Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENDAHULUAN MATERI 1

Nama : Annida Fadhilah Subekti


NRP : 183020173
Kelompok :D
Asisten : Puteri Septi Asyanti

1. Hitung HCl 4,5 N yang harus ditambahkan untuk membuat HCL 0,95 N sebanyak
500mL
Jawab :
Rumus : 𝑉1 × 𝑁1 = 𝑉2 × 𝑁2
𝑉1 × 4,5 𝑁 = 500 𝑚𝐿 × 0,95 𝑁
500 𝑚𝐿 ×0,95 𝑁 475
𝑉1 = = = 105,56 𝑚𝐿
4,5 𝑁 4,5

Jadi, HCl yang harus ditambahkan yaitu sebanyak 105,56 mL.

2. Jelaskan tujuan dan prinsip dari penetapan kadar abu metode gravimetri?
Tujuan: Untuk mengetahui kadar abu dan mineral dalam bahan makanan yang dibakar
sempurna dalam tanur dengan cara pemijaran hingga bebas karbon yang berguna untuk
diidentifikasi. Kadar abu yang didapatkan ini menggambarkan banyak mineral yang
tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Penentuan kadar abu ini digunakan
sebagai parameter nilai gizi bahan makanan.
Prinsip: Berdasarkan pemijaran sampai bebas karbon, zat organik terurai menjadi CO2
dan H2O, residu yang didapat dalam bahan makanan tersebut, dianggap sebagai kadar
abu.

3. Sebutkan 4 metode lain selain destilasi dan gravimetri pada analisis kadar air?
Jawab :
a. Metode khemis
1) Cara titrasi Karl Fischer
2) Cara kalsium karbid
3) Cara asetil klorida
b. Metode fisis
1) Berdasarkan tetapan dielektrikum
2) Berdasarkan konduktivitas listrik (daya hantar listrik) atau resistensi
3) Berdasarkan resonansi nuklir magnetik (NMR = nuclear magnetic
resonance) (Sudarmadji, 2010).

4. Sebutkan sumber arsen yang dapat mengkontaminasi bahan pangan!


Arsen banyak ditemukan di dalam air tanah. Hal ini disebabkan arsen merupakan
salah satu mineral yang memang terkandung dalam susunan batuan bumi. Arsen
dalam air tanah terbagi dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi, terbentuk dalam
kondisi anaerobik, sering disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah bentuk teroksidasi,
terjadi pada kondisi aerobik, umum disebut sebagai arsenat (Jones, 2000).
Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa
substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan
terpapar pada manusia. Jadi, Arsen merupakan senyawa kimia yang dihasilkan
secara alami dalam kerak bumi, sehingga sumber zat ini dapat ditemukan dalam
air, udara, dan tanah secara alami (kompas, 2008).
Arsen terkandung dalam ikan dan makanan laut lainnya, seperti udang, cumi-cumi,
dan kerang. Kandungan arsen dalam makanan laut mencapai angka lebih dari 4,5
mikrogram arsen/g berat basah. Arsen juga terdapat dalam daging dan sayur-
sayuran, namun jumlahnya amat kecil (Sriwulan, 2020).

5. Teh seberat 2,54 gram diketahui kadar air sebesar 9,63 % dan didapatkan berat
residu 0,993 gram. Hitung kadar padatan terlarut dalam teh!
Jawab :
𝑊 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) = × 100
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,993 𝑔
𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (%) = × 100 = 39,09 %
2,54 𝑔

𝑇𝑃𝑇 = 100% − (% 𝑎𝑖𝑟 + % 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)


𝑇𝑃𝑇 = 100% − (9,63% + 39,09% ) = 51,28%
Jadi, total kadar padatan terlarut dalam teh yaitu 51,28%
MATERI 1
KELOMPOK E

1. Hitung normalitas HCl jika ditimbang 30 mg boraks dengan volume titrasi


1.58 mL!
Diketahui : -Berat boraks = 30 mg
-V tritasi = 1, 58 mL
-BE boraks = 190,7

Ditanya : Hitung normalitas HCl ?

