Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Hilmiyah

NIM : T20188060

Kelas : Biologi 2

Teori Evolusi Fisik, Kimia dan Biologi

Evolusi adalah konsep terpenting dalam biologi. Bahkan, seorang ahli genetika,
Dodzhansky dalam Luthfi dan Khusnuryani (2005) mengatakan bahwa tidak ada yang masuk
akal dalam biologi kecuali ditinjau dari sudut pandang evolusi. Teori evolusi menjelaskan
mengapa jutaan spesies dapat eksis.

Evolusi fisik adalah perubahan secara lambat dalam perjalanan waktu yaitu dari awal
mula terbentuknya alam semsesta hingga sekarang. Pada tahapan evolusi fisik ini terdiri dari
beberapa hal, yaitu :

1. Teori Dentuman Besar (Big Bang)


2. Pembentukan Planet
3. Bumi (Earth)
4. Kerak Bumi.

Teori Evolusi Kimia Oparin. Alexander Oparin merupakan ilmuan yang berasal dari
Rusia. Alexander Oparin menulis buku yang berjudul The Origin Of Life (Asal Mula
Kehidupan). Dari data ekstrapolasi fosil dan dinamika gunung 6 berapi tersebut Alexander
Oparin dapat menyusun suatu hipotesis asalusul kehidupan. Menurut Alexander Oparin, pada
awal terjadinya kehidupan, keadaan bumi pada saat itu berbeda dengan bumi pada saat ini.
senyawa kompleks merupakan perkembangan dari sup purba yang telah memiliki sifat-sifat
hidup seperti nutrisi, ekskresi, mampu mengadakan metabolisme dan mempunyai kemampuan
untuk memperbanyak diri atau dengan bereproduksi.

Teori Evolusi Kimia Harold Urey dan Stanley Miller dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang
dapat mengikat molekulmolekul tersebut sehingga dapat membentuk menjadi molekul yang lebih
besar yang seperti asam amino.
Evolusi molekuler (biologi) adalah suatu pendekatan pengkajian evolusi yang berpijak
pada genetika populasi dan biologi molekuler dengan lingkup atau area pengkajian pada
perubahan materi genetik (urutan DNA atau RNA) dan produknya (protein) serta sejarah evolusi
organisme yang didukung oleh data-data molekuler. Perubahan evolusi berbasis urutan
nukleotida merupakan salah satu bagian evolusi molekuler yang terkait dengan peristiwa mutasi,
insersi, delesi dan inversi yang akan dapat menyebabkan perubahanperubahan pada tingkat gen
(nukleotida), dimana perubahan ini merupakan suatu agen terjadinya evolusi pada tingkat
molekuler (microevolution).

Konsep-konsep yang penting untuk memahami evolusi biologi yaitu: evolusi, adaptasi,
variasi, mutasi, seleksi, spesies, biodiversitas, kepunahan dan poliomorfisme. Adapun hubungan
konsep evolusi biologi dengan evolusi fisik dan kimia yaitu ketiga evolusi ini merupakan
tahapan dalam evolusi, sehingga ketiganya saling berkaitan.

Soal dan Jawaban

 Soal
1. Tahun 1926 Muller melakukan eksperimen terhadap lalat buah yang dipengaruhi
sinar X. Hasil eksperimen memunculkan variasi fenotipe yang tidak pernah
dijumpai pada populasi liar, seperti individu tanpa sayap dan bersayap
melengkung yang mampu membentuk populasi di laboratorium.
Apakah alasan yang tepat bahwa eksperimen tersebut dapat mempengauhi
keberlangsungan evolusi?
 Jawaban
1. Hasil eksperimen Muller memunculkan variasi fenotipe yang tidak pernah
dijumpai pada populasi liar, yaitu individu tanpa sayap dan bersayap melengkung
yang mampu membentuk populasi di laboratorium. Hal ini karena mutan lalat
buah yang dihasilkan tidak dapat beradaptasi dengan alam liar sehingga tidak
lolos seleksi alam. Muatan lalat buah tersebut hanya adaptif di dalam
laboratorium. Sinar X atau sinar rontgen merupakan salah satu mutagen fisika
yang dapat mengakibatkan perubahan materi genetik.

Anda mungkin juga menyukai