisik. Tak lupa, motorik halus juga menjadi aktivitas yang butuh koordinasi mata-tangan.
Kemampuan motorik halus juga bisa diasah dengan cara menyusun balok, bermain puzzle,
hingga mendorong si kecil belajar menggambar.
Sumber :
Kiddo.id. 2020. ​Kenali Perbedaan Kemampuan Sensorik Dan Motorik Anak - Kiddo.Id .
[online] Tersedia di:
<https://kiddo.id/2019/10/29/kenali-perbedaan-kemampuan-sensorik-dan-motorik-anak/>
[Diakses pada 20 November 2020].

7. Bagaimana pengaruh pentingnya 1000 HPK pada pertumbuhan, perkembangan, dan


status gizi anak usia pra sekolah? (Kholida)
8. Bagaimana pengaruh usia kehamilan ibu terhadap kondisi anak yang BBLR?
Kehamilan yang terjadi pada usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki
kecenderungan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang adekuat untuk pertumbuhan janin
yang akan berdampak terhadap bayi berat lahir rendah. Usia ibu kurang dari 20 tahun pada
saat hamil beresiko terjadinya BBLR 1,5 - 2 kali lebih besar dibanding ibu yang hamil di usia
20-35 tahun. Usia ibu pada saat hamil mempengaruhi kondisi kehamilan ibu karena selain
berhubungan dengan kematangan organ reproduksi juga berhubungan dengan kondisi
psikologis terutama kesiapan dalam menerima kehamilan.
sumber :
Rokhimah, N. 2012. Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian BBLR di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. [Online] Available at :
<​
http://digilib.unisayogya.ac.id/1346/1/NASKUB%20NUR%20LAELI%20ROKHMAH%20
201210104315.pdf​>

9. Apakah IMT pra hamil ibu mempengaruhi secara langsung terhadap kondisi anak?
(Rahma)
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa status gizi pra hamil berhubungan erat dan
memiliki pengaruh yang besar terhadap berat badan dan panjang badan bayi baru lahir. Status
gizi pra hamil berpengaruh 88% terhadap berat badan bayi dan 76% terhadap panjang badan
bayi baru lahir. Diharapkan pada para ibu agar merencanakan kehamilan dengan baik, salah
satunya dengan memperhatikan status gizi pra hamil dengan cara pengukuran IMT, sehingga
bila terjadi KEK dapat diketahui dan dilakukan penatalaksanaan secara dini , karena akan
berpengaruh terhadap berat dan panjang badan bayi yang akan dikandungnya.
Sumber :
Ningrum, W. 2018. STATUS GIZI PRA HAMIL BERPENGARUH TERHADAP BERAT
DAN PANJANG BADAN BAYI LAHIR. [Online] Available at :
<​
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/medisains/article/view/3007#:~:text=Kesimpulan
>

10. Bagaimana dampak BBLR pada pertumbuhan, perkembangan, dan status gizi pada
anak usia 56 bulan? (Bonnita)
Dampak riwayat BBLR bagi perkembangan anak usia prasekolah (usia 4-5 tahun) yaitu :
Bayi dengan riwayat prematur atau dengan berat lahir rendah berisiko mengalami gangguan
dalam perkembangan kognitif serta perkembangan motoriknya sebab bayi yang lahir dengan
berat lahir rendah, utamanya pada bayi yang lahir dengan berat lahir sangat rendah dapat
mengalami abnormalitas pada struktur otak. Kondisi abnormal pada otak di masa bayi
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak di masa mendatang. Disamping itu, bayi
dengan berat lahir rendah memiliki risiko inflamasi atau peradangan pada otak yang dapat
mempengaruhi kualitas dan jumlah saraf dan sel yang ada pada otak. Hal ini akan
mempengaruhi maturitas otak serta perkembangan individu
Sumber :
Rosidah, S. 2018. Hubungan Riwayat BBLR Dengan Pekembangan Anak Prasekolah (Usia
4-5 Tahun) Di TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang. [Online] Available at :
<​
https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/view/7842​>

11. Apa itu konsep retain effect dan bagaimana hubungannya dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia pra sekolah? (Jihan)
12. Bagaimana imunisasi yang lengkap untuk usia 56 bulan? (Cornelia)
Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis
B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1
dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan
(DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak
atau MR). Untuk imunisasi lanjutan, bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan
imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT
dan Campak/MR), kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td). Imunisasi Polio tetes
diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh
layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang
terbentuk semakin sempurna.
Sumber :
Sehat Negeriku. 2020. ​Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya - Sehat
Negeriku​. [online] Available at:
<http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180428/5625737/berikan-an
ak-imunisasi-rutin-lengkap-rinciannya/> [Accessed 20 November 2020].

13. Apa perbedaan stunting dan stunted?


Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak
yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. sedangkan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status
gizi yang didasarkan pada indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan
menurut Umur (TB/U) yang merupakan padanan istilah stunted (pendek) dan severely
stunted (sangat pendek). Balita pendek (stunting) dapat diketahui bila seorang balita sudah
diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada
di bawah normal. Balita pendek adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan panjang
atau tinggi badan menurut umurnya bila dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS
(Multicentre Growth Reference Study) tahun 2005, nilai z-scorenya kurang dari -2SD dan
dikategorikan sangat pendek jika nilai z-scorenya kurang dari -3SD.
Sumber :
Infodatin Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Balita Pendek. [Online] Available at :
<​
https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-201
6.pdf​
>
14. Bagaimana cara memperbaiki status gizi anak agar pertumbuhan dan
perkembangannya tidak kurang lagi? (apa yang dapat dikonsumsi, pola makan)
15. Bagaimana cara untuk mencegah BBLR dan pertumbuhan serta perkembangan yang
terhambat pada anak agar tidak terulang lagi?

Anda mungkin juga menyukai