Anda di halaman 1dari 7

Berbaiat dengan Imam Mahdi

&
DOA MENGANTISIPASI KELUARNYA
DAJJAL
10 Agu 08 16:01 WIB

http://www.eramuslim.com/atk/rbb/8810155436-doa-mengantisipasi-keluarnya-dajjal.htm

Oleh Ihsan Tandjung

Tanda besar Kiamat yang paling pertama ialah keluarnya Dajjal. Dajjal merupakan anak Adam
yang menjadi fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Bila Dajjal sudah keluar banyak manusia
akan tersihir untuk mengakui bahkan mengimani Dajjal sebagai tuhan. Mereka mengira Dajjal
adalah yang paling berkuasa di muka bumi. Banyak manusia akan meninggalkan keimanan
kepada Allah ta’aala karena mengagumi Dajjal. Ia menjadi fitnah paling dahsyat sepanjang
zaman. Bila manusia meyakini ada yang lebih berkuasa di muka bumi selain Allah ta’aala berarti
ia telah menjadi musyrik, mempersekutukan Allah ta’aala dengan sesuatu selain Allah ta’aala.

‫ض‬
ِ ْ‫ر‬ َ ‫ل ا
 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َوَ َ َ َأهََْ ا
 ُ ِإ
َ ا‬ ُ ُ‫ل َر‬ َ َ
‫ل‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ َ َ&ْ‫ْ"َ!ً َأ‬#ِ$ ُ!َ(
‫َ*ُ َم ا‬+ ْ‫ َد َم ِإ
َ َأن‬. /
َ ََ0 1ُ ْ"ُ

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Allah ta’aala tidak menurunkan ke muka
bumi, sejak penciptaan Adam ’alihis-salaam hingga hari Kiamat, fitnah yang lebih dahsyat dari
fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 1672)

Yusuf Al-Wabil mengatakan bahwa Dajjal adalah Al-Masih kesesatan yang menyebarkan huru-
hara kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasa seperti sanggup menurunkan hujan,
menghidupkan bumi dengan tumbuh-tumbuhan, menghidupkan orang yang sudah mati dengan
izin Allah ta’aala dan lain sebagainya. Berbagai kehebatan inilah yang menyebabkan manusia
mempercayainya sebagai tuhan.

Asal makna ”dajjal” ialah ”al-kholath” (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Dikatakan


bahwa ”seseorang itu berbuat dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi”, dan Dajjal adalah
manipulator dan pembohong yang luar biasa.. Ia dinamakan Dajjal karena ia menutupi kebenaran
dengan kebatilan, atau karena ia menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan,
kepalsuan dan penipuannya atas mereka.

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam diisyaratkan bahwa keluarnya
Dajjal bilamana ada dua kondisi di masyarakat: pertama, bila kebanyakan orang awam
melupakan atau mengabaikan eksistensi Dajjal. Dan kedua, bila para Imam, da’i, muballigh atau
tokoh Islam tidak memandang perlu memperingatkan ummat akan fitnah dahsyat Dajjal melalui
mimbar-mimbar tempat mereka berda’wah atau berkhotbah.

#َ2 ‫ل‬ ُ 


‫ج ا‬
ُ 4ُ ْ5َ6 َ
‫ل‬ُ ُ*َ6 َ َ‫ل ا
 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َو‬ َ ُ‫ َر‬7 ُ ْ8ِ9َ
4ِ ْ‫ْ ِذآ‬%َ ‫س‬ُ "
‫= ا‬َ َ‫ْه‬1َ64ِ ِ>َ"َ9ْ
‫ ُ? ََ ا‬4َ ْ‫!ُ ِذآ‬9ِ@Aَْ
‫ك ا‬
َ 4ُ ْ#َ+ #َ2‫ِ? َو‬

“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam di atas mimbar-
mimbar tidak mengingatkannya.” (HR Ahmad 16073)

Sejujurnya, kedua kondisi yang diperingatkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam
tampaknya sudah menjadi realitas kita dewasa ini. Maka sudah sepantasnya ummat Islam
mempersiapkan diri menghadapi fitnah paling dahsyat ini. Jangan hendaknya kita bersantai-
santai dan menganggap bahwa keluarnya Dajjal masih lama barangkali baru pada generasi anak
atau cucu kita nanti.