Penyelesaian :

N HCl =

= 0,0996 N

2. Sebutkan 3 perbedaan pengabuan cara basah dan kering?


Jawaban.
- Cara kering biasa digunakan untuk penentuan total abu dalam suatu bahan
makanan dan hasil pertanian, sedangkan cara basah untuk trace element.
- Cara kering untuk penentuan abu yang larut dan tidak larut dalam air serta
abu yang tidak larut dalam asam memerlukam waktu yang relatif lama
sedangkan cara basah memerlukan waktu yang cepat.
- Cara kering memerlukan suhu yang ralatif tinggi, sedangkan cara basah
dengan suhu relatif rendah. ( Sudarmadji, 2010)

3. Sebutkan 5 sifat timbal?


Jawaban.
- Berwarna putih kebiru – biruan dan mengkilap.
- Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
- Tahan radiasi, tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
- Daya hantar listrik kurang baik (konduktor yang buruk).
- Memiliki massa atom relative 207,2. ( Rafriticia, 2015)

4. Apa yang dimaksud dengan residu dan suspense


Jawaban.
- Residu adalah segala sesuatu yang tertinggal atau tersisa didasar cairan
atau zat.
- Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat.
Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang
dilarutkan dalam zat cair tersebut. Contohnya campuran kopi dengan air.
( Novie, 2012)

5. Diketahui berat tomat 2.80 gram, volume destilat 2.35 mL, faktor destilasi
0.9832. tentukan kadar air tomat !
Diketahui : -W tomat = 2,80 g
-V destilasi = 2,35 mL 2, 35 x 1 g/ = 2,35 g
-FD (faktor destilasi) = 0,9832

Ditanya : Kadar air tomat ?


Penyelesaian :
Kadar air (%) = x FD x 100

= x 0,9832 x 100
= 82, 52 %
TUGAS PENDAHULUAN MATERI 1

NAMA : Sansan Galih


NRP :183020058
KELOMPOK :B
ASISTEN : Windy Angelina Rianti

1. Apa yang dimaksud dengan abu ?


Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara
pengabuannya. (Sudarmadji,dkk. 2010)

2. Sebutkan kelemahan dan kelebihan metode gravimetri pada analisis


kadar air?
Kelamahan metode gravimetric pada analisis kadar air yaitu bahan lain
disamping air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap air
misalnya alcohol, asam asetat. Kemudian dapat terjadi reaksi selama
pemanasan yg menghasilkan air atau zat mudah menguap lain,contoh gula
mengalami dkomposisi atau karamelisasi. Bahan yang mengandung bahan
yang dapat mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah
dipanaskan.
Kelebihannya metode gravimetric pada analisis kadar air yaitu caranya relative
mudah dan murah. (Sudarmadji,dkk. 2010)

3. Tepung terigu seberat 2,54 gram diketahui berat cawan kosong konstan
sebesar 25,853 gram, berat cawan dan abu konstan 26,829 gram hitung
kadar abu yang didapat.
Diketahui :
Berat Tepung terigu (sampel) : 2,54 gram
Berat Cawan kosong konstan : 25,853 gram
Berat cawan dan abu konstan : 26,829 gram
Ditanyakan : kadar Abu (%)?
Jawab :
Wcawan abu−Wcawan kosong konstan
Kadar Abu (%) = x 100
Ws
26,829−25,853
Kadar Abu (%) = x 100 = 38,425 %
2,54

Jadi , kadar abu yang didapat yaitu 38,425%

4. Sebutkan tujuan dan prinsip dari penentuan kadar besi metode


spektofotometri?
Tujuan : Untuk mengetahui kadar besi dalam suatu bahan pangan
Prinsip : Kandungan besi dalam bahanpangan dianalisa dengan
mengkonversikan besi dari bentuk Fero menjadi Feri dengan menggunakan
oksidator seperti K₂S₂O₆ (Potasium Perisulfat) atau H₂O₂ (Hidrogen Peroksida)
kemudian direaksikan dengan KSCN (Potasium Tiosianat) sehingga
membentuk Feritiosianat yang berwarna merah. Warna yang terbentuk dapat
diukur absorbansinya pada spektofotometer dengan panjang gelombang
480nm.

