Anda di halaman 1dari 3

PEMBACAAN FLOWSHEET THE HITAM ORTHODOX

1. Ketika pucuk datang ke pabrik, maka pucuk tersebut akan diangkut menggunakan
Monorail Conveyor.
2. Menuju mesin Withering Trough yang bertujuan untuk melayukan dan mengurangi
kadar air dalam pucuk teh segar sampai tingkat layu optimal.
3. Kemudian dilakukan proses pelayuan dengan selama 12-20 jam, sehingga menghasilkan
uap air dan pucuk layu.
4. Kemudian pucuk layu tersebut ditimbang menggunakan Timbangan Digital.
5. Setelah ditimbang, pucuk layu dimasukkan kedalam mesin Open Top Roller (OTR)
untuk dilakukan proses penggilingan 1.
6. Kemudian hasil penggilingan 1 dimasukkan kedalam mesin Double Indian Ball Breaker
Natsortir (DIBN) untuk dilakukan proses pengayakan sortasi basah 1 dengan mesh 10
yang akan memisahkan pucuk halus dan pucuk kasar.
7. Untuk pucuk halus akan masuk ke dalam mesin fermenting trollies sebagai bubuk 1.
8. Sedangkan untuk pucuk kasar akan dimasukkan ke dalam mesin. Press Cup Roller
untuk dilakukan penggilingan 2.
9. Setelah itu, hasil penggilingan 2 dimasukkan kedalam mesin Double Indian Ball
Breaker Natsortir (DIBN) untuk dilakukan proses pengayakan sortasi basah 2 dengan
mesh 12 yang akan memisahkan pucuk halus dan pucuk kasar.
10. Untuk pucuk halus akan masuk ke dalam mesin fermenting trollies sebagai bubuk 2.
11. Sedangkan untuk pucuk kasar akan dimasukkan ke dalam mesin Rotor Vane untuk
dilakukan proses penggilingan 3.
12. Kemudian hasil penggilingan 3 dimasukkan ke dalam mesin DIBN untuk dilakukan
proses pengayakan sortasi basah 3 dengan mesh 14 yang akan memisahkan pucuk halus
dan pucuk kasar.
13. Untuk pucuk halus akan masuk ke dalam mesin fermenting trollies sebagai bubuk 3.
14. Sedangkan untuk pucuk kasar akan dimasukkan ke dalam mesin Rotor Vane untuk
dilakukan proses penggilingan 4.
15. Kemudian hasil penggilingan 4 dimasukkan ke dalam mesin DIBN untuk dilakukan
proses pengayakan sortasi basah 4 dengan mesh 18 dan 20 yang akan memisahkan pucuk
halus dan pucuk kasar.
16. Untuk pucuk halus akan masuk ke dalam mesin fermenting trollies sebagai bubuk 4.
17. Sedangkan untuk pucuk kasar akan masuk ke dalam mesin fermenting trollies sebagai
bubuk badag.
18. Setelah itu bubuk 1,2,3,4, dan bubuk badag yang masuk ke dalam mesin fermenting
trollies akan dilakukan proses fermentasi oksidasi enzimatis selama 2-3 jam.
19. Kemudian hasil fermentasi akan dimasukkan kedalam mesin Fluid Bed Drier untuk
dilakukan peoses pengeringan selama 18 menit.
20. Sehingga menghasilkan uap air dan bubuk kering.
21. Kemudian bubuk kering hasil pengeringan akan dimasukkan ke dalam mesin
Middletone untuk memisahkan bubuk halus dan bubuk kasar.
22. Untuk bubuk halus akan dimasukkan kedalam mesin Vibrator untuk memisahkan bubuk
teh berdasarkan serat.
23. Untuk serat halus akan dimasukkan ke dalam mesin Chota Shifter yang akan dilakukan
proses pengayakan dengan mesh 10 untuk memisahkan bubuk teh berdasarkan ukuran
partikel.
24. Kemudian hasil pengayakan (jenis teh BOP, BOPF, PF dan DUST) akan dimasukkan ke
dalam peti miring.
25. Untuk serat kasar akan dimasukkan ke dalam mesin Druck Roll yang akan dilakukan
proses penumbukkan untuk memperkecil ukuran bubuk teh.
26. Kemudian hasil penumbukkan akan dimasukkan ke dalam mesin chota shifter yang akan
dilakukan proses pengayakan dengan mesh 12 untuk memisahkan bubuk teh berdasarkan
ukuran partikel.
27. Bubuk halus hasil pemisahan (BOP, BOF, PF, dan DUST) akan dimasukkan ke dalam
peti miring.
28. Sedangkan bubuk kasar akan dimasukkan ke dalam mesin druck roll yang akan
dilakukan proses penumbukkan untuk memperkecil ukuran bubuk teh.
29. Kemudian hasil penumbukkan akan dimasukkan ke dalam mesin chota shifter yang
akan dilakukan proses pengayakan dengan mesh 14 untuk memisahkan bubuk teh
berdasarkan ukuran partikel.
30. Kemudian bubuk kasar hasil pemisahan akan dimasukkan ke dalam mesin theewan
untuk memisahkan bubuk the berdasarkan berat jenis partikel.
31. Hasil pemisahan bubuk teh berdasarkan berat jenis (PF II, DUST II, DUST III) akan
dimasukkan ke dalam peti miring.
32. Untuk bubuk kasar hasil proses pemisahan menggunaan mesin middletone (21) akan
dimasukkan ke dalam mesin druck roll yang akan dilakukan proses penumbukkan untuk
memperkecil ukuran bubuk teh.
33. Kemudian bubuk kasar hasil penumbukkan akan dimasukkan ke dalam mesin
middletone untuk memisahkan bubuk halus dan bubuk kasar.
34. Kemudian bubuk kasar (Bohea dan Kawul) akan dimasukkan ke dalam peti miring.
35. Dan untuk bubuk halus akan dimasukkan ke dalam mesin chota shifter yang akan
dilakukan proses pengayakan dengan mesh 16 untuk memisahkan bubuk teh berdasarkan
ukuran partikel.
36. Kemudian bubuk halus yang sudah dilakukan pemisahan ukuran akan dimasukkan ke
dalam mesin theewan untuk memisahkan bubuk teh berdasarkan berat jenis partikel.
37. Hasil pemisahan bubuk teh (PF II, DUST II, DUST III) akan dimasukkan ke dalam peti
miring.
38. Seluruh hasil sortasi bubuk teh akan di simpan di dalam tea bin (peti miring) sebelum
dilakukan pengepakan.
39. Kemudian bubuk teh akan dilakukan proses pencampuran agar diperoleh kualitas
produksi yang seragam menggunakan tea bulker.
40. Setelah didapatkan bubuk teh yang seragam, kemudian bubuk teh akan dimasukkan ke
dalam tea packer untuk dilakukan pengepakan dan memadatkan bubuk teh hitam dalam
paper sack agar isinya sesuai ketentuan.
41. Kemudian teh yang sudah dikemas akan dimasukkan ke dalam mesin bag shaper untuk
meratakan bagian atas dan bawah teh yang telah dikemas agar ukurannya sesuai standar
dan kemasan terisi secara merata.
42. Setelah proses pengemasan selesai, produk akan disimpan menggunakan bottom pallet
sebagai penyangga dalam penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai