ETIK UMB
MENYONGSONG PERUBAHAN
Tatap
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Muka
06
FEB Manajemen U001700009 Sri Anah, S.E., M.M.
Abstract Kompetensi
Perubahan adalah sebuah keniscyaan. Tak Setelah mempelajari modul ini
ada yang abadi dalam kehidupan ini kecuali diharapkan mahasiswa mampu
perubahan itu sendiri. Karena perubahan menemahami dan menjelaskan
terus berlangsung, maka kemampuan mengenai:
adaptasi merupakan hal yang tak terelakkan. 1. Pengertian perubahan
Tesisnya adalah; “Semakin tinggi 2. Perubahan dalam dunia kerja
kemampuan seseorang dalam beradaptasi, 3. Mengelola perubahan
maka ia semakin mampu menghadapi 4. Adaptasi
perubahan, sekalipun yang paling kompleks.
MODUL 6
MENYONGSONG PERUBAHAN
PENGANTAR
1
Lihat http://www.suksestotal.com/kata-mutiara-tentang-perubahan.html
Manusia yang hidup akan selalu berubah. Hari ini ia adalah seorang bayi
yang hidupnya tergantung pada orang lain. Esok ia adalah makhluk kecil yang
berjalan dan sesekali terjatuh, lalu berlari; ia dapat menjaga keseimbangan
dengan mengembangkan kedua tangannya. Setelah itu, ia menjadi dewasa dan
menghadapi bermacam-macam persoalan; kadang senang dan tertawa, kadang
hidup susah dan menangis.
Kedua, perubahan terjadi setiap saat. Oleh karena itu, perubahan harus
diciptakan setiap saat pula, bukan sekali-sekali. Setiap satu perubahan kecil
dilakukan seseorang maka akan terjadi pula perubahan-perubahan lainnya.
Berilah seseorang yang berpakaian sederhana sebuah pena yang bagus maka ia
akan memakai pakaian yang bagus untuk menyerasikan dengan penanya.
Berikanlah lantai yang bersih maka orang akan berhenti membuang sampah di
lantai itu.
PENGERTIAN PERUBAHAN
2
Primi Artiningrum, dkk., 2013. Etika dan Perilaku Professional Sarjana, Yogyakarta, hal. 75.
Sudah terlalu banyak buku, majalah, atau tulisan yang mengingatkan kita
akan perubahan dahsyat yang terjadi khususnya dalam dunia bisnis. Bill Gates,
miliader serta boss yang membidani kelahiran Microsoft. Dalam berbagai
kesempatan, dalam pidatonya dikatakan bahwa kita sedang berada di era the
economic of speed. Siapa yang cepat, dialah yang akan mendapatkan
kesempatan yang pertama.
Namun, kesempatan ini pun harus dipergunakan dengan bijak karena jika
tidak, akan ada banyak orang berbaris siap untuk menggantikan. Inilah bisnis
masa sekarang. Kondisi ini pun lantas berdampak bagaimana bisnis masa
sekarang harus beroperasi. Mau tidak mau, bisnis sekarang ditantang untuk lebih
fleksibel, lebih gampang beradaptasi serta menjadi organisasi pembelajar yang
selalu siap untuk belajar terhadap halhal yang baru.
Dunia kerja secara global pada era 1980-an tampaknya masih menitik
beratkan pada loyalitas5, salah satu upaya untuk menjaga dan mempertahankan
3
Lihat http://shelmi.wordpress.com/2011/10/23/perubahan-2/
4
Lihat Badudu – Zain, 1994. Kamu Umum Bahasa Indonesia, Jakrta: Pustaka Sinar harapan, hal.
1571
5
Pengertian loyalitas berasal dari bahasa inggris 'loyal' yang artinya setia. dan kesetiaan adalah
kualitas yang menyebabkan kita tidak menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada
Dari semboyan itu dapat dikatakan bahwa pada masa tersebut, cinta
perusahaan kepada karyawannya masih "tanpa syarat", apalagi jika
karyawannya tersebut telah mengabdi lama dan setia. Perusahaan akan sangat
menghargai sifat loyalitas seperti itu. Maka, tak heran dalam beberapa
perhitungan kompensasi, sikap loyal ini dimasukkan sebagai komponen yang
dihargai. Dalam arti lain dapat dikatakan, bahwa loyalitas menjadi faktor dan
unsur utama dalam perusahaan.
