Anda di halaman 1dari 57

Sistem Bilangan

Arsitektur Komputer I
Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Sites : agus
agus--aan
aan..web
web..ugm
ugm..ac
ac..id
agus--aan@mail
aan@mail..ugm
ugm..ac
ac..id1
E-mail : agus
studywithaan@gmail..com2
studywithaan@gmail

Pokok Pokok Bahasan :

Bilangan Desimal.
Bilangan Biner.
Bilangan Oktal.
Bilangan Heksadesimal
Bilangan BCD.
Bilangan biner bertanda dan
tak bertanda.
Komplemen.
Aritmatika Biner.
Aritmatika Heksadesimal

Sistem Bilangan
Definisi :
Sistem bilangan (number system) adalah suatu
cara untuk mewakili besaran dari suatu item
fisik.
Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan
dasar atau basis (base / radix) yang tertentu.
Terdapat 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal
yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2),
Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16).

Bilangan Desimal
Sering disebut sebagai sistem denary.
Sistem bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu :
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa integer
desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa
pecahan desimal (decimal fraction).
Sistem bilangan terdiri dari 10 digit.

Bilangan Desimal (Cont.)


Bentuk perpangkatan bilangan desimal :
100 = 1
(Satuan)
101 =10
(Puluhan)
102 =100 (Ratusan)
dst . . . .
Note : Hal ini menunjukan nilai pada setiap eksponen
dengan basis 10.
Penulisannya : 357des = 357(10) = 357D

Bilangan Desimal (Cont.)


Operasi bilangan desimal adalah seperti berikut :
Integer Desimal :
(Bilangan bulat 8598).

Sama Artinya :

Absolut value adalah Nilai


Mutlak dari masing-masing
digit bilangan.
Sedangkan Position Value
adalah Nilai Penimbang atau
bobot dari masing-masing digit
bilangan tergantung dari letak
posisinya yaitu bernilai basis
di pangkatkan dengan urutan
posisinya (dari kanan ke kiri).

Bilangan Desimal (Cont.)


Operasi bilangan desimal adalah seperti berikut :
Desimal Fraction :
(Bilangan bulat 183,75).

Nilai desimal yang


mengandung nilai pecahan
dibelakang koma.

Bilangan Biner
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang
terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Sistem ini paling sering digunakan untuk
merepresentasikan kuantitas dan mewakili
keadaaan dalam sistem digital maupun sistem
komputer.
Digit bilangan biner disebut binary digit atau bit.
Dipopulerkan oleh John Von Neumann.
(4 bit = nibble), (8 bit = byte)

Bilangan Biner (Cont.)


Sejumlah bit yang dapat diproses komputer untuk
mewakili suatu karakter, dapat berupa : huruf,
angka, atau lambang khusus. disebut word.
Sebuah komputer dapat memproses satu word data
yang terdiri dari 4 sampai 64 bit.
Sistem bilangan biner, menunjukan eksponen
dengan basis 2 yaitu : 20 = 1, 21 = 2, 22 = 4, dst . . .
Bit paling kiri bertindak sebagai bit paling berarti
Most Significant Bit (MSB), sedangkan bit paling
kanan bertindak sebagai bit paling tidak berarti
Least Significant Bit (LSB).

Bilangan Biner (Cont.)


Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh
Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.
Pengelompokan biner dalam komputer selalu
berjumlah 8 bit(Byte).
Penulisannya : 100(2) atau 100bin atau 100B
Kode-kode rancang bangun komputer, seperti
ASCII (American Standard Code for Information
Interchange) menggunakan sistem pengkodean
1 Byte.

Konversi Bilangan Desimal


Menjadi Biner.
Misalkan cara mencari
bilangan desimal 10, jika
diubah menjadi biner maka
Langkahnya :
10:2
5:2
2:2
1:2

= 5 Sisa (0),
= 2 Sisa (1),
= 1 Sisa (0),
= 0 Sisa (1).

sisa hasil bagi dibaca dari


bawah ke atas, sehingga
menjadi 1010

Operasi Bilangan Biner

Adapun operasi dalam bilangan biner adalah


sebagai berikut :
Operasi Penjumlahan (+)
Operasi Pengurangan (-)
Operasi Perkalian (*)
Operasi Pembagian (/)

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Operasi Penjumlahan :
Ketentuannya :
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 dengan carry of 1
1 + 1 = 2, maka harus dikurangi dengan nilai
basis yaitu 2 sehingga 2 2 = 0

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Contoh penjumlahan :

1111
10100 +
100011

Keterangan :
1+0=1
1+0=1
1 + 1 = 0 (Carry of 1)
1 + 0 + 1 = 0 (Carry of 1)
1 + 1 = 0 (Carry of 1)
Note : Carry of 1, letakan
di bagian depan.

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Operasi pengurangan :
Ketentuannya :
0-0=0
1-0=1
1-1=0
0 1 = 1 dengan borrow of 1,
(Pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Contoh pengurangan :

11101
1011 10010

Keterangan :
1-1 =0
0 - 1 = 1 (Borrow of 1)
0-0 =0
1-1 =0
1-0 =1
Note : Baca nilainya dari
bawah ke atas.

