Anda di halaman 1dari 10

BERKARYA MELALUI

TEMPURUNG KELAPA
KATA PENGANTAR PENDAHULUAN

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kelapa merupakan suatu tumbuhan yang sangat banyak ditemui di
karena atas berkat dan rahmat-Nya, Tim Kukerta Desa Tanjungsari daerah pesisir. Begitu pula di Desa Tanjungsari. Mayoritas
dapat menyelesaikan buku ini. masyarakat di desa ini memiliki setidaknya 2 batang pohon kelapa di
rumahnya. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang memiliki kebun
Buku ini merupakan sebuah buku panduan hasil dari salah satu kelapa dan menjadikannya sebagai salah satu mata pencaharian.
program kerja yang telah dilaksanakan selama masa pengabdian kami
di Desa Tanjungsari. Dalam buku ini, kami menerakan cara Namun di desa ini, hanya kelapa tua yang diperjualbelikan ke
pengolahan karya dari tempurung kelapa. daerah lain. Sedangkan kelapa muda dikonsumsi sendiri. Harga per
butir kelapa tua saat ini hanya Rp 800,- dan tentu saja tidak dapat
Buku ini ditulis oleh Ir. H. Elizal, M.Sc bersama dengan Tim menghasilkan penghasilan yang sangat banyak. Sabut dan juga
Kukerta Tanjungsari. tempurung kelapa juga dibuang begitu saja.

Di desa ini terdapat sebuah pengolahan tempurung kelapa.


Tempurung kelapa tersebut dijadikan sebagai arang dan
diperjualbelikan di dalam desa maupun di daerah lain. Namun begitu,
tempurung tersebut hanya dikelola dengan tujuan tersebut. Jika tidak
Tanjungsari, Agustus 2019 dikelola, maka sabut dan tempurung kelapa hanya dibakar begitu saja.

Hal ini memancing jiwa kreatif kami untuk membuat suatu


program untuk mengelola ‘sampah’ kelapa yang banyak bertebaran di
Tim Kukerta Tanjungsari daerah desa. Awalnya kami berusaha untuk membuat sapu dan alas
kaki dari serat sabut kelapa. Namun dikarenakan minimnya peralatan
yang tersedia di desa serta kami pun tidak memiliki peralatan yang
dibutuhkan untuk mengolah dan mengambil serat sabut kelapa
tersebut, maka kami berfokus untuk mengolah tempurung kelapa.

Dalam pelaksanaannya, kami berhasil membuat beberapa


kerajinan sederhana yang berasal dari tempurung kelapa yang akan
dijelaskan dalam halaman selanjutnya.
PEMBAHASAN 5. Setelah tempurungnya kering, cat tempurung tersebut
menggunakan varnish yang telah disediakan sebelumnya. Cat
bagian luar tempurung hingga rata.
6. Setelah selesai dicat, letakkan tempurung dibawah paparan
1. Vas Bunga
sinar matahari hingga kering merata.
Alat dan bahan:
7. Setelah tempurung kering dan catnya tidak menempel ketika
1. Kardus bekas
dipegang, barulah pecahkan tempurung menggunakan palu.
2. Tempurung kelapa
Setelah dipecahkan, haluskan bagian tepi pecahan tempurung
3. Kertas pasir/amplas
agar hasilnya lebih baik.
4. Varnish coklat
5. Kuas Cara Kedua:
6. Palu 1. Bentuk kerangka vas bunga menggunakan kardus bekas.
7. Lem fox Ukurlah kerangka tersebut sesuai dengan keinginan. Buatlah
8. Cutter kerangka untuk bagian sisi dan juga alas vas tersebut.
9. Brush/bros baju 2. Setelah itu, tempelkan kerangka tersebut menggunakan lem.
10. Ember 3. Setelah kerangkanya kering, barulah tempelkan tempurung
11. Air yang telah dihancurkan tadi menggunakan lem.
12. Pensil dan penggaris 4. Susunlah pecahan tempurung rapat-rapat, namun tidak terlalu
rapat. Susunlah sesuai keinginan.
Cara Pertama: 5. Setelah selesai, keringkan kembali dibawah sinar matahari.
1. Bersihkan tempurung kelapa. Pertama, kikis sabut kelapa 6. Jika sudah kering, vas dapat digunakan untuk meletakkan
menggunakan cutter. Setelah itu gosok menggunakan bros bunga. Vas bunga tersebut dapat menjadi hiasan dengan diisi
baju kemudian cuci dengan air. Setelah dicuci, kemudian bunga mati ataupun hiasan yang didalamnya diletakkan gelas
keringkan dibawah sinar matahari. berisi bunga hidup yang diberikan air.
2. Setelah tempurung kelapa kering, haluskan tempurung tersebut
menggunakan amplas/kerta pasir.
3. Setelah dihaluskan, cuci kembali tempurung agar hasilnya
lebih bersih.
4. Setelah itu jemur tempurungnya sampai kering dibawah panas
matahari.
Hasil Akhir 2. Tempat Pensil
Alat dan bahan:
1. Kardus bekas
2. Tempurung kelapa
3. Kertas pasir/amplas
4. Varnish coklat
5. Kuas
6. Palu
7. Lem fox
8. Cutter
9. Brush/bros baju
10. Ember
11. Air
12. Pensil dan penggaris

