Anda di halaman 1dari 95

PANDUAN TEMU GUYUB KELUARGA

Penyusun:

P. Ignas Tari MSF

P. Albert Jamlean, MSC

2021

Temu Guyub - 1 - Keluarga


Daftar Isi ........................................................................................ 2

Pengantar ........................................................................................ 3

Dasar Pemikiran. ............................................................................ 3

Tujuan ................................................................................ 5

Jalannya Pertemuan ........................................................................ 6

Pertemuan I: Spiritualitas Persekutuan Adikodrati ....................... 9

Pertemuan II: Bersatu Dalam Doa Dalam Terang Paskah ........ 21

Pertemuan III: Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas ..... 33

Pertemuan IV: Spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan


Pendorong ................................................................................ 45

Kumpulan Doa Keluarga Katolik ................................................ 59

Temu Guyub - 2 - Keluarga


Pengantar.

Dasar Pemikiran

Paus Fransiskus dalam seruan Apostoliknya Amoris


Laetitia (Sukacita Kasih), berkata, bahwa “Sukacita kasih
yang dialami para keluarga juga merupakan sukacita
Gereja”. (AL. Nr. 1). Tentu saja diakui, bahwa ada berbagai
tanda krisis dalam perkawinan dan keluarga. Namun
pewartaan Kristiani tentang keluarga sungguh merupakan
kabar baik. Paus Fransiskus mengundang keluarga-keluarga
kristiani untuk menghargai anugerah perkawinan dan hidup
berkeluarga. Paus mengundang keluarga-keluarga kristiani
untuk bertekun dalam cinta kasih. Cinta kasih itu diperkuat
oleh nilai-nilai seperti kemurahan hati, komitmen,
kesetiaan, kesabaran, dll. Ketika perkawinan dan hidup
berkeluarga tidak terwujud secara sempurna atau tidak
berjalan dengan damai dan sukacita karena berbagai
kesulitan, tantangan dan beban, Paus Fransikus mendorong
setiap orang untuk menjadi tanda kerahiman dan
belaskasih ilahi.

Kita tahu, bahwa situasi keluarga saat ini


menggambarkan anekaragam tantangan. Disini kita bisa
menyebut beberapa. Ada banyak anak muda yang
menunda perkawinan karena alasan ekonomi, pekerjaan
atau studi. Krisis dalam relasi pasangan suami-isteri yang
menyebabkan keluarga tidak stabil. Perpisahan suami-isteri
dan orang tua-anak untuk jangka waktu yang lama karena
tuntutan pekerjaan. Kegagalan dalam perkawinan karena
tak ada keberanian dan kesanggupan untuk memaafkan
dan berdamai kembali setelah konflik terjadi. Menurunnya
jumlah penduduk karena mentalitas anti kelahiran yang
didukung oleh kebijakan dunia mengenai kesehatan

Temu Guyub - 3 - Keluarga


reproduksi telah menimbulkan hilangnya harapan akan
masa depan dan kesinambungan generasi tidak terjamin.
Melemahnya iman dan praktek religius membuat banyak
keluarga makin terasing di tengah kesulitan yang dihadapi.
Gereja melihat, bahwa suatu gejala kemiskinan terbesar
dalam budaya modern adalah kesepian karena
ketidakhadiran Allah dalam hidup, termasuk
ketidakhadiran Allah dalam keluarga.

Oleh sebab itu, Gereja menganggap penting bagaimana


memberikan perhatian kepada keluarga-keluarga. Tentu
saja ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk
menunjukkan perhatian Gereja terhadap keluarga-keluarga.
Selain Persiapan perkawinan, Perayaan Perkawinan, tetapi
juga mendampingi keluarga-keluarga dalam perjalanan
perkawinan. Buku Modul Temu Guyub Keluarga ini
dimaksudkan untuk mendampingi keluarga-keluarga
khususnya suami-isteri dalam perjalanan perkawinan
supaya menyadari, bahwa Tuhan sendiri hadir dan tinggal
di dalam keluarga. Kehadiran Tuhan itu bersifat ”nyata dan
konkret, dengan semua penderitaan, perjuangan,
kegembiraan dan daya upaya sehari-hari” (AL. Nr. 315).

Disebut ”Temu Guyub Keluarga” karena sangat


diharapkan bahwa kerluarga-keluarga bertemu sebagai
sebuah paguyuban (komunio) atas dasar iman. Maka ciri
dasar ”Temu Guyub Keluarga” ini sekali lagi ialah
paguyuban atas dasar iman yang secara mendasar
dibedakan dari kebersamaan karena memiliki kecocokan.
Kebersamaan yang dibangun berdasarkan iman, selalu
berupaya mengatasi berbagai hal yang mengganggu
kebersamaan termasuk ketidakcocokan.

Barangkali ada banyak buku panduan atau modul


bagaimana pertemuan keluarga-keluarga berlangsung. Itu

Temu Guyub - 4 - Keluarga


semua tentu saja baik. Buku Modul Temu Guyub Keluarga
ini disiapkan oleh Tim Komisi Kerasulan Keluarga
Keuskupan Banjarmasin bekerjasama dengan Komisi
Liturgi Keuskupan Banjarmasin, pertama-tama berangkat
dari pemahaman, bahwa ”kesejahteraan keluarga
menentukan masa depan dunia dan Gereja” (AL. Nr. 31).
Persekutuan perkawinan dan keluarga haruslah
persekutuan yang berdasar pada iman. Persekutuan
perkawinan dan keluarga harus juga menjadi persekutuan
yang juga kuat secara rohani agar benar-benar menjadi
keluarga yang sejahtera. Jika persekutuan perkawinan dan
keluarga menjadi keluarga yang kuat dan sejahtera juga
secara rohani, maka kita bisa berharap tumbuhnya benih
panggilan dan semangat merasul dari keluarga-keluarga
tersebut. Oleh sebab itu, tema umum dari Modul Temu
Guyub Keluarga ini ialah: SPIRITUALITAS
PERKAWINAN DAN KELUARGA. Bahan utama
penyusunan modul ini ialah seruan Apostolik Paus
Fransikus Amoris Laetitia (Sukacita Kasih). Bahan disusun
untuk keperluan temu pasutri dan keluarga-keluarga di
komunitas-komunitas, stasi atau berbagai kelompok
kategorial. Modul disusun dengan bentuk Ibadat agar
pertemuan pasutri dan keluarga berlangsung dalam
atmosfer doa. Sebab doa mendatangkan begitu banyak
kebaikan dan rahmat bagi sebuah keluarga (Bdk. AL Nr.
318). Maka pada bagian akhir Modul Temu Guyub
Keluarga ini dilengkapi dengan Kumpulan Doa Keluarga
Katolik yang dikumpulkan oleh Komisi Liturgi Keuskupan
Banjarmasin.

Tujuan:

Modul Temu Guyub Keluarga ini diharapkan menjadi


inspirasi bagi Pasutri dan keluarga-keluarga untuk:

Temu Guyub - 5 - Keluarga


1. Menyadari bahwa Allah sendiri bersemayam di dalam
perkawinan dan keluarga. Kehadiran Allah itu nyata dan
konkret, dalam suka-duka, penderitaan, perjuangan,
kegembiraan dan jerih payah hidup sehari-hari.
2. Menyadari bahwa kebersamaan dan persekutuan
perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan baik
merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, sarana persatuan
mesra dengan Allah.
3. Berusaha untuk menemukan Yesus sebagai pusat keluarga
yang mempersatukan dan menerangi perkawinan dan
keluarga.
4. Berusaha untuk menemukan kekuatan perkawinan dan
keluarga dalam persatuan dengan Yesus lewat doa-doa
keluarga.
5. Memiliki kerinduan untuk setia sebagai pasangan sampai
akhir dengan menerima berbagai tantangan dan memiliki
kerinduan untuk bertumbuh serta menjadi tua bersama,
sehingga menjadi cermin dari kesetiaan Allah sendiri.
6. Memiliki sikap rohani yang tepat dengan melihat pasangan
sebagai milik Allah sendiri. Sikap rohani ini meminta
pasutri untuk berhenti mengharapkan dari pasangannya
sesuatu yang hanya dapat dipenuhi oleh Allah sendiri.
7. Menghadirkan cinta kasih ilahi dalam perkawinan dan
keluarga dengan saling memperhatikan, saling menghibur
dan saling menolong. Hidup sebagai pasangan suami-isteri
merupakan partisipasi dalam karya Allah sendiri.
8. Mengkontemplasikan suatu pengalaman rohani mendalam
untuk melihat satu sama lain dengan mata Allah.

Jalannya Pertemuan.

Seperti sudah dikatakan, Modul Temu Guyub Keluarga


ini dipergunakan sebagai panduan bagi temu pasutri dan
keluarga-keluarga di komunitas-komunitas seperti:
Temu Guyub - 6 - Keluarga
lingkungan, wilayah, stasi, dan berbagai kelompok
kategorial. Panduan disusun secara sederhana dengan
maksud agar dapat dilaksanakan dengan mudah. Jalannya
Temu Guyub Keluarga ini mengandaikan bahwa para
peserta pertemuan sudah saling mengenal satu sama lain.
Dengan demikian, semangat kepercayaan dasar dan
keterbukaan untuk saling berbagi pengalaman satu sama
lain tanpa merasa malu atau curiga merupakan salah satu
kekuatannya.

Adapun susunan Panduan Temu Guyub Keluarga ini


meliputi:

1. Lagu Pembuka.
2. Tanda Salib dan Salam Pembuka.
3. Penjelasan singkat mengenai Tema oleh Pemandu atau
Pemimpin Ibadat.
4. Pernyataan Tobat.
5. Doa Pembuka.
6. Belajar dari Pengalaman konkret mengenai tema yang
direnungkan. Dibantu beberapa pertanyaan agar sharing
terarah. Beberapa peserta dipersilahkan untuk
membagikan pengalamannya.
7. Belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Salah satu peserta membacakan
kutipan dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan
komentar singkat oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat.
8. Pertanya Refleksi. Setelah mendengarkan seruan Apostolik
Paus Fransikus Amoris Laetitia (Sukacita Kasih) dan
memperhatikan pengalaman konkret yang sudah dibagikan
dalam sharing, peserta diajak untuk merefleksikan
bagaimana membangun niat-niat dan usaha pertobatan agar
makin berkembang dalam spiritualitas perkawinan dan
keluarga. Beberapa peserta dipersilahkan untuk

Temu Guyub - 7 - Keluarga


membagikan apa yang direfleksikan mengenai niat-niat dan
usaha pertobatan.
9. Diskusi, Dialog, Tanya Jawab.
10. Rangkuman oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat
11. Doa Permohonan [Pasutri bisa saling mendoakan, orang
tua mendoakan anak dan sebaliknya, dll]
12. Doa Bapa Kami
13. Doa Penutup [Doa kepada Keluarga Kudus]
14. Pengumuman dan Penutup.
15. Lagu Penutup

Demikianlah pedoman ringkas mengenai modul ini.


Tentu saja setiap Pemandu atau Pemimpian Ibadat bisa
mengembangkan bentuk-bentuk jalannya pertemuan secara
kreatif memperhatikan situasi konkret. Semoga panduan
sederhana ini dapat menjadi inspirasi bagi temu pasutri dan
keluarga-keluarga di komunitas-komunitas basis dalam
mengusahakan dan memperjuangkan perkawinan yang
berdasar pada iman.

Banjarmasin, April 2021.

P. Ignas Tari MSF

P. Albert Jamlean, MSC

Komisi Kerasulan Keluarga dan Komisi Liturgi


Keuskupan Banjarmasin

Temu Guyub - 8 - Keluarga


Pertemuan I

Tema: Spiritualitas Persekutuan Adikodrati.

Bahan: Seruan Apostolik Paus Fransiskus AMORIS LAETITIA


Sukacita Kasih

Tujuan:

1. Agar peserta menyadari bahwa Allah sendiri bersemayam


di dalam perkawinan dan keluarga. Kehadiran Allah itu
nyata dan konkret, dalam suka-duka, penderitaan,
perjuangan, kegembiraan dan jerih payah hidup sehari-hari.
2. Agar peserta menyadari bahwa kebersamaan dan
persekutuan perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan
baik merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, sarana persatuan
mesra dengan Allah.

Peserta: Pasangan suami-isteri, keluarga-keluarga dan segenap


umat yang ingin ikut serta.

Waktu: Pukul 19:°°- 20:3° (90 menit)

Model: Pertemuan / Ibadat Keluarga

Metode:

 Sharing pengalaman dengan beberapa pertanyaan


panduan. Bagian ini membawa peserta untuk masuk dalam
pengalaman konkret mereka dalam perkawinan dan
keluarga. Pengalaman konkret ini dibagikan kepada peserta
yang lain.

Temu Guyub - 9 - Keluarga


 Belajar dari Ajaran Gereja. Bagian ini mengajak peserta
untuk melihat aspek-aspek pokok dari Ajaran Gereja
mengenai Spiritualitas Perkawinan dan keluarga sebagai
Persekutuan Adikodrati.
 Merefleksikan pengalaman dalam terang Ajaran Gereja.
Bagian ini mengajak peserta untuk melihat pengalaman
mereka dalam perkawinan dan memaknainya dalam terang
Ajaran Gereja.
 Pertanyaan panduan untuk dialog, diskusi, tanya-jawab.
Bagian ini membuka ruang bagi peserta untuk mengadakan
dialog, diskusi, tanya jawab.
 Usaha dan niat pertobatan. Bagian ini mengajak peserta
untuk menemukan cara-cara konkret dalam menyatakan
cinta kasih suami-isteri dalam perkawinan dan keluarga.
 Temu Guyub Keluarga ini sebenarnya merupakan sebuah
Katekese Keluarga. Maka pertemuan berlangsung dalam
bentuk Pertemuan/ Ibadat Keluarga. Oleh sebab itu,
atmosfer doa, kebebasan untuk membagikan pengalaman,
partisipasi aktif peserta, dan kreatifitas pemandu hendaknya
menjadi suasana yang mewarnai setiap pertemuan. Setiap
pertemuan diawali dan diakhiri dengan doa.

Jalannya Pertemuan:

1. Lagu Pembuka : Madah Bakti 553


2. Tanda Salib dan Salam Pembuka.

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan


persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U Sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Temu Guyub - 10 - Keluarga


3. Penjelasan singkat mengenai Tema oleh Pemandu atau
Pemimpin Ibadat.

P Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita berkumpul disini


untuk bersama-sama merenungkan spiritualitas perkawinan
dan keluarga. Perkawinan dan keluarga merupakan
persekutuan hidup bersama atas dasar cinta kasih. Di
dalam persekutuan perkawinan dan keluarga, Tuhan
sendiri hadir dalam suka duka perkawinan dan keluarga.
Mari kita hening sejenak, mempersiapkan hati kita agar
pertemuan kita ini berkenan kepada Tuhan [… hening
sejenak…]

4. Pernyataan Tobat

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang


membangkitkan iman, harapan serta cinta kasih dalam
perkawinan dan keluarga kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

P : Engkaulah Sabda Bapa yang hadir dan menjadi pusat


kehidupan perkawinan dan keluarga kami. Kristus,
kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

P : Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami untuk


melihat kepedihan dan kecemasan, suka dan duka dalam
perkawinan dan keluarga kami masing-masing dalam
kesatuan dengan salib dan kebangkitan-Mu. Tuhan,
kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

Temu Guyub - 11 - Keluarga


P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang
kekal.

U. Amin.

5. Doa Pembuka

Ya Allah sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas


kesempatan yang Engkau berikan kepada kami, sehingga
pada malam hari ini kami boleh bertemu di tempat ini
untuk merenungkan persekutuan perkawinan dan keluarga.
Utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami
dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya
dalam hidup kami sehari-hari terlebih dalam persekutuan
perkawinan dan keluarga. Ajarilah kami untuk selalu
percaya, bahwa Engkau selalu hadir dalam kehidupan
kami, dalam suka-duka perkawinan dan hidup berkeluarga.
Hadirlah disini, di dalam hati kami masing-masing agar
kegembiraan dan damai sejahtera memenuhi hati dan budi
kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U. Amin.

6. Belajar dari Pengalaman konkret mengenai tema yang


direnungkan. Dibantu beberapa pertanyaan agar sharing
terarah. Pemandu mempersilahkan beberapa peserta untuk
membagikan pengalamannya, […misalnya dengan bantuan
beberapa pertanyaan berikut ini…]:

1. Apa makna atau arti dari kebersamaan dalam persekutuan


perkawinan dan keluarga menurut Anda?
2. Apakah Anda percaya, bahwa Allah sendiri hadir dalam
perkawinan dan keluarga Anda?

Temu Guyub - 12 - Keluarga


3. Apa yang Anda pikirkan mengenai perkawinan Anda?
Mengenai pasangan Anda? Mengenai keluarga Anda?
Mengenai anak-anak Anda?
4. Apakah Anda memahami kebersamaan dalam perkawinan
dan keluarga hanya sebagai persekutuan antar manusia?
Hanya merupakan persekutuan hidup bersama antara laki-
laki dan perempuan yang saling tertarik dan merasa cocok
satu sama lain?

[Peserta diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman.


Pemandu membantu menjelaskan pertanyaan yang
mungkin kurang begitu dipahami.]

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita semua memiliki


pengalaman, bagaimana kita memaknai kebersamaan
dalam perkawinan dan keluarga. Kita telah mendengar
pengalaman konkret, bagaimana kita melihat, memahami
dan memberi makna terhadap kebersamaan dalam
perkawinan dan keluarga. Sekarang mari kita belajar dari
seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris Laetitia (Sukacita
Kasih).

7. Belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris


Laetitia (Sukacita Kasih). [Salah satu peserta membacakan
kutipan dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan
komentar singkat oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat].

Spiritualitas Persekutuan Adikodrati

[ „Kita telah senantiasa membicarakan bagaimana Allah


bersemayam di dalam hati mereka yang hidup di dalam
kasih karunia-Nya. Hari ini kita dapat juga mengatakan
bahwa Trinitas bersemayam di dalam bait persekutuan
perkawinan. Sama seperti Allah bersemayam di atas puji-

Temu Guyub - 13 - Keluarga


pujian umat-Nya (bdk Mzm 22:3), demikian pula Dia
tinggal secara intim di dalam cinta kasih perkawinan yang
memberi bagi-Nya kemuliaan.