Bahkan Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku
berjudul Dajjal: the Anti-Christ. Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa peradaban dunia
semenjak sekitar seratus tahun belakangan ini telah menjelma menjadi sebuah Sistem Dajjal.
Yaitu sebuah sistem kafir yang segenap lini kehidupannya didominasi oleh Dajjalic Values
(nilai-nilai Dajjal). Sebuah sistem yang secara diameteral bertolak belakang dengan sistem
Kenabian yang didominasi oleh nilai-nilai keimanan. Coba perhatikan, tidak ada satupun aspek
kehidupan modern dewasa ini yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebut saja
bidang ideologi, politik, sosial, moral, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, militer dan pertahanan
keamanan. Semua telah di-shibghah (baca: dicelup) oleh nilai-nilai kekufuran jauh dari shibghah
Islamiyyah (celupan Islam). Sistem Dajjal ini sedang menanti kehadiran oknum pimpinannya.
Bila sekarang Dajjal keluar maka ia akan segera dinobatkan menjadi pimpinan sistem dunia
modern. Sebab sistem ini dibangun agar compatible dengan kehadiran Dajjal.

Maka dalam situasi dunia seperti ini ummat Islam menjadi lebih relevan lagi untuk
meningkatkan penghayatannya ketika membaca doa yang diajarkan Nabi shollallahu ’alaih wa
sallam di akhir sholatnya pada saat tahiyat akhir menjelang salam ke kanan dan ke kiri.

ْ1ِ8َ#ْ(ََْ$ ُْ‫َ ُآ‬2‫ َ َأ‬CَDَ+ ‫ل ا


 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َوَ َ ِإذَا‬
ُ ُ‫ل َر‬ َ َ ‫ل‬ َ َ ‫َ َة‬4ْ64َ ُ‫ ه‬Fِ>‫ْ َأ‬%َ ِ 
ِ> ْ%ِ G َ ِ> G>‫ أذ‬FH‫ إ‬C
‫ل ا‬ ُ ُ*َ6 Jٍ َ>ْ‫ْ َأر‬%ِ

‫ ا‬K
ِ ِ(َ9ْ
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ 4L َM ْ%ِ‫ت َو‬ ِ َ9َ9ْ
‫َْ وَا‬Oَ9ْ
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ‫ َو‬4ِ َْ*ْ
‫ب ا‬
ِ ‫َا‬1َ ْ%ِ‫َ" َ َو‬Cَ ‫ب‬
ِ ‫َا‬1َ‫ل‬ ِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung kepada Allah
ta’aala dari empat perkara, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (1) azab jahannam dan
(2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih
Ad-Dajjal" (HR Muslim 923)

http://www.eramuslim.com/atk/pii/8813221951-mengantisipasi-keluarnya-dajjal-bgn-2.htm?other

Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku
berjudul Dajjal: the Anti-Christ. Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa peradaban dunia
semenjak sekitar seratus tahun belakangan ini telah menjelma menjadi sebuah Sistem Dajjal.
Yaitu sebuah sistem kafir yang segenap lini kehidupannya didominasi oleh Dajjalic Values
(nilai-nilai Dajjal) atau nilai-nilai kekafiran. Sebuah sistem yang secara diameteral bertolak
belakang dengan sistem Kenabian yang didominasi oleh nilai-nilai keimanan.

