ETIK UMB
03
Ekonomi Manajemen U001700009 Sri Anah, S.E., M.M.
Abstract Kompetensi
Motivasi telah menjadi bagian penting dalam Setelah mempelajari modul ini
menggerakan seseorang untuk berperilaku tertentu. diharapkan mahasiswa mampu
Mengapa orang sibuk bekerja, mengapa orang rajin menemahami dan menjelaskan
beribadah, mengapa anak-anak belajar, dan lain-lain. mengenai:
Salah satu jawaban yang mungkin bisa 1. Pengertian motivasi
dikemukakan, karena mereka mempunyai motivasi. 2. Teori-teori tentang motivasi
Mereka ingin hidup mapan dan sejahtera, mereka 3. Strategi sukses kerja
ingin masuk surga, dan mereka ingin menjadi sarjana
sehingga memudahkan dalam mencari pekerjaan
MODUL 3
TUJUAN HIDUP DAN MOTIVASI BERPRESTASI
PENGANTAR
Pada modul ini kita akan membahas beberapa hal yang ada kaitannya
dengan motivasi, terutama kita akan melihat secara teoretik berbagai variabel
yang ada kaitannya dengan motivasi. Sehingga dengan kita mengelaborasi
PENGERTIAN
1
Lihat http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
2
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
3
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
4
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/. Lihat juga
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul
lagi di waktu yang akan datang;
b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa
bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam
pemuasannya.
c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti
tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat
sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
5
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/. Lihat juga
http://teorionline.net/teori-motivasi-kebutuhan-mcclelland/
6
Lihat http://perilakuorganisasi.com/teori-erg.html
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama,
secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang
dikembangkan oleh Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan
identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness”
senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow
dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization” menurut
Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan
manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak. Apabila teori Alderfer
disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
7
Lihat http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-motivasi-herzberg-dan-mcclelland/
5. Teori Keadilan8
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan
organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai
mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua
kemungkinan dapat terjadi, yaitu :
8
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
9
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat
digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan
seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya
sangat subyektif. Perilakunya pun ditentukan oleh persepsi tersebut.
10
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
11
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh”
yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku yang
mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan mengelakkan
perilaku yang mengibatkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi
yang merugikan.
Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik tersebut
mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada kenaikan gaji
yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi konsekwensi perilakunya
itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi
bahkan berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar
menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang
pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang
sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan,
para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi
yang terbaik, dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut
menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakan di kalangan para pakar
bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan
imbalan dengan prestasi seseorang individu .
1. Percaya diri
2. Terampil dalam bersikap
3. Mampu mengarahkan diri sendiri
4. Mampu memahami diri dan pekerjaan orang lain
12
Lihat http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/