Kehadiran Tuhan bersemayam di dalam keluarga yang


nyata dan konkret, dengan semua penderitaan, perjuangan,
kegembiraan dan daya upaya sehari-hari. Ketika kita tinggal
di dalam keluarga, sulit bagi kita untuk berpura-pura atau
berbohong; kita tidak dapat bersembunyi di balik topeng.
Bila cinta kasih menjiwai kesejatian ini, maka Tuhan
bertakhta di atasnya, dengan sukacita-Nya dan damai-Nya.
Spiritualitas cinta kasih keluarga terbentuk dari ribuan sikap
dan tindakan konkret dan riil. Di dalam aneka karunia dan
perjumpaan yang mematangkan persekutuan, Allah
memiliki tempat kediaman-Nya. Pengabdian ini
“mempersatukan yang manusiawi dan yang ilahi.” karena
dipenuhi dengan kasih Allah. Pada akhirnya, spiritualitas
perkawinan merupakan suatu spiritualitas ikatan, di mana
bersemayam cinta ilahi.

Suatu persekutuan keluarga yang dihayati dengan baik


merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, suatu sarana persatuan
mesra dengan Allah. Sesungguhnya, tuntutan persaudaraan
dan komunitas kehidupan keluarga merupakan suatu
kesempatan untuk semakin membuka hati dan dengan
demikian memungkinkan perjumpaan yang selalu lebih
penuh dengan Tuhan. Sabda Allah yang mengatakan
bahwa “barangsiapa yang membenci saudaranya, ia berada
di dalam kegelapan, dan hidup di dalam kegelapan” (1Yoh
2:11); orang seperti itu “tetap di dalam maut” (1YOh 3:14)
dan “tidak mengenal Allah” (1YOh 4:8). Pendahulu saya
Benediktus XVI telah menunjukkan bahwa “menutup mata
kita terhadap sesama kita juga membutakan kita terhadap
Allah,” dan bahwa, pada akhirnya, cinta merupakan cahaya

Temu Guyub - 14 - Keluarga


satu-satunya yang dapat “terus menerus menerangi dunia
yang temaram.” Jika saja kita “saling mengasihi, Allah tetap
di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.”
(1YOh 4:12). Karena “pribadi manusia memiliki dimensi
sosial yang inheren,” dan “ungkapan pertama dan
mendasar dimensi sosial manusia itu adalah pasangan
suami-istri dan keluarga,” spiritualitas diejawantahkan di
dalam persekutuan keluarga. Karena itu, mereka yang
memiliki kerinduan rohani mendalam hendaknya tidak
merasa bahwa keluarga menjauhkan mereka dari
pertumbuhan di dalam kehidupan Roh, melainkan
melihatnya sebagai jalan yang dipakai Tuhan untuk
membawa mereka kepada puncak persatuan mistis“ (AL.
Nr. 314-316).

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, Gereja mengajar kita,


bahwa persekutuan Allah Tritunggal tinggal secara dekat
dan akrab di dalam cinta kasih perkawinan dan keluarga.
Singkatnya: Allah hadir dan tinggal dalam perkawinan dan
keluarga.

 Kehadiran Tuhan yang tinggal bersemayam di dalam


perkawinan dan keluarga bersifat nyata dan konkret. Hal
itu berarti, bahwa Allah hadir dalam suka-duka perkawinan
dan hidup berkeluarga. Allah hadir dalam perjuangan,
kegembiraan dan pengalaman hidup sehari-hari.
 Jika kita merenungkan mengenai spiritualitas perkawinan
dan keluarga, maka inti dari apa yang direnungkan
sebenarnya adalah kehadiran Tuhan dalam perkawinan
dan keluarga dengan semua penderitaan, perjuangan,
kegembiraan dan jerih payah sehari-hari.
 Spiritualitas perkawinan dan keluarga adalah spiritualitas
cinta kasih keluarga yang terbangun dari berbagai bentuk
sikap juga tindakan konkret dan nyata. Allah hadir dalam
berbagai pengalaman perjumpaan dalam perkawinan dan

Temu Guyub - 15 - Keluarga


keluarga, perjumpaan yang mendewasakan sebuah
persekutuan.
 Spiritualitas perkawinan dan keluarga pada dasarnya
merupakan suatu spiritualitas ikatan, di mana bersemayam
cinta ilahi, cinta Allah sendiri.
 Dalam hal ini, Gereja percaya, bahwa suatu persekutuan
perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan baik
merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, suatu sarana persatuan
mesra dengan Allah. Sesungguhnya, tuntutan persaudaraan
dan komunitas kehidupan perkawinan dan keluarga
merupakan suatu kesempatan untuk semakin membuka
hati dan dengan demikian memungkinkan perjumpaan
yang selalu lebih penuh dengan Tuhan sendiri.

8. Pertanyaan Refleksi: [Setelah memperhatikan pengalaman


konkret yang sudah dibagikan dalam sharing dan
mendengarkan seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih) yang baru saja dibacakan, peserta
diajak untuk merefleksikan bagaimana membangun niat-
niat dan usaha pertobatan agar makin berkembang dalam
spiritualitas perkawinan dan keluarga. Beberapa peserta
dipersilahkan untuk membagikan apa yang direfleksikan
mengenai niat-niat dan usaha pertobatan].

1. Apakah Anda menyadari bahwa Allah sendiri bersemayam


di dalam perkawinan dan keluarga? Kehadiran Allah itu
nyata dan konkret, dalam suka-duka, penderitaan,
perjuangan, kegembiraan dan jerih payah hidup sehari-hari.
2. Apakah Anda menyadari bahwa kebersamaan dan
persekutuan perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan
baik merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, sarana persatuan
mesra dengan Allah?

Temu Guyub - 16 - Keluarga


3. Apa yang bisa dilakukan sebagai suami-isteri agar
persekutuan hidup bersama dalam perkawinan dan
keluarga menjadi persekutuan yang memberi ruang bagi
kehadiran Allah?
4. Apa usaha konkret yang bisa diusahakan agar
kebersamaan dalam perkawinan dan keluarga menjadi
suatu bentuk persekutuan hidup bersama yang
menemukan kekuatannya dalam semangat saling
mencintai?
5. Tindakan konkret apa yang dilakukan dalam usaha
mendekatkan hubungan suami-isteri, orang tua-anak dalam
suka-duka, penderitaan, perjuangan, kegembiraan dan jerih
payah hidup perkawinan dan keluarga sehari-hari?

9. Diskusi, Dialog, Tanya Jawab.


10. Rangkuman oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat.

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih,

 Allah sendiri tinggal dan hadir dalam cinta kasih


perkawinan dan keluarga, dalam suka-duka, dalam
perjuangan, kegembiraan dan dalam setiap pengalaman
hidup sehari-hari. Semoga kita makin menyadari dan
merasakan kehadiran-Nya.
 Perkawinan dan keluarga merupakan sebuah
persekutuan hidup bersama yang diikat dan disatukan oleh
cinta ilahi. Kita percaya, bahwa suatu persekutuan
perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan baik
merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Persekutuan perkawinan dan keluarga menjadi
sarana persatuan mesra dengan Allah. Setiap anggota
makin berkembang tidak saja secara manusiawi melainkan
juga bertumbuh secara spiritual, bertumbuh secara rohani.
Semoga kita makin menyadari bahwa persekutuan

Temu Guyub - 17 - Keluarga


perkawinan dan keluarga yang dihayati dengan baik
merupakan jalan sejati pengudusan dalam kehidupan
sehari-hari dan pertumbuhan mistis, sarana persatuan
mesra dengan Allah.

11. Doa Permohonan [Pasutri bisa saling mendoakan,


orang tua mendoakan anak dan sebaliknya, dll]

P Sesuai dengan ajaran Kristus mengenai semangat seorang


murid yang sejati, marilah kita sampaikan doa-doa kita
kepada-Nya:

P : Mari kita berdoa bagi Gereja, umat Allah: Semoga Gereja,


Umat Allah benar-benar menghayati iman akan Kristus
dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita mohon…

U. Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.

P : Marilah kita berdoa bagi para pemimpin dan mereka yang


diserahi tanggung jawab di tengah masyarakat: Semoga para
pemimpin dan mereka yang diserahi tanggung jawab di
tengah masyarakat memimpin dalam semangat cinta kasih.
Marilah kita mohon…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

P : Marilah kita berdoa bagi segenap keluarga kristiani:


Semoga segenap keluarga kristiani makin menyadari,
bahwa perkawinan dan keluarga bukan hanya kebersamaan
antar manusia, melainkan persekutuan yang diikat dan
disatukan oleh cinta kasih Allah sendiri. Marilah kita
mohon…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

Temu Guyub - 18 - Keluarga


P : Marilah berdoa bagi kita semua yang hadir di sini: Semoga
kita semua yang hadir di sini, keluarga kita, usaha dan niat-
niat baik kita disempurnakan oleh rahmat Allah sendiri.
Marilah kita mohon…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

[…Diberi kesempatan untuk berdoa spontan, misalnya Pasutri


bisa saling mendoakan, orang tua mendoakan anak dan
sebaliknya, dll…]

P : Allah Bapa kami, dikuatkan oleh Sabda-Mu dan


diteguhkan oleh Ajaran Gereja, kami percaya bahwa
Engkau selalu hadir dalam kehidupan kami, hadir dalam
suka-duka perkawinan dan hidup berkeluarga. Engkaulah
yang mempersatukan kami dalam persekutuan perkawinan
dan keluarga kini dan sepanjang masa. Amin.

12. Doa Bapa Kami.

13. Doa Penutup [Doa kepada Keluarga Kudus. Didoakan


bersama]
Yesus, Maria dan Yosef,
di dalam diri kalian kami merenungkan keagungan cinta
sejati;
kepada kalian, dengan penuh kepercayaan, kami
menyandarkan diri.

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah keluarga kami juga


agar menjadi tempat persekutuan dan senakel doa, sekolah
Injil yang autentik
dan Gereja rumah tangga kecil.

Keluarga Kudus Nazaret,


semoga keluarga-keluarga tidak pernah lagi mengalami

Temu Guyub - 19 - Keluarga


kekerasan, keterasingan danperpecahan;
semoga siapa pun yang pernah terluka atau melakukan
perbuatan tercela menemukan
penghiburan dan penyembuhan segera

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah kami semua menyadari


akan sifat kudus dan tak terganggu gugat keluarga,
keindahannya di dalam rencana Allah.
Yesus, Maria dan Yosef,
dengarkanlah kami dan terimalah permohonan kami.
Amin.

14 . Pengumuman dan Penutup.


P :Tuhan beserta kita! U: Sekarang dan selama-lamanya!
P : Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan
diberkati oleh Allah yang
mahakuasa […Pemimpin Ibadat membuat tanda salib…] U
:Amin.
P : Saudara sekalian, Pertemuan dan Ibadat kita sudah
selesai! Marilah kita memuji Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

15. Lagu Penutup Madah Bakti 547

Temu Guyub - 20 - Keluarga


Pertemuan II

Tema: Bersatu Dalam Doa Dalam Terang Paskah.

Bahan: Seruan Apostolik Paus Fransiskus AMORIS LAETITIA


Sukacita Kasih

Tujuan:

1. Agar peserta berusaha untuk melihat dan memandang


Yesus sebagai pusat keluarga yang mempersatukan dan
menerangi perkawinan dan keluarga.
2. Peserta diajak untuk berusaha menemukan kekuatan
perkawinan dan keluarga dalam persatuan dengan Yesus
lewat doa-doa keluarga.

Peserta: Pasangan suami-isteri, keluarga-keluarga dan segenap


umat yang ingin ikut serta.

Waktu: Pukul 19:°° - 20:3° (90 menit)

Model: Pertemuan / Ibadat Keluarga

Metode:

 Sharing pengalaman dengan beberapa pertanyaan


panduan. Bagian ini membawa peserta untuk masuk dalam
pengalaman konkret mereka dalam perkawinan dan
keluarga. Pengalaman konkret ini dibagikan kepada peserta
yang lain.
 Belajar dari Ajaran Gereja. Bagian ini mengajak peserta
untuk melihat aspek-aspek pokok dari Ajaran Gereja
mengenai Spiritualitas Perkawinan dan keluarga sebagai
Persekutuan yang bersatu dalam doa dalam terang Paskah.
Temu Guyub - 21 - Keluarga
 Merefleksikan pengalaman dalam terang Ajaran Gereja.
Bagian ini mengajak peserta untuk melihat pengalaman
mereka dalam perkawinan dan memaknainya dalam terang
Ajaran Gereja.
 Pertanyaan panduan untuk dialog, diskusi, tanya-jawab.
Bagian ini membuka ruang bagi peserta untuk mengadakan
dialog, diskusi, tanya jawab.
 Usaha dan niat pertobatan. Bagian ini mengajak peserta
untuk menemukan cara-cara konkret bagaimana mereka
menemukan kekuatan dalam kesatuan dengan salib Tuhan
pada saat-saat sulit.
 Temu Guyub Keluarga ini sebenarnya merupakan sebuah
Katekese Keluarga. Maka pertemuan berlangsung dalam
bentuk Pertemuan/ Ibadat Keluarga. Oleh sebab itu,
atmosfer doa, kebebasan untuk membagikan pengalaman,
partisipasi aktif peserta, dan kreatifitas pemandu hendaknya
menjadi suasana yang mewarnai setiap pertemuan. Setiap
pertemuan diawali dan diakhiri dengan doa.

Jalannya Pertemuan:

1. Lagu Pembuka : Madah Bakti 478.


2. Tanda Salib dan Salam Pembuka.

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan


persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U : Sekarang dan selama-lamanya. Amin.

3. Penjelasan singkat mengenai Tema oleh Pemandu atau


Pemimpin Ibadat.

Temu Guyub - 22 - Keluarga


P : Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita berkumpul
disini untuk merenungkan salah satu ciri pokok spiritualitas
perkawinan dan keluarga yaitu Bersatu dalam Doa dan
Terang Paskah. Paus Fransikus dalam seruan Apostoliknya,
Amoris Laetitia, berkata,” „Bila sebuah keluarga berpusat
pada Kristus, Ia akan mempersatukan dan menerangi
seluruh kehidupannya. Saat-saat kepedihan dan kecemasan
akan dialami keluarga dalam kesatuan dengan salib Tuhan,
dan pelukan kasih-Nya akan memampukan mereka
bertahan dalam masa-masa tersulit. Di saat-saat sulit dalam
keluarga, ada persatuan dengan Yesus yang ditinggalkan
yang dapat menghindarkan perpecahan”. [AL. 317]. Mari
kita hening sejenak, mempersiapkan hati kita agar
pertemuan kita ini berkenan kepada Tuhan [… hening
sejenak…]

4. Pernyataan Tobat

P Tuhan Yesus Kristus, kami percaya, Engkau hadir di


tengah keluarga-keluarga dan menampakkan Allah yang
menyertai keluarga-keluarga serta menganugerahkan berkat
melimpah. Tuhan, kasihanilah kami.

U Tuhan, kasihanilah kami.

P Tuhan Yesus Kristus, kehadiran-Mu di tengah keluarga-


keluarga menampakkan cinta kasih, penghiburan, dan
tanggung jawab setiap anggota. Kristus, kasihanilah kami

U Kristus, kasihanilah kami.

P Tuhan Yesus Kristus, kehadiran-Mu di tengah keluarga-


keluarga menampakkan kedamaian dan kebahagiaan.
Tuhan, kasihanilah kami

Temu Guyub - 23 - Keluarga


U Tuhan, kasihanilah kami.

P Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita,


mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang
kekal.

U Amin.

5. Doa Pembuka

Allah, Bapa yang maha baik, Engkau berkenan memberikan


kepada kami Keluarga Kudus Nazareth sebagai teladan
yang sempurna dari kesatuan hati antar anggota dalam
keluarga. Semoga kami meneladan keluarga kudus dalam
keutamaan perkawinan dan hidup berkeluarga. Semoga
ikatan cinta kasih setiap pasangan suami-isteri menjadi
anugerah dan berkat bagi Gereja-Mu. Berkati pertemuan
kami ini, agar kami masing-masing membuka hati terhadap
bimbingan-Mu. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.

6. Belajar dari Pengalaman konkret mengenai tema yang


direnungkan. Dibantu beberapa pertanyaan agar sharing
terarah. Pemandu mempersilahkan beberapa peserta untuk
membagikan pengalamannya, [misalnya dengan bantuan
beberapa pertanyaan berikut ini]:

1. Apakah Anda sering berdoa bersama, doa bersama sebagai


pasangan di dalam perkawinan dan keluarga? Misalnya:
Berdoa pada saat hari-hari istimewa seperti ulang tahun
pasangan, ulang tahun perkawinan, ulang tahun anak,
termasuk berdoa saat mengalami masa-masa sulit, dll? Atau
apakah Anda berpikir, bahwa doa bersama dalam keluarga,

Temu Guyub - 24 - Keluarga


doa bersama sebagai pasangan tidak begitu penting dalam
perkawinan dan keluarga?
2. Apakah ada kebiasaan saling mendoakan di dalam
keluarga Anda?
3. Pernahkah Anda mengalami masa-masa sulit di dalam
perkawinan? Maukah Anda bercerita mengenai masa-masa
sulit itu dan bagaimana Anda bersikap saat itu? Bagaimana
akhirnya Anda bisa melewati masa-masa sulit itu?
4. Pernahkah Anda mengalami dan melihat bahwa
perkawinan dan keluarga merupakan kenyataan yang sangat
indah membahagiakan penuh sukacita? Kapan Anda
mengalami saat-saat seperti itu?

[Peserta diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman.


Pemandu membantu menjelaskan pertanyaan yang
mungkin kurang begitu dipahami.]

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita semua memiliki


pengalaman, bagaimana kita menjalani persekutuan dalam
perkawinan dan keluarga. Kita telah mendengar dari
pengalaman konkret, bagaimana menjalani kebersamaan
dalam perkawinan dan keluarga lengkap dengan suka-duka
yang menyertainya. Mungkin kita pernah mengalami masa-
masa sulit dan bersyukur karena telah melewatinya atau
mengalami saat-saat indah membahagiakan. Sekarang mari
kita belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih).

7. Belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris


Laetitia (Sukacita Kasih). [Salah satu peserta membacakan
kutipan dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan
komentar singkat oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat].