5. Tentukan volume titrasi yang digunakan dalam pembakuan jika diketahui


normalitas NaOH 0,1146 N dengan berat oksalat 52 mg !
Diketahui :
N NaOH : 0,1146 N
Berat oksalat : 52 mg
BE Oksalat : 63,035
Ditanyakan : V titrasi ?
Jawab :
mg asam oksalat
N NaOH = V NaOH X BE oksalat
52 mg
0,1146 N = V NaOH X 63,035
V NaOH = 7,198 mL
Jadi, Volume titrasi yang digunakan 7, 198 mL
Nama : Ajeng Purnama Sari
NRP : 183020118
Kelompok :C
Tanggal Pelaporan : 19 November 2020
Asisten : Hasya Rayhana R.

TUGAS PENDAHULUAN

Materi 1

1. Mekanisme spektrofotometri uv-vis


Mekanisme dari spektrofotometer uv-vis menganut hukum Lambert Beer.
Dalam hukum ini jika cahaya monokromatik yang melewati satu media,
maka sebagian cahaya lainnya akan diserap dan sebaian dipantulkan.
Sementara sebagian lagi akan dipancarkan. Semakin besar suatu
konsentrasi, maka semakin besar nilai absorbansinya.
2. Pada gravimeteri suhu pengeringan yang digunakan adalah 105°C karena
suhu optimum dalam pengeringan. Sehingga pengeringan pada bahan akan
merata dan tidak terjadinya case hardening pada bahan. Pada umumnya
penentuan kadar air dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven
pada suhu 105-110ºC selama 3 jam atau sampai didapat berat yang
konstan.
3. Dik.
Berat oksalat = 30 mg
Volume pemakaian = 4,36 mL
Dit.
Normalitas KMnO4 ?
Jawab :

N KMnO4 =

= 0,1092 N
4. Dik.
W sampel = 3,15 gram
Absorbansi sampel = 0.85
Persamaan Linier
y = 0.235 + 2.6478x
Dit. Kadar Fe dari baso tersebut?
Jawab
Y = 0,235 + 2,6478x
0,85 = 0,235 + 2,6478x

X =

X = 0,2323 mg/ml

Kadar Fe (%) =

= 0,074 %

5. 3 contoh garam organik dan garam anorganik


Garam organik  natrium asetat, natrium benzoat, natrium etanoat
Garam anorganik  kalsium fosfat, kalium sulfat, magnesium
fosfat
TUGAS PENDAHULUAN MATERI 2
Nama : Annida Fadhilah Subekti
NRP : 183020173
Kelompok :D
Asisten : Puteri Septi Asyanti

1. Sebutkan fungsi larutan yang digunakan dalam penentuan kadar pektin dan Bagaimana
pengaruh pH terhadap pembentukkan gel dari pektin?

Fungsi larutan yang digunakan pada penetapan substansi pectin yaitu HCl berfungsi untuk
melarutkan senyawa-senyawa lain, CaCl2 untuk mengendapkan kalsium pektat, NaOH
untuk menghilangkan suasana asam yang terbentuk, AgNO3 utuk indikator bebas dari Cl
pada larutan sampel.

Pengaruh pH pada Pembentukan gel adalah makin rendah PH, gel makin keras dan jumlah
pektin yang diperlukan Semakin sedikit Tetapi pH yang terlalu rendah akan menimbulkan
Smeresis, yaitu air dalam gel akan keluar Pada Suhu kamar. Sedang kan PH yang ter lalu
tinggi Juga akan menyebabkan gel Pecah, PH yang baik adalah 3.1 – 3.2 (Winarno 1992).