Coba perhatikan, tidak ada satupun aspek kehidupan modern dewasa ini yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Islam. Sebut saja bidang ideologi, politik, sosial, moral, seni-budaya, ekonomi,
pendidikan, militer dan pertahanan keamanan. Semua telah di-shibghah (baca: dicelup) oleh
nilai-nilai kekufuran jauh dari shibghah Islamiyyah (celupan Islam). Sistem Dajjal ini sedang
menanti kehadiran oknum pimpinannya. Bila sekarang Dajjal keluar maka ia akan segera
dinobatkan menjadi pimpinan sistem dunia modern. Sebab sistem ini dibangun agar compatible
dengan kehadiran Dajjal.
Kondisi dunia dewasa ini penuh dengan fitnah menyongsong datangnya fitnah paling
dahsyat, Dajjal. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mensinyalir bahwa kondisi ini
mengandung rangkaian fitnah yang menentukan selamat tidaknya seseorang.

ِ ‫ف‬
ُ َ ْ0‫ُْ َأ‬RِSْ8َ> ُ!َ"ْ#ِTَ
َHAََ
‫ل‬ َ َ*َ$ ََ‫ل ا
 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َو‬ِ ُ‫ل ِ"ْ َ َر‬
ُ 
‫ ا‬4َ ِ‫ل َو ُذآ‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ ‫َ ِإ
 "ْ ِي‬Cََْ 9ِ ٌ َ2‫ُ َ َأ‬Wْ"َ6 ْ%َ

‫ل‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِTِ

‫ةٌ ِإ‬4َ َِ‫ةٌ َو
َ آ‬4َ ِXَ َْHY
‫ْ ا‬7َHَ‫ آ‬1ُ ْ"ُ ٌ!َ"ْ#ِ$ ْ7َ8ِ"ُ َ‫َ َو‬Cْ"ِ َWَH( 92‫)أ‬

Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari
fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal
melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia
ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 47/284)

Ketika dunia penuh fitnah seperti keadaannya dewasa ini, maka wajib bagi setiap orang beriman
mempersiapkan diri sebelum fitnah paling dahsyat muncul. Alhamdulillah, Nabi shollallahu
’alaih wa sallam telah menjelaskan kepada kita semenjak limabelas abad yang lalu apa saja
langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan menjelang keluarnya si mata satu Dajjal.

Pertama, kita membaca doa memohon perlindungan Allah saat duduk tasyahud akhir dalam
sholat.

ْ1ِ8َ#ْ(ََْ$ ُْ‫َ ُآ‬2‫ َ َأ‬CَDَ+ ‫ل ا


 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َوَ َ ِإذَا‬ُ ُ‫ل َر‬ َ َ ‫ل‬َ َ ‫َ َة‬4ْ64َ ُ‫ ه‬Fِ>‫ْ َأ‬%َ ْ%ِ Gَ ِ> G>‫ أذ‬FH‫ إ‬C
‫ل ا‬
ُ ُ*َ6 Jٍ َ>ْ‫ْ َأر‬%ِ ِ 
ِ>
‫َ" َ َو‬Cَ ‫ب‬ ِ ‫َا‬1َ‫ل‬ ِ 
‫ ا‬Kِ ِ(َ9ْ
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ 4L َM ْ%ِ‫ت َو‬ ِ َ9َ9ْ
‫َْ وَا‬Oَ9ْ
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ‫ِ َو‬4َْ*ْ
‫ب ا‬
ِ ‫َا‬1َ ْ%ِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung kepada Allah
ta’aala dari empat perkara, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (1) azab jahannam dan
(2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih
Ad-Dajjal" (HR Muslim 923)

Kedua, membaca bahkan menghafalkan sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi.

‫ل‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ َ ِZُ [
ِ ْCَRْ
‫ْ َأ ولِ ُ َر ِة ا‬%ِ ‫ت‬
ٍ َ6. 4َ ْDَ َ\ِTَ2 ْ%َ(‫ داود‬F
ٍ >‫َ )أ‬

"Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah
Dajjal." (HR Abu Dawud 11/400)