Bagaimana pada era 2000-an? dunia kerja telah berubah sejalan dengan
tuntutan bisnis yang berubah dengan cepat. Akhirnya kredo perusahaan yang
dulunya seakan-akan tanpa syarat, berubah menjadi kredo perusahaan yang
mengagungkan loyalitas buta pun mulai lenyap. Perusahaan tidak lagi melihat
loyalitas sebagai sesuatu yang perlu dibanggakan. Mereka lebih membanggakan
karyawan yang selalu berkontribusi. Cinta yang dulu tanpa syarat, kini menjadi
bersyarat. Kontribusi peran menjadi jauh lebih penting daripada hanya sekedar
loyalitas. Karyawan atau pegawai yang cerdas dan terampil akan menjadi tulang
punggung perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin berat.
Perusahaan yang akan tetap hidup hanyalah perusahaan yang mampu membuat
inovasi, menyesuaikan diri dengan tantangan yang berlangsung. Intinya adalah
bagaimana perusahaan dan karyawan mampu melakukan adaptasi dengan
segala perubahan.
sesuatu. Loyalitas lebih banyak bersifat emosional, loyalitas adalah kualitas perasaan, dan
perasaan tak selalu membutuhkan penjelasan rasional.
Adalah hal yang logis bila perusahaan mempunyai tuntutan "lebih" pada
lulusan perguruan tinggi. Mereka harus siap bergelut dengan dinamika tersebut
dan berkontribusi dalam mengatasi berbagai tantangan yang ditimbulkannya.
Perusahaan tidak menginginkan karyawan yang setiap saat harus dituntun dan
Kondisi di atas tidak akan lebih mudah lagi, sementara pasokan lulusan itu
sendiri bertambah, bertambah, dan bertambah lagi, dan kita belum menghitung
pasokan kerja profesional dari wilayah yang ada di sekitar negara kita. Negara-
negara seperti Singapura, India, Filipina, China, akan terus memasok angkatan
kerjanya ke Indonesia. Bukankah urusannya bertambah pelik?. Lulusan di sana,
dengan sistem pendidikannya, dianggap mempunyai kompetensi yang lebih baik,
minimal penguasaan bahasa Inggrisnya. Oleh karena itu, Anda harus
membangun portofolio berbagai kecakapan Anda sedini mungkin.
d. Doa. Akhirnya seluruh nilai-nilai tersebut di atas belum lengkap bila tidak
diiringi dengan doa. Kita semua makhluk beragama, dan secara mental
kita memang membutuhkan kesejukan spiritual. Hal yang spritual Ini
dapat membuat kita semakin tenang; tidak lupa diri saat kita berhasil dan
tidak menjadi down pada saat keberuntungan tidak berpihak pada Anda.
Agama-agama mengajarkan bahwa Yang Maha Kuasa itu ada di dekat
kita, oleh sebab itu seluruh perjuangan kita harus selalu diiringi doa.
BERADAPTASI
1. Cara beradaptasi
6
Primi Artiningrum, dkk, 2013. Etika dan Perilaku Professional Sarjana, Yogyakarta, hal. 77.
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi
Dalam pergaulan Anda juga dituntut untuk dapat bersikap baik dalam
berbagai situasi. Sikap seperti apa saja yang membuat Anda mudah diterima
oleh orang lain termasuk teman-teman Anda?
a) Ramah dan murah senyum. Setiap orang pasti suka jika "disuguhi" senyum
manis. Seberapa pun cantik dan gantengnya seseorang kalau wajahnya
masam pasti tidak enak untuk dilihat, sehingga orang lain pun tidak suka
melihatnya. Akan tetapi meskipun seseorang kurang cantik, tapi kalau selalu
tersenyum ramah pada orang lain, pasti lebih menyenangkan untuk dilihat.
b) Mau membuka diri saat berinteraksi dengan orang lain. Untuk bisa diterima
dan menjadi dekat dengan teman Anda berarti Anda harus mau membuka
diri terhadap teman sendiri. Bayangkan kalau saat ditanya mengenai diri
Anda, Anda hanya diam dan tidak mau jujur mengungkapkannya. Seseorang
yang tadinya mau berteman dengan Anda pasti akan menarik diri dan
memilih untuk berteman dengan orang lain.