2. Sebutkan 5 metode lain (kualitatif dan kuantitatif) untuk penentuan karbohidrat!

a. Uji kualitatif: Uji molisch, Uji seliwanoff, Uji benedict, Uji barfoed, dan Uji fehlings.

b. Uji kuantitatif: cara Luff Schoorl, cara Munson-Walker, Cara Lane-Eynon, metode
oksidasi dengan larutan ferrisianida alkalis, metode iodometri, dan cara khromatografi
(Sudarmadji, 2010).

3. Sebutkan fungsi dan komposisi dari larutan somogy I dan II!

Somogy I dan larutan Somogy II sebagai reagen yang merupakan campuran dari kupri
sulfat, Na-karbonat dan asam sitrat atau campuran dari kupri sulfat dan K-Na terlarut. K-
Na terlarut berfungsi sebagai pencegah terjadinya endapan kupri oksida yang ada di dalam
reagen. Fungsi penambahan larutan Somogy I untuk menjernihkan larutan sampel dan
mengendapkan senyawa lainnya selain karbohidrat. Larutan Somogy II fungsinya untuk
mendonorkan ion Cu2+ yang nantinya akan tereduksi Cu2O.

Komposisis larutan somogy I adalah 288 gram Na-sulfat anhidrat dalam 100 ml aquadest,
24 gram K-Na-tartrat, 48 gram anhidrat, 32 gram NaHCO3 encerkan dalam 1600 ml
aquadest. Pereaksi Somogy II terdiri dari 72 gram Na2O4 anhidrat, 8 gram CuSO4.5H2O
encerkan hingga 400 mL aquadest.

4. Diketahui berat sampel apel sebesar 8 gram, berat kertas saring kosong sebesar 0,405 gram
dan berat kertas dengan serat sebesar 0,480 gram. Tentukan %serat !
𝑊 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
%𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑊 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡−𝑊 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠


%𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

0,480 𝑔−0,405 𝑔
%𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 = × 100 = 0,94%
8𝑔

5. Diketahui sampel buah C dengan berat sampel sebesar 22 gram, berat kertas saring kosong
sebesar 0,486 gram, setelah dikeringkan didapat berat residu dengan kertas saring sebesar
0,524 gram. Faktor pengenceran yaitu 100/50. Hitung % pektin tersebut!
𝑊 𝐶𝑎 𝑃𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡 = (𝑊 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢 − 𝑊 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛)

𝑊 𝐶𝑎 𝑃𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡 = (0,524 𝑔 − 0,486 𝑔) = 0,038 g

𝑊 𝐶𝑎 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡×𝐹𝑝
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑎 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡 (%) = × 100
𝑊 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

100
0,038 𝑔×
50
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑎 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡 (%) = × 100 = 0,35%
22 𝑔

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑎 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑎𝑡
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑖𝑛 (%) = × 100
110

0,35
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑘𝑡𝑖𝑛 (%) = × 100 = 0,32%
110
TUGAS PENDAHULUAN MATERI 3

Nama : Annida Fadhilah Subekti


NRP : 183020173
Kelompok :D
Asisten : Puteri Septi Asyanti

1. Pada analisis kadar alkohol diketahui berat piknometer kosong konstan sebesar
13,886 gram, berat pikno dan alkohol adalah 38,716 gram, berat pikno dan air
adalah 38,826 gram. Hitung bj alkohol!
Diketahui :
W Piknometer konstan = 13,886 gram
W pikno + alkohol = 38,716 gram
W pikno + air = 38,826 gram
Ditanyakan : Bj Alkohol ?
(𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)−(𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔)
Bj = (𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑎𝑖𝑟)−(𝑊 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔)
(38,716)−(13,886)
= (38,826)−(13,886)
24,83
= 24,94
Bj = 0,996 g/dm3

2. Jelaskan mengenai terbentuknya alkohol pada proses fermentasi!


Fermentasi alkohol merupakan proses pembuatan alkohol dengan
memanfaatkan aktivitas yeast. Proses fermentasi alkohol berlangsung secara
anaerob, sehingga tidak memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi. Pada
proses ini bertujuan untuk mengubah glukosa menjadi alkohol, berikut reaksi
pada proes fermentasi, sebagai berikut :

