Anda di halaman 1dari 53

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Eko Didik Widianto (didik@undip.ac.id)

Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 1 / 53
Review Kuliah

• Sebelumnya telah dibahas tentang sintesis rangkaian logika dan teknologi


implementasi menggunakan CMOS. Dalam rangkaian logika,
diimplementasikan variabel-variabel (masukan dan keluaran) yang menyatakan
suatu keadaan switch atau kondisi

• Selanjutnya akan dibahas penggunaan variabel ini untuk merepresentasikan


bilangan. Representasi bilangan meliputi unsigned dan signed, fixed-point dan
floating-point. Kemudian dibahas tentang operasi aritmetika baik penjumlahan
maupun pengurangan

◦ Representasi bilangan di sistem digital/komputer


◦ Rangkaian untuk melakukan operasi aritmatika penjumlahan dan
pengurangan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 2 / 53
Bahasan

Representasi Posisional
Bilangan Desimal
Bilangan Biner
Bilangan Desimal
Konversi Bilangan

Bilangan Signed
Bilangan Signed
Sign-Magnitude
1’s Complement
2’s Complement

Operasi Aritmetika
Operasi Bilangan Unsigned
Ripple Carry Adder (RCA)
Operasi Bilangan Signed
Unit Penjumlah dan Pengurang
Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point


Bilangan Fixed-Point
Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya
BCD
Kode ASCII

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 3 / 53
Representasi Posisional
• Bilangan Desimal
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

Representasi Posisional

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 4 / 53
Bilangan Integer dan Desimal

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal • Dua tipe bilangan
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan 1. Tak bertanda (unsigned): bilangan yang hanya memuat nilai positif
Bilangan Signed
2. Bertanda (signed): bilangan yang memuat nilai positif dan negatif
Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Sistem desimal, unsigned integer
Representasi Lainnya

◦ bilangan memuat digit yang mempunyai nilai 0-9


◦ Bilangan desimal n-digit dapat dinyatakan sebagai
D = dn−1 dn−2 · · · d1 d0
◦ Bilangan D tersebut mewakili nilai integer
V (D) = dn−1 ×10n−1 +dn−2 ×10n−2 +· · ·+d1 ×101 +d0 ×100
Misalnya: 8547 mewakili 8 × 103 + 5 × 102 + 4 × 101 + 7 × 100
◦ Representasi bilangan tersebut disebut representasi posisional

• Bilangan desimal disebut bilangan radix-10 atau base-10, karena digitnya


mempunayi 10 nilai yang mungkin dan tiap digit berbobot pangkat 10

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 5 / 53
Bilangan Biner

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal • Dalam sistem digital, digunakan bilangan biner atau base-2
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan ◦ Tiap digit (bit, binary digit) mempunyai nilai 0 atau 1
Bilangan Signed
◦ Sebuah variabel mewakili satu bit
Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point • Representasi posisional bilangan biner n-digit: B = bn−1 bn−2 · · · b1 b0
Representasi Lainnya
• Bilangan B tersebut mewakili nilai integer V(B)
n−1
bn−1 ×2n−1 +bn−2 ×2n−2 +· · ·+b1 ×21 +b0 ×20 bi × 2i
P
V (B) = =
i=0

◦ Misalnya: (1101)2 = 1 × 23 + 1 × 22 + 0 × 21 + 1 × 20 = (13)10

• Bilangan n-bit mewakili bilangan integer positif dari 0 . . . 2n − 1

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 6 / 53
Bilangan Oktal dan Hexadesimal

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal • Representasi posisional dapat digunakan untuk sebarang radix
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan ◦ Untuk radix r, maka untuk bilangan
Bilangan Signed P
n−1
Operasi Aritmetika
K = kn−1 kn−2 · · · k1 k0 mempunyai nilai integer ki × ri
i=0
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• Bilangan dengan radix 8 disebut oktal

◦ Digit bernilai dari 0 . . . 7

• Bilangan dengan radix 16 disebut hexadesimal (hex)

◦ Digit bernilai dari 0 . . . 9 dan A . . . F

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 7 / 53
Bilangan di Beberapa Representasi

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal Desimal Biner Oktal Hexa Desimal Biner Oktal Hexa
• Bilangan Biner
0 0000 0 0 8 1000 10 8
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan 1 0001 1 1 9 1001 11 9
Bilangan Signed 2 0010 2 2 10 1010 12 A
Operasi Aritmetika
3 0011 3 3 11 1011 13 B
Fixed- dan Floating-Point
4 0100 4 4 12 1100 14 C
Representasi Lainnya
5 0101 5 5 13 1101 15 D
6 0110 6 6 14 1110 16 E
7 0111 7 7 15 1111 17 F

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 8 / 53
Konversi Bilangan

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal • Konversi bilangan biner ke desimal atau sebaliknya
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan
◦ Biner ke desimal

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika V (B) = bn−1 × 2n−1 + bn−2 × 2n−2 + · · · + b1 × 21 + b0 × 20


Fixed- dan Floating-Point
n−1
X
Representasi Lainnya = bi × 2i
i=0

Misalnya:

(11101011)2 = 27 + 26 + 25 + 23 + 21 + 20
= (235)10 = 235

◦ Desimal ke biner

• Bagi bilangan desimal D dengan 2, memberikan hasil bagi (quotient)


dan sisa. Sisa nilainya 0 atau 1. Sisa akan menjadi LSB
• Bagi quotient dengan 2, memberikan hasil bagi dan sisa. Ulangi
pembagian quotient sampai quotient=0
• Untuk setiap pembagian, sisa akan merepresentasikan satu bit bilangan
binernya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 9 / 53
Contoh Desimal ke Biner

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 10 / 53
Konversi Biner-Oktal-Hexadesimal

Representasi Posisional
• Bilangan Desimal • Biner - Oktal
• Bilangan Biner
• Bilangan Desimal
• Konversi Bilangan ◦ 1 digit oktal merupakan grup 3 digit biner
Bilangan Signed
Biner 001 000 110 100
Operasi Aritmetika ◦ Konversi biner - oktal:
Oktal 1 0 6 4
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya Oktal 2 3 6 7


◦ Konversi oktal - biner:
Biner 010 011 110 111

• Biner - Hexadesimal

◦ 1 digit hexa merupakan grup 4 digit biner


Biner 1111 0000 0110 0100
◦ Konversi biner - hexa:
Hexa F 0 6 4

Hexa 2 A C 7
◦ Konversi hexa - biner:
Biner 0010 1010 1100 0111

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 11 / 53
Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Bilangan Signed
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement
• 2’s Complement

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

Bilangan Signed (Bertanda)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 12 / 53
Bilangan Signed

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Dalam sistem biner, representasi bilangan signed berisi: tanda (sign)
• Bilangan Signed dan besar nilai (magnitude)
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement
• 2’s Complement ◦ Tanda diyatakan oleh bit paling kiri (0: bilangan positif, 1:
Operasi Aritmetika
bilangan negatif)
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• Bilangan n-bit: 1 bit paling kiri menyatakan tanda, n-1 bit berikutnya
menunjukan besar nilai bilangan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 13 / 53
Bilangan Sign-Magnitude

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Di bilangan signed, terdapat 3 format yang umum digunakan untuk
• Bilangan Signed representasi bilangan negatif
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement
• 2’s Complement 1. Sign-Magnitude
Operasi Aritmetika
2. 1’s Complement
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
3. 2’s Complement

• Bilangan sign-magnitude menggunakan 1 bit paling kiri untuk menyatakan


tanda (0: positif, 1: negatif) dan bit sisanya menyatakan magnitude (besar
nilai bilangan). Bilangan 4-bit:

0 1 2 3 4 5 6 7
Positif 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111
Negatif 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111

• Walaupun ini mudah dipahami, tapi ini tidak cocok digunakan di sistem
komputer (dibahas di Operasi Bilangan)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 14 / 53
Bilangan 1’s Complement

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Skema 1’s Complement:
• Bilangan Signed
• Sign-Magnitude
Bilangan n-bit negatif K dapat diperoleh dari mengurangkan 2n − 1 dengan
• 1’s Complement bilangan positif ekivalennya P
• 2’s Complement

Operasi Aritmetika
K = (2n − 1) − P
Fixed- dan Floating-Point • Misalnya untuk bilangan 4-bit (n=4):
Representasi Lainnya
K = (24 − 1) − P = 15 − P = (1111)2 − P
0 1 2 3 4 5 6 7
Positif 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111
Negatif 1111 1110 1101 1100 1011 1010 1001 1000

• Terlihat bahwa 1’s complement dapat dibentuk dengan mengkomplemenkan


tiap bit bilangan, termasuk bit tanda
• Masih ada kekurangan dari penggunaan 1’s complement (dibahas di
Operasi Bilangan)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 15 / 53
Bilangan 2’s Complement

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Skema 2’s Complement:
• Bilangan Signed
• Sign-Magnitude Bilangan n-bit negatif K dapat diperoleh dari mengurangkan 2n
• 1’s Complement
dengan bilangan positif ekivalennya P
• 2’s Complement

Operasi Aritmetika K = 2n − P
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• Misalnya untuk bilangan 4-bit (n=4):
K = 24 − P = 16 − P = (10000)2 − P

0 1 2 3 4 5 6 7 8
Positif 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 -
Negatif 0000 1111 1110 1101 1100 1011 1010 1001 1000

• Terlihat bahwa 2’s complement dapat dibentuk dengan


mengkomplemenkan tiap bit bilangan dan menambahkan 1

◦ (2’s complement) = (1’s complement) + 1

• Bilangan signed 2’s complement ini yang sering digunakan dalam


sistem komputer
@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 16 / 53
Aturan Mencari 2’s Complement

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Jika diberikan satu bilangan signed B = bn−1 bn−2 · · · b1 b0 (baik
• Bilangan Signed positif maupun negatif) maka 2’s complementnya
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement K = kn−1 kn−2 · · · k1 k0 dapat diperoleh dengan
• 2’s Complement

Operasi Aritmetika
◦ Melihat semua bit B dari kanan ke kiri (mulai b0 , b1 , dst) dan
Fixed- dan Floating-Point
mengkomplemenkan semua bit setelah nilai ’1’ yang pertama
Representasi Lainnya
dijumpai
◦ Jika B=+76 (01001100) maka K=-76 (10110100)
◦ Jika B=-81 (10101111) maka K=+81 (01010001)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 17 / 53
Bilangan Integer Bertanda (Signed Integer) 4-bit

Representasi Posisional
b3 b2 b1 b0 sign-magnitude 1’s complement 2’s complement
Bilangan Signed
• Bilangan Signed
0111 +7 +7 +7
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement 0110 +6 +6 +6
• 2’s Complement
0101 +5 +5 +5
Operasi Aritmetika
0100 +4 +4 +4
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya 0011 +3 +3 +3

0010 +2 +2 +2

0001 +1 +1 +1

0000 +0 +0 +0

1000 -0 -7 -8

1001 -1 -6 -7

1010 -2 -5 -6

1011 -3 -4 -5

1100 -4 -3 -4

1101 -5 -2 -3

1110 -6 -1 -2

1111 -7 -0 -1

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 18 / 53
Jangkauan Bilangan Signed

Representasi Posisional
#Bit Nama Jangkauan
Bilangan Signed
3
s/d 23 − 1

• Bilangan Signed
4 nible, semioctet signed: − 2
• Sign-Magnitude
• 1’s Complement unsigned: 0 s/d 24 − 1
• 2’s Complement
signed: − 27 s/d 27 − 1