Ketiga, tidak mendekati Dajjal saat ia keluar. Sebab Dajjal memiliki banyak tipudaya bahkan
sihir. Sehingga orang yang asalnya hanya sekadar ingin tahu lalu mendekati Dajjal maka ia justru
akan menjadi pengikutnya begitu sudah melihat dan mengagumi kehebatannya.
ِ#ََ$ ٌ%ِْ_ُ ُ H‫` َأ‬
ُ ِ(ْOَ6 َ ُ‫ِ ِ َوه‬+ْAََ
=
َ ُ4
‫ن ا‬
 ‫ََا
 ِ ِإ‬$ ُ ْ"َ Aَْ"ََْ$ ‫ل‬
ِ 
ِ> Jَ ِ9َ ْ%َ ْ%ِ ِ ِ> a
ُ َ8َْ6 َ9ِ
ْ‫ت َأو‬
ِ َCُYD
‫ْ ا‬%ِ ِ ِ> a
ُ َ8َْ6 9ِ ُ ُ8
1َ َRَ‫ت ه‬ ِ َCُYD
‫ داود(ا َل ا‬F ٍ >‫َ )أ‬

"Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab -demi
Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya (Dajjal) sedang ia mengira bahwa
Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor syubhat yang ditimbulkannya."
(HR Abu Dawud 11/397)

Keempat, sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa untuk mengantisipasi keluarnya Dajjal dan
melindungi diri beserta keluarga dari kejahatan Dajjal hendaknya seseorang berrencana
tinggal di salah satu dari kota suci Makkah atau Madinah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits
sebagai berikut:

ْ
‫!َ وَا‬Rَ 
‫ل ِإ‬
ُ 
‫َ ُ_ ُ? ا‬bََ 
‫ْ >ََ ٍ ِإ‬%ِ c
َ َْ
‫ل‬
َ َ َ َ‫ َ ا
 ُ ََْ ِ َو‬F
L ِ"
‫ْ ا‬%َ‫َ*ْ`ٌ ِإ‬H َCِ>َ*ِH ْ%ِ ُ َ
c
َ َْ
َ!َ"6ِ َ9 %
َ L$َ ُ!َRِ@ََ9ْ

 ََْ ِ ا‬
َCَHُ4ُ ْOَ6

"Tidak ada negeri di dunia melainkan akan diliputi oleh Dajjal kecuali Mekah dan Madinah
kerana setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat." (HR Bukhary 6/439)

Berbaiat dengan Imam Mahdi


http://www.eramuslim.com/atk/mks/8821055807-berbaiat-dengan-imam-mahdi.htm

Sebagai bagian dari ummat Islam yang ditaqdirkan Allah ta’aala hidup di babak keempat
perjalanan sejarah ummat ini, maka kita harus bersiap siaga mengantisipasi kemunculan Imam
Mahdi. Babak keempat merupakan babak mulkan jabriyyan (para penguasa yang memaksakan
kehendak). Inilah babak di mana ummat Islam mengalami giliran kekalahan sedangkan kaum
kuffar mendapat giliran memimpin dunia. Allah ta’aala izinkan mereka untuk membangun suatu
peradaban penuh fitnah. Peradaban kafir ini akan mencapai puncaknya tatkala fitnah paling
dahsyat sepanjang zaman telah hadir, yaitu fitnah Dajjal. Bahkan Godless Civilization ini bakal
menobatkan Dajjal sebagai pemimpin dunia ketika ia muncul.

Jadi, bila ummat Islam merasakan begitu banyak kezaliman yang berlangsung di dunia dewasa
ini bukanlah perkara yang aneh. Sebab memang keadaan ini telah di-nubuwwah-kan Rasulullah
shollallahu ’alaih wa sallam lima belas abad yang lalu. Inilah babak di mana kezaliman
merajalela. Inilah babak di mana fitnah demi fitnah bermunculan hingga datangnya puncak
fitnah, yaitu Dajjal. Sebab semua fitnah yang berlaku di dunia merupakan pengantar menuju
puncak fitnah, yaitu Dajjal.

