Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Hilmiyah

NIM : T20188060

Kelas : Biologi 2

Tugas Bioteknologi

Soal :

Apa hubungan antara Bioteknologi, Bioetika dan Agama Islam ?

Jawaban :

Bioteknologi (Biotechnology): menurut UN Convention on Biological Diversity,


bioteknologi adalah setiap penerapan teknologi yang menggunakan sistem biologis, organisme,
atau yang berasal dari padanya, untuk membuat atau 144 Willy F. Maramis Jurnal Widya
Medika Surabaya Vol.1 No.2 Oktober 2013 mengubah produk atau proses demi penggunaan
khusus.

Bioetika (Bioethics): yaitu etika yang mempelajari aspek etika dalam manipulasi atau
campur tangan manusia pada kehidupan, pada semua mahluk hidup, mulai dari kehidupan virus
sampai dengan kehidupan manusia dan berusaha menjawab pertanyaan: apakah manipulasi ini
membangun atau menghancurkan? Francis S. Collins secara singkat mengemukakan bahwa
bioetika adalah ilmu yang mempertimbangkan moralitas dari penerapan bioteknologi dan ilmu
kedokteran pada manusia.

Hasil teknologi dapat dipakai dengan baik atau jahat untuk manusia. Tidak ada teknologi
yang netral. Apa jadinya kalau manusia dipandang sebagai mahluk fisik saja, atau kalau
kehidupan bisa direduksi menjadi proses-proses teknis ilmiah saja? Cakrawala teknologi adalah
kemungkinan-kemungkinan. Untuk manusia, alat dapat dipakai ke segala jurusan, baik atau
jahat. Cakrawala etika adalah tujuan. Apa tujuan bioteknologi? Dalam praktek sudah nyata
bahwa “The laboratory without oratory becomes crematory” (lihat saja misalnya Hitler dengan
Auswitz-nya). Karena itu bioteknologi perlu diberi arah dan penilaian (judgement), demi
kebaikan umat manusia. Dalam hal ini, moral dan etika, khususnya bioetika, dapat memberi
sumbangan pemikiran yang berarti. Karena itu bioetika perlu dimasukkan ke dalam kurikulum
semua perguruan tinggi, terutama program studi ilmu-ilmu kesehatan dan kehidupan. UNESCO
Bioethics Chair sedang berusaha untuk ini dengan mengadakan konferensi-konferensi
internasional dan regional mengenai pendidikan dan penelitian bioetika.

Bioetika erat kaitannya dengan etika, moral, norma, budaya dan Agama. Etika, moral,
dan akhlaq mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Etika dan moral sebagai kajian
tentang baik dan buruk suatu perbuatan, ditentukan berdasarkan akal pikiran dan kebiasaan
masyarakat, sedangkan akhlaq berdasarkan wahyu. Namun, etika, moral dan akhlaq tetap saling
membutuhkan, sebab dalam pelaksanaannya, norma akhlaq di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah
masih bersifat tekstual. Untuk melaksanakan ketentuan akhlaq yang terdapat di dalam al-Qur’an
dan al-Hadist, dibutuhkan penalaran dan ijtihad oleh umat. Dalam pandangan Islam, prinsip
dasar bioetika yakni otonomi, keadilan, berbuat kebaikan dan tidak merugikan, sesungguhnya
telah jauh sebelumnya dipaparkan dalam al Qur’an yakni prinsip otonomi atau keilahian Tuhan
disebutkan dalam Q.S. 2:255, 260; Q.S. 67:2; Q.S. 4: ; Q.S. 5:3,151; Q.S. al-Jāśiyah: 23; Q.S.
33:72; Q.S. 49:10, prinsip keadilan dalam Q.S. 4:58; Q.S. 7:29; Q.S. 16:90; Q.S. 42:15, prinsip
kebermanfaatan dalam Q.S. 5:3; Q.S. 6:105, 108; Q.S. 7:18; Q.S. 47:144, dan prinsip anti
kejahatan disebutkan dalam Q.S. 2:148, 158, 165; Q.S. 16:53; Q.S. 28:77.

Anda mungkin juga menyukai