Tahapan pada proses fermentasi alkohol:


a. Glikolisis
Glikolisis adalah perubahan berupa reaksi perombakan glukosa yang ada pada
sitoplasma dan menghasilkan kandungan seperti asam piruvat, 2 ATP, dan 2
NADH. Kehadiran enzim respirasi jelas sangat berpengaruh dalam proses ini
karena nantinya akan menghasilkan dua molekul berupa asam piruvat. Adanya
asam ini adalah senyawa berkarbon tiga yang sebagai substrat untuk reaksi
berikutnya.
b. Reduksi Asam Piruvat
Setelah 2 asam piruvat dari proses glikolisis terbentuk, maka akan direduksi
menjadi dua buah molekul asetaldehil. Enzim piruvat dekarboksilase harus ada
pada proses ini, tujuannya agar proses menjadi lebih sempurna. Asam piruvat
sendiri akan dipecah menjadi karbon asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa
karbondioksida akan dilepas dan senyawa astaldehid digunakan pada proses
selanjutnya.
c. Reduksi Asetaldehid
Pereduksian asetaldehid merupakan proses akhir dalam fermentasi ini.
Nantinya dua molekul asetaldehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol
yang akan dikatalisis oleh alkohol dehidroginase. Fungsi enzim akan
membantu dalam memecah kandungan NADH agar menjadi ion Hidrogen dan
ion NAD. Ion Hidrogen sebagai pembentuk dari etanol, NADH untuk donor
pada elektron (Kusuma, 2020).

3. Sebutkan grade alkohol yang ada dalam industri!


alkohol diklasifikasikan berdasarkan kegunaan dan menjadi alkohol food
grade yang dipergunakan pada aplikasi makanan dan minuman termasuk untuk
kebutuhan labolatorium farmasi,kecantikan dan kedokteran.Alkohol
techhnical grade untuk aplikasi farmasi dan industri kecantikan.Absolute grade
digunakan untuk aplikasi labolatorium farmasi,pendidikan dan parfum
(Brady,1999).

4. Berapa kadar klorofil jika diketahui absorban dari sampel untuk panjang
gelombang 649 sebesar 0,0361 dan untuk panjang gelombang 665 sebesar
0,0513?
Diketahui :
Absorban pada panjang gelombang 649 = 0,0361
Absorban pada panjang gelombang 665 = 0,0513
Ditanyakan : Kadar Klorofil?
Kadar klorofil = [{20,0×A649}+{6,1×A665}]
= [{20,0×0.0361}+{6,1×0,0513}
= 1,03%

5. Apa yang dimaksud dengan destilasi atau penyulingan?


Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas). Dalam
penyulingan, campuran zat didihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu (Ahmad, 2014).
TUGAS PENDAHULUAN MATERI 4

Nama : Annida Fadhilah Subekti


NRP : 183020173
Kelompok :D
Asisten : Puteri Septi Asyanti

1. Apa yang dimaksud dengan ketengikan? Dan sebutkan faktor-faktor yang


dapat mempercepat reaksi ketengikan!

Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang
disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh otooksidasi radikal asam
lemak tidak jenuh dalam lemak. Otooksidasi dimulai dengan pembentukan
radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat
mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida lemak atau
hidroperoksida, logam-logam berat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn, logam porfirin
seperti hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim lipoksidase
(Winarno, 1991).

2. Jelaskan pengertian tentang asam palmitat!

Asam palmitat adalah asam lemak jenuh rantai panjang dengan rumus
molekul CH3(CH2)16COOH. Asam palmitat terdapat dalam bentuk
trigliserida pada minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit,
minyak inti sawit, minyak avokat, minyak biji kapas, minyak kacang
kedelai, minyak bunga matahari, dan lain-lain. Asam palmitat juga terdapat
dalam lemak sapi (Brahmana, 1998).