Bersatu Dalam Doa Dalam Terang Paskah

Temu Guyub - 25 - Keluarga


[„Bila sebuah keluarga berpusat pada Kristus, Ia akan
mempersatukan dan menerangi seluruh kehidupannya.
Saat-saat kepedihan dan kecemasan akan dialami keluarga
dalam kesatuan dengan salib Tuhan, dan pelukan kasih-
Nya akan memampukan mereka bertahan dalam masa-
masa tersulit. Di saat-saat sulit dalam keluarga, ada
persatuan dengan Yesus yang ditinggalkan yang dapat
menghindarkan perpecahan. Secara bertahap, keluarga
mencapai, “dengan rahmat Roh Kudus, kekudusan dalam
hidup perkawinan mereka. Juga dengan ikut serta di dalam
misteri salib Kristus, yang mengubah kesulitan dan
penderitaan menjadi suatu persembahan kasih.”
Sebaliknya, saat-saat sukacita, istirahat, perayaan dan
bahkan seksualitas dapat dialami sebagai peran serta di
dalam kepenuhan hidup kebangkitan. Pasangan suami-istri
membentuk dengan berbagai tindakan sehari-hari suatu
“ruang yang disinari oleh Allah untuk mengalami kehadiran
tersembunyi Tuhan yang bangkit mulia.”

Doa keluarga merupakan suatu cara istimewa untuk


mengungkapkan dan menguatkan iman Paskah ini.
Beberapa menit dapat ditemukan setiap hari untuk
bersama-sama hadir di hadapan Allah yang hidup,
menceritakan kepada-Nya berbagai kekhawatiran kita,
berdoa untuk berbagai kebutuhan keluarga kita,
mendoakan seseorang yang sedang mengalami kesulitan,
memohon bantuan untuk mengasihi, bersyukur atas
kehidupan dan berkat-berkat di dalamnya, memohon
Bunda Maria melindungi kita dengan mantel keibuannya.
Dengan kalimat sederhana, saat doa ini dapat menda-
tangkan begitu banyak kebaikan bagi keluarga kita. Aneka
ungkapan kesalehan umum merupakan khazanah
spiritualitas bagi banyak keluarga. Perjalanan doa bersama
keluarga ini memuncak dalam keikutsertaan pada Ekaristi
secara bersama-sama, khususnya dalam konteks istirahat

Temu Guyub - 26 - Keluarga


hari Minggu. Yesus mengetuk pintu keluarga-ke- luarga,
untuk berbagi bersama mereka perjamuan Ekaristi (bdk.
Why 3:20). Di sana, pasangan suami-istri dapat selalu
memeteraikan kembali ikatan Perjanjian Paskah yang
mempersatukan mereka dan yang semestinya
mencerminkan ikatan perjanjian yang dime- teraikan Allah
dengan manusia di kayu salib. Ekaristi merupakan
sakramen ikatan Perjanjian Baru, di mana tindakan
penebusan Kristus diaktualisasikan (bdk. Luk 22:20).
Dengan demikian, orang menyadari ikatan erat antara
hidup perkawinan dan Ekaristi. Santapan Perjamuan
Ekaristi merupakan kekuatan dan dorongan untuk setiap
hari menghayati perjanjian perkawinan sebagai “Gereja
rumah tangga.” [AL. Nr. 317-318].

 Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, Paus Fransikus


mengajak keluarga-keluarga untuk selalu bersatu dalam doa
dalam terang Paskah. Keluarga dapat mencapai secara
bertahap dengan rahmat Roh Kudus, kesucian dalam
hidup perkawinan.
 Yesus sendiri menerangi seluruh keberadaan keluarga.
Juga pada saat-saat sulit. Dalam misteri salib Kristus,
kesulitan dan penderitaan diubah menjadi suatu
persembahan kasih.
 Dalam situasi sebaliknya, yaitu saat-saat mengalami
sukacita, situasi tanpa gejolak, istirahat, perayaan dan
bahkan seksualitas dapat dialami sebagai keikutsertaan
dalam kepenuhan hidup kebangkitan. Pasangan suami-istri
membentuk dengan bermacam-macam aktivitas harian,
dimana mereka mengalami kehadiran Tuhan yang bangkit
mulia.
 Doa bersama dalam keluarga merupakan suatu cara
istimewa untuk mengungkapkan dan menguatkan iman
akan Tuhan yang bangkit itu. Hal itu bisa dilakukan
misalnya dengan meluangkan waktu beberapa menit setiap

Temu Guyub - 27 - Keluarga


hari untuk bersama-sama hadir di hadapan Allah yang
hidup, menceritakan kepada-Nya berbagai kegelisahan kita,
berdoa untuk berbagai kebutuhan keluarga kita,
mendoakan seseorang yang sedang mengalami kesulitan,
memohon bantuan untuk mengasihi, bersyukur atas
kehidupan dan berkat-berkat di dalamnya, memohon
Bunda Maria melindungi kita dengan perhatian
keibuannya.
 Paus Fransikus menegaskan, bahwa doa dengan kalimat
sederhana sekalipun, mendatangkan banyak rahmat dan
kebaikan. Saat-saat berdoa adalah saat-saat berahmat bagi
keluarga, yang mencapai puncaknya dalam Ekaristi.
„[Dengan demikian, orang menyadari ikatan erat antara
hidup perkawinan dan Ekaristi. Santapan Perjamuan
Ekaristi merupakan kekuatan dan dorongan untuk setiap
hari menghayati perjanjian perkawinan sebagai “Gereja
rumah tangga.”]

8. Pertanyaan Refleksi: [Setelah memperhatikan pengalaman


konkret yang sudah dibagikan dalam sharing dan
mendengarkan seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih) yang baru saja dibacakan, peserta
diajak untuk merefleksikan bagaimana membangun niat-
niat dan usaha pertobatan agar makin berkembang dalam
spiritualitas perkawinan dan keluarga, makin bersatu dalam
doa dalam terang Paskah. Beberapa peserta dipersilahkan
untuk membagikan apa yang direfleksikan mengenai niat-
niat dan usaha pertobatan itu.

1. Apakah Anda berusaha untuk melihat dan memandang


Yesus sebagai pusat keluarga, yang mempersatukan dan
menerangi perkawinan dan keluarga?
2. Apakah Anda selalu berusaha untuk menemukan
kekuatan perkawinan dan keluarga dalam persatuan dengan
Yesus lewat doa-doa keluarga?

Temu Guyub - 28 - Keluarga


3. Apa niat konkret Anda untuk memberi ruang bagi
kehadiran Yesus di tengah-tengah keluarga Anda?

9. Diskusi, Dialog, Tanya Jawab.


10. Rangkuman oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih,

 Dalam Ajaran Gereja, Yesus adalah pusat keluarga. Ia akan


mempersatukan dan menerangi seluruh kehidupan
keluarga. Yesus hadir di dalam perkawinan dan keluarga
juga di saat-saat sulit. Dalam kesatuan dengan salib dan
kebangkitan Tuhan, kepedihan dan kecemasan yang
dialami keluarga diubah menjadi persembahan penuh
kasih.
 Doa bersama dalam keluarga merupakan suatu cara
istimewa untuk mengungkapkan dan menguatkan iman
akan Tuhan yang bangkit itu.
 Maka pentinglah untuk selalu meluangkan waktu untuk
berdoa setiap hari, untuk bersama-sama hadir di hadapan
Allah yang hidup, menceritakan kepada-Nya berbagai
kecemasan dan suasana hati kita, suasana hati setiap
anggota dalam keluarga, berdoa untuk berbagai kebutuhan
keluarga kita, mendoakan seseorang yang sedang
mengalami kesulitan, memohon bantuan untuk mengasihi,
bersyukur atas kehidupan dan berkat-berkat di dalamnya,
memohon Bunda Maria melindungi kita, melindungi
keluarga dengan perhatian keibuannya.
 Doa mendatangkan begitu banyak kebaikan dan rahmat
bagi keluarga kita. Saat-saat berdoa merupakan saat-saat
berahmat.

11. Doa Permohonan: [Pasutri bisa saling mendoakan, orang


tua mendoakan anak dan sebaliknya, dll]

Temu Guyub - 29 - Keluarga


P Allah Bapa yang Maha baik telah mempersatukan kita
menjadi satu dalam sebuah keluarga. Marilah kita
panjatkan doa-doa dengan penuh iman, harapan dan kasih
kita sebagai putra dan puteri yang dikasihi-Nya:

P : Bagi Gereja Kristus: Tuntunlah Gereja-Mu ya Tuhan, agar


semakin berkembang menjadi keluarga besar dan
mendasarkan tugas perutusannya dengan cinta kasih dan
kesetiaan. Marilah kita mohon…

U. Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.

P : Marilah kita berdoa bagi para orang tua: Allah Bapa


Mahabijaksana, sertailah selalu para orang tua agar mereka
penuh sikap sabar dan penuh kasih dalam mendampingi
anak-anak mereka yang sedang bertumbuh. Marilah kita
mohon…

U : Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.

P : Marilah kita berdoa bagi juga kaum muda: Allah Bapa


maha setia, dampingilah selalu kaum muda kami yang
tengah mempersiapkan masa depan mereka. Semoga
mereka mengalami kegembiraan yang berasal dari iman
kepada Yesus Kristus dalam persekutuan dengan seluruh
Gereja Katolik. Biarlah oleh karena rahmat-Mu mereka
menemukan kebanggaan sebagai orang muda yang beriman
Katolik dan menjadi saksi iman di tengah masyarakat.
Marilah kita mohon…

U : Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.

P : Bagi keluarga kita masing-masing: Allah Bapa


Mahapengasih, berkatilah keluarga kami masing-masing
dalam usaha menciptakan suasana akrab terbuka dan

Temu Guyub - 30 - Keluarga


penuh cinta kasih berdasarkan iman yang mendalam.
Marilah kita mohon:

U : Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.

[…Diberi kesempatan untuk berdoa spontan, misalnya Pasutri


bisa saling mendoakan, orang tua mendoakan anak dan
sebaliknya, dll…]

P :Allah Bapa yang Mahabaik, demikianlah permohonan


kami, sebagai ungkapan cita-cita dan harapan iman kami
akan keluarga-keluarga yang sejahtera dan hidup
berdasarkan tata nilai kristiani. Engkaulah yang
mempersatukan kami dalam persekutuan perkawinan dan
keluarga kini dan sepanjang masa. Amin.

12. Doa Bapa Kami

13. Doa Penutup [Doa kepada Keluarga Kudus. Didoakan


bersama]
Yesus, Maria dan Yosef,
di dalam diri kalian kami merenungkan keagungan cinta
sejati;
kepada kalian, dengan penuh kepercayaan, kami
menyandarkan diri.

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah keluarga kami juga


agar menjadi tempat persekutuan dan senakel doa, sekolah
Injil yang autentik
dan Gereja rumah tangga kecil.

Keluarga Kudus Nazaret,


semoga keluarga-keluarga tidak pernah lagi mengalami
kekerasan, keterasingan dan perpecahan;
semoga siapa pun yang pernah terluka atau melakukan

Temu Guyub - 31 - Keluarga


perbuatan tercela menemukan penghiburan dan
penyembuhan segera

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah kami semua menyadari


akan sifat kudus dan tak terganggu gugat keluarga,
keindahannya di dalam rencana Allah.
Yesus, Maria dan Yosef,
dengarkanlah kami dan terimalah permohonan kami.
Amin.

14. Pengumuman dan Penutup.


P : Tuhan beserta kita!
U : Sekarang dan selama-lamanya!
P : Semoga keluarga kita dilindungi, dibimbing dan diberkati
oleh Allah yang mahakuasa […Pemimpin Ibadat membuat
tanda salib…]
U : Amin.
P : Saudara sekalian, Pertemuan dan Ibadat kita sudah
selesai! Marilah kita memuji Tuhan!
U : Syukur kepada Allah.

15. Lagu Penutup Madah Bakti 543

Temu Guyub - 32 - Keluarga


Pertemuan III

Tema: Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas

Bahan: Seruan Apostolik Paus Fransiskus AMORIS LAETITIA


Sukacita Kasih

Tujuan:

1. Mengajak peserta memiliki kerinduan untuk setia sebagai


pasangan sampai akhir dengan menerima berbagai
tantangan dan memiliki kerinduan untuk bertumbuh serta
menjadi tua bersama, sehingga menjadi cermin dari
kesetiaan Allah sendiri.
2. Peserta memiliki sikap rohani yang tepat dengan melihat
pasangan sebagai milik Allah sendiri. Sikap rohani ini
meminta pasutri dan keluarga-keluarga untuk berhenti
mengharapkan dari pasangan atau anggota keluarganya
sesuatu yang hanya dapat dipenuhi oleh Allah sendiri.

Peserta: Pasangan suami-isteri, keluarga-keluarga dan segenap


umat yang ingin ikut serta.

Waktu: Pukul 19:°° - 20:3° (90 menit)

Model: Pertemuan / Ibadat Keluarga

Metode:

 Sharing pengalaman dengan beberapa pertanyaan


panduan. Bagian ini membawa peserta untuk masuk dalam
pengalaman konkret mereka dalam perkawinan dan
keluarga terlebih mengenai Spiritualitas Cinta yang

Temu Guyub - 33 - Keluarga


Eksklusif dan Bebas. Pengalaman konkret ini dibagikan
kepada peserta yang lain.
 Belajar dari Ajaran Gereja. Bagian ini mengajak peserta
untuk melihat aspek-aspek pokok dari Ajaran Gereja
mengenai Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas
dalam Perkawinan dan keluarga.
 Merefleksikan pengalaman dalam terang Ajaran Gereja.
Bagian ini mengajak peserta untuk melihat pengalaman
mereka terkait Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas
dan memaknainya dalam terang Ajaran Gereja.
 Pertanyaan panduan untuk dialog, diskusi, tanya-jawab.
Bagian ini membuka ruang bagi peserta untuk mengadakan
dialog, diskusi, tanya jawab.
 Usaha dan niat pertobatan. Bagian ini mengajak peserta
untuk menemukan cara-cara konkret untuk menghidupi
Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas dalam
perkawinan dan keluarga.
 Temu Guyub Keluarga ini sebenarnya merupakan sebuah
Katekese Keluarga. Maka pertemuan berlangsung dalam
bentuk Pertemuan/ Ibadat Keluarga. Oleh sebab itu,
Atmosfer doa, kebebasan untuk membagikan pengalaman,
partisipasi aktif peserta, dan kreatifitas pemandu hendaknya
menjadi suasana yang mewarnai setiap pertemuan. Setiap
pertemuan diawali dan diakhiri dengan doa.

Jalannya Pertemuan:

1. Lagu Pembuka: Madah Bakti 530


2. Tanda Salib dan Salam Pembuka.

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan


persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

Temu Guyub - 34 - Keluarga


U Sekarang dan selama-lamanya. Amin.

3. Penjelasan singkat mengenai Tema oleh Pemandu atau


Pemimpin Ibadat.

P Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita berkumpul disini


untuk bersama-sama merenungkan mengenai Spiritualitas
Cinta yang Eksklusif dan Bebas dalam perkawinan dan
keluarga. Paus Fransikus dalam seruan Apostoliknya,
Amoris Laetitia, menulis,” [„Dalam perkawinan orang juga
merasakan menjadi milik orang lain sepenuhnya. Pasangan
suami-istri menerima tantangan dan kerinduan untuk
bertumbuh menjadi tua dan menghabiskan waktu bersama-
sama, dan dengan demikian mencerminkan kesetiaan Allah
sendiri. Keputusan teguh ini, yang membentuk gaya hidup,
merupakan suatu “tuntutan intrinsik perjanjian cinta kasih
suami- istri,” karena “orang yang tidak dapat memilih untuk
mencintai selamanya akan sulit dapat mencintai setulusnya,
bahkan hanya sehari saja.” [AL. Nr. 319). Perkawinan dan
keluarga meminta dari pasangan untuk setia satu sama lain
sampai maut memisahkan. Pasangan suami-isteri
diharapkan untuk menjalani persekutuan sepanjang hidup
mereka dalam perkawinan dan keluarga. Mari kita hening
sejenak, mempersiapkan hati kita agar pertemuan kita ini
berkenan kepada Tuhan […hening sejenak…]

4. Pernyataan Tobat

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajar bahwa perintah


paling utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati,
segenap budi, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Tuhan,
kasihanilah kami

U : Tuhan, kasihanilah kami.

Temu Guyub - 35 - Keluarga


P : Engkau telah menegaskan pula perintah kedua yang sama
dengan yang pertama, ialah mengasihi sesama seperti
kepada diri sendiri. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

P : Engkau telah memberi teladan melaksanakan perintah itu


sampai sehabis-habisnya. Tuhan, kasihanilah kami

U : Tuhan, kasihanilah kami.

P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, -


mengampuni dosa kita, - dan mengantar kita ke hidup yang
kekal.

U : Amin.

5. Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk mencari


dan menyelamatkan umat-Mu yang tersesat dan hilang serta
mengajari para murid untuk saling mencintai. Kami
mohon, bukalah hati kami untuk dengan gembira
menerima kehadiran-Nya di dalam keluarga yang
memampukan kami untuk membangun persekutuan dalam
semangat cinta yang eksklusif dan bebas, semangat setia
sampai akhir yang membawa anugerah keselamatan dan
kehidupan bagi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-
Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. U: Amin.

Temu Guyub - 36 - Keluarga


6. Belajar dari Pengalaman konkret mengenai tema yang
direnungkan. Dibantu beberapa pertanyaan agar sharing
terarah. Pemandu mempersilahkan beberapa peserta untuk
membagikan pengalamannya, [misalnya dengan bantuan
beberapa pertanyaan berikut ini]:

1. Apakah Anda merasakan ada kerinduan dalam hati untuk


selalu dekat dan setia pada pasangan Anda sampai akhir?
Apakah ada cita-cita dalam diri Anda untuk menjadi tua
bersama pasangan Anda?
2. Pernahkah Anda bertengkar dengan pasangan Anda
sampai Anda benar-benar merasa jengkel, marah bahkan
sakit hati? Bagaimana Anda akhirnya sanggup melewati
kejengkelan, kemarahan atau rasa sakit hati Anda?
3. Apakah Anda pernah dikecewakan oleh pasangan Anda?
Maukah Anda bercerita mengenai sebab dari kekecewaan
itu? Dan bagaimana Anda bersikap saat itu sampai Anda
bertahan sampai sekarang?
4. Pernahkah Anda melihat pasangan Anda sebagai milik
Anda?

[Peserta diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman.


Pemandu membantu menjelaskan pertanyaan yang
mungkin kurang begitu dipahami.]

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, Anda semua memiliki


pengalaman, bagaimana Anda menghidupi dan menjalani
kebersamaan Anda dalam perkawinan dan keluarga
lengkap dengan suka-duka yang menyertainya. Kita telah
mendengar pengalaman konkret dari saudara-saudari kita,
bagaimana berjuang dalam perkawinan dan keluarga
dengan semangat cinta. Sekarang mari kita belajar dari
seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris Laetitia (Sukacita
Kasih).

Temu Guyub - 37 - Keluarga


7. Belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). [Salah satu peserta membacakan
kutipan dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan
komentar singkat oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat].

Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas

[„Dalam perkawinan orang juga merasakan menjadi milik


orang lain sepenuhnya. Pasangan suami-istri menerima
tantangan dan kerinduan untuk bertumbuh menjadi tua
dan menghabiskan waktu bersama-sama, dan dengan
demikian mencerminkan kesetiaan Allah sendiri.
Keputusan teguh ini, yang membentuk gaya hidup,
merupakan suatu “tuntutan intrinsik perjanjian cinta kasih
suami- istri,” karena “orang yang tidak dapat memilih untuk
mencintai selamanya akan sulit dapat mencintai setulusnya,
bahkan hanya sehari saja.” Tetapi, hal ini tidak memiliki
makna spiritual bila hukum hanya dihayati sebagai suatu
sikap kepasrahan. Sebaliknya, hal ini adalah perkara hati, di
mana hanya Allah melihat (bdk. Mat 5:28). Setiap pagi
pada saat bangun tidur, kita memperbarui di hadapan Allah
keputusan kita untuk menjadi setia, apa pun yang akan
terjadi sepanjang hari itu. Dan kita semua, sebelum
berangkat tidur, berharap untuk bangun dan melanjutkan
perjalanan hidup ini, dengan mempercayai pertolongan
Tuhan. Maka, setiap suami atau istri menjadi tanda dan
sarana bagi pasangannya, kedekatan dengan Tuhan, yang
tidak pernah meninggalkan kita: ”Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”
(Mat 28:20).

Ada satu titik di mana cinta pasangan suami-istri mencapai


puncak kebebasannya dan menjadi ruang otonomi yang
sehat. Hal ini terjadi manakala masing-masing menyadari

Temu Guyub - 38 - Keluarga


bahwa pasangannya bukanlah miliknya, namun ia
mempunyai Tuan yang jauh lebih penting, Tuhan yang
esa. Tak seorang pun dapat beranggapan memiliki
keintiman paling pribadi dan rahasia dari orang yang
dicintainya; hanya Dia saja yang bisa menempati pusat
hidupnya. Di saat yang sama, prinsip realisme spiritual
menuntut seseorang untuk tidak beranggapan bahwa
pasangannya akan memuaskan seluruh kebutuhannya
sepenuhnya. Perjalanan spiritual setiap pasangan
sebagaimana dinyatakan dengan baik oleh Dietrich
Bonhoeffer-membantu mereka “membuang kekecewaan”
terhadap pasangan mereka, berhenti mengharapkan dari
pasangannya sesuatu yang hanya dapat dipenuhi oleh kasih
Allah sendiri. Hal ini menuntut pengosongan batin.
Ruang istimewa setiap pasangan yang diperuntukkan
bagi relasi mereka dengan Allah tidak hanya membantu
mereka menyembuhkan luka-luka dalam hidup bersama,
namun juga memampukan pasangan menemukan di
dalam kasih Allah makna eksistensinya sendiri. Setiap hari
kita perlu memohon pertolongan Roh Kudus agar
kebebasan batin ini mungkin terjadi.“ [AL. Nr. 319-320).

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, mencintai pasangan


Anda adalah sebuah keputusan. Setiap hari Anda
memperbaharui di hadapan Allah keputusan untuk
mencintai itu.

 Anda berusaha setiap hari untuk setia kepada pasangan


Anda dan memiliki harapan untuk terus melanjutkan
perjalanan hidup karena percaya pada bantuan Tuhan.
Itulah sebabnya mengapa kedekatan dengan Tuhan di
dalam perkawinan dan keluarga merupakan pengalaman
rohani yang memberikan kekuatan untuk setia kepada
pasangan.
 Pasangan suami atau istri menjadi tanda dan sarana bagi

Temu Guyub - 39 - Keluarga


pasangannya, kedekatan dengan Tuhan, yang tidak pernah
meninggalkan kita, sebagaimana dikatakan dalam Injil
Matius: ”Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:20).
 Setiap manusia adalah milik Tuhan. Maka pasangan suami-
isteri harus menyadari bahwa pasangannya bukanlah
miliknya, namun ia mempunyai Tuan yang jauh lebih
penting, Tuhan yang esa. Hanya Tuhan yang memiliki
keintiman paling pribadi dan rahasia dengan manusia
karena ia mengenal hati kita dan berada di pusat
kehidupan kita.
 Pasangan suami-isteri jangan sampai beranggapan bahwa
pasangannya akan sanggup memuaskan seluruh
kebutuhannya sepenuhnya. Perjalanan spiritual setiap
pasangan membantu mereka untuk membuang kekecewaan
terhadap pasangan mereka dan berhenti mengharapkan
dari pasangannya sesuatu yang hanya dapat dipenuhi oleh
kasih Allah sendiri. Hal itu meminta sikap pengosongan
batin. Sikap itu berarti memberi ruang khusus bagi
pasangan untuk membangun relasi dengan Allah saja.

8. Pertanyaan Refleksi: Setelah memperhatikan pengalaman


konkret yang sudah dibagikan dalam sharing dan
mendengarkan seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih) yang baru saja dibacakan, peserta
diajak untuk merefleksikan bagaimana membangun niat-
niat dan usaha pertobatan agar makin berkembang dalam
Spiritualitas Cinta yang Eksklusif dan Bebas. Beberapa
peserta dipersilahkan untuk membagikan apa yang
direfleksikan mengenai niat-niat dan usaha pertobatan.

1. Apakah usaha konkret yang Anda lakukan agar setia


sebagai pasangan sampai akhir dengan menerima berbagai
tantangan dan memiliki kerinduan untuk bertumbuh serta

Temu Guyub - 40 - Keluarga


menjadi tua bersama, sehingga menjadi cermin dari
kesetiaan Allah sendiri?
2. Bersediakah Anda berjuang untuk memiliki sikap rohani
yang tepat terhadap pasangan Anda dengan melihat
pasangan sebagai milik Allah sendiri? Apa tindakan
konkret yang bisa Anda miliki untuk memiliki sikap rohani
seperti itu?
3. Bagaimana Anda memberi kebebasan kepada pasangan
Anda, keleluasaan batin yang memberi ruang kepada
pasangan Anda untuk bertumbuh secara rohani?

9. Diskusi, Dialog, Tanya Jawab.


10. Rangkuman oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih,

 Kesetiaan pasangan terhadap pasangannya menjadi cermin


bagi kesetiaan Allah sendiri. Itu berarti bahwa pasangan
suami-isteri menjadi tanda kesetiaan Allah bagi
pasangannya.
 Kesetiaan adalah soal hati, yang harus diperbaharui terus
menerus setiap hari.
 Oleh sebab itu, di dalam hidup sehari-hari, pasangan
suami-isteri harus berusaha untuk menghidupi perkawinan
mereka dengan semangat cinta yang eksklusif dan bebas.
 Hal itu terjadi pada saat pasangan menyadari bahwa
pasangannya bukanlah miliknya, namun ia mempunyai
Tuan yang jauh lebih penting, Tuhan yang esa sebab tak
seorang pun dapat beranggapan memiliki keintiman paling
pribadi dan rahasia dari orang yang dicintainya. Sebab hanya
Allah sendiri yang menjadi pusat hidup setiap manusia.
 Pada saat yang sama pasangan suami-isteri diminta untuk
tidak beranggapan bahwa pasangannya akan memuaskan
seluruh kebutuhannya sepenuhnya. Hal itu mengandaikan,
bahwa pasangan suami-isteri mengalami pertumbuhan
Temu Guyub - 41 - Keluarga
secara rohani.
 Pertumbuhan rohani membantu pasangan untuk
membuang kekecewaan terhadap pasangan dan berhenti
mengharapkan sesuatu dari pasangan yang hanya dapat
dipenuhi oleh Allah sendiri.

11. Doa Permohonan [Pasutri bisa saling mendoakan, orang


tua mendoakan anak dan sebaliknya, dll]

P : Marilah berdoa dengan mantap kepada Allah, Bapa kita


yang murah hati, yang begitu besar kasih-Nya kepada kita
sehingga Ia telah mengaruniakan Putra-Nya, Yesus Kristus,
kepada kita.

P : Bagi Gereja, persekutuan Kristus: Semoga Bapa


mendorong Gereja-Nya agar selalu menjadi tanda kasih,
harapan dan pengampunan Allah bagi semua orang.
Marilah kita mohon:…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa: Semoga Allah Bapa


yang penuh kasih membimbing para pemimpin bangsa-
bangsa agar mereka memperjuangkan keadilan dan
mengusahakan perdamaian untuk melayani kebahagiaan
semua orang. Marilah kita mohon:…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

P : Bagi semua orang yang terbuang dari kampung halaman


mereka; para korban perang dan penindasan, para
tawanan, para perantau, pengungsi dan mereka yang tidak
mempunyai rumah: Semoga Bapa memberkati mereka
semua untuk menemukan harapan dalam perhatian kami

Temu Guyub - 42 - Keluarga


untuk keadilan, semoga mereka merasakan kehangatan
kasih kami. Marilah kita mohon:…

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

P : Bagi kita semua yang berkumpul di sini, keluarga serta


bagi semua komunitas kristiani: Semoga kebaikan dan
kasih Yesus hidup dan tampak di antara kami terlebih di
dalam keluarga-keluarga oleh karena Allah sendiri begitu
baik bagi kami. Marilah kita mohon: …

U :Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

[…Diberi kesempatan untuk berdoa spontan, misalnya Pasutri


bisa saling mendoakan, orang tua mendoakan anak dan
sebaliknya, dll…]

P : Tuhan, Allah kami, hari demi hari kami mengalami kasih-


Mu yang tak terduga khususnya dalam perkawinan dan
hidup keluarga kami. Dengarkanlah doa kami dan buatlah
kami pantas Kaukasihi, oleh Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

12. Doa Bapa Kami

13. Doa Penutup [Doa kepada Keluarga Kudus. Didoakan


bersama]
Yesus, Maria dan Yosef,
di dalam diri kalian kami merenungkan keagungan cinta
sejati;
kepada kalian, dengan penuh kepercayaan, kami
menyandarkan diri.

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah keluarga kami juga


agar menjadi tempat persekutuan dan senakel doa, sekolah

Temu Guyub - 43 - Keluarga


Injil yang autentik
dan Gereja rumah tangga kecil.

Keluarga Kudus Nazaret,


semoga keluarga-keluarga tidak pernah lagi mengalami
kekerasan, keterasingan dan perpecahan; semoga siapa pun
yang pernah terluka atau melakukan perbuatan tercela
menemukan penghiburan dan penyembuhan segera

Keluarga Kudus Nazaret, buatlah kami semua menyadari


akan sifat kudus dan tak terganggu gugat keluarga,
keindahannya di dalam rencana Allah.
Yesus, Maria dan Yosef,
dengarkanlah kami dan terimalah permohonan kami.
Amin.

14. Pengumuman dan Penutup


P : Tuhan beserta kita!
U : Sekarang dan selama-lamanya!
P : Semoga keluarga kita dilindungi, dibimbing dan diberkati
oleh Allah yang mahakuasa […Pemimpin Ibadat membuat
tanda salib…]
U : Amin.
P : Saudara sekalian, Pertemuan dan Ibadat kita sudah
selesai! Marilah kita memuji Tuhan!
U : Syukur kepada Allah.

15.Lagu Penutup Madah Bakti 540

Temu Guyub - 44 - Keluarga


Pertemuan IV

Tema: Spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan Pendorong

Bahan: Seruan Apostolik Paus Fransiskus AMORIS LAETITIA


Sukacita Kasih

Tujuan:

1. Menghadirkan cinta kasih ilahi dalam perkawinan dan


keluarga dengan saling memperhatikan, saling menghibur
dan saling menolong. Hidup sebagai pasangan suami-isteri
merupakan partisipasi dalam karya Allah sendiri.
2. Mengkontemplasikan suatu pengalaman rohani
mendalam untuk melihat satu sama lain dengan mata
Allah.

Peserta: Pasangan suami-isteri, keluarga-keluarga dan segenap


umat yang ingin ikut serta.

Waktu: Pukul 19:°° - 20:3° (90 menit)

Model: Pertemuan / Ibadat Keluarga

Metode:

 Sharing pengalaman dengan beberapa pertanyaan


panduan. Bagian ini membawa peserta untuk masuk dalam
pengalaman konkret mereka dalam perkawinan dan
keluarga. Pengalaman konkret ini dibagikan kepada peserta
yang lain.
 Belajar dari Ajaran Gereja. Bagian ini mengajak peserta
untuk melihat salah satu segi pokok dari Ajaran Gereja

Temu Guyub - 45 - Keluarga


mengenai Spiritualitas Perkawinan yaitu Spiritualitas
Perhatian, Penghiburan dan Pendorong.
 Merefleksikan pengalaman dalam terang Ajaran Gereja.
Bagian ini mengajak peserta untuk melihat pengalaman
mereka dalam perkawinan dan memaknainya dalam terang
Ajaran Gereja.
 Pertanyaan panduan untuk dialog, diskusi, tanya-jawab.
Bagian ini membuka ruang bagi peserta untuk mengadakan
dialog, diskusi, tanya jawab.
 Usaha dan niat pertobatan. Bagian ini mengajak peserta
untuk menemukan cara-cara konkret dalam menghidupi
Spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan Pendorong dalam
perkawinan dan keluarga.
 Temu Guyub Keluarga ini sebenarnya merupakan sebuah
Katekese Keluarga. Maka pertemuan berlangsung dalam
bentuk Pertemuan/ Ibadat Keluarga. Oleh sebab itu,
atmosfer doa, kebebasan untuk membagikan pengalaman,
partisipasi aktif peserta, dan kreatifitas pemandu hendaknya
menjadi suasana yang mewarnai setiap pertemuan. Setiap
pertemuan diawali dan diakhiri dengan doa.

Jalannya Pertemuan:

1. Lagu Pembuka Madah Bakti 378


2. Tanda Salib dan Salam Pembuka

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

P Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan


persekutuan Roh Kudus selalu beserta kita.

U Sekarang dan selama-lamanya. Amin.

3. Penjelasan singkat mengenai Tema oleh Pemandu atau


Pemimpin Ibadat.
Temu Guyub - 46 - Keluarga
P Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita berkumpul disini
untuk bersama-sama merenungkan salah satu spiritualitas
perkawinan dan keluarga yaitu: Spiritualitas Perhatian,
Penghiburan dan Pendorong. Kita dipanggil untuk
menghadirkan cinta kasih ilahi dalam perkawinan dan
keluarga dengan saling memperhatikan, saling menghibur
dan saling menolong. Hidup sebagai pasangan suami-isteri
merupakan partisipasi dalam karya Allah sendiri. Oleh
sebab itu, kita hendaknya mengkontemplasikan suatu
pengalaman rohani mendalam untuk melihat satu sama lain
dengan mata Allah. Mari kita hening sejenak,
mempersiapkan hati kita agar pertemuan kita ini berkenan
kepada Tuhan […hening sejenak…]

4. Pernyataan Tobat

P : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang membesarkan


dan menghibur hati kami yang lunglai lesu tanpa harapan.
Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

P : Engkau telah membuka mata hati dan budi kami terhadap


hal-hal yang lebih luhur, yang memberikan kebahagiaan
dalam kehidupan keluarga kami. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

P : Engkau telah memanggil kami untuk mengikuti Engkau


menempuh jalan menuju keselamatan lewat perkawinan
dan hidup berkeluarga. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

Temu Guyub - 47 - Keluarga


P : Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang
kekal.

U. Amin.

5. Doa Pembuka

Ya Allah sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas


kesempatan yang Engkau berikan kepada kami, sehingga
pada malam hari ini kami boleh bertemu di tempat ini
untuk merenungkan persekutuan perkawinan dan keluarga.
Utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami
dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya
dalam hidup kami sehari-hari terlebih dalam persekutuan
perkawinan dan keluarga. Ajarilah kami untuk selalu
percaya, bahwa Engkau selalu hadir dalam kehidupan
kami, dalam suka-duka perkawinan dan hidup berkeluarga.
Hadirlah disini, di dalam hati kami masing-masing agar
kegembiraan dan damai sejahtera memenuhi hati dan budi
kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U. Amin.

6. Belajar dari Pengalaman konkret mengenai tema yang


direnungkan. Dibantu beberapa pertanyaan agar sharing
terarah. Pemandu mempersilahkan beberapa peserta untuk
membagikan pengalamannya, [misalnya dengan bantuan
beberapa pertanyaan berikut ini]:

1. Bagaimana Anda sebagai suami, isteri atau anak-anak


menghadirkan cinta kasih Allah dalam perkawinan dan
keluarga? Apakah setiap anggota dalam keluarga Anda
saling memperhatikan, saling menghibur dan saling
menolong satu sama lain?

Temu Guyub - 48 - Keluarga


2. Apakah Anda bersyukur atas pasangan Anda, bersyukur
atas anak-anak Anda, bersyukur atas keluarga Anda? Apa
yang membuat Anda bersyukur? Ataukah Anda justeru
sering mengeluh atau bahkan menyesal bahwa Anda
memiliki keluarga? Apa yang membuat Anda mengeluh?
3. Apakah Anda memiliki pengalaman rohani yang
mendalam atau pengalaman rohani tertentu dalam
menjalani perkawinan dan hidup berkeluarga?

[Peserta diberi kesempatan untuk membagikan pengalaman.


Pemandu membantu menjelaskan pertanyaan yang
mungkin kurang begitu dipahami.]

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, kita semua memiliki


pengalaman, bagaimana menghadirkan cinta kasih ilahi
dalam perkawinan dan keluarga dengan saling
memperhatikan, saling menghibur dan saling mendorong.
Kita telah belajar dari pengalaman konkret, bagaimana kita
melihat, memahami dan memberi makna terhadap
kebersamaan dalam perkawinan dan keluarga. Sekarang
mari kita belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus
Amoris Laetitia (Sukacita Kasih).

7. Belajar dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris


Laetitia (Sukacita Kasih). [Salah satu peserta membacakan
kutipan dari seruan Apostolik Paus Fransikus Amoris
Laetitia (Sukacita Kasih). Kemudian dilanjutkan dengan
komentar singkat oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat].

Spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan Pendorong

[ “Para suami-istri Kristiani bekerja sama dengan rahmat dan


menjadi saksi iman satu bagi yang lain, bagi anak-anak
mereka dan bagi kaum kerabat lainnya.” Allah memanggil
mereka untuk menyalurkan dan merawat kehidupan itu.