8 byte, octet
Operasi Aritmetika
unsigned: 0 s/d 28 − 1
Fixed- dan Floating-Point
signed: − 215 s/d 215 − 1

Representasi Lainnya 16 half-word, word, short
unsigned: 0 s/d 216 − 1
signed: − 231 s/d 231 − 1

32 word, long, doubleword, int
unsigned: 0 s/d 232 − 1
63
s/d 263 − 1

64 doubleword, int64 signed: − 2
unsigned: 0 s/d 264 − 1
n−1
s/d 2n−1 − 1

n Integer n-bit (bentuk umum) signed: − 2
unsigned: 0 s/d 2n − 1

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 19 / 53
Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point


Operasi Penjumlahan dan
Representasi Lainnya

Pengurangan

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 20 / 53
Operasi Bilangan Unsigned

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Operasi penjumlahan 2 bilangan 1-bit memberikan 4 kombinasi yang
Operasi Aritmetika mungkin
• Operasi Bilangan
Unsigned • Diimplementasikan dengan HA (Half-Adder )
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 21 / 53
Rangkaian Full-Adder (FA)

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 22 / 53
Rangkaian Full-Adder (Dekomposisi)

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 23 / 53
Rangkaian Full-Adder (Dekomposisi Lain)

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Persamaan:
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
◦ ci+1 = xi yi + xi ci + yi ci = xi yi + (xi + yi ) ci
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
◦ si = xi ⊕ yi ⊕ ci
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika
• Anggap gi = xi yi dan pi = xi + yi , maka ci+1 = gi + pi ci
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
◦ Rangkaian?

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 24 / 53
Operasi Penjumlahan

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Operasi penjumlahan 2 bilangan dengan n-bit (n>1)
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
◦ Tiap pasang bit ditambahkan
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
◦ Untuk tiap posisi bit i, operasi penjumlahannya mungkin
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
melibatkan sebuah carry-in dari bit posisi (i-1)
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 25 / 53
Ripple Carry Adder (RCA)

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Operasi penjumlahan dimulai dari pasangan digit paling kanan (LSB)
Operasi Aritmetika
sampai ke paling kiri (MSB)
• Operasi Bilangan
Unsigned • Jika sebuah carry dihasilkan dalam suatu posisi bit i, maka carry tersebut
• Ripple Carry Adder (RCA)
ditambahkan ke operasi penjumlahan di digit dengan posisi i+1
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang • Operasi ini dapat diwujudkan dengan sebuah rantai full-adder (FA) yang
• Overflow Aritmatika dihubungkan seri
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya ◦ Konfigurasi ini disebut sebagai penjumlah ripple-carry


◦ Sinyal carry ’ripple’ dari FA satu ke FA berikutnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 26 / 53
Kekurangan Ripple Carry Adder

Representasi Posisional
• Tiap FA mempunyai delay tertentu sebelum keluaran si dan ci+1 valid
Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan ◦ disebut delay propagasi FA dari input ke output
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Misalnya, delay propagasi ∆t
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
◦ Carry dari FA pertama, c1 , akan sampai di FA kedua dalam waktu ∆t setelah
• Overflow Aritmatika
input x0 dan y0
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya ◦ Carry dari FA kedua, c2 , akan sampai di FA ketiga dalam waktu ∆t setelah
input x1 , y1 dan c1 atau total 2∆t
◦ Dan seterusnya. Sinyal cn−1 valid setelah (n − 1) ∆t, dan jumlah total
akan tersedia setelah delay (n) ∆t

• Delay total tersebut semakin besar seiring semakin banyak jumlah bit bilangan yang
harus ditambahkan

◦ Penjumlahan bilangan n-bit akan membutuhkan waktu (n) ∆t dari bit-bit


masukan tersedia sampai keluaran valid

• Delay terbesar dalam rangkaian disebut critical-path delay

◦ Jalur yang menyebabkan delay ini disebut critical path

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 27 / 53
Critical Path RCA

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 28 / 53
Operasi Bilangan Signed