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Operasi perkalian :
Ketentuannya :
0*0=0
1*0=0
1*1=1
0*1=0

Contoh Perkalian Biner :

Operasi Bilangan Biner (Cont.)


Operasi pembagian :
Pembagian biner 0
tidak mempunyai arti,
sehingga ketentuan
pembagian biner
adalah :
0/1=0
1/1=1

Contoh Pembagian Biner :

Bilangan Oktal (Octal)


Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang
terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Position value system bilangan oktal adalah
perpangkatan dari nilai 8, seperti tabel di bawah :
Contoh :

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Penulisannya bilangan oktal adalah :
1161okt = 1161(8) = 1161o
Operasi Bilangan Oktal :
Adapun operasi pd bil. oktal adalah :
Op. penjumlahan
Op. pengurangan
Op. perkalian
Op. pembagian

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Operasi Penjumlahan :
Langkah penjumlahan oktal, sbb :
Tambahkan masing-masing kolom secara
desimal
Rubahlah dari hasil desimal ke octal
Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
octal
Jika hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri
dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan
carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Operasi Penjumlahan (Cont.) :
Contoh :

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Soal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

177 + 52
75 + 125
345 + 121
063 + 456
76 + 023
57 + 26
1413 + 572
1543 + 671
01 + 67
057 + 100

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

251
222
466
541
121
105
2205
2434
70
157

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Operasi Pengurangan :
Pengurangan Oktal dapat dilakukan sama seperti
pada pengurangan bilangan desimal.
Contoh :

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Soal :
1.
2.
3.
4.
5.

145 27
23 5
137 44
125 20
56 7

=
=
=
=
=

116
16
73
105
47

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Operasi Perkalian :
Langkah perkalian oktal, sbb :
Kalikan masing-masing kolom secara desimal
Rubah dari hasil desimal ke oktal
Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
oktal
Jika hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom
selanjutnya.

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.

Langkah 1.

Operasi Perkalian (Cont.)


Contoh perkalian
bil. Oktal (16 x 14) :

Langkah 3.
Langkah 2.

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Soal :
1. 212 x 436
2. 720 x 067
3. 555 x 666
4. 375 x 4453
5. 2256 x 544
6. 655 x 546
7. 377 x 355
8. 45 x 765 x 21
9. 23 x 7675747
10. 56 x 456 x 4

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

115054
61660
470176
2207577
1500770
453756
166023
1147371
225431045
154420

Bilangan Oktal (Octal)-Cont.


Operasi Pembagian
Contoh pembagian bil. Oktal (310 : 62)

410 x 610 = 2410


= 308
110 x 610 + 310 = 910= 118
Hasil = 1108

Operasi Pembagian (Cara Lain)


Gunakan pengurangan berulang dengan
pembaginya. Kemudian hasil pengurangan
dikurangi lagi dengan pembagi. Ex : (310/6 2)
Jumlah operasi
pengurangan
adalah 4, berarti
hasil pembagiannya
adalah 4.

Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan heksadesimal merupakan sistem
bilangan basis enam belas.
Meskipun pada sistem digital dan komputer
operasi secara fisik dikerjakan secara biner,
namun untuk representasi data banyak digunakan
format bilangan heksadesimal karena format ini
lebih praktis, mudah dibaca dan mempunyai
kemungkinan timbul kesalahan lebih kecil.

Bilangan Hexadesimal
Penerapan
format
heksadesimal
banyak
digunakan pada penyajian lokasi memori,
penyajian isi memori, kode instruksi dan kode
yang merepresentasikan alfanumerik dan
karakter nonnumerik
Pada sistem ini, terdapat 16 lambang yaitu :
0, 1, 2, 3, . . . . . . ,9, A, B, C, D, E, F
Dimana : A = 10, B = 11, C = 12, D = 13 , E = 14
dan F = 15

Bilangan Hexadesimal
Representasi suatu bilangan heksadesimal bulat
adalah sebagai berikut :
(hm-1 hi h2 h1 h0) dengan hi H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal m digit
akan mempunyai nilai :

Bilangan Hexadesimal
Untuk bilangan heksadesimal pecahan,
representasi nilainya menjadi sebagai berikut :
(hm-1 hi h2 h1 h0 , h-1 ... hn) dengan hi H
Sehingga suatu bilangan heksadesimal pecahan
akan mempunyai nilai :

Cara penulisannya : 271heks = 271(16) = 271H

Bilangan Hexadesimal
Position Value
system bilangan
hexadesimal
adalah
perpangkatan
dari nilai 16.

Bilangan Hexadesimal
Operasi Aritmetika Bilangan Hexadesimal :
Operasi Penjumlahan (+)
Operasi Pengurangan (-)
Operasi Perkalian (*)
Operasi Pembagian (/)

Bilangan Hexadesimal
Operasi Penjumlahan (+)
Ketentuannya :
o Tambahkan masing-masing kolom secara desimal
o Rubah dari hasil desimal ke hexadesimal
o Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
hexadesimal
o Kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari
dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk penjumlahan kolom selanjutnya.