Cara Pertama:
1. Bersihkan tempurung kelapa. Pertama, kikis sabut kelapa
menggunakan cutter. Setelah itu gosok menggunakan bros
baju kemudian cuci dengan air. Setelah dicuci, kemudian
keringkan dibawah sinar matahari.
2. Setelah tempurung kelapa kering, haluskan tempurung tersebut
menggunakan amplas/kerta pasir.
3. Setelah dihaluskan, cuci kembali tempurung agar hasilnya
lebih bersih.
4. Setelah itu jemur tempurungnya sampai kering dibawah panas
matahari.
5. Setelah tempurungnya kering, cat tempurung tersebut
menggunakan varnish yang telah disediakan sebelumnya. Cat
bagian luar tempurung hingga rata.
6. Setelah selesai dicat, letakkan tempurung dibawah paparan
sinar matahari hingga kering merata.
7. Setelah tempurung kering dan catnya tidak menempel ketika
dipegang, barulah pecahkan tempurung menggunakan palu.
Setelah dipecahkan, haluskan bagian tepi pecahan tempurung
agar hasilnya lebih baik.

Cara Kedua:
1. Bentuk kerangka tempat pensil menggunakan kardus bekas.
Ukurlah kerangka tersebut sesuai dengan keinginan. Buatlah
kerangka untuk bagian sisi dan juga alas vas tersebut.
2. Setelah itu, tempelkan kerangka tersebut menggunakan lem.
3. Setelah kerangkanya kering, barulah tempelkan tempurung
yang telah dihancurkan tadi menggunakan lem.
4. Susunlah pecahan tempurung rapat-rapat, namun tidak terlalu
rapat. Susunlah sesuai keinginan.
5. Setelah selesai, keringkan kembali dibawah sinar matahari.
6. Jika sudah kering, tempat pensil dapat digunakan untuk
meletakkan alat-alat tulis. Dapat digunakan di kantor maupun
di rumah.