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Sign-magnitude
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan ◦ Misalnya: operasi 5-2=? ekivalen dengan 5+(-2)=3. Bagaimana
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA) implementasinya, apakah 0101+1010?
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan ◦ Perlu rangkaian logika untuk membandingkan dan mengurangkan
Pengurang
• Overflow Aritmatika
bilangan
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya • 1’s complement

◦ Misalnya: (-5)+(-2)=(-7). Ekivalen dengan 1010+1101=(1)0111. Carry


1 harus ditambahkan ke 0111 agar menghasilkan 1000 (=-7)
◦ Perlu koreksi untuk mendapatkan hasil yang benar

• 2’s complement

◦ penjumlahan selalu benar

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 29 / 53
Operasi 2’s Complement

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Penjumlahan
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 30 / 53
Operasi 2’s Complement

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Pengurangan
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 31 / 53
Unit Penjumlah dan Pengurang

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Operasi pengurangan dapat direalisasikan sebagai operasi
Operasi Aritmetika penjumlahan dengan menggunakan 2’s complement di
• Operasi Bilangan
Unsigned
pengurangnya (baik positif maupun negatif)
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan ◦ Ini memungkinkan menggunakan rangkaian adder untuk
Pengurang
• Overflow Aritmatika
melakukan penjumlahan dan pengurangan sekaligus
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya • Note: (2’s complement) = (1’s complement) + 1


• 1’s complement dapat diimplementasikan dengan menggunakan
XOR

◦ x ⊕ 1 = x dan x ⊕ 0 = x
◦ Jika operasi pengurangan dilakukan, 1’s complementkan
bilangan kedua dengan meng-XOR-kan semua bit dengan 1

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 32 / 53
Unit Penjumlah dan Pengurang

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Menggunakan 2’s complement di bilangan pengurang
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 33 / 53
Overflow Aritmatika

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Jika n-bit digunakan untuk merepresentasikan bilangan signed,
Operasi Aritmetika maka hasil penjumlahan atau pengurangan harus dalam jangkauan
• Operasi Bilangan
Unsigned
−2n−1 sampai +2n−1 − 1
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed • Jika hasil operasi tidak dalam jangkauan ini, maka telah terjadi
• Unit Penjumlah dan
Pengurang overflow aritmatika
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point


◦ Untuk memastikan rangkaian aritmatika beroperasi dengan
Representasi Lainnya
benar, perlu pendeteksi kejadian overflow

• Untuk operasi 4-bit, jika c3 dan c4 mempunyai nilai yang sama,


maka tidak terjadi overflow

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 34 / 53
Overflow Aritmatika

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Overflow dapat dideteksi dengan:
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
◦ overflow = c3 ⊕ c4
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
• Untuk bilangan n-bit
Pengurang
• Overflow Aritmatika
◦ overflow = cn−1 ⊕ cn
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• Bagaimana rangkaian unit penjumlah/pengurang dengan overflow
detection?

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 35 / 53
Rangkaian Komparator Bilangan

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Misalnya: Bandingkan dua bilangan X = x3 x2 x1 x0 dan
Operasi Aritmetika Y = y3 y2 y1 y0
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA) ◦ Bisa diimplementasikan dengan rangkaian pengurang (X-Y)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan ◦ Terdapat 3 output: Z, N, V
Pengurang
• Overflow Aritmatika
• Z=1 jika (X-Y)=0, hasil lainnya Z=0
Fixed- dan Floating-Point
• N=1 jika (X-Y)<0, hasil lainnya N=0
Representasi Lainnya
• V=1 jika terjadi overflow aritmatika, kalau tidak ada
overflow V=0
◦ Tunjukkan bagaimana Z, N, V digunakan untuk menentukan
X=Y, X<Y, X≤Y, X>Y dan X≥Y

