Penulis : Luna Torashyngu Jenis Buku : Fiksi Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama Cetakan I : Juni 2011 Tebal Halaman: 384 halaman Mawar Merah Matahari adalah novel ketiga dari trilogi Mawar Merah karya Luna Torashyngu. Novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang gadis yang merupakan pembunuh bayaran bernama Rachel (atau yang kadang juga disebut Elsa) untuk mencari sahabatnya, Riva, agardapat mencegah perang terbuka antara dua kelompok kriminal besar di Jepang. Riva sangat sulituntuk ditemukan, karena ia selalu berpindah-pindah demi menghindari kejaran para pembunuhlain yang terus memburunya. Bahkan Rachel pun sampai harus menunda untuk menyelesaikanmasalahnya sendiri, yaitu untuk bertemu mamanya yang baru tersadar dari tidur yang sangat panjang. Pada bab pertama novel ini, sang penulis, Luna Torashyngu, menceritakan awal cerita sangtokoh utama serta cerita mosaik yang ain menjadi petunjuk teka-teki pada bab-bab selanjutnya,dan pada bab inilah, Luna Torashyngu menunjukkan akan banyak kejutan di novel ini. Selain itu,Luna juga memperkenalkan tokoh baru yang akan menjadi salah satu tokoh utama, yaitu Matahari. Azuka yang tidak lain adalah Matahari, dikisahkan sebagai seorang siswa SMU yang sedang diteror dan pada puncaknya ia mendapat banyak luka yang akan menjadi identitasnya pada novel ini. Shunji yang merupakan pengasuh dan guru Rachel sejak kecil diteror olehmuridnya sendiri, yaitu Kenji yang masih memiliki hubungan darah dengan Shunji. Sedangkansang Mawar Merah alias Rachel diceritakan sedang diuji oleh seorang kakek yang mengajarkanilmu bela diri dari tanah kelahiran ibunya, yaitu Pencak silat yang berasal dari Indonesia. Selanjutnya, cerita-cerita pada masing-masing latar yang dikisahkan pada bab 1 akan bersatu danakan menciptakan kisah-kisah lain yang berhubungan erat dengan novel-novel sebelumnya.Yang akan banyak berperan dalam novel ini mayoritas adalah penerus dari tokoh- tokoh padanovel sebelumnya dan akan lebih banyak pembunuh-pembunuh bayaran yang terlibat. Teknologiyang digunakan pun semakin canggih dan mengejutkan. Pembaca yang memiliki imajinasi tinggiakan merasa puas dan senang karena imajinasinya akan menjadi nyata dalam novel ini. Peristiwa – peristiwa besar di luar perkiraan pembaca akan turut menghiasi novel ini. Namun, akhir ceritadari novel ini sungguh di luar harapan dan perkiraan kebanyakan pembaca. Bagai pisau bermatadua, mungkin kalimat itulah yang dapat menggambarkan akhir kisah novel ini. Banyak tokohyang berakhir menyedihkan, namun dalam hati mereka merasa senang. Contoh Teks Ulasan Novel Judul : Karang Setan Penulis : Enid Blyton Jenis Buku : Fiksi Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Cetakan XIV : Desember 2011 Tebal : 192 halaman Karang Setan merupakan novel ke – 19 dari seri petualangan Lima Sekawan yang menjadi karya dari Enid Blyton, seorang penulis asal negara Inggris. Novel satu ini mengisahkan kisah petualangan lima sekawan yang berlibur ke suatu mercusuar Si Utik yang terletak di atas Karang Setan. Terdapat dongeng yang mengisahkan jika ada harta karun yang tersembunyi disana. Lima Sekawan pun akhirnya memutuskan guna menyelidiki ke area gua. Lima Sekawan ini terdiri atas Dick, Julian, Anne, George, dan seekor anjing bernama Timmy. Petualangan mereka semakin seru dengan ditemani Si Utik serta monyetnya bernama Si Iseng. Di bagian bab pertama, Enid Blyton mengisahkan jika teman Pak Quentin, ayah George, berkunjung ke Pondok Kirrin guna menyelesaikan pekerjaan. Mereka sangat senang bekerja di dalam kesunyian, serta di waktu yang bersamaan Lima Sekawan datang untuk berlibur. Dengan demikian, Pondok Kirrin pun sangat ramai dengan anak – anak ditambah teman Pak Quentin yang juga membawa anaknya bernama Utik serta monyetnya bernama Iseng. Supaya ayah George serta temannya bisa bekerja dengan tenang maka Lima Sekawan diputuskan untuk bersama Utik serta Iseng supaya pergi berlibur ke mercusuar milik Utik, yang menjadi hadiah ulang tahun dari ayahnya. Namun mercusuar tersebut rupaya dahulu digunakan oleh seorang pencuri ulung guna menyembunyikan kapal -kapal. Kedua anak pencuri tersebut sampai sekarang masih mencari tempat persembunyian harta rampasan dari ayahnya. Sebab merasa terganggu dengan kedatangan dari Lima Sekawan & Si Utik, sehingga mereka mengurung kelima anak itu bersama Utik, Timmy dan juga Si Iseng di dalam mercusuar. Kemudian, pembaca juga akan terkagum dengan beragam petualangan & tantangan yang akan dihadapi oleh Lima Sekawan & Utik di Karang Setan. Pada masing – masing bab akan saling terhubung sehingga menjadi kesatuan utuh yang saling melengkapi. Novel ini disajikan dengan menggunakan bahasa yang sangat apik serta menarik sehingga akan membuat pembaca seolah – olah ikut dalam berpetualang. Kekonyolan dari Iseng si monyet serta Timmy si anjing membuat cerita di dalam novel semakin seru. Memiliki satu kekurangan di dalam buku yakni penyelesaiannya yang kurang mengesankan. Tetapi kekurangan itu bisa dianggap sebagai angin lalu serta pembaca akan dibuat terhanyut dengan cara penulis menyajikan cerita. Walaupun disebut sebagai novel ke – 19 dari seri petualangan Lima Sekawan, novel ini sama sekali tidak memiliki kaitannya satu dengan yang lain. Setiap seri dari petualangan Lima Sekawan mempunyai cerita yang berbeda serta tempat yang juga berbeda. Novel – novel itu hanya mempunyai kesamaan dalam tokoh, yakni Lima Sekawan. Dengan mengesampingkan kekurangan yang ada, novel ini adalah buku yang sangat menarik serta cocok untuk dibaca ketika mempunyai waktu luang. Novel ini mengisahkan terkait suatu petualangan yang dipenuhi dengan banyak rintangan. Di dalamnya juga terkandung pelajaran tentang kerja keras, semangat, serta sifat pantang menyerah untuk menghadapi rintangan.