Temu Guyub - 49 - Keluarga


Itulah mengapa keluarga “senantiasa merupakan „rumah
sakit‟ terdekat.” Jadi, marilah kita saling memedulikan satu
sama lain, saling mendukung dan mendorong satu sama
lain, dan menghayati ini semua sebagai bagian dari
spiritualitas keluarga kita. Hidup sebagai pasangan suami-
istri merupakan partisipasi dalam karya Allah yang subur,
dan masing-masing bagi pasangannya merupakan dorongan
tetap Roh Kudus. Kasih Allah diwartakan “melalui kata-
kata yang hidup dan konkret pada saat mempelai pria dan
wanita saling mengungkapkan cinta kasih mereka selaku
suami-istri.” Dengan demikian, keduanya merupakan
cerminan timbal balik cinta kasih ilahi yang menghibur
melalui perkataan, tatapan mata, bantuan, belaian, pelukan.
Maka, “keinginan untuk membangun sebuah keluarga
berarti memiliki dorongan untuk menjadi bagian dari
mimpi Allah, dorongan untuk bermimpi bersama-Nya,
dorongan untuk membangun bersama-Nya, dorongan
untuk bergabung bersama-Nya di dalam cerita untuk
membangun sebuah dunia di mana tidak ada orang yang
merasa sendirian.”

Seluruh kehidupan keluarga merupakan suatu “tanah


penggembalaan” yang penuh belas kasih. Masing-masing
dari kita, dengan cermat, melukis dan menulis dalam hidup
orang lain: “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis
dalam hati kami… bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh
dari Allah yang hidup” (2 Kor 3:2-3). Kita masing-masing
adalah “penjala manusia” (Luk 5:10) yang di dalam nama
Yesus “menebarkan jala” (bdk Luk 5:5) kepada orang-
orang lain, atau sebagai petani yang menggarap tanah segar,
yang adalah orang-orang yang dikasihinya, dengan
mengupayakan untuk menghasilkan yang terbaik dari
mereka. Kesuburan perkawinan memiliki arti
mengembangkan, karena “mengasihi seseorang berarti
mengharapkan darinya sesuatu yang tidak dapat

Temu Guyub - 50 - Keluarga


didefinisikan atau- pun diperkirakan; pada saat yang sama
memberinya juga cara-cara untuk memenuhi harapan
terebut.” Hal ini adalah cara menyem- bah Allah, karena
Dialah yang telah menaburkan begitu banyak kebaikan di
dalam diri orang-orang lain dengan harapan agar kita
mengembangkannya.

Adalah suatu pengalaman rohani mendalam untuk


mengon-templasikan orang-orang yang kita cintai dengan
mata Allah dan melihat Kristus di dalam diri mereka. Hal
ini membutuhkan kebebasan dan kesiapsediaan yang
memampukan kita menghargai martabat mereka. Kita
dapat sepenuhnya hadir bagi orang lain hanya dengan
memberikan diri kita sepenuhnya dan melupakan hal-
hal lain di sekitar kita. Orang-orang yang kita cintai layak
mendapat- kan perhatian kita sepenuhnya. Yesus
merupakan teladan kita da- lam hal ini, karena manakala
orang-orang datang berbicara dengan- Nya, Ia akan
memusatkan pandangan-Nya, menatapnya dengan pe- nuh
kasih (bdk. Mrk 10:21). Tidak ada yang merasa tidak
diperhati- kan lewat kehadiran-Nya, karena perkataan-Nya
dan gerak tubuh-Nya mengungkapkan pertanyaan: “Apa
yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” (Mrk
10:51). Inilah yang kita alami di dalam kehidupan
keseharian keluarga. Kita terus-menerus diingatkan bahwa
setiap orang yang tinggal bersama kita pantas mendapatkan
perhatian sepenuhnya, karena ia memiliki martabat tak
terbatas sebagai objek kasih Bapa yang sedemikian besar.
Hal ini menumbuhkan kelemahlembutan yang dapat
“membangkitkan di dalam diri orang lain sukacita merasa
dikasihi. Kelemahlembutan diungkapkan khususnya
dengan memperhatikan penuh kasih dalam menghadapi
keterbatasan orang lain, terutama ketika keterbatasan itu
tampak dengan jelas.”

Temu Guyub - 51 - Keluarga


Di bawah bimbingan Roh, lingkaran keluarga tidak hanya
menyambut kehidupan dengan menciptakannya di dalam
rahimnya, namun juga dengan membuka diri dan
menyebarkan kebaikannya kepada orang-orang lain,
memperhatikan mereka dan mendatangkan kebahagiaan
bagi mereka. Keterbukaan ini diungkapkan khususnya
dalam keramahtamahan, didorong oleh sabda Allah yang
menyerukan: “Janganlah kamu lupa memberi tumpangan
kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa
orang dengan tidak diketahui telah menjamu malaikat-
malaikat” (Ibr 13:2). Ketika sebuah keluarga menyambut
dan menjangkau orang lain, khusus-nya kaum miskin dan
mereka yang terabaikan, ia menjadi “sebuah simbol, saksi
dan pemeran-serta keibuan Gereja.” Kasih sosial, sebagai
suatu refleksi Trinitas, adalah apa yang sungguh-sungguh
menyatukan makna rohani keluarga dan misinya bagi orang
lain, karena kasih itu mewujudnyatakan kerygma dalam
seluruh kebu- tuhan komunitasnya. Keluarga menghayati
spiritualitasnya dengan menjadi sekaligus suatu Gereja
rumah tangga dan sel hidup bagi pengubahan dunia.

Pengajaran sang Guru (bdk. Mat 22:30) dan Santo Paulus


(bdk 1 Kor 7:29-31) tentang perkawinan disisipkan dan
bukan suatu kebetulan dalam dimensi utama dan definitif
eksistensi kita. Kita perlu menemukan kembali kekayaan
pengajaran ini. Dengan mem- perhatikan hal ini, pasangan
suami-istri akan menemukan arti perjalanan yang mereka
lewati. Sesungguhnya, sebagaimana telah kami sampaikan
beberapa kali dalam Seruan ini, tidak ada keluarga jatuh
dari surga yang terbentuk sempurna dan dikemas sekali
dan bagi semua; namun membutuhkan perkembangan
tahap demi tahap dalam kemampuannya untuk mencintai.
Ada panggilan terus-menerus yang datang dari persekutuan
penuh Trinitas, kesatuan mengagumkan antara Kristus dan
Gereja-Nya, komunitas penuh cinta yang adalah Keluarga

Temu Guyub - 52 - Keluarga


Kudus Nazaret, dan persaudaraan tak bercacat yang ada di
antara para kudus di surga. Lagipula, kontemplasi kita akan
kepenuhan, yang belum kita capai, juga memungkinkan
kita memperjelas makna perjalanan historis yang kita buat
sebagai keluarga, dan dengan cara ini berhenti menuntut
suatu kesempurnaan dalam relasi interpersonal kita,
kemurnian tujuan dan konsistensi yang hanya dapat kita
temukan di dalam Kerajaan akhir. Hal ini juga
menghindarkan kita dari sikap menghakimi dengan kasar
mereka yang hidup dalam situasi kelemahan besar. Kita
semua dipanggil untuk terus berjuang menuju sesuatu yang
melampaui diri kita sendiri dan keterbatasan kita, dan
setiap keluarga harus hidup dalam dorongan terus-menerus
ini. Marilah, para keluarga, kita berjalan bersama, marilah
kita terus berjalan bersama-sama! Apa yang telah dijanjikan
kepada kita senantiasa lebih. Jangan kehilangan harapan
karena keterbatasan kita, atau berhenti mencari kepenuhan
kasih dan persekutuan yang telah dijanjikan kepada kita.“
(AL. Nr. 321-325).

 Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih, Gereja mengajar kita,


bahwa suami-isteri dipanggil untuk menjadi saksi iman bagi
yang lain, bagi anak-anak dan bagi sanak saudara dan
kerabat.
 Allah memanggil pasangan suami-isteri untuk menyalurkan
dan merawat kehidupan.
 Itulah sebabnya mengapa keluarga selalu merupakan
rumah sakit terdekat karena saling memperhatikan, saling
menghibur, saling menolong, saling mempedulikan dan
merawat satu sama lain.
 Gereja mengajak keluarga-keluarga, pasangan suami-isteri
untuk saling memedulikan satu sama lain, saling
mendukung dan mendorong satu sama lain, dan
menghayati ini semua sebagai bagian dari spiritualitas
keluarga kita.

Temu Guyub - 53 - Keluarga


 Hidup sebagai pasangan suami-istri berarti ikut serta dalam
karya Allah yang subur, dan masing-masing bagi
pasangannya merupakan dorongan tetap Roh Kudus.
 Kasih Allah disampaikan lewat kata-kata yang hidup dan
konkret pada saat mempelai pria dan wanita saling
mengucapkan janji setia mereka sebagai suami isteri dalam
perkawinan.

8. Pertanyaan Refleksi. Setelah memperhatikan


pengalaman konkret yang sudah dibagikan dalam sharing
dan mendengarkan seruan Apostolik Paus Fransikus
Amoris Laetitia (Sukacita Kasih) yang baru saja dibacakan,
peserta diajak untuk merefleksikan bagaimana membangun
niat-niat dan usaha pertobatan agar makin berkembang
dalam spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan Pendorong.
Beberapa peserta dipersilahkan untuk membagikan apa
yang direfleksikan mengenai niat-niat dan usaha pertobatan.

1. Bagaimana Anda menghadirkan cinta kasih ilahi dalam


perkawinan dan keluarga dengan saling memperhatikan,
saling menghibur dan saling mendorong?
2. Bagaimana Anda menunjukkan dalam kehidupan, bahwa
hidup sebagai pasangan suami-isteri merupakan partisipasi
dalam karya Allah sendiri?
3. Apa usaha konkret Anda agar mampu
mengkontemplasikan suatu pengalaman rohani mendalam
untuk melihat satu sama lain dengan mata Allah?.
4. Apa niat-niat Anda dalam rangka membangkitkan di dalam
diri orang lain, dalam diri pasangan Anda, dalam diri
keluarga Anda sukacita karena merasa dikasihi?
5. Tindakan konkret apa yang dilakukan dalam usaha untuk
bertumbuh dalam spiritualitas Perhatian, Penghiburan dan
Pendorong?

9. Diskusi, Dialog, Tanya Jawab.

Temu Guyub - 54 - Keluarga


10. Rangkuman oleh Pemandu atau Pemimpin Ibadat

Ibu/Bapak, saudari/saudara terkasih,

 Setiap anggota di dalam keluarga dipanggil untuk


menghadirkan cinta kasih ilahi dalam perkawinan dan
keluarga dengan saling memperhatikan, saling menghibur
dan saling mendorong. Hidup sebagai pasangan suami-
isteri merupakan partisipasi dalam karya Allah sendiri.
 Merupakan suatu pengalaman rohani yang mendalam, jika
kita mampu untuk mengkontemplasikan dan melihat satu
sama lain dengan mata Allah. Di dalam keseharian hidup
keluarga, kita terus-menerus diingatkan untuk saling
memperhatikan, saling menghibur dan saling mendorong.
Sikap lemah lembut terhadap setiap anggota di dalam
keluarga membangkitkan di dalam diri orang lain suatu
sukacita karena merasa dikasihi.
 Setiap anggota dalam keluarga, pasangan suami-isteri
berhenti menuntut suatu kesempurnaan dalam relasi
interpersonal kita, sebab kesempurnaan hanya dapat kita
temukan di dalam Kerajaan surga. Dengan demikian, kita
bias menghindari diri dari sikap menghakimi dengan kasar
mereka yang hidup dalam situasi batas, situasi dengan
kelemahan yang besar. Kita semua dipanggil untuk terus
berjuang menuju sesuatu yang melampaui diri kita sendiri
dan keterbatasan serta kelemahan-kelemahan kita. Setiap
keluarga harus hidup dengan dorongan terus-menerus
dalam semangat ini.

11. Doa Permohonan [Pasutri bisa saling mendoakan,


orang tua mendoakan anak dan sebaliknya, dll]
P Ibu-Bapak, Saudara-saudari, kita adalah umat yang dikasihi
Allah, maka marilah kita berdoa kepada Bapa di surga
supaya dilimpahi perdamaian sejati, persatuan dan
rekonsiliasi:

Temu Guyub - 55 - Keluarga


P : Bagi Gereja, Tubuh Kristus yang satu: Semoga kita
sebagai warga Gereja umat yang dikasihi oleh Allah selalu
toleran satu sama lain dan menghargai orang lain serta
pendapat mereka, agar tetap bersatu walaupun berbeda-
beda. Marilah kita mohon:…
U : Tuhan, dengarkanlah doa kami umat-Mu.
P : Kita juga berdoa bagi perdamaian dunia: Semoga para
pemimpin bangsa-bangsa semakin gigih berjuang
menghentikan perlombaan senjata; semoga mereka
mengesampingkan kejayaan bangsanya sendiri serta
kehausan untuk berkuasa dan membodohi rakyat; semoga
negara-negara maju berhenti menguasai serta menghisap
negara-negara berkembang. Marilah kita mohon:…
U : Tuhan, dengarkanlah doa kami umat-Mu.
P : Bagi keluarga-keluarga kristiani: Semoga Keluarga-
keluarga kristiani hidup dalam damai dan kasih; semoga
orang tua dan kaum muda berusaha untuk saling
memahami dan menghargai, serta saling memberi
kesempatan untuk berkembang dalam iman dan
keutamaan-keutamaan kristiani. Marilah kita mohon:…
U : Tuhan, dengarkanlah doa kami umat-Mu.
P : Bagi kita semua: Semoga kita semua menjadi semakin rela
untuk terbuka satu sama lain, semoga kita terbuka juga bagi
masa depan, untuk membangun bersama dunia yang lebih
baik, tempat Allah dapat memberi perdamaian kepada kita.
Marilah kita mohon:…
U : Tuhan, dengarkanlah doa kami umat-Mu.

[…Diberi kesempatan untuk berdoa spontan, misalnya Pasutri


bisa saling mendoakan, orang tua mendoakan anak dan
sebaliknya, dll…]
P : Tuhan, Allah kami, Engkau yang selalu melindungi kami.
Tolonglah kami untuk menanamkan perdamaian sejati di
dunia dan di hati kami. Perdamaian dengan Dikau, dengan

Temu Guyub - 56 - Keluarga


kawan, dan lawan kami, serta di antara bangsa-bangsa.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.

12. Doa Bapa Kami

13. Doa Penutup [Doa kepada Keluarga Kudus. Didoakan


bersama]
Yesus, Maria dan Yosef,
di dalam diri kalian kami merenungkan keagungan cinta
sejati;
kepada kalian, dengan penuh kepercayaan, kami
menyandarkan diri.

Keluarga Kudus Nazaret,


buatlah keluarga kami juga agar menjadi tempat
persekutuan dan senakel doa, sekolah Injil yang autentik
dan Gereja rumah tangga kecil.

Keluarga Kudus Nazaret,


semoga keluarga-keluarga tidak pernah lagi mengalami
kekerasan, keterasingan dan perpecahan; semoga siapa pun
yang pernah terluka atau melakukan perbuatan tercela
menemukan penghiburan dan penyembuhan segera

Keluarga Kudus Nazaret,


buatlah kami semua menyadari
akan sifat kudus dan tak terganggu gugat keluarga,
keindahannya di dalam rencana Allah. Yesus, Maria dan
Yosef, dengarkanlah kami dan terimalah permohonan
kami. Amin.

14.Penutup dan Pengumuman


P: Tuhan beserta kita!
U: Sekarang dan selama-lamanya!

Temu Guyub - 57 - Keluarga


P: Semoga keluarga kita dilindungi, dibimbing dan
diberkati oleh Allah yang mahakuasa […Pemimpin Ibadat
membuat tanda salib…]
U: Amin.
P: Saudara sekalian, Pertemuan dan Ibadat kita sudah
selesai! Marilah kita memuji Tuhan!
U: Syukur kepada Allah.

15.Lagu Penutup Madah Bakti 549

Temu Guyub - 58 - Keluarga


Kumpulan Doa Keluarga Katolik

A.Doa-Doa Harian

1.Doa Pagi
Doa Pagi 1
Ya Allah, Bapa sumber segala kerahiman. Pada awal
hari baru ini kami menghaturkan puji dan syukur kepada-
Mu atas perlindungan-Mu sepanjang malam tadi. Kami
bersyukur atas hari baru yang membawa kesegaran dan
membangkitkan semangat baru bagi hidup kami. Berilah
Kami kemampuan baru untuk menghayati iman dan
mengamalkan kasih sepanjang hari ini.
Bimbinglah kami sepanjang hari ini; arahkanlah
pikiran dan budi kami, jangan sampai akal merancang
pikiran benci dan dendam, tindakan marah dan cemburu,
keinginan jahat dan mementingkan diri. Jagalah lidah dan
bibir kami, jangan sampai terucap kata yang menyakitkan
hati, kata yang kejam menusuk rasa, kata yang tidak benar,
kata yang menghina. Tuntunlah tingkah laku dan perbuatan
kami, supaya sepanjang hari ini kami bekerja sebaik-
baiknya, tidak pernah jemu menolong sesama, selalu ramah
dan tahu terima kasih, menghayati iman dan
mengamalkannya dengan sekuat tenaga kami. Semua ini
kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.
Doa Pagi 2
Allah, Bapa kami yang ada di dalam surga, kami
berterima kasih kepada-Mu karena hari yang baru ini.
Temu Guyub - 59 - Keluarga
Berilah kami iman yang hidup, harapan yang kuat dan cinta
yang ikhlas.
Kami akan berusaha sungguh-sungguh agar segala
pikiran, perkataan yang akan kami ucapkan pada hari ini,
dan segala perbuatan kami berkenan kepada-Mu. Dan
bimbinglah kami dengan terang Roh Kudus-Mu agar kami
semakin serupa dengan Yesus Kristus, Putra-Mu.
Berkatilah keluarga kami dan semua orang yang akan
kami jumpai hari ini. Berkatilah pula persaudaraan kami
dengan mereka, agar menunjukkan kebaikan, seperti
Engkau baik hati bagi semua orang. Semoga teladan Santa
Perawan Maria dalam kesetiaan kepada-Mu dan
keprihatinannya terhadap sesama menjadi semangat hidup
kami pada hari ini. Ini semua kami mohon dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Doa Pagi 3 (Anak-Anak)


Ya Allah, Bapa yang mahabaik, terima kasih atas
perlindungan-Mu sepanjang malam tadi. Terima kasih pula
karena Yesus yang Kau utus menjadi sahabat anak-anak;
Dia selalu menemani aku. Terima kasih juga atas Roh
Kudus yang Kau utus untuk membimbing aku. Semoga
hari ini aku setia mendengarkan bisikan-Nya.
Bapa, berkatilah orang tuaku, pengasuh, pendidik,
sanak-saudaraku, dan teman-temanku. Bantulah juga
mereka yang bersusah hati, sakit, dan menderita. Semoga
mereka merasakan penghiburan dari-Mu. Aku mohon
bimbingan-Mu, ya Bapa, supaya hari ini aku selalu berlaku

Temu Guyub - 60 - Keluarga


sopan dan melaksanakan tugas-tugasku dengan baik; rajin
membantu di rumah dan ramah kepada teman-teman.
Ya Bapa, utuslah santo/a pelindungku, para malaikat
pelindung, dan Bunda Maria sendiri, supaya mendampingi
aku sepanjang hari ini. Ini semua aku mohon dengan
pengantaraan Yesus, Tuhanku. Amin.