Bilangan Hexadesimal
Contoh : BAD(16) + 431(16)

Bilangan Hexadesimal
Operasi Pengurangan (-)
Pengurangan Hexadecimal dapat dilakukan
secara sama dengan pengurangan bilangan
desimal
Contoh : 12E1 627 = . . . . . ?

Bilangan Hexadesimal
Langkah-langkah Operasi Pengurangan (-)

Bilangan Hexadesimal
Operasi Perkalian (*)
Kalikan masing-masing kolom secara desimal
Rubah dari hasil desimal ke Hexadesimal
Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil
Hexadesimal
kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2
digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian
kolom selanjutnya

Bilangan Hexadesimal
Operasi Perkalian (*) :
AC * 1B = . . . . . ?
Langkah 1

Bilangan Hexadesimal
Operasi Perkalian (*) :
AC * 1B = . . . . . ?
Langkah 2

Bilangan Hexadesimal
Operasi Perkalian (*) :
AC * 1B = . . . . . ?
Langkah 3

Binary Coded Decimal


Sistem bilangan BCD hampir sama dengan sistem
bilangan biner.
Pada sistem bilangan ini, setiap satu digit desimal
diwakili secara tersendiri ke dalam bit-bit biner.
Karena pada sistem bilangan desimal terdapat 10
digit, maka dibutuhkan 4 bit biner untuk mewakili
setiap digit desimal.
Setiap digit desimal dikodekan ke sistem bilangan
biner tak bertanda.

Binary Coded Decimal


Contoh :
BCD untuk 4 adalah

: 0100

BCD untuk 18 adalah : 0001 1000


BCD untuk 625 adalah : 0110 0010 0101

Tabel Konversi :

Tabel Konversi :

Biner Bertanda & Tak Bertanda


Terdapat dua sistem bilangan biner, yaitu
bilangan biner tak bertanda dan bilangan biner
bertanda.
Pada sistem bilangan biner tak bertanda (unsign
bit), hanya dikenal bilangan biner positif dan tidak
diijinkan adanya bilangan biner negatif.
Di sini semua bit digunakan untuk
merepresentasikan suatu nilai

Biner Bertanda & Tak Bertanda


Pada bilangan biner bertanda (sign bit) .
Untuk tanda positif, diwakili oleh 0
Untuk tanda negatif, diwakili oleh 1
Dalam membedakan nilai positif dan negatif,
tanda (+) atau (-) dituliskan di sebelah kiri
bilangan desimal.

Biner Bertanda & Tak Bertanda


Pada bilangan biner tak bertanda di atas, nilai
bilangan dihitung dari A3 A0.
Sehingga, 1100bin = 1 X 23 + 1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20
= 12 des
Pada bilangan biner bertanda, bit paling kiri
menyatakan tanda, sehingga nilai bilangan dihitung
dari A2 ... A0.
Sehingga 1100bin = - (1 X 22 + 0 X 21 + 0 X 20)
= - 4des

Biner Bertanda & Tak Bertanda


Secara umum, bilangan biner tak bertanda yang
terdiri dari n-bit memiliki nilai maksimum M.
M = 2n 1
Pada bilangan biner bertanda yang terdiri dari nbit memiliki nilai maksimum M.
M = 2(n-1) 1
Sehingga untuk register 8-bit dalam sebuah
microprocessor yang menggunakan sistem
bilangan bertanda, nilai mak = 12710
Mempunyai jangkauan : - 12710 Sampai +12710

Biner Bertanda & Tak Bertanda

0110 0111
1101 0101
1001 0001
0111 1111
1111 1111
1000 0000
0000 0000

= + 10310
= - 8510
= - 1710
= + 12710
= - 12710
= - 010
= + 010

Komplemen Satu & Dua


Terdapat dua cara untuk mengubah suatu
bilangan positif ke bilangan negatif, yaitu
menggunakan sistem bilangan biner komplemen
satu dan sistem bilangan biner komplemen dua.
Komplemen satu : merupakan cara yang paling
mudah ditempuh. Dengan cara ini, cukup
dilakukan dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1
ke 0 pada setiap bit suatu bilangan biner

Komplemen Satu & Dua


Sebagai contoh, 101101 merupakan bilangan
biner dengan nilai (45).
Maka komplemen satu 45 = [0]10010 (+45)
Caranya :

Komplemen Satu & Dua


Pada sistem bilangan komplemen dua, dilakukan
dengan mengubah bit 0 ke 1 dan bit 1 ke 0 pada
setiap bit suatu bilangan biner, kemudian
menambahkannya dengan satu. Dengan kata
lain, bilangan biner komplemen dua didapatkan
dari bilangan biner komplemen satu ditambah
satu.
Komp. Dua = Komp. Satu + 1

Komplemen Satu & Dua


Contoh :
5410 = 0011 01102
Komplemen satu = [1]100 1001
1+
---------------- Komplemen dua = [1]100 1010 ( - 54)

Anda mungkin juga menyukai