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 36 / 53
Solusi

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Misalnya X < Y, kemungkinan yang akan terjadi
Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan ◦ Jika X dan Y mempunyai tanda yang sama, tidak akan terjadi
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA) overflow, sehingga V=0. Dan untuk semua nilai X dan Y
• Operasi Bilangan Signed (positif/negatif) menghasilkan nilai negatif N=1
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika
◦ Saat X negatif dan Y positif, maka (X-Y) akan negatif (N=1) jika tidak
Fixed- dan Floating-Point
ada overflow (V=0) dan (X-Y) akan positif (N=0) jika terdapat overflow
Representasi Lainnya
(V=1)
◦ Sehingga jika X<Y maka N ⊕ V = 1

• Hasil

◦ X=Y terdeteksi saat Z=1


◦ X<Y terdeteksi jika N ⊕ V = 1. X≤Y terdeteksi jika
Z + (N ⊕ V ) = 1
◦ X>Y terdeteksi jika Z + (N ⊕ V ) = 1. X≥Y terdeteksi jika
(N ⊕ V ) = 1

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 37 / 53
Rangkaian Komparator 4-bit

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
• Operasi Bilangan
Unsigned
• Ripple Carry Adder (RCA)
• Operasi Bilangan Signed
• Unit Penjumlah dan
Pengurang
• Overflow Aritmatika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 38 / 53
Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

Bilangan Fixed-Point dan


Floating-Point

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 39 / 53
Bilangan Fixed-Point

Representasi Posisional
• Bilangan fixed-point terdiri atas bagian integer (digit signifikan) dan pecahan
Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
◦ memungkinkan bilangan pecahan (mis: 75,625)
Fixed- dan Floating-Point
• Bilangan Fixed-Point ◦ Digunakan di mesin yang tidak mempunyai FPU (floating-point unit)
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya • Notasi bilangan (n+k) bit: Bn, k = bn−1 bn−2 · · · b1 b0 , b−1 b−2 · · · b−k

◦ n: #bit integer (tanpa bit tanda), k: #bit pecahan. Misal: B3,4 adalah bilangan
dengan 3 bit integer dan 4 bit pecahan yang disimpan dalam satu integer 2’s
complement 8-bit

n−1
bi × 2i
P
• Nilai bilangan: V(Bn, k) =
i=−k
• Contoh:

◦ B3, 4 = (0101, 1010)2 = 22 + 1 + 2−1 + 2−3 = 5, 62510 = 5, A16


2

◦ B3, 4 = (1011, 1010)2 = − 2 + 1 + 2 + 2
−1 −3 = −5, 62510 =
B, A16

• Rangkaian logika untuk fixed-point sama dengan bilangan integer

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 40 / 53
Konversi Bilangan Fixed-Point

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 41 / 53
Konversi Bilangan Fixed-Point

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 42 / 53
Bilangan Floating-Point

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Bilangan fixed-point mempunyai range yang dibatasi oleh digit signifikan
Operasi Aritmetika
yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan
Fixed- dan Floating-Point • Dalam beberapa aplikasi, diperlukan bilangan yang mungkin sangat
• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point besar atau sangat kecil
Representasi Lainnya

◦ Memerlukan representasi floating-point


◦ Bilangan direpresentasikan dengan mantissa yang berisi bit
signifikan dan eksponen dari radix R
◦ Format: mantisa × Reksponen
◦ Bilangan tersebut seringkali dinormalisasi terhadap radixnya.
Misalnya untuk radix 10: 1, 5 × 1044 atau 1, 25 × 10−36

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 43 / 53
Format IEEE Presisi Tunggal

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

• IEEE mendefinisikan format 32-bit (single precision) untuk nilai floating-point (IEEE
754-1985)

◦ 1-bit sign (S)


◦ 8-bit eksponen (E)
◦ 23-bit mantissa (M)

• Dalam programming dikenal dengan tipe data float (C, C++, Java) dan single
(Pascal, VB, MATLAB)
23
 