3. Bagaimana cara menghindari ketengikan?

Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksidan.


Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan
akan menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat
tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari allumunium atau
stainless steel, lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila
minyak telah diolah menjadi bahan makanan, pola ketengikannya akan berbeda.
Kandungan gula yang tinggi mengurangi kecepatan timbulnya ketengikan,
misalnya biskuit yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak bergula
(Winarno, 1991).
4. Sampel margarin sebanyak 8,7643 gram ditambahkan alkohol netral sebanyak
25 mL dan 3 tetes PP kemudian dititrasi dengan NaOH 0,167 N dengan volume
titrasi sebanyak 9,21 mL. Tentukan jenis asam apa yang terdapat dalam sampel
dan hitung kadar asamnya!

Dik. : Ws = 8,7643 gram N NaOH = 0,167 N

BE Asam Palmitat = 256,43 V NaOH = 9,21 mL

Dit. : jenis asam dan kadar asam?

𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝐸 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑙𝑚𝑖𝑡𝑎𝑡


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑙𝑚𝑖𝑡𝑎𝑡 = × 100
𝑊𝑠 ×1000

9,21 mL ×0,167 N × 256,43


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑙𝑚𝑖𝑡𝑎𝑡 = × 100
8,7643 gram ×1000

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑝𝑎𝑙𝑚𝑖𝑡𝑎𝑡 = 4,50%

5. Berapa kadar lemak pada sosis bila diketahui berat sampel yang digunakan
dalam analisis sebesar 5,941 gram serta berat labu bundar konstan sebesar
171,0031 gram, berat sampel + labu bundar konstan 172,9172 gram ?

Dik. : W sampel = 5,941 gram

W0 (W labu bundar konstan) = 171,0031 gram

W1 (W sampel + labu bundar konstan) = 172,9172 gram

Dit. : kadar lemak?

𝑊1−𝑊0
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 (%) = × 100
𝑊𝑠

172,9172 gram−171,0031 gram


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 (%) = × 100
5,941 gram

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 (%) = 32,22%


TUGAS PENDAHULUAN MATERI 5

Nama : Annida Fadhilah Subekti


NRP : 183020173
Kelompok :D
Asisten : Puteri Septi Asyanti

1. Jelaskan mekanisme pengawetan dengan bahan pengawet!

Mekanisme pengawetan dengan bahan bahan pengawet (asam benzoate) Jika


pH intraseluler berubah menjadi 5 atau lebih asam ,maka fermentasi anaerob
dari glukosa melalui fosfofrutosinase mengalami penurunan 95%, sehingga
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan
makanan.

2. Sebutkan bahan pengawet sintetis yang biasa digunakan dalam bahan pangan!
Minimal 7!

Bahan pengawet makanan yang diizinkan oleh Dirjen POM Permenkes RI


NO 235/Menkes/Per/IV/1979/ yaitu

a. asam benzoate,
b. asam propionate,
c. asam sorbet,
d. sulfide dioksida,
e. natrium bisulfit,
f. propil-p-hidroksil benzoate,
g. kalium nitrat,
h. metill-p-hidroksil dan nisin.

3. Apa fungsi bahan dan perlakuan pada identifikasi pengawet natrium benzoat?
(poin 15)

HCL untuk memberi suasana asam, Petroleum eter sebagai pelarut dan FeCl3
sebagai indikator.