2.Doa Sore
Doa Sore 1
Allah Bapa yang maha pengasih, kami bersembah
sujud di hadapan-Mu. Kami bersyukur atas penyertaan-Mu
dari pagi hingga sore ini. Pada kesempatan ini kami
mengenangkan Putra-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus, yang
telah mengalami kegelapan dan maut yang sangat
menakutkan. Menjelang wafat dan pemakaman-Nya, Dia
sungguh-sungguh diliputi rasa takut dan kegelapan maut.
Namun Ia begitu tabah dan setia menghadapi situasi yang
demikian.
Bapa, pada senja hari ini, kami ingin sejenak bersama
Yesus yang menyongsong senja hidup-Nya dengan
bergantung di kayu salib. Sehingga kami memiliki sikap
penyerahan seperti Dia, khususnya dalam menghadapi
kegelapan yang akan tiba ini. Bila hari menjadi gelap
janganlah hidup kami turut menjadi gelap, karena
kegelapan telah Kau ubah menjadi terang kehidupan.
Jagalah kami selalu dalam naungan-Mu, agar kami tidak
jatuh dalam kegelapan. Semoga iman, harapan, dan kasih-
Mu yang tinggal di dalam diri kami tidak hilang lenyap
dalam kegelapan.
Temu Guyub - 61 - Keluarga
Bebaskanlah kami dari segala tipu daya yang dapat
membawa kami ke dalam kegelapan. Janganlah Kau
biarkan semangat kami lemah karena beratnya beban yang
kami tanggung dalam pekerjaan dan situasi pada hari ini.
Utuslah Roh Kudus, Roh Putra-Mu Yesus Kristus
kepada kami, agar kami tetap menjadi anak-anak terang.
Dan bagi saudara-saudara yang telah meninggal: janganlah
Kau biarkan mereka tetap dalam kegelapan alam maut,
tetapi renggutlah mereka dan bawalah masuk dalam
kerajaan terang. Dalam nama Yesus Kristus Tuhan Kami,
permohonan ini kami panjatkan kepada-Mu, sebab Dialah
pengantara kami. Amin

Doa Sore 2 (Anak-anak)


Bapa yang maha baik, pada petang hari ini aku
menghadap Engkau. Aku berterima kasih karena telah Kau
temani dari pagi sampai sore ini. Kepada-Mu aku
persembahkan semua yang sudah aku lakukan sejak tadi
pagi hingga saat ini.
Bapa, kini hari mulai malam. Maka aku berhenti
bermain, dan kini siap untuk mengerjakan tugas-tugas
petang hari. Bantulah aku selama melaksanakan tugas-tugas
ini. Bantulah aku agar dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
masih tertunda.
Bapa kalau hari menjadi gelap, temanilah aku, agar
aku tidak takut. Terlebih janganlah aku dikuasai kegelapan,
agar aku tetap berada dalam terang cahaya-Mu. Inilah
harapanku sepanjang siang hari ini. Tariklah aku bila aku
jatuh ke dalam kegelapan. Aku berdoa juga bagi mereka
Temu Guyub - 62 - Keluarga
yang berada dalam kegelapan, semoga Yesus Kristus, Sang
Penyelamat, menerangi hidup mereka. Tidak lupa aku
mendoakan orang-orang yang sudah meninggal dunia.
Terimalah mereka dalam hidup yang bahagia di surga. Doa
ini aku panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.

3.Doa Malam
Doa Malam 1
(Jika didoakan secara pribadi kata kami dapat diganti aku)
Allah, Bapa di surga, kami berlutut di hadapan-Mu
dan bersembah sujud kepada-Mu. Kami mengucap syukur
atas segala kemurahan-Mu, terlebih atas pemeliharaan-Mu
pada hari yang lalu. Terima kasih pula atas bimbingan-Mu
terhadap pikiran, perkataan, dan perbuatan kami sepanjang
hari tadi.
Utuslah Roh Kudus menerangi budi kami, supaya
kami dapat mengetahui dosa-dosa kami, dan berilah kami
rahmat-Mu supaya kami dapat menyesalinya dengan
sungguh.
Pemeriksaan batin, disusul Doa Tobat…
Bapa, utuslah malaikat-Mu untuk selalu melindungi,
menerangi, membimbing dan menghantar kami.
Sucikanlah jiwa raga kami, agar kami pun hidup suci seperti
Maria yang dikandung tanpa noda.
Ya Bapa, berilah kami berkat-Mu, lindungilah kami
terhadap segala yang jahat, dan bimbinglah kami kepada
kehidupan yang kekal. Amin
Temu Guyub - 63 - Keluarga
Dan semoga orang yang sudah meninggal, khususnya
…. beristirahat dalam ketentraman karena kerahiman
Tuhan. Amin.

Doa Malam 2
Allah, Bapa kami yang ada di surga, pada malam hari
ini, kami menghadap Engkau. Kami mengucap syukur atas
penyelenggaraan-Mu pada siang hari tadi. Bapa, kami sadar
bahwa kami manusia lemah. Maka berilah kami hati yang
tulus dan jujur untuk melihat dan membuka kekurangan-
kekurangan kami dihadapan-Mu. Berilah kami karunia
tobat agar dapat menyesali semua dosa kami dengan tulus.
Pemeriksaan batin, disusul doa tobat…!
Bapa, kami bersyukur karena rahmat pengampunan
yang telah membebaskan kami dari kuasa kegelapan.
Dalam sukacita pengampunan ini kami teringat akan semua
orang yang hidupnya masih dikuasai kegelapan. Utuslah
Putra-Mu ke tengah mereka sebagai terang sejati yang
menghalau kegelapan; semoga mereka semua terbuka
untuk menerima terang Putra-Mu, dan Kau masukkan ke
dalam kerajaan terang.
Ya Bapa, berilah kami hati yang damai dan malam
yang tenang. Apa pun yang terjadi, semoga kami percaya
dan pasrah pada kebijaksanaan-Mu. Semoga esok pagi
kami boleh bangun dengan tenaga dan semangat yang baru
untuk memuji Engkau. Amin.

Doa Malam 3 (Anak-anak)


Temu Guyub - 64 - Keluarga
Allah Bapa yang maha baik, aku berterimakasih
kepada-Mu. Engkau telah membimbing aku sepanjang hari
tadi. Terima kasih karena Yesus yang telah menemani aku.
Terima kasih atas Roh Kudus yang menuntun aku. Terima
kasih pula karena orangtua yang selalu memperhatikan dan
mendidik aku; terima kasih karena sanak saudara, dan
terima kasih karena segala anugerah yang telah aku terima
pada hari ini. Sekarang utuslah Roh Kudus menerangi aku,
supaya aku dapat mengetahui dosa-dosaku, dan bantulah
aku supaya dapat menyesalinya dengan sungguh.
Pemeriksaan batin, disusul Doa Tobat:
Ya Bapa, lindungilah aku malam ini supaya dapat
tidur nyenyak. Semoga besok pagi aku dapat bangun
kembali dengan segar. Aku mohon berkat-Mu untuk orang
tua dan sanak-saudaraku, terutama untuk orang-orang yang
sakit dan menderita.
Utuslah malaikat-Mu selalu berjaga disampingku,
melindungi aku sepanjang malam, dan membangunkan aku
besok pagi. Bapa, Selamat malam. Aku serahkan jiwa-
ragaku ke dalam tangan-Mu, dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.

4.Doa Sebelum dan Sesudah Makan


Sebelum Makan
Bapa yang mahamurah, kami bersyukur atas
makanan yang Kau sediakan bagi kami sebagai tanda
kemurahan dan penyelenggaraan-Mu. Berkatilah makanan
ini agar berguna bagi kesehatan kami, berkatilah mereka
yang telah menyediakannya, dan berkatilah pula kami
Temu Guyub - 65 - Keluarga
semua yang kini berkumpul untuk makan bersama.
Semoga perjamuan ini memupuk semangat persaudaraan
di antara kami, dan mengingatkan kami akan Yesus Kristus,
yang telah menjadikan perjamuan sebagai sarana
kehadiran-Nya di tengah kami, para murid-Nya. Dialah
Tuhan, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sesudah Makan
Bapa yang mahamurah, terima kasih atas rezeki yang
baru saja kami nikmati. Semoga tanda kemurahan-Mu ini
memberikan kekuatan baru untuk meningkatkan
pengabdian kami kepada-Mu dan pelayanan kami kepada
sesama. Semoga makanan ini menumbuhkan dalam hati
kami kerinduan akan Yesus Kristus, roti hidup yang turun
dari surga.
Kami mohon berkat-Mu bagi mereka yang tidak
makan pada hari ini, karena puasa, sakit, dan miskin.
Berkatilah pula semua orang yang mengusahakan
pemerataan pangan bagi umat manusia. Semua ini kami
mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus, rezeki rohani
yang bertahan sampai kehidupan abadi. Amin.

5.Doa Sebelum Belajar:


Doa Sebelum Belajar 1
Allah, Bapa kami, Tuhan Yesus menyiapkan diri
dengan sungguh untuk menjalankan tugas perutusan dari-
Mu. Dan para murid-Nya juga belajar sebelum mereka
Temu Guyub - 66 - Keluarga
diutus ke seluruh dunia. Maka kami pun ingin belajar
dengan baik untuk menyiapkan hari depan kami.
Pertama-tama, ya Bapa, kami bersyukur atas
kesempatan belajar yang Kau berikan ini. Kami mohon,
terangilah akal budi kami, supaya cepat memahami bahan
yang kami pelajari. Berilah kami semangat belajar yang
tinggi, supaya kami dapat belajar dengan rajin, tekun, dan
teratur. Bantulah kami selama belajar ini memusatkan
perhatian hanya pada pelajaran, sehingga tidak mudah
terseret oleh godaan-godaan yang dapat melemahkan
semangat belajar kami. Bapa, dampingilah kami dalam
belajar ini. Amin.

Doa Sebelum Belajar 2


Allah, Bapa di Surga, kami berterima kasih atas
waktu yang boleh kami terima saat ini. Terlebih kami
bersyukur atas kesempatan balajar yang Kau berikan.
Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, terangilah akal
budi kami agar dapat menerima pelajaran dengan baik.
Berilah kami kekuatan untuk memahami pelajaran yang
akan kami pelajari ini. Anugerahilah kami semangat belajar
yang tinggi supaya kami dapat belajar dengan rajin, tekun,
dan teratur. Bantulah kami selama proses belajar ini supaya
dapat memusatkan perhatian kami hanya pada pelajaran,
sehingga tidak mudah terseret oleh godaan yang dapat
melemahkan semangat belajar kami. Tolonglah dan
dampingilah kami dalam belajar ini. Dengan Pengetaraan
Kristus Tuhan kami. Amin.

Temu Guyub - 67 - Keluarga


6.Doa Sesudah Belajar:
Doa Sesudah Belajar 1
Allah, Bapa kami, kami bersyukur kepada-Mu atas
berkat dan penyertaan-Mu selama kami belajar tadi.
Semoga apa yang baru saja kami pelajari berguna bagi
hidup kami dan berguna juga bagi sesama. Ajarlah kami
untuk tidak menjadi sombong atau congkak karena hasil
belajar ini.
Kami mohon ampun atas segala kelalaian selama
belajar tadi. Semoga kesulitan dan kegagalan dalam belajar
tadi tidak membuat kami mudah putus asa. Semuanya ini
kami serahkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan kami. Amin.

Doa sesudah Belajar 2


Allah Bapa yang Maha Kasih Tuhan kami Yesus
Kristus, puji syukur kami haturkan kehadirat-Mu. Terima
kasih Engkau telah menyertai kami sepanjang kami belajar.
Kami akan menyudahi pembelajaran kami kali ini. Semoga
apa yang kami pelajari, dapat kami pahami dengan baik,
dan semoga Engkau memberi kelancaran dalam usaha-
usaha kami di sekolah, saat ujian dan ulangan-ulanngan
yang akan kami tempuh. Berikanlah penerangan dan
kemudahan manakala kami menjawab soal-soal yang akan
kami hadapi. Kami percayakan usaha dan jerih payah kami
kepada-Mu. Karena bagi-Mu tidak ada yang mustahil. Doa
ini kami panjatkan kepada-Mu, ya Bapa, dengan
perantaraan Kristus Tuhan kami. Amien.

Temu Guyub - 68 - Keluarga


7.Doa Sebelum dan Sesudah Bekerja:
Doa Sebelum Bekerja
Allah, Bapa kami, pencipta manusia dan alam
semesta, kami bersyukur kepada-Mu, bahwa dengan
bekerja kami boleh ambil bagian dalam karya-Mu
menyejahterakan dan membahagiakan umat manusia.
Kami mohon bimbingan-Mu dalam melaksanakan
pekerjaan kami hari ini. Arahkanlah pikiran, perkataan,
dan perbuatan kami, agar dalam Dikau kami memulai dan
menyelesaikannya.
Bimbinglah agar kami dapat bekerja dengan
semangat kasih, dengan riang, rajin, dan jujur; lebih-lebih
agar kami dapat bekerjasama dengan Dikau dan sesama.
Dan kalau menjumpai kesulitan, semoga kami tidak kecil
hati apalagi putus asa. Semua jerih payah yang akan kami
jumpai nanti kami persatukan dengan pengorbanan Yesus
Kristus, yang hidup bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus kini dan sepanjang masa. Amin.

Doa Sesudah Bekerja


Allah, Bapa yang penuh kasih setia, kami bersyukur
kepada-Mu atas bimbingan dan kasih-Mu, yang kami alami
selama kami melaksanakan pekerjaan yang baru saja kami
selesaikan. Semoga hasil yang kami capai berguna bagi
hidup kami dan berkenan pada-Mu. Semoga kami tidak
menjadi sombong karena keberhasilan kami. Kami sadar
Temu Guyub - 69 - Keluarga
bahwa semua hasil yang baru saja kami capai berasal dari-
Mu juga. Bapa, kami mohon maaf atas kesalahan dan
kekurangan yang kami lakukan dalam bekerja tadi.
Semoga kami tidak menjadi putus asa karena
mengalami kegagalan. Semua kerja kami ini kami
persatukan dengan karya Yesus Kristus yang hidup, dan
berkuasa bersama Dikau, dan Roh Kudus kini, dan
sepanjang masa. Amin.

B.Doa-Doa Khusus

1.Doa Orang Yang Bertunangan


Ya Bapa di surga, kami bersyukur atas kasih yang
telah bersemi dalam hati kami. Dengan bimbingan-Mu
kami ingin menguji dan mematangkan hubungan cinta
kami dengan lebih sungguh-sungguh. Kami menyadari
kelemahan manusiawi kami. Maka kami menyerahkan
masa pertunangan ini ke dalam tangan-Mu. Kami ingin
mempergunakannya selaras dengan kehendak-Mu.
Ya Bapa, semoga lewat masa pertunangan ini kami
semakin saling mengenal. Bantulah kami agar dapat saling
bersikap terbuka, dan jauhkanlah kami dari sikap sengaja
menyembunyikan kelemahan, agar keluarga yang akan
kami bangun sungguh kokoh.
Bimbinglah kami supaya setia kepada-Mu. Tegurlah
kami bila suatu saat melangkah terlalu jauh atau melanggar
kehendak-Mu. Jauhkanlah kami dari setiap bahaya dan
godaan. Kami berharap bahwa masa pertunangan ini dapat
kami lalui dengan selamat, dan mambawa manfaat besar
Temu Guyub - 70 - Keluarga
bagi keluarga yang akan kami bangun. Tetapi, kalau Bapa
sendiri mempunyai rencana yang lain untuk kami masing-
masing, semoga kamipun percaya akan kebijaksanaan dan
kehendak-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

2.Doa Persiapan Perkawinan


Ya Bapa, kami berdua berterima kasih kepada-Mu,
karena Engkau menciptakan kami satu bagi yang lain, dan
bahwa kami bisa berjumpa dan saling mengasihi. Biarlah
kasih itu tumbuh dalam diri kami, agar kami semakin saling
mengerti dan saling membahagiakan. Segala cinta sejati
berasal dari Dikau dan terarah kepada Dikau. Hidup kami
Enkau beri makna baru karena kasih ini. Tunjukan kepada
kami jalan yang tepat menuju tujuan tersebut, bantulah dan
tolonglah kami dalam perjalanan ini. Amin.

3.Doa Untuk Calon Mempelai


Jika pendoa calon mempelai sendiri, “mereka” diganti
“kami.”
Ya Bapa di surga, kami bersyukur Engkau telah
menumbuhkan kasih dalam hati para calon mempelai
(kami), khususnya … dan … yang Engkau panggil untuk
menyiapkan diri membangun keluarga baru. Bantulah
mereka (kami) mematangkan hubungan cinta dengan lebih
sungguh-sungguh.
Kami menyerahkan mereka (diri kami) ke dalam
tangan-Mu. Semoga mereka (kami) mempergunakan masa
persiapan ini selaras dengan kehendak-Mu. Bimbinglah
Temu Guyub - 71 - Keluarga
mereka (kami) supaya setia kepada-Mu, tegurlah bila suatu
saat mereka (kami) melangkah terlalu jauh atau melanggar
kehendak-Mu. Jauhkanlah setiap bahaya dan godaan yang
menyesatkan. Kami berharap bahwa masa persiapan ini
dapat mereka (kami) lalui dengan selamat, dan membawa
manfaat besar bagi jemaat dan masyarakat, dan teristimewa
bagi keluarga yang kelak akan mereka (kami) bangun.
Ya Bapa, kami berdoa pula bagi para calon
mempelai yang akhirnya harus saling berpisah dan masing-
masing mengambil jalan sendiri. Semoga mereka dapat
menerima kenyataan ini dengan tabah, dan tetap percaya
akan kebijaksanaan-Mu. Semoga peristiwa ini justru
mengantar mereka untuk menemukan jalan atau pasangan
hidup yang lebih tepat. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

4.Doa Untuk Ibu yang Sedang Bersalin


Allah, Bapa kami, pandanglah kami semua yang
sedang gelisah mendoakan …… yang sedang menghadapi
persalinan. Betapa cemas dan gelisah dia karena sakit
bersalin. Betapa dia berjuang keras untuk melahirkan
manusia baru di tengah kami. Berilah dia kekuatan dan
ketenangan. Tabahkanlah dia dalam menghadapi sakit
bersalin ini. Tenangkanlah hatinya supaya persalinan
berlangsung tanpa kesulitan.
Semoga sesudah penderitaan dan pengorbanan yang
berat ini ia menikmati kegembiraan karena lewat dia
seorang manusia baru telah dilahirkan di dunia. Semoga
kesehatannya segera pulih, sehingga ia dapat menunaikan

Temu Guyub - 72 - Keluarga


tugasnya merawat dan membesarkan bayinya. Semua ini
kami mohon demi Kristus, Tuhan, pengantara kami.
Amin.