‫ل‬
َ َ َ!َTْ61َ ُ2 ْ%َ
ْ#ِTَ
َHAََ
‫ل‬
َ َ*َ$ َ َ‫ل ا
 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َو‬
ِ ُ‫ل ِ"ْ َ َر‬
ُ 
‫ ا‬4َ ِ‫َ ِإ
 ُذآ‬Cََْ 9ِ ٌ َ2‫ُ َ َأ‬Wْ"َ6 ْ%َ
‫ل َو‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ ‫ف ِ"ْ ِي‬ ُ َ ْ0‫ُْ َأ‬RِSْ8َ> ُ!َ"
‫ل‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِTِ

‫ةٌ ِإ‬4َ َِ‫ةٌ َو
َ آ‬4َ ِXَ َْHY
‫ْ ا‬7َHَ‫ آ‬1ُ ْ"ُ ٌ!َ"ْ#ِ$ ْ7َ8ِ"ُ َ‫َ َو‬Cْ"ِ َWَH
Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
kemudian beliau bersabda:”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari
fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal
melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia
ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 22215)

‫ض‬
ِ ْ‫ر‬ َ ‫ل ا
 ِ َ ا
 ُ ََْ ِ َوَ َ َ َأهََْ ا
 ُ ِإ
َ ا‬ ُ ُ‫ل َر‬ َ َ
1ُ ْ"ُ ‫ل‬
ِ 
‫ْ"َ!ِ ا‬#ِ$ ْ%ِ َ َ&ْ‫ْ"َ!ً َأ‬#ِ$ ُ!َ(
‫َ*ُ َم ا‬+ ْ‫ َد َم ِإ
َ َأن‬. /
َ ََ0

“Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah
yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 1672)

Mengingat bahwa babak mulkan jabriyyan merupakan babak paling kelam dalam sejarah ummat
Islam, maka niscaya keluarnya Dajjal akan terjadi pada babak ini. Para pendukung peradaban
kafir sampai berani mensosialisasikan isyarat kemunculan calon pemimpin mereka di dalam
lembar uang kertas mereka..! Coba perhatikan simbol The Great Seal yang ada dalam lembaran
uang kertas satu dollar Amerika Serikat.

Di dalamnya terdapat gambar piramida yang tidak sempurna di mana pucuknya raib laksana nasi
tumpeng yang terpotong bagian atasnya. Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan
sistem dunia dewasa ini. Dunia diarahkan menjadi bak satu struktur dengan sistem piramida.
Namun sistem itu belum memiliki pimpinan. Di bawah piramida tertulis Novus Ordo Seclorum,
bahasa Latin yang berarti ”New World Order”. Mereka bermaksud membangun sebuah
kehidupan berupa satu “Tatanan Dunia Baru”. Inilah yang dikatakan oleh Ahmad Thompson
sebagai Sistem Dajjal. Suatu peradaban yang nilai-nilainya secara diameteral bertentangan
dengan nilai-nilai Kenabian. Suatu dunia di mana segenap lini kehidupan berjalan dan tunduk
kepada nilai-nilai Dajjal.

Di atas piramida tertulis Annuit Coeptis yang berarti “Usaha/persembahan kita direstui si Mata
Tunggal”. Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan Tatanan Dunia Baru
mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal. Pimpinan piramida digambarkan berupa sebuah
”mata tunggal” dalam segitiga yang diletakkan berjarak sedikit di atas pucuk piramida tersebut,
seolah menyatakan bahwa pimpinan belum ada tapi sudah jelas bakal segera datang. Bagi ummat
Islam isyarat mata tunggal tidak lain berarti Dajjal.