Perlakuan yang dilakukan yaitu ekstraksi untuk memisahkan benzoate dari


sampel, dimana selama ekstraksi setiap satu kali pengocokan tutup corong
pisah dibuka untuk mengurangi tekanan gas didalamnya. Kemudian dilakukan
penyaringan setelahnya untuk memisahkan antara petrouleum dengan sampel.
4. Penentuan kadar protein metode kjedahl

Dik: berat sampel = 0,55 gram volume sampel = 14,35 mL volume blanko=
15,85 mL normalitas NaOH 0,0998 N fp=100/10 hitung kadar protein jika
diketahui fk=6,25!
(𝑉𝑏−𝑉𝑠)𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻×𝐹𝑃×𝐵𝐴𝑁
%𝑁 = × 100
𝑊𝑠×1000

100
(15,85 𝑚𝐿−14,35 𝑚𝐿) 0,0998 𝑁× ×14,008
10
%𝑁 = × 100
0,55 𝑔𝑟𝑎𝑚×1000

% 𝑁 = 3,81%

% 𝑃 = % 𝑁 × 𝑓𝑘

% 𝑃 = 3,81% × 6,25

% 𝑃 = 23,81%

5. Berapa gram Na2SO4 yang ditimbang untuk membuat Na2SO4 0,25 N sebanyak
250 mL dan bagaimana cara membuat larutan tsb?

𝑔 𝑁𝑎 𝑆𝑂 1000
N Na2SO4 = 𝐵𝐸 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 ×
2 4 𝑉𝑁𝑎2 𝑆𝑂4

𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 1000


0,25 N = 142,04 × 250 mL
1

𝑔 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 = 8,878 𝑔𝑟𝑎𝑚


Cara membuat larutannya yaitu
a. Tentukan dahulu berapa banyak larutan yang akan dibuat, zat apa yang akan
dibuat menjadi larutan baku primer, dan berapa besar konsentrasinya.
Misalnya 100 cm3 larutan asam oksalat 0,1 M.
b. Setelah itu hitung berapa massa yang harus ditimbang dan siapkan peralatan
sesuai yang diperlukan (gelas kimia kecil atau botol timbang, corong pendek,
batang pengaduk , botol semprot, labu ukur sesuai dengan volume yang akan
dibuat). Keadaan alat harus bersih dan siap untuk segera dipakai.
c. Timbang zat sesuai dengan perhitungan dan timbang dengan teliti (sampai 4
desimal) dalam gelas kimia kecil atau botol timbang, lalu catat hasil
penimbangan tersebut dengan baik untuk menentukan konsentrasi secara
akurat.
d. Siapkan wadah (labu ukur) untuk melarutkan dan pada ujung (mulut labu
ukur) diletakkan corong pendek.
e. Larutkan zat dengan sedikit air dan aduk sampai sebanyak mungkin zat padat
tersebut larut, jika sudah tidak dapat larut lagi tuangkan larutan ini ke dalam
labu ukur yang sudah siap (di atas) dan lanjutkan pelarutan sampai semua zat
padat terlarut.
f. Setelah semua zat padat terlarut bilas gelas kimia kecil atau botol timbang
tersebut dan air dan air bilasannya dimasukan dalam labu ukur. Setelah itu
lakukan pembilasan dengan cara gelas kimia kecil atau botol timbang dan
batang pengaduk dipegang dengan tangan kiri dan letakkan di atas corong
pendek yang di bawahnya terdapat labu ukur, lalu semprotkan air dari botol
semprot pada gelas kimia tersebut. Hati-hati penyemprotan air ini jangan
sampai airnya terpercik ke luar. Lakukan ini minimal 3 kali, lalu letakkan
gelas kimia kecil dan semprot batang pengaduknya lalu angkat batang
pengaduk dan simpan. Bilas juga corongnya 3 kali baru corong diangkat
perlahan-lahan sambil tangkainya dibilas.
g. Isikan air sampai mendekati tanda batas lalu keringkan bagian dalam di atas
larutan dengan kertas isap (hati-hati jangan sampai kertas isap masuk dalam
larutan).
h. Tanda bataskan labu dengan cara meneteskan air dari pipet tetes yang bagian
luarnya kering ke atas larutan. Tutup labu dan aduk-aduk campuran dengan
cara pegang tutup labu dengan jari tangan dan ujung labu yang lain diletakan
pada tangan. Gerak-gerakkan tangan turun naik sebanyak 15 kali maka
larutahn baku primer siap untuk digunakan

Anda mungkin juga menyukai