c) Mau mendengarkan pendapat dan keluh kesah orang lain. Saat berteman
dengan orang lain, Anda pasti akan berbicang-bicang dengan mereka dan itu
berarti terjadi interaksi yang bersifat dua arah. Selain Anda mau membuka
diri, Anda tetap harus mau mendengarkan pendapat, keluh kesah, ataupun
perasaan teman Anda, dan memberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapatnya. Sikap yang terlalu terpusat pada diri sendiri, seperti lebih
banyak bercerita tentang diri sendir pasti akan sangat menyebalkan bagi
orang. Sementara untuk bisa berteman dengan asyik, Anda harus keinginan,
dan hobinya.
e) Menghargai orang lain. Dalam berinteraksi dengan orang lain, Anda akan
menghadapi berbagai macam manusia dengan karakter yang berbeda-beda.
Bisa jadi Anda merasa bahwa orang yang dihadapi kuper. Bisa juga nada
merasa bahwa dia terlalu sombong untuk diajak bicara. Pada dasarnya,
setiap orang adalah unik dan masing-masing punya cara yang berbeda untuk
mengekspresikan dir. Untuk itu cobalah mengenal lebih jauh orang tersebut
f) Bersikap empati dan proaktif dalam memberikan perhatian kepada orang lain.
Dalam membina hubungan dengan orang lain, Anda akan saling berbagi dan
saling memahami. Kalau sudah berteman, Anda akan merasakan
kebahagiaan ataupun kesulitan teman Anda. Untuk itu, Anda perlu
memberikan perhatian kepada teman Anda, baik melalui mengirim kartu atau
kado saat ulang tahun atau melalui sms. Tidak hanya itu, Anda juga dapat
memberikan bantuan kepada teman saat dibutuhkan, tanpa harus menunggu
permintaannya. Misalnya di saat teman Anda sedih, Anda bisa memahami
perasannya dan menawarkan bantuan apa yang bisa Anda berikan.
3. Penampilan
a) Kenali karakter pribadi. Apakah Anda termasuk tipe orang yang populer
atau yang tidak terlalu menyukai tampil di depan umum? Karakter
kepribadian ini yang akan mempengaruhi gaya Anda. Tampillah dengan
gaya yang nyaman bagi diri sendiri, tapi tetap sesuai dengan norma sosial
yang ada.
c) Seperti apa pun bentuk tubuh maupun warna kulit Anda, inilah keunikan
masing-masing individu. Jangan memaksakan diri untuk menjadi seperti
orang lain. Tetaplah percaya diri bahwa setiap orang itu unik dan
banggalah dengan keunikan yang Anda milik.
4. Pergaulan
a) Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjadi seseorang yang OK dalam
pergaulan. Selain harus punya wawasan yang beragam, juga harus
memiliki pergaulan yang luas, tanpa memandang status sosial ekonomi
maupun ras sehingga asyik untuk membicarakan apa pun.
f) Kenali diri Anda sendiri dan jadilah pribadi yang unik. Tidak perlu
berusaha sama dengan orang lain hanya karena keinginan untuk
daerima oleh lingkungan. Tetap memilah-milah mana yang perlu diikuti
dan mana yang tidak. Jangan sampai Anda teijerumus ke dalam hal-hal
yang tidak Anda harapkan.
5. Teruslah Bergerak
Ada sebuah cerita yang cukup menarik untuk Anda simak. Suatu hari ada
seekor keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis
dengan memilukan selama berjam jam, sementara si petani memikirkan apa
yang harus dilakukannya.
Begitu juga dengan hidup Anda. Banyak kejadian dan peristiwa di sekitar
kita yang akan menimbun kita hidup-hidup. Anda diam, maka Anda akan mati
perlahan-lahan. Jangan izinkan diri Anda tidak berbuat apa-apa, karena
timbunan lumpur akan selalu menimpa.
Jika Anda berhenti mengerjakan sesuatu, itu karena Anda ingin istirahat,
tanyakan pada diri Anda, benarkah Anda memang sudah lelah dan saatnya Anda
mengumpulkan dan memperbaiki energi dalam diri Anda? Atau hanya kemalasan
yang meminta untuk dimanjakan.