ٌ‫ُب‬#ْRَ ِ َْ"َْ %
َ َْ> %
ِ َْ8ْ
‫ح ا‬
ُ ُ(ْ9َ ‫ل َأَْ ُر‬
َ 
‫ن ا‬
 ‫َوَأ‬

`
ٍ ِ+َ‫ آ‬4ِ َْe‫` َو‬
ٍ ِ+َ‫ آ‬%
ٍ ِْ_ُ =
Y ُ‫ ُؤ ُ? آ‬4َ ْ*َ6 ٌ4ِ$َ‫آ‬

"Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua
matanya tertulis "kafir"yang terbaca oleh setiap mu'min yang mengerti baca-tulis ataupun
tidak." (HR Ahmad 26298)

Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa syarat untuk sanggup
mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukanlah intelektual atau tidaknya seseorang,
melainkan murni atau tidaknya iman di dada. Sistem penuh kezaliman ini akan diizinkan Allah
ta'aala berlaku beberapa saat untuk selanjutnya dihancurkan dan digantikan dengan sistem yang
Allah ta'aala ridhai di babak kelima, yaitu babak khilafatun ’ala minhaj An-Nubuwwah.

Allah ta’aala tidak akan membiarkan dunia kiamat sebelum kebatilan mengalami kekalahan dan
kehancuran serta kebenaran Al-Islam tegak dan dirasakan keadilannya di seantero dunia. Inilah
peranan yang akan dimainkan oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin yang berbaiat menjadi
pasukannya.

ِ ِ$ a
َ َ8َْ6 #َ2 ‫ ا
َْْ َم‬G
َ ِ
‫ل ا
 ُ َذ‬
َ  َbَ
ٌ‫َْم‬6 
‫َْ ِإ‬HY
‫ْ ا‬%ِ /
َ َْ6 َْ
َْ

ُ6 Fِ#َْ> =
ِ ْ‫ْ َأه‬%ِ =‫ر‬Fِ>‫ وَاْ ُ َأ>ِ ِ اْ ُ َأ‬Fِ9ْ‫ُ ُ ا‬9ْ‫ ا‬g ُ ِh‫َا‬
‫ً َوَْرًا‬9ُْi ْ7َjُِ َ9َ‫ً َوَ ْ
ً آ‬bْ(ِ ‫ض‬ َ ْ‫ر‬Aَْ
‫ ا‬Aَُْ9َ6

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga
diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya
serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana
sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR Abu Dawud 9435)

Bila Al-Mahdi telah muncul setiap muslim diwajibkan untuk segera ber-baiat kepadanya.
Bagaimanapun situasinya, setiap muslim mesti berusaha untuk memastikan dirinya bergabung ke
dalam pasukan yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Di bawah komando beliaulah ummat Islam
akan diajak bersama meninggalkan babak keempat penuh kezaliman ini menuju tegaknya babak
kelima penuh keadilan kelak. InsyaAllah.

‫ي‬
Y ِ ْCَ9ْ
‫َ!ُ ا
 ِ ا‬Tَِ0 ُ Hkَِ$ l
ِ ْm
‫ًَْا ََ ا‬2 َْ
‫ُ ُ? َو‬8ِ6ََ$ ?ُ ُ9ُ#ْ6‫ذَا َرَأ‬kَِ$

“Ketika kalian melihatnya maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak


di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah 4074)

Mengapa Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam mengatakan “walaupun harus


merangkak-rangkak di atas salju”? Sebab pada masa itu keadaannya sangat sulit. Bila kondisi
dunia masih seperti dewasa ini boleh jadi berbagai media-massa justru menjuluki Imam Mahdi
sebagai pimpinan teroris sebagaimana media kuffar dewasa ini menjuluki Usamah bin Laden
sebagai the number one terrorist in the world.

Siapapun yang berfikir untuk ber-baiat dengan Imam Mahdi pastilah berada dalam ancaman
dituduh sebagai teroris pula. Hanya muslim-mu’min yang selalu mengharapkan ridho Allah
ta’aala semata akan bersegera bergabung dengan Imam Mahdi. Sedangkan muslim yang selama
ini sibuk mendahulukan ridho manusia daripada ridho Allah ta’aala dapat dipastikan tidak akan
bersegera ber-baiat dengannya. Bahkan sangat mungkin mereka malah akan berfihak kepada
barisan yang memerangi Al-Mahdi dan kaum muslimin yang dipimpinnya. Wa na’udzu billahi
min dzaalika.-

Anda mungkin juga menyukai