5.Doa Sebelum Kelahiran Anak


Allah, Bapa yang maha pengasih, kami bersyukur
kepada-Mu karena akan lahir manusia baru dalam keluarga
kami. Sungguh, Engkau sendirilah yang telah menciptakan
dia lewat keluarga kami.
Semoga kami semua sungguh siap, lahir dan batin,
menyongsong anak yang Kau anugerahkan kepada kami;
kalau pun anak yang akan lahir nanti tidak sesuai dengan
keinginan kami, semoga kami tetap percaya akan
kebijaksanaan-Mu, dan menerima dia dengan senang hati.
Semoga bayi yang kami nantikan ini lahir dengan selamat,
dan kehadirannya membawa kebahagiaan di tengah kami.
Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, yang kelahiran-Nya
sungguh membawa damai dan sukacita bagi seluruh bumi.
Dialah pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

6.Doa Sesudah Kelahiran Anak


Kata kami dapat diganti dengan kata saya (sesuaikan
saja)!
Allah pencipta semesta, kami bersyukur kepada-Mu
karena seorang anak telah lahir ke dunia dengan selamat.
Terima kasih karena Engkau telah memberikan kekuatan
Temu Guyub - 73 - Keluarga
kepada ibu (sebutkan nama ibu), sehingga mampu
melewati situasi sulit ini dengan selamat.
Dalam suasana gembira ini kami ingat akan Kanak-
kanak Yesus yang kelahirannya telah membawa kesukaan
besar bagi seluruh umat manusia. Kami semua menanggapi
kehadiran anak ini dengan penuh syukur. Semoga anak ini
mendapatkan kasih dari saudara-saudaranya dan
kehadirannya membawa sukacita bagi kami semua.
Bantulah kami, agar dapat membesarkan dia dengan
penuh kasih. Semoga kami semua siap berkorban demi dia
dan siap pula menghadapi segala keprihatinan yang
mungkin akan menimpa kami karena anak kami ini, seperti
yang dialami Maria dan Yosep tatkala mengasuh Yesus.
Bantulah kami untuk mencintainya dengan kasih
yang tulus dan mendidiknya dalam semangat iman serta
takwa kepada kepada-Mu. Semoga karena berkat-Mu, ia
makin bertambah besar dan makin bertambah pula
hikmatnya, semakin berkenan pada-Mu dan sesamanya.
Demi Kristus Pengantara kami. Amin.

7.Doa Sehati Sejiwa


Bapa yang mahapengasih, Engkau mempertemukan
kami sebagai suami istri, supaya bersama-sama sehati-sejiwa
menghayati hidup dan menjalani tugas-tugas di dunia ini.
Kami bersyukur atas kebahagiaan yang Kauberikan kepada
kami berdua sebagai buah cinta. Kami bersyukur pula
karena pengharapan yang membesarkan hati kami berdua
dalam menghadapi masa depan.
Temu Guyub - 74 - Keluarga
Kami mohon: dampingilah kami berdua, supaya
sanggup melaksanakan tugas perkawinan menurut
kehendak-Mu. Semoga kami setia kepada-Mu dalam
untung dan malang, seperti Yesus tetap setia tatkala
menderita di Taman Zaitun. Semoga kami selalu setia satu
sama lain, dan tidak jemu-jemu mengusahakan kebahagiaan
satu sama lain. Semoga dari hari ke hari, perpaduan hati
kami semakin kuat. Sehingga setelah selesai tugas di dunia
ini, kami berdua Engkau perkenankan hidup berbahagia
bersama-Mu dalam kehidupan yang kekal dan kedamaian
abadi. Amin.

8.Doa untuk Pasangan Suami Istri


Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah
menjunjung perkawinan menjadi sarana keterlibatan suami-
istri dalam karya penciptaan-Mu. Bahkan Engkau telah
menguduskannya, dan menjadikannya sakramen cinta
Kristus kepada jemaat.
Bantulah para suami-istri, agar selalu setia satu sama
lain; tak jemu-jemu mengusahakan kebahagiaan pasangan;
tak enggan untuk saling berkorban; berani bersikap jujur
dan terbuka demi keutuhan keluarga; tidak lalai untuk
saling menopang bila menanggung beban; dan siap saling
mengampuni bila suatu saat mereka jatuh.
Semoga mereka saling mendukung dalam
menghadapi godaan yang mengancam keutuhan keluarga.
Buatlah perpaduan kasih mereka semakin kuat, dan
perkawinan mereka sungguh menjadi sakramen kasih
Kristus terhadap Gereja. Bapa, dalam kesempatan ini kami

Temu Guyub - 75 - Keluarga


sangat prihatin akan suami-istri, (khususnya Saudara … dan
…,) yang perkawinannya terancam kegagalan. Ampunilah
mereka karena tidak mampu menjadikan perkawinan
mereka sebagai sakramen kasih Kristus sendiri kepada
jemaat. Tunjukkanlah jalan yang terang kepada mereka
untuk mengatasi keadaan keluarga yang sangat
memprihatinkan ini.
Apapun yang terjadi, bantulah mereka tetap
mempertahankan keutuhan keluarga. Berilah mereka
kekuatan agar dalam cobaan ini mereka tidak
meninggalkan Dikau; sebaliknya tetap berusaha
mendekatkan hati kepada-Mu, baik secara pribadi maupun
lewat keterlibatan mereka dalam jemaat-Mu. Semoga
mereka tetap diterima di kalangan umat-Mu, dan mendapat
dukungan serta penghiburan dalam cobaan yang berat ini.
Semua ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami. Amin.

9.Doa Orang Tua Untuk Anak:


I
Kalau anak hanya satu, kata “mereka” diganti “dia”
Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah menciptakan
anak kami menurut gambar dan citra-Mu sendiri. Terima
kasih atas martabat luhur yang Kau berikan kepada
mereka, dan terima kasih bahwa kami boleh menjadi alat-
Mu untuk mengasuh mereka.

Temu Guyub - 76 - Keluarga


Ya Bapa, kami serahkan mereka kepada
kebijaksanaan-Mu. Jagailah mereka agar semakin
menyerupai Yesus, yang semakin besar semakin bertambah
pula hikmat-Nya, semakin berkenan pada-Mu dan pada
sesama.
Tuntunlah mereka agar tetap setia pada panggilannya
selaku orang kristen; bantulah mereka menekuni tugas
mereka dengan penuh semangat dan tanggung jawab;
lindungilah mereka dari segala marabahaya. Terangilah
mereka dalam memilih jalan hidup yang selaras dengan
kehendak-Mu. Semoga mereka setia kepada jalan hidup
yang telah mereka pilih, dan dapat menjadikan
panggilannya sebagai sarana pengabdian kepada
masyarakat, kepada jemaat, dan kepada-Mu sendiri. Bila
mereka mengalami kesulitan, sudilah Engkau selalu
mendampingi, jangan sampai semangat mereka kendor
apa lagi putus asa.
Kami mohon berkat-Mu bagi anak-anak yang
terpaksa berpisah dari orangtua, lalu mengikuti orangtua
asuh; semoga dalam keluarga yang baru pun mereka
mendapatkan kasih yang mereka perlukan. Kami berdoa
pula bagi anak-anak yang karena berbagai sebab tidak
memperoleh bimbingan selayaknya. Peliharalah mereka,
dan bantulah kami agar dapat turut mendampingi mereka
menyiapkan masa depan. Terlebih kami berdoa bagi anak-
anak yang terlantar dan gagal. Sudilah Engkau
membangkitkan kasih dalam diri setiap orang untuk
membantu mereka membina masa depan yang penuh
harapan. Permohonan ini kami serahkan kepada

Temu Guyub - 77 - Keluarga


kebijaksanaan-Mu, Bapa, sebab Engkaulah Bapa sekalian
anak, demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

II
Ya Allah, Bapa setiap insan, Engkau tahu bahwa
kami sangat menyayangi anak-anak kami, dan berusaha
sungguh-sungguh membahagiakan mereka, sebab itulah
tanggungjawab kami. Kami mohon, ya Bapa, lindungilah
anak-anak kami, dan bimbinglah mereka supaya selalu
hidup baik. Janganlah Kau biarkan mereka jauh daripada-
Mu karena terbujuk oleh dosa. Teguhkanlah hati mereka
jangan sampai terpengaruh oleh kebiasaan jahat, apalagi
sampai melanggar perintah-Mu.
Restuilah kami, supaya dapat menanamkan dalam
hati mereka semangat cinta akan Gereja dan kesucian, agar
sejak kecil mereka tahu mengabdi Engkau. Jagalah
kesehatan mereka, dan lindungilah mereka terhadap segala
marabahaya. Semoga mereka selalu setia kepada-Mu,
sehingga kelak Kau perkenankan berbahagia di surga
selama-lamanya. Dan akhirnya, jiwa raga serta suka-duka
mereka, kami percayakan kepada-Mu, Allah yang maha
bijaksana dan maha pengasih, yang hidup dan berkuasa,
kini dan sepanjang masa. Amin.

10.Doa Untuk Anak-Anak melalui Santa Monika


Santa Monika yang kami hormati, pelindung bagi
semua ibu dan ayah, tolong peliharalah anak-anak kami,
terutama mereka yang telah menjauhi jalan Allah dan

Temu Guyub - 78 - Keluarga


gereja-Nya. Naungilah mereka, lindungilah mereka.
Buatlah agar mereka tetap setia dalam janji baptis mereka.
Berilah kekuatan kepada mereka agar selalu
menjalani jalan-jalan Tuhan, sekalipun mereka harus
mengalami godaan nilai-nilai kehidupan yang palsu yang
memenuhi dunia kami sekarang ini. Biarlah mereka ikut
menikmati segala sukacita kehidupan abadi. Amin.

11.Doa Anak Untuk Orang Tua:


Doa Anak Untuk Orang Tua I
Bapa di surga kami bersyukur dan bergembira karena
Engkau telah memberi kami orang tua yang baik dan
menyayangi kami. Mereka telah membesarkan kami, selalu
melindungi kami, memberi kami makan dan pakaian.
Tolonglah ibu dan ayah kami setiap hari, supaya selalu
bersikap adil dan bijaksana dalam mendidik dan
membesarkan kakak, adik-adik dan saya sendiri. Berilah
supaya ayah ibu selalu sehat dan kami selalu patuh kepada
mereka. Tolonglah keluarga kami supaya selalu membantu
bila bekerja, saling menghibur bila susah dan saling
menguatkan bila menderita, sehingga kami semua tetap
bersatu padu, rukun, dan setia satu sama lain. Tinggalah
selalu beserta kami, sebab Dikaulah Tuhan kami, kini dan
sepanjang masa. Amin.

Doa Anak Untuk Orang Tua II


Ya Allah, Bapa yang penuh kasih sayang, kami
bersyukur kepada-Mu atas orangtua kami. Lewat mereka

Temu Guyub - 79 - Keluarga


Engkau telah menciptakan kami. Melalui kasih sayang
mereka, Engkau menyayangi kami. Mereka mendidik,
mendampingi, dan menuntun kami. Mereka membesarkan
kami dan menjadi sahabat kami.
Berkatilah mereka senantiasa. Berilah mereka
kesabaran. Terangilah akal budi mereka supaya mereka
selalu bertindak bijaksana. Berilah mereka kesehatan agar
tetap mampu menjalankan tugas mereka sebagai pembina
keluarga. Berilah rezeki secukupnya untuk kami semua;
dan hindarkanlah orangtua kami dari marabahaya.
Sempurnakan-lah kasih mereka satu sama lain, sehingga
mereka dapat menjaga kelestarian perkawinan, dan tetap
setia pada janji perkawinan mereka.
Semoga mereka dapat menjalankan tugas dengan
baik bagi Gereja, masyarakat, dan keluarga. Buatlah
keluarga kami menjadi Gereja kecil yang selalu mengasihi-
Mu dan mengasihi Yesus, Putra-Mu.
Kami mohon pula berkat-Mu untuk semua orangtua,
yang dengan rela dan penuh tanggung jawab telah
menjalankan tugas selaku orangtua atas anak-anak mereka.
Semoga pengorbanan mereka tidak sia-sia. Bila mereka
menghadapi kesulitan dan tantangan, sudilah Engkau
menunjukan jalan keluar yang diperlukan. Jangan biarkan
mereka merana karena kegetiran hidup ini.
Kami berdoa pula bagi para orangtua yang sering
dilupakan oleh anak-anak mereka. Sudilah Engkau
menghibur dan menguatkan hati mereka. Teristimewa
kami berdoa bagi para orangtua yang merasa gagal dalam
membangun keluarga dan mendidik anak-anak. Semoga

Temu Guyub - 80 - Keluarga


kepedihan ini tidak membuat mereka putus asa, tetapi
semakin menyadarkan mereka untuk senantiasa bersandar
pada-Mu.
Bapa, semua permohonan ini kami unjukan kepada-
Mu demi Yesus Kristus Putra-Mu, yang menjadi teladan
kami dalam menghormati dan mengasihi orangtua. Dialah
pengantara kami untuk selama-lamanya. Amin.

12.Doa Remaja untuk Orang Tua


Ya Tuhan, aku sungguh bersyukur pada-Mu atas
segala anugerah yang telah Engkau berikan padaku. Tuhan
yang maharahim, aku juga berterima kasih karena Engkau
telah memberikan kepadaku orang tua yang baik, yang
dengan segala kemampuan dan ketulusannya rela
membesarkan dan mendidik aku sebagai anak. Berilah
mereka kekuatan dan kesehatan yang cukup sehingga
mereka masih Engkau perkenankan meyaksikan dan
merasakan segala hasil jerih payahku sebagai balas budi
yang belum tentu sebanding dengan segala jerih payah dan
pengorbanan mereka.
Tolonglah ya Tuhan, agar orangtuaku sanggup
mengerti, bahwa sebagai anak muda aku memerlukan
kebebasan untuk memilih teman, bergaul dan berkumpul.
Buatlah mereka percaya dan mempunyai pandangan yang
positif. Karena Engkau memberikan mereka kepercayaan
untuk mencintaiku. Tuhan mampukanlah aku untuk selalu
menjaga kepercayaan yang telah mereka berikan kepadaku.
Tuhan, sudilah selalu mendampingi kami anak-anak-Mu.
Dikaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Temu Guyub - 81 - Keluarga


13.Doa Keluarga
Allah, Bapa kami yang Maha kasih, kami sekeluarga
datang bersembah sujud di hadapan-Mu. Kami bersyukur
atas segala rahmat-Mu di dalam kehidupan keluarga kami
ini.
Engkau menghimpun kami semua yang tinggal
bersama kami sebagai satu keluarga. Kami bersyukur
karena Engkau menganugerahkan rahmat keselamatan
kepada kami melalui Yesus Kristus, Putera-Mu.
Bapa, Kami percaya Engkau menyertai keluarga kami
ini, sehingga keluarga kami benar-benar menjadi gereja
rumah tangga yang bertumbuh dan berkembang dalam
keutamaan-keutamaan Kristiani: iman, harapan dan kasih.
Kami percaya, Engkau membimbing keluarga
kami dalam kesulitan hidup yang kami alami setiap hati.
Kuatkanlah kami sekeluarga, bilamana kami tergoda untuk
jatuh ke dalam dosa dan menyimpang daripada-Mu.
Tumbuhkanlah iman kami agar setiap hari kami
tetap teguh menghadapi tantangan-tantangan nyata di dalam
kehidupan. Kuatkanlah harapan kami agar tidak mudah
putus asa ketika rencana-rencana kami seakan-akan
mengalami kegagalan.
Semoga berkat rahmat-Mu semua yang tinggal
bersama kami, saling berbagi kasih satu sama lain, belajar
berkorban dan rela memberi maaf dan pengampunan.
Bapa, Kami serahkan keluarga kami seutuhnya ke
dalam penyelenggaraan kasih-Mu. Semoga segala bentuk
kejahatan Kau singkirkan jauh-jauh dari keluarga kami.
Temu Guyub - 82 - Keluarga
Biarlah kehangatan dan kedamaian, senantiasa menyertai
keluarga kami dan cinta kasih-Mu mewarnai hidup keluarga
kami sehari-hari.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putera-Mu,
Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau, dan
Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

14.Doa Untuk Anggota Keluarga yang Sedang Sakit


Bapa yang maha pengasih, kami sekeluarga sangat
prihatin, karena anggota keluarga kami, …, sedang sakit.
Dalam keprihatinan ini kami ingat akan Yesus Kristus, yang
Engkau beri kuasa menyembuhkan orang-orang sakit.
Percaya akan kuasa-Mu, kami serahkan saudara kami yang
sakit ini kepada kebijaksanaan-Mu. Dengan penuh iman
dan harapan kami mohon: Kuatkanlah dia dalam deritanya,
dampingilah dan hiburlah dia dalam kesunyian dan
kesepiannya, dan teguhkanlah dia dalam iman dan
harapan. Sudilah Engkau menyembuhkan dia dari penyakit
yang dideritanya.
Semoga dalam menanggung sakit ini ia ingat akan
Yesus yang menderita sangat hebat demi keselamatan
semua orang. Bantulah ia menyatukan sakitnya dengan
penderitaan Yesus sendiri, supaya akhirnya ia pun boleh
bersatu dengan Yesus yang bangkit dan mulia. Terangilah
dia agar mampu memetik hikmah dari pengalaman
sakitnya ini. Semoga ia semakin memahami makna

Temu Guyub - 83 - Keluarga


kehidupan, bahkan dapat melihat sakitnya sebagai karunia
yang mendatangkan aneka karunia.
Kami berdoa juga bagi mereka yang sakitnya tak
tersembuhkan. Semoga dengan hati terbuka mereka
menerima kebijaksanaan-Mu. Bagi kami sendiri, semoga
peristiwa ini semakin menyadarkan kami akan tanggung
jawab kami terhadap mereka yang sakit. Semoga karena
berkat-Mu kami selalu berusaha melayani mereka dengan
senang hati. Sebab kami sadar bahwa apa pun yang kami
perbuat bagi mereka, itu kami perbuat bagi Yesus Kristus
sendiri, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan
sepanjang masa. Amin.