3. Pigura Foto
Hasil Akhir
Alat dan bahan: 7. Setelah tempurung kering dan catnya tidak menempel ketika
1. Kardus bekas dipegang, barulah pecahkan tempurung menggunakan palu.
2. Tempurung kelapa Setelah dipecahkan, haluskan bagian tepi pecahan tempurung
3. Kertas pasir/amplas agar hasilnya lebih baik.
4. Varnish coklat
5. Kuas Cara Kedua:
6. Palu 1. Bentuk kerangka pigura foto menggunakan kardus bekas.
7. Lem fox Ukurlah kerangka tersebut sesuai dengan keinginan. Buatlah 2
8. Cutter kerangka berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang sama
9. Brush/bros baju besar. Kemudian potong bagian tengah salah satu kerangka
10. Ember sesuai keinginan.
11. Air 2. Buatlah penyangga belakang pigura sesuai keinginan. Dapat
12. Pensil dan penggaris menggunakan kardus juga, jika ingin diletakkan di meja.
Namun dapat pula menggunakan tali jika ingin digantung.
Cara Pertama: 3. Setelah itu, tempelkan kerangka tersebut menggunakan lem.
1. Bersihkan tempurung kelapa. Pertama, kikis sabut kelapa 4. Setelah kerangkanya kering, barulah tempelkan tempurung
menggunakan cutter. Setelah itu gosok menggunakan bros yang telah dihancurkan tadi menggunakan lem.
baju kemudian cuci dengan air. Setelah dicuci, kemudian 5. Susunlah pecahan tempurung rapat-rapat, namun tidak terlalu
keringkan dibawah sinar matahari. rapat. Susunlah sesuai keinginan.
2. Setelah tempurung kelapa kering, haluskan tempurung tersebut 6. Setelah selesai, keringkan kembali dibawah sinar matahari.
menggunakan amplas/kerta pasir. 7. Jika sudah kering, pigura dapat digunakan untuk menampilkan
3. Setelah dihaluskan, cuci kembali tempurung agar hasilnya foto-foto yang ingin dipajang.
lebih bersih.
4. Setelah itu jemur tempurungnya sampai kering dibawah panas
matahari.
5. Setelah tempurungnya kering, cat tempurung tersebut
menggunakan varnish yang telah disediakan sebelumnya. Cat
bagian luar tempurung hingga rata. Hasil Akhir
6. Setelah selesai dicat, letakkan tempurung dibawah paparan
sinar matahari hingga kering merata.
1. Tempurung kelapa
2. Kertas pasir/amplas
3. Varnish coklat
4. Kuas
5. Cutter
6. Brush/bros baju
7. Ember
8. Air
9. Baut

Cara Pertama:
1. Bersihkan tempurung kelapa. Pertama, kikis sabut kelapa
menggunakan cutter. Setelah itu gosok menggunakan bros
baju kemudian cuci dengan air. Setelah dicuci, kemudian
keringkan dibawah sinar matahari.
2. Setelah tempurung kelapa kering, haluskan tempurung tersebut
menggunakan amplas/kerta pasir.
3. Setelah dihaluskan, cuci kembali tempurung agar hasilnya
lebih bersih.
4. Setelah itu jemur tempurungnya sampai kering dibawah panas
matahari.
5. Setelah tempurungnya kering, cat tempurung tersebut
menggunakan varnish yang telah disediakan sebelumnya. Cat
bagian luar tempurung hingga rata.
6. Setelah selesai dicat, letakkan tempurung dibawah paparan
sinar matahari hingga kering merata.

4. Asbak Cara Kedua:


Alat dan bahan:
1. Pilih 2 buah bagian tempurung yang ujung sebelah atasnya PENUTUP
memiliki lubang.
2. Setelah itu masukkan baut. Dalam praktiknya, pengolahan tempurung kelapa menjadi barang
3. Kemudian satukan kedua tempurung menggunakan baut kerajinan masih dapat dilakukan dan dibentuk menjadi bentuk lain.
tersebut. Contohnya saja seperti sendok nasi dan lain sebagainya. Namun
4. Setelah itu, asbak siap digunakan. Tidak hanya bisa digunakan dikarenakan kurangnya alat yang dibutuhkan untuk mengolah barang-
sebagai asbak rokok, asbak ini juga dapat digunakan untuk barang tersebut, maka dalam pelaksanaannya, Tim Kukerta Desa
meletakkan permen. Tanjungsari hanya dapat memberikan contoh-contoh sederhana
dengan bahan yang tidak mahal.
Hasil Akhir
Hal ini juga dilaksanakan untuk menjangkau harga produksi agar
tidak terlalu tinggi. Selain itu, dengan mudahnya alat dan bahan yang
digunakan tidak akan menyulitkan pembuatan barang-barang tersebut.
Sehingga, barang-barang yang diproduksi ini dapat dibuat di rumah-
rumah untuk penggunaan pribadi ataupun dijual.

Adanya buku ini juga untuk dikembangkan oleh masyarakat Desa


Tanjungsari. Pembuatan karya dari tempurung kelapa tidak hanya
terbatas sampai disini. Tempurung kelapa juga dapat digunakan untuk
membuat gantungan kunci ataupun hiasan rumah lainnya jika ada alat
yang memadai.

Sekian dari kami, apabila ada kesalahan, mohon dimaafkan.


FOTO BERSAMA
ALAT DAN BAHAN

Kardus bekas

Batok kelapa yang sudah di-varnish

Varnish coklat dan kuas Tempurung yang sudah dipecah dan dihaluskan tepinya

Anda mungkin juga menyukai