Anda di halaman 1dari 1

PERAN ASAS-ASAS YANG TERKANDUNG DALAM HUKUM

Hukum merupakan suatu peraturan yang dibuat oleh Lembaga berwenang yang memuat
suatu sanksi di dalamnya bagi si pelanggar. Hukum juga dibuat untuk mengatur tingkah laku
atau prilaku manusia supaya tidak menyimpang dari nilai-nilai dan norma yang berlaku di
Masyarakat. Hal itu pun sebagaimana menurut Ulpian mengenai hukum yaitu pengetahuan
yang bersifat surgawi dan manusiawi, yang mana pengetahuan tentang apa yang benar dan
yang tidak benar. Dengan begitu adannya hukum adalah bukan semata hanya untuk
mengatur, melainkan juga mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh kita sebagai
subjek hukum.
Penulisan di muka dapat diindikasikan bahwa memang suatu peraturan hukum itu pada
dasarnya untuk mengatur. Tetapi dalam hal ini peraturan hukum juga tidak dapat
direalisasikan secara sempurna dalam suatu peristiwa hukum tanpa adanya suatu pondasi
yang dapat mengokohkan hukum tersebut. Pondasi yang dimaksud adalah asas yang
terkandung dalam suatu hukum.
Ketika berbicara mengenai asas maka kita akan membicarakan mengenai unsur yang sangat
penting dan pokok dari peraturan hukum. Menurut Satjipto Rahardjo dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Hukum, bahwa asas hukum merupakan “Jantugnya” peraturan hukum. Hal
tersebut dikarenakan asas hukum merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu
hukum, itu berarti peraturan hukum itu akan kembali kepada asas-asas tersebut.
Paton menyebutkan bahwasannya asas hukum bukan hanya berisi peraturan-peraturan hukum
saja, melainkan mengandung nilai dan tuntutan-tuntuan etis. Oleh karena itu asas hukum
merupakan jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial dan
pandangan etis masyarakatnya.
Asas hukum bukanlah merupakan suatu peraturan hukum, namun untuk memahami suatu
hukum maka harus mengetahui asas-asas hukum yang terkandung di dalamnya. Oleh karena
itu untuk memahami hukum tidak bisa hanya melihat dari peraturan-peraturan hukumnya
saja, melainkan kepada asas-asas hukumnya juga.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa asas diibaratkan sebagai pondasi dan peraturan hukum
sebagai kontruksi bangunan di atasnya. Ketika suatu kontruksi bangunan tanpa adanya
pondasi maka akan mudah roboh yang mana akan mengakibatkan lemahnya suatu peraturan
hukum yang berlaku di masyarakat karena dengan asas hukum inilah yang memberikan
makna etis kepada peraturan-peraturan hukum dan tata hukum.

Sumber bacaan:
Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti, 2012.

Anda mungkin juga menyukai