Nilai bilangan: V(B) = (−1)S × 2E−127
P
• 1+ b−i × 2−i
i=1
• Baca: http://en.wikipedia.org/wiki/Single_precision

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 44 / 53
Bilangan Float 32-bit

Representasi Posisional
• Representasi bilangan float
Bilangan Signed

Operasi Aritmetika
◦ B = (3E200000)16
Fixed- dan Floating-Point
• Bilangan Fixed-Point ◦ B=(+)(1.01)2 × 2124−127 = +(0.00101)2 = 0.15625
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

• Nilai eksponen:

◦ Emin = 1, Emax = 254, menghasilkan eksponen (bias=127):


E = 1 − 127 = −126 dan E = 254 − 127 = 127

Eksponen Signifikan=0 signifikan6=0 Persamaan


(E)

0 0, -0 subnormal (−1)S × 0.bit signif ikan × 2−126


1-254 Nilai ternormalisasi (−1)S × 1.bit signif ikan × 2E−127
255 ∞ bukan bilangan
(NAN=not-a-number)
@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 45 / 53
Contoh Bilangan Float 32-bit

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Nyatakan nilai bilangan dari:
Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


• Bilangan Fixed-Point
• Bilangan Floating-Point

Representasi Lainnya

• Nyatakan bilangan (3.5)10 dalam bentuk IEEE single precision

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 46 / 53
Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• BCD
• Kode ASCII

Representasi Lainnya

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 47 / 53
BCD

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Binary-coded-decimal mengkodekan bilangan desimal dalam bentuk biner
Operasi Aritmetika • Karena terdapat 10 nilai yang harus diwakili, diperlukan 4 bit per digit
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya ◦ Dari 0=0000 sampai 9=1001


• BCD
• Kode ASCII ◦ Contoh: (01111000)BCD = (78)10

• BCD digunakan di sistem komputer terdahulu dan kalkulator, keypad


numerik

◦ Menyediakan format yang memadai saat informasi numerik perlu


ditampilkan di display sederhana berorientasi digit
◦ Tapi, membutuhkan rangkaian yang kompleks untuk melakukan
operasi aritmatika dan masalah efisiensi kode (6 buah kode tidak
digunakan)

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 48 / 53
Operasi dengan BCD

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Operasi penjumlahan Z = X + Y
Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point


◦ Jika Z ≤ 9, maka S=Z dan Carry=0
Representasi Lainnya
• BCD
◦ Jika Z > 9, maka S=Z+6 dan Carry=1
• Kode ASCII

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 49 / 53
Rangkaian Penjumlah BCD 1 Digit

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• BCD
• Kode ASCII

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 50 / 53
Implementasi Rangkaian Penjumlah BCD 1 Digit

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• BCD
• Kode ASCII

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 51 / 53
Kode ASCII

Representasi Posisional

Bilangan Signed
• Kode yang sering digunakan untuk merepresentasikan informasi di
Operasi Aritmetika komputer
Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya ◦ American Standard Code for Information Interchange


• BCD
• Kode ASCII ◦ bilangan, huruf, tanda baca dan kontrol kode

• Kode ASCII menggunakan pola 7-bit untuk merepresentasikan 128


simbol

◦ digit bilangan (0-9)


◦ karakter (a-z dan A-Z)
◦ tanda baca
◦ kode kontrol

• Kode ASCII ekstended 8-bit mempunyai tambahan simbol untuk 128


karakter grafik (local glyph)

◦ http://en.wikipedia.org/wiki/Extended_ASCII

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 52 / 53
Kode ASCII

Representasi Posisional

Bilangan Signed

Operasi Aritmetika

Fixed- dan Floating-Point

Representasi Lainnya
• BCD
• Kode ASCII

• Lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/ASCII
• Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/File:ASCII_Code_Chart-Quick_ref_card.png

@2011 eko didik widianto (http://didik.blog.undip.ac.id) TSK205 Sistem Digital - Siskom Undip – 53 / 53

Anda mungkin juga menyukai