15.Doa Untuk Anggota Keluarga yang Sudah


Meninggal
Allah, pangkal kehidupan semua insan, Engkau telah
memanggil … dari tengah-tengah kami untuk kembali ke
hadirat-Mu. Dia sekarang berada di pangkuan-Mu. Tetapi
kami tetap merasa bersatu dengan dia. Sebab kami semua
adalah putra-Mu, kami sama-sama anggota Tubuh Kristus
yang satu, warga persekutuan kaum beriman dahulu, kini,
dan yang akan datang.
Kami yakin bahwa hidupnya hanyalah diubah,
bukannya dilenyapkan; dan bahwa suatu kediaman
abadi kini tersedia baginya di surga: Didasari oleh
keyakinan ini, semoga dalam menghadapi maut yang tak
terelakkan kami tidak lagi merasa takut, karena sungguh-
sungguh didukung oleh harapan akan hidup abadi yang
Kau janjikan kepada kami.

Temu Guyub - 84 - Keluarga


Bapa, ampunilah segala dosanya, dan terimalah dia
dalam pangkuan kasih-Mu. la telah mati seperti Kristus;
maka perkenankanlah ia pun bangkit seperti Kristus. Kami
berdoa pula bagi semua orang yang telah Kau panggil
mendahului kami. Karena belas kasih dan kerahiman-Mu,
semoga mereka memperoleh kebahagiaan bersama para
kudus-Mu.
Ya Bapa, semua harapan ini kami haturkan kepada-
Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, dalam
persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
16.Doa Menyonsong Peristiwa Penting dalam Keluarga
Ya Allah, Bapa yang maha pengasih, Engkau maha
bijaksana dan maha tahu. Maka kami mempercayakan diri
kami dan peristiwa penting yang akan kami jalani kepada
kebijaksanaan-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu, karena
beberapa hari lagi saudara (anak) kami … boleh menjalani
… Kami semua sangat berbahagia menghadapi saat yang
penting ini. Semoga peritiwa ini menghantar dia ke tahap
baru dalam hidupnya sebagai orang beriman, dalam
pengabdiannya kepada-Mu, dan dalam pelayanannya
kepada sesama. Semoga dia mempersiapkan diri lahir dan
batin untuk menyongsong peristiwa penting ini, dan semoga
kami semua mendukung dia agar semakin mantap.
Bantulah kami selama menyongsong peristiwa
penting ini. Restuilah kami selama masa persiapan ini;
berkatilah kami semua dalam melaksanakan karya penting
yang kini kami hadapi. Semoga kami dapat
melaksanakannya dengan baik. Semoga kami semua
mengusahakan kerjasama yang baik, dan ambil bagian aktif
demi keberhasilan perayaan nanti. Semoga kebersamaan
Temu Guyub - 85 - Keluarga
dalam menyiapkan dan melaksanakan peristiwa penting ini
semakin meningkatkan persekutuan kasih antar kami.
Ya Bapa yang maha bijaksana, Engkaulah satu-
satunya tumpuan harapan kami. Sudilah Bapa mengatur
yang sebaik-baiknya bagi kami. Demi Kristus, pengantara
kami. Amin.

C.Doa Penyerahan Keluarga:

1.Doa Penyerahan Keluarga kepada Kerahiman Ilahi


Bapa yang Mahakuasa dan kekal, keluarga kami
menyerahkan diri dan seisi rumah kami kepada Yesus,
Raja kerahiman.
Yesus yang Maharahim, kami mengakui Engkau
sebagai Raja Kerahiman. Bawalah kami ke dalam hati-Mu
yang Maharahim, sumber kesembuhan kami. Bantulah
kami mengandalkan kebaikan-Mu. Berilah kami rahmat
untuk menjalani hidup ini dengan kesabaran dan
penyerahan diri kepada kehendak-Mu, bukan hidup dalam
penyesalan masa lalu atau kecemasan akan masa depan.
Sembuhkanlah luka- luka dan ketidaksediaan kami untuk
mengampuni dan menghalangi kami mendekatkan diri
kepada-Mu. Demi kerahiman-Mu, tolonglah kami
berdamai dengan diri-Mu dan sesama. Ubahlah kami
sedemikian rupa sehingga kami memancarkan belas kasih-
Mu di dalam keluarga kami, masyarakat kami dan dunia
melalui tindakan, kata-kata, dan doa kami. Sucikanlah kami
dengan Darah-Mu yang mulia dan segarkanlah kami

Temu Guyub - 86 - Keluarga


dengan air kehidupan yang mengalir dari Hati-Mu yang
terluka.
Datanglah, ya Roh Kudus, ajarlah, bimbinglah, dan
ilhamilah kami pada saat keraguan dan kebimbangan.
Berilah kami keberanian dan ketekunan dalam doa. Kami
percaya bahwa Engkau senantiasa menyertai kami
sekeluarga, dan bahwa melalui doa penyerahan ini, Engkau
akan membawa damai, kesembuhan, dan rekonsiliasi yang
kami butuhkan dalam hidup ini.
Datanglah Tuhan Yesus, perbaruilah hati kami,
pulihkanlah keluarga kami. Amin.

2.Penyerahan Keluarga kepada Tuhan Yesus


Tuhan Yesus, Engkau menguduskan hidup
berkeluarga dengan hidup sendiri dalam keluarga Santo
Yusuf di Nazaret. Kami sekeluarga berkumpul di
hadapanMu untuk membaharui penyerahan seluruh
keluarga kami kepada-Mu, raja dan pusat segala hati.
Kami mohon: tinggallah dirumah kami ini dan
kuasailah kami. Semoga rumah kami merupakan pusat
kehidupan kristiani, dimana kami mengasihi Allah Bapa
dengan segenap hati dalam persaudaraan dengan Dikau,
Putera Allah dan Gembala hati kami.
Ya, Yesus Kristus, semoga kami hidup menurut
pedoman Injil-Mu, rukun, bijaksana, sederhana, sayang
menyayangi, hormat-menghormati, tolong-menolong
dengan senang hati. Berilah supaya keramahan dan cinta
kasih, semangat pengorbanan, kerajinan, dan penghasilan

Temu Guyub - 87 - Keluarga


yang cukup selalu berada dalam keluarga kami. Semoga
keluarga kami memegang peranan yang terhormat di dalam
masyarakat, dan menjadi garam serta terang bagi keluarga-
keluarga di sekitar kami.
Berkatilah kami agar janganlah seorang di antara
kami menjauh dari pada-Mu, satu-satunya sumber
kebahagiaan kami. Dikau kami puji bersama Bapa dan Roh
Kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.

3.Doa Penyerahan kepada Keluarga Kudus Nazareth


Keluarga Kudus, Teladan dan Pelindung segenap
keluarga Kristiani, di bawah naunganmu kami serahkan
keluarga kami. Bila hidupmu kami renungkan kembali,
tergeraklah hati kami untuk menimba semangatmu.
Bapa Yusuf dan Bunda Maria, sejak terbentuknya
keluargamu, nyatalah kesediaan untuk saling menerima dan
mendukung yang ditopang oleh tanggapanmu atas
panggilan Allah. Seluruh perjuangan hidupmu diwarnai
oleh iman, kelutusan dan kerendahan hati, ikut membantu
menangkap kehendak Allah yang terwujud dalam tanggung
jawab dan cintamu kepada Yesus. Dalam hidup
tersembunyi di Nazaret, Bapa dan Bunda bekerja keras
membanting tulang dan hidup sederhana.
Asuhlah kami untuk menyambut kehadiran Yesus di
antara kami; menciptakan keheningan di tengah kesibukan,
berani menyimpan sabda-Nya di dalam hati sebagai
pegangan hidup persaudaraan sehari-hari; mau
bekerjasama, saling membantu dan meneguhkan dan
bukan menambah penderitaan.
Temu Guyub - 88 - Keluarga
Tuhan Yesus, semoga berkat kedudukan-Mu sebagai
titik temu dalam keluarga kami, kami bersedia meluangkan
waktu untuk saling bertemu, menjalin relasi manusiawi yang
matang, sehingga rumah kami terasa aman tenteram dan
penuh kasih 89aying. Ajarilah kami untuk mengambil sikap
yang tepat antara tugas dan kepentingan pribadi maupun
keluarga.
Keluarga Kudus Nazaret, kami percaya bahwa
dengan menimba semangat hidupmu semakin terpancarlah
dari hidup kami kesaksian dan pewartaan mengenai kasih
sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yusuf, sekarang
dan selama-lamanya. Amin.

4.Doa Penyerahan kepada Bunda Maria


Santa Maria, Bunda Allah, kami bersyukur karena
Allah telah membebaskan engkau dari noda dosa sejak
engkau dalam kandungan; Ia berkenan memperhatikan
kerendahan hatimu dan mengangkat engkau menjadi ibu
Sang Juruselamat. Kami bersyukur pula karena engkau
telah menjadi teladan orang beriman. Dalam menanggapi
panggilan Allah, engkau menyerahkan diri segenap hati
dengan berkata, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku
menurut perkataan-Mu.”
Ya Bunda kami, para puteramu sangat mencintai
engkau dan ingin mengikuti teladanmu. Mohonkanlah
kami rahmat Allah, agar kami selalu berusaha melakukan
kehendak Allah.
Temu Guyub - 89 - Keluarga
Bunda yang penuh kasih sayang, kami serahkan
kepadamu segenap keluarga kami. Sudilah engkau selalu
melindungi kami sekeluarga. Semoga kami semua menjadi
anak-anak yang patut kepadamu dan saling mengasihi
dengan tulus hati.
Kami serahkan kepadamu segenap warga masyarakat
kami bersama para pemimpinnya. Sudilah engkau
melindungi mereka dalam setiap usaha membangun bangsa
dan negara.
Ya ratu pencinta damai, bantulah agar segala bangsa
bersatu hidup rukun dan damai. Bukalah jalan iman bagi
mereka yang belum mengenal puteramu, Yesus.
Doakanlah mereka yang dianiaya karena iman dan
kebenaran. Semoga mereka tabah dan tetap setia kepada
Yesus, puteramu.
Ya Bunda Maria, penolong yang sejati, hantarkanlah
semua permohonan kami ini ke hadapan puteramu, Sang
Maharaja Kerajaan Damai, tempat setiap doa permohonan
dikabulkan, setiap beban hati diringankan dan segala
kelemahan dikuatkan. Dialah Tuhan kami, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.

5.Doa Keluarga Kepada Bunda Maria


Santa Maria Bunda Allah dan Bunda kami juga,
kami serahkan segenap keluarga kami, dan apa yang kami
cintai dan miliki, kami serahkan kepada perlindunganmu
dan doa restumu, kuasailah rumah kami, terimalah kami

Temu Guyub - 90 - Keluarga


semua sebagai milikmu. Dengan bimbinganmu ya Bunda,
kami ingin mentaati perintah Allah dan Gereja.
Berilah kami kekuatan, agar di dalam kesulitan yang
berat pun, kami tetap teguh bertahan dalam iman, dan setia
kepada Anakmu. Bantulah agar dalam segala persoalan
hidup, kami dapat mengambil keputusan yang tepat.
Hantarlah kami seutuhnya dalam pengabdian kepada
Anakmu, agar semakin menyerupai engkau dalam kasihmu
kepada Allah. Anugerahilah kami rahmat, supaya semakin
mampu memancarkan sinar kasihmu dalam lingkungan
dan masyarakat kami.
Bimbinglah agar keluarga kami sungguh-sungguh
menjadi sel perdamaian serta kerukunan bagi semua
golongan dan masyarakat kami. Agar orang yang
tersandung dan tersesat hidupnya dapat melihat terang yang
membebaskan. Kuatkanlah kami dan berilah kami
keberanian serta kerelaan membawa silih atas semua dosa
dan kedurhakaan di sekeliling kami, dengan setiap hari
mempersembahkan karya kami.
Ya Bunda, terimalah kami di dalam hatimu, yang
penuh keibuan dan tahan uji dalam derita. Bimbinglah
kami, agar semakin dalam kami menyelami rahasia
Putramu yang Illahi, Dialah yang menentukan jalan
kebenaran serta kehidupan,
hari ini dan sepanjang hidup kami. Amin.

Temu Guyub - 91 - Keluarga


6.Doa kepada Santo Yusuf I
Santo Yusuf, engkau telah menunaikan tugasmu
dengan gemilang sebagai bapak keluarga kudus di Nazaret.
Dengan setia engkau mendampingi Maria. Dengan tekun
engkau bekerja mencukupi nafkah Maria dan Yesus.
Tanpa mengeluh engkau menempuh perjalanan yang jauh
dan berat guna menyelamatkan kanak-kanak Yesus dari
bahaya pembunuhan. Dengan penuh tanggung-jawab
engkau membesarkan dan mendidik Yesus. Engkau tetap
rendah hati dan sederhana kendati menerima anugerah
besar, yakni menjadi kepala keluarga kudus dan pengasuh
Yesus, Putra Allah.
Maka kami mohon ya, bapa Yusuf, penjaga keluarga
Nazaret, doakanlah kami pada Yesus. Bila ditimpa bahaya,
lindungilah dan selamatkanlah kami. Bila menghadapi
keraguan, kegoncangan, dan ketidakpastian, kuatkanlah
hati kami agar tetap berharap, dan teguhkanlah iman kami
agar jangan sesat. Bila mendapat anugerah dan berhasil
dalam karya, jagalah kami jangan sampai menjadi sombong
dan kurang waspada. Bantulah kami membina keluarga
Kristen yang dijiwai semangat cinta kasih, keakraban dan
keterbukaan antar seluruh anggota. Semoga keluarga kami
dapat memancarkan ajaran Kristus - anakmu dan menjadi
contoh bagi para tetangga. Akhirnya kami mohon berkat
dan restumu bagi kami sekeluarga, dan sudilah
menghantarkan doa-doa kami ke hadapan Yesus, Tuhan
kami, yang bersatu dengan Allah Bapa dan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
7.Doa Kepada Santo Yusuf II

Temu Guyub - 92 - Keluarga


Santo Yusuf yang mulia, aku berlutut di hadapanmu
untuk memohon perlindunganmu. Aku memilihmu
sebagai ayah, pelindung dan pembimbingku. Di bawah
perlindunganmu aku percayakan tubuh dan jiwaku, semua
yang menjadi milikku, kehidupan dan kesehatan.
Terimalah aku sebagai anakmu. Lindungilah aku dari
semua bahaya dan jerat musuh. Bantulah aku setiap saat
dan terutama pada saat kematianku. Amin.

8.Doa Para Pekerja Kepada Santo Yusuf


Terpujilah Santo Yusuf, engkau memperoleh rahmat
untuk berada bersama Yesus dan Maria. Dan melalui
pekerjaanmu, engkau telah menopang hidup keluarga
Nazaret dengan pengorbanan, penuh cinta dan pengabdian;
Kami mohon, bantulah kami supaya kami dapat
melaksanakan pekerjaan kami sehari-hari dengan tanggung
jawab dan semangat Kristiani, dan mempersembahkannya
demi kemuliaan Allah. Amin.

9.Doa Mohon Pekerjaan


Ya Allah, kami mohon kepadaMu dengan
perantaraan Santo Yusuf, tukang kayu dari Nazareth,
pekerja yang penuh pengorbanan, supaya kami dapat
menopang keluarga kami melalui pekerjaan yang layak dan
mampu mencukupi keluarga kami serta bertumbuh dalam
hidup dan kasih kepadaMu dan sesama. Kami mohon
dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, PuteraMu,

Temu Guyub - 93 - Keluarga


yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau, kini dan
sepanjang segala masa. Amin.

10.Doa Harian Kepada Santo Yusuf


Santo Yusuf yang mulia, terdorong oleh keyakinan
akan kekuatanmu, aku mohon supaya engkau melindungi
aku di dalam jurang kesedihanku. Aku percaya bahwa tidak
ada seorangpun yang akan menolak permohonanmu.
Jadilah pembelaku, terutama pada saat kematianku, dan
mohonkanlah rahmat bagi jiwaku, ketika jiwaku terlepas
dari badanku dan berisitirahat di tangan Tuhan. Amin
Santo Yusuf yang baik, Suami Maria, lindungilah
kami; jadilah pembela bagi Gereja dan Tahta Suci dan
lindungilah orang tuaku, sahabat-sahabatku dan semua
orang yang telah berbuat baik dalam hidupku. Amin.

11.Doa Santo Yusuf (Paus Fransiskus)


Salam, Penjaga Sang Penebus, mempelai Santa
Perawan Maria. Kepadamu Allah mempercayakan Putra-
Nya yang Tunggal. Di dalam dirimu Maria menaruh
kepercayaan-nya, bersamamu Kristus menjadi manusia.
Santo Yusuf, kepada kami juga, perlihatkan dirimu seorang
bapa dan bimbing kami di jalan kehidupan. Perolehkan
bagi kami rahmat, belas kasih, dan keberanian, serta
lindungi kami dari setiap kejahatan. Amin.

12.Doa Keluarga kepada Santo Antonius Padua


Temu Guyub - 94 - Keluarga
Tuhanku dan Allahku, Engkau telah mengutus St
Antonius dari Padua, si pengkhotbah yang ulung di dalam
gerejaMu untuk memuji dan memuliakan nama-Mu.
St. Antonius yang terkasih, dengarkanlah doa yang
kami sampaikan dalam namamu bagi keluarga kami dan
untuk semua orang yang berbakti kepada-Nya. Jadilah
perantara bagi kami dan perolehkan bagi kami rahmat
surgawi untuk menanggung beratnya beban kami.
Tolonglah kami pada saat-saat kami lemah, jadilah pembela
kami melawan penyakit dan bahaya bagi tubuh serta jiwa
kami. Bantulah kami dalam menanggung penderitaan dan
pencobaan, serta teguhkanlah kami dalam iman.
Perolehkan bagi kami kebaikan hati Tuhan agar kami
boleh mengambil bagian dari kemurahan hati Allah dengan
mereka yang miskin dan menderita.
Dengarkanlah doa-doa kami, ya St. Antonius yang
melakukan banyak mukjizat. Dengan murah hati jawablah
kami, yang menaruhkan kepercayaan kami kepada doamu
yang pasti didengarkan oleh Allah.
Ya St. Antonius, doakanlah kami agar kami pantas
menerima janji-janji Kristus. 3X. Amin.

Temu Guyub - 95 - Keluarga

Anda mungkin juga menyukai